laporan resmi mikrotremor sangka

9
LAPORAN RESMI MIKROTREMOR A. DASAR TEORI Mikrotremor merupakan gelombang seismik dengan amplitudo rendah (0,1–1 mikron) yang diproduksi oleh gerakan bawah permukaan yang disebabkan oleh : gangguan buatan seperti lalu lintas, mesin pabrik, dsb. (perioda pendek mikrotremor yaitu 0,1 – 1 atau 1,6 mikron) atau dapat juga disebabkan oleh sumber alam seperti angin, gelombang laut, periode yang dimiliki oleh mikrotremor adalah perioda panjang (1,6 - 2 detik atau lebih). Metoda analisis mikrotremor adalah salah satu metoda geofisika untuk menghitung efek karakteristik tanah dan karakteristik dinamika tanah ditinjau dari kecepatan gelombang seismik dengan menitikberatkan pada variasi amplitude dan perioda serta frekuensi terhadap waktu yang disebabkan oleh gempa bumi maupun sumber getaran yang lain. Metoda ini sangat berguna untuk mengklasifikasikan tanah akibat gempa dan perhitungan faktor amplikasi lapisan sedimen permukaan. Selain itu dengan metode analisis mikrotremor kita juga dapat mengukur kedalaman suatu endapan lepas. Alat yang biasa dipakai untuk mengukur kedalaman dengan menggunakan metode mikrotremor adalah datamark. Dalam menggunakan metode mikrotremor, terdapat beberapa cara untuk mengukur kedalaman suatu endapan, anatara lain dengan

Upload: sangka-aryawicaksona

Post on 02-Jul-2015

469 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Resmi Mikrotremor Sangka

LAPORAN RESMI MIKROTREMOR

A. DASAR TEORI

Mikrotremor merupakan gelombang seismik dengan amplitudo rendah

(0,1–1 mikron) yang diproduksi oleh gerakan bawah permukaan yang disebabkan

oleh : gangguan buatan seperti lalu lintas, mesin pabrik, dsb. (perioda pendek

mikrotremor yaitu 0,1 – 1 atau 1,6 mikron) atau dapat juga disebabkan oleh

sumber alam seperti angin, gelombang laut, periode yang dimiliki oleh

mikrotremor adalah perioda panjang (1,6 - 2 detik atau lebih).

Metoda analisis mikrotremor adalah salah satu metoda geofisika untuk

menghitung efek karakteristik tanah dan karakteristik dinamika tanah ditinjau dari

kecepatan gelombang seismik dengan menitikberatkan pada variasi amplitude dan

perioda serta frekuensi terhadap waktu yang disebabkan oleh gempa bumi

maupun sumber getaran yang lain. Metoda ini sangat berguna untuk

mengklasifikasikan tanah akibat gempa dan perhitungan faktor amplikasi lapisan

sedimen permukaan. Selain itu dengan metode analisis mikrotremor kita juga

dapat mengukur kedalaman suatu endapan lepas. Alat yang biasa dipakai untuk

mengukur kedalaman dengan menggunakan metode mikrotremor adalah

datamark. Dalam menggunakan metode mikrotremor, terdapat beberapa cara

untuk mengukur kedalaman suatu endapan, anatara lain dengan cara kalibrasi,

menggunakan data peak tertinggi sebagai batas lapisan, dan analisa peta.

Gambar pengambilan data mikrotremor di Turki

( Sumber : http://www.sdr.co.jp/damege_tr/img_pic.jpg )

Page 2: Laporan Resmi Mikrotremor Sangka

Amplifikasi adalah perbedaan impedansi basement dengan sedimen,

secara umum juga dapat diartikan kekuatan suatu litologi untuk menahan

kekuatan gempa. Rumus-rumus yang digunakan adalah :

A= ρb x vbρs x vs

H= vs4 F

Keterangan :

A = Amplifikasi

H = Ketebalan sedimen

F = Frekuensi

Vs = kecepatan rambat pada sedimen

Vb = kecepatan rambat pada basement

Ρ = massa jenis

Berdasarkan nilai amplifikasi dengan menggunakan rumus diatas maka

diperoleh klasifikasi :

N

No.Amplifikasi Keterangan

1 0-3 Rendah

2 3 – 6 Sedang

3 6 – 9 Tinggi

4 > 9 Sangat tinggi

Page 3: Laporan Resmi Mikrotremor Sangka

Berdasarkan nilai F nya maka diperoleh klasifikasi :

No. Periode Warna Tebal (m) Keterangan

1 0 – 0,5 Coklat < 30 Tipis

2 0,5 – 1 Merah 30 – 60 Sedang

3 1 – 2 Biru 60 – 120 Tebal

4 > 2 Ungu > 120 Sangat tebal

Page 4: Laporan Resmi Mikrotremor Sangka

PETA ZONA AMPLIFIKASI

443800 444000 444200

9142800

9143000

9143200

9143400

9143600

9143800

9144000

: Zona rendah

: Zona sedang

: Zona Tinggi

Page 5: Laporan Resmi Mikrotremor Sangka

PETA ZONA KETEBALAN SEDIMEN

443800 444000 444200

9142800

9143000

9143200

9143400

9143600

9143800

9144000

: Zona sedang

: Zona tebal

Page 6: Laporan Resmi Mikrotremor Sangka

INTERPRETASI

Berdasarkan peta ketebalan sedimen dan peta amplifikasi yang telah dibuat

maka diketahui bahwa pada daerah tersebut pada peta ketebalan sedimen dibagi

menjadi dua zona,yaitu zona sedang dan zona tebal dan pada peta amplifikasi

dibagi menjadi tiga zona,yaitu zona rendah,zona sedang dan zona tinggi.

Pada peta ketebalan sedimen dapat diketahui bahwa daerah yang memiliki

tingkat ketebalan sedimen paling tinggi merupakan suatu cekungan dimana

sedimen dapat terendapakan dengan baik dan tidak terkena agen erosi maupun

transportasi sehingga tingkat ketebalan sedimennya paling tebal ( pada peta

ketebalan sedimen daerah tersebut ditunjukkan dengan warna hijau ),bahkan pada

beberapa tempat berbentuk cekungan yang lumayan tebal. Pada daerah ini bila

terdapat gempa maka akan memiliki tingkat kerusakan yang paling parah

dikarenakan jarak menuju basementnya paling jauh akibat tertutup sedimen yang

tebal. Sebaliknya pada daerah yang berwarna kuning sedimennya tidak terlalu

tebal karena pada daerah tersebut agen erosi maupun transportasi masih bekerja

dengan baik ( daerah tersebut berada diatas erosion base level ),jika terkena

gempa maka kerusakan pada daerah tersebut tidak separah daerah yang

mengandung sedimen yang tebal. Pada peta amplifikasi diketahui bahwa keuatan

batuan untuk menahan gempa pada daerah tersebut terbagi menjadi 3 zona (zona

lemah, zona sedang, zona tinggi). Dimana pada zona rendah terletak di bagian

kanan atas peta, zona sedang terletak di bagian atas sampai tengah peta dan zona

zona kuat terletak dibagian bawah peta. Perbedaan kekuatan amplifikasi ini dapat

diartikan bahwa batuan yang memiliki nilai amplifikasi tinggi merupakan batuan

beku, metamorf atau sedimen yang masif, belum terkena stuktur,walaupun

diatasnya terdapat sedimen yang memiliki ketebalan yang bervariasi. Pada zona

sedang batuannya seudah agak lapuk akan tetapi pengaruh strukturnya masih tidak

begitu banyak. Lain halnya pada zona lemah,pada zona tersebut batuannya sudah

lapuk dan sudah terkena struktur yang sangat besar seperti zona sesar ataupun

kekar. Pada zona ini merupakan zona yang paling bahaya jika terkena gempa.

Berdasarkan korelasi kedua peta tersebut maka daerah yang paling aman untuk

dihuni adalah pada 9143000-444300 karena sedimennya sedang dan

Page 7: Laporan Resmi Mikrotremor Sangka

amplifikasinya tinggi. Sedangkan daerah yang paling berbahaya jika dihuni adalah

pada 9140000-444300.

DAFTAR PUSTAKA

http://nafishofscience.com/index.php?

option=com_content&view=frontpage&Itemid=2

http://geology-tectonic.blogspot.com/2008/11/analisis-mikrotremor-

untuk.html

Staff asisten. 2003. Panduan praktikum geofisika eksplorasi edisi III.

Jurusan Teknik Geologi UGM. Yogyakarta.