manajemen investasi.pdf

47
Manajemen Investasi 1 MANAJEMEN INVESTASI BY : DESSY HUTAJULU, SE.,MM

Upload: vandien

Post on 08-Dec-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 1

MANAJEMEN INVESTASI

BY : DESSY HUTAJULU, SE.,MM

Page 2: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 2

I. MANAJEMEN INVESTASI

Pengertian Manajemen Investasi

Investasi adalah : menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh

tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.

Investasi ada 2

investasi Nyata (Real Investment)

(Secara umum melibatkan aset berwujud : Tanah, Mesin, Pabrik)

Investasi Keuangan (Financial Investment)

(Melibatkan kontrak-kontrak tertulis, seperti Saham dan Obligasi)

Lingkungan Investasi

Sekuritas

Merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki

kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

menerbitkan sekuritas tersebut.

Beberapa jenis sekuritas yang diperdagangkan di BEJ : Saham Biasa, Saham Preferent,

Obligasi, Obligasi Konversi, serifikat right dan waran.

Saham : Bukti tanda kepemilikan

Obligasi : merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh

perusahaan ataupun pemerintah.

Obligasi Konversi : obligasi yang dapat ditukar menjadi saham biasa pada waktu

tertentu atau sesudahnya

Sertifikat Right : sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli

saham baru dengan harga tertentu.

Waran

: sekuritas yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk

membeli saham dari perusahaan yang menerbitkan waran tersebut

dengan harga tertentu pada waktu tertentu

.

Page 3: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 3

Pasar Sekuritas

Pasar sekuritas muncul dalam rangka mempertemukan pembeli dan penjual sekuritas,

artinya pasar sekuritas adalah mekanisme yang diciptakan untuk memberi fasilitas

perdagangan asset keuangan.

Perantara Keuangan (financial Intermediaries)

yang juga dikenal sebagai lembaga keuangan adalah organisasi yang menerbitkan klaim

keuanganterhadap diri mereka sendiri (artinya mereka menjual asset keuangan yang

mewakili klaimkeuangan terhadap diri mereka sendiri untuk imbalan uang tunai) dan

menggunakan dana dari penerbitan tersebut terutamauntuk membeli asset keuangan lain.

Proses Investasi

Proses Investasi Menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam

sekuritas ; yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan

kapan investasi tersebut akan dilakukan.

Beberapa langkah –langkah dalam proses investasi.

1. Menentukan Kebijakan Investasi

2. Analisis Sekuritas

3. Pembentukan Portofolio

4. Melakukan Revisi Portofolio

5. Evaluasi Kinerja Portofolio

Page 4: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 4

PASAR DAN TRANSAKSI INVESTASI

A. PASAR EFEK

Pasar Efek (Securitas Market) merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan

peminta dana melakukan traksaksi penjualan dan pembelian sekuritas.

Jenis Pasar Efek yaitu :

1. Pasar Uang (Money Market) >> dimana efek jangka pendek diperjual belikan

(kegiatan perbankan)

2. Pasar Modal (Capital Market) >> Dimana transaksi dilakukan untuk efek jangka

panjang (saham dan Obligasi)

Pasar modal dapat digolongkan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder

Pasar Perdana (Primary Market)

adalah pasar dimana emisi baru (new issue) efek ditawakan kepada publik.

Bila suatu perusahaan menawarkan efek baru, sejumlah institusi akan terlibat dalam proses

penjualan. Perusahaan yang mengeluarkan efek (emiten) akan menggunakanbank investasi

(investmenbanker) sebagai underwriter atau penjamin bahwa emiten akan menerima

setidak-tidaknya jumlah minimum tertentu untuk emisinya.

Pasar Sekunder (Secondary Market)

adalah pasar dimana efek diperdagangkan seteah dijual perdana (emisi).

pasar sekunder timbul setelah suatu efek di issue, sementara pembelinya ingin menjual

saham tersebut, dan lainya ingin membelinya.

pasar sekunder tediri dari bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui

kaunter (over the counter market)

B. BURSA EFEK

Bursa efek (Securities Exchange) adalah lembaga sentral dimana kekuatan penawaran dan

permintaan untuk efek tertentu dipertemukan.

Page 5: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 5

Seluruh perdagangan dilakukan disuatu tempat dan dibawah sejumlah peraturan tertentu.

Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang (auction process),

tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah dan memenuhi

semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga baik pembeli maupun penjual

mendapat hasil sebaik mungkin.

E. PENGATURAN PASAR EFEK

Peraturan perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk :

a. Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi investor yang

ada dan yang potensial

b. Mencegah serta menghukum penyalah gunaan dan misrepsentasi.

c. Membentuk lembaga, yaitu komisi (seperti BAPEPAM) dan bursa (BEI) yang ditugasi

untuk pengegakan hukum (enforcement) dan penyelenggaraan transaksi.

F. TRANSAKSI EFEK

Kondisi pasar efek bisa dibedakan atas 2 yaitu : Bull Market dan Bear Market.

Berikut beberapa prosedur dan pelaku yang terlibat dalam melakukan traksaksi investasi :

1. Pialang Saham (stock broker)

adalah mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk melalukan perdagangan efek dan

terkait pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi investor untuk membeli dan

menjual efek.

2. Pembukaan Account

Terdiri dari :

a. Account Tunggal (single accont) atau bersama (joint account)

Account tunggal untuk individual, Account bersama untuk suami istri atau orang

tua & anak.

b. Account Tunai(cash account) atau Account Margin (margin account)

Account Tunai dimana klien hanya dapat melakukan transaksi tunai. Account

Margin dimana klien diberikan hak meminjam oleh brokerage firm (dengan

meninggalkan surat-surat efek sebagai jaminan.

Page 6: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 6

c. Account Diskresioner (discretionary account)

dimana broker dapat menggunakan pertimbangannya sendiri untuk melakukan

transaksi pembelian atau penjualan atas nama kliennya.

3. Jenis Pesanan Dasar

Terdiri dari :

a. Pesanan Pasar (Market Order)

Yaitu pesanan untuk membeli atau menjualsaham pada harga yang terbaik saat

pesanan diberikan.

b. Pesanan Terbatas (Limit Order)

Yaitu pesanan untuk membeli pada harga tertentu atau dibawahnya, atau menjual

pada atau diatas harga tertentu

c. Pesanan Stop Kerugian (Stop – Loss Order)

Yaitu pesanan untuk menjual suatu saham bila harga pasarnya mencapai atau turun

dibawah tingkat tertentu.

4. Jenis Transaksi Dasar

Terdiri dari :

a. Pembelian Panjang (Long Purchase)

Dimana investor membeli efek dengan harapan nilai akan naik dan dapat dijual

dikemudian hari dengan keuntungan.

b. Pembelian Pendek (Short Sale)

Dimana investor, melalui broker, menjual efek yang dipinjam dari pihak lain untuk

kemudian dibeli kembali dengan harga yang diharapkan turun.

c. Pembelian Margin (Margin Purchase)

Dimana investor dengan modal sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang

membeli efek

5. Biaya Transaksi

Terdiri dari :

a. Tarif komisi tetap (Transaksi- transaksi kecil)

Page 7: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 7

b. Komisi Yang dirundingkan (Negotiated commission) <transaksi

besar/institusional>

HASIL DAN RESIKO INVESTASI

A. KONSEP HASIL

Hasil (Return) dapat dipandang sebagai penghargaan untuk suatu investasi.

B. UNSUR – UNSUR

Hasil dari suatu investasi terdiri dari dua unsur yaitu :

1. Penghasilan Berjalan (Current Income)

Adalah penghasilan periodik yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah

menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan suatu investasi, seperti : bunga

obligasi, deviden dari saham, sewa dari real estate.

2. Capital Gain - Capital Loss

Capital gain berupa kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga

belinya.

Capital Loss berupa penurunan nilai karena harga jual investasi lebih rendah dari

harga belinya

C. TINGKAT HASIL

Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu investasi tergantung

dari berbagai faktor, yaitu :

Sifat – sifat internal : seperti jenis wahana investasi, cara pembelanjaannya, klien dari

emiten, dan manajemen mempengaruhi tingkat hasil.

Kekuatan Eksternal , seperti perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan politik yang

diluar kekuasaan emiten wahana investasi juga berpengaruh terhadap tingkat hasil.

Inflasi : pengaruh positif terhadap jenis wahana invesatasi seperti real estate, dan

pengaruh negatif jenis wahana lain, seperti obligasi dan saham.

Page 8: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 8

D. PENGUKURAN HASIL

Pengukuran gasil dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan dan

atau capital-gain (loss). Dalam hal ini, tiga faktor utama memegang peranan penting yaitu :

1. Bunga

Bunga sebagai hasil dasar bagi penabung, cara perhitunga bunga ada 2 cara yaitu :

A. Bunga Sederhana, yaitu bunga yang dibayarkan hanya pada saldo aktual selama

jumlah waktu aktual dana yang bersangkutan ditabung.

B. Bunga Majemuk, yaitu bunga yang dibayarkan baik pada tabungan awal maupun

pada setiap bunga yang terpupuk dari satu periode ke periode berikutnya.

2. Hasil Selama Periode Investasi Ditanamkan

Dalam perhitungan jumlah hasil investasi, maka seluruh hasil baik yang terealisir maupun

potensial, baik yang positif maupun negatif harus diperhitungkan. Seluruh hasil yang

diperoleh selama periode dimana suatu investasi dipegang/ditahan/ditanam disebut hasil

periode penanaman (holding period return/HPR)

3. Nilai Waktu dari Uang

Pada dasarnya, makin cepat investor menerima hasil dari suatu investasi makin baik,

karena kesempatan untuk menginvestasikannya dan memperoleh tambahan hasil hampir

selalu ada.

a. Nilai Mendatang (Future value)

adalah jumlah dimana deposit sekarang akan tumbuh selama satu periode bila ditempatkan

dalam tabungan dengan bunga majemuk.

b. Nilai Sekarang (Present Value)

adalah kebalikan dari nilai mendatang, dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu jumlah

yang akan diterima dimana datang. Tingkat bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut

tingkat diskon (discount rate).

Page 9: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 9

c. Nilai Sekarang dari suatu aliran penghasilan

jumlah yang akan diterima mendatang bisa berupa satu jumlah sekaligus (single lump sum)

atau suatu aliran (stream) yang akan diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan hasil

dari suatu investasi.

Aliran penghasilan tersebut bisa berupa aliran campuran (mixed stream) dimana

penghasilantahunan tersebut jumlahnya tidak selalu sama dan dimana

penghasilananuitasnya selalu sama.

d. Investasi yang layak

Suatu investasi dianggap layak apabila nilai sekarang dari penerimaan (dengan tingkat

diskon tertentu) sama atau melebihi (nilai sekarang) daripengeluaran; dimana pengeluaran

(harga beli) dari investasi dilakukan sekarang, sehingga pengeluaran dan nilai sekarangnya

dianggap sama.

e. Yield

Yield dari suatu investasi adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang daripenerimaan

(benefit) tepat sama dengan pengeluaran investasinya (cost).

E. RESIKO

Risiko adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda dari nilai

yang diharapkan.

Sumber – sumber resiko :

1. Risiko Bisnis

Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil suatu investasi dan kemampuan untuk

membayar investor berupa bunga, dividen, sewa, dan hasil lainya, karena maju

mundurnya suatu perusahaan atau kekayaan dimana investor memiliki investasi.

Page 10: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 10

2. Resiko Finansial

Yaitu Resiko yang berhubungan dengan kombinasi pembelanjaan hutang dan

penyertaan/ modal untuk membelanjai suatu perusahaan, makin besar proporsi

hutangnya makin besar resikonya.

3. Resiko Daya Beli

Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga, dimana investasi yang nilainya

paralel dengan tingkat harga (saham, properti) akan menguntungkan pada periode

kenaikan harga, sedang investasi yang memberi hasil tetap (tabunga, obligasi) akan

disenangi pada periode penurunan tingkat harga.

4. Resiko Suku Bunga

Yaitu resiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga

terutama yang memberikan hasil tetap (obligasi).

5. Resiko Likuiditas

Yaitu resiko sulitnya likuidasi suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak ;

pada umumnya wahana investasi yang diperdagangkan dipasar tipis, dimana

permintaan dan penawaran kecil (seperti tanah dilokasi terpencil) cenderung kurang

likuid dari pada yang diperdagangkan dipasar luas/besar)

6. Resiko Pasar

Yaitu resiko yang ditimbulkan oleh faktor-faktor seperti : peristiwa politik, ekonomi,

sosial, selera dan preferensi investor.

Page 11: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 11

PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI

A. PERENCANAAN FINANSIAL

Meliputi tiga (3) kegiatan utama :

1. Penilaian Keadaan Finansial Saat ini

Keadaan finansial saat ini ditunjukan dengan dua laporan utama yaitu Laporan posisi

keuangan (neraca) dan Laporan hasil usaha (laba-rugi)

Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan modal pada suatu saat tertentu.

Laporan Rugi laba memuat kegiatan finansial yang telah terjadi selama suatu periode

tertentu, biasanya satu tahun.laporan ini memuat tiga (3) unsur dasar yaitu penghasian,

biaya dan sumbangan terhadap tabungan/investasi bisa positif (laba) negatif (rugi).

2. Menetapkan Tujuan Finansial

Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas kemampuan untuk dapat dicapai, tujuan

dapat dibedakan menjadi :

i. Tujuan jangka panjang

ii. Tujuan jangka pendek

3. Penyusunan Anggaran

Anggaran (budget) adalah rencana pendapatan dan pengeluarann sebagai pedoman arahan

kegiatan finansial untuk mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran umumnya mencakup

periode satu tahun yang dipecah-pecah dalam interval bulan sesuai dengansiklus penagihan

dari setiap organisasi.

Anggaran terdiri dari 3(tiga) aspek utama yaitu: perkiraan pendapatan, perkiraan

pengeluaran, dan perkiraan surplus atau defisit.

Page 12: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 12

B. ASURANSI

Asuransi merupakan unsur penting dalam perencanaan finansial, karena :

a. Memberikan perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan

b. Memberikan kemanfaatan tunai.

1. Prinsip – Prinsip Asuransi

Jenis asuransi dapat digolongkan dalam tiga bentuk utama yaitu : asuransi jiwa, asuransi

kesehatan, asuransi properti serta liabiliti.

meskipun setia bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan, semuanya memiliki sifat-

sifat umum tertentu yang menyangkut :resiko, mekanisme, dan resiko yang dapaat

diasuransikan.

a. Resiko dalam asuransi

dapat diartikan sebagai ketidakpastian yang menyangkut kerugian ekonomis.

b. Mekanisme asuransi

memungkinkan orang untuk mengurangi resiko finansial dengan membagi kerugian

yang menyangkut terjadinya peristiwa yang tidak pasti.

c. Resiko yang dapat diasuransikan, dengan syarat-syarat :

1. harus ada sekelompok besar orang dengan eksposur kerugian yang serupa

2. eksposur kerugian tersebut harus yang tidak disengaja dan tidak diharapkan.

3. biaya asuransinya harus relatif rendah

4. resiko itu tidak boleh memiliki potensi malapetaka besar.

2. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa mengandung mekanisme yang dapat digunakan untuk memberikan

perlindungan finansial kepada suatu keluarga dalam hal pencari nafkah atau anggota

keluarga lainnya meninggal secara prematur.

Asuransi jiwa dapat digolongkan dalam 4 jenis yaitu :

1. Asuransi Kematian (term life insurance)

adalah asuransi jiwa dimana pihak penanggung wajib membayar sejumlah uang

pertanggungan tertentu jika tertanggung meninggal dunia dalam jangka waktu

Page 13: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 13

pertanggungan. Asuransi ini termasuk asuransi yang termurah karena tidak

mengandung tabungan dan hanya dibayarkan jika terjadi kematian.

2. Asuransi seumur hidup (whole life insurance)

Memberikan pertanggungan seumur hidup dari seorang tertanggung. Asuransi ini

mengandung tabungan yang dikenal sebagai nilai tunai (cash value)

3. Asuransi dwiguna (endowment insurance)

memberikan pembayaran jaminan kepada ahli waris jika tergantung meninggal dunia

dalam masa pertanggungan, atau kepada tertanggung sendiri jika ia tetap hidup pada

akhir masa pertanggungan.

4. Asuransi jiwa universal (universal life insurance)

mengandung asuransi kematian dan nilai tunai seperti pada whole life dan endowment,

tetapi asuransi universal memberikan informasi rinci mengenai biaya polis dan

jaminan, seperti komisi penutupan, biaya inkaso/ penagihan premi, bunga atas nilai

tunai dan biaya perlindungan asuransi yang sebenarnya.

3. Memenuhi Kebutuhan Asuransi Jiwa

Setiap orang seharusnya mendapatkan perlindungan asuransi jiwa yang cukup melindungi

posisi finansialnya yang berupa kombinasi antara pertanggungan kematian dan pemupukan

tabungan sesuai perkiraaan jumlah uang pertanggungan. Bentuk asuransinya tergantung

dari : i. umur keluarga (umur individu)

ii. Posisi keuangan

iii. Kemampuan dan kemauan menabung dan atau investasi

4. Bentuk Asuransi lainnya

Asuransi kesehatan

dimaksudkan untuk membayar atau mengganti biaya medis yang berhubungan dengan

sakit atau kecelakaan. Jenis- jenis asuransi kecelakaan :

i. Asuransi cacat

ii. Asuransi rumah sakit

iii. Asuransi biaya operasi

iv. Asuransi biaya dokter

v. Asuransi medis besar

Page 14: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 14

Asuransi properti dan liabiliti. Asuransi properti seperti asuransi kepemilikan rumah,

asuransi mobil dan lainnya. Asuransi liabiliti misalnya menambrak orang lain pada saat

naik kenderaan.

5. Program Pensiun

Pensiun memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang.

C. PAJAK

1. Jenis – jenis Pajak Penghasilan

Pajak dikenakan atas penghasilan seseorang. Penghasilan digolongkan menjadi :

i. Penghasilan biasa (ordinari income)

misalnya : gaji, deviden, bunga dan penghasilan dari laba perusahaan perorangan atau

firma.

ii.Penghasilan capital gain (loss)

yaitu keuntunganakibat penjualan kekayaan modal (capital asset) dengan harga diatas beli

semula.

2. Investasi dan Perpajakan

bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan berjalan, capital

gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.

D. TUJUAN DAN RENCANA INVESTASI

Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun tujuan dan

rencana investasi, yaitu :faktor hasil, faktor resiko, faktor pajak.

1. Memenuhi Kebutuhan Likuiditas

Tiga (3) alasan utama untuk mendapatkan investasi likuid yaitu:

i. menjaga kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak diperkirakan sebelumnya

ii. mengantisipasi peluang untuk investasi yang lebih baik dan kenaikan laju inflasi

iii. Sebagai wahana investasi yang memang diinginkan.

Page 15: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 15

2. Kuantifikasi Tujuan Investasi

Prosedur mengkuantifikasi tujuan investasi dilakukan melalui penetapan tujuan finansial

jangka panjang yang meliputi penciptaan aliran penghasilan dan atau akumulasi dana

sekaligus dimasa depan.

3. Program Investasi

Program investasi merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Program tersebut selain memuat perencanaan,

juga menunjukan strategi yang akan diambil, serta pemantauan atas kemajuan kearah

pencapaian tujuan.

Page 16: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 16

II. INVESTASI SAHAM DAN PENILAIAN SAHAM BIASA

A. SIFAT DASAR SAHAM

Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran serta bagi investor dalam laba

perusahaan. Peran serta itulah yang merupakan sumber nilai dari saham.

Setiap pemegang saham merupakan sebagian pemilikperusahaan, sehingga mereka berhak

atas sebagian dari laba perusahaan. Namun, hak tersebut tidak tanpa batas karena

pemegang saham adalah pemilik residual dari perusahaan, artinya :

a. Mereka berhak atas bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban

perusahaan dipenuhi,

b. Tidak ada jaminan bahwa merekaakan memperoleh hasil investasinya itu.

B. ASPEK – ASPEK SAHAM

Berikut berbagai aspek saham:

Jenis Emisi, saham bisa dikeluarkan dengan berbagai cara yaitu :

(i) Penawaran Umum (public offering), dimana perusahaan emiten, bekerjasama dengan

underwriter, melakukan penawaran sejumlah saham tertentu pada harga tertentu kepada

masyarakat investor.

(ii) Penawaran hak (rights offering), dimana pemegang saham yang ada diberi hak

pertama untuk emisi baru dengan membeli saham baru secara proposional dengan

kepemilikannya diperusahaan saat itu.

(iii) Saham penyertaan yang ditangguhkan (deferred equity securities), dimana pemegang

warant diberi hak untuk sejumlah saham tertentu pada harga tertentu dalamjangka waktu

tertentu,sedang pemegang saham konvertible diberi hak untuk menukarnya dengan

sejumlah saham biasa tertentu.

Stock Split,

Stock split digunakan untuk meningkatkan daya tarik perdagangan saham dengan

menurunkan harga pasarnya jika harga pasar dianggap terlalu tinggi.

Page 17: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 17

Treasury Stock

Yaitu saham yang telah dikeluarkan dan kemudian dibeli kembali oleh perusahaan emiten.

Treasury stock dimaksudkan untuk menggabungkan (merger) dan akuisisi, memenuhi

program opsi saham (stock option) karyawan, atau membayar dividen saham.

Biaya Transaksi

Biaya pelaksanaan transaksi saham telah naik cukup tinggi sejak adanya komisi yang dapat

dirundingkan.

Hak suara

Pemegang saham memiliki hak suara yang dapat ikut menentukan hal-hal yang

mempengaruhi jalannya perusahaan. Hak suara ini hanya untuk keputusan-keputusan

tertentu yang dicantumkan dalam agenda dari RUPS.

C. NILAI SAHAM

Nilai saham dapat digambarkan dengan berbagai cara yang masing-masing menunjukan

sifat saham dari segi akuntansi, investasi dan moneter.

a. Nilai Par (par value), digunakan untuk menunjukan nilai tertera( stated value) atau

nominal(face value). Nilai ini sebenernya tidak mengukur apa-apa, kecuali untuk akuntansi

yang semula menjadi dasar penilaian kewajiban hukum pemegang saham. Karena itu,

banyak saham sekarang yang dikeluarkan tanpa nilai par, dan bila dengan nilai par maka

nilainya sangat kecil.

b. Nilai Buku (book value),

menunjukan besarnya penyertaan saham di perusahaan.

c. Nilai Likuidasi (liquidation value),

merupakan indikasi mengenai nilai lelang perusahaan bila terpaksa ditutup dan berhenti

beroperasi.

Page 18: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 18

d. Nilai Pasar (market value),

yaitu harga pasar yang berlaku dari suatu emisi saham, dan merupakan petunjuk

bagaimana para pelaku pasar secara keseluruhan mengukur nilai dari saham itu.

e. Nilai Investasi (investment value),

merupakan indikasi nilai yang diberikan oleh investor terhadap saham yang didasarkan

atas perkiraan serta harapannya tentang perilaku hasil dan resiko dari suatu saham.

Page 19: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 19

D. DEVIDEN

Deviden merupakan salah satu dari dua sumber penghasilan bagi investor dari pemilikan

saham, bahkan bagi sebagian investor, dividen merupakan sumber yang penting atau satu-

satunya sumber penghasilan. Pembagian deviden ini ditetapkan oleh direksi perusahaan,

setelah mengevaluasi hasil hasil operasi dan keadaan keuangan perusahaan.

E. PERPAJAKAN

Pajak senantiasa merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam penghasilan deviden.

Pajak dapat dibebaskan pada sejumlah penghasilan pertama dari pembayaran deviden, dan

dikenal sebagai divident exclusion feature. Fasilitas pajak ini sangat berarti bagi investor

kecil dan mereka yang mengharapkan penghasilan berjalan.

keringanan pajak lain diberikan kepada pemegang saham yang bersedia menerima dividen

tunai dalam bentuk tambahan saham, yang dikenal sebagai program re-investasi program.

F. KEBIJAKAN DEVIDEN

a. Kebijaksanaan Deviden Reguler

didasarkan atas pembayaran dalam rupiah tetap setiap periode. Tujuannya, menjamin

tingkat deviden yang teratur dan konsisten, maksudnya, memperkecil ketidakpastian aliran

deviden bagi pemegang saham sehingga memperbesar kepercayaan investor.

b. Kebijaksanaan Deviden Ekstra

dimana perusahaan secara periodik mengumumkan deviden ekstra bila tingkat laba lebih

tinggi dari normal, dan perusahaan memiliki cadangan dana yang besar untuk membayar

deviden.

c. Kebijaksanaan Payout Ratio Tetap

yang menjaga agar persentase setiap rupiah dari laba yang dibagikan kepada pemegang

saham dalam bentuk deviden tunai dapat konstan.

G. JENIS DAN PENGGUNAAN SAHAM

di pasar saham terdapat berbagai jenis saham, dari yang paling konservatif sampai yang

sangat spekulatif. Jenis saham yang dicari investor tergantung dari tujuan investasi dan

program investasinya.

Page 20: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 20

Blue chips, yaitu saham yang tidak tertandingi dalam mutu dan mempunyai pengalaman

yang panjang dan stabil dalam laba dan deviden.

Saham Penghasilan (income stock) yaitu saham yang memiliki pengalaman yang panjang

dan berkelanjutan dalam pembayaran deviden diatas rata-rata secara regular.

Saham pertumbuhan (growth stock) yaitu saham yang telah (dan diharapkan terus)

mengalami laju pertumbuhan yang tinggi secara konsisten dalam operasi dan laba.

SahamSpekulatif (speculative stock), yaitu sahamyang menawarkan harapan bahwa

harganya akan naik.

Saham siklikal ( cyclical stock) , adalah saham yang penghasilannya berhubungan erat

dengan tingkat kegiatan usaha umum.

Saham Defensif (defensive stocks) adalah saham yang harganya tetap stabil (atau

malahan meningkat) bila kegiatan ekonomi menurun.

H. STRATEGI INVESTASI

Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama, yaitu :

a.sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamankan keamanam prinsipal, sehingga

mereka akan mencari sahamblue chips dan saham nonspekulatif lainnya.

b. untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang,

sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital-gain atau

saham penghasilan untuk mendapat deviden

c.sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan deviden,

sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baikdan hasil tinggi.

Berbagai strategi investasi dikembangkan untuk mencapai tujuan investasi tersebut :

Beli dan tahan (buy – and-hold),

yaitu dengan menempatkan uang pada wahana investasi yang aman, dan melihatnya

berkembang dari waktu ke waktu.

Penghasilan tinggi (high income),

dimana investor mengejar tingkat penghasilan berjalan yang tinggi, dengan saham yang

memberikan dividen yang terus meningkat dimasa depan.

Pertumbuhan jangka panjang yang bermutu (quality long-term growth),

yang mengejar capital gain sebagai sumber hasil yang utama.

Manajemen saham agresif (aggressive stock management),

Page 21: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 21

merupakan strategi mencari penghasilan melalui manjemen portofolio dan perdagangan

saham yang agresif untuk mendapatkan dividen dan capital gain.

Spekulasi dan perdagangan jangka pendek (speculation and short-term trading),

menganut strategi yangspekulatif dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan capital

gain dalam jangka pendek.

I. NILAI BUKU, HARGA PASAR DAN NILAI INTRISTIK

Nilai buku saham sangat menentukan harga pasar saham yang bersangkutan.

Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai perusahaan tercermin pada

nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya.

Nilai buku per lembar saham biasa adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan

jumlah lembar saham biasa yang beredar.

Harga pasar adalah harga yang terbentuk dipasar jual beli saham.

Nilai instristik adalah nilai saham yang seharusnya terjadi.Dari ketiga nilai tersebut,

investor sangat berkepentingan terhadap harga pasar dan nilai intristik dalam pengambilan

keputusan membeli atau menjual saham.

Apabila harga pasar lebih tinggi dari nilai intristiknya, maka saham tersebut layak

untukdijual, karena dinilai terlalu tinggi (overvalued)

Apabila harga pasar lebih rendah dari nilai intristiknya, maka saham tersebut layak untuk

dibeli, karena dinilai terlalu rendah (undervalued)

J. PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM

Berikut ini dibahas tentang beberapa pendekatan penghitungan harga saham yang

seharusnya (nilai instristik), yang selanjutnya diikuti dengan berbagai model untuk

penerapannya:

J. A. Analisis Fundamental

Analisis ini menyatakan bahwa saham memiliki nilai instristik tertentu. Analisis ini

membandingkan antara nilai intristik suatu saham dengan harga pasarnya guna

menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai instristiknya

atau belum.

Page 22: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 22

1. PENDEKATAN DEVIDEN

Deviden merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham.

Dalam pendekatan ini harga saham dapat diketahui dengan menghitung nilai sekarang

(present value-PV) dari proyeksi dividen yang akan diterima investor. Model dasar

penghitungan harga saham dengan pendekatan ini sebagai berikut :

Apabila saham tersebut dimiliki selama n tahun kemudian dijual, maka harga saham dapat

dihitung sbb Tingkat pengembalian

Dimana :

Po = Harga saham pada periode 0/ pada saat pembelian

d2 = dividen yang diterima tahun kedua

P1 = harga pasar saham tahun ke 1

dt = Devidenyang diterima pada periode t

Pn = harga saham jika dijual pada periode ke n

d1 = dividen yang diterima tahun pertama

i = Tingkat pengembalian yang diminta

dn = besarnya deviden tahun ke- n

Contoh soal :

1. PT ABC, setelah masuk bursa selama satu tahun, merencanakan pembayaran

deviden tunai tahun mendatang sebesar rp.450 perlembar. Tingkat pengembalian

(return) yang dikehendaki investor adalah 20%, berdasarkan informasi yang

diperoleh dari para analis saham, harga pasarnya setelah pembayaran deviden

tersebut diperkirakan sebesar Rp.4500, berapakah harga saham yang layak dibeli

investor saat ini?

2. Bila diasumsikanpada tahun kedua perusahaan tersebut membayar dividen Rp 475,

selanjutnya investor menjualnya pada akhir tahun kedua karena harga pasarnya

diperkirakan menjadi Rp.5200, berapakah harga saham yang layak dibeli investor

saat ini?

Page 23: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 23

3. Pada awal tahun sigit membeli saham PT ABC seharga Rp.5000, pada akhir tahun

diharapkan perusahaan membayar deviden Rp.200 per lembar, dan harga pasar

setelah pembayaran deviden menurut analisis saham menjadi Rp.5500, jika saham

tersebut dimiliki selama setahun, maka berapakah tingkat pengembaliannya?

A. Deviden dengan jumlah tetap (zero growth)

Diasumsikan tingkat pertumbuhan diukur dengan tingkat kenaikan dividen yang

diharapkan, dan jika pertumbuhannya dimasa mendatang nol, atau deviden yang akan

dibayarkan sama setiap tahun hingga tahun ke t, maka harga saham dapat dirumuskan sbb:

Po = d/t

Contoh soal :

Seorang investor memiliki saham PT DEF yang membayarkan deviden Rp. 200 per lembar

untuk setiap tahun. Jika tingkat pengembalian yang dikehendaki adalah 20%

pertahun,berapakah harga saham yang layak dibeli saat ini ?

B. Deviden dengan pertumbuhan normal (normal growth)

Dari tahun ke tahun perusahaan selalu berupaya agar laba dan deviden perusahaan terus

meningkat, tingkat pertumbuhan tersebut diharapkan terus berlanjutpada tingkat yang sama

dengan tingkat pertumbuhan ekonomi (produk nasional bruto – GNP) dan bahkan lebih

tinggi.

dimana : n = periode waktu pembayaran deviden g = Pertumbuhan pembayaran deviden

Contoh soal :

Saham PT. PQR pada tahun ke-0 (tahun yang lalu) membayarkan deviden Rp.300

perlembar. Tahun mendatang diharapkan akan mengalami pertumbuhan 5% per tahun

untuk seterusnya. Jika tingkat pengembalian yang dikehendaki adalah 20% pertahun, maka

hitunglah :

1. Jumlah deviden tahun depan

2. Harga saham yang dibeli saat ini

3. Harga saham yang layak dibeli setelah tahun ketiga

Page 24: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 24

C. Dividen dengan dua periode pertumbuhan

Dimana :

g1 = Pertumbuhan deviden diatas normal

g2 = pertumbuhan deviden normal

N= = Periode pertumbuhan deviden diatas normal

n+1 = mulai pertumbuhan deviden normal

Contoh Soal :

Saham PT RST diharapkan akan mengalami pertumbuhan sebesar 10%pertahun untuk 5

tahun pertama, s elanjutnya akan tumbuh sebesar 7% pertahun untuk seterusnya. Deviden

yang dibayarkan saat ini Rp.500 perlembar. Jika tingkat pengembalian yang dikehendaki

sebesar 15% pertahun, maka berapakah hargasaham yang layak dibeli?

2. PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER)

Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk

mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu

periode tertentu.

Dimana :

Po = Harga saham yang layak dibeli

g = Pertumbuhan deviden

EPS1 = Laba per saham – LPS (earning per share) tahun mendatang

RR = Bagian dari laba yang ditahan dalam perusahaan (retetion ratio)

Contoh Soal :

Modal ditempatkan dan disetor penuh PT. KLM besarnya Rp. 100Milyar dengan nilai

nominal RP.5000 perlembar, laba bersih setelah pajak yang diperoleh saat inisebesar 5

milyar. Diasumsikan harga pasar saham saat ini Rp.7500perlembar, berapakah PER nya?

Page 25: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 25

J. B. Analisis Teknikal

Analisis ini dimulai dengan cara memperhatikan perubahan harga saham itu sendiri dari

waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa harga suatu saham akan ditentukan oleh

penawaran dan permintaan terhadap saham tersebut. Sehingga asusi dasar yang berlaku

dalam analisis ini adalah :

a). Harga pasar saham ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan.

b). Enawaran dan permintaan itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang

rasional maupun irasional.

c).perunahan harga saham cenderung bergerak mengikuti tren tertentu.

d). Tren tersebut dapat berubah karena bergesernya penawaran dan permintaan.

e).Pergeseran penawaran dan permintaan dapat dideteksi dengan mempelajari diagram dari

perilaku pasar

f).Pola-pola tertentu yang terjadi pada masa lalu akan terulang kembali di masa mendatang.

Teori Dow

Teori Dow berupaya untuk menyelidiki bagaimana tren yang terjadi dipasar saham, baik

sahamindividual maupun secara keseluruhan. Pergeseran tersebut meliputi pergerakan

pertama (primary movement), pergerakan kedua (Secondary movement) dan pergerakan

ketiga (tertiary movement). Pergerakan pertama menunjukan tren jangka panjang atas

pasar modal. Pergerakan kedua menunjukan tren yang hanya terjadi beberapa bulan.

Pergerakan ketiga menunjukan fluktuasi harian dari harga-harga saham.

Grafik Batang

Dalam pendekatan ini digunakan tiga tipe dasar diagram, yaitu : diagram garis, diagram

batang, dan diagramgambar titik. Ketiganya menggunakan grafik batang (bar chart)

yang menunjukan volume saham yang diperdagangkan pada masing masing perubahan

harga. Dengan menvisualisasikan perubahan volume dan harga historis, diharapkan dapat

ditemukan pola-pola tertentu yang berguna bagi peramalan saham dan kondisi pasar.

Page 26: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 26

Analisis Keluasan Pasar

Analisis Keluasan Pasar (breadth of market analysis) dilakukan dengan cara

membandingkan jumlah saham yang mengalami kenaikan harga dengan jumlah saham

yang mengalami penurunan harga, selanjutnya diakumulasikan.

Analisis Kekuatan Relatif (Relative strength analysis) Berupaya mengidentifikasikan

saham yang memiliki kekuatan relatif terhadap saham lain. Harga saham yang memiliki

kekuatan relatif akan meningkat lebih cepat dari harga saham lainpada saat bull market,

atau mengalami penurunan harga yang lebih lambat pada saat bear market dibandingkan

dengan saham lain.

Analisis Rata-rata Bergerak (Moving Avarage analisis)

Memfokuskan pada harga dan atau harga rata-rata bergerak dengan cara mengamati

berbagai perubahan harga yang terjadi pada beberapa hari terakhir pada saat penutupan

harga.

Investor dianjurkan untuk membeli saham pada saat :

a. Garis rata-rata bergerak (moving avarage line) datar dan harga saham melampaui garis

tersebut.

b. Harga berada dibawah garis rata-rata bergerak yang sedang naik.

c. Harga berada diatas garis rata-rata bergerak yang turun, namun kembali naik sebelum

mencapai garis tersebut.

Investor dianjurkan untuk menjual saham pada saat :

a. Harga saham berada dibawah garis rata-rata bergerak yang mendatar

b. Harga saham yang bergerak naik diatas garis rata-rata bergerak, namun garis tersebut

sedang menurun.

c. Harga saham yang dibawah garis rata-rata bergerak, tetapi kembali menurun sebelum

mencapai garis tersebut.

K. KAPAN SAHAM DIJUAL DAN KAPAN SAHAM DIBELI ?

Secara umum keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara

perkiraan nilai intristik dengan harga pasarnya, dengan kriteria sebagai berikut :

Page 27: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 27

a. Jika harga pasar saham lebih rendah dari nilai intristiknya, maka saham tersebut

sebaiknya dibeli & ditahan sementara dengan tujuan untuk memperoleh capital gain

jika kemudian harganya kembali naik

b. Jika harga pasar saham sama dengan nilai intristiknya, maka jangan melakukan

transaksi. Karena saham tersebut dalam keadaan keseimbangan, sehingga tidak ada

keuntungan yang diperoleh dari transaksi pe,mbelian atau penjualan saham tersebut.

c. Jika harga pasar saham lebih tinggi dari nilai intristiknya, maka saham tersebut

sebaiknya dijual untuk menghindari kerugian. Karena tentu harganya kemudian akan

turun menyesuaikan dengan nilainya

d. Pergeseran penawaran dan permintaan dapat dideteksi dengan mempelajari diagram

dari perilaku pasar

e. Pola-pola tertentu yang terjadi pada masa lalu akan terulang kembali di masa

mendatang.

Page 28: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 28

III. INVESTASI JANGKA PENDEK & PENSIUN

A. PERTIMBANGAN DASAR

Investasi jangka pendek sering dilakukan karena 3 hal :

1. Investasi jangka panjang sering tidak terjangkau / harga mahal.

2. Investor sering tidak punya pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara

melakukannya.

3. Investor sering tidak punya pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara

melakukannya.

Investasi jangka pendek dianggap lebih aman & stabil.

B. RISIKO

Investasi jangka pendek umumnya mengandung risiko yang rendah, baik risiko usaha,

finansial, daya beli, tingkat bunga, likuiditas maupun risiko pasar.

Berbagai keuntungan investasi jangka pendek :

Kemudahan & likuiditas tinggi, artinya tersedia & dapat dilakukan di bank setempat, cepat

diubah menjadi uang.

Keamanan , yaitu bebas dari risiko pengembalian & bebas eksposur terhadap kerugian

prinsipalnya.

Hasilnya ( return ) mengikuti laju inflasi & suku bunga pasar , jika naik hasil naik.

Namun, investasi jangka pendek juga mengandung kerugian :

Penurunan suku bunga pasar mengakibatkan penurunan hasil investasi jangka pendek.

Rendahnya risiko investasi jangka pendek mengakibatkan hasilnya yang relatif rendah

dibanding investasi jangka panjang.

C. WAHANA INVESTASI JANGKA PENDEK

a. Tabungan

b. Deposito berjangka

c. Sertifikat deposito, pada hakekatnya

Page 29: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 29

Sama dengan deposito berjangka, kecuali perhitungan bunga dilakukan dengan metode

diskon, dalam arti bunga dibayar dimuka. Dengan demikian, deposan membayar jumlah

uang yang lebih kecil dari jumlah nominal dimana perbedaannya merupakan diskon.

Sebagai bukti simpanan, bank mengeluarkan sertifikat depositi yang memuat nama &

alamat deposan, jumlah nominal & tanggal jatuh waktu.

D. PROGRAM PENSIUN

Pada dasarnya terdapat 3 sumber penghasilan pensiun, yaitu :

Jaminan sosial

Merupakan program publik untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap

resiko-resiko sakit, kecelakaan, cacat, hari tua, meninggal dunia, & pemutusan hubungan

kerja, Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( Jamsostek ) meliputi 4 program utama:

a. Jaminan Kecelakaan Kerja ( JKK )

b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

c. Jaminan Kematian

d. Jaminan Hari Tua

Program Pensiun Perusahaan

Dana pensiun dapat diselenggarakan dengan 2 sistem utsms, yaitu :

a. Sistem manfaat pasti ( defined benefit ), besarnya kemanfaatan ditentukan secara pasti.

Misalnya : karyawan mempunyai rat-rata upah bulanan Rp 1 juta, masa kerja 20 th.

Pembayaran pensiun sebulan sebesar 2% upah untuk setiap th masa kerja. Maka akan

mendapat pembayaran pensiun sebesar : 0,02 x Rp 1 jt x 20 = Rp 400.000 sebulan.

b. Sistem iuran pasti ( defined contribitions )

Besarnya tingkat iuran yang harus di bayar karyawan & pengusaha yang ditentukan ,

tapi besrnya kemanfaaatan tidak ditentukan secara pasti , karena tergantung dari

besarnya kemanfaatan tidak ditentukan secara pasti karena tergantung dari besarnya

pemupukan iuran sampai umur pensiun ditambah bunga.

Page 30: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 30

IV. INVESTASI OBLIGASI

A. SIFAT UTAMA OBLIGASI

Obligasi / bond adalah instrumen utang jangka panjang yang diperdagangkan, dan

dikeluarkan oleh berbagai organisasi peminjam baik instansi Pemerintah maupun

perusahaan serta organisasi lainnya.

Pemegang obligasi adalah pemberi pinjaman kepada pihak yang mengeluarkannya / issuer.

Obligasi digolongkan sebagai sekuritas / efek yang memberikan penghasilan tetap,

karena issuer menjanjikan kepada pemegang obligasi untuk :

a. Membayar bunga periodik tetap.

b. Membayar jumlah prinsipal tetap pada/ sebelum jatuh waktu. Jumlah prinsipal obligasi

disebut nilai par menunjukkan jumlah modal yang harus dibayar kembali pada jatuh

waktu.

Dalam perdagangan, biasanya harga pasar obligasi berbeda dengan nilai parnya. Hal itu

terjadi bila kupon dari suatu obligasi berbeda dengan suku bunga pasar yang berlaku.

Harga pasar obligasi bergerak terbalik dengan suku bunga pasar.

Berdasarkan kupon ini dibedakan jenis obligasi :

a. Obligasi diskon / discount bond.

Oligasasi yang diperdagangkan dengan harga pasar lebih rendah dari nilai Par.

b. Obligasi premium / premium bond

Obligasi dengan harga pasar lebih tinggi dari nilai par.

Obligasi mempunyai jangka waktu & habis pada tanggal tertentu yang disebut tanggal

jatuh waktu ( maturity ).

Berdasar jatuh tempo, obligasi dibagi :

a. Obligasi berjangka/ term bond, yang memiliki satu tanggal jatuh waktu yangcukup

panjang.

Page 31: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 31

b. Obligasi serial / serial bond : yang memiliki serangkaian tanggal jatuh waktu.

Tiga jenis syarat penarikan suatu obligasi :

a, Dapat ditarik dengan bebas ( freely callable ) : issuer dapat menariknya setiap waktu.

b. Tidak dapat ditarik ( non callable ) : issuer tidak diperbolehkan menariknya sebelum

jatuh waktu

c. Ditarik dengan penangguhan ( deffered call ) : issuer dapat menariknya hanya setelah

suatu jangka waktu tertentu. ( umumnya 5 sampai 10 th).

B. JENIS – JENIS KELUARAN ( ISSUE )

Obligasi dapat dibedakan berdasarkan jenis jaminan ( collateral ) yang

mendukungnya , yaitu :

a. Obligasi Senior / Senior bond : obligasi yang sepenuhnya terjamin karena didukung

oleh tuntutan / hak legal atas kekayaan tertentu, milik issuer, seperti :

- Obligasi hipotik ( mortgage bond ), yang dijamin dengan real estate.

- Sertifikat trust peralatan ( equipment trust certificate ) yang didukung dengan mesin /

peralatan , seperti pada perusahaan kereta api dan penerbangan.

b. Obligasi Yunior / Junior bond, yang hanya dijamin dengan janji issuer untuk

membayar bunga dan prinsipal berdasarkan waktu, seperti:

- Tanda hutang / debenture, yaitu : tututan/ hak atas penghasilan isuer setelah hak dari

obligasi lain.

- Obligsi penghasilan / income bond atau revenue bond ), yaitu : utang yang bunganya

dibayar hanya setelah penghasilan issuer mencapai jumlah tertentu

Obligasi berdasarkan pemegangnya :

a. Obligasi atas nama ( registered bond ) yang dikeluarkan kepada pemilik tertentu, &

nama dari pemegang obligasi secara formal didaftar pada issuer, bunga dibayar

otomatis kepada pemilik tersebut.

Page 32: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 32

b. Obligasi atas unjuk ( bearer bond ), dimana pemegangnya dianggap sebagai

pemiliknya, & issuer tidak mendaftar nama-nama pemilik bunga dibayar berdasar

kupon

Pasar Obligasi : Pemerintah , instansi, Pemda, Persuahaan & institusi lain.

Keuntungan investasi dalam obligasi :

a. rate of return yang cukup tingggi & kompetitif

b. peluang untuk memperoleh capital gain

c. fasilitas perpajakan dari jenis obligasi tertentu.

Kelemahan investasi dalam obligasi :

a. dinominasi obligasi yang relative besr bagi investor individual

b. kupon bersifat tetap selama jangka waktu obligasi, sehingga terkikis inflasi

c. ketiadaan / kelemahan pasar sekunder yang membatasi perdagangan & spekulasi

Namun , keuntungan investasi dalam obligasi tetap melebihi kelemahannya.

Page 33: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 33

V. OPSI

Opsi (option) sesungguhnya merupakan kontrak yang memberikan hak kepada pemilik

atau pemegangnya (option buyer, option holders) untuk membeli atau menjual sejumlah

tertentu saham opsi (optioned stock) suatu perusahaan tertentu dengan harga tertentu

(exercise price, contract price, striking price), dalam waktu atau tanggal jatuh tempo

tertentu (expiration date). Karena merupakan hak, maka pemegang opsi dapat

menggunakannya atau tidak.

Berdasarkan periode waktu penggunaannya, opsi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Opsi tipeEropa (European Option), adalah opsi yang dapat digunakan hanya pada

tanggal jatuh tempo.

2. Opsi tipe Amerika (American Option), adalah opsi yang dapat digunakan sebelum

tanggal atau pada tanggal jatuh tempo.

Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, opsi dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1. Opsi beli (call option), adalah opsi yang memberi hak kepada pemegangnya untuk

membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan tertentu dan penerbit opsi pada

harga tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentu (tanggal jatuh tempo).

2. Opsi jual (put option), adalah opsi yang memberi hak kepada pemegangnya untuk

menjual sejumlah tertentu saham suatu perusahaan tertentu kepada penerbit opsi pada

harga tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentu (tanggal jatuh tempo).

Penerbit atau penjual opsi Dengan demikian ada empat pihak yang terlihat dalam transaksi

opsi, yaitu:

1. Pembeli atau pemegang opsi beli (call holder): memiliki hak untuk membeli sejumlah

tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu beli (call writer):

menerima pembayaran dan berjanji menyerahkan sejumlah tertentu saham dengan

harga tertentu dan dalam waktu tertentu.

Page 34: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 34

3. Pembeli atau pemegang opsi jual (put holder): memiliki hak untuk menjual sejumlah

tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu.

4. Penerbit atau penjual opsi jual (put writer): menerima pembayaran dan berjanji untuk

membeli sejumlah tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu

OPSI BELl

Pada dasarnya ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam kontrak opsi beli,

yaitu:

1. Perusahaan yang sahamnya akan dibeli.

2. Jumlah saham yang dapat dibeli.

3. Harga pembelian atau harga penyerahan (ecercise price) saham tersehut.

4. Tanggal berakhirnya hak membeli (tanggal jatuh tempo).

OPSI JUAL

Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam kontrak opsi jual, yaitu:

1. Perusahaan yang sahamnya akan dijual.

2. Jumlah saham yang dapat dijual.

3. Harga penjualan atau harga penyerahan saham tersebut (exercise price).

4. Tanggal berakhirnya hak menjual (tanggal jatuh tempo

PENILAIAN OPSI BELl DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES

Black-Scholes memperkenalkan model penilaian opsi untuk pertama kali dan hampir

bersamaan dengan dimulainya transaksi opsi. Dalam konteks ini, nilai keseimbangan dan

suatu opsi (Vo), yang mertberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli selembar

saham opsi ditunjukkan oleh model Black Scholes sebagai berikut:

Vo = Vs x N(d1) + E/(ert) N(d2)

ln(Vs/E) + {r + 0,5(σ2)}t ln(Vs/E) + r(t)

d1 = ------------------------------ atau d1 = ------------------+ 0,5 (σ )(√t)

(σ)( √t) (σ)( √t)

d2 = d1 - (σ)( √t)

Page 35: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 35

Keterangan simbol:

Vo = harga opsi beli saat mi

Vs = harga saham saat mi

E = harga penyerahan

e = bilanganantilog e = 2,7183

r = tingkat bunga bebas risiko saat ini

t = waktu yang tersisa hingga jatuh tempo, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun.

Misalnya jangka waktu sebelum tanggal jatuh tempo= 2 bulan, maka t = 2/12 =1/6 = 0,167

σ = volatitas harga saham yang diukur dengan standar deviasi harga saham

In = logaritma natural

N(dx) = fungsi kumulatif distribusi normal

Implikasi dari rumus tersebut adalah bahwa nilai opsi beli tergantung atas lima input, yaitu:

1. Harga pasar (\/s)

2. Harga eksekusi (E)

3. Jangka waktu jatuh tempo (t)

4. Tingkat bunga bebas risiko (r)

5. Risiko saham biasa (σ)

Apa yang terjadi dengan nilai wajar opsi beli apabila salah satu input tersebut berubah

sedangkan empat lainnya tetap?

1. Semakin tinggi harga saham yang bersangkutan (Vs), semakin tinggi nilai opsi beli.

2, Semakin rendah harga eksekusi (E), semakin tinggi nilai opsi beli.

3. Semakin panjang waktu hingga tanggal jatuh tempo (t), semakin tinggi nilai opsi beli.

4. Semakin tinggi tingkat bunga bebas risiko (r), semakin tinggi nilai opsi beli.

5. Semakin tinggi risiko saham biasa (σ ), semakin tinggi nilai opsi beli.

PENILAIAN OPSI JUAL DENGAN MODEL BLACKSCHOLES

Black-Scholes memperkenalkan model penilaian opsi untuk pertama kali dan hampir

bersamaan dengan dimulainya transaksi opsi. Dalam konteks mi, nilai keseimbangan dan

Page 36: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 36

suatu opsi (Po), yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual selembar

saham opsi ditunjukkan Black dan Scholes sebagai berikut:

Po = E/(ert) N(-d2) — Ps N(-d1)

ln(Ps/E) + {r + 0,5(σ2)}t ln(Ps/E) + r(t)

d1 = ------------------------------------------ atau d1 = -------------------------- + 05(σ)( √t)

(σ) (√t) (σ ) (√t)

d2 = d1-( σ) (√t)

Keterangan simbol:

Po = harga opsi jual saat ini

Ps = harga saham saat ini

E = harga penyerahan

e = bilanganantilog e = 2,7183

r = tingkat bunga bebas risiko saat ini

t = waktu yang tersisa hingga jatuh tempo, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun.

Misalnya jangka waktu sebelum tanggal jatuh tempo. = 2 bulan, maka t = 2/12 = 1/6 =

0,167

σ = volatilitas harga saham yang diukur dengan standar deviasi harga saham

ln = logaritma natural

N(dx) = fungsi kumulatif distnibusi normal

Implikasi dari rumus tersebut adalah bahwa nilai opsi jual tergantung atas lima input, yaitu:

1. Harga pasar (Ps)

2. Harga eksekusi (E)

3. Jangka waktu jatuh tempo (t)

4. Tingkat bunga bebas risiko (r)

5. Risiko saham hiasa (σ)

Apa yang terjadi dengan nilai wajar opsi jual apabila salah satu input tersebut berubah

sedangkan empat lainnya tetap?

Page 37: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 37

1. Semakin tinggi harga saham yang bersangkutan (Ps), semakin rendah nilai opsi jual.

2. Semakin rendah harga eksekusi (E), semakin rendah nilai opsi jual.

3. Semakin panjang waktu hingga tanggal jatuh tempo (t), semakin tinggi nilai opsi jual.

4. Semakin tinggi tingkat bunga bebas risiko (r), semakin rendah nilai opsi jual.

5. Semakin tinggi risiko saham biasa (a), semakin tinggi nilai opsi jual.

Agar rumus perhitungan di atas dapat diterapkan, Black-Scholes mengasumsikan bahwa:

1. Opsi dapat digunakan hanya pada saat jatuh tempo (opsi tipe Eropa).

2. Biaya transaksi relatif kecil.

3. Saham tidak membayar dividen.

4. Tingkat bunga bebas risiko dapat diketahui.

5. Perubahan harga mengikuti pola acak

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN HARGA OPSI

Faktor-faktor yang menjadi penentu harga opsi adalah:

1, Harga saham yang diperjualbelikan.

2. Harga penyerahan atau harga eksekusi.

3. Waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo.

4. Volatilitas harga saham yang bersangkutan.

5. Tingkat bunga bebas risiko.

Page 38: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 38

VI. INVESTASI REAL ESTATE

A. SIFAT-SIFAT INVESTASI REAL ESTATE

Sifat-sifat investasi real estate terkandung dalam :

(a) jenis-jenis properti,

(b) posisi kepemilikan atau hutang,

(c) investasi kelompok atau individual.

Jenis-jenis properti dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:

a. Tempat tinggal pribadi (personal residence) berupa rumah keluarga, kondominium,

rumah-susun yang dimiliki dan menjadi tempat-tinggal keluarga.

b. Properti penghasilan (income property), yaitu properti yang disewakan, seperti gedung

apartemen, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

c. Properti spekulatif (speculative property), seperti: tanah, bangunan, pompa bensin.

Investasi real estate dapat dilakukan dengan kepemilikan individual, trust estate, atau firma

terbatas.

a. Investasi dengan kepemilikan property individual memberikan kekuasaan

pengendalian yang besar, tetapi kelemahannnya meñyangkut terbatasnya modal

perorangan untuk pengadaan property.

b. Trust investasi real estate (real estate investment trust) adalah perusahaan investasi

yang menanam modal (yang diperoleh melalui penjualan sahamnya kepada investor)

dalam hipotek dan berbagai jenis instrumen investasi real estate.

c. Firma terbatas (limited partnership) adalah bentuk organisasi di mana beberapa partner

tertentu menjadi partner terbatas (limited partner) yang tanggung jawabnya terbatas

pada investasi modal awalnya, sedang partner umum (general partner) menjadi

manajer (managing partner) yang mempunyai tanggung jawab penuh dan membuat

sebagian besar keputusan.

Page 39: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 39

B. TUJUAN DAN KENDALA

Dalam investasi real estate terdapat beberapa pilihan; dalam rangka pilihan ini, perlu

ditetapkan kendala dan tujuan baik yang finansial maupun yang nonfinansial.

Kendala atau batasan finansial menyangkut (a) hubungan risiko-hasil (risk return

relationship) yang dapat diterima, (b) jumlah modal (tertentu) yang ingin atau mampu

disediakan oleh real estate

Sedangkan tujuan finansial sering dinyatakan dalam:

1. nilai-sekarang bersih (net present-value)

2. perkiraan hasil (approximate yield)

3. periode pembayaran kembali (payback period)

4. rasio perlindungan pajak (tax shelter ratio)

C. LINGKUP ANALISA

Lingkup analisa investasi real estate menyangkut empat faktor utama, yaitu:

Fisiknya properti.

Hak atas properti.

Jangka-waktu investasi.

Wilayah geografis.

D. DETERMINAN NILAI

Nilai real estate ditentukan oleh empat faktor determinan utama, yaitu:

1. Permintaan, adalah keinginan dan kemampuan orang untuk membeli atau menyewa

suatu properti tertentu. Umumnya, permintaan berasal dan tiga surber pokok, yaitu:

a. Dasar ekonomis.

b. Sifat kependudukan.

c. Pembiayaan hipotik (mortgage financing).

2. Penawaran. Analisa penawaran real estate pada hakekatnya menyangkut penilaian atas

persaingan.

Page 40: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 40

3. Properti. Nilai jual atau sewa dan suatu properti tidak hanya ditentukan oleh

permintaan dan penawaran atau oleh kebutuhkan dan harga. . Keunggulan nilai dan

keunggulan kompetitif dari suatu properti dipengaruhi oleh lima faktor. Yaitu :

a. Restriksi penggunaan.

b. Analisa lingkungan. Lokasi yang baik memiliki dua dimensi yaitu: kemudahan dan

lingku•ngan.

c. Analisa lapangan. Beberapa sifat dan properti yang menjadi kepentingan investor

menyangkut:

(i) ukuran luas properti

(ii) kualitas properti

d. Perbaikan.

e. Pengelolaan properti (property management).

4. Proses transfer properti. Pasar properti tidak bisa disebut efisien karena kurangnya

aliran dan pertukaran informasi yang baik antara pembeli dan penjual, dan antara

penyewa dan yang menyewakan; selain itu sebagian besar keputusan berada di tangan

pemilik properti sendiri. Untuk memperbaiki proses jual-beli, pengalihan atau transfer

properti perlu dilakukan peningkatan promosi dan perbaikan negosiasi.

a. Promosi properti dilakukan melalui ikian, pameran, diskon serta hadiah, dan

penjualan perorangan.

b. Negosiasi memerlukan keakhlian!keterampilan untuk mendapatkan harga dan

persyaratan yang baik.

E. PERKIRAAN NILAI PASAR

Dalam real estate, konsepsi nilai pasar berbeda dengan saham dan obligasi karena berbagai

alasan.

1. Setiap properti itu unik.

2. Syarat dan kondisi penjualan sangat beraneka-ragam.

3. Informasi pasar tidak sempurna.

Page 41: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 41

4. Properti memerlukan cukup waktu untuk eksposur pasar, tetapi penjual tidak

mempunyai cukup waktu.

5. Pembeli juga harus bertindak cepat.

Dalam memperkirakan nilai pasar real estate dikenal tiga pendekatan.

a. Pendekatan biaya,.

b. Pendekatan penjualan komparatif.

c. Pendekatan penghasilan

F. Prakiraan Hasil Investasi

Dalam melakukan prakiraan hasil investasi, investor menggunakan pendekatan nilai-pasar

dan analisa investasi.

G. Nilai-Sekarang Aliran Tunai dan Perkiraan Hasil

Dengan menggunakan teknik nilai-sekarang, dapat diperkirakan mengenai kelayakan suatu

invetasi properti.Asumsinya adalah bahwa properti dipegang untuk beberapa tahun, dan

dalam masa (holding period) tersebut properti memberi hasil (misalnya sewa), setelah

akhir masa itu properti dijual; dapat juga selama holding period, properti tidak memberi

hasil tetapi memerlukan pengeluaran biaya.

Dalam hal ini diperlukan berbagai perhitungan sebagai berikut:

a. aliran tunai sesudah pajak tahunan (annual after tax cash flow) dan nilai sekarang

aliran tunai tersebut (present value).

b. hasil penjualan sesudah pajak (after tax proceed of sale) dan nilai-sekarang hasil

penjualan tersebut (present value

Page 42: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 42

VII. EMAS DAN INVESTASI TAMPAK LAINNYA

A. PENGERTJAN

Pada dasarnya, investasi dapat dibedakan dalam dua jenis utama, yaitu:

a. investasi-tampak (tangible investment), ialah investasi yang dapat dilihat dan diraba,

serta memiliki bentuk atau substansi nyata, seperti: real estate, emas, perak, berlian,

benda seni, barang antik, dan koleksi.

b. aktiva finansial (financial asset), ialah surat berharga yang membuktikan hak,

kepemilikan, atau opsi untuk memperoleh kepentingan atas kekayaan yang tampak

atau tidak tampak, seperti saham, obligasi, opsi.

B. SIFAT-SIFAT

Investasi-tampak memiliki sifat-sifat tertentu yang mengandung kemanfaatan sekaligus

kelemahan dibanding investasi lainnya.

a. Kelas Investasi Tersendiri

Sebagian investasi-tampak, seperti emas dan berlian bersifat portabel (dapat dibawa),

sedangkan sebagian lainnya, seperti tanah dan bangunan tidak portabel. Sifat tersebut

mempengaruhi perilaku harganya.

i) investasi portabel dipilih dalam masa kondisi nasional atau internasional tidak stabil,

karena investasi tersebut dapat dibawa atau dipindahkan jika keadaan memburuk.

ii) investasi yang tidak portabel dikehendaki dalam masa inflasi tinggi dan kondisi politis

yang stabil karena nilainya meningkat.

Selain itu, pasar investasi-tampak juga sangat bervariasi. Berlian dan barang koleksi

menghadapi pasar yang tidak likuid dan terpecah, dengan biaya transaksi yang tinggi.

Sedangkan, pasar untuk emas dan perak cukup likuid dengan biaya transaksi moderat

b. Bentuk-bentuk yang Populer

Berbagai jenis investasi-tampak termasuk:

i) metal berharga, yaitu emas dan perak

ii) metal strategis, yaitu cobalt, chromium, gallium, germanium, indium, magnesium,

rhodium, dan titanium

Page 43: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 43

iii) batu berharga, yaitu berlian, rubi, dan emerald

iv) barang koleksi, yaitu perangko, koin, benda seni, dan benda antik.

Satu sifat umum dan jenis investasi tersebut adalah nilai kelangkaannya sehingga menarik

para investor

c. Kemanfaatan

Satu-satunya sumber hasil investasi dan investasi- tampak adalah apresiasi harga atau

capital gain. Kecuali untuk bangunan yang disewakan (rental properties) yang memberikan

penghasilan sewa periodik, investasi-tampak tidak memberikan penghasilan-berjalan

seperti bunga, dividen, dan sewa. Di lain pihak, investasi-tampak sering membutuhkan

pengeluaran biaya untuk penjagaan, pemeliharaan (tanah, bangunan), dan asuransi (metal

dan batu berharga serta barang koleksi).

C. INVESTASI EMAS

Sejak ratusan bahkan ribuan tahun, manusia telah tertarik pada emas. Saat in kepemilikan

emas masih merupakan kebutuhan bagi banyak investor. Motivasi untuk investasi dalam

emas didorong oleh dua faktor utama, yaitu tingginya laju inflasi serta instabilitas nasional

dan internasional secara umum, selain faktor psikologis investor yang menyertainya.

Investasi emas bisa dalam berbagai bentuk:

1. Balok Emas (gold bullion)

2. Perhiasan Emas (gold jewelry)

3. Keping Emas (gold coins) / 1

4. Sertifikat Emas (gold certificates)

5. Emas-mendatang (gold futures)

D. EMAS SEBAGAI WAHANA INVESTASI

Emas merupakan wahana investasi yang cukup spekulatif di mana harganya dapat

berfluktuasi. Sumber hasil potensial dan emas hanya berupa apresiasi harga, maka

Page 44: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 44

investasi emas hanya menguntungkan pada saat laju inflasi tinggi danlatau instabilitas

politis.

Biaya transaksi dalam emas berupa komisi, mark up, dan pajak. Tetapi biaya transaksi

berbeda tergantung dan jenis emas dan kuantitasnya. Sertifikat emas mengandung biaya

komisi dan mark up yang rendah, serta tidak terkena pajak penjualan. Màkin besar

kuantitas yang diperdagangkan, makin rendah biaya transaksinya.

Biaya penyimpanan emas juga bervariasi tergantung jenis emas. Keping,- balok, dan

perhiasan emas dapat dengan mudah disimpan di kotak penyimpanan (safe deposit box) di

bank dengan biaya relatif renah. Sertifikat emas juga dapat disimpan di bank dengan biaya

penyimpanan (storage fee) kurang dari 1% nilainya setahun.

E. INVESTASI TAMPAK LAINNYA

Investasi-tampak lainnya meliputi logam berharga, batu berharga, dan barang koleksi.

Jenis investasi mi berbeda dengan emas (dan perak) dalam hal rendahnya likuiditas. Selain

itu, investasi tersebut memer1ukan biaya-biaya lain yang tidak dibutuhkan pada saham dan

obligasi, yaitu asuransi dan biaya penyimpanan. Masalab lain menyangkut kemungkinan

pemalsuan, seperti pada benda seni.

F. PERAK (SILVER)

Investasi perak mengandung risiko. Pertama, berbeda dengan emas, perak mempunyai

banyak penggunaan industrial, khususnya dalam produk-produk fotografi; jika perak tidak

lagi dibutuhkan oleh industri foto, harganya akan merosot. Kedua, perak dalam kuantitas

yang besar ditimbun di berbagai tempat di seluruh dunia; jika harga perak meningkat,

dapat mengakibatkan pelepasan perak yang ditimbun ke pasar, sehingga menyebabkan

harga perak merosot

Berbagai bentuk investasi perak, termasuk: balok perak, kepingan perak, dan perdagangan

perak mendatang. Secara keseluruhan, perak merupakan investasi yang lebih spekulatif

Page 45: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 45

daripada emas, penlaku harganya sangat fluktuatif, mengandung unsur risiko relatif tinggi,

dan tidak sebaik emas sebagai alat menanggulangi inflasi (inflation hedge).

G. LOGAM STRATEGIS (STRATEGIC METALS)

Logam strategis adalah logam-logam pertambangan yang dibutuhkan untuk produksi

barang, meliputi cobalt, chromium, gallium, germanium, indium, magnesium, rhodium,

dan titanium.

H. BERLIAN (DIAMONDS)

Berlian diminati oleh investor karena beberapa alasan. Pertama, berlian sangat langka dan

kerak bumi dan sangat mahal untuk mendapatkannya; nilai kelangkaannya menarik

investor-kolektor maupun pencinta perhiasan. Kedua, selama bertahun-tahun, pemasaran

batu yang belum dipotong dan tambang hampir sepenuhnya dikendalikan oleh satu

perusahaan, yaitu Perusahaan Tambang De Beers dan Afrika Selatan.

Namun di masa datang, produksi berlian dan Zaire, Brazil, dan Rusia diperkirakan akan

meningkat sehingga akan menurunkan kekuasaan De Beers.

Oleh karena setiap berlian itu unik, maka kejernihan, warna, potongan, dan berat karatnya

(satu karat berat ‘142 ounces) mempengaruhi nilainya. Kebanyakan investor harus

menggantungkan pada gemologist yaitu ahli penilai berlian untuk mengetahui kualitas

berlian.

I. BARANG KOLEKSI (COLLECTIBLES)

Barang koleksi mempunyai nilai karena daya tariknya bagi kolektor, seperti uang logam

dan perangko yang langka, benda seni, dan barang antik. Namun barang koleksi bisa

meliputi juga botol dan keramik kuno, karpet kuno, bahkan buku komik lama.

Investasi barang koleksi mengandung kerugian dan keuntungan tertentu. Kerugiannya,

barang koleksi merupakan investasi yang sangat. tidak likuid, pasaran penjualannya

lambat, dan biaya transaksinya tinggi dalam bentuk mark up dealer, komisi, dan pajak

Page 46: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 46

Keuntungannya, barang koleksi bisa menjadi pelindung inflasi (inflation hedge), dapat

digunakan untuk dekorasi ruangan tempat tinggal dan kantor, serta memberikan

kesenangan dalam mengkoleksikan.

1. Koleksi perangko (philateli)

2. Koleksi uang logam (numismatics)

3. Benda seni (artwork)

4. Barang antik (antiques)

Page 47: MANAJEMEN INVESTASI.pdf

Manajemen Investasi 47

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Halim, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta, 2003.

2. Bodie / Kane / Marcus, Investments Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2006

3. David Sukardi Kodrat, Kurniawan Indonanjaya, Manajemen Investasi, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2010

4. Frank J. Fabozzi, Manajemen Investasi, Salemba Empat, Jakarta, 1999

5. Sentanoe Kertonegoro, Analisa dan Manajemen Investasi, Widya Press Jakarta,

1995