model komunikasi dua arah
DESCRIPTION
komunikasi masaTRANSCRIPT
Hubungan Model Komunikasi Dua Arah Antara Atasan dan Bawahan dengan
Motivasi Kerja pada Bintara di POLRESTA Yogyakarta
Oleh:
Prastiwi
Latar Belakang Masalah
Motivasi kerja berdampak secara langsung pada kemajuan organisasi (Simamora, 2006)
Organisasi yang ingin maju harus memiliki karyawan yang termotivasi dengan baik (Robbins&Counter (dalam Suwatno dkk, 2011)
Latar Belakang Masalah (lanjutan) …
Komunikasi dapat membangkitkan motivasi (Suwatno&Priansa, 2011).
Iklim komunikasi timbal balik akan menciptakan perasaan dihargai pada bawahan sehingga dapat memicu untuk berprestasi.
Observasi awal tanggal 23 Desember 2011 di kantor Polresta Yk
• Beberapa anggota kepolisian terlambat mengikuti apel sehingga tunjangan kerja terpaksa harus dipotong.
• Seorang anggota yang tidak melakukan tugas sesuai dengan standart prosedur yang telah ditetapkan.
• Pada saat menjelang usai tugas jaga, beberapa anggota tampak meninggalkan area tugas lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
• Ada beberapa anggota yang datang tepat waktu apel, kemudian meninggalkan tempat tugas dan kembali pada saat apel siang
DAS SEIN
DAS SEIN (lanjutan)…
• Remunerasi • Tunjangan Kinerja
Hasil wawancara pada tanggal 23 Desember 2011DATA TERLAMPIR
memiliki tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yaitu tanggung jawab terhadap segala konsukuensi tugas antara sikap disiplin dan menyukai tujuan organisasi Handoko (2003)
DAS SOLEN
Tujuan dari Polresta Yk
Memiliki anggota yang disiplin dan bertanggung jawab.
Sikap anggotamengindikasikan tidak adanya motivasi kerja.
Individu yang memiliki motivasi kerja
DAS SOLEN (lanjutan…)
Disediakan fasilitas untuk menyampaikan pesan secara timbal balik
Rumusan Permasalahan
“Apakah terdapat hubungan antara model komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan pada Bintara dengan motivasi kerja pada anggota kepolisian Polresta
Yogyakarta? “
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan
Mengetahui hubungan antara model komunikasi dua arah antara pimpinan dan bawahan dengan
motivasi kerja Bintara di Polresta Yogyakarta.
ManfaatTeoritis
Untuk menambah dan mengembangkan khasanah kepustakaan psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi terkait dengan hubungan antara model komunikasi dua arah pimpinan dan bawahan dengan motivasi kerja karyawan.
Praktis
Menjadi masukan bagi organisasi dan instansi terkait upaya untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dapat meningkatkan produktifitas.
MOTIVASI KERJA
PengertianDorongan individu untuk berusaha melakukan yang terbaik dalam tugas sehingga individu melakukan berbagai upaya untuk mencapai. (McCellanad dalam Suwatno dkk, 2011)
Kesediaaan untuk mengerahkan tingkat usaha maksimal sesuai dengan tujuan organisasi, usaha tersebut juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dalam waktu bersamaan. (Robins, 1998)
Proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Robbins dan (Judge ,2008)
Aspek-aspek Motivasi Kerja
Handoko (2003):
1. Kepercayaan Diri
2. Daya tahan terhadap tekanan
3. Memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah.
4. Ketidakputusasan
5. Menyukai tujuan sesuai kemampuan
Aspek-aspek Motivasi Kerja (lanjutan) …
Mangkunegara (2001)
1. Memiliki tanggung jawab pribadi dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan.
2. Memiliki program kerja yang terencana serta memiliki tujuan yang realistis.
3. Sikap optimis dan percaya diri
4. Memiliki tujuan yang sesuai dengan tujuan organisasi antara lain adalah peningkatan sikap disiplin.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Nitisemito (1990)
1. Situasi yang menimbulkan suasana dan hubungan sosial yang menyenangkan.
2. Perilaku pemimpin yang positif
3. Pemberian kepercayaan pada karyawan
4. Memberikan kewajiban kepada karyawan tanpa mengurangi harga diri dan menyinggung perasaan.
MODEL KOMUNIKASI DUA ARAHPIMPINAN DAN BAWAHAN
Pengertian
Model komunikasi yang kedua pihak berperan sebagai komunikator dan komunikan secara bergantian, saling
mengirim pesan dan menerima pesan secara berkelanjutan (Mulyana, 2006)
Komunikasi yang dilakukan dua arah secara timbal balik antara atasan dan bawahan pada suatu organisasi dengan tujuan
merencanakan, mengontrol, melakukan koordinasi, pelatihan, pengambilan keputusan, menyelesaikan konflik dan proses organisasi lainnya Hadiwaluyo (dalam Rakhmawati, 2007)
Aspek-Aspek Komunikasi Dua Arah Yuwono (dalam Surayka,1993)
a. Pengertian bersama
Penerimaan yang cermat dari pendengar seperti yang dimaksud oleh komunikator.
b. Kepercayaan pada pelaku komunikasi
Kemampuan komunikasi untuk menimbulkan kepercayaan terhadap pelaku komunikasi dan isi informasi
c. Kerjasama.
Merupakan kemampuan komunikasi untuk menimbulkan kerjasama yaitu terjadinya kerjasama antara atasan dan bawahan serta sesama karyawan.
Pengertian bersama
Kepercayaan pada pelaku komunikasi
Kerjasama
Menimbulkan suasana dan hubungan sosial yang menyenangkan
pemimpin disegani dan dihormati karyawan sehingga dapat menimbulkan kepercayaan dari bawahan.
memberi keyakinan tentang masa depan perusahaan serta memberi kesempatan karyawan untuk mengembangkan diri melalui pelatihan-pelatihan.
Memberikan kewajiban kepada karyawan tanpa mengurangi harga diri dan menyinggung perasaan
Hubungan Model Komunikasi Dua Arah antara Pimpinan dan Bawahan dengan Motivasi Kerja di Polresta Yogyakarta
Perhatian atasan terhadap kebutuhan, kepentingan dan sikap karyawan akan sangat membantu terwujudnya interaksi yang menyenangkan
HIPOTESIS
Terdapat hubungan yang positif antara komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan dengan motivasi
kerja pada Bintara di Polresta Yogyakarta.
Semakin tinggi efektifitas komunikasi dua arah antara pimpinan dan bawahan, maka semakin tinggi pula
motivasi kerja. Sebaliknya, semakin rendah efektifitas komunikasi dua arah antara pimpinan dan bawahan, maka semakin rendah pula motivasi kerja
VARIABEL-VARIABEL
Variabel Tergantung
Motivasi Kerja
Variabel Bebas Model Komunikasi Dua Arah antara Atasan
dan Bawahan
SUBJEK
Anggota Kepolisian di POLRESTA YOGYAKARTA
Unit Jumlah Subjek
Sabara 13
Intel 10
Reskrim 23
Lantas 17
Bimas 7
Definisi Operasional
Motivasi KerjaMerupakan dorongan dari dalam
individu untuk melakukan tugas dengan baik dikarenakan Individu tersebut memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi,
tidak mudah putus asa, berani menerima konsekuensi dariTugas serta menyukai tugas dan tujuan perusahaan.
Model Komunikasi Dua Arah antara Atasan dan BawahanMerupakan model komunikasi timbal balik antara atasan dan bawahanyang dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga dapatMenciptakan dorongan dalam diri individu pelaku komunikasi untuk
Saling percaya sebhingga muncul kepercayaan diri, meningkatkan rasa Tanggung jawab serta menyukai tujuan dari perusahaan/institusi.
METODE PENGUMPULAN DATA
Skala Motivasi Kerja:
Skala Likert mengacu pada aspek dari Handoko (2005) • Kepercayaan Diri• Daya tahan terhadap tekanan• Memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah• Ketidakputusasan• Menyukai tujuan sesuai kemampuan
Skala Model Komunikasi Dua Arah Antara Pimpinan dan Bawahan:
Skala Likert mengacu pada aspek dari Yuwono (dalam Surayka,1993) yaitu:
• Pengertian bersama• Kepercayaan pada pelaku komunikasi• Kerjasama
Pernyataan-pernyataan pada kedua skala bersifat favorable dan unfavorable
Terdiri dari 5 alternatif jawaban:
• SS (Sangat Sesuai)
• S (Sesuai)
• N (Netral)
• TS (Tidak Sesuai)
• STS (Sangat Tidak Sesuai).
HASIL PENELITIANKATEGORISASI DATA SUBJEK
MOTIVASI KERJA
MODEL KOMUNIKASI DUA ARAH
Skor Jumlah Subjek Kategori PersentaseX < 135,33 10 Rendah 14,28%
135,33 < X < 212,67 21 Sedang 30,01%212,67< X 39 Tinggi 55,71%
70 100%
Skor Jumlah Subjek Kategori PersentaseX < 83 10 Rendah 14,28%
84 < X < 132 29 Sedang 41,44%132 < X 31 Tinggi 44,28%
70 100%
HASIL PENELITIAN (lanjutan) …
Hasil uji Normalitas-Motivasi Kerja : KS-Z sebesar 0,91 signifikansi 0,366 (p>0,05)- Model Komunikasi Dua Arah : KS-Z sebesar 1,01 signifikansi 0,255 (p>0,05)
UJI PRASYARAT
UJI HIPOTESIS
Hasil uji NormalitasF – 58,792 taraf siginifikansi 0,00 (p<0,05)
Analisis korelasi Product Momentr – 0,578 , (r > 0)
HASIL PENELITIAN (lanjutan) …
Nilai R (Measures of Association)R Square – 0,327 ==== >>> sumbangan Model Komunikasi Dua Arah terhadap Motivasi Kerja pada Bintara di Polresta Yk = 32,7 %
FAKTOR – FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA-Self Efficacy
42,6% - penelitian Sriyanto (2012)
-Ketersediaan fasilitas pendukung kerjaPenelitian Sriyanto (2012)
-Stress Kerja 36,92% - Penelitian Widarti (2005)
KESIMPULAN
Terdapat hubungan yang positif antara model komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan dengan motivasi
kerja pada Bintara di Polresta Yogyakarta.
TERIMAKASIH