laporan pemicu 3 fcp dk 5 fix

Upload: ismi-wulandari-as

Post on 07-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pemicu

    Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke Puskesmas karena nyeri perut

    sejak kemarin disertai muntah satu kali. Nyeri terasa di sekitar pusar. Penderita

     berjalan agak membungkuk dan memegang perut kanan bawah dengan tangan

    kanannya. Penderita pada pagi harinya merasa perut terasa kembung dan nyeri,

    nyeri perutnya saat itu sudah terasa menetap di perut kanan bawah. Pasien

    direncanakan akan dikirim ke Rumah sakit yang jaraknya jam perjalanan dengan

    mobil.

    Kata Kunci

    • !aki-laki, 24 tahun

    •  Nyeri perut kanan bawah

    • "untah

    • Perut kembung

    • #i rujuk ke RS dengan waktu tempuh perjalanan jam

    Rumusan Masalah

    !aki-laki 24 tahun, nyeri perut kanan bawah disertai muntah $ hari yang

    lalu.

    1

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    2/29

    Laki-laki 24 tahunKeluhan utama : nyeri perut terlokalisir di perut kanan bawah,

    Nyeri akut abdomen

    Anamnesis

    emeriksaan !sik

    emeriksaan penun"an#

    Appendisitis akut

     $atalaksana

    %% :

    %i&ertikulitis

    'lkus peptikum

    Kolitis ulserati( 

    Analisis Masalah

    Hipotesis

    !aki-laki 24 tahun diduga mengalami apendisitis akut dengan ##

    di%ertikulitis, ulkuks peptikum, colitis ulserati&.

    Pertanyaan Diskusi

    $. Nyeri abdomen akut

    a. #e&inisi

     b. 'tiologi

    c. Pendekatan klinis

    2. (pa saja kemungkinan diagnosis penyakit nyeri abdomen berdasarkan

    lokasi nyeri abdomen)

    *. +agaimana pendekatan anamnesis pada nyeri abdomen)

    4. +agaimana pemeriksaan &isik pada abdomen)

    . Pemeriksaan penunjang pada nyeri abdomen)

    . (pa &aktor resiko apendisitis)

    . +agaimanan tatalaksana apendisitis)

    Stui Kasus

    . /asil Pemeriksaan Pasien)

    0. Rencana tatalaksana awal yang akan diberikan pada pasein di kasus)

    $1. Rencana edukasi ada pasien)

    2

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    3/29

    )

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    4/29

    BAB II

    !IN"AUAN PUS!AKA

    #$ Nyeri A%omen Akut

    $.$. #e&inisi

     Nyeri akut abdomen atau akut abdomen adalah suatu kegawatan

    abdomen dapat terjadi karena masalah bedah dan non bedah. Secara

    de&inisi pasien dengan akut abdomen datang dengan keluhan nyeri

    abdomen yang terjadi tiba-tiba dan berlangsung selama kurang dari 24

     jam. Pada beberapa pasien dengan akut abdomen perlu dilakukan

    resusitasi dan tindakan segera maka pasien dengan nyeri abdomen yang berlangsung akut harus ditangani segera. denti&ikasi awal yang penting

    adalah apakah kasus yang dihadapi ini suatu kasus bedah atau non bedah,

     jika kasus bedah makan tindakan operasi harus segera dilakukan.

    3#aldiyono, 2110

    $.2. 'tiologi

    5egawatan abdomen yang datang ke rumah sakit bisa berupa

    kegawatan bedah atau kegawatan non bedah. 5egawatan non bedah

    antara lain pancreatitis akut, ileus paralitik, kolik abdomen. 5egawatan

    yang disebabkan oleh bedah antara lain peritonitis umum akibat suatu

     proses dari luar maupun dalam abdomen. Proses dari luar misalnya karena

    suatu trauma, sedang proses dari dalam misal karena apendisitis per&orasi.

    3#aldiyono, 2110

    Penyebab tersering dari akut abdomen atara lain appendicitis, kolik 

     bilier, kolisistitis, diverticulitis, obstruksi usus, per&orasi %iskus,

     pancreatitis, peritonitis, salpingitis, adenitis mesenterika dan kolik renal.

    Sedangkan yang jarang menyebabkan akut abdomen antara lain6 nekrosis

    hepatoma, in&ark lien, pneumonia, in&ark miokard, ketoasidosis

    diabetikum, in&lamasi enurisma, %ol%ulus sigmoid, caecum atau lambung

    dan /erpes 7oster. 3#aldiyono, 2110

    #ilihat dari sudut nyeri abdomen, nyeri abdomen dapat terjadi

    karena rangsangan %iseral, rangsangan somatik dan akibat peristaltik.

    Pada anamnesis perlu die%aluasi mengenai nyeri yang disampaikan pasien

    tersebut apakah nyeri yang disampaikan terlokalisir, atau sukar ditentukan

    4

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    5/29

    lokasinya. 5emudian adanya referred pain  juga membantu untuk 

    mengetahui asal nyeri tersebut. Nyeri tekan biasanya berasal dari nyeri

    yang melibatkan serosa. Nyeri ini dapat terjadi karena in&eksi yang

    kontinu 3terus menerus serta ulkus lanjut. Nyeri somatic biasanya

    terlokalisir. 3#aldiyono, 2110

    8abel $. 'tiologi nyeri akut abdomen3#aldiyono, 2110

    Sering 5urang sering 9arang

    (pendisitis

    5olik bilier 

    5olisistitis

    #i%ertikulitis

    :bstruksi usus

    Per&orasi %iskus

    Pankreatitis

    Peritonitis

    Salpingitis

    (denitis mesenterika

    5olik renal

    5olangitis

    n&ark mesenterika

    Pielone&ritis

    8orsi kista o%arium,

    testis, omentum

    Ruptur kista o%arium,

    kehamilan ektopik,

    aneurisme aorta

    Prolaps diskus

    (bses

    'ksaserbasi ulkus

     peptikum

    leitis6 ;hron

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    6/29

    • 5uadran kiri atas 6 pneumonia, in&rak limpa, pancreatitis, pielone&ritis,

    in&ark ginjal, kolik ginjal.• ?osa iliaca kanan 6 apendisitis akut, kolik ginjal, in&eksi saluran kemih,

    di%ertikulitis mekel, penyakit ;rohn, karsinoma sekum per&orasi,

    kehamilan ektopik, kista o%arium, salpingitis.

    • Sentral 6 di%erticulitis mekel, aneurisma aorta, obstruksi enteritis,

    in&ark penyakit ;rohn.

    • ?osa iliaca kiri 6 kolik ginjal, in&eksi saluran kemih, %ol%ulus sigmoid,

    di%erticulitis, colitis, kista o%arium, salpingitis, kehamilan ektopik.

    • Suprapubik 6 apendisitis pel%is, di%erticulitis, salpingitis, sistitis, kista

    o%arium, &ibroid uterus.

    >ambar $. Penyebab nyeri abdomen berdasarkan lokasi nyeri 3>race, 211

    +elain berdasarkan lokasi, penyebab akut abdomen "u#a dapat diba#i

    berdasarkan sistem or#an yan# terlibat. 3#aldiyono, 2110

    8abel 2. 3#aldiyono, 2110

    +istem or#an enyakit

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    7/29

    astrointestinal apendisitis, ulkus peptikum per(orasi,

    obstruksi usus, per(orasi usus, iskemia

    usus, di&ertiulitis kolon, di&ertiulitis/ekel, 0%

    epatobilier, panreas dan lien ankreatitis akut, kolesistitis akut,

    kolan#itis akut, hepatitis akut, abses

    hati, hepatitis akut, abses hati, rupture

    atau hemora#ik tumor hepar, rupture

    lien'rolo#i atu ureter, pielone(ritis3etroperitoneal Aneurisme aorta, perdarahan

    retroperinotealinekolo#i 3uptur kista o&arium, torsi o&arium,

    kehamilan ektopik ter#an##u, salpin#itis

    akut, piosal!n#, endometritis, rupture

    uterus

    ($ Penekatan Anamnesis an Klinis Paa Nyeri A%omen

    (namnesis dilakukan berurutan sesuai dngan pendekatan langkah, meliputi6

    3Saputra, 21$*

    $. dentitas diri

    8anyakan mengenai nama, usia, dan pekerjaan.

    2. 5eluhan utama

    +agi setiap rasa nyeri, upayakan menentukan6

    a. !okasi

     b. Penyebaran

    c. 5arakter, misal tajam, tumpul, pegal, atau seperti terbakar.

    d. ntensitas.

    e. "ula timbul dan progresi%itas.

    &. Saat terjadinya dan durasinya.

    g. ?aktor yang memperberat dan meredakan.h. >ejala dan tanda-tanda yang menyertai.

    Pastikan bertanya tentang6

    a. #emam

     b. Penurunan berat badan

    c. #is&agia

    d. ndigesti

    e. "ual, muntah, dan hematemesis

    &. #iare dan konstipasi

    g. "elena atau perdarahan rektum

    h. Steatore

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    8/29

    i. kterus

     j. >ejala urogenital6 &rekuensi, disuria, dan hematuria.

    k. "enstruasil. (kibatnya pada kehidupan sehari-hari.

    *. Riwayat medis masa lalu

    a. Serangan nyeri abdomen sebelumnya

     b. Penyakit pada masa sekarang, masa lalu, dan kanak-kanak.

    c. Pembedahan.

    4. Riwayat obat

    a. :bat atau medikasi yang diresepkan 3kortikosteroid,

     NS(#, antbiotik, dan pil 5+.

     b. :bat yang dibeli bebas dari toko.

    c. Narkoba.d. (lergi obat.

    . Riwayat keluarga

    :rang tua, saudara sekandung, dan anak-anak. 8anyakan terutama

    tentang kanker kolon, +S, penyakit in&lamasi usus, ikterus, ulkus

     peptikum, dan polip usus.

    . Riwayat sosial

    a. 5onsumsi alkohol

     b. 5ebiasaan merokok 

    c. Perjalanan yang baru dialamid. Pekerjaan masa lalu dan sekarang

    e. Perumahan

    &. 5ontak dengan pasien ikterus

    . +uat rangkuman tentang hasil wawancara dan tanyakan pasien kembali

    tentang apa yang kurang dan yang ingin ditanyakannya.

    5emungkinan diagnosis berdasarkan anamnesis 6 3Saputra, 21$*

    $. (pendisitis

    a. !ebih sering pada kelompok usia muda

     b. Nyeri sentral yang di&us dan kemudian berpindah pada regioiliaka kanan

    c. #iperberat oleh gerakan, sentuhan, dan batuk.

    d. #isertai dengan mual, muntah, demam, dan anoreksia.

    2. >'R#

    a. Rasa terbakar retrosternal 3heartburn

     b. 5eterkaitan jeas dengan makanan dan alkohol tetapi tidak

    terkait dengan akti%itas &isik 

    c. #iperberat ketika berbaring dan mereda ketika duduk serta

    minum antasid dan minum susu

    d. #apat disertai dengan odino&agia dan asma nokturnal.

    5

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    9/29

    *. @lkus peptikum

    a. Nyeri epigastrium yang hebat ketika makan pada ulkus

    lambung, dan di antara jam makan dan malam hari pada ulkus

    duodeni.

     b. #iperberat dengan makanan pedas, akohol, dan stres.

    c. #isertai dengan gejala kembung, heartburn, mual, muntah,

    anoreksia, hematemesis, dan melena.

    d. #itimbulkan oleh preparat NS(#, alkohol, dan rokok.

    4. 5olik +ilier 

    a. Nyeri epigastrium dan hipokondrium kanan yang bersi&at

    konstan tetapi episodik dan dapat mnyebar hingga punggung

    dan bahu.

     b. #apat dipicu oleh makan makanan berlemak dengan porsi yang

     besar.

    c. #isertai dengan mual dan muntah dan diare.

    d. #emam menunjukan kolesistitis.

    e. ?aktor resiko pada orang dengan 4?, meliputi ?at 3gemuk,

    ?orty 3berusia 41 tahun, ?emale 3wanita, atau ?ertile 3dalam

    usia subur, penggunaan pil 5+ dan terapi sulih hormon.

    . Pankreatitis akut

    a. Nyeri epigastrium yang hebat dan akut dengan penyebaran ke

     punggung kiri

     b. #apat mereda ketika membungkuk atau berbaring diam.

    c. #isertai dengan mual, muntah, diare, demam, dan anoreksia.

    . 5olik ureter 

    a. Nyeri hebat pada pinggang yang merambat sampai daerah

    inguinal. b. Sering bersi&at kolik tetapi mungkin timbul terus-menerus.

    c. #isertai dengan mual dan muntah.

    d. #itimbulkan oleh dehidrasi.

    . #i%ertikulitis

    a. Nyeri dan nyeri tekan di daerah ilaka kiri

     b. #iperberat oleh gerakan

    c. #isertai dengan demam, mual, muntah, anoreksia, konstipasi,

    dan diare

    d. !ebih sering pada lansia

    . 5anker kolorektal

    6

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    10/29

    8anda dan gejala dapat meliputi perubahan kebiasaan buang air besar,

    tenesmus, perubahan bentuk &eses, melena, obstruksi usus yang

    menimbulkan konstipasi, nyeri abdomn , distensi abdomen, dan

    muntah, lemah, anoreksia, serta penurunan berat badan.

    0. +S 3 Irritable Bowel Syndrome

    a. Nyeri atau rasa tidak nyaman yang kronis pada abdomen

     b. #iare yang &rekuen atau konstipasi, kembung, tenesmus, dan

    rasa seperti ingin buang air besar.

    )$ Pemeriksaan *isik Paa A%omen

    Sebelum pemeriksaan untuk memudahkan pasian relaksasi dilakukan 6 3!ab.

    5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    • 5andung kencing dalam keadaan kosong, minta pasien untuk buang air 

    kecil terlebih dahulu.

    • Penderita berbaring terlentang dengan bantal dibawah kepalanya, dan

    dibawah lututnya.

    • 5edua lengan diletakkan di samping badan, atau diletakkan menyilang

     pada dada. 8angan yang diletakkan di atas kepala akan membuat dinding

    abdomen teregang dan mengeras, sehingga menyulitkan palpasi.

    • >unakan tangan yang hangat, permukaan stetoskop yang hangat, dan

    kuku yang dipotong pendek. "enggosok kedua tangan akan membantu

    menghangatkan kedua tangan anda.

    • "intalah penderita untuk menunjukkan daerah yang terasa sakit dan

    memeriksa daerah tersebut terakhir.

    • !akukan pemeriksaan dengan perlahan, hindarkan gerakan yang cepat

    dan tiba-tiba.

    • (pabila perlu ajaklah penderita berbicara.

    • (pabila penderita amat ketakutan atau kegelian, mulailah pemeriksaan

    dengan menggenggam kedua tangannya di bawah tangan anda, kemudian

    secara pelan-pelan bergeser untuk melakukan palpasi.

    • "onitorlah pemeriksaan anda dengan memperhatikan mukaAekspresi

     penderita. +iasakanlah untuk mengetahui keadaan di tiap bagian yang

    (nda periksa. Pemeriksaan dilakukan dari sebelah kanan penderita,

    dengan urutan 6 inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi.

    (. nspeksi

    17

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    11/29

    "ulailah menginspeksi dinding abdomen dari posisi (nda berdiri

    di sebelah kanan penderita. (pabila anda akan memeriksa gerakan

     peristaltic sebaiknya dilakukan dengan duduk, atau agak membungkuk,

    sehingga (nda dapat melihat dinding abdomen secara tangensial. 3!ab.

    5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    Perhatikanlah 6

    $. 5ulit 6 apakah ada sikatriks, striae atau %ena yang melebar. Secara

    normal, mungkin terlihat %ena-%ena kecil. Striae yang berwarna

    ungu terdapat pada sindroma ;ushing dan %ena yang melebar 

    dapat terlihat pada cirrhosis hepatic atau bendungan %ena ca%a

    in&erior. Perhatikan pula apakah ada rash atau lesi-lesi kulit

    lainnya.

    2. @mbillikus6 perhatikan bentuk dan lokasinya, apakah ada tanda-

    tanda in&lamasi atau hernia.

    *. Perhatikan bentuk permukaan 3countour abdomen termasuk 

    daerah inguinal dan &emoral 6 datar, bulat, protuberant, atau

    scaphoid. +entuk yang melendung mungkin disebabkan oleh

    asites, penonjolan suprapubik karena kehamilan atau kandung

    kencing yang penuh. 8onjolan asimetri mungkin terjadi karena

     pembesaran organ setempat atau massa.

    4. Simetri dinding abdomen.

    . Pembesaran organ 6 mintalah penderita untuk bernapas, perhatikan

    apakah nampak adanya hepar atau lien yang menonjol di bawah

    arcus costa.

    . (pakah ada massa abnormal, bagaimana letak, konsistensi,

    mobilitasnya.

    . Peristaltik. (pabila (nda merasa mencurigai adanya obstruksi

    usus,amatilah peristaltik selama beberapa menit. Pada orang yang

    kurus, kadang-kadang peristaltik normal dapat terlihat.

    . Pulsasi 6 Pulsasi aorta yang normal kadang-kadang dapat terlihat di

    daerah epigastrium.

    +. (uskultasi

    11

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    12/29

    #engan mempergunakan dia&ragma stetoskop didengarkan $ atau

    21 detik pada seluruh abdomen seperti pada gambar.2. 3!ab. 5eterampilan

    "edik PP# @nsoed, 21$$

    >ambar 2. (uskultasi (bdomen 3!ab. 5eterampilan "edik PP#

    @nsoed, 21$$

    (da * hal yang harus diperhatikan yaitu 6

    B (pakah suara usus ada )

    B +ila ada apakah meningkat atau melemah 3kuantitas)

    B Perkiraan asal dari suara 3kualitas)

    >erakan peristaltik disebut bunyi usus, yang muncul setiap 2-

    detik. Pada proses radang serosa seperti pada peritonitis bunyi usus jarang

     bahkan hilang sama sekali. +ila terjadi obstruksi intestin maka intestin

     berusaha untuk mengeluarkan isinya melalui lubang yang mengalami

    obstruksi dan saat itu muncul bunyi usus yang sering disebut "rushes".

    5emudian diikuti dengan penurunan bunyi usus gemerincing yang disebut

    "tinkles," dan kemudian menghilang. Pada pasca operasi didapatkan

     periode bunyi usus menghilang. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed,

    21$$

    5emudian dengarkan bising arteri renalis pada beberapa sentimeter 

    diatas umbilikus sepenjang tepi lateral otot rektus dan bila ada

     penyempitan akan terdengar murmur misalnya insu&iensi renal atau pada

    hipertensi akibat stenosis arteri renalis. @ntuk mendengarkan bising arteri

    masing-masing sesuai dengan tempatnya seperti pada gambar *. 3!ab.

    5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    12

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    13/29

    >ambar.*. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    ;. Perkusi

    Perkusi berguna untuk orientasi abdomen, untuk memperkirakan

    ukuran hepar , lien, menemukan asites, mengetahui apakah suatu masa

     padat atau kistik, dan untuk mengetahui adanya udara pada lambung dan

    usus. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    8ehnik perkusi yaitu pertama kali yakinkan tangan pemeriksa

    hangat sebelum menyentuh perut pasien 5emudian tempatkan tangan kiri

    dimana hanya jari tengah yang melekat erat dengan dinding perut.

    Selanjutnya diketok 2-* kali dengan ujung jari tengah tangan kanan seperti

     pada gambar. 4. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    >ambar 4. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    Perkusi (bdomen.!akukanlah perkusi pada keempat kuadran

    untuk memperkirakan distribusi suara timpani dan redup. +iasanya suara

    timpanilah yang dominan menghasilkan suara redup. Pada sisi abdomen

     perhatikanlah daerah dimana suara timpani berubah menjadi redup.

    Periksalah daerah suprapublik untuk mengetahui adanya kandung kencing

    yang teregang atau uterus yang membesar. Perkusilah dada bagian bawah,

    antara paru dan arkus costa, (nda akan mendengar suara redup hepar 

    disebelah kanan, dan suara timpani di sebelah kiri karena gelembung udara

    1)

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    14/29

     pada lambung dan &leksura splenikus kolon. Suara redup pada kedua sisi

    abdomen mungkin menunjukkan adanya asites. 3!ab. 5eterampilan "edik 

    PP# @nsoed, 21$$

    $ /epar  

    @ntuk menentukan ukuran hati, dikerjakan sebagai berikut6

    • "ulai perkusi dibawah payudara kanan pada !"; kanan dan

    merupakan daerah paru kanan, hasilnya suara sonor dari paru.

    • 5emudian perkusi beberapa sentimeter kebawah sampai suara

     perkusi lebih pekak dan perhitungan mulai dari titik ini.

    • 8eruskan kebawah sampai ada perubahan suara perkusi. 8itik ini

    merupakan titik akhir dan kemudian diukur dari titik awal sampai

    titik akhir. Panjang ukuran disebut liver span yang mempunyai

    angka normal -$2 cm.

    2 !ien

    !ien yang normal terletak pada lengkung dia&ragma, disebelah

     posterior garis midaCiler. Suatu daerah kecil suara redup dapat

    ditemukan di antara suara sonor paru dan suara timpani, tetapi mencari

    suara redup lien ini tidak banyak gunanya. Perkusi lien hanya berguna

    kalau dicurigai atau didapatkan splenomegali. (pabila membesar, lien

    akan membesar ke arah depan, ke bawah dan ke medial, mengganti

    suara timpani dari lambung dan kolon, menjadi suara redup. (pabila

    (nda mencurigai splenomegali, cobalah pemeriksaan-pemeriksaan

     berikut 6 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    • Perkusilah daerah spatium intercosta terbawah di garis aCilaris

    anterior kiri 3gambar . #aerah ini biasanya timpanik. 5emudian

    mintalah penderita untuk menarik napas panjang, dan lakukan perkusi lagi. (pabila lien tidak membesar,suara perkusi tetap

    timpani. (pabila suara menjadi redup pada inspirasi, berarti ada

     pembesran lien. Dalaupun demikian kadang-kadang terdapat juga

    suara redup pada lien normal 3 falsely positive splenic percuission

     sign

    • Perkusilah daerah redup lien dari berbagai arah. (pabila ditemukan

    daerah redup yang luas, berarti terdapat pembesaran lien

    14

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    15/29

    >ambar .

    Perkusi limpa Pemeriksaan perkusi untuk mengetahui adanya

     pembesaran lien, dapat terganggu oleh berbagai isi lambung dan

    kolon, tetapi pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya

     pembesaran lien sebelum teraba pada palpasi.

    #. Palpasi

    Palpasi ringan 3super&icial berguna untuk mengetahui adanya

    ketegangan otot, nyeri tekan abdomen, dan beberapa organ dan masa

    super&icial. #engan posisi tangan dan lengan bawah hori7ontal, dengan

    menggunakan telapak ujung jari-jari secara bersama-sama, lakukanlah

    gerakan menekan yang lembut, dan ringan. /indarkan suatu gerakan yang

    mengentak. #engan perlahan, rasakan semua kuadran. ;arilah adanya

    masa atau organ, daerah nyeri tekan atau daerah yang tegangan ototnya

    lebih tinggi 3spasme. (pabila terdapat tegangan, carilah apakah ini

    disadari atau tidak, dengan cara mencoba merelakskan penderita, dan

    melakukan palpasi pada waktu ekspirasi. 3!ab. 5eterampilan "edik PP#

    @nsoed, 21$$

    Palpasi dalam biasanya diperlukan untuk memeriksa masa abdomen.

    #engan menggunakan permukaan pallar dari ujung jari, lakukan palpasi

    dalam untuk mengetahui adanya masa. 8entukanlah lokasinya, ukurannya,

     bentuknya, konsitensinya, mobilitasnya, apakah terasa nyeri pada tekanan.

    (pabila palpasi dalam sulit dilakukan 3misalnya pada obesitas atau otot

    yang tegang, gunakan dua tangan, satu di atas yang lain. "asa di

    abdomen dapat diklasi&ikasikan menjadi beberapa jenis 6 &isiologi 3uterus

    dalam kehamilanE in&lamasi 3di%erticulitis colon atau pesudocyst

     pancreasE %askuler 3aneurisma aortaE neoplastik 3uterus miomatosa,

    1*

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    16/29

    karsinoma kolon, atau o%ariumE atau obstrukti& 3kandung kencing yang

    teregang. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

     Nyeri abdomen dan nyeri tekan abdomen, lebih-lebih bila disertai

    spasme otot, menunjukkan adanya in&lamasi dari peritoneum parietale.

    8emukanlah daerah ini setepatnya. Sebelum melakukan palpasi, mintalah

     penderita untuk batuk, dan temukanlah rasa sakitnya. 5emudian

    lakukanlah palpasi secara lembut dengan satu jari untuk menentukan

    daerah nyeri, atau lakukanlah pemeriksaan untuk mengetahui adanya nyeri

    lepas. 8ekan jari (nda pelanpelan dengan kuat, kemudian tiba-tiba

    lepaskan tekanan (nda. (pabila pada pelepasan tekanan juga timbul rasa

    sakit 3tidak hanya pada penekanan, dikatakan bahwa nyeri lepas tekan

     positi&. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    Selain palpasi pada seluruh kuadaran abdomen dilakukan juga

     palpasi untuk merasakan organ apakah terjadi perbesaran atau kelaianan 6

    3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    $ /epar  

    • !etakkan tangan kiri anda di belakang penderita, menyangga

    costa ke-$$ dan ke-$2 dengan posisi sejajar pada costa.• "intalah penderita untuk relaks. #engan mendorong hepar ke

    depan, hepar akan lebih mudah teraba dari depan dengan tangan

    kanan.

    • 8empatkan tangan kanan pada abdomen penderita sebelah

    kanan, di sebelah lateral otot rektus, dengan ujung jari

    ditempatkan di bawah batas bawah daerah redup hepar.

    • #engan posisi jari tangan menunjuk ke atas atau obliF, tekanlah

    dengan lembut kearah dalam dan ke atas.

    • "intalah penderita untuk bernapas dalam-dalam.

    • Rasakan sentuhan hepar pada jari pada waktu hepar bergerak ke

     bawah, dan menyentuh jari.

    • (pabila teraba, kendorkanlah tekanan jari, dan anda dapat

    meraba permukaan anterior hepar penderita.

    • (pabila dapat teraba, batas hepar normal adalah lunak, tegas,

    dan tidak berbenjol-benjol.

    1

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    17/29

    +esarnya tekanan pada dinding abdomen pada pemeriksaan hepar 

    tergantung pada tebal-tipisnya otot rektus. (pabila anda susah

    merabanya, pindahlah palpasi pada daerah yang lebih dekat ke arcus

    costa. Pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan teknik mengait.

    +erdirilah di sebelah kanan penderita. !etakkanlah kedua tangan

    (nda bersebelahan di bawah batas bawah redup hepar. "intalah

     penderita untuk bernapas dalam-dalam dengan na&as perut, sehingga

     pada inspirasi hepar dan juga lien dan ginjal akan berada pada posisi

    teraba. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    >ambar . ;ara palpasi 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

    2 !ien

    !etakkan tangan kiri (nda untuk menyangga dan mengangkat

    costa bagian bawah sebelah kiri penderita. #engan tangan kanan

    diletakkan di bawah arcus costa, lakukanlah tekanan ke arah lien.

    "ulailah palpasi di daerah yang cukup rendah untuk dapat meraba

    lien yang membesar. "intalah penderita untuk bernapas dalam-

    dalam, dan cobalah untuk merasakan sentuhan lien pada ujung jari

    (nda. !ien yang membesar dapat terlewatkan dari pemeriksaan

    3tidak dapat teraba apabila pemeriksa mulai palpasi pada daerah

    yang terlalu ke atas. Perhatikanlah adakah nyeri tekan, bagaimana

     permukaannya, dan perkirakanlah jarak antara lien dengan batas

    terendah dari kosta kiri yang terbawah. 3!ab. 5eterampilan "edik 

    PP# @nsoed, 21$$

    1

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    18/29

    @langi pemeriksaan dengan penderita pada posisi miring ke kanan,

    dengan tungkai &leksi pada paha dan lutut. Pada posisi ini, gaya

    gra%itasi akan menyebabkan lien terdorong ke depan dan ke kanan,

    sehingga lebih mudah teraba. 3!ab. 5eterampilan "edik PP#

    @nsoed, 21$$

    * >injal

    >injal kanan 6

    !etakkan tangan kiri (nda di belakang penderita, paralel pada

    costa ke-$2, dengan ujung jari anda menyentuh sudut kosto%ertebral.

    (ngkat, dan cobalah mendorong ginjal kanan ke depan. !etakkan

    tangan kanan (nda dengan lembut pada kuadran kanan atas, di

    sebelah lateral dan sejajar terhadap otot rektus. "intalah penderita

    untuk bernapas dalam. Pada waktu puncak inspirasi, tekanlah tangan

    kanan anda dalam-dalam ke kuadran kanan atas, di bawah arcus

    costa, dan cobalah untuk GmenangkapH ginjal diantara kedua tangan

    (nda. "intalah penderita untuk membuang napas dan menahan

    napas. Pelan-pelan, lepaskan tekanan tangan kanan (nda, dan

    rasakan bagaimana ginjal akan kembali ke posisi pada waktu

    ekspirasi. (pabila ginjal teraba, tentukan ukurannya, dan

    adaAtidaknya nyeri tekan. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed,

    21$$

    >ambar . !okasi ginjal dengan pandangan posterior 3!ab. 5eterampilan "edik 

    PP# @nsoed, 21$$

    >injal kiri 6

    @ntuk meraba ginjal kiri, pindahlah ke sebelah kiri penderita.

    >unakan tangan kanan (nda untuk menyanggga dan mengangkat

    15

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    19/29

    dari belakang, dan seperti ginjal kanan. >injal kiri yang normal

     jarang dapat teraba. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$

     Nyeri ketok ginjal 6

     Nyeri tekan ginjal mungkin dapat timbul pada pemeriksaan

     palpasi, tapi periksalah juga pada daerah sudut costo%ertebralis.

    5adang-kadang tekanan ujung jari dapat menimbulkan nyeri, tetapi

    seringkali harus digunakan kepalan tangan untuk menumbuhkan

    nyeri ketok ginjal, letakkan satu tangan pada sudut kosto%ertebra,

    dan pukullah dengan sisi unler kepalan tangan (nda. 3!ab.

    5eterampilan "edik PP# @nsoed, 21$$4 Pemeriksaan (orta

    8ekanlah kuat-kuat abdomen bagian atas, sedikit di sebelah kiri

    garis tengah, dan rasakan adanya pulsasi aorta. Pada penderita di atas

    1 tahun, cobalah memperkirakan lebar aorta dengan menekan kedua

    tangan pada kedua sisi. 3!ab. 5eterampilan "edik PP# @nsoed,

    21$$

    '. Pemeriksan klinis apendisitis

    $ Ro%singambar . Pemeriksaan Ro%sing

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    20/29

    terlentang. Secara perlahan tungkai kanan pasien diekstensikan

    kearah kiri pasien sehingga menyebabkan peregangan m. psoas.

    Rasa nyeri pada maneu%er ini menandakan tes positi&. 3Sugandi,

    211

    >ambar 0. Pemeriksaan Psoas sign3Sugandi, 211

    * :bturator sign

    #ilakukan untuk melihat apakah appendiks yang meradang kontak 

    dengan m. :bturator internus yang merupakan dinding panggul

    kecil. >erakan &leksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi

    terlentang akan menimbulkan nyeri pada appendisitis pel%ika.

    Positi& dari nyeri hipogastrik pada peregangan m. :bturator 

    internus yang menandakan iritasi pada daerah tersebut. 8es

    dilakukan dengan cara pasien berbaring terlentang, tungkai kanan

    di&leksikan dan dilakukan rotasi interna secara pasi&. 3Sugandi,

    211

    27

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    21/29

     >ambar $1. Pemeriksaan :bturator sign 3Sugandi, 211

    +$ Pemeriksaan Penun,an' Paa Nyeri A%omen

    • emeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan rutin berupa, darah lengkap, kimia darah dan

     pemeriksaan urin sebaiknya dikerjakan. 8erjadi peningkatan sel darah

     putih adalah indikasi proses in&lamasi. +egitu juga bila leukosist

    menurun menandakan adanya in&eksi %irus, gastroenteritis .

    3#aldiyono, 2110Serum elektrolit, +lood @rea Nitrogen dan kreatinin dipergunakan

    untuk menge%aluasi kehilangan cairan .>ula darah dan kimia darah

    sangat membantu dan test &ungsi hepar seperti serum bilirubin, alkali

    &os&atase dan transaminase merupakan pemeriksaan untuk menilai

    adanya kelainan hepatobilier. 5ecurigaan adanya pankreatitis diperiksa

    dengan amilase dan kadar lipase. Namun perlu diingat bahwa bisa

    terjadi penurunan atau normal kadar amilase pada pasien dengan

     pankreatitis, dan mungkin justru meningkat pada pasien dengan

    kondisi lain seperti obstruksi intestinal, trombosis mesenterium, dan

    ulkus per&orasi. 3#aldiyono, 2110

    21

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    22/29

    • Pemeriksaan Radiologi

    Pada pasien dengan abdomen akut ,pemeriksaan radiologi dengan&oto polos abdomen, dalam posisi supinasi dan posisi berdiri serta thoraks

    &oto. 8etapi apabila pasien tidak dapat berdiri dilakukan pemeriksaan  Left 

     Lateral ecubitus. 3#aldiyono, 2110

    '%aluasi terhadap hasil &oto harus tetap didasari atau dikon&irmasi

    dengan anamnesis, pemeriksaan &isik dan laboratorium yang didapat

    sebelumnya. +ila ditemukan adanya gambaran udara bebas dan dilatasi

    usus kemungkinan terjadi obstruksi intestinum, bila ada gambaran

    GpneumoperitoneumH menunjukkan adanya per&orasi, gambaran kalsi&ikasi

     bila ditemukan batu pada sistem biliar, ginjal maupun uretra. 3#aldiyono,

    2110

    (danya gambaran udara pada %ena porta menunjukkan adanya

    kerusakan dari mesenterium dan lain sebagainya. @S> abdomen

    menentukan kelainan pada system hepatobilier, traktus urinarius dan

    traktus ginekologis serta kemungkinan apendisitis akut. 3#aldiyono, 2110

    Pada apendisitis pemeriksaan ultrasonogra&i ditemukan bagian

    memanjang pada tempat yang terjadi in&lamasi pada apendiks. Sedangkan

     pada pemeriksaan ;8-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan

    apendikalit serta perluasan dari apendiks yang mengalami in&lamasi serta

    adanya pelebaran sekum. 3Ieller, 211

    -$ Apa .aktor resiko apenisitis/

    Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan

    rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis.

    5onstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal, yang berakibat timbulnya

    sumbatan &ungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman &lora

    kolon biasa. Semuanya ini akan mempermudah timbulnya apendisitis akut.

    3Sjamsuhidajat, 2114

    0$ !atalaksana apenisitis

    22

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    23/29

    Penatalaksanaan pasien dengan apendisitis akut meliputi terapi medis dan

    terapi bedah. 8erapi medis terutama diberikan pada pasien yang tidak 

    mempunyai akses ke pelayanan bedah, dimana pada pasien diberikan

    antibiotik. Namun sebuah penelitian prospekti& menemukan bahwa dapat

    terjadi apendisitis rekuren dalam beberapa bulan kemudian pada pasien yang

    diberi terapi medis saja. Selain itu terapi medis juga berguna pada pasien

    apendisitis yang mempunyai risiko operasi yang tinggi. Namun pada kasus

    apendisitis per&orasi, terapi medis diberikan sebagai terapi awal berupa

    antibiotik dan drainase melalui ;8-scan pada absesnya. 8he Surgical n&ection

    Society menganjurkan pemberian antibiotik pro&ilaks sebelum pembedahan

    dengan menggunakan antibiotik spektrum luas kurang dari 24 jam untuk 

    apendisitis non per&orasi dan kurang dari jam untuk apendisitis per&orasi.

    Penggantian cairan dan elektrolit, mengontrol sepsis, antibiotik sistemik 

    adalah pengobatan pertama yang utama pada peritonitis di&us termasuk akibat

    apendisitis dengan per&orasi. 3Sjamsuhidajat, 2114. Smink, 211. Sudoyo,

    211

    $. ;airan intra%ena cairan yang secara massi%e ke rongga peritonium

    harus di ganti segera dengan cairan intra%ena, jika terbukti terjadi toCiC

    sistemik, atau pasien tua atau kesehatan yang buruk harus dipasang

     pengukur tekanan %ena central. +alance cairan harus diperhatikan.

    ;airan atau berupa ringer laktat harus di in&us secara cepat untuk 

    mengkoreksi hipo%olemia dan mengembalikan tekanan darah serta

     pengeluaran urin pada le%el yang baik. #arah di berikan bila mengalami

    anemia dan atau dengan perdarahan secara bersamaan. 3Sjamsuhidajat,

    2114. Smink, 211. Sudoyo, 211

    2. (ntibiotik Pemberian antibiotik intra%en diberikan untuk antisipasi

     bakteri patogen, antibiotik initial diberikan termasuk gegerasi ke *

    cephalosporins, ampicillin J sulbaktam, dll, dan metronida7ol atau

    klindanisin untuk kuman anaerob. Pemberian antibiotik postops harus

    di ubah berdasarkan kulture dan sensiti%itas. (ntibiotik tetap diberikan

    sampai pasien tidak demam dengan normal leukosit. Setelah

    2)

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    24/29

    memperbaiki keadaan umum dengan in&us, antibiotik serta pemasangan

     pipa nasogastrik perlu dilakukan pembedahan sebagai terapi de&initi& 

    dari appendisitis per&orasi. Perlu dilakukan insisi yang panjang supaya

    mudah dilakukan pencucian rongga peritonium untuk mengangkat

    material seperti darah, &ibrin serta dilusi dari bakteria. Pencucian cukup

    dengan larutan kristaloid isotonis yang hangat, penambahan

    antiseptik dan antibiotik untuk irigasi cenderung tidak berguna bahkan

    malah berbahaya karena menimbulkan adhesi%e 3misal tetrasiklin atau

     pro%ine iodine, anti biotik yang diberikan secara parenteral dapat

    mencapai rongga peritonium dalam kadar bakterisid. 8api ada juga ahli

    yang berpendapat bahwa dengan penambahan tetrasiklin $ mg dalam $

    ml larutan garam dapat mengendalikan sepsis dan bisul residual,

     padakadar ini antibiotik bersi&at bakterisid terhadap kebanyakan

    organisme. Dalaupun sedikit membuat kerusakan pada permunkaan

     peritonial tapi tidak ada bukti bahwa menimbulkan resiko perlengketan.

    8api 7at lain seperti iodine tidak populer. Setelah pencucian seluruh

    cairan di rongga peritonium seluruh cairan harus diaspirasi.

    3Sjamsuhidajat, 2114. Smink, 211. Sudoyo, 211

    *. 8erapi bedah meliputi apendiktomi dan laparoskopik apendiktomi.

    (pendiktomi terbuka merupakan operasi klasik pengangkatan apendiks.

    "encakup "c+urney, Rocke-#a%is atau ?owler-Deir insisi. #ilakukan

    diseksi melalui obliFueeksterna, obliFue interna dan trans%ersal untuk 

    membuat suatu muscle spreading atau muscle splitting, setelah masuk 

    ke peritoneum apendiks dikeluarkan ke lapangan operasi, diklem,

    diligasi dan dipotong. "ukosa yang terkena dicauter untuk mengurangi

     perdarahan, beberapa orang melakukan in%ersi pada ujungnya,

    kemudian sekum dikembalikan ke dalam perut dan insisi ditutup.

    3Sjamsuhidajat, 2114. Smink, 211. Sudoyo, 211

    !aparoskopik apendiktomi mulai diperkenalkan pada tahun $0, dan

    telahsukses dilakukan pada 01-04K kasus apendisitis dan 01K kasus

    apendisitis per&orasi. Saat ini laparoskopik apendiktomi lebih disukai.

    24

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    25/29

    Prosedurnya, port placement terdiridari pertama menempatkan port kamera di

    daerah umbilikus, kemudian melihatlangsung ke dalam melalui 2 buah port

    yang berukuran mm. (da beberapa pilihanoperasi, pertama apakah $ port

    diletakkan di kuadran kanan bawah dan yang lainnya dikuadran kiri bawah

    atau keduanya diletakkan di kuadran kiri bawah. Sekum danapendiks

    kemudian dipindahkan dari lateral ke medial. +erbagai macam

    metodetersedia untuk pengangkatan apendiks, seperti dectrocauter,

    endoloops, staplingde%ices. 3Sjamsuhidajat, 2114. Smink, 211. Sudoyo,

    211

    >ambar $$.

    "engenai pemilihan metode tergantung pada ahli bedahnya. (pendiks

    kemudian diangkat dari abdomen menggunakan sebuah endobag.

    !aparoskopik apendiktomi mempunyai beberapa keuntungan antara lain bekas

    operasinya lebih bagusdari segi kosmetik dan mengurangi in&eksi pascabedah.

    +eberapa penelitian jugamenemukan bahwa laparoskopik apendiktomi juga

    mempersingkat masa rawatan dirumah sakit. 5erugian laparoskopik 

    apendiktomi antara lain mahal dari segi biaya dan juga pengerjaannya yang

    lebih lama, sekitar 21 menit lebih lama dari apendiktomiterbuka. Namun lama

     pengerjaanya dapat dipersingkat dengan peningkatan pengalaman.

    5ontraindikasi laparoskopik apendiktomi adalah pada pasien

    dengan perlengketan intra-abdomen yang signi&ikan. 3Sjamsuhidajat, 2114.

    Smink, 211. Sudoyo, 211

    Stui Kasus

    1$ Hasil Pemeriksaan Pasien

    2*

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    26/29

    8anda %ital 6

    •  Nadi 6 $21CAmenit regular 

    • 8ekanan darah 6 $$1A1

    • Suhu 6 *,o;

    • RR 6 21CAmenit

    Pemeriksaan &isik 6

    • +ising usus menurun

    •  Nyeri tekan pada titik "c+urney

    •  Nyeri lepas tekan pada abdomen region kanan bawah

    • 8anda ro%sing 3L, tanda psoas 3L

    2$ Rencana tatalaksana a3al yan' akan i%erikan paa pasien i kasus

    8atalaksana awal bagi pasien dalam kasus ini, yaitu6 3Sjamsuhidajat, 2114

    • Pasien dipersiapkan untuk nantinya menjalani operasi saat sampai di

    Rumah Sakit dengan dipuasakan 3tidak diberikan makanan peroral

    selama 4 sampai jam.

    • >anti cairan yang hilang dengan memberikan garam normal intra%ena

    sebanyak $1J21 mlAkg++ cairan bolus, ulangi sesuai kebutuhan, ikuti

    dengan kebutuhan cairan rumatan $1K kebutuhan normal.

    • +eri antibiotik segera setelah diagnosis ditentukan6 ampisilin 32J1

    mgA kg++Adosis =A" empat kali sehari, gentamisin 3.

    mgAkg++Adosis =A" sekali sehari atau metronida7ol 3.

    mgAkg++Adosis tiga kali sehari.

    • #ilakukan pemasangan nasogastric tube untuk bilas lambung.

    (pabila diagnosis apendisitis akut sudah dapat ditegakkan dan waktu yang

    dibutuhkan untuk samapai ke ?as5es cukup lama 3seperti dalam kasus,

     pasien dapat diberikan analgesik. (nalgesik yang dapat diberikan, yaitu

    golongan NS(#. 3Sjamsuhidajat, 2114

    #4$ Eukasi aa pasien

    • 'dukasi pada pasien dan keluarga tentang 6

    • Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan

    • Penyuluhan tentang penyakit appendisitis 3gejala klinis, penyebabnya,

    komplikasi, penanggulangan

    • "engkonsumsi makanan yang tinggi serat.

    2

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    27/29

    • 'dukasi dan moti%asi pasien bahwa penderita post operasi

    appendisitis sebaiknnya membatasi segala akti&itas, terutama akti&is berat

    • "akan-makanan yang mengandung protein, banyak minum air dan

    untuk sementara tidak di perbolehkan makan makan pedas dalam

    dietnya.

    2

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    28/29

    BAB III

    KESIMPULAN

    !aki-laki 24 tahun diduga mengalami apendisitis akut dan diperlukan rujukan

    untuk terapi bedah dengan tatalaksana awal pemberian pasien dipuasakan,

     pemberian in&us larutan garam normal, antibiotik spectrum luas dan analgetik.

    25

  • 8/19/2019 Laporan Pemicu 3 Fcp Dk 5 Fix

    29/29

    #(?8(R P@S8(5(

    #aldiyono, (ri ?ahrial Syam. !yeri bdomen kut . #alam 6 Sudoyo, (ru D

    et al. 2110.  Buku #ar Ilmu $enakit alam   %ilid I . edisi . 9akarta 6

    nternaPublishing

    >race. P.(, +orley N.R. 211. t a &lance Ilmu Bedah. 'd. * (lih +ahasa dr.

    =idhia @mami. 'rlangga 6 9akarta

    !aboratorium 5eterampilan "edik PP# @nsoed. 21$$. $enuntun Skill

     $emeriksaan 'isik bdomen. ?5 @nsoed.

    +aputra L, ar"antti $., +etiabudhi $., 271). Keterampilan

    klinis OSCE.8disi ke-4. 9akarta:Karisma ublihin# roup.

    Sjamsuhidajat, R. dan #e 9ong, D. 2114. +uku (jar lmu +edah. 9akarta6

    '>;

    Smink, #.S M Soybel, #.. 211. ppendi( and ppendectomy In Small Intestine

    and )olon. Iinner, ".9 and (shley, S.D, 3eds. (bdominal operations $$st. New

    ork6"c >raw /ill inc. pp. 0-$2.

    Sudoyono, (ru D. 211. Buku #ar Ilmu $enyakit alam. 9ilid . 'disi =.

    ?akultas 5edokteran @ni%ersitas ndonesia.

    Sugandi, D. 211.  *eferat ppendisitis. Sub +agian +edah #igesti&, ?k 

    @NP(#-RS/SE +andung.

    Ieller, 9.!., +urke, (.'., >lass, R.". 211.  cute ppendicitis in )hildren.

     %+.