omar oapr omei ojun ojul ags wo< ••••••••• momentum capim … · mepengambilan...

2
,,·S'EPUTAR INDONESIA J _XAVV •••• -...-, ;::;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;,;;:-':11" o Selasa • Pabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 4 5 S 7 8 9 10 11 12 13 20 21 22 23 24 25 26 27 28 ~o OMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags .Sep OOkt ONo";' •••••",_., •••••"•• "•••""•••••••••••••",••••••••• _w__ •••"••••••,•__ wO< "_ ••••••••• "",;;,.",~p Momentum Seleksi Capim KP~K Kedua, memperbarui mekanis- me pengambilan keputusan yang terbuka, objektif dan tidak defen- sif dalam mencermati kritik ma- syarakat. Ketiga, meningkatkan efisiensi kinerja pemeriksaanlaporanharta kekayaan penyelenggara negara (LPHKN), sehingga menghasilkan akurasi laporan hasil pemeriksaan harta kekayaan penyelenggara negara (LHPHKPN). Hal ini akan memudahkan pengusutan jika ada dugaankuattindak pidana korupsi pada penyelenggara negara yang bersangkutan. Keempat, strategi pencegahan harus dipandang dan diperlakukan sama pentingnya dengan strategi penindakan. Selama iniKPK- juga kejaksaan-hanya fokus pada ma- salah di hilir, tapi lalai terhadap kinerja pengawasan di hulu. Tidak ada akan selesai dalam satu atau dua dasawarsa pemberantasan kor- upsi jika perbaikan strategi ter- sebut tidak segera dilaksanakan sejak dini. Strategi ini merupakan faktor akseleratoruntuk mengatasi kondisidihiliryangmasih berantak- an. Kondisi akan selamanya seperti itu jika sisihulu tidak dibenahi. P roses seleksi di tingkat Pa- nitia Seleksi Calon Pimpin- an (capim) KPK untuk per- gantian antarwaktu ketua KPK te- lah dilaksanakan dengan hasil dua nama calon, yaitu Bambang Widjo- janto (BW) dan Busyro Muqoddas (BM).Keduanya dikenal memiliki integritas dankomitmen yangjelas dalam pemberantasan korupsi. Namun,keberhasilan KPK tidak hanya mengandalkan calon ketua KPK terpilih dari salah satu di antara mereka karena pandang- an tersebut tidak bijaksana dan tidak realistis. Salah satu tujuan pembentukan KPK sebagai lem- baga independ en adalah untuk menjadi triggerterhadap institusi kepolisian dan kejaksaan agar lebih efektif dan meningkatkan la- junya gerak mendorong pemerin- tahan yang bersih dan berwibawa. Masuknya salah satu calon di atas merupakan suntikan "darah segar" dan sangat diharapkan un- tuk tidak hanya menjadi beban tambahan dan masalah memper- buruk citra KPK. Hal ini hanya da- pat dicapai jika komisioner baru dapat mengatasi hambatan psiko- logis dan politis masih terus mem- bayangi kinerja KPK selama ini, dan diperkirakan tidak ada akan sirna sampai 2014. Keberadaan komisioner baru KPK merupakan momentum pen- ting untuk empat hal. Pertama, me- lakukan refungsionalisasi dan re- vitalisasi kelembagaan KPK se- cara internal. Termasuk penajam- an kode etik (antara lain siapa dan apa yang wajib disampaikan ke- pada publik) dan perilaku seluruh pegawai KPK dan penyidiklpenun- tutumum (antara lainmemperhati- kan sisi kesusilaan dan kesopanan berdasarkan asas praduga tak ber- salah), Pembuktian Terbalik Aspek hukum penting dari mo- mentum pergantian antarwaktu ketua KPK adalah wacana pem- buktian terbalik yangharus segera dimasukkan ke dalam perubahan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi(UUTipikor).Konseppem- buktian terbalik saatini dalam DU Tipikor bukan pembuktian ter- balik murni (genuine reversal of burdenofproof),melainkan bersifat terbatas (partial reversal of burden ofproof).Artinya, baik jaksa penun- tut umum (JPU) maupun terdakwa sama-sama memiliki beban pem- buktian. Kewajiban JPU membuk- tikan kesalahan terdakwa, dan ke- wajiban terdakwa membuktikan bahwa yang bersangkutan tidak melakukan tinqak pidana korupsi. Kliping Humas Unpad 2010 Model ini oleh penyusun U Nomor31 Tahun 1999,yangdiubah oleh UU Nomor 20Tahun 2001, di- pandang cukup bijaksana dan se- imbang.Akan tetapi dalam praktik tidak pernah diterapkan karena hukumacara pembuktian tersebut tidak diatur lengkap dan rinci da- lam undang-undang terse but. Ha- rus ada ketentuan tersendiri dan khusus untuk hukum acara pem- buktian terbalik. Persoalannya adalah untuk tujuan apa pembuktian terbalik itu diperlukan dalam pemberan- tasan korupsi? Praktik pembukti- an terbalik yang dilaksanakan DU Anti Korupsi di Amerika Serikat dan Inggris diatur dalam UU Pen- cucian Uang,bukanpada UU Anti- korupsi. Hal ini beralasan karena UU Pencucian Uang fokus pada keabsahan dan aliran dana hasil

Upload: others

Post on 26-Aug-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OMar OApr OMei OJun OJul Ags wO< ••••••••• Momentum Capim … · mepengambilan keputusan yang terbuka, objektif dantidak defen-sifdalam mencermati kritik ma-syarakat

,,·S'EPUTAR INDONESIAJ _XAVV •••• -...-, ;::;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;,;;:-':11"

o Selasa • Pabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu

4 5 S 7 8 9 10 11 12 1320 21 22 23 24 25 26 27 28 ~o

OMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags .Sep OOkt ONo";'•••••",_., •••••"•• "•••"" •••••••••••••",•••••••••_w__ ••• " ••••••,•__ wO< "_ ••••••••• "",;;,.",~p

MomentumSeleksi CapimKP~K

Kedua, memperbarui mekanis-me pengambilan keputusan yangterbuka, objektif dan tidak defen-sif dalam mencermati kritik ma-syarakat.

Ketiga, meningkatkan efisiensikinerja pemeriksaanlaporanhartakekayaan penyelenggara negara(LPHKN), sehingga menghasilkanakurasi laporan hasil pemeriksaanharta kekayaan penyelenggara

negara (LHPHKPN). Hal ini akanmemudahkan pengusutan jika adadugaankuattindak pidana korupsipada penyelenggara negara yangbersangkutan.

Keempat, strategi pencegahanharus dipandang dan diperlakukansama pentingnya dengan strategipenindakan. Selama iniKPK- jugakejaksaan-hanya fokus pada ma-salah di hilir, tapi lalai terhadapkinerja pengawasan di hulu. Tidakada akan selesai dalam satu ataudua dasawarsa pemberantasan kor-upsi jika perbaikan strategi ter-sebut tidak segera dilaksanakansejak dini. Strategi ini merupakanfaktor akseleratoruntuk mengatasikondisidihiliryangmasih berantak-an. Kondisi akan selamanya sepertiitu jika sisi hulu tidak dibenahi.

Proses seleksi di tingkat Pa-nitia Seleksi Calon Pimpin-an (capim) KPK untuk per-

gantian antarwaktu ketua KPK te-lah dilaksanakan dengan hasil duanama calon, yaitu Bambang Widjo-janto (BW) dan Busyro Muqoddas(BM).Keduanya dikenal memilikiintegritas dankomitmen yangjelasdalam pemberantasan korupsi.

Namun,keberhasilan KPKtidak hanya mengandalkan calonketua KPK terpilih dari salah satudi antara mereka karena pandang-an tersebut tidak bijaksana dantidak realistis. Salah satu tujuanpembentukan KPK sebagai lem-baga in depend en adalah untukmenjadi triggerterhadap institusikepolisian dan kejaksaan agarlebih efektif dan meningkatkan la-junya gerak mendorong pemerin-tahan yang bersih dan berwibawa.

Masuknya salah satu calon diatas merupakan suntikan "darahsegar" dan sangat diharapkan un-tuk tidak hanya menjadi bebantambahan dan masalah memper-buruk citra KPK. Hal ini hanya da-pat dicapai jika komisioner barudapat mengatasi hambatan psiko-logis dan politis masih terus mem-bayangi kinerja KPK selama ini,dan diperkirakan tidak ada akansirna sampai 2014.

Keberadaan komisioner baruKPK merupakan momentum pen-ting untuk empat hal. Pertama, me-lakukan refungsionalisasi dan re-vitalisasi kelembagaan KPK se-cara internal. Termasuk penajam-an kode etik (antara lain siapa danapa yang wajib disampaikan ke-pada publik) dan perilaku seluruhpegawai KPK dan penyidiklpenun-tutumum (antara lainmemperhati-kan sisi kesusilaan dan kesopananberdasarkan asas praduga tak ber-salah),

Pembuktian TerbalikAspek hukum penting dari mo-

mentum pergantian antarwaktuketua KPK adalah wacana pem-buktian terbalik yangharus segeradimasukkan ke dalam perubahanUndang-Undang Tindak PidanaKorupsi(UUTipikor).Konseppem-buktian terbalik saatini dalam DUTipikor bukan pembuktian ter-balik murni (genuine reversal ofburdenofproof),melainkan bersifatterbatas (partial reversal of burdenofproof).Artinya, baik jaksa penun-tut umum (JPU) maupun terdakwasama-sama memiliki beban pem-buktian. Kewajiban JPU membuk-tikan kesalahan terdakwa, dan ke-wajiban terdakwa membuktikanbahwa yang bersangkutan tidakmelakukan tinqak pidana korupsi.

Kliping Humas Unpad 2010

Model ini oleh penyusun UNomor31 Tahun 1999,yangdiubaholeh UU Nomor 20Tahun 2001, di-pandang cukup bijaksana dan se-imbang.Akan tetapi dalam praktiktidak pernah diterapkan karenahukumacara pembuktian tersebuttidak diatur lengkap dan rinci da-lam undang-undang terse but. Ha-rus ada ketentuan tersendiri dankhusus untuk hukum acara pem-buktian terbalik.

Persoalannya adalah untuktujuan apa pembuktian terbalikitu diperlukan dalam pemberan-tasan korupsi? Praktik pembukti-an terbalik yang dilaksanakan DUAnti Korupsi di Amerika Serikatdan Inggris diatur dalam UU Pen-cucian Uang,bukanpada UU Anti-korupsi. Hal ini beralasan karenaUU Pencucian Uang fokus padakeabsahan dan aliran dana hasil

Page 2: OMar OApr OMei OJun OJul Ags wO< ••••••••• Momentum Capim … · mepengambilan keputusan yang terbuka, objektif dantidak defen-sifdalam mencermati kritik ma-syarakat

dipandang sebagai pemberian we- Ketiga, model perampasan asetwenang baru kepada KPK selama ini selain mengambil kembali asetidak ada perubahan terhadap UU kepada negara juga diwajibkan ke·KPK sendiri. Di san a secara jelas pada seseorang yang dirampas aset-dan tegas tug as dan wewenang nya untuk mengganti kerugian ke-KPK adalah sekitar pembuktian pada pihak ketiga yang beriktikadtindak pidana korupsi, bukan pem- baik( tegoedertrouw) yangdirugikanbuktian keabsahan kepemilikan oleh orang yang bersangkutan. Da-seseorang atas aset hasil tindak lam praktik di Indonesia, kompen-pidana korupsi. Pembuktian ke- sasi terhadap pihak ketiga tersebutabsahan kepemilikan aset yang tidak pemah dilaksanakan kecualiberasal dari tindak pidana, terma- hanya kepada negara. Padahal bisasuk tindak pidana korupsi, tetap dipastikan dalam proyek tender de-hanya ada pada kepolisian dan nganmenggunakanAPBNpihakke-kejaksaan. Pemberian tembusan tigaselalu terlibatdidalamnya.Saathasil analisis PPATK kepada KPK ini alih-alih dilindungi, melainkantidak memberikan efek signifikan dalam banyak perkara korupsi, pi-terhadap untuk tujuan pengem- hak ketiga tersebut juga telah di-balian kerugian keuangan negara. jadikan tersangka/terdakwa.

Untuk menutup celah hukum Sasaran model perampasantersebutdiperlukan UUPerampas- aset dengan cara keperdataan, de-an Aset Tindak Pidana (UUPA) nganpembuktian terbalikmumi,atau "Asset Forfeiture Act", yang adalah setiap aset tindak pidanakini telah selesai penyusunannya baik yang merupakan hasil tindakdan termasuk daftar Prolegnas pidana (jructum sceleris) atau yang2011. Jika UUPA disahkan maka . digunakan untuk melakukan tin-lengkap kiranya strategi pembe- dak pidana (instrumentum sceleris)rantasan korupsi di Indonesia. Ke- atau merupakan objek dari tindaklengkapan ini disebabkan dengan pidana (objectum sceleris). ModelUUPA, keabsahan kepemilikan pembuktian ini tidak ditujukanatas aset yang diduga berasal dari untuk membuktikan kesalahan se-tindak pidana dapat diterapkan seorang yang menguasai atau me-mekanisme pembuktian terbalik miliki aset tindak pidana tersebut.murni dan tidak merupakan pe- Model ini tidak dapat digunakanlanggaran atas asas praduga tak untuk menuntut seseorang untukbersalah atau terhadap asas membuktikan kesalahannya, ke-privilege against self-incrimination. cuali dalam hal tindak pidana yang

Mekanisme pembuktian ter- telah dilakukannya. Di dalam mo-baliksepertiinidisebut,"civil-based del ini berlaku fiksi hukum bahwa

forfeiture" atau perampasan aset "aset"tindakpidanasetaradengandengan cara keperdataan. Ada "orang" sebagai subjek hukum se-tiga prinsip dalam perampasan hingga terhadap aset terse but da-aset ini. Pertama, prinsip relation- pat dilakukan penuntutan layak-

back doctrine, yaitu bahwa semua nya terhadap orang yang telahaset yang dihasilkan dari tindak melakukan tindak pidana.

Peram pasa n pidana korupsi berasal dari negara, Model perampasan aset cara ke-Aset sehingga negara berhak untuk me- perdataaninidiperkuatoleh UUNo-

Baru -baru rampas kembali aset, terse but. Ke- mor 28Tahun 1999 tentang Penyel-ini DPR dan Pemerintah telah dua, model perampasan asetkeper- enggara Negara yang Bersih danmenyetujuiketentuanhasilanalisis dataan bersumber pada teori pilih- Bebas KKN, yang masih perlu di-PPATK disampaikan kepada Ke- an rasional (rational choice theory) evaluasi dan diperkuat dengan ke-polisian RI dan Kejaksaan Agung dari paham utilitarian yangmenya- tentuan sank si administratif yangdengan "tembusan kepada KPK" takan bahwasetiapperbuatansese- kuat (a strong administrative sanc-daninstansi tertentuyangmemiliki orang didasarkan kepada memak- tion) terhadap penyelenggara ne-tugas dan wewenang penyidikan simalkan keuntungan (happiness) gara yang lalai atau sengaja tidaktertentu. Ide awal ketentuan ter- dan mengurangi kerugian (un- melaporkan harta kekayaannya da-sebut patut disambut baik, tapi ke- happiness). Lazimnya dalam suatu lam batas waktu tertentu. Konse-tentuan itu tidak memiliki efek hu- _ tindak pidana, keuntungan harus kuensi perkuatan strategi pembe-kum signifikan terhadap tugas dan melebihi kerugiannya sehingga rantasankorupsidengan tujuanrne-wewenang KPK sebagai lembaga pelakunya dapat bertahan hidup ngembalikan kerugian keuanganpemberantaskorupsi-sehingga ti- sekalipun harus mendekam di negarainimemerlukanpenambah-dakmerupakan perubahan penting dalam penjara. Tindak pidana ko- an personel dan anggaran yang me-dalam pemberantasan korupsi di rupsi dan berkaitan dengan ekono- madai.Tanpa penambahan tersebut,masayangakan datang. mi,keuangan,dan perbankanselalu kecil kemungkinan strategi pence-

Pemberian tembusan hasil bersandar pad a pilihan rasional gahan(hulu)danpenindakan(hilir)analisis PPATK tidak serta-merta dari para pelakunya. dapatefektif dilaksanakan.P)--~~----~~------~~---

kejahatan, tidak difokuskan padapelaku tindak pidana itu an sich.Berbeda dengan UU Antikorupsi,yaitu pada pelakunya dan konse-kuensi kepemilikan dana sebagaidampak ikutan tindak pidananya.

Pandangan yang keliru selamaini jika dikatakan bahwa keduaundang-undang tersebut niemilikitarget dan sasaran yang sama.Targetdansasaran UUAntikorupsiadalah membuktikan kesalahanseseorang tesdakwa dan mengem-balikan kerugian negara, tetapitarget dan sasaran UU PencucianUang adalah membuktikan faktaadanya aliran dana hasil kejahatanke mana pun dana terse but ber-pindah-pindah, Memang benar ke-dua undang-undang tersebut me-miliki kaitan erat satu sama lain.Tetapi kedua undang-undang ter-sebut tidak dapat dipersamakansatu sama lain. Persoalannya ada-lah bagaimana kebijakan hukumyangtepat dalammenyikapi targetdan sasaran kedua undang-undangtersebut?

11