percobaan 25_6rsfix

24
Percobaan 25: Analisis Kuantitatif-Metode Membran Filter I. TUJUAN Menentukan kualitas air dengan menggunakan metode membran filter. II. PRINSIP Pada percobaan ini, dilakukan uji kualitas air dengan metode kuantitatif melalui suatu alat bernama membrane filter. Sampel air dengan volume tertentu disaring melalui membran filter berdiameter pori 0.45 μm. Umumnya, bakteri coli berukuran lebih besar dari diameter pori tersebut sehingga bakteri golongan coli akan tertinggal di atas kertas saring. Bakteri yang tertinggal di kertas saring tersebut dipindahkan secara aseptik pada kertas absorbent yang dijenuhkan dengan medium kaldu Endo. Setelah diinkubasi, bakteri golongan coli akan menunjukkan warna kilat metal. III. TEORI DASAR Salah satu metode uji kualitas air secara biologis dengan analisis kuantitatif adalah metode membran filter. Metode ini dipakai di berbagai perusahaan makanan dan minuman, farmasi, serta kosmetik untuk mengontrol jumlah mikroorganisme pada produk atau tahap potensial lainnya. Teknik filtrasi membran yang juga dikenal sebagai molekular filter adalah metode yang mampu memisahkan antara partikel ukuran tertentu (ukuran sel bakteri) dengan sejumlah besar cairan. Sejarah metode ini dikembangkan oleh Geotz dan Tsuneishi pada tahun 1951. Filtrasi membran diperkenalkan sebagai metode alternatif pengganti MPN yang mampu mengisolasi koloni yang berbeda (Nugie, 2011). Teknologi membran mencakup semua pendekatan rekayasa untuk pengangkutan zat antara dua fraksi dengan bantuan membran permeabel. (Anonim, 2011). Prinsip teknik filtrasi membran ini adalah dengan menyaring cairan sampel melewati saringan yang sangat tipis dan yang

Upload: hanifah-nurawaliah

Post on 12-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

METODE MEMBRAN FILTER

TRANSCRIPT

  • Percobaan 25: Analisis Kuantitatif-Metode Membran Filter

    I. TUJUAN

    Menentukan kualitas air dengan menggunakan metode membranfilter.

    II. PRINSIP

    Pada percobaan ini, dilakukan uji kualitas air dengan metodekuantitatif melalui suatu alat bernama membrane filter. Sampel airdengan volume tertentu disaring melalui membran filter berdiameter pori0.45 m. Umumnya, bakteri coli berukuran lebih besar dari diameter poritersebut sehingga bakteri golongan coli akan tertinggal di atas kertassaring. Bakteri yang tertinggal di kertas saring tersebut dipindahkansecara aseptik pada kertas absorbent yang dijenuhkan dengan mediumkaldu Endo. Setelah diinkubasi, bakteri golongan coli akan menunjukkanwarna kilat metal.

    III. TEORI DASAR

    Salah satu metode uji kualitas air secara biologis dengan analisiskuantitatif adalah metode membran filter. Metode ini dipakai di berbagaiperusahaan makanan dan minuman, farmasi, serta kosmetik untukmengontrol jumlah mikroorganisme pada produk atau tahap potensiallainnya. Teknik filtrasi membran yang juga dikenal sebagai molekularfilter adalah metode yang mampu memisahkan antara partikel ukurantertentu (ukuran sel bakteri) dengan sejumlah besar cairan. Sejarahmetode ini dikembangkan oleh Geotz dan Tsuneishi pada tahun 1951.Filtrasi membran diperkenalkan sebagai metode alternatif pengganti MPNyang mampu mengisolasi koloni yang berbeda (Nugie, 2011).

    Teknologi membran mencakup semua pendekatan rekayasa untukpengangkutan zat antara dua fraksi dengan bantuan membran permeabel.(Anonim, 2011). Prinsip teknik filtrasi membran ini adalah denganmenyaring cairan sampel melewati saringan yang sangat tipis dan yang

  • terbuat dari bahan sejenis selulosa. Membran ini memiliki pori-poriberukuran mikroskopis dengan diameter lebih kecil daripada ukuran selmikroorganisme pada umumnya. Jadi selama proses penyaringanberlangsung, sel-sel yang terdapat pada sampel akan terjebak padapermukaan membran yang relatif luas. Selanjutnya membran dipindahkansecara aseptis dari peralatan filtrasi ke dalam cawan petri berisi media.Kertas membran ini bersifat solid sehingga dapat menahan sel yangterjebak tetap pada posisinya dan kemudian dapat berkembang tanpabercampur dengan sel lain yang ikut terjebak juga. Nutrisi yang terdapatpada media akan berdifusi dan terserap kedalam kertas membransehingga sel-sel yang tersebar acak dan kasat mata itu dapat tumbuhmenjadi koloni yang dapat dihitung dengan mata telanjang setelahmelewati masa waktu inkubasi tertentu. Bentuk, warna dan sifat lain darimasing-masing koloni tergantung kepada jenis mikroorganisme yangberada pada kertas membrane (Hadi, 1989).

    Gambar Teknik Membran Filter (Djoko Hadi.1989)

  • Gambar Mikroorganisme yang Tertinggal (Djoko Hadi.1989)

    Terdapat beberapa variasi penyiapan media yang digunakan padateknik ini tetapi pada prinsipnya sama saja. Perbedaannya yaitu:

    a. Media agar yang dituang ke cawan petri kosong dan dibiarkanmemadat

    b. Media broth yang dituang ke absorbent pad (semacam kertas isap)c. Air steril yang ditambahkan ke absorbent pad yang mengandung

    media yang dikeringkan (dehydrated) yang produknya disebutNutrient Pad Set (NPS)

    d. Media yang ditambahkan dari atas setelah filtrasi yang disedot denganpompa vakum yang disebut dengan metode filtrasi membran monitor.Metode yang terakhir ini lebih tidak time-consuming karena hanyaperlu ditambahkan sampel dan media tanpa merakit peralatan filtrasi.

    Banyak tersedia jenis media pertumbuhan untuk metode filtrasimembran dengan tujuan menghitung bakteri heterotrof (total count)seperti MTGE, m-HPC Agar, Standard Methods Agar. Selain itu untukmenghitung bakteri kelompok tertentu atau mikroorganisme jenis tertentumembutuhkan media pertumbuhan yang spesifik seperti endo,chromocult, untuk coliform.

    Pemilihan pori kertas membran yang cocok berkorelasi dengan rata-rata diameter sel mikroba yang diinginkan. Umumnya, kertas membranterbuat dari senyawa selulosa, misalnya selulosa nitrat, selulosa asetat,campuran ester selulosa nitrat dan selulosa asetat, selulosa murni, atau

  • polimer lain seperti polikarbonat (polimer plastik), poliamida dll. Setiapbahan memiliki kelebihan tersendiri dan fungsi yang lebih khusus. Bahanyang paling umum diapakai dalam mikrobiologi adalah selulosa nitrat.Bahan kertas membran dari selulosa bersifat hidrofilik, rusak jika terkenazat volatil seperti alkohol dan tidak tahan suhu tinggi.

    Gambar 1 . Hubungan Antara Ukuran Pori Kertas Membrandengan Ukuran Sel berbagai Macam Jenis Mikroba

    Kelebihan teknik filtrasi membran dibanding metode lain adalah :

    1. Dapat menganalisa sampel dengan volume yang besar dalam waktu yangsingkat yang dibatasi oleh kekentalan dan kekeruhan cairan sampel.

    2. Dapat menganalisa sampel dengan jumlah mikroba yang sedikit(peningkatan keakuratan pendeteksian mikroba).

    3. Inhibitor pada sampel yang dapat menghambat pertumbuhan mikrobaseperti antibiotik, klorin atau zat pengawet dapat terbilas.

    4. Pada umumnya cawan yang digunakan berukuran kecil (50 mm) sehinggadapat menghemat penggunaan media dan tempat pada inkubator.

    5. Praktis dalam preparasinya, dapat dilakukan berulang kali penyaringan(melipatgandakan cabang corong) dan reprodusibel.

  • 6. Sangat cocok untuk mikroba aerob (jika dibandingkan dengan pour plate)yang sebagian besar menjadi faktor pengontaminasi yang penting padaproduk industri.

    7. Melalui proses pengeringan tertentu, kertas membran yang telah ditumbuhikoloni dapat dijadikan dokumen atau data permanen demi kepentinganperekaman data.

    Sedangkan kekurangan teknik ini adalah :

    1. Kurang cocok untuk menghitung sampel dengan jumlah mikroba yangterlalu pekat walaupun pengenceran dapat dilakukan dengan pengenceranbertingkat.

    2. Beberapa jenis mikroba yang berdiameter lebih kecil dari pori sepertiRickettsia dan Mycoplasma mampu lolos dari pori kertas membran.

    3. Kurang praktis untuk menghitung mikroba mikroaerofilik atau anaerob(kecuali dengan perlakuan tertentu).

    4. Sulit untuk menghitung mikroba pada sampel yang berampas ataumemiliki banyak partikel (kekeruhan tinggi) karena partikel tersebut akanmenyumbat pori-pori kertas membran.

    5. Sulit untuk menghitung mikroba pada sampel dengan kekentalan yangtinggi karena membutuhkan waktu penyaringan yang lama (Wolochow,1957)

    IV. ALAT DAN BAHANBahan:

    - Akuades steril- Media Kaldu Endo MF

    Alat:- Pompa vakum- Erlenmeyer- Cawan petri- Pipet- Peralatan membran filter lengkap

  • - Kepingan membran filter- Absorbent

    Air kotora. Air Kolam Intel

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Tanggal Pengamatan: 10 April

    2015Volum sampel: 10 mLVolum aquades: 20 mL(pencucian)Jumlah koloni hijau kilat metal:0 koloniKeterangan: Terdapat 2 kolonimerah. Filter berubah menjadiberwarna ungu dan pink, mediamenjadi transparanSumber : Kelompok 1 dan 10

  • b. Kolam KL

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Tanggal Pengamatan: 10 April

    2015Volum sampel: 10 mL

    Volum aquades: 20 mL(pencucian)Jumlah koloni hijau kilat metal:Banyak (tidak terhitung)Keterangan: filter berubahmenjadi berwarn ungu dan pink,media menjadi transparanSumber : Kelompok 2

    c. Selokan

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Tanggal Pengamatan: 9 April

    2015Volum sampel: 10 mL

    Volum aquades: 20 mL(pencucian)Jumlah koloni hijau kilat metal:0 koloni

    Keterangan: Terdpat 104 kolonipink

    Sumber: Kelompok 3 dan 11

  • Air bersih

    d. SPAH Himpunan

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Volum sampel: 100 mL

    Volum aquades: 20 mL(pencucian)Tanggal Pengamatan: 9 April2015Jumlah koloni hijau kilat metal:41

    Keterangan:

    Sumber: Kelompok 4 dan 12

    e. Kran

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Tanggal Pengamatan: 9 April

    2015Volum sampel: 100 mLVolum aquades: 20 mL(pencucian)Jumlah koloni hijau kilat metal:0 koloniKeterangan: tidak terjadiperubahan pada medium (tetapmerah)Sumber : Kelompok 5 dan 13

  • Air minum

    f. Aqua (6, 14)

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Volum sampel: 100 mL

    Volum aquades: 20 mL(pencucian)Tanggal Pengamatan: 9 April2015Jumlah koloni hijau kilat metal:0 koloni

    Keterangan: Warna membrantetap, biru kemerahan.Sumber : Kelompok 6 dan 14

    g. Vit

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Volum sampel: 100 mL

    Volum aquades: 20 mL(pencucian)Tanggal Pengamatan: 9 April2015Jumlah koloni hijau metalik: 0koloni

    Sumber : Kelompok 7 dan 15

    h. Kantin KBL

  • No. Gambar Hasil Pengamatan1 Volum sampel: 100 mL

    Volum aquades: 20 mL(pencucian)Tanggal Pengamatan: 9 April2015Jumlah koloni hijau kilat metal:0 koloni

    Keterangan: Jumlah koloni pink

    berlendir: 3Sumber : Kelompok 8 dan 16

    i. Salman

    No. Gambar Hasil Pengamatan1 Volum sampel: 100 mL

    Volum aquades: 20 mLTanggal Pengamatan: 9 April2015Jumlah koloni hijau metalik: 0koloni

    Sumber : Kelompok 9 dan 17

  • V. ANALISIS

    Pada percobaan 25 ini, kualitas air diuji secara kuantitatif melaluimetode membrane filter. Berbeda dengan percobaan 24 yang dilakukansecara kualitatif, percobaan 25 ini memberikan hasil yang lebih objektif,terutama dalam penentuan jumlah bakteri golongan coli. Menurut APHA,metode membrane filter dapat menentukan bakteri golongan coli. Bakterigolongan coli akan tertinggal pada membrane aseptic yang kemudiandijenuhkan dengan medium kaldu endo MF.

    Pertama, peralatan membran filter disiapkan terlebih dahulu.Sebelum digunakan, kondisi alat harus steril agar terhindar darikontaminasi mikroorganisme di luar objek pengamatan. Sterilisasidilakukan dengan cara menyemprotkan alkohol pada sisi yang sensitifmenerima kontaminan atau daerah yang akan dilewati sampel air,misalnya daerah di sekitar funnel, tempat menyimpan filter, dan base.Selain bagian tersebut, flask untuk menampung air yang lolos melewatimembrane pun harus steril. Setelah disemprot dengan alkohol, peralatandialirkan aquades secukupnya dengan tujuan agar alkohol dapat terlarutkembali. Jika tidak dialirkan aquades, maka tidak menutup kemungkinanalkohol akan mematikan bakteri yang akan dijadika objek pengamatanpada sampel air.

    Berikut ini bagian-bagian peralatan yang mutlak steril sebelumsampel air dimasukan.

  • Gambar 2: Bagian-bagaian dari sistem peralatan metodemembrane filter yang harus steril

    Setelah peralatan disterilkan, membran filter diletakkan secaraaseptik sebelum corong dipasang. Pengambilan dan peletakan membrandilakukan dengan menggunakan pipet steril. Setelah itu, pompa vakumdipasang sebagai alat untuk menurunkan tekanan. Dengan adanya pompavakum, air yang dimasukkan akan cepat melewati membran.

    Gambar 3: Cara Meletakan Membran yang Benar

    Pastikan terlebih dahulu bahwa sampel air diperoleh dengan tekniksampling yang baik dan benar. Sampel air (khususnya air kotor)hendaknya disimpan tidak sampai penuh di dalam suatu wadah steril.Tujuannya agar oksigen masih tersedia di dalam botol sehingga bakteri-

  • bakteri yang bersifat aerob masih dapat hidup sebelu sampel diuji diLaboratorium.

    Setelah sampel air yang akan diuji telah melalui tahap sampling yangbenar, sampel kemudian dimasukkan ke dalam peralatan tersebut denganmelewati membran filter. Dalam hal ini, volume sampel air yangdimasukkan berbanding terbalik dengan kejernihan air tersebut. Semakinkeruh air, sampel yang dimasukkan harus lebih sedikit. Untuk air kotor,volume air yang dimasukkan sebanyak 10 ml, sedangkan air bersih danair minum yang dimasukkan sebanyak 100 ml.

    Ketika air dialirkan melewati membran, pompa vakum dinyalakanagar proses penyaringan berlangsung cepat. Setelah air masuk semua kedalam flask, membran filter kemudian diambil secara aseptik dandimasukkan ke dalam cawan petri berisi medium kaldu endo MF.Peletakan membran filter di atas medium kaldu endo MF tidak dibalik.Membran harus tetap menempel pada medium sebagai sumber nutrisinya.Selanjutnya, proses cawan petri berisi membran tersebut diinkubasiselama 22-24 jam pada suhu 37C.

    Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak semua cawan petriuntuk masing-masing sampel air mengandung bakteri golongan coli.Sampel air minum (Aqua dan Vit) menunjukkan tidak adanya satupunkoloni yang muncul pada membran, baik koloni berwarna hijau kilatmetal maupun pink. Sedangkan, air minum yang diambil dari kantin KBLmenunjukkan adanya indikasi koloni sejumlah 3 koloni berwarna pink.Begitu pun dengan sampel air minum Water Tap Salman ITB. Terdapat 0koloni berwarna hijau kilat metal tetapi beberapa koloni berwarna merah.Menurut hasil observasi, sumber air Water Tap Salman ITB berasal dariair sumur. Tidak menutup kemungkinan air sumur tersebutterkontaminasi bakteri golongan coli akibat lokasi air sumur tidak jauhdengan lokasi tangki septik. Padahal, menurut Kelompok Kerja AirMinum dan Penyehatan Lingkungan, jarak antara sumber air baku dengantangki septik harus 10 meter.

  • Sampel air kotor yang terdiri dari sampel air kolam intel, kolamKelautan (KL), dan selokan menunjukkan adanya indikasi bakteriberjumlah 2 koloni warna pink di kolam intel, lebih dari 300 koloni warnahijau kilat metal di kolam KL, dan 104 koloni warna pink di air selokan.Berdasarkan jumlah tersebut, haya sampel air kolam KL yangmengandung bakteri golongan coliform.

    Pada sampel air bersih, ditunjukkan hasil yang beragam. Ada airbersih yang kualitasnya buruk (positif mengandung bakteri), ada pulayang kualitasnya sama dengan air minum. Terdapat dua jenis air bersih,yaitu air hasil Sistem Pengolahan Air Hujan (SPAH) di HMTL ITB danair kran Laboratorium Mikrobiologi TL ITB. Air dari SPAH positifmengandung 41 koloni bakteri berwarna hijau kilat metal. Sebaliknya, airkran tidak mengandug koloni bakteri sama sekali. Menurut informasi, airkran Laboratorium Mikrobiologi sudah dibubuhi kaporit. Tentu saja,bakteri akan terdesinfeksi dengan adanya kaporit di dalam air. Berbedadengan air kran, pada SPAH di HMTL ITB tidak dilakukan prosesdesinfeksi. Pengolahan air hujan tersebut dilakukan secara fisik dan kimiamelalui suatu filter alami (pasir, kerikil, karbon aktif) sehingga masihmemungkinkan adanya kontaminasi bakteri, baik dari air hujan secaralangsung, talang air, bahkan tangki septik sekalipun.

    Terdapat perbedaan interpretasi kehadiran bakteri coliform antarapenjelasan di modul dengan hasil kajian referensi (laporan penelitianinternasional). Menurut penjelasan modul, bakteri coliform adalah bakteriyang berwarna hijau kilat metal. Tetapi, hasil kajian referensimenunjukkan bahwa semua koloni yang berwarna merah dan memilikikilatan metal dianggap sebagai coliform. Kilat metal dapat menutupiseluruh atau sebagian koloni saja, misalnya di pusat atau di sekitar tepi.Bakteri yang negatif memfermentasikan laktosa pun dapat berwarna.Terkadang, mikroorganisme non coliform menghasilkan kemilau khaskoloni. Juga, bakteri coliform yang terdeteksi menghasilkan koloni

  • atipikal (gelap koloni merah atau berinti tanpa kilatan (Clescei,Greenberg, & Eaton, 1998)

    Tabel 1. Hasil Analisis Air Kuantitatif-Metode Membran Filteruntuk beberapa Sampel Air

    Sampel air Jumlah Koloni yangTeramati

    Keterangan

    Kolam Intel 2 koloni pink Positif baktericoliform*

    Kolam KL >300 koloni hijaumetalik

    Positif bakteri coliform

    Selokan 104 koloni pink Positif Baktericoliform*

    Air SPAH 41 koloni hijau kilatmetal

    Positif bakteri coliform

    Air kran Lab 0 koloni Negatif baktericoliform

    Air Aqua 0 koloni Negatif baktericoliform

    Air Vit 0 koloni Negatif baktericoliform

    Air minum kantinKBL

    3 koloni pink Positif baktericoliform*

    Air munum water tapSalman ITB

    0 koloni hijau kilatmetal

    Negatif baktericoliform

    Keterangan : *) Berdasarkan laporan Clescei, Greenberg, & Eaton(1998) Koloni pink termasuk golongan coliform juga.

  • Tabel 2. Baku Mutu Mikrobiologi berdasarkan PP Nomor 82Tahun 2001

    PARAMETER SATUANKELAS

    KETERANGANI II III IV

    MIKROBIOLOGI

    Fekal coliform Jml/100ml 100 1000 2000 2000

    Bagi pengolahanair minum secara

    konvensional,fecal coliform

    2000 jml/100mldan total coliform10000 jml.100ml

    Total Coliform Jml/100ml 100 5000 10000 10000

    Gambar 4. Baku Mutu Air Minum (parameter biologi)(Sumber: Peratutan Menteri Kesehatan Nomor 492/ Menkes/Per/IV/2010

    Tahun 2010)

    Medium kaldu Endo MF merupakan medium selektif untukmendeteksi bakteri golongan coli pada air yang didapat dengan metodemembran filter. Sebagaimana sifat biokimia bakteri golongan coli, laktosa

  • pada medium kaldu Endo MF akan difermentasikan oleh bakterigolongan coli. Hasil fermentasi yang berupa asam tersebut akanberinteraksi dengan fuschin sebagai pewarna pada medium. Kondisi inimenyebabkan bakteri golongan coli akan terlihat berwarna hijau kilatmetal.

    Hasil kajian literature menyebutkan bahwa kaldu Endo MFdiformulasikan dari Millipore untuk mengisolasi secara selektif baktericoliform dari air dan spesimen lain. Medium tersebut merupakankombinasi dari m HD Endo Medium dan Lauryl Tryptose Broth. Nutrisiyang tersedia memungkinkan isolasi selektif dari bakteri coliform yangpositif mengonsumsi Laktosa. Tryptose, pepton daging, karbon kaseinpepton dan ekstrak ragi, nitrogen, vitamin, mineral dan B Kompleksmerupakan nutrisi-nutrisi yang disukai bakteri. Laktosa adalah gula yangterfermentasi. Bakteri positif laktosa akan berwarna merah yangmenghasilkan asetaldehida sebagai hasil reaksi dengan natrium sulfit danfuchsin untuk membentuk koloni merah. Sodium sulfit ditambahkanuntuk mendekolorisasi larutan fuchsin dasar dengan membangun senyawafuchsin-sulfat. Bakteri positif laktosa akan menunjukkan kemilau

    logam atau kilat metil ketika mikrooganisme tersebut menghasilkanaldehida melalui fermentasi laktosa secara cepat. Bakteri gram positifdihambat pertumbuhannya oleh lauril sulfat dan natrium deoxycholate.(Sigma Aldrich, 1998).

    Gambar 5. Karakteristik Kultur pada Cawan Petri BerisiMembran setelah Inkubasi 22-24 jam pada 35C

    (Sumber: sigma-aldrich.com)Hasil percobaan uji kualitas air secara kuantitatif melalui metode

    membran filter ini tidak lepas dari kesalahan prosedur. Menurut Nugie

  • (2011), kunci keunggulan dari teknik filtrasi membran terletak padakeistimewaan kertas membran yang memiliki pori-pori lebih kecil daribenda yang disaring dan hanya mempunyai tebal 0,1mm ini. Ukuran pori-pori kertas membran yang digunakan ada percobaan adalah 0,45 mikron.Pemilihan diameter pori sudah benar karena kertas membran dengan poriberukuran 0,45 mikron ditujukan untuk analisis bakteri. Namun, jikatujuan percobaan untuk menyaring spora, jamur, dan sel ragi, maka cukupdengan pori 0,65 mikron.

    Sebagai tambahan informasi, terdapat pula kesalahan umum yangmungkin terjadi pada proses teknik membran filter ini (jika koloni padamembran dihitung dengan counting chamber), yaitu :

    a) Pertumbuhan koloni yang melebar

    (Sumber : http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_18.html)

    Seharusnya setelah filtrasi selesai semua cairan sampel telah tersedotdari kertas membran tetapi beberapa faktor dapat menyebabkan air sedikittertinggal di permukaan kertas membran. Lapisan air yang tipis saja dapatmenyebarkan sel yang sedang memperbanyak diri dan saat air tersebutkering selama proses inkubasi, sel-sel (dari satu CFU) telah tersebar danmenghasilkan koloni yang spreader. Koloni yang melebar karena lapisanair ini dapat menutupi sebagian atau seluruh permukaan kertas membrantergantung banyak sedikitnya air dan seberapa cepatnya menguap. Polalain yang sering dijumpai adalah adanya lapisan tipis air yang berkumpul

  • pada cekungan (bagian yang tidak rata dari kertas membran) akibatperlakuan tertentu atau sebab lain. Hasil pertumbuhan koloni dapatdihindari dengan memastikan cairan benar-benar kering dari kertasmembran setelah difiltrasi atau jangan menambahkan media cair terlalubanyak (Johnson & C, 2010).

    b) Terdapat gelembung pada kertas membrane

    (Sumber : http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_18.html)

    Gelembung yang terperangkap saat meletakkan kertas membrandapat membiaskan jumlah koloni yang sebenarnya. Kontak kertasmembran dengan media sangat berpengaruh kepada distribusi nutrisisehingga pertumbuhan koloni akan lebih lambat atau tidak ada samasekali. Hasil ini jelas tidak diinginkan dan dapat diatasi denganmenghilangkan udara yang terperangkap saat penempelan kertasmembran pada cawan.

    c) Membran terangkat dan terlipat

  • (Sumber : http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_18.html)

    Kertas membran yang terlipat terjadi karena kesalahan saatmeletakkan pada cawan dengan pinset. Proses penggeseran kertasmembran dapat dilakukan dengan menariknya bukan mendorongnya.Lain halnya dengan kertas membran yang terangkat, kejadian inidimungkinkan karena sedikitnya cairan media sehingga saat kertasmembran diletakkan tidak semua permukaan terbasahi kemudian selamawaktu inkubasi, kertas membran mudah kering pada bagian yangmengandung air lebih sedikit. Sebab lain adalah karena terdapat sedikitalkohol pada dasar corong sehingga dapat menggulungkan kertasmembran.

    d) Koloni tersebar tidak merata (terkumpul di pinggir atau disuatutempat)

    (Sumber : http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_18.html)

    Koloni yang terkumpul di pinggir kertas membran mengikuti alurbekas corong dikarenakan sampel yang ditambahkan sedikit. Pada saatpenambahan sampel (misalnya 1ml), air yang memiliki daya adhesi akancenderung untuk menempel di sudut corong dan membawa sebagianbesar sel-sel mendekati corong. Bila tidak dibilas dengan air steril makahasil pertumbuhan koloninya menjadi demikian. Jika menjumpai pola

  • pertumbuhan koloni yang terkumpul disuatu tempat dan tidak tersebarmerata maka dikarenakan sampel kurang homogen. Semua permasalahanini dapat diatasi dengan membilasnya setelah difiltrasi.

    e) Terdapat pertumbuhan di luar bekas corong dan bekas pinset

    (Sumber : http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_18.html)

    Kontaminasi yang dapat terdeteksi pada metode ini umumnya beradadiluar bekas corong atau bekas pinset. Jika koloni kontaminan tumbuhpada kertas membran dalam area corong maka tidak dapat dibedakandengan sel yang berasal dari sampel. Tidak sempurnanya sterilisasi pinsetdan bagian bawah corong yang kontak dengan kertas membran dapatmenyebabkan kontaminasi ini.

    f) Tetesan air yang jatuh

  • (Sumber : http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_18.html)

    VI. KESIMPULAN1. Berikut ini hasil uji kualitas beberapa sampel air secara kuantitatif

    dengan metode membran filter.

    Tabel 1. Hasil Analisis Air Kuantitatif-Metode Membran Filteruntuk beberapa Sampel Air

    Sampelair

    JumlahKoloniyang

    Teramati

    Keterangan Baku Mutu

    (jumlah/100ml)

    Kesimpulan

    Kolam

    Intel

    2 koloni

    pink

    Positif baktericoliform*

    10000 Memenuhi

    Baku Mutu

    Kolam KL >300 koloni

    hijaumetalik

    Positif baktericoliform

    10000 Tidakmemenuhi

    Baku Mutu

    Selokan 104 kolonipink

    Positif Bakteri

    coliform*10000 Tidak

    Memenuhi

    Baku Mutu

  • Air SPAH 41 kolonihijau kilat

    metal

    Positif baktericoliform

    5000

    Air kranLab

    0 koloni Negatifbakteri

    coliform

    5000 MemenuhiBaku Mutu

    Air Aqua 0 koloni Negatifbakteri

    coliform

    100 MemenuhiBaku Mutu

    Air Vit 0 koloni Negatifbakteri

    coliform

    100 MemenuhiBaku Mutu

    Air minumkantinKBL

    3 kolonipink

    Positif baktericoliform*

    100 TidakmemenuhiBaku Mutu

    Airmunum

    water tapSalman

    ITB

    0 kolonihijau kilat

    metal

    Negatifbakteri

    coliform

    100 MemenuhiBaku Mutu

    Keterangan : *) Berdasarkan laporan Clescei, Greenberg, & Eaton(1998) Koloni pink termasuk golongan coliform juga.

    2. Hasil pengamatan pada percobaan ini masih bersifat pendugaan,meskipun dilakukan secara kuantitatif. Diperlukan penelitian lebihlanjut untuk memastikan apakah koloni berwarna pink termasuk baktercoliform atau bukan.

    VII. DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. (2011, September). Wikipedia. Retrieved April 2015, 16, fromWikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Membrane_technology

    Clescei, Greenberg, & Eaton. (1998). Standard methods for the examination ofwasteeater, 20 th ed. Washington, D.C: American Public HalthAssociation, .

    Hadi, D. (1989). Membran Filter untuk Mendeteksi Bakteri Pencemar. Jakarta:Oseana.

    Johnson, T., & C, C. (2010). Laboratory Experiment in Microbiology, 9th edition.San Fransisco: Benjamin Cummings.

  • Nugie, N. (2011). Teknik Membran Filter untuk Menghitung Mikroba. RetrievedApril 16, 2015, from Orthoshop:http://onlineortho.blogspot.com/2011/01/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_26.html

    Sigma Aldrich. (1998). Membran Filter ENDO Broth. St. Louis, USA: SigmaAldrich, Inc.

    Wolochow, H. (1957). The Membrane Filter Technique for Estimating Numbersof Viable Bacteria: Some Observed Limitations with Certain Species.Berkeley: The Navial Bioogical Laboratory, School of Public Health,University of California.

    http://ekmon-saurus.blogspot.com/2010/10/teknik-membran-filter-untuk-menghitung_18.html (diakses pada tanggal 8 April 2012 pukul 10.05)