makalah protozoa
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak sekali organisme mikroskopis yang dalam hidupnya tidak
pernah melalui stadium multisel. Tubuh organisme semacam ini merupakan
suatu massa protoplasma tunggal yang berupa sel saja, hanya terbagi menjadi
sitoplasma dan nukleus. Organisme-organisme ini disebut organisme
uniseluler, yaitu sel tunggal yang hidup sendiri dengan bebas. Organisme ini
dapat berupa tumbuhan maupun hewan, dengan tanda-tanda spesifik sebagai
pembeda. Ada kalanya organisme uniseluler tertentu sukar ditentukan
penggolongannya, kadang dapat digolongkan ke dalam tumbuhan, dan
kadang digolongkan ke dalam hewan.
Saat ini terdapat kesamaan pendapat, bahwa istilah tumbuhan dan
hewan sukar digunakan bagi organisme uniseluler, karena adanya kesamaan-
kesamaan di dalam semua organisme tersebut. Timbullah gagasan untuk
menyebut organisme uniseluler tersebut dengan Protista.
Protista terbagi menjadi 3, yaitu Protista mirip hewan (Protozoa),
Protista mirip tumbuhan (Algae) dan Protista mirip jamur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah
yang timbul sebagai berikut :
1. Apa itu Protozoa?
2. Bagaimana karakteristik dari organisme Protozoa?
3. Bagaimana pengelompokan dari Protozoa ?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari dilakukannya pembahasan materi ini diantaranya
adalah untuk menjawab rasa ingin tahu kami mengenai rumusan masalah
yang tersebut di atas, yaitu :
1. Mengetahui apa itu Protozoa.
1
2. Mengetahui karakteristik dari organisme Protozoa.
3. Mengetahui pengelompokan dari Protozoa.
D. Manfaat Pembahasan
Dengan dilakukannya pembahasan mengenai Protozoa ini selain
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Parasitologi, juga diharapkan menambah
pengetahuan serta memperluas cakrawala saya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
PROTOZOA
Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggota
protistaeukariotik. Protozoa berasal dari bahasaYunani, yaitu protos artinya
pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau
mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu. Habitat protozoa yaitu
di tempat yang berair yang kaya zat organic contohnya Amoeba proteus, baik
air tawar maupun air asin, ada yang hidup solitaire bebas berenang di air,
menempel di suatu tempat, parasite pada tanaman dan hewan maupun manusia
sebagai simbiont dan merugikan karena sebagai penyebab penyakit bahkan ada
yang menguntungkan dikarenakan ikut membantu menghancurkan atau
membusukkan organisme yang telah mati.
A. Karakteristik Umum
1. Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti)
sehinggasubstansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena
ada pembatas membran inti ( caryotheca).
2. Selnya tidak memiliki dinding sel, namun jika lingkungan kurang baik
dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut kista atau cysta
setelah lingkungan baik kista pecah.
3. Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.
4. Bersifat heterotrof artinya makanannya tergantung pada organisme lain
(mencari makanan dengan phagositosis atau pinositosis).
5. Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.
6. Beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan ternak.
7. Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus
hidupnya.
3
8. Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang
disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan
aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan
memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit
maka protozoa akan membentuk cysta.
9. Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding
tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista
protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
10. Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara
konjugasi.
11. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia) dan bulu cambak (flagel) atau dengan sel itu sendiri.
12. Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme hidup
lain), saprozoik (memakan organisme yang telah mati), holofitik atau
autotrof (dapat membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis),
saprofitik (menyerap zat yang terlarut di sekitarnya).
B. Klasifikasi
Berdasarkan strukturnya di bawah mikroskop elektron :
Phylum : Sarcomastigophora, contohnya Tripanosoma sp
Sub-phylum Mastigophora
Sub-phylum Opalinata
Sub-phylum Sarcodina
Phylum : Labyrinthomorpha, contohnya Labyrinthula sp
Phylum : Apicomplexa, contohnya Toxoplasma sp
Phylum : Myxozoa, contohnya Ceratomyxa sp
Phylum : Microspora, contohnya Encephalitozoon sp
Phylum : Ascetospora, contohnya Marteilia sp
Phylum : Ciliophora, contohnya Balantidium sp, Nyctoterus ovalis (hidup
sebagai parasite pada organisme lain)
4
Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan
atas empat kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.
1. Rhizopoda
Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu
protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu)
yang merupakan penjuluran dari sitoplasma, misal Amoeba, Foraminifera,
Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba histolytica.
Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa kecil yang
jernih dan bersifat amorf atau dapat berubah – ubah bentuknya.
Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo yakni :
a. Ordo Lobosa, cirinya mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta
terdapat perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
b. Ordo filose, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang
dan becabang-cabang.
c. Ordo foraminifera, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah
halus.
d. Ordo helioza, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benag
yang radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau
anyaman.
e. Ordo radiolarian, cirinya : mmpunyai pseudopodia berupa benang-
benang halus yang tersusun radier dan bercabang-cabang membentuk
jala (anyaman).
5
Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus, vacuola makanan,
sitoplasma dan lainnya. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil
(Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar), sementara
hewan parasit tidak ada. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai
osmoregulator atau pengatur keseimbangan air tapi dapat juga berfungsi
sebagai alat ekskresi.
Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk
melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau
kalsium karbonat (misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika
hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama
sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk
menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi.
Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya
sumber minyak bumi.Perilaku rhizopoda didasarkan pada rangsangan atau
respon terhadap berbagai stimulti eksternal maupun internal karena
kepekaan protoplasmanya. Hal ini dikarenakan belum dimilikinya system
persyarafan. Anggota kelas rhizopoda melakukan perkembangbiakan
dengan pembelahan biner dan pencernaan makanan dilakukan secara
internal pada vakuola makanan. Sedangkan respirasinya dilakukan secara
difusi.
6
Pembelahan biner
Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian
yang ditimbulkan:
Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan
disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam
mulut sehingga mengakibatkan radang gusi (Gingivitis)
Entamoeba coli, membantu pembentukan vitamin K
Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil Foraminifera disebut
tanah globigerina.
Radiolaria sp, endapan tanah yang mengandung hewan tersebut
digunakan untuk bahan penggosok.
Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan
sapi.
2. Mastigophora atau Flagellata
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk.
Jadi, organisme yang termasuk fillum Flagellata semuanya memiliki bulu
cambuk . fillum flagellata disebut juga mastigophora (mastix : bulu
cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai
alat gerak juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap makanan.
7
Flagel juga berfungsi sebagai alat indera. Kelompok flagellata
merupakan kelompok protozoa yang unik. Beberapa anggotanya memiliki
klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke dalam alga.
Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata
dan zooflagellata.
Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya
relatif tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm. Memiliki inti dan pada
beberapa species memiliki kloroplas dengan klorofilnya yang berfungsi
untuk fotosintesis yaitu yang termasuk pada golongan phytonagellata.
Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax globator
(punya kemampuan asimilasi dengan karbon),Noctiluca millaris.
Golongan Zooflagellata, misalnya Trypanosoma gambiense,
Trypanosoma rhodesiense, Trypanosoma cruze, Trypanosoma evansi,
Trichomonas vaginalis.
Bagi anggota kelas mastigophora yang hidup bebas memiliki
vakuola kontraktil, sementara yang berupa hewan parasit tidak memiliki.
Respirasi maupu ekskresinya dilakukan secara difusi oleh permukaan
tubuh.
Cara reproduksi mastigophora yaitu :
Vegetatif: pembelahan biner, secara longitudinal. Contohnya Euglena
viridis
8
Generatif: terjadi pada flagellata berkoloni, misalnya Volvox sp.
Proses reproduksi:
Sperma x Ovum →Fertilisasi →Zigot → Zigospora → Zoospora →
Individu baru
Pencernaan dilakukan dengan gerakan flagel sehingga
menimbulkan aliran yang mendorong makanan kea rah sel untuk ditelan
melalui mulut. Lalu menuju cytopharynx dan dicernakan pada vakuola
makanan. Pada flagellata saprophytic nutrition (hidup dengan
menghancurkan benda – benda di sekitarnya) pencernaan dilakukan secara
absorbsi.
Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma
dan genus Trichomonas.
1. Trypanosoma gambiensedanTrypanosoma rhodesiense, merupakan
parasit dalam plasma darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit
tidur. Di Afrika penularan dilakukan oleh lalat Tse-tse yaitu Glosina
palpalis.
2. Trypanasoma cruzi, penyakit chagas di Amerika
3. Trypanasoma evansi, penyakit sura pada hewan
4. Trypanosoma brucei, penyakit nagana pada sapi dan kerbau
5. Trypanasoma vaginalis, penyebab keputihan pada vagina wanita
6. Trypanasoma foetus, parasit pada vagina sapi
3. Sporozoa
Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang
dengan sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak
dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa
karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis
spora.
9
Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit, sehingga
makanan diambil secara langsung dari hospesnya. Memiliki inti dan pada
waktu melakukan pembelahan ganda, inti membelah berulang-ulang,
setiap inti membentuk pembungkusnya dan akhirnya dihasilkan individu
anak yang cukup banyak. Sporozoa tersebut melakukan respirasi dan
ekskresi secara difusi.
Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan
secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Secara vegetative yaitu
melalui pembelahan berganda sehingga dihasilkan banyak individu anak.
Secara generative yaitu melalui pergiliran keturunan antara fase vegetatif
pada tubuh manusia dan fase generatif pada tubuh hospes perantara seperti
Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk Anopheles betina.
Klasifikasi:
Subclassis Telosporidia
• Ordo Gregarinidia, ex: Monocystis sp
• Ordo Coccidia, ex: Eimeria sp
• Ordo Hemosporidia, ex: Plasmodium sp
Subclassis Neosporidia
• Ordo Myxosporidia, ex: Myxidium
• Ordo Sarcosporidia, ex: Sarcocystis
Perkembangbiakan atau siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga
stadium:
1. Schizogoni, terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi
inang
2. Sporogoni , pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium
efektif.
3. Gamogoni / gametogenesis, tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di
dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.
10
Genus Plasmodium
Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala
demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam.
Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan
gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.
Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan
gejala demam yang tidak teratur.
Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala
demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan
Plasmodium vivax.
Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang
mengakibatkan kematian janin
Siklus /daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk
hidup
a. Tubuh manusia
b. Tubuh nyamuk Anopheles betina
11
Keterangan :
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia
kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati
kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru.
Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah
dalam jumlah banyak.
5. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap
darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan
ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
6. Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan
mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan
mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau
gametogenesis. Lalu terjadi fertilisasi di saluran pencernaan
sehingga terbentuklah zigot.
7. Zygot berkembang menjadi ookinet masuk keusus untuk
mendapatkan makanan
8. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk
sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk
membentuk ookista
12
9. Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel
yang lengkap dinamakan sporozoit.
10. Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit
tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam
kelenjar ludah.
11. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu
nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
4. Ciliata
Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar
atau disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari
satu, contoh Paramecium aurelia. Hidup di tempat-tempat yang berair
misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.
Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan
parasit tidak ada. Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.
Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan.
Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan
rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat
itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan
uniseluler lainnya.
13
Anggota ciliata ada yang hidup bebas seperti Paramecium
candatum dan adapula yang hidup sebagai parasite seperti Nyctoterus
ovalis dan Balantidium coli.
Perkembangbiakan ciliate dilakukan dengan cara:
1. Asexual
Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan
biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16
dst. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti
dengan pembelahan makronucleus.
2. Sexual (konjugasi)
Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut
sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi.
Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan
melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus
dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.
Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini:
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah
a. Stentor, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung
bahan organik.
b. Didinium, merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang
banyak protozoa.
14
c. Vorticella, bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
d. Stylonichia, mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus,
hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah
yang hanya bersel satu.
2. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat
kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.
3. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa
yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu)yang
merupakan penjuluran dari sitoplasma,misal Amoeba, Foraminifera,
Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba histolytica
4. Mastigophora adalah Semua organisme yang tergolong flagellata
memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding
tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap dengan
ukuran lebih kurang 0,1 mm
5. Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan
sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu
sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa karena dalam tahap
tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.
6. Ciliata memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar
atau disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari
satu.
B. Saran
Didalam mempelajari Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan
Invertebrata khususnya pada filum Protozoa hendaknya di pelajari dengan
sebaik-baiknya dan dengan metode yang menyenangkan agar materi dapat
terserap dengan baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Levine, Norman D. 1995. Protozoologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Sri Dwiastuti dan Puguh Karyanto. 2003. Keanekaragaman dan Klasifikasi
Hewan I. Surakarta: UNS Press.
17