paper eco global

20
Tugas Mata Kuliah Hubungan Ekonomi Internasional Economic Globalization Oleh RICKY RINALDI NRP. H151120391

Upload: ricky-rinaldi

Post on 23-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Tugas Mata KuliahHubungan Ekonomi Internasional

Economic Globalization

Oleh

RICKY RINALDINRP. H151120391

SEKOLAH PASCASARJANADEPARTEMEN ILMU EKONOMIINSTITUT PERTANIAN BOGOR2013INTRODUCTION

Apa Itu Economic Globalization?Economic Globalization merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Economic Globalization mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Economic Globalization di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalampasar domestikIndonesia. Berbagai kegiatan perdagangan dan investasi menuju ke arah liberalisasi kapitalisme di mana semua orang menjadi bebas untuk berusaha di mana saja dan kapan saja di seluruh wilayah dunia.

Proses Terjadinya Economic Globalizationa) Gelombang I:Dimulai sekitar tahun 1870 dan berakhir dengan proteksionisme selama periode 1920-an dan 1930-an. Gelombang pertama ini berlangsung selama lebih dari satu abad dimana negara-negara berkembang mengkhususkan diri dalam komoditas primer yang mereka ekspor ke negara-negara maju sebagai imbalan untuk manufaktur. Selama gelombang ini, rasio ekspor terhadap GDP dunia meningkat dari 2 persen dari GDP pada tahun 1800 hingga 10 persen pada tahun 1870, 17 persen pada 1900 dan 21 persen pada tahun 1913b) Gelombang II:Setelah 1945, dibangun di atas lonjakan dalam perdagangan dan rekonstruksi. Pembentukan IMF pada tahun 1944 untuk mempromosikan sebuah sistem moneter yang stabil dan memberikan dasar yang kuat untuk perdagangan multilateral, dan Bank Dunia untuk membantu memulihkan kegiatan ekonomi di negara-negara yang hancur dari Eropa dan Asia. General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang ditandatangani pada tahun 1947 memberikan kerangka untuk pengurangan tarif impor bersama. GATT akhirnya berubah menjadi WTO.c) Gelombang III:Gelombang terbaru dari globalisasi ekonomi telah menunjukkan peningkatan tajam lainnya dalam rasio perdagangan terhadap GDP untuk banyak negara dan peningkatan yang berkelanjutan dalam arus modal antar Negara

Faktor-faktor yang mempengaruhi globalisasi:

Globalisasi didefinisikan sebagai proses integrasi ekonomi yang lebih dalam antara negara-negara yang melibatkan:a) Ekspansi perdagangan barang dan jasab) Peningkatan transfer modal termasuk perluasan investasi asing langsung (FDI) oleh perusahaan trans-nasional (TNCs)c) Pengembangan merek globald) Spatial division of labour misalnya out-sourcing dan off shoring layanan produksi dan dukungan karena rantai produksi pasokan telah menjadi lebih internasional. Sebagai contoh, iPod adalah bagian dari rantai pasokan global yang beragam. Produk ini disusun dan dirancang di Silicon Valley, perangkat lunak dkembangkan oleh insinyur perangkat lunak yang bekerja di India. Kebanyakan iPod dirakit / diproduksi di China dan Taiwan oleh TNC seperti Foxconne) Tingginya tingkat migrasi tenaga kerja dalam dan antar negaraf) Negara baru bergabung dengan sistem perdagangan

THEORITICAL BACKGROUND

Teori Perdagangan InternasionalTeori perdagangan internasional adalah teori yang menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya keuntungan perdagangan (gain from trade). Teori yang menjelaskan tentang perdagangan internasional pada dasarnya dibagi atas tiga kelompok besar, yaitu: teori praklasik merkantilis, Teori Klasik, dan teori modern. Negara-negara melakukan perdagangan internasional disebabkan dua alasan berikut. Pertama, negara-negara yang berdagang karena mempunyai perbedaan satu sama lain (berbeda dalam kepemilikan sumber daya, baik dalam jenis maupun kualitasnya). Kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomi (economies of scale) dalam produksinya.

1. Teori Klasika) MerkantilisPenganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan ekspor sebanyak mungkin dan impor sedikit mungkin. Surplus ekspor yang dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam aliran logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Tetapi tidak setiap negara secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, dan juga dikarenakan jumlah emas dan perak adalah tetap pada saat tertentu, maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain.

b) Adam SimthMenurut Smith suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut bisa menghasilkan barang dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari pada negara lain, yaitu karena memiliki keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut. Adapun keunggulan mutlak menurut Adam Smith merupakan kemampuan suatu negara untuk menghasilkan suatu barang dan jasa per unit dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dibanding kemampuan negara-negara lain. Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukanmoneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value). Teori Absolute Advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja. Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya faktor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Kelebihan dari teori absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.

2. Teori Moderna) John Stuart Mill dan David RicardoTeori J.S.Mill menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki comparative disadvantage (suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan biaya yang besar). Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran di mana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage. Teori perdagangan internasional oleh David Ricardo dengan anggapan bahwa lalu lintas pertukaran internasional hanya berlaku antara dua negara yang diantara mereka tidak ada tembok pabean, serta kedua negara tersebut hanya beredar uang emas. Ricardo memanfaatkan hukum pemasaran bersama-sama dengan teori kuantitas uang untuk mengembangkan teori perdagangan internasional. Walaupun suatu negara memiliki keunggulan absolut, akan tetapi apabila dilakukan perdagangan tetap akan menguntungkan bagi kedua negara yang melakukan perdagangan. Teori comparative advantage telah berkembang menjadi dynamic comparative advantage yang menyatakan bahwa keunggulan komparatif dapat diciptakan.Bagi negara yang menguasai teknologi akan semakin diuntungkan dengan adanya perdagangan bebas ini, sedangkan negara yang hanya mengandalkan kepada kekayaan alam akan kalah dalam persaingan internasional. Cost Comparative Advantage (Labor efficiency)Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana Negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien. Berdasarkan contoh hipotesis di bawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori comparative advantage dari David Ricardo adalah cost comparative advantage. Production Comperative Advantage (Labor productifity)Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif. Kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara dua negara. Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam Cost Comparative Advantage atau Production Comparative Advantage. Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif.

b) Teori Heckscher-Ohlin (H-O)Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah: Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan produktivitas tersebut. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan.

EMPIRICAL EVIDENCE

I. Jurnal: Globalization and its Impacts on the World Economic DevelopmentPenulis: Akram, Muhammad, Muhammad Asim Faheem, Muhammad Khyzer Bin Dost, Iqra Abdullah

Jurnal ini berupaya untuk mencari tahu apakah Globalisasi sebenarnya dan bagaimana hal ini mempengaruhi ekonomi dunia. Menurut penulis Globalisasi dapat mempengaruhi ekonomi dunia melalui cara-cara berikut:a) Global MarketsGlobal Markets mengacu pada penggabungan pasar yang terpisah menjadi satu pasar global yang sangat besar. Penghapusan hambatan perdagangan Cross-Border mempermudah pembentukan Global Markets.b) Changes in Foreign Direct InvestmentDirect Investment yaitu ketika salah satu perusahaan yang mengendalikan perusahaan atau mendirikan anak perusahaan. FDI harus cukup kuat untuk mengontrol perusahaan induk dan foreign host company. Kontrol berarti bahwa perusahaan induk harus memiliki setidaknya 10% saham anak perusahaan. Lebih rendah dari batas ini saham dianggap sebagai investasi portofolio (IMF, 2008).c) Changes in World Trade PictureSebelum Globalisasi, Amerika Serikat paling dominan dalam ekspor dunia. Setelah munculnya globalisasi, Jerman, Jepang, Korea Selatan dan Cina telah serius menantang posisi Amerika.d) International InstitutionsInstitusi seperti PBB, IMF, WTO dan World Bank mengatur hubungan antara berbagai negara dan mengatur masalah hukum, hubungan manusia atau faktor-faktor politik (IMF Center, 2005). Tujuan primer WTO adalah untuk menyaktukan sistem perdagangan dunia. Tujuan utama IMF adalah untuk mengatur sistem moneter dunia. Tujuan utama PBB untuk menyatukan seluruh Dunia, sekitar 191 negara adalah anggota PBB (Hill, 2009).e) Corporation Changes Globalisasi telah meningkatkan kecenderungan Perusahaan Multi Nasional di seluruh dunia. Sebelum Globalisasi USA dominan di perusahaan multinasional. Tapi setelah perluasan tren globalisasi, banyak negara lain yang masuk dalam perlombaan MNC. Pada tahun 1973 pangsa AS di perusahaan multinasional adalah sekitar 48,5% dan pada tahun 2002 itu adalah 28%. f) Technological Effects Dengan pengembangan teknologi yang berhubungan dengan telekomunikasi seperti internet, telepon, teknologi nirkabel, serat bawah laut, infrastruktur teknologi secara global yang telah berkembang sehingga informasi dapat bergerak melintasi perbatasan. Melalui teknologi informasi, kesadaran dan penerapan hukum pidana telah menjadi lebih mudah. Penipuan di perdagangan internasional dan dapat dengan mudah dideteksi (Ogunsola, 2005). g) Effect on Employment Setelah munculnya globalisasi, muncul ketakutan bahwa pekerjaan akan bergeser ke negara berkembang dari negara maju. Tapi pendukung pendapat tersebut berpendapat bahwa pergeseran ini akan menghasilkan manfaat jangka panjang . Para kritikus berpendapat bahwa Globalisasi akan menghasilkan ketidaksetaraan dan ketidakamanan bagi pekerja, dan akan akhirnya menyebabkan perubahan struktur kerja dan permintaan tenaga kerja akan menurunh) Effect on the Standard of Living Efek utama dari globalisasi adalah dalam bentuk ekspansi perdagangan dan investasi. Jelasl bahwa tingkat kemiskinan akan menurun di daerah di mana investasi dan perdagangan berkembang. India adalah negara dimana FDI meningkat dengan cepat dan sebagai akibatnya tingkat kemiskinan menurun. Meksiko telah mengatasi krisis Makroekonomi lebih baik dibandingkan dengan negara tetangga. Demikian Zambia, Columbia dan Polandia telah mendapatkan keuntungan dengan turunnya harga (Harrison, 2006).i) Industrial Effects Globalisasi juga telah mempengaruhi sektor industri di dunia. Di era globalisasi ini, fokus industri adalah untuk menghasilkan komoditas yang dapat diterima konsumen di seluruh Dunia. Misalnya, Coca Cola memproduksi minuman sesuai dengan selera yang dapat diterima di seluruh dunia.j) Cultural Changes Masyarakat di dunia terutama dari negara-negara kaya semakin kurang sadar tentang budaya bangsa mereka dan mereka mulai memunculkan budaya dunia. Globalisasi telah mengakibatkan peningkatan keragaman dan meningkatkan telekomunikasi dan sektor pariwisata dunia (Nigam, 2009).k) Environmental Effects Di satu sisi globalisasi telah mengakibatkan manusia lebih tertarik terhadap planet di mana ia hidup dan ekologi yaitu lingkungan melalui kemajuan teknologi. Tapi di sisi lain dianggap bahwa dengan pertumbuhan Transportasi telah mengakibatkan kerusakan lapisan ozon dan banyak spesies di bumi. Untuk pembangunan ekonomi setiap negara harus bebas dari dirty stage of industrialization yang menghasilkan ekstraksi bahan beracun dan limbah berbahaya yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

II. Jurnal: Economic Growth and Globalization in RomaniaPenulis: Mutascu, Mihai dan Anne-Marie Fleischer

Tujuan utama dari penelitian ini menganalisis perilaku dari hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan globalisasi di Rumania, menggunakan unrestricted vector autoregressive model (Unrestricted VAR), untuk periode 1972-2006. Penelitian ini menggunakan 2 variabel economic growth and globalization yang dihitung dari real annual economic growth rate, respectively KOF index of globalization. Hasil menunjukkan bahwa jika negara-negara cenderung untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, mereka harus lebih mengglobal. Pada saat yang sama terdapat tingkat jenuh pertumbuhan ekonomi di bawah pengaruh globalisasi yang dapat menghasilkan efek bumerang. Ini berarti bahwa percepatan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi dapat menghambat globalisasi.

III. Jurnal: Globalization and Economic Growth: A Case Study in A Few Developing Countries (1980-2010)Penulis: Moghaddam, Abdolmajid Arfaei, and Marof Redzuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator globalisasi untuk mengukur dan mengevaluasi skala ekonomi dari delapan negara (Brazil, China, India, Korea, Malaysia, Singapore, Iran dan Turki). Selama 1980-2009 investasi asing langsung meningkat di banyak negara. Bahkan, implikasi globalisasi dikembangkan untuk perdagangan FDI dan merchandize trade menunjukkan ada hubungan signifikan antara indikator globalisasi (FDI, ekspor dan impor) dengan GDP dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara lainnya. Negara Cina dan Singapura memiliki pertumbuhan yang cepat dari negara-negara lain dan kenaikan ini ekonomi di China dan Singapura terkait dengan aliran besar asing investasi langsung (FDI) dan perdagangan barang dagangannya yang telah melonjak ke negara-negara ini sejak awal tahun 1980.

IV. Jurnal: Analyzing The Impact of Globalization on Economic Development in Developing Economies: an Application of ECM to Nigeria Penulis: Feridun, Mete, Janet O. Olusi, Benjamin Ayodele Folorunso

Paper ini menguji pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Nigeria. Periode analisis adalah antara tahun 1986 sampai 2003 sedangkan metode analisis yang digunakan adalah teknik ekonometrik Error Correction Model (ECM). Tulisan ini juga menegaskan bahwa keterbukaan perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Nigeria. Globalisasi telah membantu meningkatkan investasi dan menciptakan kekayaan di Nigeria tetapi harus dimanfaatkan lebih baik untuk membantu orang-orang miskin dan memperbaiki kehidupan warganya. Paper ini menyimpulkan bahwa Nigeria bisa mendapatkan keuntungan lebih dari globalisasi jika sepenuhnya mengintegrasikan ekonominya dengan seluruh dunia. Oleh karena itu penulis menyarankan penghapusan semua hambatan perdagangan dan pergerakan modal.

V. Impact of Economic Globalization on Unemployment: Global and National PerspectivePenulis: Soomro, Riaz. H., Syed Muhammad Nasar-ul-eman, and Dr. Farooq Aziz

Makalah ini menganalisis dampak globalisasi ekonomi terhadap pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan kerja di tingkat nasional dan global. Tujuan umum penelitian ini adalah pertama, untuk menganalisis kecenderungan tingkat partisipasi angkatan kerja di tingkat global dan regional, kedua, untuk menganalisis tren tingkat pengangguran di tingkat global, regional dan nasional, ketiga, untuk menganalisis tren indeks globalisasi ekonomi di dunia di mana hanya negara-negara yang dipilih indeks globalisasi KOF yang baik adalah kurang dari tiga puluh atau lebih dari delapan puluh persen sejak tahun 1971 sampai 2009. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah pertama, untuk mempelajari dan menentukan dampak globalisasi pada pengangguran dan Labor Force Participation Rates (LFPR) di Pakistan dan kedua untuk mengetahui dampak dari globalisasi ekonomi dunia pada pengangguran dan World LFPR. Studi ini menyimpulkan bahwa ada dampak positif yang signifikan dari globalisasi ekonomi terhadap pengangguran di Pakistan yang setinggi empat puluh lima persen. Di Pakistan selama dua puluh tahun terakhir LFPR telah meningkat dan makalah ini membuktikan peningkatan signifikan dalam LFPR. Biaya hidup telah meningkat dan oleh karena itu peningkatan LFPR terliat jelas di Pakistan. Namun di tingkat dunia hasil menunjukkan bahwa tidak ada dampak signifikan dari globalisasi ekonomi dunia pada pengangguran dunia. Globalisasi ekonomi dunia memberikan kontribusi hampir nol persen LFPR globalisasi sehingga ekonomi tidak signifikan mempengaruhi LFPR.

CONCLUSION

Globalisasi baik bagi pertumbuhan ekonomi. Secara rata-rata, negara-negara yang lebih mengglobal, mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Negara-negara yang dapat memanage proses globalisasi dengan baik menunjukkan bahwa globalisasi dapat menjadi kekuatan untuk pertumbuhan ekonomi. Dapat dikatakan bahwa pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai negara berbeda. Perlu diketahui bahwa tidak semua negara mendapat manfaat. Ada yang mendapat kerugian bahkan kemiskinan dapat meningkatkan. Globalisasi ekonomi bukanlah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan, diubah atau bahkan dihentikan.

Upaya Indonesia Menghadapi Globalisasi Ekonomi:a) Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki skill yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.b) Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.c) Menghilangkan praktek-praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasid) Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehate) Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat Indonesia f) Globalisasi ekonomi bukanlah sesuatu yang harus dihindari tetapi globalisasi ekonomi adalah sesuatu yang musti dihadapi

DAFTAR PUSTAKA

Akram , Muhammad, Muhammad Asim Faheem, Muhammad Khyzer Bin Dost, and Iqra Abdullah, 2011, Globalization and its Impacts on the World Economic Development, International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 23

Mutascu , Mihai and Anne-Marie Fleischer, 2011, Economic Growth and Globalization in Romania, World Applied Sciences Journal 12 (10): 1691-1697

Moghaddam, Abdolmajid Arfaei, and Marof Redzuan, 2012, Globalization and Economic Growth: A Case Study in A Few Developing Countries (1980-2010), Research in World Economy Vol. 3, No. 1

Feridun, Mete, Janet O. Olusi, Benjamin Ayodele Folorunso, 2006, Analyzing The Impact Of Globalization On Economic Development In Developing Economies: An Application Of Error Correction Modelling (ECM) To Nigeria, Applied Econometrics and International Development Vol.6-3

Soomro, Riaz. H., Syed Muhammad Nasar-ul-eman, and Dr. Farooq Aziz, 2012, Impact Of Economic Globalization On Unemployment: Global And National Perspective, Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business VOL 3, NO 12

Baker, Stephen A., and Robert A Lawson, 2002, The Benefits of Globalization: An Economic Perspective

Colander, David, 2002, Globalization and Economics, Middlebury College Economics Discussion Paper No. 02-35

Dreher, Axel, 2002, Does Globalization Affect Growth?

Stiglitz, Joseph E., 2004, Globalization and growth in emerging markets, Journal of Policy Modeling