modul 1- strategi dankebijakanti -2012

Upload: rahmat-setiawan

Post on 19-Jul-2015

134 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi di PemerintahanMODUL 1Tim Penyusun Modul Bimtek Dan Sertifikasi Kompetensi Dasar Government Chief Information Officer 2012

Nama Pembicara Asal Kelompok Keilmuan Asal Fakultas Asal Institusi Alamat email pembicara

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Sepuluh November Universitas Gajah Mada Universitas Indonesia

bekerja sama dengan

KEMKOMINFO

AgendaKEMKOMINFO

Clinger-Cohen TIK untuk Pembangunan (TIKP) Pemilihan Teknologi dan Konten Model Kebijakan TIK Penyusunan Kebijakan TIK Multistakeholder Unsur Kebijakan TIKP Peraturan Perundangan Peran CIO

2

Clinger-CohenKEMKOMINFO

CIO merupakan posisi penting yang menjadi jembatan antara pemerintah dengan dunia swasta dan harus dapat berbicara dengan keduanya. CIO juga harus siap menghadapi perubahan yang cepat (teknologi, regulasi, kebijakan, dan politik) sambil tetap berfokus pada ruang lingkup pekerjaan.

3

TIK untuk Pembangunan (TIKP)KEMKOMINFO

TIKP bukan hanya tentang membangun industri atau sektor ekonomi, TIK tetapi juga mencakup penggunaan TIK untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan juga pertumbuhan sosial dan politik. Penggunaan TIK untuk pembangunan membutuhkan dorongan kebijakan publik yang proaktif.Kebijakan rencana aksi yang seksama sebagai pedoman pengambilan keputusan dan untuk mencapai hasil yang rasional. Kebijakan publik - Rangkaian aksi atau non-aksi yang dipilih oleh otoritas publik untuk mengatasi masalah.

4

KonvergensiKEMKOMINFO

Bergabungnya berbagai teknologi telekomunikasi seperti media, teks, audio, grafis, animasi, dan video sedemikian rupa sehingga semuanya tersedia dalam sebuah platform bersama dengan tetap memungkinkan pengguna untuk memilih menggunakan beberapa media yang dikombinasikan maupun secara terpisah sesuai keinginan masing-masing. Campuran dan gabungan berbagai disiplin konvergensi ilmu-ilmu keteknikan dengan ilmu-ilmu sosial dan prilaku.

5

KonvergensiKEMKOMINFO

Pengenalan TIK membutuhkan perubahan sosial dan budaya yang signifikan dalam organisasi yang telah terstruktur untuk memisahkan fungsi dan tanggung jawab. Konvergensi atau aliansi nasional yang mencakup pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dibutuhkan untuk memaksimalkan peluang yang diciptakan oleh lingkungan baru yang dimotori TIK untuk pembangunan nasional.

6

Pemilihan TeknologiKEMKOMINFO

Apakah teknologi mudah disediakan? Apakah kondisi fisik memungkinkan bagi teknologi yang dipilih (misal, listrik)? Langkah apa yang diambil untuk menjamin akses? Dimanakah pusat teknologi diletakkan? Apakah lokasi tersebut secara fisik dan sosial cocok dan aman bagi kelompok yang ditargetkan, terutama perempuan, untuk datang dan pergi tanpa membutuhkan banyak usaha dan tidak mengganggu tanggung jawab mereka yang banyak? Siapa yang memiliki dan mengendalikan akses ke teknologi? Berapakah harga dari teknologi yang dipasang dalam artian pembiayaan dan usaha bagi lembaga dan bagi pengguna? Apa sajakah yang menjadi opportunity costs? Seberapa mudahkah teknologi itu digunakan? Apakah teknologi tersebut interaktif? Bagaimana interaktivitas itu dibangun?

7

Pemilihan TeknologiKEMKOMINFO

Apakah teknologi tersebut portable? Dapatkah dia digunakan kapan saja, dimana saja, atau apakah dia terikat tempat dan waktu, misalnya seperti televisi? Seberapa mudahkah untuk memasang, merawat, memodifikasi, dan memperbaharui teknologi tersebut? Siapa yang bertanggug jawab untuk menjalankan fungsifungsi ini?

8

Pemilihan KontenKEMKOMINFO

Siapakah penggunanya dan apakah kebutuhan mereka misalkan, bagaimana profil penggunanya termasuk kebutuhan, tingkatan, dan gaya belajar mereka? Untuk siapakah konten tersebut cocok digunakan? Isu apakah sosial, budanya, ekonomi, agama, bahasa, dan gender yang ingin ditanggapi oleh konten? Apakah konten relevan bagi masyarakat? Sebagai contoh, apakah relevan terhadap kebutuhan perempuan? Apakah dia dikembangkan secara lokal? Dan peran apa yang dimiliki wanita dalam mengembangkan konten mereka sendiri? Bagaimana konten tersebut diatur? Apakah konten tersebut akurat dan up-to-date?9

Pemilihan KontenKEMKOMINFO

Bagaimana teknologi tersebut dimodifikasi untuk memudahkan pengguna dalam memperhatikan, menggunakan, dan mengerti kontennya?

Apakah pembelajaran kelompok dan individual didukung atau termasuk didalamnya? Apakah konten memberi semangat, mempromosikan dan memfasilitasi interaktivitas dan umpan balik? Sistem pendukung seperti apa, misalkan fasilitator dan materi pembelajaran, yang telah diikutsertakan dan disediakan? Mekanisme apa saja yang tersedia untuk perbaikan dan modifikasi konten?10

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Model Kebijakan TIK

Kebijakan publik adalah apa yang diartikulasikan dalam keputusan dan dokumen termasuk juga apa yang diterapkan oleh pemerintah. Pembuatan kebijakan publik tidak muncul dalam kekosonganKebijakan baru selalu dibuat dalam batasan-batasan dari kebijakan yang sudah ada. Intervensi kebijakan disusun secara institusional, artinya mereka berlandaskan pada, dan harus memperhitungkan, struktur yang lebih dalam dari multiple enterprises.

Solusi terbaik yang dapat diterima oleh semua stakeholdersKebijakan yang ada selalu menggambarkan keseimbangan kekuatan dalam pemerintahan.11

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Model Kebijakan TIK

Best Practices for Telecommunications Reform Pemerintah seharusnya tidak menjadi penyedia layanan telekomunikasi.... Peranan pemerintah adalah menjadi penanggungjawab perencanaan, strukturisasi, dan pengaturan. Keberhasilan usaha akses universal akan sangat bergantung pada suksesnya privatisasi dan persaingan. Faktor keuntungan yang paling signifikan dari investasi rural lebih terkait pada variabel kebijakan (khususnya interkoneksi dan tarif) ketimbang variabel risiko dan keuangan. Diperlukan pengatur (regulator) yang independen, punya dana cukup dan kompeten dari sisi teknis, untuk memberikan lisensi, mendorong kompetisi, dan melindungi12

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Model Kebijakan TIK

Pasar itu penting; pasar membantu pengalokasian sumber daya, memastikan sumber daya tersebut tersebar merata, yang sangat penting ketika sumber daya tersebut langka... [tetapi] sama pentingnya... [adalah] memperkuat pemerintah dan menetapkan, untuk setiap negara karena tiap negara mencapai tingkat pengembangannya masing-masing bagaimana bentuk kerja sama antara pemerintah dan pasar

13

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Model Kebijakan TIK

Peran LSM (menurut ADB)Salah satu kekuatan LSM adalah menjembatani komunitas dan merespon kebutuhan lokal. NGO menggunakan pendekatan inovatif untuk pembangunan, membantu memastikan proyek terimplementasi sesuai dengan yang diharapkan, memelihara kelanjutan proyek, menyokong peningkatan transparansi dan tata kelola yang baik, dan menyuarakan golongan marginal dan/atau lemah

Post Washington ConsensusKosakata dalam paradigma kebijakan baru... termasuk masyarakat madani, pembangunan institusi, jaringan keselamatan, dan khususnya tata kelola, akan ditambahkan ke terminologi konvensional Washington seperti pasar terbuka, deregulasi, liberalisasi dan penyesuaian struktur.

14

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Penyusunan Kebijakan TIK Multi-stakeholder

World Summit on the Information SocietyKebijakan yang menciptakan iklim yang mendukung kestabilan, prediktabilitas dan persaingan sehat di semua tingkat perlu dikembangkan dan diimplementasikan dalam cara yang tidak hanya menarik investor swasta untuk pengembangan infrastruktur TIK tetapi juga memungkinkan universal service obligations dapat dicapai di area-area dimana kondisi pasar tradisional tidak bekerja. Pemerintah, dan juga sektor swasta, masyarakat madani, PBB, dan organisasi internasional lainnya memiliki peranan dan tanggung jawab penting pada pembangunan Masyarakat Informasi dan, tentunya, dalam proses pengambilan keputusan. Membangun Masyarakat Informasi yang berpusat pada masyarakat adalah usaha bersama yang membutuhkan kerjasama dan kemitraan diantara semua stakeholder.15

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Penyusunan Kebijakan TIK Multi-stakeholder

Stakeholder adalah setiap orang yang secara signifikan memengaruhi atau terpengaruhi oleh aktivitas pengambilan keputusan orang lain. Kemitraan multi-stakeholder: Memajukan inklusifitas dan keseimbangan dalam kebijakan dan implementasi TIK; Memperluas kemampuan analisis untuk menghadapi isu kebijakan TIK; Memajukan mobilisasi dan partisipasi masyarakat umum; Memajukan pengembangan rencana aksi yang terfokus dan holistik; Memupuk usaha berbagi keterampilan dan inovasi; Menyediakan platform penting untuk melatih ahli-ahli baru; Menciptakan keseimbangan antara orientasi pasar dan orientasi pengembangan;16

Pengembangan Kebijakan TIKP Penyusunan Kebijakan TIK Multi-stakeholderKEMKOMINFO

Kemitraan multi-stakeholder dimana Pemerintah dapat menciptakan kebijakan, peraturan, anggaran, dan pembangunan kapasitas yang diinginkan. Sektor swasta dapat membangun infrastruktur dan berinvestasi dalam pelayanan Masyarakat sipil dapat bekerja dengan komunitas Komunitas dapat memiliki dan mengendalikan inisiatif

17

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Penyusunan Kebijakan TIK Multi-stakeholder

Mendorong tata kelola yang baik karena kemitraan memberikan kesempatan bagi kelompok berbeda untuk mengidentifikasi konflik, kesenjangan dan kesamaan diantara kebijakan dan program mereka masing-masing, dan untuk memperbaiki kelanjutan kerjasama mereka; Memungkinkan partisipan untuk memperkuat sumber daya finansialnya; Memotivasi baik para pemimpin dan yang tertinggal mengingat, kemitraan menciptakan platform untuk mendorong mereka yang komitmennya terbatas dan untuk menghadirkan aktor-aktor progresif bersama-sama; Memupuk kepemilikan dan komitmen akan tindakan; dan Membantu mengembangkan kepercayaan antar kelompok yang biasanya saling mencurigai dan bermusuhan.18

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Penyusunan Kebijakan TIK Multi-stakeholder

Analisis stakeholder mengacu pada sekumpulan perangkat untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan stakeholder berdasarkan atribut, hubungan, dan kepentingan yang terkait pada isu atau sumber daya yang ada. Dalam melakukan analisis stakeholder, langkah-langkah yang perlu diperhatikan: Identifikasi tujuan utama dari analisis. Membangun pemahaman akan sistem dan pembuat keputusan dalam sistem. Identifikasi stakeholder utama. Investigasi kepentingan, karakteristik dan keadaan stakeholder. Identifikasi pola dan konteks interaksi antar stakeholder. Menetapkan pilihan-pilihan untuk manajemen.19

KEMKOMINFO

Pengembangan Kebijakan TIKP Penyusunan Kebijakan TIK Multi-stakeholder

Aktivitas kelompok: Identifikasi para stakeholder Kelas dibagi dalam kelompok Setiap kelompok akan melakukan analisis stakeholder untuk salah satu proyek TIKP berikut: e-Health atau Telemedicine e-Learning atau TIK untuk Pendidikan

e-Agriculture atau TIK untuk Pembangunan Desa TIK dan Sumber Daya Alam

20

KEMKOMINFO

Beberapa faktor kunci yang berdampak pada kesuksesan/kegagalan

Kejelasan mengenai hasil dan tujuan pembangunan Dikendalikan permintaan, bukan penawaran

Sensitif terhadap kondisi dan keterbatasan lokal,termasuk diantaranya infrastruktur, akses, relevansi dan bahasa, kekuatan dan kesinambungan Berorientasi proses, bukan dikendalikan oleh durasi atau hanya sekedar mencapai target Perubahan organisasi, tingkah laku dan sistematis adalah faktor kunci

21

KEMKOMINFO

UNSUR KEBIJAKAN TIKP

22

Unsur-unsur Kebijakan TIKPKEMKOMINFO

Sasaran utama kebijakan nasional TIKP adalah untuk menyeimbangkan manfaat dan risiko dari perluasan penggunaan TIK yang konsisten dengan tujuan pembangunan nasional. Membangun kebijakan nasional TIK bukanlah sebuah aktivitas sekali saja. Korea Basic Informatization Promotion Plan (1996 2000) dengan visi untuk mencapai tingkatan informatisasi tingkat dunia di tahun 2010; Cyber Korea 21 (1999-2002) dengan visi membangun masyarakat berbasis pengetahuan yang terdepan; E- Korea vision 2007 (2002-2007) dengan visi Build e-Korea as the global leader. Broadband IT Korea Vision 200723

KEMKOMINFO

Unsur-unsur Kebijakan TIKP Pengembangan Kapasitas Manusia

Teknologi apapun tidak akan cukup jika orang-orang tidak memahami bagaimana cara memanfaatkannya secara efektif dalam kehidupan atau pekerjaan mereka. Penting bagi orang-orang untuk memahami potensi lebih luas dari teknologi, sehingga pemakai mampu untuk menginovasi diri mereka dan menggunakan teknologi dengan kreatif yang mungkin tidak diimpikan oleh proyek atau kebijakan.

Dua isu umum: Memastikan bahwa semua warga negara mempunyai kemampuan dasar untuk berhasil di Era Informasi. Mengembangkan keahlian TIK spesialis sehingga sektor TIK negara dan ekonomi pada umumnya berkembang secara terus menerus.24

KEMKOMINFO

Unsur-unsur Kebijakan TIKP Pengembangan Kapasitas Manusia

Keberhasilan dalam masyarakat informasi membutuhkan keterampilan yang berbeda dengan keterampilan yang dibutuhkan di masyarakat industri.

Keterampilan Literasi TIK Standar Nasional Inggris untuk orang dewasa: kemampuan membaca, menghitung, dan TIK

Keterampilan abad 21' Kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, literasi informasi, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan berpikir lainnya yang lebih tinggi

25

KEMKOMINFO

Unsur-unsur Kebijakan TIKP Pengembangan Kapasitas Manusia

TIK dalam Pendidikan Yang kita ketahui TIK dapat memberdayakan guru dan murid, mendorong perubahan dan membantu pengembangan keterampilan abad 21. Tetapi TIK jarang dianggap sebagai pusat proses pembelajaran (bahkan di negaranegara OECD) . Do not put technology before education. Dampak positif TIK dalam pendidikan lebih terlihat saat dihubungkan ke pedagogi. TIK kurang efektif (atau bahkan mungkin tidak efektif) saat tujuan penggunaannya tidak jelas. Terjadi perbedaan pandangan antara pedagogi baru dan ujian terstandarisasi dengan yang tradisional. Ketidakcocokan antara metode yang digunakan untuk mengukur dampak dengan jenis pembelajaran yang dilakukan. Pengguna percaya bahwa TIK memberikan perbedaan positif.26

KEMKOMINFO

Unsur-unsur Kebijakan TIKP Pengembangan Kapasitas Manusia

MEMBANGUN KETERAMPILAN TIK SPESIALIS Total kebutuhan profesional dalam industri suplai TIK diramalkan terus naik tajam mencapai sekitar 17 juta di tahun 2010. Permintaan profesional di sektor pengguna TIK akan meningkat lebih cepat sampai 73 juta di tahun 2010. 'HOT SKILLS' di tahun 2010 adalah: enterprise architecture, kepemimpinan proyek, rekayasa ulang proses bisnis, perencanaan, penganggaran, dan penjadwalan proyek, thirdparty provider manager, analisis sistem, perancangan sistem, perancangan jaringan, audit sistem, perencanaan dan manajemen keamanan TI, dan storage administrator

'COLD SKILLS: pemrograman, routine coding, pengujian sistem, support dan helpdesk, dan legacy skills http://www.computerworld.com/action/article.do?command= viewArticleBasic&articleId=112360&pageNumber=327

KEMKOMINFO

Unsur-unsur Kebijakan TIKP Pengembangan Kapasitas Manusia

MEMBANGUN KETERAMPILAN TIK SPESIALIS - Peran pemerintah Kontrol tegas pada mutu pendidikan yang diberikan dengan pemantauan terus menerus akan kurikulum pendidikan TIK dan pedagoginya, melalui otoritas nasional; Pendirian pusat sertifikasi keterampilan nasional dan regional yang mengikuti pola ujian seorang akuntan tersertifikasi (yang harus lulus untuk dapat menerima sertifikasi untuk praktek); dan Interaksi yang terus menerus antara industri TIK, pemerintah dan institusi pendidikan dalam rangka mengembangkan dan merancang kursus yang mengajarkan keterampilan dan pengetahuan TIK yang sesuai, termasuk keterampilan kognitif.

28

KEMKOMINFO

Unsur-unsur Kebijakan TIKP Membangun Industri TIK

Tiga area: Pabrik TIK atau Perangkat Keras Sektor pabrik perangkat keras TIK adalah sektor industri pabrikan yang paling besar dan paling cepat perkembangannya di dunia Sebagian besar perkembangan terjadi di negara-negara industri baru di Asia.

Offshoring Pengembangan Piranti Lunak Global

Contact Centers, Business Process Outsourcing (BPO)

Industri Konten Dijital29

KEMKOMINFO

Unsur-unsur Kebijakan TIKP Membangun Industri TIK

Industri Konten Digital konvergensi konten tradisional, media dan hiburan, piranti lunak dan multimedia, serta perangkat keras elektronik dan telekomunikasi. Diantaranya efek visual dan animasi (termasuk virtual reality dan produk tiga dimensi), multimedia interaktif (seperti situs web, CDROM), permainan komputer (termasuk yang online), multimedia untuk pendidikan (e-learning), dan produksi TV dan film dijital, dan pasca-produksi TV dan film. Pendapatan permainan komputer di tahun 2001 melebihi penjualan tiket film box office dan mendekati pendapatan global industri rekaman musik.

30

KEMKOMINFO

Dampak Peraturan Perundangan bagi Lingkungan TI Pada Organisasi Pemerintahan

31

Aneka Peraturan PerundanganKEMKOMINFO

Inpres Kebijakan Strategis Pengembangan EGovernment, No. 3 Tahun 2003 UU Informasi & Transaksi Elektronik, no.11 tahun 2008 UU Keterbukaan Informasi Publik, no.14 tahun 2008 UU Pelayanan Publik, no.25 tahun 2009 PP Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, no.60 tahun 2008

32

KEMKOMINFO

Dampak UU no.11 / 2008 Informasi & Transaksi Elektronik

Harus hati-hati dalam mengelola sistem informasi elektronik, esensinya keamanan komputer harus diperhatikan

Netralitas teknologi Pidana komputer: pembajakan, pornografi, hacking, SARA, dsb.

Pengakuan atas data elektronik, asal ada jaminan keutuhan/keotentikan. Termasuk kontrak dan transaksi elektronik Pengakuan terhadap digital signature

Aneka asumsi dasar dalam dunia maya equivalen dengan hukum perdata33

KEMKOMINFO

Dampak UU no.14 / 2008 Keterbukaan Informasi Publik

Berdampak pada apa yang sebaiknya ditampilkan pada website, agar publik bisa akses langsung tanpa harus merepotkan meminta (request) ke pejabat terkait (khusus informasi non-rahasia)

34

KEMKOMINFO

Dampak UU no.25 / 2009 Pelayanan Publik

Sistem Informasi & TI harus cukup handal untuk bisa melayani kebutuhan pelayanan masyarakat Kehandalan pihak ketiga (vendor) yang memberikan layanan TI harus bisa diuji dan diperiksa, agar layanan publik tidak terputus Penciptaan model pelayanan masyarakat yang baru, yang memanfaatkan saluran-saluran digital baru untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pelayanan

35

KEMKOMINFO

Dampak PP.60 / 2009 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Apakah unit TI bisa membantu administrasi keuangan lembaga agar laporan keuangannya bisa akurat dan bisa dipercaya? Apakah unit TI bisa membangun sistem aplikasi komputer yang membantu pengendalian proses kerja satuan kerja, sehingga mengurangi resiko (bahkan potensi korupsi), sehingga laporan keuangan lembaga bisa menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)?

36

KEMKOMINFO

Dampak Standar Internasional

37

Dampak standar internasionalKEMKOMINFO

ISO 20000 Berikan jaminan layanan yang tidak terputus, dan dapat dipercaya kehandalannya

ISO 27001 Amankan lingkungan TI organisasi

ISO 38500 Harus ada tata kelola TI yang jelas: siapa bertanggung jawab thdp apa, ada rencana, penjaminan sistem, kepatuhan hukum, dsb.

38

KEMKOMINFO

Peran Chief Information OfficerDisarikan dari: Managing IT Function (Gottschalk, 2004)

39

Definisi menurut GottschalkKEMKOMINFO

CIO dapat didefinisikan sebagai pejabat (eksekutif) tertinggi TI yang umumnya menunjukkan peran manajerial

CIO dalam tugasnya harus memiliki: komunikasi yang efektif dengan manajemen puncak, perspektif korporasi yang luas dalam mengelola sumber daya informasi, Memberi kontribusi pada strategi organisasi, dan tanggung jawab untuk perencanaan IT untuk mengatasi lingkungan yang dinamis.

40

KEMKOMINFO

Siapa yang bisa disebut CIO? (menurut Gottschalk)

Pejabat tertinggi bidang teknologi informasi Melapor tidak lebih dari dua tingkat dari pimpinan tertinggi organisasi

Bertanggung jawab pada pengelolaan: sistem informasi, operasi komputer, telekomunikasidan jaringan, otomatisasi kantor, komputasi end-user, help desk, perangkat lunak komputer dan aplikasi Memiliki tanggung jawab untuk strategis IS / IT perencanaan.

41

Kenapa CIO penting?KEMKOMINFO

CIO dibaca: pimpinan unit TI

Pertama, akuntabilitas meningkat ketika seorang eksekutif tunggal yang bertanggung jawab untuk kebutuhan pengolahan organisasi.

Kedua, adanya posisi CIO memfasilitasi kesenjangan antara strategi organisasi dan IT, yang telah lama dianggap masalah

42

KEMKOMINFO

Apa masalah yang dihadapi oleh CIO (Earl & Feeny, 1994)?

CIO memiliki pekerjaan sulit menjalankan fungsi dapak organisasi yangmenggunakan banyak sumber daya, tetapi sulit memberikan bukti yang bisa terukur nilainya. Supaya unit TIK dianggap sebagai aset oleh organisasi, CIO harus menganggap pekerjaan mereka sebagai pekerjaan untuk menciptakan nilai tambah di bidangbidang (segmen) tertentu dari organisasi.

43

CIO Roles in Different AreaKEMKOMINFO

44

Kepemimpinan Eksekutif TIKEMKOMINFO

Menurut Computer Science Corporation (1996)

Sebagai Arsitek Utama: kemungkinan masa depan desain untuk bisnis Pemimpin Perubahan: mengelola sumber daya untuk mencapai implementasi yang optimal di masa depan.

Pengembang Produk : membantu menentukan posisi perusahaan dalam era digital. Provokator Teknologi : memasukkan TI dalam strategi bisnis Pelatih (edukator) orang-orang lain dalam organisasi

45

Masalah dengan CIO?KEMKOMINFO

CIO mungkin tidak benar-benar memiliki pengaruh yang strategis pada manajemen puncak CIO pengaruhnya sedikit pada masalah operasional dan taktis dari pengguna Harapan yang terlalu tinggi bahwa sistem komputer strategis yang baru tidak dapat direalisasikan oleh CIO

46

KEMKOMINFO

TERIMA KASIH

Alamat kontak penyelenggara : Puslitbang Literasi dan Profesi SDM Kominfo Jln Medan Merdeka Barat 9 Jakarta 10110 Tlp : 021 3856068 Email : [email protected]

47