konseling kelompok eksistensial humanistik

15
PRODI. BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK Panduan Singkat Penerapan Role Playing Dalam Konseling Kelompok

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

PRODI. BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

KONSELING KELOMPOK

EKSISTENSIAL HUMANISTIK

“Panduan Singkat Penerapan Role Playing

Dalam Konseling Kelompok”

Page 2: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

i

BUKU PANDUAN KONSELING KELOMPOK

EKSISTENSIAL-HUMANISTIK

“Panduan Singkat Penerapan Role Playing Dalam

Konseling Kelompok”

Disusun Oleh :

Maulida Krisnia 1611011001

Marina Dililla 1611011020

Kadek Paradista P. 1611011027

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2019

Page 3: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

ii

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan modul konseling kelompok yang berjudul

Konseling Kelompok Eksistensial-Humanistik “Panduan Singkat

Penerapan Role Playing Dalam Konseling Kelompok” tepat

pada waktunya.

Penyusunan modul ini dimaksudkan untuk memenuhi

persyaratan dalam mengikuti Praktikum Konseling Kelompok

yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan

Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Psikologi dan Bimbingan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja.

Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan

dalam penyusunannya. Maka kritik dan saran dari pembaca dan

pengguna modul ini sangat kami harapkan demi kelengkapan

modul kami di kemudian hari dan kami ucapkan Terima Kasih.

Singaraja, 5 Juni 2019

Penyusun

Page 4: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

iii

DAFTAR ISI

Cover .............................................................................. i

Kata Pengantar ............................................................... ii

Daftar Isi ......................................................................... iii

A. Konsep Dasar ...................................................... 1

B. Tujuan Konseling ................................................. 4

C. Fungsi dan Peran Konselor ................................... 5

D. Tahapan Konseling Kelompok .............................. 6

E. Kelebihan dan Kekurangan .................................... 9

Daftar Pustaka

Page 5: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

1

A. Konsep Dasar Eksistensial-Humanistik

Victor Frankl (1905-1997) adalah tokoh sentral dalam

mengembangkan terapi Eksistensial di Eropa dan juga

membawanya ke Amerika Serikat. Pendekatan eksistensial-

humanistik terfokus pada sifat dari kondisi manusia yang

mencakup kesanggupan untuk menyadari diri, bebas memilih

untuk menentukan nasib sendiri, kebebasan dan tanggung jawab,

kecemasan sebagai suatu unsur dasar, pencarian makna yang

unik di dalam dunia yang tak bermakna, berada sendiri dan

berada dalam hubungan dengan orang lain keterhinggaan dan

kematian, dan kecenderungan mengaktualkan diri. Pendekatan

ini memberikan kontribusi yang besar dalam bidang psikologi,

yakni tentang penekanannya terhadap kualitas manusia terhadap

manusia yang lain dalam proses teurapeutik.

Terapi eksistensial-humanistik menekankan kondisi-

kondisi inti manusia dan menekankan kesadaran diri sebelum

bertindak. Kesadaran diri berkembang sejak bayi. Perkembangan

kepribadian yang normal berlandaskan keunikan masing-masing

individu. Berfokus pada saat sekarang dan akan menjadi apa

seseorang itu, yang berarti memiliki orientasi ke masa depan.

Maka dari itu, akan lebih meningkatkan kebebasan konseling

dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab dalam

setiap tindakan yang di ambilnya (dalam correy, 2013).

Eksistensialisme menekankan pada anggapan bahwa

manusia memiliki kebebasan dan bertanggung jawab bagi

Page 6: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

2

tindakan-tindakannya, maka pandangan-pandangan

eksistensialisme menarik bagi para ahli psikologi humanistik dan

selanjutnya dijadikan landasan teori psikologi humanistik.

Adapun pokok-pokok teori psikologi humanistik yang

dikembangkan oleh Maslow adalah sebagai berikut (Alwisol

2009 : 252-270)

1. Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan

pengalamannya sendiri. Manusia adalah individu yang sadar,

bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan

kata lain manusia adalah makhluk yang bebas dan

bertanggung jawab.

2. Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk

menjadi sesuatu yang lain dari sebelumnya (becoming).

Namun demikian perubahan tersebut membutuhkan

persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang bersifat

mendukung.

3. Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau

tepatnya netral. Kekuatan jahat atau merusak pada diri

manusia merupakan hasil atau pengaruh dari lingkungan

yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.

4. Manusia memiliki potensi kreatif yang mengarahkan

manusia kepada pengekspresian dirinya menjadi orang yang

memiliki kemampuan atau keistimewaan dalam bidang

tertentu.

Page 7: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

3

5. Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara

hirarki dibedakan menjadi sebagai berikut (Boeree, 2004)

a) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological

needs)

b) Kebutuhan akan rasa aman (the safety and security

needs)

c) Kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and

belonging needs)

d) Kebutuhan akan harga diri (the esteem needs)

e) Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization

needs)

Teori eksistensial humanistik tidak memiliki teknik-teknik yang

ditentukan secara ketat namun James dan Gilliand dalam

(Erford, 2017) menyatakan teknik role playing adalah salah satu

teknik yang efektif digunakan oleh konselor dari beragam

orientasi teoritis untuk klien yang perlu mengembangkan

pemahaman yang lebih mendalam tentang atau melakukan

perubahan dalam dirinya sendiri, lebih lanjut Kottman dalam

(Erford, 2017) menerangkan bahwa dengan teknik Role Playing

siswa dapat belajar tentang keyakinan dan nilai-nilai yang

mereka anut dat dapat mencapai pemahaman lebih jauh tentang

keyakinan dan nilai-nilai yang dianut orang lain. Teknik ini juga

sesuai diterapkan dalam layanan konseling kelompok dalam

rangka meningkatkan interaksi sosial siswa dan eksistensi siswa

sebagai makhluk sosial.

Page 8: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

4

B. Tujuan Konseling Eksistensial-Humanistik

Menurut Gerald Corey (2008), ada beberapa tujuan

konseling Eksistensial humanistik yaitu :

1. Agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan

menjadi sadar atas keberadaan dan potensi – potensi serta

sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak

berdasarkan kemampuannya. Keotentikan sebagai “urusan

utama psikoterapi” dan “nilai eksistensial pokok”. Terdapat

tiga karakteristik dari keberadaan otentik : a) menyadari

sepenuhnya keadaan sekarang, b) memilih bagaimana hidup

pada saat sekarang, dan c) memikul tanggung jawab untuk

memilih.

2. Meluaskan kesadaran diri klien, dan karenanya meningkatkan

kesanggupan pilihannya, yakni menjadi bebas dan

bertanggung jawab atas arah hidupnya.

3. Membantu klien agar mampu menghadapi kecemasan

sehubungan dengan tindakan memilih diri, dan menerima

kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekadar korban kekuatan-

kekuatan deterministic di luar dirinya.

C. Fungsi dan Peran Konselor

Corey (2013) menjelaskan bahwa konselor eksistensial

memahami dunia subjektif klien agar dapat membantu mereka

untuk menemukan pemahaman dan pilihan baru. Konselor

eksistensial yang nantinya dalam kegiatan kelompok sebagai

pemimpin kelompok harus memperhatikan klien yang

menghindari tanggung jawab mereka secara konsisten

Page 9: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

5

mengundang klien untuk menerima tanggung jawab pribadi.

Fokusnya adalah pada situasi hidup klien pada saat itu dan bukan

pada menolong klien agar bisa sembuh dari situasi masa lalu.

Seorang pemimpin kelompokm yang berorientasi eksistensial

biasanya berurusan dengan orang-orang yang memiliki apa yang

disebut sebagai eksistensi terbatas. Tugas sentral dari konselor

adalah langsung mengkonfrontasikan klien ini dengan cara hidup

mereka dalam keberadaan terbatas ini dan menolong mereka

untuk bisa menyadari bahwa mereka ikut berperan dalam

menciptakan kondisi saat itu.

D. Tahap-Tahap Penyelenggara Konseling Kelompok

Menurut Corey (2013) ada beberapa tahap dalam

konseling kelompok yang menggunakan Pendekatan

Eksistensial-Humanistik, akan diuraikan sebagai berikut :

I. Tahap Pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan , tahap perlibatan

diri atau tahap memasukan diri kedalam kehidupan suatu

kelompok.Tujuan dari tahap pembentukan yaitu : Menumbuhkan

suasan hangat kelompok, menumbuhkan minat anggota

berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

Adapun kegiatan yang terdapat didalam tahap pembentukan ini

anatara lain :

1. Mengucapkan salam

2. Berdoa

3. Ketua kelompok menyampaikan waktu kegiatan yang akan

berlangsung

Page 10: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

6

4. Saling memperkenalkan diri

5. Saling menyampaikan posisi di dalam kelompok

6. Permainan (penghangatan/pengakraban)

Peran Pemimpin Kelompok dalam keberlangsungan tahap

pembentukan yaitu : a) Menampilkan diri secara utuh dan

terbuka, b) Menampilkan penghormatan kepada orang lain,

hangat, tulus, c) bersedia membantu dan penuh empati.

II. Tahap Orientasi dan Eksplorasi

Tahap awal konseling kelompok adalah masa orientasi dan

eksplorasi. Pada tahap ini anggota kelompok mendapatkan

pemahaman terkait kegiatan konseling kelompok yang

dilakukan, menjelajahi harapan anggota kelompok. Selama tahap

ini anggota kelompok belajar bagaimana fungsi kelompok,

menentukan tujuannya sendiri, mengklarifikasi harapannya dan

mencari tempat mereka di kelompok.

Adapun kegiatan yang terdapat didalam tahap ini antara lain:

1. Ketua kelompok menyampaikan pengertian dan tujuan

konseling kelompok

2. Ketua kelompok menjelaskan cara-cara dan asas-asas

kegiatan konseling kelompok

3. Setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk

menyampaikan harapan dan tujuannya dalam mengikuti

kegiatan konseling kelompok

III. Tahap Transisi

Selama tahap ini, anggota menyampaikan kecemasan

mereka, pembelaan diri, konflik, dan keraguan berpartisipasi

dalam kelompok. Tujuan dari tahap transisi yaitu :

terbebaskannya anggota dari perasaan atau sikap enggan, ragu,

malu atau saling tidak percaya, makin mantapnya suasana

Page 11: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

7

kelompok dan kebersamaan, makin mantapnya minat untuk ikut

serta dalam kegiatan kelompok.

Adapun kegiatan yang terdapat didalam tahap transisi antara lain:

1. Ketua Kelompok menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh

pada tahap berikutnya.

2. Menawarkan sambil mengamati apakah para anggota sudah

siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya (tahap

ketiga).

3. Membahas suasana yang terjadi.

4. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota.

5. Jika diperlukan kembali ke beberapa aspek pada tahap

sebelumnya

Peran Pemimpin Kelompok dalam keberlangsungan tahap

transisi : a) Menerima suasana yang ada secara sabar dan

terbuka, b) Tidak mempergunakan cara-cara yang bersifat

langsung atau mengambil alih kekuasaan atau permasalahan, c)

Mendorong dibahasnya suasana perasaan, d) Membuka diri,

sebagai contoh, dan penuh empati.

IV. Tahap Kerja

Pada tahap kerja ini ditandai dengan eksplorasi lebih

mendalam dari masalah yang signifikan dan dengan tindakan

efektif untuk membawa perubahan perilaku yang diinginkan

yaitu melalui teknik Role Playing yang dilakukan anggota

kelompok. ada tahap ini anggotabelajar melibatkan diri melalui

interaksi kelompok untuk berperan dalam situasi yang telah

disesuaikan dengan permasalahan secara lebih spontan.

Tujuan dari tahapan kerja antara lain: terbahasnya dan

terentaskannya masalah klien (yang menjadi anggota kelompok),

partisipasi seluruh anggota kelompok dalam menganalisis

Page 12: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

8

masalah klien serta mencari jalan keluar dan pengentasannya

melalu role playing , yang dimana seluruh anggota berperan

didalam teknik tersebut, menggali kemampuan yang dimiliki

konseli, Role Playing berusaha mengeksplor ketidakmampuan

diri menjadi lebih optimis.

Adapun kegiatan yang terdapat didalam tahap kerja antara lain :

1. Mempersilahkan anggota kelompok untuk mengemukakan

masalah pribadi masing-masing secara bergantian

2. Memilih/menetapkan masalah yang akan dibahas terlebih

dahulu

3. Menyiapkan situasi dan peran yang disesuaikan dengan

permasalahan

4. Anggota kelompok melakukan (berlatih) teknik Role

Playing

5. Setiap anggota kelompok memberikan pendapat dan solusi

terkait Teknik Role Playing yang sudah dilakukan

6. Menanyakan komitmen anggota yang masalahnya telah

dibahas

Peran pemimpin kelompok dalam keberlangsungan

kegiatan pada tahap kerja : a) Sebagai pengatur lalu lintas yang

sabar dan terbuka, b) Aktif tetapi tidak banyak bicara, c)

Mendorong, menjelaskan, memberi penguatanm menjembatani

danmensikronisasi, memberi contoh, (serta, jika perlu melatih

klien) dalam rangkamendalami permasalahan klien dan

mengentaskannya.Tahap kerja ditandai dengan komitmen

anggota

V. Tahap Akhir

Pada tahap ini akan memperoleh kesan-kesan anggota

kelompok tentang pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan konseling

kelompok yang telah dicapai, rencana kegiatan lebih lanjut, tetap

Page 13: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

9

dirasakannya hubungan kelompok dan rasa kebersamaan

meskipun kegiatan diakhiri.

Adapun kegiatan yang terdapat didalam tahap akhir antara lain:

1. Peminpin kelompok dan anggota mengemukakan kesan

dan hasil hasil kegiatan.

2. Mengemukakan pesan danharapan.

3. Membahas kegiatan lanjutan

4. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan

telah diakhiri/selesai

Peranan pemimpin kelompok dakam keberlagsungan tahap

pengakhiran : a) tetap mengusahakan suasana hangat, bebas, dan

terbuka b) memberikan pernyataan dan mengucapkan terima

kasih atas keikutsertaan anggota c) memberikan semangat untuk

kegiatan lebih lanjut, d) menujukkan penuh rasa persahabatan

dan empati

E. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Eksistensial-

Humanistik

Sama dengan pendekatan-pendekatan lainnya, dalam

penerapannnya pendekatan eksistensial-humanistik juga

memiliki kekurangan dan kelebihan yaitu :

a) Kelebihan

Dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan

dalam perkembangan dan kepercayaan diri.

Adanya kebebasan klien untuk mengambil keputusan

sendiri.

Memanusiakan manusia.

Page 14: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

10

Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan

sikap, analisis terhadap fenomena sosial.

Pendekatan terapi eksistensial lebih cocok digunakan pada

perkembangan klien seperti masalah karier, kegagalan

dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan ataupun

masa transisi dalam perkembangan dari remaja menjadi

dewasa

b) Kelemahan

Dalam metodologi, bahasa dan konsepnya yang mistikal

Dalam pelaksanaannya tidak memiliki teknik yang tegas

dan membutuhkan waktu yang lama.

Terlalu percaya pada kemampuan klien dalam mengatasi

masalahnya (keputusan ditentukan oleh klien sendiri.

Page 15: KONSELING KELOMPOK EKSISTENSIAL HUMANISTIK

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM

Press.

Corey, G (2008). Theory and Practice of Group Counseling (8thed.).

Canada: Books/Cole.

Corey, Gerald. 2013. Theory and Practice of Counseling and

Psychotherapy (9thedition). California: Brooks/Cole.

Erford, Bradley T. 2017. 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap

Konselor Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Taharani, A. F. (2018, August). Konseling Kelompok dengan

Pendekatan Eksistensial-Humanistik berbasis nilai Budaya

Gayo “Alang Tulung” untuk Mengurangi Sikap Apatis

Siswa. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan

Konseling (Vol. 2, No. 1, pp. 146-154).