laporan percobaan -sol-liofil
DESCRIPTION
laporan praktikumTRANSCRIPT
Laporan Kimia Fisik KI-3141
PERCOBAAN H-3
SOL LIOFIL
Nama : Kartika Trianita
NIM : 10510007
Kelompok : 2
Tanggal Percobaan : 5 Oktober 2012
Tanggal Laporan : 12 Oktober 2012
Asisten : Rusdy Z. (10508025)
Surya Dewi W. (10509013)
Laboratorium Kimia Fisik
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
2012
Sol Liofil
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.
II. TEORI DASAR
Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid
liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar
antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia
= suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada
atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau
benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-
masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh:
•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
•Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH)3 , sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.
Hidrofilik Hidrofob
Mengadsorpsi medium pendispersi Tidak mengadsorpsi medium
pendispersi
Memberikan Efek Tyndall yang
lemah Efek Tyndall Kuat
Viskositas lebih besar Viskositas hampir sama dengan
medium pendispersinya
Stabil pada konsentrasi yang lebih
besar Stabil pada konsentrasi kecil
Tidak mudah digumpalkan dengan
penambahan elektrolit
Mudah digumpalkan dengan
penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel Bersifat ireversibel
Salah satu sifat dispersi koloid dalam medium polar adalah terdapat muatan listrik di
permukaannya. Permukaan yang bermuatan ini mempengaruhi distribusi ion terdekat pada
medium pendispersi. Ion dengan muatan yang sama tertolak menjauhi permukaan. Akibat hal di
atas dan akibat gerakan partikel karena panas adalah timbul lapis rangkap listrik dan distribusi
muatan yang baur di sekitarnya. Kestabilan sol hidrofob disebabkan oleh muatan sejenis dari
partikel-partikel terdispersi, hingga terjadi tolak menolak antar partikel dan adanya lapisan
rangkap listrik pada antarmuka partikel terdispersi dengan medium pendispersinya. Penambahan
elektrolit ke dalam sol hidrofob akan menyebabkan penyempitan bagian baur dari lapis rangkap
listrik dan proses adsorpsi ke dalam lapisan Stern.
III. DATA PENGAMATAN
Sol positif Fe2O3
Sebelum divariasikan
Velektrolit (mL) Vair (mL) NaF MgSO4 Al2(SO4)3 Na3PO4
1 4 - + + +
2 3 + ++ ++ ++
3 2 ++ +++ +++ +++++
4 1 +++ ++++ ++++ +++
5 0 ++++ +++++ +++++ ++++
Setelah divariasikan
Velektrolit (mL) Vair (mL) Na3PO4 NaF MgSO4
4,2 0,8 + ++++ +
4,4 0,6 ++ ++ ++
4,6 0,4 +++ + ++++
4,8 0,2 ++++ +++ +++
Velektrolit (mL) Vair (mL) Al2(SO4)3
2,2 2,8 +
2,4 2,6 ++++
2,6 2,4 ++
2,8 2,2 +++
Sol negatif As2O3
Sebelum divariasikan
Velektrolit (mL) Vair (mL) Na3PO4 NaF MgSO4 Al2(SO4)3
1 4 - - - +
2 3 - - - -
3 2 - - - -
4 1 - - - -
5 0 - - - -
Setelah divariasikan
Velektrolit (mL) Vair (mL) Al2(SO4)3
0,2 4,8 -
0,4 4,6 -
0,6 4,4 -
0,8 4,2 +
IV. PENGOLAHAN DATA
[MgSO4] = 0,05M
[Al2(SO4)3] = 0,005M
[Na3PO4] = 0,005M
[NaF] = 0,2M
Vtotal = Velek + Vair + Vsol = 10 mL
0,023
M
0,0024
M
= 0,0012 M
VI. PEMBAHASAN
Cp besar: sulit mengendap, Cp kecil: mudah mengendap. Kenapa?
Al2so4 hanya butuh sedikit vol u/ mengendapkan sol +. Kenapa? Hubungan dg [],
valensi, ukuran.
Sol -: kenapa Cuma al yg bisa mnendapkan?
Fungsi air
Pada percobaan ini akan ditentukan nilai pengendapan ion-ion beravlensi
satu, dua, dan tiga. Pada percobaan ini digunakan besi(III)oksida sebagai sol positif
dan arsen(III) sulfida sebagai sol negatif. Besi(III) oksida disebut sebagai sol positfi
karena.
Dalam sistem koloid terdapat muatan sejenis. Oleh karena sejenis, maka
akan terdapat gaya tolak-menolak antarpartikel koloid. Hal ini menyebabkan partikel-
partikel tersebut tidak bergabung dan memberikan kestabilan pada sistem koloid
(mencegah partikel-partikel koloid bergabung dan mengendap karena adanya gaya
gravitasi). Selain itu, kestabilan koloid juga disebabkan adanya lapis rangkap listrik
pada permukaan partikel terdispersi dengan medium pendispersi. Sistem koloid
bersifat netral karena partikel-partikel koloid yang bermuatan berinteraksi dengan
muatan berlawanan pada medium pendispersi.
Partikel-ppartikel koloid stabil karena memiliki muatan listrik yang
sejenis. Ketika muatan listrik itu hilang, partikel-partikel koloid akan bergabung
membentuk gumpalan. Proses penggumpalan ini disebut flokulasi dan gumpalannya
disebut flok. Gumpalan ini akan mengendap disebabkan oleg gaya gravitasi. Peristiwa
ini disebut dengan koagulasi.
Pada penambahan sel elektrolit, partikel-partikel koloid bermuatan positif
akan berinteraksi dengan ion negatif (anion) dari elektrolit dan partikel-partikel
koloid bermuatan negatif akan berinteraksi dengan ion positif (kation) dari elektrolit.
Hal ini menyebabkan daerah tolak-menolak rangkap listrik menjadi berkurang dan
memungkinkan merapatnya jarak antarpartikel. Partikel-partikel koloid dikelilingi
oleh lapisan yang mengandung muatan berlawanan dengan partikel-partikel koloid
tersebut. Interaksi antara muatan yang berlawanan ini akan menyebabkan muatan
keduanya hilang sehingga terjadi koagulasi.
Nilai penegndapan merupakan konsentrasi elektrolit minimum yang
dibutuhkan untuk terjadinya flokuasi sol hidrofob dalam waktu tertentu. Pada hasil
perhiutngan menunjukkan Nilai Cp yang besar berarti semakin sulit terjaidnya
penegendapan. Artinya, konsentrasi elektrolit yang dibutuhkan untuk terjadinya
penegdnapan lebih besar. sedangkan nilai Cp yang kecil berarti Perbandingan nilai
pengendapan untuk elektrolit bervalensi 1 dan 2 yaitu 100:16.
Dari perhitungan, pada percobaan ini diperoleh nilai pengendapan Cp1 : Cp2 = 100 : 6.5625.
perbedaan yang cukup besar ini disebabkan oleh kesalahan penentuan rentang daerah
volum elektrolit saat terjadi pengendapan terbanyak. Pengamatan yang dilakukan hanya
dengan parameter larutan yang paling bening, sehingga hasil yang diperoleh tidak tepat.
Campuran sol besi – air – elektrolit pada awalnya berwarna orange selurhnya, kemudian
seiring bertambahnya waktu, perlahan-lahan terjadi pengendapan sehingga bagian atas
berupa larutan bening dan bagian bawah terdapat gumpalan yang mengendap akibat
tertarik gravitasi. Pengendapan terbanyak ditentukan dengan melihat warna larutan yang
paling bening. Penentuan dengan cara ini sangat subyektif sehingga diperoleh hasil yang
kurang tepat.
VII. KESIMPULAN
Nilai pengendapan untuk NaF, MgSO4, Na3PO4, dan Al2SO4 berturut-turut adalah
0,084 M; 0,023 M; 0,0024, dan 0,0012M.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Atkins, PW. Physical Chemistry 8th ed. Oxford University Press. (hal 682-684)
Petrucci et al. General Chemistry 9th ed. Prentice Hall. (hal 557-559)
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:oGAUPqoYjWcJ:iwaksepattld.files.w
ordpress.com/2011/02/koloid-sifat-
kolom.doc+&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESj_ndWqInuCmajvDuNiys
Z2CRVxP56lx1wf4-
mfEWTwBgFR9KpuHdKD3Mcsb3RSzKGX_iDEagqsFlFy9T9LlVnJd1F30O
WatbsBhPEvy8NQ-
GnXgsHadr4P2n3apO0WAr2zm2E2&sig=AHIEtbSuhrfFIzKwsICvrq092Ul1c
-r0ww (4 Oktober 2012, pk 23.30)
IX. LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Sebutkan cara-cara umum membuat sol.
2. Apa arti dan gunanya dialisis?
3. Bagaimana cara menentukan tanda muatan sol?
4. Bagaimana bunyi hukum Hardy-Schulze? Faktor-faktor apa yang mempengaruhi nilai
pengendapan suatu sol?
5. Apa yang dimaksud dengan koloid pelindung? Berikan contoh.
6. Jelaskan proses apa yang terjadi pada penjernihan air dengan menggunakan tawas.
Jawaban Pertanyaan
1. Cara-cara umum membuat sol:
Metoda dispersi
- Dispersi mekanik: padatan berupa bubuk dan cairan diumpankan ke penggilingan
koloid.
- Peptisasi: penambahan substansi lain dalam jumlah sedikit bila belum terbentuk
koloid dengan air secara mekanik.
- Busur bredig: panah berhenti di antara 2 kawat emas yang dipasang dengan ujung
terpisah 2 mm pada air suling mengandung sedikit alkali. Panas dari panah
menguapkan metal dan uapnya mengembun menjadi partikel koloid.
Cara kondensasi
Kondensasi adalah cara pembuatan sol dengan mengubah partikel-partikel yang lebih
kecil menjadi partikel-partikel koloid,
2. Dialisis adalah proses pemisahan atau pemurnian cairan atau sol dengan
memanfaatkan peristiwa difusional larutan tersebut melalui membran permeabel.
Dialisis berguna untuk pemurnian koloid. Ion-ion pengganggu kestabilan koloid
disairng dengan menggunakan membran permeabel.
3. Tanda muatan sol ditentukan dengan melakukan elektroforesis. Sol bermuatan positif
akan menuju katoda dan sol bermuatan negatif akan menuju anoda.
4. Hukum Hardy-Schulze mengatakan bahwa kekuatan koagulasi suatu senyawa
elektrolit ditentukan oleh valensi dari salah satu ion tersebut.
5. Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain dari terjadinya
koagulasi. Koloid pelindung akan membentuk lapisan di sekeliling koloid yang
dilindunginya.
Contohnya, pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan
kristal besar es atau gula.
6. Pada proses penjernihan air dengan tawas, tawas dalam air akan menghasilkan
Al(OH)3 yang sukar larut dalam air sehingga membentuk koloid. Partikel koloid
Al(OH)3 mampu mengikat kotoran-kotoran dalam air sehingga mengendap. Endapan
yang diperoleh dipisahkan dari air sehingga dapat diperoleh air yang jernih.