managing project
DESCRIPTION
mata kuliah Sistem Informasi ManajemenTRANSCRIPT
MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Managing Project”
DISUSUN OLEH :
Ferry Fambia A. (105020301111035)
Shela Welly A. (105020302111004)
Dimas Ananda R. (105020302111005)
Anas Affandi (105020303111001)
Satriyo Adi W. (105020303111005)
Onny Herlambang P. W. (105020303111007)
Yudhistira B. P. (105020304111003)
Nurhendro Yoga P. (105020304111004)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks. Hal ini
tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai
dengan rencana.
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan
menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada umumnya batasan-batasan itu
adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut
dengan "triple constrains" atau "tiga batasan". Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan harkat dan
martabat individu dalam menjalankan proyek, maka batasan ini kemudian berkembang dengan
ditambahkan dengan batasan keempat yaitu faktor keselamatan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana
mengoptimasikan dan pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai
tujuan proyek yang telah ditentukan.
Pelaksanan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan,pembangunan
fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam unsur dan komponen
pendukung.Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting adalah
organisasi proyek.Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian yang baik.
Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan tujuan mengatur tahap–tahap
pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran. Sedangkan organisasi proyek merupakan suatu sistem
yang melibatkan banyak pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan.Oleh karena
itu unsur-unsur yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan mempunyai rasa tanggung
jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang yang telah diberikan sesuai bidang dan keahlian
masing-masing.Keuntungan dari adanya Organisasi dalam suatu proyek adalah :
Pekerjaan dapat dilaksanakan secara matang.
Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya pembagian tugas serta
tanggung jawab sesuai keahlian.
Meningkatkan pendayagunaan dana,fasilitas,serta kemampuan yang tersedia secara maksimal.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian project management?
2. Apakah peran managing project dalam membangun sistem informasi?
3. Apakah metode yang digunakan dalam memilih project management?
4. Bagaimana evaluasi project system informasi dan sinkronisasinya terhadap tujuan perusahaan?
5.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN MANAGEMEN PROYEK
Definisi Proyek adalah aktivitas/kegiatan yang telah direncanakan untuk diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan dan didalamnya dialokasikan budgetnya. Proyek Sistem Informasi adalah
proyek yang berhubungan perangkat lunak/Sistem informasi dalam suatu sistem komputer. Manajemen
Proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya
(manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang
dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.
Manajemen Proyek Sistem Informasi adalah suatu cara mengorganisir dan mengelola sumber
penghasilan yang penting untuk menyelesaikan sebuah proyek sistem informasi, Dalam hal ini
Manajemen Proyek Sistem Informasi menekankan terhadap tiga hal yaitu : manusia, masalah dan proses.
Faktor manusia disebut sebut adalah faktor yang sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen
proyek, pentingnya faktor tersebut dapat dinyatakan dalam people management capability maturity
model / PM-CMM (model kematangan kemampuan manajemen manusia) yang berfungsi untuk
meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan
kegiatan, menerima, memilih, kegiatan manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier,
organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim (Zifan, 2007:1)
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai
dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu
berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu
memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat
memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan
proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya
manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan
manajement manusia (a people management capability maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk
meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah
dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi,
pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.
Manajemen proyek bisa juga diartikan secara bebas sebagai ilmu dan seni berkaitan dengan
memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan
menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu:
lingkup, mutu, jadwal, dan biaya serta memenuhi keinginan para stakeholder.
Pada prinsipnya manajemen proyek adalah:
Penerapan, pengetahuan, ketrampilan, ‘tools and techniques’ (perangkat/alat bantu dan teknik-
teknik) pada aktivitas-aktivitas proyek agar persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi. Proses-
proses manajemen proyek dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu:
1. Proses inisiasi (intiation process).
2. Proses perencanaan (planning process).
3. Proses pelaksanaan (executing process).
4. Proses pengontrolan (controlling process).
5. Proses penutupan (closing process).
Kerangka Kerja/Framework Manajemen Proyek
Berikut ini adalah framework atau kerangka kerja manajemen proyek yang digambarkan dalam
bentuk diagram.
Keterangan gambar:
- Stakeholder mempunyai proyek
- Proyek didelegasikan ke Manajer Proyek (Project Manager).
- Manajer Proyek mengelola atau memanage proyek tersebut.
- Pengelolaan proyek meliputi: scope management, time management, cost management, quality
management, human resource management, communication management, risk management,
procurement management dan diintegrasikan melalui project integration management (project
management knowledge area).
- Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan pada knowledge area tersebut untuk
memperoleh hasil yang diinginkan, yaitu suksesnya proyek.
Tujuan/Manfaat Manajemen Proyek
Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya manajemen proyek antara lain adalah:
Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu.
Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya,
sumberdaya dan waktu yang telah ditentukan.
Meningkatkan kualitas.
Meningkatkan produktifitas.
Bisa menekan resiko yang timbul sekecil mungkin.
Koordinasi internal yang lebih baik.
Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu
dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim.
Tiga Faktor Pembatas
Pada bagian ini akan dibahas mengenai 3 faktor pembatas di dalam lingkup manajemen proyek,
yaitu meliputi:
- Scope atau ruang lingkup.
- Time atau waktu.
- Cost atau biaya.
Scope atau ruang lingkup proyek pada intinya adalah membahas jenis dan batasan-batasan yang
ada pada sebuah proyek. Sejauh mana batasan-batasan atau ruang lingkup suatu proyek
ditentukan. Ruang lingkup atau batasan proyek sangatlah diperlukan dalam suatu proyek, karena
hal ini akan memberi dampak pada faktor-faktor proyek yang lainnya, terutama yang
menyangkut biaya dan waktu pengerjaan proyek. Semakin besar scope atau ruang lingkup suatu
proyek tersebut, maka secara umum akan makin bertambah pula waktu pengerjaan, ini tentunya
berdampak pada bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan.
Time atau waktu, adalah salah satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek.
Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saat-saat
yang memang sangat krusial. Terkadang suatu proyek dipaksa untuk selesai pada waktu tertentu,
walaupun berdampak pada membengkaknya biaya.
Cost atau biaya, adalah salah satu faktor atau komponen utama proyek. Pada intinya faktor biaya
atau cost ini adalah menentukan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah
proyek. Faktor biaya ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya, yaitu faktor scope dan
faktor time. Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu, maka akan
semakin besar pula biaya suatu proyek.
Berikut ini digambarkan keterkatian antara ketiga faktor pembatas atau triple constraint (scope,
time & cost), serta kaitannya terhadap kualitas suatu target.
Optimasi triple constraint (scope, time & cost) sangat diperlukan untuk mencapai keseimbangan
dalam mencapai sebuah target. Untuk mencapai kualitas dari sebuah target tertentu, maka setting
atau optimasi ketiga komponen tersebut sangatlah diperlukan. Triple constraint + quality factor
= quadruple constraint.
Teknik dan Metode Manajemen Proyek
Berikut ini adalah beberapa metode manajemen proyek:
- PERT charts.
- Gantt charts.
- Event Chain Diagrams.
- Run charts.
- Project Cycle Optimisation.
- Dan lain-lain.
Di antara metode-metode yang ada, metode Pert Chart, CPM dan metode Gantt Chart-lah yang
paling banyak digunakan. Sedangkan software untuk mengelola proyek, untuk lingkungan
Indonesia, yang sering dijumpai atau banyak digunakan adalah Microsoft Project. Di dalam
Software Microsoft Project, kedua metode manajemen proyek ini (Pert Chart dan Gantt Chart)
sudah terdapat di dalamnya.
Beberapa contoh dari PMIS (Project Management Information System) diantaranya yaitu :
1. COLLABTIVE
Collabtive adalah proyek berbasis web perangkat lunak manajemen. Ini adalah perangkat
lunak Open Source dan dapat dijadikan alternatif tools serupa seperti Basecamp. Collabtive
ditulis dalam PHP dan JavaScript.
Gambar 1. Contoh Tampilan Collabtive
2. CLOCKING IT
Clocking IT adalah aplikasi yang berfungsi melihat seluruh pekerjaan yang telah
dilakukan dan memiliki fungsi dalam project management.
Gambar 2. Contoh Tampilan Clocking IT
PERAN MANAGING PROJECT DALAM MEMBANGUN SISTEM INFORMASI
1. Pendefinisian (Defining)
Pada bagian ini dilakukan pendefinisian sasaran, tujuan, dan faktor kesuksesan dari proyek yang
merupakan komitmen dari semua pihak yang berkepentingan. Pendefinisianya meliputi nama proyek,
deskripsi secara jelas tentang proyek tersebut, tujuan yang ditulis beserta estimasi waktu dan biaya
yang dipikirkan secara matang.
2. Perencanaan (Planning)
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokan dalam tiga proses yang utama berdasarkan
posting (Wasi, 2007:1) sebagai berikut:
1. Merencanakan proyek-proyek sistem :
Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
Menentukan prioritas proyek sistem
Membuat laporan perencanaan sistem
Meminta persetujuan manajer
2. Mempersiapkan proyek yang akan dikembangkan :
Menunjuk team analis
Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek sistem yang dikembangkan melakukan studi untuk mencari
alternatif terbaik yang layak untuk dikembangkan :
Mengidentifikasikan ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
Melakukan studi kelayakan (Feasibility Study)
Membuat usulan proyek sistem
Meminta persetujuan manajer
3. Pelaksanaan (Implementation)
Pelaksanaan proyek merupakan implementasi dari project planning yaitu dengan cara melakukan
kordinasi antar anggota (tim) dengan resources yang lain untuk mengerjakan proyek agar dihasilkanya
sebuah produk.
Proses pengembangan sistem informasi (PL) dikembangkan oleh elemen elemen yang dapat
dikategorikan sebagai berikut :
Senior Manager, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis dan
sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
Project Manager (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan
mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
Practitioners, adalah orang-orang berkemampuan teknis yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk sistem informasi (program aplikasi), misal; Programmer,
System Analyst.
Customer, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.
End User, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang dikaitkan dengan
penggunaan produk.
4. Pengendalian (Control)
Pemantauan terhadap aktivitas perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan/ menyimpang dari
yang telah direncanakan, manajer mengawasi setiap pihak yang berhubungan dengan proyek tersebut
lalu melakukan koreksi jika diperlukan.
5. Penyerahan Dan Persetujuan
Dalam proses ini adalah proses terakhir / penyelesaian yang berupa persetujuan antar
pengembang (Developer) dengan pemberi proyek secara formal untuk menunjukan bahwa proyek
telah selesai dan dibuat sesuai dengan kesepakatan di depan.
PERT & CPM : Metode Manajemen Proyek
1. Pengertian Proyek
Proyek dapat diartikan sebagai sederetan aktifitas yang diarahkan pada suatu hasil diman ajangka
waktu penyelesaiannya ditentukan. Suatu proyek dengan proyek yang lain mempunyai keunikan masing-
masing, sehingga untuk menanganinya perlu dibentuk suatu organisasi proyek. Ada tiga tahap yang harus
dilakukan dalam manajemen proyek, yaitu:
Perencanaan (Planning)
Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian proyek dan organisasi tim.
Penjadwalan (Schedulling)
Mnghubungkan antara tenaga kerja, uang, bahan yang digunakan dalam proyek.
Pengendalian (Controlling)
Pengawasan sumber daya, biaya, kualitas dan budget, jika perlu merevisi, ubah rencana,
menggeser atau mengelola ulang sehingga tepat waktu dan biaya.
2. Teknik manajemen proyek PERT dan CPM
PERT (Program Evaluation Review Technique) adalah Teknik Manajemen proyek yang
menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap kegiatan. Sedangkan CPM (Critical Path
Method) adalah teknik menajemen proyek yang menggunakan hanya satu faktor waktu per
kegiatan.
Kerangka pemikiran PERT dan CPM mengikuti enam langkah dasar yaitu:
Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan
Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan hubungan mana yang harus lebih
dulu dan mana mengikuti yang lain.
Menggambarkan network keseluruhan proyek
Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya tiap kegiatan
Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang disebut jalur kritis.
Menggunakan jarinagn untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian
proyek.
3. Diagram Jaringan dan Pendekatan
Menggunakan PERT dan CPM dimulai dengan membagi seluruh proyek menjadi kegiatan-
kegiatan yang berarti menurut WBS, dengan menggunakan pendekatan AON (Activity On Node)
atau AOA (Activity On Arrow), yang kadang-kadang untuk AOA memerlukan dummy activity
untuk memperjelas hubungan.
4. Menentukan Penjadwalan Proyek
Jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui jaringan. Dengan menggunakan analisa
jalur kritis maka akan membantu menentukan jadwal proyek, yang mana perlu menghitung dua
waktu awal dan akhir untuk tiap kegiatan yaitu:
ES (Earliest Start) = Waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai dengan
asumsi kegiatan sebelumnya sudah selesai
EF (Earliest Finish) = Waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai
LS (Latest Start) = Waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak
menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek
LF (Latest Finish) = Waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga
sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.
5. Aturan Waktu Dalam metode PERT dan CPM
Aturan waktu mulai terdahulu :
o Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua pendahulu langsungnya harus
diselesaikan.
o Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung ES = EF
pendahulunya.
o Jika suatu kegiatan mempunyai beberapa pendahulu langsung ES = maksimum
dari semua EF pendahulunya.
Aturan Selesai Terdahulu :
o EF = ES + waktu kegiatan
Forward memeungkinkan untuk menentukan waktu penyelesaian proyek
terdahulu tetapi tidak mengidentifikasi jalus kritis , maka perlu backward pass.
Backward Pass yaitu menentukan waktu paling akhir.
Aturan waktu selesai terakhir :
o Seluruh pendahulu langsungnya harus selesai.
o Jika suatu kegiatan pendahulu langsung hanya untuk satu kegiatan maka LF = LS
kegiatan yang langsung mengikutinya
o Jika kegiatan pendahulu langsung untuk lebih dari satu kegiatan maka LF =
minimin dari seluruh kegiatan yang secara langsung mengikutinya.
Aturan Waktu mulai terakhir :
o LS = LF – waktu kegiatan
Menghitung Waktu Slack :
Waktu Slack = waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bisa diundur
tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan,
Slack = LS – ES atau Slack = LF-EF Kegiatan
,dengan Slack = 0 disebut kegiatan kritis dan berada pada jalur kritis.
2. Critical Path Method (CPM)
Istilah-Istilah Dalam PERT dan CPM
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang metode Gantt Chart, CPM dan PERT, terlebih dulu
diberikan beberapa istilah penting yang sering digunakan dalam metode tersebut:
• Earliest Start Time (ES) waktu paling cepat suatu kegiatan dapat dimulai tanpa
menghambat selesainya pekerjaan.
• Latest Start Time (LS) waktu paling lambat suatu kegiatan dapat dimulai tanpa
menghambat selesainya pekerjaan.
• Earliest Finish Time (EF) yaitu waktu paling awal/cepat suatu kegiatan dapat
diselesaikan tanpa menghambat penyelesaian pekerjaan, dihitung dengan cara EF = ES + waktu
yang diharap.Latest Finish Time (LF) yaitu waktu paling lambat suatu kegiatan dapat
diselesaikan tanpa menghambat penyelesaian pekerjaan, dihitung dengan cara LF = LS - waktu
yang diharap.
• Jalur Kritis (Critical Path) adalah jalur terpanjang pada jaringan proyek sedang waktunya
adalah waktu minimal yang diharap untuk penyelesaian seluruh proyek.
• Slack Time adalah waktu suatu kegiatan dapat ditunda pengerjaannya tanpa menunda
penyelesaian proyek. Slack Time dihitung dengan cara sebagai berikut: Slack = LS peritiwa
akhir - Waktu yang diharap - ES peristiwa awal
• Slack Bebas (Free Slack Time) adalah waktu suatu kegiatan dapat tidak dikerjakan tanpa
menggangu atau menunda ES kegiatan follower.
• Kegiatan kritis adalah kegiatan yang slack timenya sama dengan nol.
• Peristiwa Kritis adalah peristiwa yang LS = ES
Pendekatan Penggambaran CPM dan PERT
. 1. AON - Activity On Node (kegiatan digambarkan sebagai Lingkaran
2. AOA - Kegiatan digambarkan sebagai anak panah
Keterangan:
• A : nama kegiatan
• (0 , 4) : angka pertama menunjukkan ES dan angka kedua menunjukkan EF
• 4 : waktu yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan A
• 1 dan 2 : peristiwa nomor satu dan peristiwa nomor dua, atau peristiwa awal dan peristiwa
akhir dari kegiatan A,
Ketentuan Membuat Network CPM Dan PERT
• Aturan Menghitung Waktu ES (Earliest Start Time Rule), yaitu bahwa ES dari suatu
kegiatan yang arah panahnya meninggalkan lingkaran peristiwa (node) tertentu sama dengan
nilai EF terbesar dari semua kegiatan yang arah panahnya menuju pada lingkaran peristiwa
tersebut.
• Forward Pass adalah cara menentukan ES dan EF dari setiap kegiatan dengan cara
menghitung dari peristiwa awal sampai peristiwa terakhir dari seluruh proyek.
• Aturan Menghitung Waktu LF suatu kegiatan yang arah panahnya menuju lingkaran
peristiwa (node) tertentu sama dengan nilai terkecil LS dari semua kegiatan yang arah panahnya
meninggalkan lingkaran peristiwa tersebut.
• Backward Pass adalah cara menentukan FS dan LF dari setiap kegiatan dengan cara
menghitungnya dari belakang ke depan yakni dari peristiwa akhir proyek ke perisitiwa awal.
• Taksiran Waktu Normal adalah taksiran waktu yang digunakan dalam CPM yang
pengertiannya seperti taksiran waktu yang paling mungkin dalam PERT.
• Biaya normal adalah biaya yang ditanggung kalau proyek diselesaikan dalam waktu
normal. Taksiran Waktu Dipercepat adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
apabila tidak ada biaya yang dipertimbangkan dalam mengurangi waktu penyelesaian proyek.
• Biaya Percepatan adalah biaya yang ditanggung apabila proyek diselesaikan dengan
waktu yang dipercepat.
• Skedul Kegiatan Normal adalah diagram network yang dihasilkan dari penggunaan waktu
dan biaya normal untuk setiap kegiatan.
• Skedul Kegiatan Dipercepat adalah diagram network yang dihasilkan dari penggunaan
waktu dan biaya dipercepat untuk kegiatan-kegiatan dalam proyek.
Pada Critical Path Method - CPM, untuk setiap kegiatan dalam seluruh proyek digunakan
perkiraan waktu normal dan perkiraan biaya normal. Selanjutnya digunakan pula perkiraan
waktu cepat dan biaya pencepatan. dalam perhitungan biaya pencepatan diasumsikan bahwa
fungsi biaya adalah linier terhadap waktu. Selanjutnya untuk proses pencepatan dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Membuat diagram network atas dasar waktu normal dan hitunglah biaya pencepatan
setiap kegiatan.
• Percepatlah waktu penyelesaian proyek dengan mengutamakan kegiatan kritis yang
memiliki biaya percepatan per satuan waktu yang paling kecil. Jika pada langkah kedua ini tidak
dapat lagi dipercepat, berarti telah ditemukan biaya minimum pencepatan proyek, maka proses
berhenti.
• Susun kembali network yang baru dengan menggunakan waktu kegiatan yang dipercepat
dan kembali ke langkah ke dua.
• Total biaya Minimum Pencepatan dihitung dengan cara menjumlahkan Total biaya
skedul normal dengan total biaya pencepatan.
3. Project Evaluation And Review Technique (PERT)
Dalam kenyataannya suatu proyek mempunyai waktu pengerjaan yang sulit untuk dapat
diperkirakan dengan pasti, sehingga untuk menghitung waktu pengerjaan suatu kegiatan
dilakukan dengan mengestimasi waktu, yakni waktu optimis (a), waktu paling mungkin (m) dan
waktu pesimis (b).
Selanjutnya langkah-langkah metode PERT adalah sebagai berikut:
• Menentukan nilai a, m, dan b, setelah itu menghitung mean dan variance dengan
menggunakan 6 standard deviasi.
• Membuat network dengan menggunakan waktu rata-rata, dan tentukan jalur kritis
• Menentukan rata-rata waktu penyelesaian proyek dengan menjumlahkan waktu ratarata
dari setiap kegiatan kritis, dan menghitung variance waktu penyelesaian proyek dengan
menjumlahkan variance dari setiap kegiatan kritis. dalam hal ini PERT mengasumsikan bahwa
setiap kegiatan bersifat independen. Selanjutnya, menghitung standar deviasi waktu penyelesaian
proyek yakni akar dari variance waktu penyelesaian proyek.
• Menentukan tingkat probabilitas apabila proyek direncanakan selesai dalam waktu
tertentu (T) dengan menggunakan rumus statistik Z.
Selanjutnya, dengan menggunakan hasil perhitungan nilai Z, dilihat pada tabel distribusi
normal untuk mendapatkan nilai probabilitas. Tanda minus (-) atau plus (+) pada nilai Z
menunjukkan nilai tersebut berada di sisi kiri kurva atau di sisi kanan kurva.
Definisi Gantt Chart
Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan jumlah
anggota tim yang sedikit, proyek mendekati penyelesaian dan beberapa kendala proyek.
Karakteristik Gantt Chart
1. Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan oleh para
manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu dimulai
dan selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas dari proyek.
2. Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara tugas-tugas
maka semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk memodifikasi gantt chart.
3. Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat melihat
kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan.
Keuntungan menggunakan Gantt chart :
Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya
pada saat pelaporan
Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan
Kelemahan Gantt Chart :
Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan
kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh
keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada
umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/24/anaslisis-sistem-informasi-gantt-chart/
Gantt chart adalah metode sederhana dan powerful yang sering digunakan dalam merencanakan
dan memonitor project atau aktivitas. Bentuknya yang sederhana dan mudah dimengerti
membuat Gantt Chart menjadi salah satu metode favorit yang paling banyak digunakan saat ini.
Gantt Chart menggambarkan sebuah project / aktivitas dengan grafik batang yang terintegrasi
dengan waktu kapan aktivitas tersebut di mulai dan kapan aktivitas akab berakhir. Ini adalah
metode / alat yang sangat mudah jika Anda ingin melihat perkembangan project / aktivitas yang
sedang direncanakan / berjalan. Meskipun kini Gantt Chart dianggap sebagai metode yang
umum, namun ketika pertama kali diperkenalkan Gantt chart dianggap sebagai salah satu metode
yang revolusioner. Metode ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1896 oleh Karol Adamiecki
yang menyebut metode ini sebagai harmonogram. Ia baru mempublikasikan metode ini dalam
bahasa Polandia pada tahun 1931. Metode ini akhirnya dinamakan dengn Gantt Chart – yang
diambil dari nama Henry Gantt (1861–1919) yang mengembangkannya pada tahun 1910–1915.
Gantt Chart pertama kali digunakan secara besar besaran pada perang dunia I atas inisiatif
Jendral William Crozier (1855-1942).
Beberapa praktisi mengatakan bahwa Gantt Chart hanya cocok digunakan untuk proyek proyek
dengan skala kecil hingga menengah. Untuk proyek besar dengan aktivitas yang kompleks maka
agak sulit untuk menampilkan semuanya dalam sebuah Gantt Chart. Apalagi Gantt Chart hanya
berfokus pada sisi manajemen saja yaitu: waktu, biaya dan project scope. Sehingga pada
beberapa kasus jumlah aktivitas tidak selalu merefleksikan besarnya proyek yang dikerjakan.
http://fhata.wordpress.com/2012/04/26/gantt-chart-pengertian-keuntungan-kerugian-pipeline-
pengertian-instruksi-hazzard/
Contoh Gambar Gantt Chart
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proyek Sistem Informasi adalah proyek yang berhubungan perangkat lunak/Sistem informasi dalam
suatu sistem komputer. Manajemen Proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan
mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk
mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.
Manajemen Proyek Sistem Informasi adalah suatu cara mengorganisir dan mengelola sumber
penghasilan yang penting untuk menyelesaikan sebuah proyek sistem informasi, Dalam hal ini
Manajemen Proyek Sistem Informasi menekankan terhadap tiga hal yaitu : manusia, masalah dan proses.
Faktor manusia disebut sebut adalah faktor yang sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen
proyek, pentingnya faktor tersebut dapat dinyatakan dalam people management capability maturity
model / PM-CMM (model kematangan kemampuan manajemen manusia) yang berfungsi untuk
meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan
kegiatan, menerima, memilih, kegiatan manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier,
organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim (Zifan, 2007:1)
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan
proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya
manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan
manajement manusia (a people management capability maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk
meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah
dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi,
pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemenproyek.net/category/manajemen_proyek
http://arianraptor.wordpress.com/2012/01/03/manajemen-proyek-sistem-informasi/