lalalalalaa

4
Glukosamin dapat Menguraingi Nyeri pada Lutut Maria Alberta 102012438 Mahasiswa akultas !edokteran "ni#ersitas !risten !rida $a%ana &alan Ar'una "tara No( ) !ebon &eruk *&akarta +arat ,endahuluan Hampir semua orang pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat sering keliru menganggap semua nyeri sendi disebabkan oleh asam urat atau penyakit rematik. Ke penyakit ini memang dapat menyebabkan nyeri sendi, tetapi sebenarnya j Penyebab utama nyeri sendi pada usia di atas 45 tahun, khususnya lutut dan pingg pengapuran sendi. Pada usiadi bawah 45 tahun, penyebab utama nyeri sendiadalah peradangan ototakibat aktivitas fisik yang berlebihan atau karenaidera olah raga. Pengapuran sendiatau !steoarthritis "!#$ adalahPenyakit sendiyang paling sering ditemukan dan menjadi penyebab keatatan terutama pada seorang yang sudah berusi menurut %H!, 4& ' penduduk dunia yang berusia lebih dari (& tahun akan menderita lutut, )&' diantaranya akan mengalami keterbatasan gerak.!steoartritis " #rtritis *egeneratif , Penyakit +endi *egeneratif$ adalahsuatu penyakit sendimenahun yang ditandai dengan adanya kemunduran pada tulang rawan "kartilago$ sendi dan t yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan. Kartilago adalah senyawa protein sebagai bantal antara tulang tulang dari sendi sendi. Kelainan utama !# adalah kerusakan pada tulang rawan sendi. -ulang rawan sendi adalah komponen sendi yang melapisi tulang pada persendian, berfungsi sebagai bantalan dan peredaran kejut apabila d tulang berbenturan pada saat sendi digerakan. Karena tulang rawan sendi tidak me persarafan, apabila terjadi benturan dua ruastulang, kita tidak akan merasakan nyeri. Kerusakan pada tulang rawan sendi dapat disebabkan oleh banyak fator. +emua ber pada penipisan tulang rawan sendi, yang pada stadium akhir, tulang rawan sendi tipisnya sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya lagi. +ebagaimana ha penyakit rematik lainnya. ejala pengapuran sendi stadium dini biasanya berupa

Upload: shansabelle

Post on 01-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Glukosamin

TRANSCRIPT

Glukosamin dapat Menguraingi Nyeri pada LututMaria Alberta102012438Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk _Jakarta Barat

Pendahuluan Hampir semua orang pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat sering keliru menganggap semua nyeri sendi disebabkan oleh asam urat atau penyakit rematik. Kedua penyakit ini memang dapat menyebabkan nyeri sendi, tetapi sebenarnya jarang terjadi. Penyebab utama nyeri sendi pada usia di atas 45 tahun, khususnya lutut dan pinggul, adalah pengapuran sendi. Pada usia di bawah 45 tahun, penyebab utama nyeri sendi adalah peradangan otot akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau karena cidera olah raga. Pengapuran sendi atau Osteoarthritis (OA) adalah Penyakit sendi yang paling sering ditemukan dan menjadi penyebab kecatatan terutama pada seorang yang sudah berusia lanjut, menurut WHO, 40 % penduduk dunia yang berusia lebih dari 70 tahun akan menderita OA lutut, 80% diantaranya akan mengalami keterbatasan gerak. Osteoartritis (Artritis Degeneratif, Penyakit Sendi Degeneratif) adalah suatupenyakit sendi menahun yang ditandai dengan adanya kemunduran pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan. Kartilago adalah senyawa protein yang berperan sebagai bantal antara tulang-tulang dari sendi-sendi. Kelainan utama OA adalah kerusakan pada tulang rawan sendi. Tulang rawan sendi adalah komponen sendi yang melapisi ujung tulang pada persendian, berfungsi sebagai bantalan dan peredaran kejut apabila dua ruas tulang berbenturan pada saat sendi digerakan. Karena tulang rawan sendi tidak mempunyai persarafan, apabila terjadi benturan dua ruas tulang, kita tidak akan merasakan nyeri. Kerusakan pada tulang rawan sendi dapat disebabkan oleh banyak factor. Semua berakibat pada penipisan tulang rawan sendi, yang pada stadium akhir, tulang rawan sendi sedemikian tipisnya sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya lagi. Sebagaimana halnya dengan penyakit rematik lainnya. Gejala pengapuran sendi stadium dini biasanya berupa nyeri dan kekakuan sendi setelah lama tidak bergerak, seperti setelah bangun tidur atau setelah duduk dalam waktu lama. Sendi lutut juga terasa sakit jika digunakan untuk berjalan, naik-turun tangga, atau berjongkok. Sering terdengar bunyi krek-krek pada saat sendi lutut digerakkan.1 pada hakekatnya lutut bergerak sebagai sendi engsel dengan patella menggulir dikondilus femoralis , kalau sendi lutut melakukan gerak ekstensi dan fleksi. Sendi lutut merupakan sendi terbesar pada tubuh, kantong duprapatelaris paling tidak membentang sejauh empat jari diatas puncak paleta. Sendi tersebut dilengkapi dengan ligament. Tukolateral medial dan ligamentum kolateral dan lateral dan ligamentum krusiatum untuk mempertahankan stabilitas.2Isi Glukosamin adalah senyawa biokimia C6H14NO5, yang terdiri dari karbohidrat dan protein. Glukosamin adalah amino monosakarida yang ditemukan pada kitin, glikoprotein dan glikosamioglika seperti asam hialonurat dan heparin sulfat. Glikoprotein dikenal sebagai proteoglikan yang merupakan bentuk dasar matrik ekstrakulikuler dari jaringan penyambung. Glukosamin adalah gula amino, hal ini mirip dengan gula, namun memiliki gugus amino (NH2-) di tempat kelompok hidroksil (OH-). Karena glucosamine merupakan versi sintetis dari bahan alami, tubuh mampu menyerap dengan efek samping yang minimal.Glukosamin secara alami diperoduksi oleh tubuh, tetapi pada penderita osteoarthritis produksinya berkurang. Glukosamin efektif menghilangkan nyeri pada arthritis. Merangsang pembentukan dang pemulihan kertilago dan memperbaiki kerusakan sendi. Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain, Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.3Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan melalui proses deproteinasi dan dekalsiuminase menjadi chitin, kemudian dihidrolisis menjadi glukosamin. Glucosamine merupakan salah satu komponen penyusun tulang rawan dan minyak synovial (cairan sendi). Konsumsi glucosamine dapat meningkatkan volume minyak synovial sehingga dapat mencegah peradangan sendi.4 Lapisan terdalam kapsul sendi adalah membrane synovial yang melapisi keseluruhan sendi kecuali pada kartilago artikular. Membrane synovial mensekresi cairan synovial, materi kental yang jernih seperti putih telur, materi ini terdiri dari 95% air dengan pH 7,4 dan merupakan campuran polisakarida (sebagian besar asam hialuronat) lemak, dan protein. Cairan synovial berfungsi untuk melumasi dan menutrisi pada permukaan kartilago artular. Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati (debris) dari rongga sendi yang cidra atau terinfeksi. Pada beberapa sendi synovial, seperti persendian lutut terdapat diskus artikular (meniscus) fibrokartilago. Diskus artikulsr memodifikasi bentuk permukaan tulang yang berartikulasi untuk mempermudahh gerakan, memperbesar stabilitas, atau untuk merendan goncangan. Cidera pada iskus kartilago biasa nya disebut robekan kartilago. Pergerakan pada sendi synovial merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang yang membentuk artikulasi . otot tersebut memberikan tenaga . tulang berfungsi sebagai pengungkit dan sendi berfungsi sebagai penumpu.6 Sifat fungsional suatu sendi normal bergantung, sebagian pada jaringan tulang rawan yang lunak berpelumas, dapat berubah bentuk dan dapat menahan tekanan yang membungkus ujung-ujugn tulang panjang yang terdiri dari sendi.5 sering kali glukosamin ditambahkan dengan chondroitin sulfate (dalam satu kapsul). Chondroitin sulfate yang terdiri dari -D-Glukoronat yang terikat pada atom C ke- 3 dan N-ascetylgalactosamin-4-sulfatKondrotin sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama glukosamin. Ia merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun tulang rawan.4 baik glukosamin maupun chondroitin telah terbukt efektif dalam mengurangi gejala oesteoarhtitis untuk orang-orang yang telah mengalami sakit persendian, karena dapat membantu menjaga pelumasan yang memadai antara persendian-persendian dan berperan sebagai peredam kejut diantara tulang-tulang.7 glukosamin dan chondroitin digunakan secara alternative sebagai garam sulfatnya untuk meringankan rasa nyeri, memperbaiki fungdi sendi yang suah terkena oesthrisis dan membantu menghentikan kemunduran tulang rawan. glukosamin dapat meningkatkan kemampuan sel-sel tulang rawan, yang disebut kondrosit, untuk meningkatkan produksi molekul matriks ekstraseluler. Molekul-molekul ini, disebut Hyaluronan dan proteoglikan, memberikan sifat bantalan tulang rawan tersebut.8

Penutup Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa penyakit nyeri sendi disebabkan oleh menipisnya tulang rawan sendi atau terjadi pengapuran sendi karena tulang-tulang bergesekan dan mengikis satu sama lain pada saat bergerak, glukosamin diberikan karena glukosamin merangsang pembentukan dan pemulihan kertilago dan memperbaiki kerusakan sendi dan merupakan komponen penyusun cairan synovial (cairan sendi)yang berfungsi sebagai pelumas dan menutrisi ujung tulang serta membantu menjaga pelumasan yang memadai antara persendian-persendian dan berperan sebagai peredam kejut diantara tulang-tulang. Daftar pustaka1. Misnadiarly. Rematik: asam urat-hiferurisemia, arthritis gout. Jakarta:Pustaka Obor Populer; 20072. Major R H, Delp M H, Manning R T. Diagnosis Fisik. Jakarta: EGC; 19963. Nasanius Y. PELBBA 18. Jakarta: Unika Atma Jaya; 20074. Priastini R, Hartono B, Timotius K H, Rijadi A, Goenawan J, Lumbanraja S M. Dasar Biologi Sel 1. Jakarta: Ukrida; 20125. Dawn B N, Allan D M, Collen M S. Major diagnosis fisik. Jakarta: EGC; 20006. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC; 20047. Roizen M F, Oz M C. Sehat Tanpa Dokter.Bandung: Qanita PT Mizan Pustaka; 20098. Tan H T, rahardja T.Obat-Obat Sederhana. Jakarta: TP Elex Media Kampotindo; 2010