makalah pcl belum fix

25
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara majemuk, dengan penduduknya yang terdiri dari beberapa suku bangsa dan budaya berbeda. Kemajemukan tersebut menimbulkan beberapa kesenjangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara jika tidak adanya peraturan yang dijunjung tinggi oleh penduduk dan lingkungannya. Pendidikan hadir dengan upaya agar masyarakat Indonesia dapat hidup berdampingan dan sejahtera. Pendidikan memberikan pemahaman mengenai tata cara dan aturan dasar dalam berperilaku, memberikan pengetahuan baru berupa ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila merupakan dasar negara sekaligus ilmu pengetahuan dasar yang wajib diketahui serta dipahami oleh bangsa Indonesia secara menyeluruh dan dalam setiap lapisan masyarakat. Hal ini dikarenakan dalam pancasila terdapat paradigma yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang beranekaragam, namun memiliki persatuan yang kokoh dalam membangun bangsanya sebagaimana tercantum dalam penggalan isi Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 sebagai tujuan Negara Indonesia. Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 1

Upload: nora-dwi-saputri

Post on 19-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pcl Belum Fix

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara majemuk, dengan penduduknya yang terdiri

dari beberapa suku bangsa dan budaya berbeda. Kemajemukan tersebut

menimbulkan beberapa kesenjangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara jika tidak adanya peraturan yang dijunjung tinggi oleh penduduk

dan lingkungannya. Pendidikan hadir dengan upaya agar masyarakat Indonesia

dapat hidup berdampingan dan sejahtera. Pendidikan memberikan pemahaman

mengenai tata cara dan aturan dasar dalam berperilaku, memberikan pengetahuan

baru berupa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus ilmu pengetahuan dasar yang

wajib diketahui serta dipahami oleh bangsa Indonesia secara menyeluruh dan

dalam setiap lapisan masyarakat. Hal ini dikarenakan dalam pancasila terdapat

paradigma yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang beranekaragam,

namun memiliki persatuan yang kokoh dalam membangun bangsanya

sebagaimana tercantum dalam penggalan isi Pembukaan Undang Undang Dasar

1945 sebagai tujuan Negara Indonesia.

Pancasila tercantum sebagai ilmu dasar diberbagai lapisan pendidikan. Ilmu

pengetahuan dan teknologi telah berkembang seiring dengan banyaknya

kebutuhan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih

dikenal dengan IPTEK menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun

negatif. Bangsa Indonesia yang menjadikan pancasila sebagai dasar negara

diharapkan dapat menerapkannya dalam perkembangan IPTEK yang telah

mendominasi kehidupan di abad ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis

membuat makalah dengan judul “Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan

IPTEK”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Pancasila dan paradigma?

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 1

Page 2: Makalah Pcl Belum Fix

1.2.2 Bagaimanakah perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi?

1.2.3 Bagaimanakah Pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK?

1.2.4 Mengapa perkembangan IPTEK perlu mendasarkan kepada nilai-nilai

yang terkandung dalam Pancasila?

1.2.5 Bagaimanakah peran serta hubungan Pancasila dalam IPTEK?

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Mengetahui definisi Pancasila dan paradigma.

1.3.2 Mengetahui perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi.

1.3.3 Menerangkan dan memahami pentingnya Pancasila sebagai paradigma

IPTEK.

1.3.4 Mengetahui pentingnya pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila sebagai dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi.

1.3.5 Memahami peran serta hubungan Pancasila dalam perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Tekhnologi.

1.4 Manfaat Makalah

1.4.1 Bagi Para Pembaca

Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK).

1.4.2 Bagi Pembaca

Makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber ilmu baru yang dapat

menambah wawasan sehingga bisa dipergunakan sebagai bahan tambahan

dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 2

Page 3: Makalah Pcl Belum Fix

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pancasila dan Paradigma

2.1.1 Pengertian Pancasila

Pancasila, yang berarti lima dasar atau lima asas, adalah nama dasar

Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit

pada abad XIV,yaituterdapat dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca

dan bukuSutasoma karangan Tantular. Dalam buku Sutasoma istilah Pancasila di

samping mempunyai arti berbatu sendi yang kelima (dari bahasa Sansekerta, juga

mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama).

Pancasila secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa

Sansekerta yang terdiri dari kata Panca dan Syila, Panca artinya

lima dan Syila artinya alas atau dasar. Jadi Pancasila artinya lima

dasar (aturan) yang harus ditaati dan dilaksanakan. Didalam

agama Budha juga terdapat istilah Pancasila yang ditulis dalam

bahasa Pali yaitu “Pancha Sila” yang artinya lima larangan atau

lima pantangan sebagai berikut :

1. Tidak boleh melakukan kekerasan.

2.     Tidak boleh mencuri.

3.     Tidak boleh berjiwa dengki.

4.     Tidak boleh berbohong.

5.     Tidak boleh mabuk minuman keras atau obat-obatan

terlarang.

Pengertian Pancasila secara terminologis, istilah Pancasila

dipergunakan oleh Ir.Soekarno yang dicetuskan dalam pidatonya

didepan sidang BPUPKI (Dokuritsu Ziumbi Tyoosakai) pada

tanggal 1 Juni 1945. Pancasila adalah dasar Negara Indonesia

yang merupakan identitas Negara Indonesia dan tidak dimiliki

oleh negara lain.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 3

Page 4: Makalah Pcl Belum Fix

Pengertian Pancasila secara Historis, proses perumusan

Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.

Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah,

khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut

adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia

yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut

tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan

Soekarno.Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir.

Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon

rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan

nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut

Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang

ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan

kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18

Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang Dasar 1945

termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi

rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara

yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan

Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah

umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak

termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar

Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah

“Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama

dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara, yang

secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

2.1.2 Pengertian Paradigma

2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 4

Page 5: Makalah Pcl Belum Fix

Tekhnologi pada dasarnya sudah ada sejak manusia dilahirkan. Seseorang

menggunakan teknologi karena manusia berakal sehingga ia inggin hidup lebih

baik, lebih aman dan sebagainya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak

dapat dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan

sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang

sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif

bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru

dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat

sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah

dihasilkan dalam dekade terakhir ini.

Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang

cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin

otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru dengan

kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak

manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Sumbangan IPTEK

terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri. Namun

manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa perkembangan IPTEK

mendatangkan efek negatif bagi manusia. Dalam peradaban modern, terlalu sering

manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif IPTEK terhadap kehidupan

umat manusia.

Kini ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju

pesat, mendasar, spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan

tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Bersamaan dengan itu

IPTEK telah menyentuh seluruh segi dan sendi kehidupan, dan merombak budaya

manusia secara intensif, yang berakibat terjadinya perbenturan tata nilai dalam

aspek kehidupan. Fenomena perombakan tersebut, misalnya :

a. Dari budaya agraris-tradisional ke budaya industri modern. Peran mitos digeser

oleh peran logos / akal. Yang dituntut adalah prestasi, siap pakai, keunggulan

kompetitif, efisiensi, produktif dan kreatif, melupakan kaidah-kaidah normatif.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 5

Page 6: Makalah Pcl Belum Fix

b. Dari budaya nasional-kebangsaan ke budaya global-mondial. Visi, misi, nilai-

nilai universal lepas dari ikatan-ikatan primordial kebangsaan, keagamaan.

Akibatnya, rasa nasionalisme dan kepribadian bangsamulai luntur.

Berkat kemajuan IPTEK, kini masyarakat begitu mudah berkomunikasi

dan berinteraksi dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses akulturasi dan

pengaruh nilai-nilai kebudayaan antar bangsa secara langsung ataupun tidak

langsung dapat mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun

pikiran suatu kelompok masyarakat. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu

kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus waspada

terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang sesuai dengan

kepribadian kita yang kita serap. Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di

dunia, maka pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk ke

Indonesia. Akibatnya jika masyarakat tidak mempunyai ketahanan mental,

ideologi, dan kewaspadaan, maka dapat menjadi korban globalisasi dan pergaulan

antar bangsa.

Pengembangan dan penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi

kriteria ketepatgunaan, yakni :

c. Segi teknis dapat dilaksanakan

d. Segi sosial akseptable

e. Secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan, dan

f. Secara ekologi tidak menurunkan kualitas hidup

2.3 Pancasila sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru

bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasilan mampu

menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi

masyarakat. Kemampuan ini sesungguhnya tidak berarti Pancasila itu dapat

mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada

kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam

pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Kekuatan suatu

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 6

Page 7: Makalah Pcl Belum Fix

ideologi itu tergantung pada kualitas dan dimensi yang ada pada ideologi itu

sendiri (Alfian, 1992). Ada beberapa dimensi penting sebuah ideologi, yaitu:

a. Dimensi Reality.

Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara

riil berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai

dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.

b. Dimensi Idealisme.

Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang

memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam

praktik kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya.

c. Dimensi Fleksibility.

Maksudnya dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan

yang memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru

yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau

mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan

hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia

mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan

YME. Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan

peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak

bebas nilai, namun terikat nilai – nilai. Pancasila telah memberikan dasar nilai –

nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu didasarkan moral ketuhanan dan

kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dengan memasuki kawasan IPTEK yang diletakan diatas Pancasila

sebagai paradigmanya, perlu dipahami dasar dan arah peranannya, yaitu :

a. Aspek ontologi

Bahwa hakekat IPTEK merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal

titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menentukan kebenaran dan

kenyataan. Ilmu Pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam dimensinya

sebagai :

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 7

Page 8: Makalah Pcl Belum Fix

1. Sebagai masyarakat, menunjukkan adanya suatu academic community yang

dalam hidup keseharian para warganya untuk terus menggali dan

mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Sebagai proses, menggambarkan suatu aktivitas masyarakat ilmiah yang

melalui abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi,

komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan

kenyataan.

3. Sebagai produk, adalah hasil yang diperoleh melalui proses, yang berwujud

karya – karya ilmiah beserta implikasinya yang berwujud fisik ataupun non-

fisik.

b. Aspek Epistemologi, bahwa pancasila dengan nilai–nilai yang terkandung

didalamnya dijadikan metode berpikir.

c. Aspek Askiologi, dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung didalam

pancasila sebagai metode berpikir, maka kemanfaatan dan efek

pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan

ideal dari pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-

nilai ideal pancasila.

d. Sila-sila pancasila yang harus menjadi sistem etika dalam pengembangan

IPTEK, diantaranya:

Sila ketuhanan yang maha esa mengkomplementasikan ilmu pengetahuan

mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak.

Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan

dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya

apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Pengolahan diimbangi dengan

melestarikan.

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar

moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab

karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.

Oleh karena itu, pengembangan Iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi

kesejahteraan umat manusia. Iptek bukan untuk kesombongan dan keserakahan

manusia. Namun, harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat manusia.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 8

Page 9: Makalah Pcl Belum Fix

Sila persatuan Indonesia mengkomplementasiakan universalitas dan

internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain. Pengembangan IPTEK

hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta

keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia di dunia.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan mendasari pengembangan IPTEK secara

demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk

mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai kebebasan

orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik dikaji ulang

maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

mengkomplementasikan pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan

keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam

hubungannnya dengan dirinya senndiri maupun dengan Tuhannya, manusia

dengan manusia, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia

dengan alam lingkungannya.

Pemahaman pancasila melalui kelima silanya secara universal dapat

masuk kedalam tatanan pembangunan Indonesia melalui perkembangan IPTEK.

Pentingnya keselerasan diantara keduanya menjanjikan hubungan yang harmonis

dalam membangun sebuah negara yang dicita-citakan. Namun, pada kenyataanya

sangat sulit untuk menyeimbangkan keduanya, karena masyarakat Indonesia

adalah masyarakat yang plural, tidak jarang di antara masyarakat tersebut tidak

memiliki etika dalam menggunakan teknologi. Hal tersebut sangat tergantung

kepada tingkah laku manusia.

Hasil iptek harus dapat dipertanggungjawabkan akibatnya, baik pada masa

lalu, sekarang, maupun masa depan. Oleh karena itu, diperlukan suatu aturan yang

mampu menjadikan pancasila sebagai roh bagi perkembangan iptek di Indonesia.

Dalam hal ini pancasila mampu berperan memberikan beberapa prinsip etis pada

IPTEK sebagai berikut :

a. Martabat manusia sebagai subjek, tidak boleh diperalat oleh iptek.

b. Harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 9

Page 10: Makalah Pcl Belum Fix

c. Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan kesulitan-

kesulitan hidupnya.

d. Harus dihindari adanya monopoli iptek.

e. Harus ada kesamaan pemahaman antara ilmuwan dan agamawan. Bahwa

iman dalam agama harus memancar dalam ilmu dan ilmu menerangi jalan

yang telah ditunjukkan oleh iman. Hal ini sesuai dengan ucapan Einstein,

yaitu without religion is blind, religion science is lame (ilmu tanpa agama

adala buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh).

2.4 Pancasila sebagai Dasar Perkembangan IPTEK

Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan ilmu

dan teknologi. Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang akan datang

sangat cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta

menggapai angkasa luas dan luar angkasa di lain pihak, lagi pula memasuki dan

mempengaruhi makin dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang tidak dibarengi dengan

dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa,

terutama dari segi moralitas dan mentalitas.

Perubahan dan perkembangan tekhnologi yang terlampau deras

menyebabkan terlalu mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke

dalam bangsa kita. Segala kemudahan dalam berinteraksi juga semakin tidak

dapat dibendung lagi. Hal tersebut didukung dengan adanya perkembangan gadget

yang menyediakan layanan-layanan dan berbagai fasilitas canggih untuk

berkomunikasi. Sesungguhanya semua kemajuan ini sangat membantu dan

meringankan kita dalam melakukan aktivitas. Pekerjaan akan semakin cepat

terselesaikan dan menghemat waktu serta tenaga. Kini tiada lagi jarak yang berarti

dalam bertukar informasi. Kehidupan di dalam masyarakat semakin nyaman dan

menyenakan. Masyarakat madani pun akan semakin mudah tercapai, walaupun di

sisi lain hal ini merupakan suatu tantangan bagi bangsa kita untuk dapat mengikuti

perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sebab tak kan tercipta masyarakat

madani apabila perkembangan dan kemajuan tekhnologi kita masih terbelakang

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 10

Page 11: Makalah Pcl Belum Fix

dan hanya bertumpu kepada bangsa asing. Masyarakat akan selalu tergantung

kepada pihak lain dan bertolak dari kemandirian serta cenderung akan mendekati

masyarakat yang konsumtif.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang. Dalam proses

perbaikan dari segala segi kehidupan, baik dalam segi sosial, politik, ekonomi,

ilmu pengetahuan dan tekhnilogi serta budaya. Pembanguan demi pembanguan

sarana dan prasarana selalu digalakan baik oleh pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah, dengan harapan agar bangsa kita tidak tertinggal dengan

bangsa-bangsa lain. Walaupun semua itu dengan pengorbanan yang sangat besar.

Negara harus berhutang kepada negara donatur untuk setiap pembanguan dan

kemajuan IPTEK bangsa. Hasilnya dapat kita nikmati sekarang. Bangsa Indonesia

tidak kalah majunya dengan negara-negara tetangga. Berbagai fasilitas publik

telah tersedia demi meunjang jalan perekonomian bangsa. Barang-barang canggih

banyak didatangkan dari luar negeri. Mulai dari perabotan rumah tangga sampai

kendaraan bermotor. Namun, seiring dengan kemajuan pendidikan di Indonesia.

Sekarang sebagian masyarakat Indonesia sudah dapat merakitnya sendiri,

walaupun masih mengimpor bahan dasarnya. Ini, setidaknya Indonesia terus

mengikuti perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sehingga tidak heran jika

mulai terdapat berbagai barang elektronik buatan anak bangsa. Memang terasa

sangat membanggakan mendengarnya. Namun, tanpa kita sadari dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu santernya kita mulai

melupakan akan apa tujuan dari yang kita lakukan ini. Padahal hal ini tercantum

jelas dalam landasan ideologi bangsa kita (Pancasila) bahwa mengembangkan

IPTEK haruslah secara beradab. Tercantum dalam sila kedua yang berbunyi

”Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Perkembangan dan kemajuan IPTEK

seharusnya diwujudkan untuk keadilan dan kehidupan yang beradab serta

bermoral. Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ada seharusnya

menyokong kita untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita, bukannya

sebagai alat menindas atau berbuat kejahatan serta kecurangan bagi mereka yang

memegang penguasaan akan IPTEK.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 11

Page 12: Makalah Pcl Belum Fix

Di sinilah betapa pentingnya landasan Pancasila yang kental dalam setiap

hati nurani anak bangsa Indonesia agar tidak akan timbul penyalahgunaan

perkembangan dan kemajuan IPTEK dalam kehidupan masyarakat. Seperti yang

dapat kita lihat dalam kehidupan keseharian. Berbagai macam informasi dapet

dengan mudah disebarkan kepada khalayak. Seseorang yang berniat jahat kepada

orang lain dapat dengan mudah untuk menghancurkan nama baiknya. Misalnya

dengan menyebarkan sms-sms fiktif yang isinya menjatuhkan atau memberikan

berita miring tentang orang tersebut dikarenakan dendam pribadi ataupun sakit

hati. Fenomena lain yang sangat mengkhawatirkan adalah kalangan remaja

bahkan anak-anak dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang apa saja

yang mereka inginkan, padahal informasi itu bukanlah porsi yang tepat bagi

mereka.

Peristiwa-peristiwa tersebut tidak akan terjadi apabila masing-masing

individu memegang teguh dasar-dasar Pancasila. Penanaman Pendidikan

Pancasila sejak usia dini merupakan antisipasi awal dalam membangun filter bagi

perkembangan dan kemajuan IPTEK yang terlamapau deras. Sehingga moral dan

mental anak bangsa justru tidak melorot menghadapinya di tengah-tengah

perubahan zaman. Dasar-dasar Pancasila dijadikan sebagai tameng untuk

penangkal hal-hal yang buruk dalam perkembangan IPTEK. Lima sila yang

terdapat dalam Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan suatu

rumusan kompleks dan menyeluruh dalam menjalani kehidupan berbangsa dan

bernegara. Dengan demikian diharapan dapat tercipta kehidupan masyarakat yang

adil, beradab dan sejahtera, serta menyuluruh di setiap elemen lapisan masyarakat.

2.5 Peran serta Hubungan Pancasila dalam IPTEK

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan, Jumlah pulau di Indonesia

menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah

sebanyak 17.504 buah. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan

9.634 belum memiliki nama. Indonesia memiliki perbandingan luas daratan

dangan lautan sebesar 2:3. Letaknya sangat strategis, di antara dua samudra yaitu

samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dihimpit oleh dua benua yaitu benua

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 12

Page 13: Makalah Pcl Belum Fix

Asia dan benua Australia. Selain itu Negara kita dilintasi oleh garis khatulistiwa

yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Hal ini menyebabkan Indonesia

sangat kaya akan fauna dan flouranya. Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia

yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies mamalia

dunia dan 16% spesies binatang reptil dan ampibi, serta 1.519 spesies burung dan

25% dari spesies ikan dunia.Sebagian di antaranya adalah endemik atau hanya

dapat ditemui di daerah tersebut. 

Selain memiliki kekayaan alam yang menakjubkan, Indonesia juga sangat

kaya akan suku bangsa, budaya, agama, bahasa, ras dan etnis golongan. Sebagai

akibat keanekaragaman tersebut Indonesia mengandung potensi kerawanan yang

sangat tinggi pula, hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

potensi timbulnya konflik sosial. Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki

tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus

globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap

pro dan kontra warga masyarakat yang menyebabkan konflik tata nilai.

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi

bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar

negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung

didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang

bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam

upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta

menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang

berbunyi Persatuan Indonesia.

Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki

hubungan yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila

ketiga dalam menjaga persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap

menggunakan dasar-dasar nilai Pancasila sebagai pedoman dalam

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 13

Page 14: Makalah Pcl Belum Fix

mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi agar kita dapat tidak terjebak

dan tepat sasaran mencapai tujuan bangsa.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 14

Page 15: Makalah Pcl Belum Fix

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Paradigma merupakan kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan,

orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari suatu

perkembangan, perubahan, serta proses dalam suatu bidang tertentu.

3.1.2 Ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju pesat,

mendasar, spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan

tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Untuk itu

diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap

tuntutan jaman, sekaligus waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari

luar. Hanya nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian kita yang kita

serap.

3.1.3 Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang tak lekang oleh

waktu. Sila-sila pancasila harus menjadi sumber nilai, kerangka pikir serta

basis moralitas bagi pengembangan IPTEK. Sehingga ke depannya segala

perkembangan dan kemajuan IPTEK yang telah dicapai tidak salah arah

dan tepat pada tujuan, yaitu menciptakan masyarakat yang adil, makmur

dan sejahtera dengan kunci dasar persatuan rakyat Indonesia.

3.1.4 Dasar-dasar Pancasila dijadikan sebagai tameng untuk penangkal hal-hal

yang buruk dalam perkembangan IPTEK. Lima sila yang terdapat dalam

Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan suatu rumusan

kompleks dan menyeluruh dalam menjalani kehidupan berbangsa dan

bernegara. Dengan demikian diharapan dapat tercipta kehidupan

masyarakat yang adil, beradab dan sejahtera, serta menyuluruh di setiap

elemen lapisan masyarakat.

3.1.5 Hubungan antara pancasila dengan IPTEK tidak dapat lagi ditempatkan

saling bertentangan, pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu pengetahuan,

akan menjadikan pancasila itu sebagai suatu yang represif dan

kontraproduktif. Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa didasari dan

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 15

Page 16: Makalah Pcl Belum Fix

diarahkan oleh nilai-nilai pancasila akan kehilangan arah konstruktifnya

dan terdistori menjadi suatu yang akan melahirkan akibat-akibat fatal bagi

kehidupan manusia.

3.2 Saran

Sebagai masyarakat Indonesia yang menganut ideologi pancasila,

hendaknya dalam mengembangkan maupun memanfaatkan perkembangan IPTEK

harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan berdasarkan

tujuan untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia baik untuk masa

sekarang maupun masa mendatang.

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK 16