laporan kegiatan dekonsentrasi program ......memberikan informasi kinerja yang terukur kepada...
TRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATAN DEKONSENTRASI
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN
NAMA SATKER : DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN : 2019
ALAMAT : Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan
Riau Gedung C2 Lt. 2 & 3 Tanjungpinang
EMAIL : [email protected]
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi
negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik Pusat
maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), wajib menyelenggarakan
kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik
diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang pelaksanaannya, sistem tersebut
dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistem ini mencakup
Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja, Perjanjian Kinerja, Pengukurn
Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Kepulauan Riau, berkedudukan sebagai unsur
pelaksana teknis Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur guna
senantiasa membangun akuntabilitas sehingga tercipta penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan kesehatan yang berlangsung dengan bijaksana,
transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good
governance yang bersih dan bebas korupsi, kolusi serta nepotisme.
Pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan dan kewenangan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus dapat dipertanggungjawabkan,
merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam Peraturan
Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi dan dalam
PermenPAN Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP), maka Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menyusun laporan kinerja
sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan pada tahun
2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini akan memberikan gambaran
pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dalam satu tahun
anggaran beserta dengan hasil capaian indikator kinerja dari masing-masing
indikator kinerja sasaran yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau tahun 2019.
B. TUJUAN
Penyusunan laporan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau sebagai pelaporan kinerja dan bentuk pertanggungjawaban
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan Program dalam mencapai sasaran
Program yang wajib dipenuhi.
Tujuan :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Kesehatan
Provinsi Kepri untuk meningkatkan kinerjanya.
C. SASARAN
Meningkatnya Koordinasi Pelaksanaan Tugas, Pembinaan dan Pemberian
Dukungan Manajemen Kementerian Kesehatan.
D. INDIKATOR KINERJA
Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yang
harus dicapai Tahun 2019 sebagai berikut:
NO Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Kualitas
Pengelolaan Keuangan
dan Barang Milik Negara
(BMN) Kementerian
Kesehatan secara efektif,
efisien dan
dipertanggungjawabkan
sesuai ketentuan
Presentase Satker yang
menyampaikan Laporan
Keuangan Tepat Waktu dan
berkualitas sesuai dengan
Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) untuk
mempertahankan WTP
1 Layanan
2. Meningkatnya Kualitas
Perencanaan dan
Penganggaran Program
Pembangunan Kesehatan
a. Tersusunnya dokumen
perencanaan yang
berkualitas dan tepat
waktu
1 Layanan
b. Tersusunnya dokumen
penganggaran yang
berkualitas dan tepat
waktu
c. Tersusunnya dokumen
rekomendasi monitoring
dan evaluasi yang
berkualitas dan tepat
waktu
3. Meningkatnya
pengelolaan data dan
informasi kesehatan
a. Jumlah Kabupaten/kota
yang melaporkan data
kesehatan prioritas
b. Jumlah kabupaten/kota
dengan jaringan
komunikasi data untuk
pelaksanaan e-
kesehatan
c. Jumlah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang
menyampaikan laporan
capaian SPM
1 Layanan
4 Meningkatnya pembinaan
kesehatan jemah haji
mencapai istithaah
(kemampuan)
Jumlah jemaah haji yang
mendapatkan pelayanan
bidang kesehatan.
1.301 Jemaah
Haji
Sasaran Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
Terselenggaranya Penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu
Indonesia Sehat (KIS)
1 Dihasilkannya Bahan
Kebijakan Teknis
Pengembangan
Pembiayaan
Kesehatan dan
Jaminan Kesehatan
Nasional
a. Jumlah Hasil
Kajian/Monev
Pengembangan
Pembiayaan Kesehatan
dan JKN/KIS
b. Jumlah Dokumen Health
Technology Assesment
1 Dokumen
(HTA) yang
Disampaikan kepada
Menteri Kesehatan
BAB II
HASIL PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN
A. PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DINAS KESEHATAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Kesehatan
1. Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara
(2035.955).
• Pengelolaan Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara
(Dekonsentrasi) Tahun 2019 terdiri dari 3 kegiatan :
- Keluaran yang diharapkan dari menu penggunaan dana dekonsentrasi
adalah untuk mengoptimalisasikan peran Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) dekonsentrasi dalam rangka
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan dan laporan barang
secara berjenjang, teratur, tepat waktu dan sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP).
- Konsultasi ke Biro Keuangan dan BMN kementerian Kesehatan RI di
Jakarta terkait tata cara pengelolaan barang milik negara TA. 2019,
tentang tata cara pembuatan laporan keuangan dan tentang peraturan
pengelolaan keuangan TA. 2019.
- Pada bulan januari 2019 telah dilakukan rekonsiliasi terkait Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)
ke KPKNL Batam di Kota Batam. Hasil dari rekonsiliasi tersebut adalah
mensinkronkan data laporan keuangan dan BMN antara saiba dengan
SIMAK-BMN dan persediaan melalui aplikasi SIMAN yang terintegrasi
dengan E-rekon agar tidak terjadinya selisih nilai antara simak BMN dan
SAIBA. Sebelum di lakukan review oleh eselon 1 Biro Keuangan dan
BMN Kementerian Kesehatan RI dan Inspektur Jenderal Kementerian
Kesehatan RI melalui Aplikasi E-Puldatawas Milik Inspektur Jenderal
Kementerian Kesehatan RI.
- Kegiatan pada Output Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan
dan Barang Milik Negara telah terlaksana secara keseluruhan dan tidak
ada kendala baik dalam pelaksanaan maupun dalam penyerapan
anggaran.
2. Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan
(2036).
- Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sinkronisasi dan
sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan
pusat dan daerah.
Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan
Kesehatan memiliki dua Output yaitu :
>> Layanan Perencanaan Bidang Kesehatan (2036.952)
A. Rakontek Perencanaan APBN dan DAK TA 2020
Kegiatan ini dilaksanakan dua tahap.
a. Pra-Rakontek dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Riau dengan
peserta dari Dinas Kesehatan/Kabupaten/Kota se Provinsi
Kepulauan Riau sebanyak 1 orang. Kassubag/Staf yang
membidangi perencanaan anggaran di masing-masing OPD.
Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dan narasumber dari Biro
Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI serta
narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepualuan Riau dan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan Daerah Prov. Kepri.
b. Rakontek perencanaan dilaksanakan di DKI Jakarta selama 4 hari
dihadiri oleh 10 orang Penanggung Jawab Perencanaan dari
masing-masing satker (01, 03, 04, 05, 07, 012) di lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau.
B. Pemantapan Implementasi e-Renggar
e-Renggar merupakan perangkat lunak berbasis online yang dimiliki oleh
Kementerian Kesehatan untuk menunjang fungsi perencanaan,
penganggaran dan monitoring evaluasi dalam 1 perangkat lunak yang
terpadu.
Kegiatan ini adalah pemberian honorarium bagi penanggungjawab e-
Renggar di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau.
C. Penelitian/Reviu RKA-K/L tahun 2020
Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam satu tahun. kegiatan dilaksanakan
di Jawa Barat dihadiri oleh penanggungjawab perencanaan satker 01
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Maksud Reviu RKA-K/L
adalah untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa RKA-K/L telah
disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga (Renja K/L), dan Pagu Anggaran serta kelayakan
anggaran terhadap sasaran kinerja yang direncanakan, dalam upaya
membantu Menteri/Pimpinan Lembaga untuk menghasilkan RKA-K/L
yang berkualitas.
D. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Anggaran TA 2019
Kegiatan ini berupa pertemuan yang dilaksanakan di DKI Jakarta selama
3 hari dan dihadiri oleh 2 orang yang membidangi perencanaan dan
anggaran di lingkungan satker 01 Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau.
E. Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) (DKI Jakarta).
Kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional dilaksanakan pada tanggal
10 – 14 Februari 2019 di Jakarta.
Jumlah peserta dari Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 23 Orang, namun
pada saat pelaksanaan hanya 21 orang peserta yang hadir (18 orang
menggunakan anggaran dari DIPA Dekonsentrasi Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau dan 3 orang menggunakan Anggaran APBD
masing-masing OPD), dua peserta yang tidak dapat hadir pada acara
tersebut yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dan RSUD Embung
Fatimah Kota Batam.
Hasil dari Rakerkesnas Tahun 2019 adalah :
- Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2019 ditargetkan untuk meningkatkan
cakupan kesehatan semesta (UHC). Pada 11 – 14 Februari 2019
sebanyak 1.948 orang yang terdiri dari peserta Kemenkes, Unit
Pelayanan Teknis (UPT) Vertikal Kemenkes, peserta Daerah (Dinas
Kesehatan dan Rumah Sakit Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia), Lintas Sektor/Lintas Program, Swasta, serta organisasi
masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, berkumpul untuk
melakukan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun
2019.
- Provinsi Kepri terdiri dari 7 Kabupaten / Kota dengan jumlah peserta
Rakerkesnas 2019 sebanyak 23 orang, terdiri dari 5 orang peserta dari
Provinsi, 7 orang dari Dinkes Kab/Kota, 11 orang dari Rumah Sakit
Umum Daerah, dan 10 orang peserta tambahan.
- Kegiatan Rakerkesnas Tahun 2019 dengan tema Kolaborasi Pusat dan
Daerah Dalam Penguatan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan
Kesehatan Semesta diawali dengan Pra Rakernas yang diisi dengan
materi Evaluasi Kinerja Pembangunan Kesehatan dan Laporan
Perkembangan Hasil Rakernasnas 2018, Evaluasi PISPK, Evaluasi
Pelaksanaan Program Dekonsentrasi dan DAK dalam Program dalam
Anggaran Kesehatan, Dialog dan Komitmen Menkes dan Eselon 1
dengan dengan para peserta mengangkat tema PTM AKI dan AKN,
serta sarasehan Revitalisasi Saka Bakti Husada.
- Pada Rakerkesnas kali ini ada 8 Side event dalam 8 kelompok untuk
membahas issue kesehatan dengan melibatkan peran aktif peserta
pertemuan dengan tema antara lain Angka Kematian Ibu/AKI — Angka
Kematian Neonatal/AKN, Penyakit Tidak Menular (PTM), Stunting,
Imunisasi, Tuberkulosis (TB), digital health/e-health, kesiapan
menghadapi bencana (pra dan post), pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan obat, Jaminan Kesehatan Nasional/JKN (Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP dan Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut/FKRTL) dan community engagement.
Adapun rangkuman dari beberapa materi :
1. Evaluasi kinerja pembangunan kesehatan paparan (balitbangkes)
2. Angka 30,8 belum mencapai cut off dari capaian, meskipun terlihat sudah naik.
3. Program kesmas dan p2p adalah yang utama, pembiayaan dan anggaran
adalah pendukungnya.
4. Cakupan semesta → mendapat pelayanan yang merata maupun miskin atau
pun tidak miskin.
5. Kalo cakupan semesta 100 % maka artinya sudah mendukung semua kinerja
6. Jika bicara promotif dan preventive menjadi satu dalam mendukung program
7. UHH→ artiannya umur yang panjang dan sehat ( healty adjusted expectensi),
tidak cukup hanya dengan umur yang panjang saja jika tidak produktif
8. Solusi masalah adalah dilemahnya kegiatan dan lemahnya input, ex : eclamsi
makanya yang ditekan adalah eklamsinya.
9. 71,48 utk UHH → HAE → Indonesia dibandingkan negara Asean lainnya masih
dikatakan baik.
10. Untuk mengurangi PTM harus dilakukan dengan serius → karena PTM
menempati peringkat tertinggi
11. Kehilangan kematian neonatal 1 orang sebanding dengan kematian 8 orang
stroke → slide 10 peringkat teratas YLL tahun 1990 dan 2017 di indonesia.
12. Dristibusi menurut umur usia produktif sudah mengalami PTM → inilah peranan
Posbindu untuk pemetaan—slide lost HHD / 100.000
13. Untuk TB → sumatera dari pemetaan lebih baik dibandingkan dengan Provinsi
lainnya di Indonesia.
14. Faktor resiko → gangguan metabolik ( kolesterol) perilaku dan lingkungan
(dilakukan promotiv dan preventiv) → lebih ke pada pelayanan primernya
15. Tren angka kematian IBU ketinggian didalam target
16. Tren angka kemamtian neonatal → pada anggka kematian mati bayi terjadi
diusia 1 bln.
17. Angka kematian bayi dan balita berbanding terbalik dgn pendapatan dan
pendidikan, oleh krn itu pentingnya ekonomi keluarga dan pendidikannya ibu.
18. Aplikasi yang dikembangkan di direktorat gizi→ sudah menggunakan by name
by adress, mendukung inovasi penurunana stunting.
19. Posyandu juga harusnya menjadi ujung tombak untuk menurunkan stunting →
melalui pedekatan keluarga.
20. Untuk penanggulangan PTM → harusnya di perusahaan juga sudah dilakukan.
Sesi 2 :
Evaluasi Anggaran kesehatan (pelaksanaan rogram dekonsentrasi dan DAK bidang
Kesehatan )
1. Tren anggaran kesehatan 2019 baru dirasakan anggaran bisa dikmati 50 %,
menjadi fungsi kesehatan tidak hanya ada di Kemekes saja
2. Konteks kesehatan publik, belia kesehatan pusat daerah (hibah)→ mengalami
peningkatan 0,3%--> artinya pemerintah serius dalam mencapai inikator
kesehatan tersebut.
3. Belanja kesehatan publik staknan di 1,1%
4. Dalam konteks kaitan outcome → ada korelarsi antara penurunan angka
kematian bayi dgn GNI
5. Pemanfaatan anggaran kemenkes sudah sesuai dengan peruntukannya
mencapai fisik dan keuangannya.
6. Tren serapan anggaran kurang maksimal pada semua kewenangan, perlu
optimalisisasi kualitas pemanfaatan anggaran kementerian.
7. Serapan program yang rendah di daerah adalah JKN dan Kesmas.
8. Capaian tinggi dan indikator juga tinggi→ kepri salah satunya masuk 6 besar
evaluasi.
Pertanyaan :
- Mohon menu DAK tidak di kunci dalam krisna pada saat penyusunan RKA
kementerian dan bappenas tapi diserahkan ke daerah agar disesuaikan
dengan kebutuhannya.
➔ Tidak semua dikunci tapi tentunya tidak serta merta dilepas karena
sifatnya dana alokasi kusus, maka semua di sesuaikan degan prosedur,
hal ini juga sudah melalui tahapan-tahapan, seperti rakontek dak dan
krisna adanya di bappeda tentunya juga di kawal oleh dinkesnya.
PANEL DIALOG OLEH IBU MENKES DAN JAJARANNYA
1. AHH → mulai meningkat signifikan, papua peningkatan sangat sedikit
sekali.
2. Kita harus berfikir degan human capital indeks → usia 50 tahun ketas benar-
benar berkualitas dan pendidikan yang baik.
3. Kesehatan sudah masuk dalam G20 (G twenty)
4. Selama kurang lebih 4 tahun ini IPM→ kematian ibu turun, dan dan
kematian bayi juga turun secara absolute
5. Pada cakupan kesehatan semesta (UHC) → 1 M dapat kartu sehat dan
terjaga kesehatannya
6. Germas mendorong masyarakat untuk berprilaku sehat.
Pertanyaan panel :
1. Kepri –> adanya laporan dari LSM terkait pasien yang tidak tercover oleh
BPJS di Salah satu Rumah Sakit swasta di Batam, kenyataanya adanya
kesalahan pada RS onlinenya sehingga harapannya bisa diperbaiki
kedepannya.
Jawab → ketika RS tidak bekerja sama degn BPJS maka akan gugur
penanagungannya, penataan sistem rujukan perlu dilakukan oleh dinas
kesehatan.
F. Workshop PIS-PK Terpadu
Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Batam selama 4 hari dihadiri oleh
Kepala Bidang di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan dari
kegiatan ini adalah terwujudnya Indonesia Sehat melalui peningkatan
akses masyarakat terhadap akses masyarakat terhadap fasilitas
kesehatan dengan melakukan kunjungan keluarga dan melakukan
intervensi sesuai permasalahan kesehatan yang dihadapi keluarga
dan masyarakat.
G. Rakontek DAK
Kegiatan ini dilaksanakan di Jawab Barat. Kegiatan dilaksanakan
selama 4 hari dengan jumlah peserta sebanyak 4 orang dari Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Peserta pada pertemuan ini
adalah penanggung jawab perencanaan dan anggaran Dana Alokasi
Khusus (DAK).
Adapun tujuan pelaksanaan dan penganggaran bersumber Dana
Alokasi Khusus (DAK) adalah
- Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi di daerah, untuk
meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan, mendukung
daerah dalam pencapaian SPM kesehatan serta mendukung
dalam pencapaian akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan.
- Percepatan penurunan stunting
- Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penguatan pelayanan kesehatan rujukan di daerah pariwisata dan
RS Pemerintah yang menjadi rujukan nasional, provinsi dan
regional
- Peningkatan kualitas Bapelkes
- Memperkuat akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah
tertinggal dan perbatasan.
H. Honorarium Pengelola DIPA
Kegiatan ini adalah pemberian honorarium tim pengelola keuangan
satker 01 Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari
KPA, PPK, Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM, Bendara
Pengeluaran serta Staf Pengelola Keuangan.
Didalam kegiatan ini juga terdapat kegiatan berupa konsultasi ke Biro
Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI dan
Bimbingan Teknis terkait perencanaan dan anggaran ke
Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Riau. Namun dikarenakan
kondisi cuaca yang tidak memungkinkan Bimbingan Teknis ke
Kabupaten Kepulauan Anambas tidak dapat dilaksanakan.
I. Bimbingan Teknis DAK Bidang Kesehatan di Daerah TA. 2018-2019
Kegiatan ini dilaksanakan di Jawa Barat. Output dari kegiatan ini
adalah tersedianya data dan informasi untuk merumuskan berbagai
kebijakan terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang
Kesehatan.
3. Layanan Pemantauan dan Evaluasi (2036.053)
A. Rapat Koordinasi Monev Dana Dekonsetrasi/Anggaran Kesehatan di Daerah
dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
- Pra Monev
Kegiatan Pra-Monev dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau
dengan peserta dari Tim Perencanaan dan Evaluasi Dana Dekonsentrasi
dan dana bersumber APBN Provinsi/Kabupaten/Kota. Tujuan dari kegiatan
ini adalah terlaksananya pengawasan terhadap kegiatan rutin yang telah
berjalan dan yang sedang berjalan serta mengumpulkan informasi terhadap
keluaran/hasil dan indikator yang dipergunakan untuk mengukur kinerja
program.
- Rakor Monev
Kegiatan ini dilaksanakan di Jawa Barat dihadiri oleh 10 orang peserta dari
Provinsi/Kabupaten/Kota terpilih.
Hasil dari kegiatan ini terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi Dana
Dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019.
4. Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan (2038)
Keluaran yang diharapkan dari menu dekonsentrasi kegiatan ini adalah laporan
data Prioritas, data Stunting, data SPM, data Keluarga Sehat dan Profil Kesehatan
Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berkualitas.
A. Orientasi SIP/SIKDA Generik
Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Tanjungpinang dengan peserta dari Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Hasil dari kegiatan ini adalah :
• SIKDA Generik v1.4 merupakan upaya Kemenkes dalam menerapkan
standardisasi SIK agar tersedia data dan informasi kesehatan yang akurat,
tepat dan cepat dalam pengambilan kebijakan di bidang kesehatan dengan
mendayagunakan teknologi, informasi, dan komunikasi.
• Aplikasi SIKDA Generik ini tidak berbayar, online dan terintegrasi (P-Care
BPJS, NIK Dukcapil, SI-SDMK, SISRUTE).
• Pengguna SIKDA Generik saat ini 31 Provinsi, 132 Kab/Kota dan 1914
Puskesmas
• Pengembangan SIKDA Generik antara lain dengan penyesuaian laporan
SIKDA Generik dengan SIP (Laporan UKME dan Laporan UKMP), Aplikasi
Android SIKDA Mobile digunakan untuk penginputan kegiatan luar gedung
puskesmas, Aplikasi i-HeFF (Indonesia Health Facility Finder)
• Berdasarkan evaluasi dari Bappenas, SIKNAS dan SIKDA sudah baik,
namun penerapannya belum cukup baik. Adapun kendalanya karena tools
dari pusat kurang memenuhi kebutuhan beberapa daerah. Selain itu,
inovasi daerah lebih berperan, namun tergantung komitmen Pemda.
• Dasar kebijakan Satu Data Kesehatan PP nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan, Perpres nomor 95 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik, Perpres nomor 39 Tahun 2019 tentang
Satu Data Kesehatan
• Satu Data Indonesia merupakan sebuah inisiatif Pemerintah untuk
meningkatkan interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah.
• Kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang
akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah
diakses dan dibagipakaikan antar K/L dan Perangkat Daerah, melalui
pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan
menggunakan kode referensi dan data Induk.
• Target cakupan kabupaten/kota yang tercakup di dasbor data dan informasi
kesehatan yaitu 2019 (26 kab/kota), 2020 (155 kab/kota), 2021 (309
kab/kota), 2022 (463 kab/kota).
• District Health Information Software version 2 (DHIS2) merupakan platform
satu data kesehatan. DHIS2 merupakan aplikasi data warehouse untuk
mengumpulkan memvalidasi, menganalisis, dan menampilkan dalam
bentuk tabel, diagram, maupun peta (GIS) data agregat dan data transaksi
• Sumber data ASDK (Aplikasi Satu Data Kesehatan) terdiri dari beberapa
aplikasi seperti SIHA, SITT, SISDMK, KOMDAT, KS, SIKDA Generik, e-
Logistik, ASPAK, SIRS Online, dan lain-lain.
• Workshop SIKDA di Provinsi Kepulauan Riau sudah berjalan dari tahun
2017, telah dilatih pengelola data sebanyak 21 Puskesmas di 3
kabupaten/kota dari total se-provinsi Kepulauan Riau 87 Puskesmas. Untuk
workshop tahun 2019 melatih pengelola data di 15 Puskesmas di 3
Kabupaten yaitu Bintan, Karimun dan Lingga.
• Evaluasi penerapan aplikasi SIKDA pada 3 kabupaten/kota saat ini belum
dapat optimal. Kabupaten Bintan telah menerapkan aplikasi e-Puskesmas
di 14 puskesmas dari 15 Puskesmas yang ada. Untuk Kabupaten Karimun
saat ini belum menerapkan aplikasi SIKDA secara online. Sedangkan
Kabupaten Lingga SIKDA belum dilaksanakan tetapi perangkatnya sudah
tersedia di 2 puskesmas dan di dinas kesehatan. Oleh karena itu, kita
bersama berkomitmen untuk melengkapi sarana dan prasarana, SDM agar
pengaplikasian SIKDA di daerah dapat diwujudkan.
B. Pengelolaan Data Kesehatan (Data Profil, Data Prioritas, Data Stunting, Data
SPM, Data KS, Data SIKDA).
Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Tanjungpinang dengan peserta dari Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Hasil dari kegiatan ini adalah :
• Tersosialisasinya Indikator Standar Pelayanan Minimal Sesuai Permenkes
Nomor 04 tahun 2019
• Diperoleh gambaran umum keadaan geografis, kependudukan, derajat
kesehatan dan upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan di Provinsi
Kepulauan Riau.
• Diketahui pencapaian pembangunan kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau
tahun 2018.
• Diketahuinya permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2018 dan
upaya pemecahannya.
• Tersedianya laporan data bulanan perwilayah.
• Tersedianya Data dasar puskesmas, data rujukan.
• Tersedianya Data Sumber Daya Kesehatan (jumlah dokter, perawat, bidan,
desa siaga, polindes dan poskesdes)
• Tersedianya data strata psoyandu di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data intensifikasi penemuan kasus TB di Rutan Kota Batam
dan kasus TBC seluruh kasus BTA Posistif, TBC seluruh kasus, BTA Positif,
TBC anak per Kabupaten/Kota.
• Tersedianya Angka Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB
Pada Anak, Dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk
Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2018
• Tersedianya Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2018
• Tersedianya data Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota dan Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2
Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2018
• Tersedianya data Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3i) Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3i) Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut
Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis
Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥ 18 Tahun
Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2018
• Tersedianya data Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan
Metode IVA Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE)
Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis
Kejadian Luar Biasa (KLB) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang
Ditangani < 24 Jam Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018.
• Tersedianya data Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong
Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil
Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia
Subur Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 dan
FE3 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi
Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis
Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
• Tersedianya data :
- Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Jumlah Bayi Yang diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari Dan BCG Pada Bayi Menurut
Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-HIB, Polio, Campak, Dan
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Menurut
Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
- Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018.
C. Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan
memiliki satu output dan beberapa sub komponen.
>> Layanan Data dan Informasi.
Keluaran yang diharapkan dari menu dekonsentrasi kegiatan ini adalah laporan
data Prioritas, data Stunting, data SPM, data Keluarga Sehat dan Profil
Kesehatan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berkualitas.
Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan di Provinsi Kepulauan
Riau dapat terlaksana dan mengasilkan keluaran :
- Meningkatnya pengelolaan data dan informasi Kesehatan di Provinsi
Kepulauan Riau
- Tercapaianya seluruh Kabupaten/Kota dalam melaporkan data kesehatan
prioritas
- Tercapainya 2 Kabupaten/Kota dengan jaringan komunikasi data untuk
pelaksanaan e-kesehatan yaitu Kota Batam dan Kabupaten Bintan.
- Kabupaten/Kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat
- Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menyampaikan laporan capaian SPM
dengan terpat waktu
D. Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji (2041)
>> Pelayanan Kesehatan Haji
Kegiatan Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji mempunyai satu output dan
beberapa sub komponen.
Keluaran yang tercapai dari menu dekonsentrasi kegiatan ini yaitu
1) Adanya usulan PKHI dari provinsi untuk mengikuti pelatihan kompetensi
2) Tersedianya seragam yang digunakan oleh PKHI saat bertugas
mendampingi jemaah haji di embarkasi Batam.
3) Adanya profil kesehatan jemaah haji bersumber siskohatkes yang didapat
berdasarkan entri hasil pemeriksaan pertama di puskesmas, pemeriksaan
kesehatan kedua di kabupaten kota dan pemeriksaan kesehatan ketiga di
embarkasi.
4) Adanya Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi tentang
penetapan petugas Siskohatkes dan Surat usulan petugas Siskohatkes
oleh Provinsi berdasarkan usulan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
5) Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan bersumber dana dekonsentrasi.
6) Tersedianya K3JH bagi Jemaah Haji .
Peserta Pertemuan Orientasi Petugas Serta Pilot Pemeriksaan Dan Pembinaan
Jemaah Haji Masa Keberangkatan Se-Provinsi Kepulauan Riau ini berjumlah 24
orang, yang terdiri dari :
Tabel 1
Daftar Peserta Kota Tanjungpinang
No Nama Instansi
1 Dr. Susi Pitriana, M.KKK Dinkes Kota
Tanjungpinang
2 Titi Riauwati, S.Sos Dinkes Kota
Tanjungpinang
3 H. Sunarjo, S.Ag Kementerian Agama Kota
Tanjungpinang
Tabel 2
Daftar Peserta Kota Batam
No Nama Instansi
1 H. Irnal Syafei, SKM Dinas Kesehatan Kota
Batam
2 Ice Restanti Dinas Kesehatan Kota
Batam
3 Drs. H. M. Amanuddin, MA Kementerian Agama Kota
Batam
Tabel 3
Daftar Peserta Kabupaten Bintan
No Nama Instansi
1 Suhandi, SKM Dinkes Kabupaten Bintan
2 Leni Jayanti,SKM, M.Epid Dinkes Kabupaten Bintan
3 Drs. H. Ulil Amri Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bintan
Tabel 4
Daftar Peserta Kabupaten Lingga
No Nama Instansi
1 Rafles, SKM Dinkes Kabupaten Lingga
2 Darmawi, AMK Dinkes Kabupaten Lingga
3 Muhamad Sardi, S.Sos Kementerian Agama
Kabupaten Lingga
Tabel 5
Daftar Peserta Kabupaten Karimun
No Nama Instansi
1 Hazwin, SKM, MPH Dinkes Kabupaten
Karimun
2 Mohammad Hasbi, SKM Dinkes Kabupaten
Karimun
3 Nagfirni, S.Ag Kementerian Agama
Kabupaten Karimun
Tabel 6
Daftar Peserta Kabupaten Natuna
No Nama Instansi
1 Hikmat Aliansyah Dinkes Kabupaten Natuna
2 Junarto, SKM Dinkes Kabupaten Natuna
3 Idris, S.Ag Kementerian Agama
Kabupaten Natuna
Tabel 7
Daftar Peserta Kabupaten Kepulauan Anambas
No Nama Instansi
1 Lizawati, S.Farm.Apt Dinkes Kab. Kep. Anambas
2 Fitri Yanti, Amd.Keb Dinkes Kab. Kep. Anambas
3 Ikhwan, S.Ag
Kementerian Agama
Kabupaten Kepulauan
Anambas
Tabel 8
Daftar Peserta Provinsi Kepulauan Riau
No Nama Instansi
1 Retno Palupi, SKM Dinkes Prov. Kepulauan
Riau
2 Abdul Rauf Rahim, SKM,
M.Si
Dinkes Prov. Kepulauan
Riau
3 Agus Meriyanti Dinkes Prov. Kepulauan
Riau
Proses
a. Kegiatan Sebelum Pertemuan
− Koordinasi dengan narasumber yang akan memberikan materi pada kegiatan
Pertemuan Orientasi Petugas Serta Pilot Pemeriksaan Dan Pembinaan Jemaah
Haji Masa Keberangkatan Se-Provinsi Kepulauan Riau tahun 2019.
− Koordinasi dengan para peserta untuk memastikan jumlah peserta yang bisa
hadir pada kegiatan pertemuan.
− Koordinasi dengan Pimpinan/Manajer Hotel Sahid Batam (tempat pertemuan)
dalam mengatur akomodasi, keamanan dan ketertiban di lingkungan pelatihan
selama proses pelatihan berlangsung.
− Mempersiapkan perlengkapan dan kelengkapan yang diperlukan selama
kegiatan berlangsung, seperti ATK, spanduk, ruangan, dll.
b. Kegiatan Waktu Pertemuan
− Hari Rabu tanggal 30 Oktober 2019, panitia, narasumber dan peserta melakukan
registrasi mulai dari pukul 14.00 WIB s.d 18.00 WIB.
− Kegiatan dimulai pada pukul 19.30 WIB diawali dengan pembukaan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yang diwakilkan oleh Kepala Bidang
P2P Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Selanjutnya yaitu materi oleh
Kepala Bidang P2P mengenai Evaluasi Pemeriksaan Kesehatan Haji 1440
H/2019 M dilanjutkan dengan Kebijakan Penyelenggaraan dan Pelayanan
Kesehatan Haji Provinsi Kepulauan Riau 1440 H/ 2019 M.
− Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2018 pukul 08.00 – 09.00 WIB dilanjutkan
dengan materi dari Narasumber Pusat Kesehatan Haji dengan judul Kebijakan
Nasional Penyelenggaraan dan Pelayanan Kesehatan Haji 1441 H/2020
selanjutnya 09.00 – 10.00 Strategi Penyelenggaraan dan Pelayanan Kesehatan
Haji 1440 H/2019 yang disampaikan oleh dr. Melzan Dharmayuli, MHM.
− Pukul 10.30 – 11.30 disampaikan oleh T B Margono, ST, MKM dengan materi
Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji, pukul 11.30-
12.30 Input dan Cetak KKJH dalam Aplikasi SISKOHATKES
− Setelah materi dari Narasumber dari Pusat Kesehatan Haji dilanjutkan dengan
materi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau
dengan judul Kebijakan Penyelenggaraan Haji reguler dan PIHK TH 1441 H/2020
M dan Estimasi Jemaah Calon Haji Provinsi Kepri 1441 H
− KKP Kelas I Kota Batam dengan judul Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Embarkasi Batam Bagi Jemaah Haji 1440 H/ 2019 M.
− Setelah istirahat makan siang dan sholat Zuhur materi dilanjutkan dengan
Praktek Siskohatkes Shar’i oleh seluruh peserta pertemuan dan dilanjutkan
dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) serta penutupan/administrasi.
− Pada hari ketiga (Jumat, 01 November 2019) peserta kembali ke daerah masing-
masing.
II. Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
1. Bahan Kebijakan Teknis Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (5610.601)
Telah dilaksanakannya kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembiayaan Kesehatan dan JKN/KIS. Kegiatan ini mendapatkan hasil
sebagai berikut :
- Pelaksanaan JKN di Provinsi Kepulauan Riau sudah berjalan dengan baik
walaupun masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan, dukungan
Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan JKN masih terus dilakukan
terbukti dengan seluruh Kab/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau sudah
mengintegrasikan Jamkesda ke BPJS Kesehatan, ada 2 Kabupaten Kota
yang sudah Universal Health Coverage yaitu Kabupaten Natuna dan
Kabupaten Kepulauan Anambas.
- Dalam rangka mencapai Universal Health Coverage Pemerintah Provinsi
Kepuluauan Riau belum bisa mengintegrasikan penduduknya ke BPJS
Kesehatan karena adanya beberapa permasalahan diantaranya belum
tersedianya Data Masyarakat yang belum tercover jaminan kesehatan
terutama masyarakat miskin yang terverifikasi dan tervalidasi by name by
address, selain itu terkait masalah anggaran dimana kondisi saat ini
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau belum bisa mendaftarkan
penduduknya karena keterbatasan anggaran namun dalam rangka
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Kegiatan Jamkesda masih
tetap mengalokasikan anggaran untuk menangani permasalahan
pembiayaan kesehatan penduduk yang belum tercover oleh jaminan
kesehatan dan menjamin hal-hal yang tidak di cover oleh BPJS Kesehatan
seperti transportasi dan akomodasi pasien yang dirujuk di dalam maupun di
luar daerah.
- Sinergitas dan koordinasi antar lintas program dan sektoral serta stake
holder terkait sangat diperlukan agar setiap pihak yang berperan dalam
penyelenggaraan JKN dan dapat saling membantu dalam menjamin
sustainabilitas pelaksanaan JKN dan memberikan kontribusi dalam
perbaikan akses serta mutu pelayanan kesehatan khususnya di Provinsi
Kepulauan Riau.
B. PERMASALAHAN PER KEGIATAN
Tidak ditemukan permasalah dalam pelaksanaan kegiatan. Hanya saja
kondisi Kepulauan Riau yang berada di daerah kepulauan dan kondisi cuaca
yang sering berubah-ubah sehingga ada beberapa perjalanan dinas
monitoring dan evaluasi serta bimbingan teknis ke Kabupaten/Kota tidak
dapat dilaksnakan terutama pada akhir tahun.
C. REALISASI ANGGARAN
Alokasi anggaran dana Dekonsentrasi Program Program Dukungan
manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Kesehatan untuk Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019
sebesar Rp. 1.993.215.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran pada
triwulan II sebesar Rp. 1.679.384.200,- (84.26%).
BAB IV
CAPAIAN TARGET KINERJA DAN PENYERAPAN ANGGARAN
PROGRAM/KEGIATAN
Bab ini berisi tentang data informasi dan uraian analisis capaian kinerja
sasaran, program dan kegiatan renja perangkat daerah.
A. Capaian Target Indikator Sasaran
Bagian ini menyajikan data informasi dan analisis capaian kinerja
indikator sasaran Renja yang dievaluasi sampai dengan Triwulan IV.
NO Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target %
Capaian
Target
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya Kualitas
Pengelolaan Keuangan
dan Barang Milik
Negara (BMN)
Kementerian
Kesehatan secara
efektif, efisien dan
dipertanggungjawabkan
sesuai ketentuan
Presentase Satker
yang
menyampaikan
Laporan Keuangan
Tepat Waktu dan
berkualitas sesuai
dengan Standar
Akuntansi
Pemerintah (SAP)
untuk
mempertahankan
WTP
1
Layanan
100
2. Meningkatnya Kualitas
Perencanaan dan
Penganggaran Program
Pembangunan
Kesehatan
d. Tersusunnya
dokumen
perencanaan
yang
berkualitas dan
tepat waktu
e. Tersusunnya
dokumen
1
Layanan
100
penganggaran
yang
berkualitas dan
tepat waktu
Tersusunnya
dokumen
rekomendasi
monitoring dan
evaluasi yang
berkualitas dan
tepat waktu
3. Meningkatnya
pengelolaan data dan
informasi kesehatan
d. Jumlah
Kabupaten/kota
yang
melaporkan
data kesehatan
prioritas
e. Jumlah
kabupaten/kota
dengan jaringan
komunikasi data
untuk
pelaksanaan e-
kesehatan
f. Jumlah Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
yang
menyampaikan
laporan capaian
SPM
1
Layanan
100
4 Meningkatnya
pembinaan kesehatan
jemah haji mencapai
istithaah (kemampuan)
Jumlah jemaah
haji yang
mendapatkan
pelayanan
1.301
Jemaah
Haji
100
bidang
kesehatan.
Sasaran
Program
Penguatan
Pelaksanaan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
Terselenggaranya
Penguatan Jaminan
Kesehatan Nasional
(JKN)/ Kartu Indonesia
Sehat (KIS)
1 Dihasilkannya Bahan
Kebijakan Teknis
Pengembangan
Pembiayaan Kesehatan
dan Jaminan
Kesehatan Nasional
c. Jumlah Hasil
Kajian/Monev
Pengembangan
Pembiayaan
Kesehatan dan
JKN/KIS
d. Jumlah
Dokumen
Health
Technology
Assesment
(HTA) yang
Disampaikan
kepada Menteri
Kesehatan
1
Dokumen
100
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dengan kode Satker 320015 Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Kesehatan tahun 2019 mendapat alokasi anggaran sebesar sebesar
Rp. 1.993.215.000 dengan realisasi penyerapan anggaran pada triwulan I sebesar
Rp. 1.679.384.200,- (84.26%) dan realisasi Fisik atau realisasi capaian output
sebesar 94.33% dengan rincian sebagai berikut :
• Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara
(2035.955).
Alokasi anggaran sebesar Rp. 69.588.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 60.122.400,- (86.4 %) dan realisasi fisik atau realisasi capaian
output sebesar 95 %.
• Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan
(2036), dengan Output Layanan Perencanaan (2036.952).
Alokasi anggaran sebesar Rp. 661.928.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 569.325.300.,- (86 %) dan realisasi fisik atau realisasi capaian
output sebesar 98 %.
• Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan
(2036), dengan output Layanan Pemantauan dan Evaluasi (2036.953)
Alokasi anggaran sebesar Rp. 108.760.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 105.398.700,- (96.9 %) dan realisasi fisik atau realisasi capaian
output sebesar 100 %.
• Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan (2038)
Alokasi anggaran sebesar Rp. 318.640.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 268.228.400,- (84.5 %) dan realisasi fisik atau realisasi capaian
output sebesar 98 %.
• Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji (2041)
Alokasi anggaran sebesar Rp. 318.640.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 317.316.500,- (91.63 %) dan realisasi fisik atau realisasi
capaian output sebesar 100 %.
• Bahan Kebijakan Teknis Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)
(5610.601)
Alokasi anggaran sebesar Rp. 488.000.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 357.992.900,- (73.36 %) dan realisasi fisik atau realisasi
capaian output sebesar 90 %.
B. SARAN
• Pelaksanaan kegiatan agar dipercepat supaya realisasi kegiatan dan
capaian program sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Tanjungpinang, 31 Desember 2019
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes
NIP. 19600630 198303 1 013