radio komunikasi digital dua arah dengan sumber tenaga yang … · 2014. 3. 20. · radio...

64
RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA oleh Bonus Adityas NIM : 612006002 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oktober 2013

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA

YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

oleh

Bonus Adityas

NIM : 612006002

Skripsi

Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Oktober 2013

Page 2: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA
Page 3: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA
Page 4: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA
Page 5: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

INTISARI

Tugas skripsi ini merancang dan merealisasikan sebuah sistem radio komunikasi

digital dua arah. Informasi yang ditransmisikan berupa suara percakapan manusia. Catu

daya yang digunakan berupa baterai. Baterai dapat diisi ulang menggunakan sel surya pada

siang hari.

Radio komunikasi dalam tugas skripsi ini dirancang sebagai alat komunikasi yang

hemat daya. Daerah pemakaian terutama pada area outdoor dimana jaringan listrik sulit

ditemui. Radio komunikasi ini diperuntukkan bagi kelompok pengguna yang memerlukan

alat komunikasi di area outdoor dalam jangka waktu lama.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa jarak jangkauan radio komunikasi ini dapat

mencapai 200 m. Lama pemakaian radio komunikasi dapat mencapai 16 jam setelah diuji

dengan proporsi 90 detik standby, 5 detik terima dan 5 detik pancar. Pengujian yang lain

menunjukkan bahwa baterai dapat diisi ulang menggunakan panel sel surya dalam waktu

sekitar tiga jam. Namun hasil pengujian kualitas sinyal suara menunjukkan bahwa sinyal

keluaran perangkat audio output masih didominasi derau.

i

Page 6: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

ABSTRACT

In this final report, a two way digital communication radio system is designed and

built. This system carries information signal formed by human speech. Each unit of radio

communication in this system uses battery as its power supply. The battery can be

recharged by solar cell.

The communication radio is designed to consumes power less than handy talky

does. It can be operated in outdoor which is hard to get power line connection. So it can be

used by user group that need communication device for long usage in outdoor.

Based on the test results, the maximum range of the communication radio is 200 m

in open air (line of sight). The communication radio can be used until 16 hours using test

cycle with proportion : 90 seconds standby, 5 seconds transmit, and 5 seconds receive. In

other test result, the baterry can be recharged by solar cell panel in about 3 hours.

Meanwhile, the audio output quality is still poor. The output sound is still dominated by

noise.

ii

Page 7: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

KATA PENGANTAR

Pujian dan syukur dipersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Bimbingan

dan kekuatan yang diberikan olehNya menuntun penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi

yang berjudul “Radio Komunikasi Digital Dua Arah dengan Sumber Tenaga yang Dapat

Diisi Ulang Menggunakan Sel Surya”. Adapun tugas skripsi ini dapat direalisasikan berkat

dukungan berbagai pihak.

1. Ayah dan ibu atas dukungan materiil dan morilnya, kedua kakakku perempuan atas

dukungan doa dan semangatnya, serta kedua kakakku laki – laki yang selalu memberi

inspirasi.

2. Bapak Ir. Lukas Bambang Setyawan, M.Sc. selaku pembimbing satu.

3. Bapak Fransiscus Dalu Setiaji, M.T. selaku pembimbing dua.

4. Para staf pengajar, laboran dan staf TU FTEK UKSW.

5. Seluruh teman – teman angkatan 2006 atas bantuan dan motivasinya.

6. Komunitas Petros, XT, LPMI, The Navigator, GB, dan Pemondokan Candra atas

pelajaran berharga dan pengalaman yang tak terlupakan selama penulis berkuliah.

7. Semua teman dan pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Mungkin masih terdapat beberapa kekurangan dalam tugas skripsi ini. Saran dan

kritik yang konstruktif sangat membantu penulis dalam mengembangkan tugas skripsi ini

menjadi lebih baik di masa depan.

Salatiga, 29 September 2013

Penulis

iii

Page 8: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

DAFTAR ISI

INTISARI ...............................................................................................................................i

ABSTRACT ..........................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................iii

DAFTAR ISI .........................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .........................................................................................................1

1.2. Batasan Masalah ......................................................................................................3

1.3. Spesifikasi Alat ........................................................................................................3

1.4. Sistematika Penulisan ..............................................................................................4

BAB II SISTEM RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH .....................................5

BAB III PERANCANGAN

3.1. Gambaran Umum Perancangan .............................................................................10

3.2. Perangkat Transceiver

3.2.1. Mikrokontroler .............................................................................................12

3.2.2. RFM12 .........................................................................................................12

3.2.3. Saklar Pemilih Mode ....................................................................................13

3.2.4. Saklar Pemilih Kanal ....................................................................................14

3.2.5. Saklar untuk Memulai Pembicaraan ............................................................14

3.3. Perangkat Audio

3.3.1. Perangkat Audio Input ..................................................................................15

3.3.2. Perangkat Audio Output ...............................................................................18

3.4. Perangkat Lunak Protokol Komunikasi

3.4.1. Konsep Radio Induk dan Radio Anak ..........................................................22

3.4.2. Pengoperasian RFM12

3.4.2.1. Inisialisasi RFM12 .................................................................................22

iv

Page 9: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

3.4.2.2. Pengaturan Frekuensi .............................................................................26

3.4.2.3. Prosedur Pengiriman Data ......................................................................27

3.4.2.4. Prosedur Penerimaan Data .....................................................................28

3.4.3. Konversi Sinyal Informasi Menjadi Data .....................................................29

3.4.4. Konversi data Menjadi Sinyal PWM ...........................................................30

3.4.5. Penerapan Konsep Radio Induk dan Radio Anak pada Program .................31

3.5. Pengukuran Kebutuhan Daya ................................................................................33

3.6. Perangkat Catu Daya

3.6.1. Baterai ..........................................................................................................34

3.6.2. Panel Sel Surya .............................................................................................36

3.6.3. DC to DC Converter .....................................................................................36

3.6.4. Detektor Level Tegangan Baterai .................................................................38

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

4.1. Pengujian Perangkat Audio ...................................................................................39

4.2. Pengujian Transmisi Informasi..............................................................................41

4.3. Pengujian Konsumsi Daya.....................................................................................43

4.4. Pengujian Lama Pemakaian...................................................................................44

4.5. Pengujian Jangkauan Komunikasi.........................................................................45

4.6. Pengujian Pengisian Ulang Baterai........................................................................46

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................................................48

5.2. Saran Pengembangan ............................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................50

LAMPIRAN

Gambar Alat....................................................................................................................52

v

Page 10: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hubungan dan letak radio induk dan radio anak ..............................................6

Gambar 2.2. Proses pemindaian kanal ..................................................................................7

Gambar 2.3. Hubungan perangkat audio, unit pemroses, dan tranceiver data ......................8

Gambar 2.4. Hubungan antar bagian perangkat keras ..........................................................9

Gambar 3.1 Bagan perangkat keras radio komunikasi digital dua arah ..............................11

Gambar 3.2 Skematik Perangkat Transceiver .....................................................................15

Gambar 3.3 Skematik Audio Input ......................................................................................16

Gambar 3.4. Skematik tapis lolos bawah untuk audio output .............................................19

Gambar 3.5. Untai penguat untuk audio output ..................................................................21

Gambar 3.6. Diagram alir radio anak ..................................................................................23

Gambar 3.7. Diagram alir radio induk ................................................................................24

Gambar 3.8. Diagram alir prosedur pengiriman data ..........................................................28

Gambar 3.9. Diagram alir prosedur penerimaan data .........................................................30

Gambar 3.10. Diagram alir radio induk saat menerima informasi ......................................32

Gambar 3.11. Skematik Buck Converter menggunakan MC34063A .................................37

Gambar 4.1. Sinyal masukan ...............................................................................................40

Gambar 4.2. Keluaran penguat awal ...................................................................................40

Gambar 4.3. Keluaran tapis lolos bawah .............................................................................40

Gambar 4.4. Keluaran pin PWM .........................................................................................40

Gambar 4.5. Keluaran tapis PWM ......................................................................................41

Gambar 4.6. Keluaran penguat akhir ..................................................................................41

Gambar 4.7. Keluaran pin PWM radio komunikasi kedua .................................................42

Gambar 4.8. Keluaran tapis PWM radio komunikasi kedua ...............................................42

Gambar 4.9. Keluaran penguat akhir radio komunikasi kedua ...........................................43

Gambar 4.10. Untai pengujian lama pemakaian radio komunikasi.....................................45

vi

Page 11: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Konsumsi Daya Berbagai Radio Komunikasi Analog .........................................2

Tabel 3.1. Pembagian Kanal ................................................................................................26

Tabel 3.2. Pengukuran Kebutuhan Arus Listrik ..................................................................33

Tabel 3.3. Perbandingan Karakteristik Baterai ....................................................................34

Tabel 4.1. Konsumsi Arus Radio Komunikasi ....................................................................44

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Lama Pemakaian Baterai .........................................................45

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Jarak Jangkauan Komunikasi ...................................................46

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Pengisian Ulang Baterai ...........................................................47

vii

Page 12: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Radio komunikasi dua arah adalah alat komunikasi nirkabel yang masih mempunyai

peran penting untuk percakapan jarak jauh dalam suatu area. Pengoperasiannya tidak

memerlukan BTS (Base Transceiver Station), koneksi dengan satelit maupun biaya

tambahan untuk melangsungkan percakapan. Hal ini menyebabkan radio komunikasi dapat

dipakai di area yang tidak terjangkau jaringan selular maupun satelit. Kegiatan – kegiatan

yang berlangsung di area outdoor sering menggunakan radio komunikasi dua arah sebagai

pilihan utama untuk alat komunikasi yang digunakan.

Handy talky merupakan contoh radio komunikasi dua arah yang sering dipakai di

area outdoor. Berbagai kegiatan seperti eksplorasi alam, operasi penyelamatan dan

evakuasi bencana menggunakan handy talky sebagai alat komunikasi utama. Seringkali

berbagai kegiatan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, bisa bebeberapa hari

bahkan beberapa minggu. Baterai yang menjadi sumber daya handy talky harus beberapa

kali diisi ulang. Jika tidak ada sarana untuk mengisi ulang baterai, maka baterai cadangan

harus disediakan.

Handy talky membutuhkan suplai daya yang cukup besar untuk sebuah piranti

komunikasi portabel. Sebagaimana dipaparkan oleh Tabel 1.1, konsumsi daya handy talky

dapat mencapai 5 Watt per unit. Kebutuhan suplai tegangan mencapai 9 V. Jika baterai yang

digunakan adalah baterai Nikel (Ni – Cd atau Ni – MH) jenis AA (nominal tegangan 1,2

V), beberapa buah baterai harus digunakan. Menurut hasil tes, untuk siklus pemakaian :

pancar (5 detik) → terima (5 detik) → standby (90 detik), baterai dapat dipakai setidaknya

delapan jam. Waktu penggunaan baterai akan memendek jika handy talky lebih sering

digunakan dalam kondisi pancar.

1

Page 13: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Tabel 1.1. Konsumsi Daya Berbagai Radio Komunikasi Analog1.

Tipe RadioDaya

Pancar (W)

Kebutuhan

Baterai

Pemakaian

(Jam)

Motorola GP-2000 1 – 5 7,2 V 8 – 11

Motorola GP-328/338 5 7,5 V 8 – 14

Kenwood TH-255 0,5 – 5,5 6 – 9 V 8 – 15

Sumber daya untuk pengisian ulang baterai pada umumnya menggunakan jaringan

listrik. Namun jika tidak tersedia jaringan listrik, baterai harus diganti dengan baterai yang

masih berdaya penuh. Jadi jika handy talky digunakan di area outdoor dalam waktu lama

tanpa tersedia jaringan listrik, dibutuhkan baterai cadangan dalam jumlah besar.

Lain halnya dengan modul – modul transceiver data via RF (Radio Frequency)

yang mulai banyak tersedia saat ini. Modul tranceiver data yang pada umumnya beroperasi

pada pita ISM (Industrial, Scientific, and Medical) ini mengkonsumsi daya hanya pada

kisaran puluhan sampai ratusan miliwatt. Nominal tegangan yang dibutuhkan rata – rata di

bawah 5 V sehingga sebuah baterai Litium (Li – Po atau Li – Ion) atau dua buah baterai

Nikel sudah cukup untuk mengoperasikan modul transceiver tersebut. Jarak jangkauan

komunikasi yang dapat dicapai modul transceiver data mencapai ratusan meter, cukup

untuk komunikasi di area outdoor. Beberapa kelebihan tersebut menjanjikan pemakaian

modul transceiver data untuk membangun suatu sistem radio komunikasi digital dua arah

yang hemat daya.

Selain pemilihan modul RF yang lebih hemat daya, pemanfaatan sumber daya yang

melimpah di area outdoor untuk pengisian ulang baterai juga perlu diperhatikan. Salah satu

sumber daya melimpah yang dapat dipakai adalah cahaya matahari. Cahaya matahari

mudah ditemukan di area terbuka dan energi cahaya yang dipancarkan dapat digunakan

dengan bebas. Pemanfaatan cahaya matahari untuk pengisian ulang baterai akan

mengurangi kebutuhan terhadap jaringan listrik. Demikian pula kebutuhan terhadap baterai

1 Berdasarkan tes dengan siklus pemakaian : TX (5 detik) → RX (5 detik) → Standby (5 detik).Tes ini tertera pada lembar data Motorola GP-2000 [19, h.2], Motorola GP-328/338 [20, h.5] dan Kenwood TH-255 [12, h.55].

2

Page 14: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

cadangan juga dapat ditekan.

Bertolak dari latar belakang di atas, maka tugas skripsi ini bertujuan merancang dan

merealisasikan perangkat dan sistem radio komunikasi digital yang dapat digunakan untuk

mengirim dan menerima informasi suara percakapan manusia. Sumber tenaga yang

digunakan berupa baterai dan dapat diisi ulang menggunakan sel surya.

1.2. Batasan Masalah

Alat yang dirancang berupa radio komunikasi dua arah. Informasi yang

ditransmisikan berupa suara bicara / percakapan manusia. Frekuensi operasional radio

komunikasi terletak pada pita ISM 433 MHz, sesuai dengan pita frekuensi modul

transceiver data yang digunakan. Jarak jangkauan komunikasi adalah 200 meter ke segala

arah tanpa halangan (menyesuaikan juga dengan modul transceiver data yang digunakan).

Radio komunikasi yang dirancang menggunakan baterai yang dapat diisi ulang.

Pengisian ulang menggunakan sinar matahari sebagai sumber tenaga. Dengan demikian

pengisian ulang baterai dilakukan siang hari.

1.3. Spesifikasi Alat

Berdasarkan surat tugas nomor 40/I.3/FTEK/XII/2012, tertanggal 19 Desember

2012, maka skripsi ini disusun dengan spesifikasi alat sebagai berikut :

1. Alat yang dibuat berupa empat set radio komunikasi. Masing – masing dapat

difungsikan sebagai radio induk maupun radio anak. Radio induk adalah radio

komunikasi yang mengatur pertukaran informasi antar radio komunikasi. Radio

anak adalah radio komunikasi yang pertukaran informasinya diatur oleh radio

induk. Pemilihan mode radio komunikasi tersebut (radio induk atau radio anak)

diatur menggunakan sebuah saklar.

2. Radio komunikasi beroperasi pada pita ISM 433 MHz (430,24 – 439,7575 MHz).

3. Pengoperasian radio komunikasi menggunakan tujuh belas kanal, masing – masing

selebar 400 kHz. Satu kanal berfungsi sebagai frekuensi pancar radio induk

sekaligus sebagai frekuensi terima radio anak. Enambelas kanal berfungsi sebagai

3

Page 15: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

frekuensi pancar radio anak sekaligus sebagai frekuensi terima radio induk.

Pemilihan kanal menggunakan sebuah saklar. Saklar ini juga digunakan untuk

mengatur jumlah radio anak yang dapat ditangani oleh radio induk.

4. Setiap set radio komunikasi memiliki jangkauan komunikasi mencapai 200 meter ke

segala arah (omnidireksional) dalam keadaan tanpa halangan (line of sight).

5. Sumber tenaga radio komunikasi adalah dua set baterai isi ulang berjenis Litium.

Spesifikasi baterai selengkapnya ditentukan setelah pengukuran kebutuhan daya

radio komunikasi.

6. Baterai dapat digunakan untuk pengoperasian minimal 8 jam (siklus pemakaian :

pancar (5 detik), terima (5 detik), standby (90 detik)).

7. Baterai dapat diisi ulang menggunakan modul sel surya. Spesifikasi modul sel surya

selengkapnya ditentukan setelah pengukuran kebutuhan daya radio komunikasi.

8. Setiap set radio komunikasi memiliki ukuran fisik sekitar 15 x 6 x 5 cm.

1.4. Sistematika Penulisan

Bagian utama skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab pertama merupakan bab

Pendahuluan. Bab ini menjelaskan latar belakang serta batasan masalah dalam pembuatan

tugas skripsi. Bab ini juga berisi spesifikasi alat dan sistematika penulisan. Bab kedua

berjudul Sistem Radio Komunikasi Digital Dua Arah. Bab ini berisi pemaparan dasar –

dasar perancangan tugas skripsi. Bab ketiga merupakan bab Perancangan. Bab ini berisi

metode dan langkah – langkah perancangan seluruh bagian alat meliputi perangkat keras

dan perangkat lunak. Bab berikutnya adalah bab keempat yaitu Pengujian dan Analisis. Bab

ini berisi hasil pengujian alat beserta analisisnya. Bab kelima adalah bab Penutup. Bab

terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh berdasarkan keseluruhan tugas skripsi. Bab

ini juga memuat saran pengembangan lebih lanjut.

4

Page 16: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

BAB II

SISTEM RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH

Radio komunikasi yang dirancang pada tugas skripsi ini adalah radio komunikasi

dua arah untuk percakapan. Informasi yang dikirim dan diterima berupa suara percakapan

manusia. Radio komunikasi menggunakan modul transceiver data sehingga informasi

dikirim dalam bentuk data digital. Sistem radio komunikasi digital dua arah ini

memerlukan protokol komunikasi untuk mengatur lalu lintas pertukaran data antar unit

radio komunikasi.

Jika dua paket data dikirim melalui gelombang radio menggunakan frekuensi yang

sama, maka dapat terjadi tabrakan dan interferensi antar data [23, h.1031]. Hal tersebut

dihindari menggunakan protokol komunikasi untuk mengatur pertukaran data antar unit

radio komunikasi. Pada umumnya, protokol tersebut dilakukan oleh unit yang disebut base

station [8, h.530]. Demikian pula radio komunikasi pada tugas skripsi ini membutuhkan

suatu unit yang bertugas mengatur lalu lintas data antar radio komunikasi.

Tampak dalam Gambar 2.1, ada dua fungsi radio yang selanjutnya akan disebut

radio induk dan radio anak. Radio induk adalah unit yang berperan sebagai base station.

Unit radio komunikasi ini menjalankan protokol komunikasi sehingga pertukaran data antar

unit radio komunikasi dapat berjalan lancar. Radio anak menjalankan kegiatan pemancaran

dan penerimaan data yang prosedurnya diatur oleh radio induk. Supaya penggunaanya

lebih fleksibel, tiap unit radio komunikasi dirancang dapat berperan sebagai radio induk

atau radio anak.

Pengaturan peran radio komunikasi sebagai radio induk atau radio anak dilakukan

sebelum radio komunikasi dihidupkan. Kelompok pengguna harus membuat kesepakatan

mengenai unit radio komunikasi yang berperan sebagai radio induk dan yang berperan

sebagai radio anak. Dalam satu kelompok pengguna, harus ada dan hanya boleh ada satu

unit radio komunikasi yang berperan sebagai radio induk. Unit radio komunikasi lain yang

berperan sebagai radio anak harus diatur supaya memiliki frekuensi pancar yang berbeda –

beda. Setelah radio komunikasi dihidupkan, pembagian peran tersebut tidak boleh diganti

5

Page 17: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

kecuali ada kesepakatan lain. Pengguna radio induk diusahakan berada di tengah – tengah

kelompok pengguna supaya jaringan komunikasi yang diciptakan dapat mencapai

jangkauan maksimum.

Gambar 2.1. Hubungan serta letak radio induk dan radio anak.

Radio komunikasi dengan banyak pengguna atau radio komunikasi multiuser

umumnya memakai pembagian kanal frekuensi yang disebut FDMA (Frequency Division

Multiple Access). Demikian pula sistem radio komunikasi digital yang dirancang

memerlukan pembagian kanal. Setiap radio anak harus memiliki frekuensi pancar yang

berbeda sehingga radio induk dapat membedakan sumber data dengan baik. Guna

memperoleh data dari setiap radio anak, radio induk perlu melakukan pemindaian

frekuensi. Frekuensi terimanya perlu diubah sesuai frekuensi pancar masing – masing radio

anak. Arah pemindaian dibuat dari kanal radio anak yang terendah sampai kanal tertinggi

kemudian memutar lagi ke kanal terendah. Jika ada radio anak yang mengirimkan data,

maka pemindaian kanal berhenti, radio anak menerima data dan memancarkannya kembali

6

Page 18: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

ke seluruh radio anak. Jika radio anak tidak mengirimkan data, pemindaian diteruskan ke

kanal berikutnya. Radio induk menggunakan sebuah kanal untuk memancarkan data ke

seluruh radio anak. Dengan demikian frekuensi terima seluruh radio anak diatur sama

dengan frekuensi kanal tersebut.

Gambar 2.2. Proses pemindaian kanal.

Informasi suara dipancarkan dan diterima dalam bentuk data digital. Perangkat

audio yang bekerjasama dengan suatu unit pemroses berfungsi mengubah sinyal suara

menjadi data dan data menjadi sinyal suara. Perangkat audio pada bagian input berfungsi

menangkap sinyal suara dan memperkuatnya. Hasil penguatan tersebut akan diterima unit

pemroses melalui ADC (Analog to Digital Converter). Unit pemroses kemudian

mengeluarkan informasi dalam bentuk sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Perangkat

audio output bertugas mengekstrak sinyal informasi yang terkandung dalam sinyal PWM

tersebut. Selanjutnya sinyal informasi dikeluarkan penyuara menjadi sinyal suara yang

dapat didengar pengguna radio komunikasi.

7

Page 19: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Gambar 2.3. Hubungan perangkat audio, unit pemroses, dan tranceiver data.

Sebagaimana peralatan portabel pada umumnya, radio komunikasi ini ditenagai

oleh baterai. Baterai yang digunakan adalah baterai yang dapat diisi ulang. Radio

komunikasi ini ditujukan untuk dapat dipakai pada daerah outdoor pada waktu yang lama.

Oleh karena itu pengisian ulang baterai harus memanfaatkan sumber daya yang dapat

dijumpai di area outdoor, dalam hal ini sinar matahari.

Piranti yang digunakan untuk pengisian ulang baterai memanfaatkan cahaya

matahari adalah panel sel surya. Sel surya dapat mengubah energi cahaya matahari

menjadi energi listrik sehingga dapat menjadi sumber daya bagi proses pengisian ulang

baterai. Daya yang dihasilkan panel sel surya kemudian digunakan oleh perangkat pengisi

ulang baterai untuk mengisi ulang muatan baterai.

Berdasarkan uraian di atas, perancangan sistem radio komunikasi digital dua arah

memerlukan perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Kebutuhan perangkat keras

dapat dikelomopokkan menjadi tiga bagian utama : perangkat transceiver, perangkat audio,

dan perangkat catu daya. Perangkat transceiver memuat transceiver data dan unit pemroses.

Perangkat audio terdiri atas perangkat audio input dan perangkat audio output. Perangkat

catu daya meliputi baterai, panel sel surya dan untai pengisi ulang baterai. Hubungan ketiga

perangkat ini tampak dalam Gambar 2.4. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah

perangkat lunak yang dibenamkan pada unit pemroses. Perangkat lunak ini bertugas

menjalankan protokol komunikasi yang meliputi fungsi radio induk dan radio anak.

8

Page 20: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Gambar 2.4. Hubungan antar bagian perangkat keras.

9

Page 21: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

BAB III

PERANCANGAN

Perancangan radio komunikasi digital dua arah meliputi perancangan perangkat

keras dan perancangan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas tiga bagian utama :

perangkat transceiver, perangkat audio, dan perangkat catu daya. Perangkat lunak berupa

program mikrokontroler yang memuat protokol komunikasi, pemrosesan data dan

pendeteksian tegangan baterai.

3.1. Gambaran Umum Perancangan

Radio komunikasi dalam tugas skripsi ini akan direalisasikan menjadi empat unit

dimana masing – masing perangkat kerasnya memiliki tiga bagian utama : perangkat

transceiver, perangkat audio dan perangkat catu daya. Perangkat transceiver memuat

mikrokontroler dan modul transceiver data (RFM12). Perangkat audio terdiri atas

perangkat audio input dan perangkat audio output. Perangkat catu daya terdiri atas baterai,

panel surya, untai pengisi ulang baterai dan detektor level tegangan baterai. Bagan

keseluruhan perangkat keras tersebut tampak dalam Gambar 3.1.

Mikrokontroler bersama modul transceiver data RFM12 bertugas melaksanakan

protokol komunikasi. Mikrokontroler juga bertugas melakukan pemrosesan data dan

berperan dalam pendeteksian level tegangan baterai.

Perangkat audio input tersusun atas penguat awal dan tapis lolos bawah sedangkan

perangkat audio output dibangun menggunakan tapis lolos bawah. Penguat awal bertugas

menyesuaikan sinyal keluaran mikrofon sehingga dapat diterima ADC mikrokontroler.

Penyesuaian ini meliputi penguatan dan pemberian offset tegangan. Tapis lolos bawah pada

perangkat audio input bertugas membatasi jangkauan frekuensi untuk proses pencuplikan

oleh ADC. Tapis lolos bawah pada audio output bertugas mengekstrak sinyal informasi dari

sinyal PWM.

Baterai yang digunakan sebagai catu daya adalah baterai yang dapat diisi ulang.

Baterai diisi ulang menggunakan untai pengisi ulang baterai yang bersumber daya keluaran

10

Page 22: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

panel surya. Untai pengisi ulang baterai dibangun menggunakan untai DC to DC Converter.

Keadaan baterai terisi penuh dan baterai lemah dideteksi dengan detektor level tegangan

baterai. Detektor ini terhubung ke salah satu ADC mikrokontroler.

Gambar 3.1. Bagan perangkat keras radio komunikasi digital dua arah.

3.2. Perangkat Transceiver

Perangkat transceiver merupakan bagian utama radio komunikasi yang berfungsi

melakukan transmisi data antar unit radio komunikasi. Transmisi data dilakukan menurut

protokol komunikasi yang dibenamkan pada mikrokontroler. Tugas perangkat ini antara

lain dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Mengubah informasi menjadi data, yaitu mengubah sinyal listrik – suara dari perangkat

audio input menjadi data digital.

2. Mengubah data menjadi informasi, yaitu mengubah data yang diterima menjadi sinyal

PWM yang kemudian diberikan ke bagian audio output.

3. Melakukan pertukaran data, meliputi pengiriman dan penerimaan data.

4. Menentukan fungsi radio komunikasi sebagai radio induk atau radio anak.

11

Page 23: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

5. Menentukan frekuensi kanal radio anak.

6. Menentukan jumlah radio anak yang ditangani radio induk.

Tugas – tugas tersebut ditangani oleh untai yang terbentuk dari mikrokontroler, RFM12 dan

beberapa komponen sebagai berikut.

3.2.1. Mikrokontroler

Mikrokontroler bertugas memberi perintah dan data ke RFM12 serta menerima data

dan sinyal interupsi dari RFM12. Selain itu mikrokontroler juga bertugas mengolah data

informasi suara. ADC internal mikrokontroler bertugas mengubah sinyal listrik – suara dari

penguat awal menjadi data selebar 8 bit. Sumber sinyal PWM internal mikrokontroler

bertugas mengubah data yang diterima RFM12 menjadi sinyal PWM. Tugas

mikrokontroler berkenaan dengan detektor level tegangan baterai akan dijelaskan dalam

bagian lain.

Mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan radio komunikasi ini adalah

mikrokontroler AVR Atmega168A. Mikrokontroler ini memiliki enam masukan ADC

internal dan enam keluaran untuk sumber sinyal PWM. Masukan ADC yang digunakan

adalah ADC0 yang terletak pada Port C Pin 0. ADC0 terhubung ke keluaran perangkat

audio input. ADC menggunakan tegangan referensi internal 1,1 V sehingga pin VREF

harus dihubungkan ke GND menggunakan kapasitor 100 nF. Sinyal PWM dikeluarkan

melalui OC1A yang terletak Pada Port B Pin 1. Pin keluaran OC1A terhubung ke masukan

perangkat audio output. Lebar data untuk ADC dan pembangkit sinyal PWM diatur

menyesuaikan lebar register data RFM12 yaitu 8 bit.

Sistem clock eksternal Atmega168 memerlukan sebuah kristal dan dua buah

kapasitor. Kristal yang digunakan memiliki frekuensi 12 MHz. Pemilihan nilai frekuensi ini

menyesuaikan grafik frekuensi clock terhadap tegangan catu untuk Atmega168A. Kedua

kapasitor yang digunakan memiliki nilai 18 pF. Nilai kapasitor ini sesuai dengan batasan

nilai kapasitor yang dianjurkan, yaitu 12 – 22 pF.

3.2.2. RFM12

RFM12 menangani pertukaran data via gelombang radio pada pita ISM. Jenis pita

ISM yang digunakan adalah pita 433 MHz (433,92 MHz). RFM12 dapat digunakan untuk

12

Page 24: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

dua keperluan : pemancar dan penerima. Perubahan kedua fungsi ini diatur oleh

mikrokontroler. Metode pengendalian RFM12 berkenaan dengan protokol komunikasi akan

dijabarkan pada bagian lain.

Lima pin pada RFM12 harus dihubungkan dengan lima pin I/O digital pada

mikrokontroler sehingga RFM12 dapat dikendalikan untuk melakukan pertukaran data.

Kelima pin tersebut beserta koneksinya dengan mikrokontroler diuraikan sebagai berikut.

1. SDI (Serial Data Input)

Pin ini berfungsi menerima data masukan dari mikrokontroler. Pin SDI dihubungkan ke

Port D Pin 6.

2. SDO (Serial Data Output)

Pin ini berfungsi mengeluarkan data keluaran ke mikrokontroler. Pin SDO dihubungkan

ke Port D Pin 4.

3. SCK (Serial Clock)

Pin ini digunakan sebagai saluaran masukan clock dari I/O mikrokontroler. Pin SCK

dihubungkan ke Port D Pin 1.

4. IRQ (Interrupt Request)

Pin ini digunakan untuk mengeluarkan sinyal interupsi dari RFM12. Pin IRQ

dihubungkan ke Port D Pin 7.

5. SEL (Chip Select)

Pin ini digunakan sebagai saluaran masukan untuk pengaktifan modul RFM12. Pin SEL

dihubungkan ke Port D Pin 0.

Modul RFM12 tidak memiliki antena internal sehingga antena eksternal perlu

ditambahkan. Antena eksternal yang dipakai adalah antena omnidireksional 433 MHz.

Antena ini menggunakan konektor SMA tipe male sehingga diperlukan konektor SMA tipe

female untuk menghubungkannya dengan RFM12.

3.2.3. Saklar Pemilih Mode

Saklar ini berfungsi memilih fungsi radio komunikasi sebagai radio induk atau radio

anak. Saklar ini berupa sebuah saklar geser. Salah satu pin ujung akan dihubungkan ke

VCC dan pin ujung lainnya ke GND. Pin tengah akan dihubungkan ke salah satu pin I/O

13

Page 25: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

digital dari Atmega168, yaitu Port B Pin 0. Jika pin tengah dihubungkan ke GND, maka

mode radio induk akan terpilih. Jika pin tengah dihubungkan ke VCC, maka mode radio

anak akan terpilih.

3.2.4. Saklar Pemilih Kanal

Jika berada dalam mode radio induk, saklar ini berfungsi memilih jumlah radio anak

yang ditangani radio induk sedangkan jika berada dalam mode radio anak, saklar ini

berfungsi memilih kanal kerja radio anak. Saklar ini berupa empat buah saklar geser. Salah

satu pin ujung dari masing – masing saklar geser dihubungkan ke VCC sedangkan pin

ujung yang lain dihubungkan ke GND. Pin tengah dari keempat saklar dihubungkan ke

empat I/O digital dari Atmega168, yaitu Port B Pin 2 sampai dengan Pin 5. Jika pin tengah

dihubungkan ke GND, maka nilai '0' akan diberikan ke mikrokontroler. Jika pin tengah

dihubungkan ke VCC, maka nilai '1' diberikan ke mikrokontroler. Dengan demikian

kombinasi pengaturan keempat saklar akan menghasilkan nilai biner empat bit yang

menyimbolkan kanal radio anak atau jumlah radio anak yang ditangani radio induk.

3.2.5. Saklar untuk Memulai Pembicaraan

Saklar ini harus ditekan jika radio komunikasi hendak digunakan untuk mengirim

informasi. Selanjutnya saklar ini akan disebut saklar PTT (Push To Talk). Saklar ini berupa

sebuah saklar tekan. Pin common saklar ini terhubung dengan Port D Pin 3 yang memiliki

fitur interupsi eksternal 0. Dengan demikian fitur interupsi eksternal dapat digunakan jika

diperlukan. Pin normally close saklar terhubung ke VCC sedangkan pin normally open

terhubung ke GND. Jika fitur interupsi eksternal 1 digunakan maka pemicu interupsi harus

diatur pada logika '0' atau transisi turun.

Gambar 3.2 menampilkan skematik keseluruhan perangkat transceiver, meliputi

untai mikrokontroler, RFM12 dan saklar – saklar.

3.3. Perangkat Audio

Perangkat audio terdiri atas perangkat audio input dan perangkat audio output.

Perangkat audio input terdiri atas mikrofon, penguat awal dan tapis lolos bawah. Perangkat

audio output terdiri atas tapis lolos bawah dan penguat akhir.

14

Page 26: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Gambar 3.2. Skematik Perangkat Transceiver.

3.3.1. Perangkat Audio Input

Bagian audio input dimulai dengan mikrofon sebagai transduser untuk mengubah

sinyal suara menjadi sinyal listrik – suara. Mikrofon yang dipilih adalah mikrofon elektret.

Mikrofon ini adalah mikrofon yang umum dipakai untuk peralatan portabel. Mikrofon jenis

ini juga sudah cukup memadai untuk menangkap suara percakapan.

Sinyal listrik – suara keluaran mikrofon masih terlalu lemah untuk dimasukkan

langsung ke ADC mikrokontroler sehingga diperlukan sebuah penguat awal. Penguat awal

dibuat menggunakan untai penguat operasional tak membalik dengan catu tegangan

tunggal. Berkaitan dengan nilai catu tegangan yang digunakan, penguat operasional akan

dipilih dari jenis yang dapat bekerja pada tegangan rendah. Perancangan radio komunikasi

ini akan menggunakan penguat operasional dari IC LM358 sebagai jantung penguat awal.

15

Page 27: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Gambar 3.3. Skematik Audio Input.

Sebagaimana tampak pada gambar 3.3, bagian depan penguat awal disusun oleh

untai mikrofon dan untai offset tegangan. Untai mikrofon tersusun atas mikrofon elektret

dan sebuah resistor pull – up. Nilai resistor pull – up diambil dari nilai yang umum

digunakan yaitu 27 kΩ. Untai offset tegangan berfungsi menaikkan ayunan sinyal keluaran

mikrofon sehingga ayunan sinyal keluaran penguat awal dapat ditangkap seluruhnya oleh

ADC. Berkenaan dengan hal tersebut, sinyal keluaran mikrofon harus diberikan offset

tegangan sebesar setengah dari nilai maksimal tegangan masukan ADC. Oleh karena batas

atas tegangan masukan ADC adalah 1,1 V (sesuai dengan tegangan referensi internal

ADC), maka nilai offset tegangan yang perlu diberikan adalah 0,55 V. Nilai ini dihasilkan

oleh RA, RB, dan DZ1.

Berikutnya adalah untai penguat awal dimana penguatan ditentukan oleh RI dan RF.

Kedua resistor dalam untai menghasilkan penguatan sebesar 21x. Jika diamati melalui

osiloskop dalam keadaan mikrofon menangkap suara, ayunan sinyal keluaran penguat awal

bernilai sekitar 1 Vpp. CI ditambahkan supaya penguatan hanya berlaku pada komponen

sinyal AC dan tidak berlaku bagi komponen DC.

16

Page 28: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Sinyal suara yang dapat ditangkap indera pendengaran manusia terentang antara 20

– 20000 Hz sedangkan sinyal suara yang benar – benar berpengaruh pada percakapan

hanya terentang antara 300 – 3400 Hz1. Pada rentang frekuensi ini, informasi percakapan

sudah dapat dikenali dengan baik karena daya yang signifikan untuk suara manusia

terkumpul pada rentang frekuensi tersebut. Umumnya, peralatan komunikasi menyediakan

lebar kanal 4 kHz untuk informasi percakapan2. Komponen frekuensi di atas 4 kHz perlu

ditekan supaya tidak masuk ke proses pencuplikan. Hal ini dilakukan menggunakan tapis

lolos bawah. Tapis lolos bawah yang digunakan adalah tapis aktif berorde dua dengan

topologi Sallen Key dan koefisien Bessel..

Empat komponen pasif dibutuhkan untuk melengkapi untai tapis aktif orde dua

menggunakan topologi Sallen Key. Empat buah komponen pasif tersebut meliputi : R1, R2,

C1 dan C2 yang nilainya dicari menggunakan persamaan – persamaan sebagai berikut.

C2≥C1

4b1

a12

R1,2=a1 C2∓√a1

2 C22−4b1 C1 C2

4πfC C1 C2

Langkah pertama adalah menentukan tipe koefisien untuk mengisi nilai a1 dan b1. Koefisien

tipe Bessel digunakan karena koefisien tipe ini tidak mempunyai riak pada transisi antara

passband dan stopband sehingga baik untuk sinyal listrik – suara. Koefisien tipe Bessel

untuk tapis aktif orde dua adalah 1,3617 untuk a1 dan 0,618 untuk b1. Jika ditentukan C1 =

20 nF, maka nilai C2 dapat dicari sebagai berikut.

C1

4b1

a12 =68n

4⋅0,6181,36172 =68n

2,4721,85422689

=90,6555723609n

Nilai C2 harus sama dengan atau lebih besar dari nilai tersebut. 100 nF adalah nilai yang

dapat diterapkan untuk C2.

Frekuensi penggal diatur bernilai 5 kHz supaya seluruh pita informasi sebisa mungkin

berada pada daerah passband. Selanjutnya nilai R1 dan R2 dapat dicari sebagai berikut.

1 Pita percakapan manusia yang sering dipakai dalam komunikasi [16, h.83], [28, h.38].2 Lebar kanal komunikasi yang umum dipakai untuk informasi percakapan manusia [27, h.38].

17

Page 29: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

R1,2=a1 C2∓√a1

2 C22−4b1 C1 C2

4πfC C1 C2

=1,3617⋅10−7

∓√1,36172⋅100n2

−4⋅0,618⋅68n⋅100n4⋅π⋅5k⋅68n⋅100n

R1,2=1,3617⋅10−7

∓√1,85422689⋅10−14−1,68096⋅10−14

4,27256600888⋅10−10

R1,2=1,3617⋅10−7

∓√1,7326689⋅10−15

4,27256600888⋅10−10

R1=1,3617⋅10−7

−4,16253396383⋅10−8

4,27256600888⋅10−10 =9,45446603617⋅10−8

4,27256600888⋅10−10

R1=221,283088816

R2=1,3617⋅10−7

+4,16253396383⋅10−8

4,27256600888⋅10−10 =17,7795339638⋅10−8

4,27256600888⋅10−10

R2=416,132458266

Nilai pendekatan untuk R1 adalah 220 Ω sedangkan untuk R2 adalah 390 Ω. Untai lengkap

tapis lolos bawah dengan frekuensi penggal 5 kHz dapat dilihat pada Gambar 3.3.

3.3.2. Perangkat Audio Output

Perangkat audio output bertugas mengubah sinyal PWM keluaran mikrokontroler

menjadi sinyal suara sehingga informasi dapat didengar oleh pengguna radio komunikasi.

Sinyal informasi harus diekstrak dari sinyal PWM kemudian diperkuat dan diubah menjadi

sinyal suara. Ekstraksi sinyal informasi dari sinyal PWM dilakukan oleh tapis lolos bawah.

Penguatan sinyal informasi dilakukan penguat dan hasilnya dikeluarkan oleh penyuara

menjadi suara yang dapat didengar manusia.

Frekuensi sinyal PWM minimal tiga kali frekuensi tertinggi sinyal informasi,

bahkan disarankan setidaknya empat kali frekuensi tertinggi sinyal informasi [15, h.3]. Hal

ini dimaksudkan supaya tapis lolos bawah dapat bekerja dengan baik untuk memisahkan

sinyal informasi dari sinyal PWM. Frekuensi clock mikrokontroler yang dipakai adalah 12

MHz, sehingga frekuensi tertinggi sinyal PWM yang mungkin didapat, dihitung sebagai

berikut.

f PWM=f CLK

N⋅(1+TOP)

TOP adalah nilai data tertinggi dari sinyal PWM. Lebar data PWM yang dipakai adalah 8

18

Page 30: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

bit sehingga nilai data tertinggi adalah 255. N adalah faktor pembagi. Supaya didapatkan

frekuensi PWM tertinggi, N diatur bernilai 1.

f PWM=12⋅106

1⋅(1+255)=

12⋅106

256=46.875 Hz

Seperempat nilai frekuensi tersebut adalah 11.718,75 Hz, dengan demikian frekuensi sinyal

PWM sudah sesuai dengan lebar pita sinyal informasi selebar 4 kHz.

Frekuensi tapis lolos bawah untuk mengekstrak sinyal informasi ditentukan sebesar

5 kHz. Hal ini untuk memastikan seluruh sinyal informasi yang dibutuhkan dapat

diloloskan ke penguat akhir dengan baik. Nilai frekuensi penggal ini juga masih di bawah

seperempat frekuensi sinyal PWM sehingga sinyal informasi dapat terpisah dengan cukup

baik dari sinyal PWM.

Tapis berorde tiga atau empat dapat digunakan untuk keperluan ekstraksi sinyal

suara [15, h.2]. Tapis orde empat dapat dibangun menggunakan dua buah penguat

operasional dalam satu keping IC LM358. Tapis yang dihasilkan adalah tapis aktif lolos

bawah orde empat. Tapis aktif yang digunakan mempunyai topologi Sallen Key dengan

koefisien Butterworth. Komponen – komponen pendukung yang dibutuhkan meliputi

empat buah kapasitor dan empat buah resistor. Susunan tapis terlihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Skematik tapis lolos bawah untuk audio output.

Nilai dari komponen – komponen pendukung dihitung sebagai berikut. Pertama –

19

Page 31: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

tama disediakan koefisien Butterworth untuk tapis orde empat : a1 = 1,8478, b1 = 1, a2 =

0,7654, dan b2 = 1. Tipe koefisien Butterworth dipilih karena menghasilkan area passband

yang cukup rata (tidak ada riak seperti pada tipe Tschebyscheff) tetapi memiliki kecuraman

yang cukup. Kemudian ditentukan C1, C2, C3 dan C4 dengan aturan :

C2≥C1

4b1

a12 dan C4≥C3

4b2

a22 .

Jika ditentukan C1 = 100 nF, maka :

C2≥(100⋅10−9)

4⋅1

(1,8478)2=(100⋅10−9

)4

3,41436484

C2≥117,152096728nF .

Dengan demikian C2 ditentukan bernilai 150 nF. Jika C3 bernilai 68 nF, maka :

C4≥(68⋅10−9)

4⋅1

(0,7654)2=(68⋅10−9

)4

0,58583716

C4≥464,292842059nF .

Dengan demikian C4 ditentukan bernilai 470 nF. Berikutnya R1, R2, R3, dan R4 ditentukan

dengan persamaan R1,2=a1 C2∓√a1

2 C22−4b1 C1 C2

4πfC C1 C2

. Perhitungan secara rinci sebagai

berikut.

R1,2=a1 C2∓√a1

2 C22−4b1 C1 C2

4πfC C1 C2

=1,8478⋅150n∓√1,84782

⋅150n2−4⋅1⋅100n⋅150n

4⋅π⋅5k⋅100n⋅150n

R1,2=2,7717⋅10−7

∓√7,68232089⋅10−14−6⋅10−14

9,42477796077⋅10−10 =2,7717⋅10−7

∓√1,68232089⋅10−14

9,42477796077⋅10−10

R1=2,7717⋅10−7

−1,29704313344⋅10−7

9,42477796077⋅10−10

R1=156.465953118444Ω

R2=2,7717⋅10−7

+1,29704313344⋅10−7

9,42477796077⋅10−10

R2=431.707054571964Ω .

R1 ditentukan bernilai 150 Ω dan R2 bernilai 390 Ω.

20

Page 32: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

R3,4=a2C2∓√a2

2C22−4b2C1C2

4πfC C1C2

=0,7654⋅470n∓√0,76542

⋅470n2−4⋅1⋅68n⋅470n

4⋅π⋅5k⋅68n⋅470n

R3,4=3,59738⋅10−7

∓√1,29411428644⋅10−13−4,08⋅10−14

6,40884901332⋅10−10

R3,4=3,59738⋅10−7

∓√8,8611428644⋅10−14

6,40884901332⋅10−10 =3,59738⋅10−7

∓2,97676718344⋅10−7

6,40884901332⋅10−10

R3=3,59738⋅10−7

−2,97676718344⋅10−7

6,40884901332⋅10−10

R3=159.402315850137Ω

R3=3,59738⋅10−7

+2,97676718344⋅10−7

6,40884901332⋅10−10

R4=198.883547216147Ω

R3 ditentukan bernilai 150 Ω dan R4 bernilai 200 Ω.

Sinyal keluaran tapis lolos bawah perlu diperkuat supaya sinyal untuk penyuara

mencapai ayunan maksimum. Penguatan dilakukan menggunakan IC TDA2822M.

Skematik penguat yang dibangun dengan IC tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 3.5. Untai penguat untuk audio output.

Untai penguat pada gambar di atas memiliki dua penguat operasional. Keduanya

mengeluarkan sinyal dengan fase yang berkebalikan. Hal ini untuk memaksimalkan ayunan

tegangan pada penyuara. Volume suara diatur menggunakan potensiometer RVOL.

21

Page 33: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

3.4. Perangkat Lunak Protokol Komunikasi

Protokol komunikasi dan pengolahan data dilaksanakan oleh mikrokontroler. Oleh

karena itu diperlukan perangkat lunak atau program yang akan berperan dalam berbagai

tugas antara lain :

1. pengaturan lalu lintas data antar radio komunikasi,

2. pengubahan informasi menjadi data,

3. pengubahan data menjadi informasi.

Berikut akan dijelaskan penyusunan perangkat lunak secara bertahap.

3.4.1. Konsep Radio Induk dan Radio Anak

Protokol komunikasi yang akan diterapkan memiliki dua fungsi : radio induk dan

radio anak. Radio induk bertugas mengatur lalu lintas pertukaran data antar radio

komunikasi, baik radio anak maupun radio induk itu sendiri. Masing – masing radio anak

mempunyai frekuensi pancar yang berbeda. Pemilihan kanal untuk frekuensi pancar radio

anak dilakukan menggunakan saklar pemilih kanal. Frekuensi terima seluruh radio anak

ditetapkan sama dengan frekuensi pancar radio induk supaya ketika radio induk

memancarkan data, semua radio anak dapat menerima data tersebut. Sementara itu,

frekuensi terima radio induk diubah secara berurutan sesuai frekuensi pancar radio anak.

Perubahan frekuensi ini menggunakan proses pemindaian frekuensi. Gambar 3.6 dan 3.7

menampilkan diagram alir untuk radio induk dan radio anak. Penerapan konsep pada

program akan dibahas sesudah pembahasan mengenai pengoperasian RFM12 dan konversi

sinyal informasi.

3.4.2. Pengoperasian RFM12

Pengoperasian RFM12 yang berkenaan dengan perangkat lunak radio komunikasi

meliputi : inisialisasi RFM12, pengaturan frekuensi, prosedur pengiriman data dan

prosedur penerimaan data. Prosedur pengiriman dan penerimaan data berkaitan dengan

pergantian fungsi RFM12 sebagai pemancar atau penerima.

3.4.2.1. Inisialisasi RFM12

Serangkaian proses awal atau inisialisasi perlu dilakukan supaya RFM12 dapat

digunakan untuk mengirim dan menerima data. Berikut beberapa rincian instruksi yang

22

Page 34: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

diperlukan untuk inisialisasi.

Gambar 3.6. Diagram alir radio induk.

23

Page 35: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Gambar 3.7. Diagram alir radio anak.

1. Tunda

Fungsi tunda digunakan untuk memberi jeda waktu 100 milidetik. Jeda waktu ini

berfungsi untuk mempersiapkan RFM12 supaya siap menerima instruksi.

2. Configuration Setting Command

Instruksi ini berfungsi untuk mengatur jenis pita frekuensi, kapasitor osilator kristal,

dan mengaktifkan penggunaan register data dan mode FIFO. Pita frekuensi yang digunakan

adalah 433 MHz dan kapasitor osilator kristal diatur senilai 12 pF.

24

Page 36: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

3. Frequency Setting Command

Instruksi ini berfungsi memberikan frekuensi awal. Frekuensi akan diubah lagi di

bagian lain program. Oleh karena itu frekuensi awal cukup diatur sama dengan frekuensi

kanal menurut saklar pemilih kanal.

4. Data Rate Command

Instruksi ini mengatur kecepatan transfer data. Kecepatan transfer data diatur pada

nilai tertinggi, yaitu 115,2 kbps.

5. Power Setting Command

Instruksi ini mengatur VDI (Valid Data Indicator), baseband bandwidth, LNA gain,

dan RSSI detector threshold. VDI berhubungan dengan respons penerima terhadap validitas

data; pada perancangan ini diatur pada fast. Baseband bandwidth adalah lebar pita data,

diatur pada nilai tertinggi yaitu 400 kHz. Nilai ini juga akan menjadi dasar bagi pembagian

kanal. LNA (Low Noise Amplifier) merupakan penguat gelombang radio pada penerima;

pada perancangan ini diatur senilai 0 dB. RSSI (Relative Signal Strength Indicator) adalah

indikator kekuatan sinyal; ambang bawahnya diatur senilai -103 dBm.

6. Data Filter Command

Instruksi ini mengatur mengenai tapis data dimana pada perancangan ini jenis tapis

data yang digunakan adalah tapis digital.

7. FIFO and Reset Mode command

Instruksi ini mengatur pengaktifan dan pemakaian FIFO.

8. AFC Command

Instruksi ini berisi berbagai pengaturan mengenai AFC (Automatic Frequency

Control).

9. TX Configuration Control Command

Instruksi ini mengatur polaritas FSK (Frequency Shift Keying), frekuensi yang

digunakan FSK, dan daya keluaran pemancar. Frekuensi untuk representasi logika pada

FSK diatur senilai +/- 60 kHz dari frekuensi tengah kanal. Jadi logika '0' dan '1' akan

berbeda 120 kHz. Daya pemancar diatur senilai 0 dB.

25

Page 37: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

3.4.2.2. Pengaturan Frekuensi

Pengaturan frekuensi kerja RFM12 (baik pancar maupun terima) menggunakan

perintah 'Frequency Setting Command'. Instruksi ini memiliki format :

Bit 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Data 1 0 1 0 F, menyatakan frekuensi

Nilai F ditentukan melalui persamaan : F=4000(f

10⋅C1

−C2) .

Tabel 3.1. Pembagian Kanal.

KanalFrekuensi

(MHz)

F Kombinasi

Saklar FSKeterangan

Desimal Heksadesimal

0 430,4 160 0x00A0 ­frekuensi pancar

radio induk

1 430,8 320 0x0140 0001

frekuensi pancar

radio anak

2 431,2 480 0x01E0 0010

3 431,6 640 0x0280 0011

4 432,0 800 0x0320 0100

5 432,4 960 0x03C0 0101

6 432,8 1120 0x0460 0110

7 433,2 1280 0x0500 0111

8 433,6 1440 0x05A0 1000

9 434,0 1600 0x0640 1001

10 434,4 1760 0x06E0 1010

11 434,8 1920 0x0780 1011

12 435,2 2080 0x0820 1100

13 435,6 2240 0x08C0 1101

14 436,0 2400 0x0960 1110

15 436,4 2560 0x0A00 1111

16 436,8 2720 0x0AA0 0000

26

Page 38: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

f adalah frekuensi dalam satuan MHz. Nilai C1 dan C2 untuk RFM12 pita 433 MHz adalah

1 dan 43, sehingga persamaan menjadi : F=400( f −430) . Sebagai catatan, nilai F

minimal adalah 96 dan maksimal 3903.

RFM12 dengan pita frekuensi 433 MHz dapat memakai frekuensi antara 430,24 –

439,7575 MHz. Berdasarkan jangkauan frekuensi tersebut, dapat dibuat pembagian kanal

untuk sistem radio komunikasi yang dirancang dengan perincian sebagaimana tertera pada

Tabel 3.1. Tersedia tujuh belas kanal dimana masing – masing memiliki lebar 400 kHz.

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat hubungan antara nilai F dan nomor kanal :

F=160∗(KANAL+1) . No. kanal untuk frekuensi pancar radio anak didapat dari

kombinasi saklar pemilih kanal dimana kanal 1 – 15 dilambangkan dengan bilangan biner

yang bersesuaian sedangkan kanal 16 menggunakan bilangan biner 0. Kanal 0 tidak

berhubungan dengan kombinasi saklar pemilih kanal karena sudah ditentukan

pemakaiannya untuk frekuensi pancar radio induk. Nilai F yang sudah didapatkan

kemudian dilewatkan operasi OR dengan bilangan heksadesimal 0xA000 (sesuai format

'Frequency Setting Command') dan selanjutnya dikirimkan ke RFM12.

3.4.2.3. Prosedur Pengiriman Data

Prosedur pengiriman data melibatkan instruksi 'Power Management Command' dan

'Transmitter Register Write Command'. 'Power Management Command' berfungsi

menghidupkan dan mematikan komponen – komponen pemancar RF pada RFM12.

'Transmitter Register Write Command' berfungsi mengirimkan satu byte data ke register

data pemancar pada RFM12. Untai prosedur pengiriman data dimulai dengan

menghidupkan bagian pemancar menggunakan instruksi 'Power Management Command'

dengan nilai 0x8238. Instruksi dengan nilai tersebut akan menghidupkan penguat daya RF

(Radio Frequency), synthesizer dan osilator. Selanjutnya, lima paket data pembuka dikirim

secara urut : 0xB8AA, 0xB8AA, 0xB8AA, 0xB82D dan 0xB8D4. Kemudian satu byte data

dikirim menggunakan perintah 'Transmitter Register Write Command' yaitu dengan

melakukan operasi OR antara bilangan heksadesimal 0xB800 dengan data yang

bersangkutan. Langkah ini dapat diulangi jika data yang dikirim berjumlah lebih dari satu

byte. Jika data sudah dikirim semuanya, prosedur ditutup dengan mematikan pemancar

27

Page 39: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

menggunakan perintah 'Power Management Command' dengan nilai 0x8208. Instruksi

dengan nilai tersebut akan mematikan penguat daya RF, synthesizer dan osilator. Diagram

alir prosedur pengiriman data ditampilkan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Diagram alir prosedur pengiriman data.

3.4.2.4. Prosedur Penerimaan Data

Prosedur penerimaan data melibatkan tiga instruksi. 'Power Management

Command' berfungsi menghidupkan dan mematikan komponen – komponen penerima RF

dari RFM12. 'FIFO and Reset Mode Command' berfungsi mengatur pemakaian register

28

Page 40: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

data FIFO. 'Receiver FIFO Read Command' berfungsi menerima satu byte data yang

ditampung pada register FIFO. untai prosedur penerimaan data dimulai dengan

menghidupkan komponen – komponen penerima meliputi RF front end, baseband,

synthesizer dan osilator. Hal ini dilakukan menggunakan instruksi 'Power Management

Command' dengan nilai 0x82C8. Kemudian mode FIFO diatur dan FIFO diaktifkan

menggunakan perintah 'FIFO and Reset Mode Command' dengan nilai 0xCA81 dan

0xCA83. Selanjutnya dilakukan pengambilan data pada register FIFO menggunakan

instruksi 'Receiver FIFO Read Command'. Hal ini dilakukan dengan mengirimkan nilai

0xB000 dan menampung data kembalian dari RFM12. Langkah ini dapat diulangi jika data

yang hendak diterima berjumlah lebih dari satu byte. Terakhir, setelah data selesai

dikirimkan, prosedur diakhiri dengan mematikan komponen – komponen penerima

menggunakan instruksi Power Management Command' dengan nilai 0x8208. Diagram alir

prosedur penerimaan data tampak pada Gambar 3.9.

3.4.3. Konversi Sinyal Informasi Menjadi Data

Konversi sinyal diperlukan untuk mengubah sinyal informasi keluaran perangkat

audio output yang masih berbentuk sinyal listrik – suara menjadi data digital. Proses

konversi ini membutuhkan pencuplikan yang melibatkan ADC internal mikrokontroler.

ADC mikrokontroler Atmega168A digunakan pada resolusi 8 bit dan menggunakan

tegangan referensi internal. Data hasil pencuplikan dengan demikian memiliki lebar 8 bit,

sesuai dengan lebar register data RFM12. Tegangan referensi internal yang digunakan

memiliki nilai 1,1 V. Jadi nilai data tertinggi, yaitu 255, merupakan representasi dari nilai

tegangan 1,1 V.

Jumlah konversi ditetapkan 8000 kali per detik atau dengan kata lain frekuensi

pencuplikan adalah 8 kHz. Nilai ini direalisasikan menggunakan sebuah pewaktu pada

mikrokontroler Atmega168 dimana pada perancangan ini dipakai Timer 2A. Timer ini

memiliki resolusi 8 bit. Nilai pembanding untuk register timer ditentukan menggunakan

persamaan : OCR2A=( f CLK /(N⋅f TIMER ))−1 dimana N adalah faktor pembagi. Maka

register OCR2A diisi dengan nilai : OCR2A=(12⋅106/(8⋅8⋅103

))−1=187,5−1≈186 .

29

Page 41: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Gambar 3.9. Diagram alir prosedur penerimaan data.

3.4.4. Konversi Data Menjadi Sinyal PWM

Pembangkit sinyal PWM pada mikrokontroler Atmega168A memerlukan sebuah

timer untuk bekerja dimana pada perancangan ini dipakai Timer 1A. Timer ini dipakai

untuk membangkitkan PWM beresolusi 8 bit dengan tipe operasi Fast PWM. Tipe dan

resolusi tersebut memungkinkan digunakannya sinyal PWM dengan frekuensi tertinggi.

Frekuensi sinyal PWM ditentukan melalui persamaan f OC1APWM=f CLK

N⋅(1+TOP)dimana N

adalah faktor pembagi dan TOP adalah nilai data PWM tertinggi (berkenaan dengan

30

Page 42: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

resolusi). Jika N bernilai 1 dan PWM beresolusi 8 bit, maka frekuensi sinyal PWM bernilai

f OC1APWM=12⋅106

1⋅(1+255)=46.875 Hz .

Konversi data ke sinyal PWM harus sinkron dengan proses pencuplikan sehingga

sinyal informasi dapat direkonstruksi dengan pewaktuan yang tepat. Oleh karena itu

pembaruan data sinyal PWM dilakukan juga 8000 kali per detik. Proses ini dapat

menggunakan pewaktuan yang dibuat oleh Timer 2A untuk proses pencuplikan. Dengan

demikian Timer 2A digunakan sebagai acuan pewaktuan bagi proses konversi sinyal

informasi ke data dan data ke sinyal informasi.

3.4.5. Penerapan Konsep Radio Induk dan Radio Anak pada Program

Berdasarkan posisi saklar pemilih mode, radio komunikasi dapat dipilih untuk

berperan sebagai radio induk atau radio anak. Sedangkan berdasarkan penekanan tombol

PTT, masing – masing peran dapat dibagi lagi menjadi dua keadan : memancar atau

menerima. Dengan demikian dapat dibuat empat fungsi / kondisi radio komunikasi sebagai

berikut.

1. Radio anak memancarkan informasi

Frekuensi pancar diatur sesuai pilihan kanal. Pengambilan data ADC dilakukan dan

data ditampung pada suatu variabel 8 bit. Kemudian dilakukan prosedur pengiriman data.

Data juga dikeluarkan ke register OCR1A untuk membangkitkan sinyal PWM sesuai nilai

data, sehingga pengguna juga dapat mendengar informasi yang dikirimkannya.

2. Radio anak menerima informasi

Frekuensi terima diatur pada kanal 0. Setelah dilakukan prosedur penerimaan data,

data ditampung pada suatu variabel 8 bit. Kemudian data dikeluarkan ke register OCR1A

untuk membangkitkan sinyal PWM sesuai nilai data.

3. Radio induk memancarkan informasi

Frekuensi pancar diatur pada kanal 0. Pengambilan data ADC dilakukan dan data

ditampung pada suatu variabel 8 bit. Kemudian dilakukan prosedur pengiriman data. Data

juga dikeluarkan ke register OCR1A untuk membangkitkan sinyal PWM sesuai nilai data,

sehingga pengguna juga dapat mendengar informasi yang dikirimkannya.

31

Page 43: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

4. Radio induk menerima informasi

Frekuensi terima diatur pada kanal 1 yang merupakan kanal pertama yang dipindai.

Kemudian prosedur penerimaan data dijalankan. Jika tidak ada data yang diterima maka

pemindaian dilanjutkan ke kanal berikutnya. Jika ada data yang diterima, maka frekuensi

pancar diatur pada kanal 0 dan prosedur pengiriman data dilakukan. Kemudian radio induk

menunggu apakah radio anak yang bersangkutan mengirim data lagi. Apabila setelah dua

detik menunggu tidak ada data yang diterima, pemindaian dilanjutkan pada kanal

berikutnya. Gambar 3.10 menampilkan diagram alir ketika radio induk menerima

informasi.

Gambar 3.10. Diagram alir radio induk saat menerima informasi.

Namun prosedur pengiriman data oleh radio induk setelah menerima data dari radio

anak belum dapat direalisasikan. Ketika memasuki bagian rutin program tersebut, RFM12

tidak mampu mengganti fungsi penerima menjadi pemancar dan mengubah frekuensi ke

kanal 0.

32

Page 44: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

3.5. Pengukuran Kebutuhan Daya

Pengukuran ini dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan bagian

– bagian perangkat catu daya. Tabel 3.1 berikut ini berisi hasil pengukuran arus total radio

komunikasi pada tiga keadaan : SB (standby), RX (menerima) dan TX (memancar).

Pengukuran dilakukan pada keempat unit radio komunikasi yang masing – masing terdiri

atas perangkat transceiver dan perangkat audio.

Tabel 3.2 Pengukuran Kebutuhan Arus Listrik.

Peng-

ujian

Konsumsi Arus (mA)

Radio 1 Radio 2 Radio 3 Radio 4

SB RX TX SB RX TX SB RX TX SB RX TX

1 23,2 31,4 40,8 23,6 31,4 41,5 23,3 25,7 36,2 23,2 31,3 40,8

2 23,2 31,4 40,8 23,4 31,2 41,3 23,3 25,6 36,2 23,2 31,3 40,7

3 23,3 31,4 40,7 23,6 31,4 41,6 23,3 25,7 36,3 23,1 31,3 40,6

4 23,3 31,4 40,8 23,5 31,6 41,8 23,2 25,5 36,2 23,2 31,3 40,6

5 23,2 31,4 40,8 23,6 31,6 41,9 23,3 25,6 36,4 23,2 31,3 40,8

6 23,3 31,4 40,8 23,7 31,7 41,9 23,4 25,7 36,4 23,2 31,3 40,6

7 23,3 31,4 40,8 23,6 31,7 41,9 23,3 25,7 36,4 23,2 31,4 40,9

8 23,3 31,4 40,8 23,5 31,3 41,8 23,3 25,7 36,4 23,1 31,2 40,7

9 23,2 31,3 40,7 23,6 31,5 41,9 23,3 25,6 36,3 23,2 31,2 40,7

10 23,2 31,4 40,8 23,6 31,6 41,9 23,3 25,7 36,4 23,1 31,4 40,7

Jumlah 232,5 313,9 407,8 235,7 315 417,5 233,1 256,5 363,2 231,7 313 407,1

Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung rata – rata konsumsi arus radio komunikasi.

Radio komunikasi mengkonsumsi arus 23,33 mA saat standby, 29,96 mA saat menerima,

dan 39,89 saat memancar. Dengan demikian konsumsi daya radio komunikasi adalah 86,30

miliwatt saat standby, 110,85 miliwatt saat menerima, dan 147,59 miliwatt saat memancar.

Radio komunikasi diharapkan dapat bekerja minimal delapan jam dengan proporsi

waktu 90 % standby, 5 % menerima, dan 5 % memancar. Jadi kapasitas minimal baterai

33

Page 45: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

yang diperlukan dapat dihitung sebagai berikut.

Arus x waktu saat standby = 90% x 8 jam x 23,33 mA = 167,98 mAh.

Arus x waktu saat menerima = 5% x 8 jam x 29,96 mA = 11,98 mAh.

Arus x waktu saat memancar = 5% x 8 jam x 39,89 mA = 15,96 mAh.

Maka kapasitas minimal baterai yang diperlukan adalah 167,98 mAh + 11,98 mAh +

15,96 mAh = 195,92 mAh.

3.6. Perangkat Catu Daya

Perangkat catu daya terdiri atas baterai, panel sel surya dan untai pengisi ulang

baterai. Baterai berperan sebagai catu daya radio komunikasi. Baterai dapat diisi ulang

menggunakan untai pengisi ulang baterai.

3.6.1. Baterai

Catu daya radio komunikasi berupa baterai yang dapat diisi ulang.Baterai isi ulang

yang banyak dipakai untuk perangkat portabel meliputi : baterai NiCd (Nickel Cadmium),

baterai NiMH (Nickel Mangan Hydride) serta baterai Litium yang mencakup Li-Po (Litium

Polymer) dan Li-Ion (Litium Ion).

Tabel 3.3. Perbandingan Karakteristik Baterai [22, h.1934], [6, h.2-3], [26, h.4].

Jenis

Baterai

Tegangan

Per Sel (V)

Kerapatan Energi Self Discharge

(% / bulan)

Memory Effect

Wh/kg Wh/L

NiCd 1,2 40 100 15 – 20 Ada, besar

NiMH 1,2 90 245 20 – 30 Ada, kecil

Li-Po 3,6 / 3,7 180 380 < 10 Tidak ada

Li-Ion 3,6 / 3,7 155 400 < 10 Tidak ada

Perbandingan karakteristik antar baterai diterangkan secara ringkas pada tabel 1.

Baterai – baterai Litium memiliki kemampuan penyimpanan daya yang lebih besar

daripada baterai – baterai Nikel (NiCd dan NiMH). Hal ini ditunjukkan pada kolom

kerapatan energi. Kolom Self Discharge menyatakan penurunan muatan baterai ketika

34

Page 46: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

baterai sedang tidak digunakan. Terlihat dalam tabel, baterai NiMH paling mudah

mengalami penurunan muatan sedangkan baterai Litium memiliki nilai penurunan muatan

terkecil. Kolom Memory Effect menyatakan penurunan batas tegangan pengisian baterai

yang terjadi akibat baterai tidak dipakai sampai muatannya benar – benar habis. Kedua

baterai Nikel memiliki Memory Effect sedangkan baterai Litium tidak memilikinya. Hal ini

berarti baterai Litium dapat diisi ulang walaupun muatannya belum benar – benar habis.

Perbandingan lain yang dapat dijadikan pertimbangan adalah teknik pengisian ulang

baterai. Secara umum, semakin besar arus pengisian, semakin cepat baterai terisi penuh.

Namun teknik pengisian baterai dapat berbeda satu sama lain. Berikut adalah beberapa

catatan khusus mengenai teknik pengisian untuk masing – masing baterai.

1. Baterai Nikel (NiCd dan NiMH)

Teknik pengisian dapat dibedakan menjadi pengisian lambat dan pengisian cepat.

Pengisian lambat untuk NiCd dan NiMH dapat berlangsung sampai belasan jam

sedangkan pengisian cepat dapat berlangsung di bawah satu jam. Beberapa baterai

NiCd bahkan hanya memerlukan belasan menit untuk pengisian cepat.

Pengisian dilakukan dengan arus konstan. Rangkaian pengukur suhu diperlukan jika

digunakan pengisian cepat. Baterai NiCd harus diisi sampai penuh dan digunakan

sampai habis untuk menghindari Memory Effect.

2. Baterai Litium (Li-Po dan Li-Ion)

Pada umumnya kedua baterai ini tidak memiliki pengisian lambat. Waktu pengisian

berkisar di bawah empat jam. Pengisian dilakukan dengan tegangan konstan.

Baterai Litium tidak boleh memiliki level tegangan lebih rendah dari nilai tertentu,

yaitu 2,4 V. Jika hal ini diabaikan maka suatu proses kimia internal akan terjadi

yang mengakibatkan baterai tidak dapat diisi ulang kembali.

Menimbang dari berbagai uraian karakteristik di atas, baterai yang digunakan dalam

perancangan adalah baterai Litium. Selain memiliki kerapatan energi tertinggi, baterai jenis

ini juga relatif lebih cepat diisi ulang. Pengisian ulang menggunakan tegangan konstan

sehingga cukup menggunakan regulator tegangan. Baterai ini juga tidak memiliki Memory

Effect sehingga baterai dapat diisi ulang tanpa harus menunggu muatannya habis terlebih

35

Page 47: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

dahulu.

Sesuai perhitungan pada tahap pengukuran kebutuhan daya, kapasitas minimal

baterai sekitar 196 mAh. Namun kapasitas terkecil yang tersedia adalah 600 mAh. Dengan

demikian baterai yang digunakan untuk catu daya radio komunikasi ditetapkan memiliki

kapasitas minimum 600 mAh.

Dua buah baterai digunakan dalam satu unit radio komunikasi. Jika satu baterai

sedang diisi ulang, baterai yang lain dapat dipakai sebagai catu daya. Pemilihan baterai

menggunakan sebuah saklar geser.

3.6.2. Panel Sel Surya

Panel sel surya yang digunakan menghasilkan tegangan 10 V dengan keluaran arus

maksimal 30 mA. Dua buah panel surya digunakan dengan menyambung keduanya secara

seri. Sehingga didapatkan tegangan keluaran tipikal 20 V dan daya keluaran maksimal

sebesar 600 mW. Waktu pengisian baterai menggunakan panel sel surya diusahakan untuk

memanfaatkan saat matahari bersinar paling terik, yaitu antara pukul 09.00 sampai dengan

pukul 15.00 (6 jam).

3.6.3. DC to DC Converter Tipe Step Down

DC to DC Converter tipe Step Down atau biasa disebut Buck Converter berfungsi

menurunkan tegangan keluaran dari panel surya menjadi tegangan yang sesuai untuk

pengisian baterai Litium. Tegangan maksimal yang diperbolehkan untuk baterai Litium

adalah 4,2 V. tegangan ini sekaligus dapat dijadikan nilai puncak untuk proses pengisian

ulang baterai.

IC MC34063A dapat digunakan untuk membangun sebuah untai Buck Converter.

Skematiknya ditampilkan pada Gambar 3.11 sedangkan perhitungan yang diperlukan

dijabarkan sebagai berikut.

Besar tegangan keluaran ditentukan oleh nilai R1 dan R2 :

∣V OUT∣=1.25(1+R2

R1

)=1.25(1+12×103

5,1×103 )=4,19117647059V .

Nilai RSC mempengaruhi arus keluaran maksimum :

I PK (switch)=0,3RSC

=0,31,2

=250mA ,

36

Page 48: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

IOUT (max)=I PK(switch)

2=

250m2

=125mA .

Gambar 3.11. Skematik Buck Converter menggunakan MC34063A.

Arus keluaran maksimum sebesar 125 mA sehingga jika muatan baterai habis, baterai dapat

diisi penuh dalam waktu sekitar 4,8 jam (600 mAh / 125 mA). Meskipun baterai berada

pada keadaan hampir kosong, waktu yang digunakan masih di bawah 6 jam

(mempertimbangkan waktu matahari bersinar terik). Namun dalam perancangan ini batas

tegangan baterai yang dapat digunakan ditentukan antara 3,2 – 4,0 V. Sehingga penggunaan

baterai dibatasi sampai batas tegangan 3,2 V dan peringatan baterai terisi penuh dimulai

dari tegangan 4,0 V. Hal ini mengingat batas bawah tegangan catu IC – IC yang dipakai

berkisar pada nilai 3 V dan batas atas yang diperbolehkan untuk tegangan baterai Litium

adalah 4,2 V.

Selanjutnya lebar pulsa sinyal PWM pada Buck Converter ditentukan oleh CT :

tON=CT

4⋅10−5 =220⋅10−12

4⋅10−5 =5,5μS .

Nilai L ditentukan berdasarkan nilai CT dan IPK(switch) :

LMIN=(V INP(min)−V SAT−V OUT

I PK (switch)

) tON (max )=(13

0,25)5,5×10−6=286 μH .

37

Page 49: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Besar periode adalah :

T=5,5⋅10−6+(

18−0,8−4,234,2+0,525

)5,5⋅10−6=(1+

134,725

)5,5⋅10−6

T=20,6322751323 μS .

dengan demikian didapatkan frekuensi sinyal PWM untuk pensaklaran sebesar :

f =1T

=48.467,7522759 Hz

D1 dan D2 merupakan dioda Schottky yang cocok untuk pensaklaran. Seri yang dipakai

adalah 1N5822.

3.7. Detektor Level Tegangan Baterai

Batas – batas tegangan yang ditentukan untuk tegangan optimal baterai adalah 3,2 V

dan 4,0 V. Nilai tegangan di antara kedua batas tersebut digunakan sebagai nilai tegangan

tipikal bagi baterai untuk mencatu daya radio komunikasi. Batas bawah sebesar 3,2 V

diambil karena IC – IC yang digunakan mempunyai batas bawah tegangan catu sekitar 3 V.

Batas atas sebesar 4,0 V diambil karena baterai tidak boleh diisi ulang lebih dari 4,2 V.

Bagian – bagian yang diperlukan untuk detektor tegangan baterai meliputi pembagi

tegangan dan ADC mikrokontroler. Pembagi tegangan diperlukan karena ADC hanya

menerima batas atas tegangan masukan sebesar tegangan referensi internalnya, yaitu 1,1 V.

Pembagi tegangan menggunakan resistor dengan perbandingan 3 : 1 untuk mendapatkan

pengecilan tegangan ¼ kali. Dengan demikian didapatkan batas – batas level tegangan

yang dideteksi ADC adalah 0,8 V dan 1,0 V. ADC yang digunakan memiliki resolusi 8 bit

sehingga nilai yang dipakai dalam program mikrokontroler adalah 185 dan 232.

38

Page 50: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pengujian bertujuan mengetahui karakteristik radio komunikasi hasil perancangan.

Pengujian meliputi pengujian kualitas sinyal informasi, pengujian kinerja radio

komunikasi, dan pengujian pengisian ulang baterai. Pengujian kualitas sinyal informasi

meliputi pengujian sinyal keluaran pada tiap bagian perangkat audio, baik di dalam satu

unit radio komunikasi maupun saat dilakukan transmisi antar unit radio komunikasi.

Pengujian kinerja radio komunikasi meliputi pengujian konsumsi daya, pengujian lama

pemakaian, dan pengujian jangkauan komunikasi.

4.1. Pengujian Perangkat Audio

Pengujian perangkat audio bertujuan mengetahui bentuk sinyal keluaran pada tiap

bagian perangkat audio. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah bentuk sinyal

keluaran sesuai dengan perancangan. Pengujian ini meliputi pengujian sinyal keluaran

penguat awal, sinyal keluaran tapis lolos bawah pra – pencuplikan, sinyal PWM keluaran

mikrokontroler, sinyal keluaran tapis PWM dan sinyal keluaran penguat akhir.

Perangkat yang dilibatkan dalam pengujian ini adalah satu unit radio komunikasi,

generator sinyal dan osiloskop. Mikrofon pada perangkat audio input dilepas dan secara

bergantian diberikan sinyal sinus, segitiga, dan kotak. Amplitudo sinyal masukan

ditentukan sebesar 50 mVpp dengan frekuensi 1 kHz. Kemudian sinyal keluaran penguat

awal, pin keluaran sinyal PWM, tapis PWM dan penguat akhir dilihat melalui osiloskop.

Gambar 4.1 sampai dengan 4.6 menampilkan hasil pengujian ini.

Tampak dalam Gambar 4.2, amplitudo sinyal mencapai 700 mVpp. Dengan

demikian diperoleh penguatan sebesar 14 kali. Nilai ini lebih rendah dari penguatan yang

dirancang yaitu 21 kali.

Sinyal keluaran tapis lolos bawah mempunyai bentuk sama dengan sinyal keluaran

penguat awal. Sinyal keluaran ini masih mempunyai amplitudo yang sama dengan keluaran

tahap sebelumnya. Pada tahap ini, sinyal informasi tidak mengalami perubahan bentuk atau

39

Page 51: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

amplitudo.

Gambar 4.1. Sinyal masukan.

Gambar 4.2. Keluaran penguat awal.

Gambar 4.3. Keluaran tapis lolos bawah.

Gambar 4.4. Keluaran pin PWM.

40

Page 52: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Gambar 4.5. Keluaran tapis PWM.

Gambar 4.6. Keluaran penguat akhir.

Sinyal keluaran PWM berbentuk sinyal kotak. Amplitudo sinyal mendekati nilai

GND – VCC. Nilai ini didapatkan karena sinyal PWM dikeluarkan dengan aras tegangan

logika mikrokontroler, sehingga hanya memiliki dua kondisi tegangan. Tampak pada

Gambar 4.4, perubahan terjadi pada lebar pulsa. Perubahan lebar pulsa ini terjadi karena

sinyal PWM membawa sinyal informasi.

Sinyal informasi diekstrak dari sinyal PWM oleh tapis lolos bawah pada perangkat

audio output. Namun keluaran tapis lolos bawah ini masih memiliki derau yang cukup

tinggi. Derau ini disebabkan oleh unsur sinyal PWM yang masih keluar lewat tapis lolos

bawah. Selain itu derau juga disebabkan oleh interferensi dari pengoperasian RFM12. Jika

didengarkan lewat penyuara, suara manusia yang direproduksi terdengar lebih kecil

daripada suara derau.

4.2. Pengujian Transmisi Informasi

Pengujian ini merupakan kelanjutan dari pengujian pertama. Jika pengujian

41

Page 53: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

sebelumnya hanya melibatkan satu unit radio komunikasi, pengujian kedua ini melibatkan

dua unit radio komunikasi. Radio komunikasi pertama berfungsi mengirimkan informasi

berupa sinyal sinus, segitiga dan kotak secara bergantian. Radio komunikasi kedua

berfungsi menerima informasi tersebut dan mengeluarkannya melalui perangkat audio

output. Perangkat audio output pada radio komunikasi kedua inilah yang diselidiki. Sinyal

keluaran tiap bagiannya dilihat melalui osiloskop. Berikut gambar – gambar hasil

pengujian.

Gambar 4.7. Keluaran pin PWM radio komunikasi kedua.

Gambar 4.8. Keluaran tapis PWM radio komunikasi kedua.

Gambar 4.9. Keluaran penguat akhir radio komunikasi kedua

42

Page 54: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Keluaran – keluaran sinyal hampir sama dengan percobaan sebelumnya. Sinyal

PWM berbentuk kotak dengan nilai maksimum sebesar logika tinggi mikrokontroler. Lebar

pulsa mengalami perubahan sesuai sinyal informasi yang dikandungnya. Sinyal keluaran

tapis lolos bawah dan penguat akhir juga masih memiliki derau yang tinggi seperti pada

pengujian sebelumnya.

4.3. Pengujian Konsumsi Daya

Konsumsi daya radio komunikasi merupakan sentral pembahasan pada tugas skripsi

ini. Pengujian ketiga ini menyajikan data berupa besar konsumsi daya radio komunikasi

pada tiga keadaan : standby, menerima dan memancar. Pengujian melibatkan dua unit radio

komunikasi dan sebuah multimeter untuk mengukur konsumsi arus pada tiga keadaan

tersebut. Berikut tabel hasil pengukuran konsumsi arus radio komunikasi.

Tabel 4.1. Konsumsi Arus Radio Komunikasi.

Peng-

ujian

Konsumsi Arus (mA)

Radio 1 Radio 2 Radio 3 Radio 4

SB RX TX SB RX TX SB RX TX SB RX TX

1 23,2 31,4 40,8 23,6 31,4 41,5 23,3 25,7 36,2 23,2 31,3 40,8

2 23,2 31,4 40,8 23,4 31,2 41,3 23,3 25,6 36,2 23,2 31,3 40,7

3 23,3 31,4 40,7 23,6 31,4 41,6 23,3 25,7 36,3 23,1 31,3 40,6

4 23,3 31,4 40,8 23,5 31,6 41,8 23,2 25,5 36,2 23,2 31,3 40,6

5 23,2 31,4 40,8 23,6 31,6 41,9 23,3 25,6 36,4 23,2 31,3 40,8

6 23,3 31,4 40,8 23,7 31,7 41,9 23,4 25,7 36,4 23,2 31,3 40,6

7 23,3 31,4 40,8 23,6 31,7 41,9 23,3 25,7 36,4 23,2 31,4 40,9

8 23,3 31,4 40,8 23,5 31,3 41,8 23,3 25,7 36,4 23,1 31,2 40,7

9 23,2 31,3 40,7 23,6 31,5 41,9 23,3 25,6 36,3 23,2 31,2 40,7

10 23,2 31,4 40,8 23,6 31,6 41,9 23,3 25,7 36,4 23,1 31,4 40,7

Jumlah 232,5 313,9 407,8 235,7 315 417,5 233,1 256,5 363,2 231,7 313 407,1

43

Page 55: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung rata – rata konsumsi arus dari keempat

radio komunikasi : 23,33 mA saat standby, 29,96 mA saat menerima, dan 39,89 saat

memancar. Dengan demikian data konsumsi daya radio komunikasi adalah 86,30 miliwatt

saat standby, 110,85 miliwatt saat menerima, dan 147,59 miliwatt saat memancar.

Tampak bahwa konsumsi daya paling rendah terjadi pada saat standby. Menurut

lembar data, RFM12 hanya mengkonsumsi arus sekitar 3 mA pada saat idle. Selebihnya

arus listrik saat standby dikonsumsi oleh mikrokontroler dan perangkat audio. Selanjutnya

ketika keadaan menerima, kebutuhan daya meningkat sekitar 24 miliwatt. Hal ini

disebabkan karena bagian – bagian penerima pada modul RFM12 sedang bekerja untuk

menerima data, sehingga bagian – bagian tersebut mengkonsumsi arus lebih banyak.

Konsumsi arus meningkat lagi ketika keadaan memancar. Peningkatan konsumsi arus lebih

dari 16 mA dari keadaan standby. Pada keadaan ini, konsumsi daya RFM12 paling tinggi

karena bagian – bagian pemancarnya sedang aktif untuk memancarkan data.

4.4. Pengujian Lama Pemakaian

Besar kecilnya konsumsi daya berpengaruh pada lama pemakaian radio komunikasi.

Radio komunikasi yang dirancang diharapkan dapat beroperasi minimal 8 jam dengan

proporsi : 90 detik standby, 5 detik menerima, dan 5 detik memancar. Proporsi waktu ini

sesuai dengan lembar data handy talky yang dipaparkan pada Bab Pendahuluan.

Perangkat yang digunakan dalam pengujian ini adalah dua unit radio komunikasi

yang terhubung dengan sebuah untai pewaktuan menggunakan mikrokontroler Atmega8

seperti tampak pada Gambar 4.10. Untai pewaktuan ini bertugas menjalankan proporsi

waktu 90 detik standby, 5 detik menerima, dan 5 detik memancar. Kedua radio komunikasi

berada pada keadaan standby dalam waktu bersamaan, kemudian keduanya memancar dan

menerima secara bergantian. Dengan demikian urutan pola uji untuk radio komunikasi

pertama : 90 detik standby → 5 detik menerima → 5 detik memancar, sedangkan untuk

radio komunikasi kedua : 90 detik standby → 5 detik memancar → 5 detik menerima.

Salah satu radio komunikasi diberi catu daya baterai Litium yang terhubung dengan

detektor level tegangan baterai. Tegangan awal baterai adalah 4 V. Waktu sampai tegangan

44

Page 56: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

baterai berada pada batas bawah (3,2 V) dicatat. Hasil pengujian disajikan pada tabel 4.2.

Gambar 4.10. Untai pengujian lama pemakaian radio komunikasi.

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Lama Pemakaian Baterai.

Pengujian Lama Pemakaian Baterai (jam)

Pengujian ke - 1 16

Pengujian ke - 2 14,5

Pengujian ke - 3 14

Berdasarkan hasil pengujian di atas, lama pemakaian dapat mencapai 16 jam.

Spesifikasi alat menyebutkan bahwa lama pemakaian minimal adalah delapan jam. Hasil

tersebut bahkan melampaui lama pemakaian radio HT pembanding yang tercantum pada

bab Pendahuluan.

4.5. Pengujian Jangkauan Komunikasi

Spesifikasi tugas skripsi yang tercantum pada Bab Pendahuluan menyebutkan

bahwa jangkauan komunikasi yang diharapkan adalah mencapai 200 m pada area tanpa

45

Page 57: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

halangan. Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan rata – rata dari modul RFM12 yang

dapat digunakan untuk transmisi data sampai jarak 200 m. Metode pengujian adalah

dengan menggunakan dua unit radio komunikasi untuk percakapan sampai informasi suara

percakapan tidak dapat diterima lagi. Kanal pancar yang digunakan saat pengujian : kanal

1, kanal 8, dan kanal 16. Berikut adalah tabel hasil pengujian.

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Jarak Jangkauan Komunikasi.

Kanal Jarak Jangkauan Maksimum (m)

1 200

8 200

16 200

Tampak bahwa jarak jangkauan untuk ketiga macam kanal memiliki nilai yang

sama. Hal ini berarti perubahan kanal pada RFM12 tidak mengakibatkan perubahan jarak

jangkauan. Semua kanal memiliki jarak jangkauan yang sama, pada percobaan ini

didapatkan sebesar 200 m. Hasil pengujian ini sesuai dengan jarak jangkauan yang

diharapkan pada spesifikasi alat.

4.6. Pengujian Pengisian Ulang Baterai

Pengisian ulang baterai menggunakan cahaya matahari sebagai sumber daya.

Pengujian ini bertujuan mengetahui waktu yang diperlukan panel sel surya dan untai DC to

DC Converter untuk mengisi baterai sampai penuh. Tegangan awal baterai dibuat

mendekati batas bawah (3,2 V). Proses pengisian ulang dimulai pada pukul 09.00 dan

tegangan diukur tiap satu jam sampai pukul 15.00. Hasil pengujian tertera pada Tabel 4.4.

Tampak dalam tabel 4.4, baterai dapat diisi sampai nilai tipikalnya (sekitar 3,7 V)

dengan waktu sekitar tiga jam. Namun peningkatan tegangan baterai hanya berhenti sampai

nilai tersebut dan jam – jam berikutnya peningkatan tidak bisa mendekati nilai maksimum

46

Page 58: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

(4,2 V). Jadi DC to DC Converter yang dirancang dapat digunakan untuk mengisi baterai

sekitar tiga jam (dari batas bawah tegangan baterai), hanya saja tegangan akhir tidak

sampai mendekati tegangan maksimum.

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Pengisian Ulang Baterai.

PengujianTegangan Baterai (V)

09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00

1 3,33 3,47 3,58 3,69 3,69 3,69 3,69

2 3,41 3,54 3,61 3,68 3,68 3,68 3,68

3 3,45 3,55 3,62 3,69 3,69 3,69 3,69

4 3,46 3,56 3,62 3,69 3,69 3,69 3,69

5 3,30 3,55 3,63 3,68 3,68 3,68 3,68

6 3,25 3,52 3,62 3,66 3,67 3,68 3,68

7 3,29 3,56 3,62 3,68 3,68 3,69 3,69

8 3,37 3,54 3,64 3,66 3,66 3,68 3,68

9 3,30 3,53 3,63 3,67 3,67 3,68 3,68

10 3,29 3,53 3,62 3,67 3,68 3,68 3,68

47

Page 59: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan perancangan, realisasi, pengujian dan analisis, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut.

1. Protokol komunikasi radio menggunakan transceiver data dapat dibangun dengan

mengendalikan fungsi pemancar dan penerima pada modul tersebut.

2. Pembagian dan pengendalian kanal juga diperlukan sebagai bagian dari protokol

komunikasi. Hal ini untuk menghindari tabrakan dan interferensi antar data.

3. Proses pengiriman kembali informasi yang diterima oleh radio induk ke seluruh radio

anak belum dapat direalisasikan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan pergantian

fungsi dan kanal pada RFM12. Prosedur perlu diperbaiki supaya proses ini dapat

berlangsung.

4. Reproduksi sinyal informasi dapat dilakukan menggunakan sinyal PWM. Namun

frekuensi sinyal PWM harus jauh lebih tinggi dari frekuensi teratas sinyal informasi.

Sehingga tapis dapat memisahkan sinyal informasi dari sinyal PWM dengan baik.

5. Jarak jangkauan radio komunikasi menggunakan modul RFM12 dapat mencapai 200 m

pada area tanpa halangan. Jarak maksimum ini berlaku untuk semua kanal yang

digunakan.

6. Kebutuhan daya minimum radio komunikasi terjadi saat standby sedangkan kebutuhan

daya maksimum terjadi saat memancar.

7. Kebutuhan daya menentukan kebutuhan minimum untuk kapasitas baterai. Radio

komunikasi pada tugas skripsi ini dapat menggunakan baterai dengan kapasitas mulai

600 mAh.

8. Kapasitas baterai menentukan lama pemakaian. Lama pemakaian radio komunikasi

dapat mencapai 16 jam dengan proporsi penggunaan 90 % standby, 5 % terima, dan 5

% pancar. Lama pemakaian dibatasi hingga tegangan baterai mencapai batas bawah.

9. Pengisian ulang baterai menggunakan sumber tenaga cahaya matahari membutuhkan

48

Page 60: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

waktu sekitar tiga jam. Pengisian ulang berlangsung hingga baterai mencapai nilai

tipikalnya, yaitu sekitar 3,7 V.

5.2. Saran Pengembangan

Alat dan sistem dalam tugas skripsi ini masih dapat dikembangkan lagi. Beberapa

saran berikut ini bertujuan untuk pengembangan guna memperoleh hasil yang lebih baik.

1. Pengembangan unit pemroses dan pengontrol menggunakan mikrokontroler dengan

frekuensi clock yang lebih tinggi, sehingga kecepatan pemrosesan bisa lebih tinggi dan

frekuensi PWM juga lebih tinggi. Namun mikrokontroler harus tetap berdaya rendah

sehingga radio komunikasi tetap hemat daya.

2. Perbaikan protokol komunikasi dengan mempertimbangkan batasan kemampuan

RFM12 dalam hal perubahan kanal serta dalam hal berganti fungsi antara pemancar dan

penerima.

3. Pemakaian protokol komunikasi yang lebih hemat dalam hal pembagian kanal,

sehingga memperbanyak jumlah pengguna. Protokol komunikasi juga dapat

dikembangkan untuk mempunyai sub – induk sehingga wilayah komunikasi menjadi

semakin luas.

4. Penggunaan kompresi data untuk memperkecil kecepatan transfer data.

5. Informasi dikirim dalam bentuk data sehingga dapat dikembangkan enkripsi untuk

menjaga keamanan data.

6. Untai pengisi ulang baterai perlu ditingkatkan performanya supaya dapat mengisi ulang

baterai sampai batas atas level tegangan baterai.

49

Page 61: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

DAFTAR PUSTAKA

1. -, “New Technology Batteries Guide”, Office of Law Enforcement Standards National

Institute of Standards and Technology, Rockville, 1998.

2. Atmel, “AVR335 : Digital Sound Recorder with AVR and DataFlash”, Atmel

Corporation, San Jose, 2005.

3. Atmel, “8-bit AVR Microcontroller with 16KBytes In-System Programmable Flash

Atmega168A”, Atmel Corporation, San Jose, 2010.

4. Billings, K., “Switch Mode Power Supply Handbook”, h. 2.160 – 2.173, McGraw-Hill,

New York, 1989.

5. Bresch, H. et al., “About the Demodulation of PWM-Signals with Applications to Audio

Amplifiers”, IEEE, 1998.

6. Davis, W. D., “Solar Energy Laboratory Manual”, h. 11 – 25, Crystal Productions,

Aspen, 1979.

7. Electus, “Choosing a Rechargeable Battery”, Electus Distribution, 2001.

8. Haykin, S., “Communication Systems”, h. 512 – 560, John Wiley & Sons, Inc.,

Danvers, 2001 (edisi ke empat).

9. Hope, “RF12B Programming Guide”, Hope Microelectronics, Shenzhen, 2006.

10. Hope, “RFM12B Universal ISM Band FSK transceiver Module”, Hope

Microelectronics, Guangdong, 2006.

11. Jade Alberkrack (ed.), “Theory and Applications of the MC34063 and A78S40

Switching Regulator control Circuits”, On Semiconductor, Denver, 2002.

12. Kenwood, “Instruction Manual : TH-255A”, Kenwood.

13. Kitchin, C., “Demystifying Single-Supply Op-Amp Design”, EDN, 2002.

14. Kugelstadt, T., “Active Filter Design Techniques”, Texas Instruments, Dallas, 2008.

15. Leach, Jr., W. Marshall, “The Class-D Amplifier”, Kendall/Hunt, 2001.

16. Macario, R.C.V. (ed.), “Personal & Mobile Radio Systems”, Peter Peregrinus Ltd.,

London, 1991.

17. Mah, O., “Fundamentals of Photovoltaic Materials”, National Power Research

50

Page 62: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

Institutes, Inc., 1998.

18. Mitchell, D.M., “DC-DC Switching Regulator Analysis”, McGraw-Hill, New York,

1988.

19. Motorola, “Motorola GP2000”, Motorola, 2002.

20. Motorola, “GP Series : GP328 & GP 338”, Motorola, 2002.

21. On, “MC34063A, 1.5 A, Step Up/Down/Inverting Switching Regulators”, On

Semiconductor, Denver, 2010.

22. Patil, A. et al., “Issue and Challenges Facing Rechargeable Thin Film Lithium

Battery”, Thin Fim Materials Research Center Korea Institute of Science and

Technology, Seoul, 2007.

23. Proakis, J.G., M. Salehi, “Digital Communication”, McGraw-Hill, New York, 2008

(Internasional Edition, edisi ke lima).

24. Roberts, S., “Solar Electricity”, Prentice Hall International, Hertfordshire, 1991.

25. Silalahi, N., “Komunikasi Mobil Publik dan Sistem Komunikasi Personal PCS”, PT

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

26. Simpson, C., “Characteristics of Rechargeable Batteries”, National Semiconductor.

27. ST, “TDA2822M Dual Low Voltage Power Amplifier”, STMicrolectronics, 2003.

28. Stallings, W., “Komunikasi & Jaringan Nirkabel”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2007

(edisi ke dua, diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh D.A. Sasongko, S.T.).

51

Page 63: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

LAMPIRAN

GAMBAR ALAT

(Tampak Depan dan Samping Kiri)

52

Penyuara

Mikrofon

SaklarPemilih Mode

SaklarPemilih Kanal

Saklar PTT

PengaturVolume Suara

Antena

Audio In(Input Eksternal)

Page 64: Radio Komunikasi Digital Dua Arah Dengan Sumber Tenaga Yang … · 2014. 3. 20. · RADIO KOMUNIKASI DIGITAL DUA ARAH DENGAN SUMBER TENAGA YANG DAPAT DIISI ULANG MENGGUNAKAN SEL SURYA

LAMPIRAN

GAMBAR ALAT

(Tampak Belakang dan Samping Kanan)

53

Saklar On/Off

Antena

PanelSel Surya

SaklarPemilih Baterai

SaklarPengisian Ulang

Saklar Pilihan Monitor Tegangan(Baterai/Proses Pengisian Ulang)

Audio Out(Output Eksternal)

IndikatorLevel Tegangan

Saklar Monitor Tegangan