mind mapping

29
LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP-KONSEP MATERI KIMIA Oleh Donny Ajie Ramadhan NIM. A1C307007 Telah disahkan untuk memenuhi persyaratan melakukan seminar dalam mata kuliah Seminar Pendidikan Kimia (ACHE 471) di Banjarmasin tanggal 6 Nopember 2010 Mengetahui, Ketua Program Studi Kimia Disahkan oleh, Dosen Pembimbing 1

Upload: donny-ajie-ramadhan

Post on 29-Jun-2015

513 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mind Mapping

LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK

MENINGKATKAN DAYA INGAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN

KONSEP-KONSEP MATERI KIMIA

Oleh

Donny Ajie Ramadhan

NIM. A1C307007

Telah disahkan untuk memenuhi persyaratan melakukan seminar dalam mata

kuliah Seminar Pendidikan Kimia (ACHE 471) di Banjarmasin tanggal 6

Nopember 2010

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kimia

Drs. Rusmansyah, M.Pd

NIP. 19680828 199303 1 001

Disahkan oleh,

Dosen Pembimbing

Dra. Sunarti, M.Pd

NIP. 109641025 199003 1 003

1

Page 2: Mind Mapping

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang

atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan

Daya Ingat Siswa Dalam Pembelajaran Konsep-Konsep Materi Kimia”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan melakukan seminar

dalam mata kuliah Seminar Pendidikan Kimia (ACHE 471). Di samping itu juga

untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian model Mind Mapping di dalam

suatu pembelajaran.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan

penelitian ini, khususnya kepada ibu Dra. Sunarti, M.Pd selaku dosen

pembimbing dalam penulisan makalah ini yang telah banyak berperan dalam

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Banjarmasin, 6 Nopember 2010

Penulis

2

Page 3: Mind Mapping

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

A. Pendahuluan...................................................................................................1

B. Pengertian Mind Mapping..............................................................................2

C. Cara Kerja Mind Mapping.............................................................................3

D. Model Pembelajaran Mind Mapping..............................................................5

E. Cara Membuat Mind Mapping.......................................................................6

F. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping........................................10

G. Perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep (Concept Map)..........................12

H. Kesimpulan.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

LAMPIRAN PELAKSANAAN SEMINAR.........................................................17

3

Page 4: Mind Mapping

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK

MENINGKATKAN DAYA INGAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN

KONSEP-KONSEP MATERI KIMIA

A. Pendahuluan

Otak manusia bekerja dengan pola tertentu. Ada semacam peta yang

bekerja untuk membuat interkoneksi di seluruh tubuh kita. Interkoneksi tersebut

saling memberi dan menerima. Dengan demikian, manusia dapat melakukan

seluruh pekerjaannya dengan baik. Bila otak tak mampu melakukan itu semua,

maka koordinasi dalam tubuh kita akan menjadi kacau. Akibatnya, kita tak

mampu menyelesaikan seluruh kegiatan dengan baik.

Demikian pula bila kita ingin melakukan pekerjaan sehari-hari dengan

baik, maka kita harus membuat sebuah sistem koordinasi dengan baik. Salah satu

cara yang populer untuk membuat sistem koordinasi tersebut adalah dengan peta

pikiran atau Mind Mapping. Dengan peta pikiran, kita dapat menyusun sebuah

rencana kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dengan peta pikiran ini, manusia akan

mampu melaksanakan kegiatannya secara baik.

Model belajar Mind Mapping ini ditemukan oleh Dr. Tony Buzan pada

1970 dan hingga sekarang menjadi salah satu model belajar yang paling banyak

digunakan di seluruh dunia. Model ini merupakan implementasi dari sistem

radiant thinking yang dielaborasi di Amerika. Model Mind Mapping ini

diwajibkan bagi mahasiswa di Amerika Serikta, Eropa, Afrika Selatan, Meksiko,

dan Singapura.

Seorang guru harus tahu tentang peta pikiran ini. Gunanya adalah untuk

merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar dengan baik.

Dengan peta pikiran pula, guru dapat menyiapkan diri secara maksimal ketika

akan memberikan pelajaran. Dan yang terpenting, guru akan terbantu dalam

menjelaskan sebuah materi pelajaran secara mudah, jelas, dan efektif.

4

Page 5: Mind Mapping

Bagi yang belum terbiasa, membuat peta pikiran akan lebih sulit. Tapi,

apabila dipelajari maka akan mudah dilakukan. Belajar membuat peta pikiran tak

sesulit yang dibayangkan. Kalau melihatnya, terasa sulit, tetapi bila kita

memperlajarinya akan sangat mudah. Hanya butuh waktu beberapa menit,

kegiatan membuat peta pikiran pasti akan bisa. Apapun yang akan kita lakukan

dalam proses belajar mengajar, peta pikiran akan membantu kita merencanakan

dan mengkoordinasikannya secara baik.

Dalam suatu pembelajaran, khususnya dalam hal ini dalam bidang kimia,

akan lebih mudah diberikan apabila seorang guru memiliki peta pikiran yang telah

disusun secara baik. Konsep-konsep pelajaran yang demikian banyak akan lebih

mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran.

Begitulah, peta pikiran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam

memberikan pelajaran kepada para siswanya. Siswapun akan lebih mudah dalam

menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Jadi, peta pikiran ini juga harus

dipahami oleh para siswa. Guru juga harus mengajarkan siswanya bagaimana

membuat peta pikiran. Siswa yang mampu membuat peta pikiran dengan baik

dapat dipastikan akan lebih mudah memahami pelajaran dibandingkan dengan

siswa yang tak mampu membuatnya lebih baik. Tugas gurulah untuk mengajarkan

kepada para siswanya bagaimana membuat peta pikiran secara lebih baik.

B. Pengertian Mind Mapping

Mind mapping adalah suatu cara berfikir yang memudahkan kita dalam

memecahkan suatu masalah. Dilihat dari komposisi katanya, mind yang berarti

pikiran dan mapping yang berasal dari kata map yang berarti peta. Jadi bila

disimpulkan, bahwa pengertian dari mind mapping itu ialah memetakan pikiran.

Dalam hidup ini, takkan mungkin ada seorang manusia tak pernah merasakan

yang namanya masalah. Dengan adanya suatu masalah, maka akan memberikan

pengalaman tersendiri bagi kehidupan kita. Dan ingatlah bahwa “Experience is

The Best Teacher”. Untuk menyelesaikan masalah, ada berapa model ampuh yang

bisa digunakan untuk keluar dari masalah tersebut. Salah satunya ialah dengan

5

Page 6: Mind Mapping

menggunkan model mind mapping tadi.  Dengan menggunakan model mind

mapping, kita diharuskan untuk memetakan pikiran dan ide-ide kita kedalam

suatu wadah.

Mind Mapping didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam

kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf

yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti

cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga

menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi

tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan

semakin mudah.

C. Cara Kerja Mind Mapping

Pada prinsipnya otak terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan. Secara

umum otak kanan dikenal dengan kecerdasan dibidang seni, minat dan bakat, dll.

Sedangkan otak kiri dikenal dengan bagian kecerdasan akademik seseorang,

seperti mencatat konvensional. Jika kemampuan otak kiri selalu dikembangkan

tanpa melibatkan otak kanan, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan kerja

otak. Ketidakseimbangan ini bisa menimbulkan kemalasan, kebosanan dan

keinginan untuk menghindarinya.

Otak memiliki dua belahan, yaitu otak kiri dan otak kanan. Menurut Roger

Sperry, belahan otak kiri memiliki fungsi yang berbeda dengan belahan otak

kanan. Otak kiri adalah otak rasional, dan otak kanan adalah otak imajinatif.

Belahan otak kiri memiliki kelebihan dalam kata-kata, logika, angka, sekuens,

lineralitas, analisis, dan daftar. Otak kanan memiliki keunggulan dalam ritme,

kesadaran, imajinasi, mengkhayal, warna, dan dimensi.

Model ini sangat membantu dalam mengembangkan kerja kedua bagian

otak, disaat otak kiri bekerja merekam informasi dan merealisasikannya dalam

tulisan, maka otak kanan akan membantu dengan mengembangkan ide-ide kreatif

6

Page 7: Mind Mapping

dalam bentuk visual seperti gambar-gambar, garis-garis dan bahkan warna-warni

dalam tulisan tersebut.

Keadaan ini akan membuat nuansa yang berbeda dibandingakan dengan

catatan pada umumnya. Meriah dan sangat tidak melelahkan mata dan pikiran.

Selain itu mengerjakannya pun seperti melukis atau menggambar. Menggambar

yang dikolaborasikan dengan catatan disekitarnya. Nah keseimbangan antara otak

kiri (menulis catatan) dan otak kanan (menggambar) dapat dipenuhi dengan cara

ini. Keadaan ini sesuai dengan fungsi mind map, yaitu sebagai alat bantu untuk

memudahkan otak bekerja kita.

Pada teknik Mind Mapping, kita akan mencatat menggunakan kata kunci

(keyword) dan gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi

di kepala kita dan ketika kita melihat gambar tersebut maka akan terjelaskan

ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi.

Berikut contoh sederhana: Coba bayangkan kata “jeruk”. Ketika kita

membayangkan sebuah jeruk, maka kita melihat buah yang berwarna kuning, rasa

yang kadang manis dan kadang sedikit asam, atau segelas jus jeruk yang

menyegarkan.

Pernahkah ketika mendengar kata jeruk yang terbayang di benak Anda

adalah huruf-huruf J-E-R-U-K? Kecil kemungkinan hal itu yang Anda

bayangkan. Demikianlah dalam Mind Mapping, Kita cukup menuliskan kata

kunci yang mewakili dan gambar yang paling sesuai dengan asosiasi dan

preferensi kita.

Dalam membuat Mind Mapping juga disarankan menggunakan warna.

Cara ini akan mempermudah kita untuk menyusun pokok pikiran yang berbeda

serta memperkuat efek asosiasi yang dibentuk oleh kata kunci-gambar-warna.

Dengan demikian Mind Mapping menjadi cara mencatat yang

mengakomodir cara kerja otak kita secara natural. Berbeda dengan catatan

konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah, maka mind

mapping mengajak kita untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan

yang saling berhubungan.

7

Page 8: Mind Mapping

Jika menggunakan catatan konvensional, yang berupa kata-kata, atau

angka saja maka kita hanya menggunakan setengah dari kemampuan otak yang

sangat menakjubkan. Mind map akan membantu kita menggunakan kedua belah

otak. Interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu

kreativitas, lainnya adalah kemudahan dalam mengingat. Dengan mind mapping,

secara mental kita membangun sebuah gambar yang dapat dibayangkan. Ketika

gambar tersebut muncul dalam benak kita, maka seluruh penjelasan yang

terkandung di dalamnya akan terjelaskan.

D. Model Pembelajaran Mind Mapping

Model pembelajaran Mind Mapping sangat baik digunakan untuk materi

yang bersifat hapalan. Model ini bisa dipegunakan perorangan maupun secara

kerja kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai

berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.

3. Untuk mengetahui daya serap siswa, guru membentuk kelompok berpasangan

dua orang.

4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru

diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-

catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.

5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil

wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah

menyampaikan hasil wawancaranya.

6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang kiranya belum dipahami

siswa.

7. Kesimpulan/penutup.

8

Page 9: Mind Mapping

E. Cara Membuat Mind Mapping

Membuat peta pikiran bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, cara

biasa. Yaitu menggambar di kertas dengan pensil warna atau spidol warna. Kedua,

cara luar biasa. Yaitu dengan memanfaatkan program / software Mind Mapping.

Kita tinggal memilih untuk memakai cara yang mana. Ada yang lebih menyukai

cara manual, mungkin hasilnya lebih natural dan nilai seninya tampak. Ada juga

yang lebih menyukai menggunakan komputer karena hasilnya lebih rapi dan

prosesnya cepat. Cara apapun yang dipakai, yang paling penting adalah cakupan

materi dari peta pikiran itu. Meskipun menggunakan komputer, kalau materi yang

tercakup dalam peta pikiran itu tidak lengkap, akhirnya kurang sempurna jika

dipakai untuk belajar.

Cara manual ataupun menggunakan software komputer, prinsipnya sama.

Keduanya harus memakai kaidah-kaidah stkitar untuk membuat peta pikiran.

Berikut ini cara membuat peta pikiran secara manual (dengan menggambar biasa):

1. Kita harus bisa melihat materi secara garis besar / keseluruhan. Tentu saja hal

ini harus dilakukan dengan membaca terlebih dahulu buku pelajaran yang kita

miliki.

2. Setelah kita mengetahui garis besar materi, tulislah tema utama /pikiran utama

di tengah-tengah. Memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk

menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih

bebas dan alami.

3. Jika kita membuat peta pikiran secara manual, tulis pikiran utama / tema

materi ini persis di tengah kertas. Peta pikiran biasanya dibuat hanya dalam 1

lembar kertas. Jangan lupa, kita harus membuatnya di kertas secara landscape

(horisontal), bukan portrait (vertikal). Supaya semua materi tercakup / terlihat

luas. Kalau bisa, gunakan gambar untuk ide utama, karena sebuah gambar

bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah

gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap fokus, membantu kita

berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.

9

Page 10: Mind Mapping

4. Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan

gambar. Warna membuat Mind Map atau peta pikiran kita lebih hidup,

menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.

5. Buatlah cabang-cabang dari tema / pikiran utama itu.

6. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-

cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa?

Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga,

atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan

lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama

akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita.

Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar

dari batang utama. Jika ada celah-celah kecil di antara batang sentral dengan

cabang-cabang utamanya atau di antara cabang-cabang utama dengan cabang

dan ranting yangg lebih kecil, alam tidak akan bekerja dengan baik! Tanpa

hubungan dengan mind map kita, segala sesuatu (terutama ingatan dan

pembelajaran) akan berantakan. Jadi buat hubungan.

7. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena

garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan

organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.

8. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci

tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibelitas kepada mind map. Setiap

kata tunggal atau gambar adalah seperti penggkita, menghasilkan sederet

asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap

kata ini akan lebih bebas dan karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran

baru. Kalimat atau ungkapan cenderung menghambat efek pemicu ini. Mind

map yang memiliki lebih banyak kata kunci seperti tangan yang semua sendi

jarinya bekerja. Mind map yang memiliki kalimat atau ungkapan adalah

seperti tangan yang semua jarinya diikat sehingga menjadi kaku.

9. Tambahkan gambar untuk memperjelas maksud dan memudahkan mengingat

kata kunci tertentu. Otak kita menyukai gambar daripada tulisan. Sehingga

dengan gambar kita akan mudah ingat. Seperti halnya gambar sentral, setiap

10

Page 11: Mind Mapping

gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita hanya mempunyai 10 gambar di

dalam mind map, mind map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan!

10. Jika perlu beri warna pada tulisan atau gambar menggunakan pensil warna

atau spidol warna. Otak kita juga menyukai warna. Terbukti jika seseorang

disodori dua gambar, yang satu bewarna yang lain tidak, pasti yang dipilih

adalah gambar yang berwarna.

11. Periksa dan lengkapi materi sampai sempurna dengan membaca lagi materi

pada buku pelajaran.

12. Jadilah sudah sebuah ringkasan materi pelajaran dalam bentuk peta pikiran

dalam satu lembar kertas. Ringkasan ini bisa kita bawa ke mana saja dan bisa

kita baca di mana dan kapan saja.

Berikut adalah contoh-contoh Mind Mapping:

11

Mind Map 1

Page 12: Mind Mapping

12

Mind Map 2

Mind Map 3

Page 13: Mind Mapping

F. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping

Kelebihan model ini adalah :

1. Tema utama terdefinisi secara jelas dikarenakan dinyatakan di tengah

2. Level keutamaan informasi terdefinisi secara lebih baik. Informasi yang

memiliki kadar kepentingan lebih dekat di letakkan dengan tema utama

3. Hubungan masing - masing informasi secara jelas dapat dikenali

4. Ide/gagasan didefinisikan dengan jelas, kemudian ide dibiarkan terbuka

sehingga pikiran tidak macet/jenuh

5. Lebih mudah dipahami dan diingat

6. Informasi baru setelahnya dapat digabungkan tanpa merusak keseluruhan

struktur mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan

7. Masing - masing mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses

pengingatan

8. Mempercepat proses pencatatan karena hanya dengan menggunakan kata

kunci.

13

Mind Map 4

Page 14: Mind Mapping

9. Tersusun seperti jari-jari, sehingga memudahkan untuk mulai bekerja dari

segala arah

10. Berupa rangkuman / ikhtisar, sehingga membantu untuk melihat gambaran

besarnya dan hubungan antara persoalan

11. Mind Mapping memberikan kepada siswa untuk bebas melakukan eksplorasi

hal-hal yang dipikirkannya sehingga wawasan akan bertambah luas. Siswa

dapat melompat dari ide satu ke ide yang lain sehingga pikiran tidak terikat

dan mengalir bebas tanpa harus kehilangan runutan materi esensialnya.

Perbedaan antara catatan biasa dengan Mind Mapping dapat dilihat dari tabel di

bawah ini:

Catatan biasa / linier Mind Mapping

a. Hanya berupa tulisan saja

b. Hanya dalam satu warna

c. Untuk mereview ulang

memerlukan waktu yang lama

d. Waktu yang diperlukan untuk

belajar lebih lama

e. Statis

a. Berupa tulisan, simbol dan gambar

b. Berwarna-warni

c. Untuk mereview ulang diperlukan

waktu yang pendek

d. Waktu yang diperlukan untuk

belajar lebih cepat dan efektif

e. Membuat individu menjadi lebih

kreatif

Sedangkan kekurangannya antara lain adalah:

1. Pengenalan Mind Map yang tergolong baru dapat membuat sebagian siswa

menjadi bingung.

2. Model ini akan dirasa susah bagi siswa yang tidak bisa / tidak percaya diri

dengan kemampuan menggambarnya sehingga pengaplikasian model mungkin

tidak akan maksimal. Gambar yang dihasilkan kemungkinan hanyalah

gambar-gambar sederhana yang tidak bermakna apa-apa.

3. Model ini memerlukan banyak waktu, baik pada saat penjelasan pembuatan

Mind Map dan pada saat pembuatan Mind Map itu sendiri.

14

Page 15: Mind Mapping

G. Perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep (Concept Map)

Mind Map hanya memiliki 1 sentral / topik utama, sedangkan Concept Map bisa

memiliki lebih dari satu topik utama, seperti sistem tata surya yang memiliki 9

planet (seandainya Pluto masih diakui), maka masing-masing planet itu akan

menjadi pusat / topik utama dan antara planet itu saling mempengaruhi /

berhubungan dengan planet lainnya.

Contoh Concept Map adalah sebagai berikut:

H. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas adalah sebagai

berikut:

15

Concept Map

Page 16: Mind Mapping

1. Penggunaan model Mind Mapping dapat membantu meningkatkan hasil

belajar kimia karena dapat mempermudah siswa dalam menghapal dan

mengorganisir ilmu pengetahuan yang baru saja ia dapat.

2. Model ini dapat membuat siswa menjadi lebih terorganisir dan lebih kreatif.

16

Page 17: Mind Mapping

DAFTAR PUSTAKA

Amudiono. 2010. Mind Mapping Dalam Penyusunan Materi Pembelajaran.

http://www.psb-psma.org/content/artikel/2759-mind-mapping-dalam-

penyusunan-materi-pembelajaran Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

Dahrun Usman. 2010. Media Pembelajaran Game dan Mind Mapping.

http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/31547/media-pembelajaran-game-

dan-mind-mapping Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

Edy Prawoto. 2010. Belajar Membuat Mind Mapping.

http://edyprawoto.co.cc/belajar-membuat-mind-mapping%C2%AE.html/

Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

Frebu Trilangga. 2009. Apa Itu Mind Mapping.

http://frebutrilangga.laros.or.id/uncategorized/apa-itu-mind-mapping/

Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

Herdian. 2009. Model Pembelajaran Mind Mapping.

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/29/model-pembelajaran-mind-

mapping/ Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

Muhammad Noer. 2009. Teknik Mencatat Menarik Dengan Mind Mapping.

http://www.muhammadnoer.com/2009/03/teknik-mencatat-kreatif-dengan-

mind-mapping/ Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

Nining Dwirosanti. 2009. Mind Mapping Sebuah Metode Kreatif dan Efektif

dalam Memaksimalkan Kerja Otak. http://p4tk-bispar.net/new/index.php?

option=com_content&task=view&id=93&Itemid=75 Diakses pada tanggal

5 Nopember 2010

17

Page 18: Mind Mapping

Rachmad Widodo. 2009. Model Pembelajaran Mind Mapping.

http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/05/model-pembelajaran-mind-

mapping/ Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

Sri Astutik. 2009. Peta Pikiran Mind Mapping. http://ksupointer.com/2009/peta-

pikiran-mind-mapping Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010

18

Page 19: Mind Mapping

LAMPIRAN

PELAKSANAAN SEMINAR

Judul Makalah : Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk

Meningkatkan Daya Ingat Siswa Dalam Pembelajaran

Konsep-Konsep Materi Kimia

Pemakalah : Donny Ajie Ramadhan

Moderator : Faurina

Penyanggah Utama : Eka Fietriyana

Tempat Pelaksanaan : Ruang Multimedia Gedung Lab MIPA FKIP UNLAM

Banjarmasin

Waktu : 12.00 WITA – selesai

Pertanyaan dan jawaban.

1. Eka Fietriyana

Pertanyaan: Menurut Anda apakah model pembelajaran Mind Mapping ini

akan berhasil 100%?

Jawaban: Tentu saja tidak, hal ini dapat kita lihat dari kelemahan-kelemahan

yang dimiliki model Mind Mapping tersebut. Dapat dipastikan bahwa akan

terdapat sebagian siswa yang tidak mengerti cara membuat Mind Map, dan

itu menjadikan model ini tidak akan berhasil 100%.

2. Warnidah

Pertanyaan: Saya lihat tadi langkah-langkah untuk membuat Mind Map itu

banyak sekali. Apa ada cara lain untuk menyingkat penjelasan membuat Mind

Map tersebut?

Jawaban: Bisa. Kalau dijelaskan secara satu persatu tentu akan menjadi

sangat panjang, tapi hal ini bisa kita atasi dengan cara langsung

memperlihatkan contoh Mind Map yang sudah jadi dan menjelaskan cara

pembuatan Mind Map tersebut secara garis besarnya saja.

3. Shufia Rahmah

19

Page 20: Mind Mapping

Pertanyaan: Bagaimana cara Anda mengevaluasi siswa Anda menggunakan

model ini?

Jawaban: Bisa kita lihat dari hasil Mind Map yang mereka buat. Siswa yang

hapal dan memahami materi akan membuat Mind Map yang kompleks dan

mendetail, sementara siswa yang tidak begitu paham Mind Map-nya akan

biasa-biasa saja. Tentu saja alat evaluasinya tidak hanya dari Mind Map saja,

soal-soal latihan juga akan diberikan di akhir pembelajaran untuk melihat

korelasi antara Mind Map yang diolah dan hasil latihan menjawab soal-soal.

4. Suratno

Tanggapan: Dilihat dari judul makalah seminar Anda, sepertinya Anda

menyeminarkan proposal atau skripsi Anda, sementara yang Anda

seminarkan hanyalah memperkalkan model Mind Mapping saja, jadi saran

saya sebaiknya judul makalah Anda diganti.

Jawaban: Saya sudah sengaja membuat judul makalah ini sependek mungkin,

dengan harapan judul makalah seminar saya tidak terlihat seperti judul

proposal atau skripsi, tapi ternyata masih ada yang menganggap demikian.

Mendengar tanggapan Anda, akan saya pertimbangkan untuk mengganti judul

makalah saya.

5. Drs. Sunarti, M.Pd (Dosen Pembimbing)

Pertanyaan: Apa perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep?

Jawaban: Mind Map hanya memiliki satu topik utama, sementara Peta

Konsep punya banyak topik utama, dan setiap topik utama tersebut saling

berhubungan satu sama lain.

20