PATOGENESIS PENYAKIT VIRUS

PRINSIP : Terjadi siklus replikasi virus dalam sel hospes Respon imun seluler Sitopatologi Kematian, hiperplasia, kanker, tidak terjadi apa-apa

Infeksi Virus penyakit virus abnormalitas ( struktur/fungsi)• Subklinik : infeksi dengan gejala tidak nyata• Klinik : infeksi dengan gejala & tanda

Virus patogen mampu menginfeksi & menyebabkan penyakitStrain virulen strain yang lebih sering menyebabkan penyakit dibandingkan strain lain

EFEK SITOPATIK (ESP)VIRUS SEL HOSPES PEKA

REPRODUKSI VIRUS DALAMBIAKAN SEL :

• Adanya ESP Poliomyelitis, Varicella, Herpes Simplex, Herpes Zooster, Morbili, Mumps, Influenza, Dengue, Echovirus, Coxsackievirus, Cytomegalovirus

• Adanya hambatan metabolisme sel Poliomyelitis, Echovirus, Adenovirus Coxsackievirus

• Adanya pembentukan hemaglutinin Virus Influenza, Parotitis epidemica, Echovirus, Coxsackievirus

• Adanya proses hemadsorpsi Virus Parainfluenza

• Adanya perubahan morfologik sel Virus Sarcoma Rous, Simian Virus 40 (SV 40)

ESP (CYTOPATHIC EFFECT) :

• Penggembungan spt balon• Plasmolisis• Piknosis• Karyoreksis• Pembentukan sinsitium• Pembentukan sel raksasa berinti banyak (Multinucleated Giant Cell Formation)• Vakuolisasi/Pembentukan sel busa (Foamy Cell Formation)• Nekrosis/pengerutan• Pembentukan badan inklusi (Inclusion Body Formation)

TIPE ESP PADA SEL HOSPES

Biakan Sel Normal Virus

Penggembungan

Plasmolisis

Vakuolisasi/Sel busa

Piknosis

Sinsitium/Sel raksasa

Badan Inklusi

Karyoreksis

Nekrosis/mengerut

UNTUK MENYEBABKAN PENYAKIT VIRUS HARUS :Masuk Replikasi primer Penyebaran Virus Cedera sel Respon imun Inang Pembersihan Virus/infeksi menetap secara persisten Pelepasan Virus

INFEKSI VIRUS :• Kontak langsung• Kontak tak langsung

BAGAN POLA PATOGENESIS POTENSIAL INFEKSI VIRUS

Infeksi virus primer

Tempat lokalisasi

VirusPenyakit pd tempat lokalisasi/asimptomatik

Penyebaran langsung pd ‘target organs”

Nervus perifer

DarahSistim limfatikTarget organ

LimpaHatiLekosit

Penyakit

Penyakit

Darah

PATOGENESIS

Pemasukan & Replikasi Primer Penyebaran virus & tropisme sel

• virus menyebabkan penyakit pada tempat yang jauh dari tempat masuknya

• virus mempunyai tropisme terhadap jaringan atau sel

RESEPTOR khusus dipermukaan sel untuk virus (reseptor komponen permukaan yang berinteraksi secara khusus dengan suatu daerah dipermukaan virus (kapsid/selubung) untuk memulai infeksi)

Melibatkan ENZIM-ENZIM PROTEOLITIK replikasi tidak terjadi pada jaringan yan tidak mengaktifkan enzim pengaktif yang tepat

Ditentukan oleh gen virus khusus penyebaran Reovirus pada Saluran cerna ditentukan oleh protein kapsid sebelah luar

Cedera sel dan Penyakit klinikInfeksi virus kerusakan sel/jaringan, misalnya : hilangnya

produksi hormonEpitel usus cepat regenerasiOtak lambat regenerasi

Penyembuhanakikat infeksi virus bisa terjadi kematian atau sembuh melibatkan imunitas humoral berperantara sel, interferon, limfokin dan faktor

pertahanan lain

Pelepasan virusbanyak terjadi pada tempat masuk virusVirus Rabies tidak mengalami pelepasan fatal

JALUR MASUK VIRUS PADA PERMUKAAN TUBUH

GAMBARAN PENYAKIT VIRUS AKUT

INFEKSI LOKAL INFEKSI SISTEMIK

Contoh penyakit spesifik

Pernapasan (Rinovirus) Campak

Tempat patologi Pintu masukTempat yang berdekatan

Lama inkubasi Relatif pendek Relatif panjang

Viremia Tidak ada Ada

Lama imunitasBervariasi, mungkin pendek

Biasanya umur panjang

Ab sekretor (IgA) pada resistensi

penting Tidak penting

JALUR UMUM INFEKSI VIRUS

Jalur Masuk Kelompok Virus Gejala lokal pada tempat masukInfeksi menyeluruh dan penyakit organ khusus

Saluran Pernapasan Adenovirus

Herpesvirus

Poxvirus

Pikornavirus

Togavirus

Ortimyxovirus

Paramyxovirus

Coronavirus

Kebanyakan Spesies

Epstein Barr,Herpes simplex

–

Rinovirus

–

Influenza

Parainfluenza, virus Sinsitial

pernapasan

Kebanyak Spesies

–

Varicella

Cacar (punah)

Beberapa Enterovirus

Rubela

–

Gondong, Campak

–

Mulut dan Saluran Usus AdenovirusHerpesvirus

Pikornavirus

Reovirus

Beberapa spesies

Epstein Barr,Herpesimplex

–

Rotavirus

–

Cytomegalovirus

Bbrp Enterovirus, Polio dan

Hepatitis A

–

Kulit

Luka ringan

Tusukan

Gigitan

Papovavirus

Herpesvirus

Poxvirus

Herpes virus

Hepadnavirus

Retrovirus

Rabdovirus

Togavirus

Flavivirus

Papilomavirus

Herpes Simplex

Moluscum contagiosum,Orf

–

–

–

–

–

–

–

–

–

Epstein Barr, Cytomegalovirus

Hepatitis B

AIDS

Rabies

Banyak spesies EEE

Banyak spesies demam kuning

KEMUNGKINAN YANG DAPAT TERJADI PADA INTERAKSI VIRUS - HOSPES

• Resisten tak terlihat terjadi adanya hubungan

• Infeksi Subklinik Penyembuhan Infeksi Persisten

• Penyakit Akut/Klinik Kematian Sembuh dengan/Tanpa sequele Sembuh dengan Infeksi Latent/Persisten

• Infeksi Menahun (Khronik) Asimptomatik, Latent Latent dengan Rekurensi Persisten dengan Penyakit Khronik nfeksi Virus Lambat (Slow Virus Infection)

• Transformasi Malignan

• Virus bertindak sebagai “Triger” Reaksi Hospes tak normal (Sindrom Reye, Sindrom Uremik Hemolitik

VIRUS ONKOGENIK

VIRUS DNA :

PAPOVAVIRIDAE Virus Polyoma Simian Virus 40 (SV 40) Virus Papiloma Kelinci Virus Papiloma Bovin

HERPESVIRIDAE Virus Penyakit Marek Virus Karsinoma Kodok Lucke Herpesvirus Saimiri Virus Epstein – Barr Virus Herpes Simplex

HEPADNAVIRIDAE Virus Hepatitis B

POXVIRIDAE Virus YABA Virus Fibroma Kelinci

VIRUS RNA :

RETROVIRIDAE Virus Leukemia Murin Virus Friend Virus Maldney Virus Rauscher Virus Gross Virus Tumor Mammae Virus AIDS (HTLV III/ LAV, HIV)

( Human T-Lymphotropic Virus Type III / Lymphadenopathy Associated (AIDS) Virus,Human Immunodeficiency Virus )

VIRUS DENGAN REAKSI HOSPES YANG LUAR BIASA

Sindrom Reye : Virus Influenza Virus Varicella – Zooster Virus Parainfluenza Penyakit Virus Prodomal yang tak teridentifikasi Reovirus, Echovirus Coxsackievirus, Adenovirus, Herpesvirus

SINDROM HEMOLITIK : Coxsackievirus Virus Janin Virus Epstein – Barr Penyakit Virus Prodomal yang tak teridentifikasi

Sindrom Guillain – Barre : Virus Epstein – Barr Virus vaksin Influenza Babi Virus Parotitis Epidemica

Encefalopati Pasca Infeksi : Virus Morbili Virus Vaccinia Virus Varicella – Zooster Virus parotitis Epidemica

Morbili Atipik :Virus Morbili pada orang yang diimunisasi dengan Virus vaksin Morbili yang dimatikan

BAGAN INFEKSI AKUT DAN MACAM-MACAM INFEKSI PERSISTEN

INFEKSI AKUT (Variola)

Morbilli Infeksi Akut (Komplikasi Lambat Jarang)SSPE

Varicella Infeksi Latent (Varicella – Zooster) Zooster

Infeksi Menahun ( Choriomeningitis Lymphocytic pada mencit)

Infeksi Menahun ; Penyakit Lambat (Leukemia Neoplastik)

Infeksi Lambat (Progresif)

Pelepasan Virus

I

III

II

IV

V

VI

WAKTU (TAHUN)

Virus Infektif dapat didemonstrasikanVirus tak dapat didemonstrasikan

Episode penyakit

SSPE Subacute Spongiform Panencephalitis

AKTIVASI PERIODIK INFEKSI VIRUS HERPES SIMPLEX

1 2 3 4 5A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

Garis ambang

Infeksi initial

Stimulus

A – J = Infeksi rekuren1 = Infeksi subklinik (inapparent) covert2 = Infeksi klinik (apparent) overt3 = Infeksi latent4 = Infeksi klinik5 = Infeksi latent

INFEKSI VIRUS PADA SALURAN PERNAPASAN

Virus Penyebab yang Paling Sering

Sindroma Gejala Utama Bayi Anak-anak Dewasa

Flu Hidung tersumbat, pilek

Rino

Adeno

Rino

Adeno

Rino

Corona

Faringitis Sakit tenggorokan Adeno

Herpes Simplex

Adeno

Coxackievirus

Adeno

Coxackievirus

Laringitis, batuk dengan sesak napas

Serak, batuk Parainfluenza

Influenza

Parainfluenza

Influenza

Parainfluenza

Influenza

Trakeobronkitis Batuk Parainfluenza

Influenza

Parainfluenza

Influenza

Influenza

Adeno

Bronkiolitis Batuk, sesak napas Sinsitial pernapasa

Parainfluenza

Jarang Jarang

Pneumonia Batuk, nyeri dada Sinsitial pernapasan

Influenza

Influenza

Parainfluenza

Influenza

Adeno

INFEKSI VIRUS PADA JANIN

Virus

Wanita Hamil yang Peka

AbortusSpontan

JaninNormal

InfeksiAmnion

InfeksiPlasenta

Infeksi Janin

Infeksi Maternal

Telur

JaninNormal

Janin Terinfeksi( penyakit)

Kematian Janin(Abortus, lahir mati)

Malformasi(± mati)

Intra

vagi

na Virem

ia

INFEKSI VIRUS PERINATAL

Keseringan Waktu Infeksi

VirusPrenatal

(dalam uterus)

Natal

(Selama Persalinan)

Postnatal

(Setelah Persalinan)

Insiden Neonatal (per

1000 lahir hidup)

Rubela + – Jarang 0,1 – 0,7

Cytomegalovirus + ++ + 5 - 25

Herpes Simplex + ++ + 0,03 – 0,5

Varicella-Zooster + Jarang Jarang Jarang

Hepatitis B + ++ + 0 - 7

Enterovirus + ++ + Tidak biasa

RESPON IMUN TERHADAP BERBAGAI INFEKSI VIRUS

Interferon dan IgA Pertahanan utama pada epitel permukaan

Viremia Virus rentan terhadap Antibodi

Virus di dalam sel Sistim imun humoral

Sistim imun seluler

Antibodi melalui ADCC

Penghancuran virus di dalam sel Menguntungkan

Imunopatologik