pengaruh locus of control dan dukungan sosial...

123
PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PENAMBANG TIMAH DI BELITUNG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Oleh : Dewi Ratih Ayu Safitri 1113070000085 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Upload: others

Post on 19-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL

TERHADAP GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA

PENAMBANG TIMAH DI BELITUNG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh :

Dewi Ratih Ayu Safitri

1113070000085

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat
Page 3: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat
Page 4: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

iv

Page 5: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

v

MOTTO

Bukan Kebahagian yang membuat kita bersyurkur, Tapi dengan bersyukur yang membuat hidup bahagia

Page 6: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) April 2019

C) Dewi Ratih Ayu Safitiri

D) Pengaruh Locus of Control dan Dukungan Sosial Terhadap Gaya Pengambilan

Keputusan Pada Penambang Timah di Belitung

E) Xiv + 85 halaman + lampiran

F) Pengambilan keputusan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan hidup karena

kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal. Seperti pada penambang

timah di Belitung juga mempunyai pilihan-pilihan yang mengharuskan mengambil

sebuah keputusan. Pengambilan keputusan pada penambang timah di Belitung seperti

tempat menambang, Keadaan seperti perubahan cuaca, musim hujan, kepadatan tanah

ataupun kondisi tanah yang labil, cara dalam menambang dan cara penjualan timah.

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahu apakah ada pengaruh dari locus of

control dan dukungan sosial (attachment, social integration, reassurance of worth,

reliable alliance, guidance, dan opportunity for nurturance) terhadap gaya

pengambilan keputusan.

Penelitian ini dilakukan pada 247 penambang timah di Belitung. Adapun teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling. Untuk alat

ukur gaya pengambilan keputusan menggunakan assessment of career decision

making part I, locus of control menggunakan locus of control behaviour, dan

dukungan sosial menggunakan the social provision scale. Uji validitas alat ukur

menggukan teknik confirmatory factor analysis (CFA) dengan bantuan software

Mplus 7. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda

dengan bantuan software SPSS 22.0.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh tiga kesimpulan penelitian. Kesimpulan

pertama adalah ada pengaruh yang signifikan locus of control dan dukungan sosial

terhadap pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung.

Ditemukan bahwa variable signifikan attachment, reliable alliance, guidance dan

opportunity for nurturance. Kesimpulan kedua yang diperoleh adalah ada pengaruh

yang signifikan locus of control dan dukungan sosial terhadap pengambilan

keputusan intuitif. Ditemukan bahwa variabel yang signifikan adalah locus of control,

attachment dan guidance. Kesimpulan terakhir yang diperoleh adalah ada pengaruh

yang signifikan locus of control dan dukungan sosial terhadap pengambilan

keputusan dependen pada penambang timah di Belitung. Ditemukan bahwa variabel

yang signifikan adalah locus of control, reassurance of worth, reliable alliance dan

opportunity for nurturance. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan agar

menggunaka variabel lain seperti kecerdasan emosional, personality, kecemasan,

spiritualitas, dan demografi.

G) Bahan bacaan 37: 30 Jurnal + 3 Buku + 2 Artikel + 2 Web

H) Kata Kunci : Pengambilan Keputusan, locus of control, dukungan sosial

Page 7: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

vii

ABSTRACT

A) Faculty of psychology

B) April 2019

C) Dewi Ratih Ayu Safitri

D) The Effect of Locus of Control (and Social Support (attachment, social integration,

Reassurance of Worth, Reliable alliance, Guidance, and Opportunity for Nurturance)

on Decision Making style tin miners in Belitung

E) Xiv + 85 pages + Appendix

F) Decision making has an important role in achieving life goals because mistakes in

making decisions will be fatal. As for tin miners in Belitung also have choices that a

decision making. Decision making on tin miners in Belitung like mining locations,

changes in weather, rainy season, land density or unstable soil conditions, ways of

mining and the way of selling tin. The purpose of the study was to find out whether

there was influence locus of control and social support (attachment, social integration,

reassurance of worth, reliable alliance, guidance, and opportunity for nurturance) on

decision-making styles

This study was conducted to 247 tin miners in Belitung. Meanwhile, the technique

used in this study used is non-probability sampling technique. Decision making style

are measured using assessment of career decision making part I, locus of control are

measured locus of control behaviour, and social support are measured the social

provision scale. The validity of the measuring instrument uses the confirmatory factor

analysis (CFA) technique with the help of Mplus 7 software. Meanwhile, the data

analysis uses multiple regression analysis techniques with the help of SPSS 22.0

software.

Based on the results of data analysis, three research conclusions were obtained. The

first conclusion is that there is a significant influence of locus of control and social

support for rational decision making on tin miners in Belitung. It was found that

significant variables of attachment, reliable alliance, guidance and opportunity for

nurturance. The second conclusion obtained is that there is a significant effect of

locus of control and social support on intuitive decision making. It was found that

significant variables were locus of control, attachment and guidance. The final

conclusion obtained is that there is a significant effect of locus of control and social

support on dependent decision making on tin miners in Belitung. It was found that a

significant variable was locus of control, reassurance of worth, reliable alliance and

opportunity for nurturance. For further research, the authors suggest using other

variables such as emotional intelligence, personality, anxiety, spirituality, and

demography.

G) The literature 37 :30 journals + 3 books + 2 Report + 2 Web

H) Keywords : decision making , locus of control, social support

Page 8: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji dan syukur. Penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, beserta dengan pada keluarga dan sahabatnya. Penelitia ini

dilakukan sebagai penelitian skripsi dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelas Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan skripsi hingga penelitian ini dapat terselesaikan

tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali

ini dengan sepenuh hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, beserta jajarannya.

2. Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bantuan berupa saran, kritik serta kemudahan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

3. Desi Yustari Muchtar, M.Psi dan Mulia Sari Dewi, M.Psi. Psikolog selaku dosen

penguji yang telah memberikan banyak bantuan berupa saran, kritik serta kemudaha

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs Achmad Baidun, M. Si., selaku dosen pembimbing akademik, yang telah

memberikan bimbingan selama menjalani perkuliahan sejak semester satu hingga saat

ini.

5. Seluruh dosen serta karyawan Fakutas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terima kasih telah memberikan pelayanan yang memudahkan penulis selama

menjalani perkuliahan.

viii

Page 9: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

ix

6. Ayahanda Sadikin (Alm), Ibunda Wiji Rahayu, S.Pd, terima kasih untuk doa, kasih

sayang, restu yang tidak terputus, dukungan moral dan materi sehingga penulis bisa

membuktikan kemampuannya.

7. Kakak-kakak penulis (Windo Sastra, Shita Widya Sasmita) beserta keluarga besar

Suwito di Belitung yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi dan materi

sehingga penulis dapat mengembangkan diri selama menempuh ilmu di Psikologi,

UIN Jakarta.

8. Teman-teman terbaik (Annisa, Riri, Wafa, Dian, Wahyu, Yudit, Uyun, Ica), terima

kasih atas motivasi, pengertian, keceriaan, pengalaman dan menjadikan rumah kedua

selama di Ciputat.

9. Annisa, Ica, Amalia Muslimah, Kak Puti, Kak Yola, Kak Samsi, Kak Sukoco,

Wahyu, Eri, Sudirjo dan Farila yang telah bersedia membantu meringankan beban

penulis dalam menyusun skripsi.

10. Seluruh responden penelitian atas partisipasinya dalam penelitian ini.

11. Teman-teman angkatan 2013, yang menjadi teman, sahabat, bahkan keluarga selama

kuliah di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Teman-teman Spada 11, AM 10, CCE, Sobi yang telah memberikan banyak

pengalaman kepada penulis.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut berkontribusi

dalam penelitian ini.

Akhir kata, penulis berdo’a kepada Allah SWT agar seluruh dukungan dan bantuan

yang diterima dapat dibalas dengan balasan yang berlipat ganda. Amin.

Jakarta, April 2019

Penulis

Page 10: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

ABSTRACT ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1-9

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah Penelitian ................................................ 7

1.2.1.Pembatasan Masalah Penelitian ................................................................. 7

1.2.2.Perumusan Masalah Penelitian .................................................................. 8

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

1.3.1.Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................ 10-28

2.1 Pengambilan keputusan ................................................................................. 10-15

2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan ............................................................. 10

2.12 Dimensi Pengambilan keputusan........................................... ................... 11

2.1.3 Alat Ukur Pengambilan Keputusan ......................................................... 13

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ................ 13

2.2 Locus of Control ........................................................................................... 15-17

2.2.1 Definisi Locus of Control ........................................................................ 15

2.2.2 Dimensi Locus of Control ........................................................................ 16

2.2.3 Alat Ukur Locus of Control ..................................................................... 17

2.3 Dukungan Sosial ............................................................ ............................. .17-21

2.3.1 Definisi Dukungan Sosial ........................................................................ 17

2.3.2 Dimensi Dukungan Sosial ........................................................................ 19

2.3.3 Alat Ukur Dukungan Sosial .................................................................... 20

2.4 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 21

2.5 Hipotesis ............................................................................................................. 26

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 29-50

3.1 Populasi dan Sampel.... ...................................................................................... 29

Page 11: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

xi

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................................... 29

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... .......31

3.4 Uji Validitas Konstruk ................................................................................ .......34

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Pengambilan Keputusan ..................................... 37

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Locus of Control ................................................ 41

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Dukungan Sosial ................................................. 43

3.5 Metode Analisis Data ......................................................................................... 45

BAB 4 HASIL PENELITIAN .......................................................................... 51-73

4.1 Gambaran Subjek Penelitian.... .......................................................................... 51

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ................................................................................... 51

4.3 Kategori Skor .............................................................................................. .......53

4.4 Uji Hipotesis Penelitian............................................................................... .......54

4.4.1 Pengambilan Keputusan Rasional ............................................................ 55

4.4.2 Pengambilan Keputusan Intuitif .............................................................. 61

4.4.3 Pengambilan Keputusan Dependen ......................................................... 67

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ......................................... 74-82

5.1 Kesimpulan.... .................................................................................................... 74

5.2 Diskusi ............................................................................................................... 75

5.3 Saran ............................................................................................................ .......80

5.3.1 Saran Teoritis ........................................................................................... 80

5.3.2 Saran Praktis ............................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 83

LAMPIRAN ............................................................................................................ 86

Page 12: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Untuk Pernyataan.... ........................................................................ 32

Tabel 3.2 Blueprint Skala Pengambilan Keputusan.... ............................................. 32

Tabel 3.3 Blueprint Skala Locus of Control............................................................. 33

Tabel 3.4 Blueprint Skala Dukungan Sosial ..................................................... .......34

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Rasional ................... .......38

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Intuitif....................... .......39

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Dependen ................ .......41

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Locus of Control............................................... .......42

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Dukungan Sosial .............................................. .......44

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................................. .......51

Tabel 4.2 Analisis deskriptif ............................................................................. .......52

Tabel 4.3 Rumus Kategorisasi .......................................................................... .......53

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ............................................................... .......54

Tabel 4.5 R Sqaure terhadap pengambilan keputusan rasional......................... .......55

Tabel 4.6 Anova pengaruh IV terhadap DV ..................................................... .......55

Tabel 4.7 Koefisien regresi pengambilan keputusan rasional ........................... .......56

Tabel 4.8 Proporsi varians sumbangan masing-masing IV terhadap DV ......... .......59

Tabel 4.9 R Sqaure terhadap pengambilan keputusan intuitif .......................... .......61

Tabel 4.10 Anova pengaruh seluruh IV terhadap DV ....................................... .......61

Tabel 4.11 Koefisien regresi pengambilan keputusan intuitf............................ .......62

Tabel 4.12 Proporsi varians sumbangan masing-masing IV terhadap DV ....... .......65

Tabel 4.13 R Sqaure terhadap pengambilan keputusan dependen ................... .......67

Tabel 4.14 Anova pengaruh IV terhadap DV ................................................... .......67

Tabel 4.15 Koefisien regresi pengambilan keputusan dependen ...................... .......68

Tabel 4.16 Proporsi varians sumbangan masing-masing IV terhadap DV ....... .......72

Page 13: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model 1 kerangka pengambilan keputusan rasional ..................... .......25

Gambar 2.2 Model 2 kerangka berpikir pengambilan keputusan intuitif ......... .......25

Gambar 2.3 Model 3 kerangka berpikir pengambilan keputusan dependen ..... .......25

Page 14: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat penelitian .............................................................................. .......87

Lampiran 2 Kuesioner penelitian ...................................................................... .......88

Lampiran 3 Hasil uji CFA pengambilan keputusan rasional ............................ .......96

Lampiran 4 Hasil uji CFA pengambilan keputusan intuitif .............................. .......97

Lampiran 5 Hasil uji CFA pengambilan keputusan dependen.......................... .......98

Lampiran 6 Hasil uji CFA locus of control ..................................................... .......100

Lampiran 7 Hasil uji CFA dukungan sosial .................................................... .......102

Lampiran 8 Analisis regresi pengambilan keputusan rasional ........................ .......105

Lampiran 9 Analisis regresi pengambilan keputusan intuitif ......................... .......106

Lampiran 10 Analisis regresi pengambilan keputusan dependen ................... .......108

Page 15: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan, pengambilan keputusan merupakan hal yang vital dan tidak dapat

dihindari. Setiap individu pernah dihadapkan pada berbagai pilihan, sehingga

mengharuskan individu untuk melakukan pengambilan keputusan, mulai dari yang

sederhana hingga kompleks. Pengambilan keputusan melibatkan banyak proses

kognitif seperti pengumpulan dan pemrosesan informasi, pemecahan masalah,

penilaian, memori dan pembelajaran (Baiocco, Laghi, & Alessio, 2009).

Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi dan memilih

suatu solusi dari sekian pilihan solusi yang memungkinkan yang sesuai dengan

tuntutan situasi atau permasalahan yang dihadapi (Al-Taraweh, 2012). Menurut

Krueger (2012), proses pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang penting

bagi setiap individu, untuk merekonstruksi dan memahami dunia secara psikologis,

serta meresponnya secara adaptif.

Pengambilan keputusan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan hidup

karena kesalahan dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal. Setiap individu

diharapkan mampu dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki dan dibantu dengan informasi yang didapat. Pengambilan keputusan

bisa terjadi pada saat kapan dan dimana saja. Maka setiap individu harus selalu siap

dalam hal pengambilan keputusan salah satu contoh seperti pengambilan keputusan

dalam hal pekerjaan. Setiap manusia dikarunia Allah SWT kemampuan untuk

Page 16: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

2

menggunakan akal dan pikiran. Kemampuan dalam menggunakan akal dan pikiran

tersebut menentukan keberhasilan dalam pengambilan keputusan baik dalam

pekerjaan maupun strategi dalam menjalani kehidupan berkarir termasuk pekerjaan-

pekerjan tradisional seperti penambang timah tradisional.

Pengambilan keputusan terjadi karena adanya pilihan-pilihan yang harus di

pilih individu. Pada penambang timah tradisional juga mempunyai pilihan-pilihan

yang mengharuskan mengambil sebuah keputusan. Seperti situasi yang harus mereka

hadapi ketika berhadapan dengan pihak berwajib, karena tidak memiliki surat usaha

pertambangan. Berdasarkan data dari Praja (2014) terdapat rata-rata sekitar 67 orang

setiap bulan yang tertangkap dari satuan polisi pamong praja, dan pada tahun 2015

jumlah penambang bertambah menjadi rata-rata sekitar 78 orang setiap bulan yang

tertangkap (Praja, 2015). Sehingga dari tahun 2014 ke 2015 ada peningkatan sekitar

132 orang penambang timah yang melanggar aturan yang berakhir di tangan pihak

berwajib. Hal tersebut karena para penambang yang tidak memiliki surat izin usaha

menambang.

Keputusan yang terjadi pada penambang timah salah satunya seperti

menentukan tempat penambangan. Para penambang yang telah memiliki surat izin

usaha pertambangan akan diberikan lahan penambangan tersendiri. Namun

terkadang penambang masih ada yang menggali di tempat yang tidak sesuai dengan

surat yang telah di tentukan. Berdasarkan data dari Praja (2014) berharap pada

pekerja yang telah memiliki surat usaha tambang timah dalam menjalankan usaha

tambang pada tempat yang telah di tentukan. Namun data pada tahun 2014 dan 2015

Page 17: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

3

masih ada para penambang yang melanggar karena menggali di daerah yang di

larang seperti di daerah pemukiman penduduk dan sungai.

Selain itu, keadaan seperti perubahan cuaca, musim hujan, kepadatan tanah

ataupun kondisi tanah yang labil, semua itu menuntut keterampilan dalam

pengambilan keputusan. Para penambang timah harus memikirkan risiko kerja contoh

pada musim hujan bisa menimbulkan bencana seperti tanah longsor. Para penambang

dapat memilih pada musim hujan untuk menunda pekerjaan yang sedang dikerjakan

atau para penambang tetap bekerja dengan risiko tertimbun tanah longsor bahkan

memungkinkan pula tersambar petir. Seperti yang dikatakan Kepala Kepolisian

Daerah Kepulauan Bangka Belitung Brigadir Jenderal (Pol) Rum Murkal, kematian

ditambang timah merupakan yang tertinggi kedua setelah kecelakaan lalu lintas

(kompas.com, 2011).

Hal lain yang perlu diputuskan para penambang timah adalah cara

menambang. Dalam menambang timah ada dua cara yaitu dengan sistem rajuk atau

ponton dan sistem TK darat. Cara menambang timah dengan cara sistem rajuk dapat

merusak lingkungan. Sehingga, para penambang yang menggunakan sitem rajuk akan

di proses dari pihak berwajib. Seperti pada laporan dari praja pada tahun 2014 dan

2015 para penambang yang menggunakan sistem rajuk atau ponton akan di tangkap

dari pihak berwajib.

Selain menentukan tempat menambang, cara menambang dan keselamatan,

cara menjual produk baik berupa barang, harus dipikirkan pula bagi para penambang.

Seperti para penambang timah tradisional di Belitung mereka bisa menjual hasil

Page 18: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

4

timah mereka ke PT. Timah dengan syarat timah yang dihasilkan merupakan timah

hasil galian dari tempat kawasan PT. Timah. Selain itu, para penambang timah

tradisional bisa menjual ke pihak swasta dikarenakan nilai jualnya lebih tinggi

dibandingkan ke PT. Timah. Sesuai dengan laporan dari marketing intelijen pada

Mei 2012, dari 100% ekspor timah Indonesia, PT. Timah Tbk hanya mengekspor

40% sedangkan swasta 60%. “Seharusnya perusahaan swasta ini hanya mampu

mengekspor timah sebesar 10-20% dari total ekspor timah Indonesia” ungkap

Direktur Utama PT Timah Tbk Sukrisno di Pangkal pinang (Timah.com).

Menurut Harren (dalam Mau, 2000) pengambilan keputusan adalah model

karakteristik individu dalam memahami dan merespons tugas pengambilan

keputusan. Dalam pengambilan keputusan ada yang berasal dari keinginan diri sendiri

dan ada karena keinginan dari orang lain. Pada pengambilan keputusan yang

diputuskan dari diri sendiri ada dua yaitu pengambilan keputusan rasional dan intuitif.

Individu dengan pengambilan keputusan yang memilih dengan alasan yang logis

biasanya menggunakan pengambilan keputusan rasional, sedangkan individu dalam

mengambil keputusan menggunakan perasaan, imajinasi biasanya pengambilan

keputusannya secara intuitif. Pada pengambilan keputusan yang diputuskan dari

pihak luar biasanya pengambilan keputusan dependen, yang ditandai dengan individu

yang menolak tanggung jawab dengan pengambilan keputusan (Mau, 2000).

Penelitian mengenai pengambilan keputusan sudah banyak dilakukan oleh

para peneliti terdahulu. Salah satu yang menjadi fokus penelitian yaitu faktor-faktor

yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Berdasarkan penelitian terdahulu,

Page 19: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

5

terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan,

baik faktor psikologis maupun demografis. Faktor psikologis yang berpengaruh pada

pengambilan keputusan antara lain locus of control (Oluwole & Umar, 2013; Taylor

& Popma, 1990), social support (Nota, et al., 2007), emotional intelligence

(Sumathyl dkk, 2015; Fabio, A. D., & Palazzeschi, L, 2009), Spiritualitas (Oluwole

& Umar, 2013), personality (Chartrand, et al., 1993), anxiety (Hartley & Phelps,

2012), dan parental influence (Oluwole & Umar, 2013). Sedangkan faktor

demografis yang berpengaruh pada pengambilan keputusan adalah usia (Baiocco,

Laghi, & Alessio, 2009).

Salah satu faktor yang terbukti memiliki pengaruh terhadap pengambilan

keputusan yaitu locus of control (Oluwole & Umar, 2013; Taylor & Popma, 1990).

Penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Popma (1990) menunjukkan bahwa locus

of control memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan

individu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu dengan tingkat locus

of control external yang tinggi akan cenderung rendah dalam pengambilan keputusan.

Karena setiap proses pengambilan keputusan melibatkan proses kognitif pada

induividu, penulis memilih variabel locus of control yang mempengaruhi

pengambilan keputusan. Seperti pengertian pengambilan keputusan dari Wang,

Yingxu (2007) pengambilan keputusan adalah salah satu proses kognitif dasar dari

perilaku manusia yang mana pilihan yang lebih disukai atau suatu tindakan yang

dipilih dari antara satu set alternatif berdasarkan kriteria tertentu.

Page 20: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

6

Individu yang yakin bahwa pengendaliannya itu berasal dari dirinya sendiri

disebut dengan locus of control internal. Sedangkan individu yang percaya segala

sesuatu dikarenakan faktor luar bukan terjadi karena dirinya disebut dengan locus of

control ekstrenal. Secara umum locus of control merupakan persepsi individu

mengenai keyakinan dirinya terhadap usaha apa yang dilakukannya. Individu yang

matang akan cenderung menanamkan keyakinan bahwa dalam pengambilan

keputusan diperlukan usaha sendiri. Artinya, jika seseorang mencapai hal apa yang

diingikan dan yang terjadi padanya, maka hal itu terjadi karena usahanya sendiri,

bukan karena nasib, keberuntungan ataupun orang lain.

Faktor kedua yang dipilih penulis variabel yang mempengaruhi pengambilan

keputusan adalah dukungan sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Nota et al (2007)

menunjukkan bahwa dukungan sosial, khususnya dukungan keluarga, memiliki

pengaruh terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan individu. Salah satu yang

diuji dalam penelitian tersebut, yaitu keraguan dalam pengambilan keputusan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga yang dirasakan

individu maka akan berdampak pada menurunnya tingkat keraguan dalam

pengambilan keputusan.

Seperti wawancara yang dilakukan penulis pada beberapa penambang timah

tradisional di Belitung pada bulan Juli 2017, mereka memilih tempat untuk mencari

timah dan menjual timah berdasarkan kesepakatan bersama yang saling mendukung.

Menurut Sarafino & Smith (2011) dukungan sosial mengacu pada pemberian

kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau menghargainya, sumber dari perasaan

Page 21: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

7

tersebut diperoleh dari pasangan hidup, atau anggota keluarga atau teman dekat atau

sanak keluarga yang akrab dan memiliki hubungan yang dekat.

Berdasarkan berbagai fenomena penelitian mengenai pengambilan keputusan

yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya inilah yang membuat peneliti

merasa terdorong untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Locus of Control

dan Dukungan Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Penambang Timah di

Belitung.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya mengenai dari variabel prediktor, yaitu locus of control

dan dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan pada penambang timah di

Belitung. Adapun definisi tentang konsep variabel yang digunakan, yaitu :

1. Pengambilan keputusan yang dimaksud dalam penelitian ini seperti yang

dikemukakan oleh Harren (dalam Mau, 2000) pengambilan keputusan adalah

model karakteristik individu dalam memahami dan merespons tugas

pengambilan keputusan Pengambilan keputusan yang dilihat disini adalah

pengambilan keputusan secara rasional, intuitif, dan dependen.

2. Locus of Control yang dimaksud dalam penelitian ini seperti yang dikemukakan

oleh (Rotter, 1990) adalah persepsi dari individu atas suatu kejadian atau hasil

yang didapat dalam hidupnya apakah itu bergantung pada perilaku atau

karakteristik pribadi mereka sendiri atau merupakan hasil dari sebuah

Page 22: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

8

keberuntungan, atau takdir, berada di bawah kendali orang lain yang lebih kuat,

atau hanya tidak mudah untuk diprediksi.

3. Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini seperti yang dikemukakan

oleh Cutrona dan Russell (1987) adalah suatu proses hubungan yang terbentuk

dari individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai, dihargai, dan disayangi

untuk memberikan bantuan kepada individu yang mengalami tekanan-tekanan

dalam hidupnya.

4. Subjek dalam penelitian ini adalah penambang timah di Belitung.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perumusan masalah

yang akan disusun sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan locus of control, dan dukungan sosial

terhadap pengambilan keputusan pada penambang timah di Belitung?

2. Berapa besar pengaruh keseluruhan independent variable terhadap pengambilan

keputusan pada penambang timah di Belitung?

3. Variabel manakah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pengambilan

keputusan pada penambang timah di Belitung?

4. Berapakah proporsi varian yang dimiliki setiap variabel ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

Page 23: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

9

1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang signifikan locus of control, dan

dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan pada penambang timah di

Belitung.

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keseluruhan independent variable

terhadap pengambilan keputusan pada pekerja penambang timah di Belitung.

3. Untuk mengetahui variabel mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap

pengambilan keputusan pada penambang timah di Belitung.

4. Untuk mengetahui proporsi varian yang dimiliki setiap variabel.

1.3.2 Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis :

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

nyata bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya pada bidang psikologi

industri dan organisasi. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber data

tambahan bagi pengembangan studi selanjutnya tentang pengambilan keputusan

pada pekerja, yang dikaitkan dengan locus of control, dan dukungan sosial

2. Manfaat praktis

Secara praktis, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi

tentang locus of control dan dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan

pada penambang timah di Belitung.

Page 24: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengambilan Keputusan

2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasi dan memilih dari solusi yang

mungkin untuk masalah yang sesuai dengan tuntutan situasi Al-Taraweh (2012).

Pengambilan keputusan yang terbaik adalah keputusan yang paling membantu

pencapaian tujuan dalam membuat keputusan Krausz dan Osipow (1996).

Sedangkan menurut Byrnes (1998) penambilan keputusan dapat didefinisikan

sebagai proses memilih tindakan dari dua alternatif atau lebih dalam mengejar tujuan

(dalam Miller & Brynes, 2001). Sama seperti Wang dan Ruhe (2007) yang

mengatakan pengambilan keputusan adalah salah satu proses kognitif dasar dari

perilaku manusia dimana tindakan yang disukai akan dipilih dari antara serangkaian

alternatif berdasarkan kriteria tertetu. Sedangkan menurut Harren (dalam Mau, 2000)

pengambilan keputusan adalah model karakteristik individu dalam memahami dan

merespons tugas pengambilan keputusan.

Harren (dalam Mau, 2000) mengelompokkan pengambilan keputusan menjadi

tiga, yaitu pengambilan keputusan rasional, intuitif, dan dependen. Pengambilan

keputusan secara rasional ditandai dengan individu membuat beberapa pertimbangan

yang logis perancangan yang matang sebelum individu membuat keputusan.

Pengambilan keputusan secara intuitif ditandai dengan individu yang mencari

informasi dan membuat keputusan berdasarkan perasaan dan tidak

Page 25: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

11

mempetimbangkan secara logis karena menggunakan waktu yang singkat pula.

Pengambilan keputusan secara dependen ditandai dengan individu yang tidak terlalu

peduli dalam membuat keputusan karena individu ini bergantung pada orang lain.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan definisi pengambilan keputusan

menurut Harren (dalam Mau, 2000) pengambilan keputusan adalah model

karakteristik individu dalam memahami dan merespons tugas pengambilan

keputusan.

2.1.2 Dimensi Pengambilan Keputusan

Adapun dimensi pengambilan keputusan menurut Baiocco, Laghi, dan Alessio (2009)

adalah sebagai berikut :

1. Rasional

Pengambilan keputusan secara rasional ditandai dengan individu yang mampu

mengenali konsekuensi dari keputusan yang diambil. Keputusan ini dilakukan

secara sengaja dan logis, realistis, dan informasi yang akurat tentang situasi. Pada

pengambilan keputusan ini terdapat kejelasan masalah, orientasi tujuan,

pengetahuan alternatif dan hasil yang maksimal.

2. Intuitif

Pengambilan keputusan secara intuitif ditandai dengan individu yang

menggunakan intuisi, perasaan dan emotional self-awareness dalam mengambil

keputusan. Pengambilan keputusan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat

daripada pengambilan keputusan secara rasional. Pengambilan keputusan ini sulit

diukur karena bersifat subjektif dari waktu ke waktu.

Page 26: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

12

3. Dependen

Pengambilan keputusan secara dependen ditandai dengan individu yang menolak

tanggung jawab pribadi dalam mengambil keputusan dan menyerahkan tanggung

jawab ke orang lain dalam mengambil keputusan. Individu sangat dipengaruhi

oleh harapan dan keinginan orang lain. Sementara gaya ini dapat mengurangi

kecemasan langsung yang terkait dengan pengambilan keputusan, yang

kemungkinan besar akan mengakibatkan kurangnya kepuasan pribadi.

4. Menghindar

Pengambilan keputusan secara menghindar ditandai dengan individu yang

menunda dalam pengambilan keputusan. Pengendalian keputusan secara

menghindar ditandai dengan individu yang menunda keputusan kecuali pada

keadaan terdesak.

5. Spontan

Pengambilan keputusan secara spontan ditandai dengan individu yang secara

dadakan setiap moment pada pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan

secara spontan ditandai dengan individu yang mengambil keputusan dengan cara

mengambil pilihan berdasarkan apa yang dipikirkannya saat itu.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan dimensi menurut Harren, yang terdiri dari 3

dimensi yaitu rasional, intuitif, dan dependen karena mengikuti teori awal dan pada

penelitian yang dilakukan oleh Baiocco, Laghi, dan Alessio (2009) mengatakan

bahwa ada kemiripan yang dapat membingungkan pada gaya pengambilan keputusan

spontan dan intuitif.

Page 27: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

13

2.1.3 Alat Ukur Pengambilan Keputusan

Adapun skala yang dapat digunakan untuk mengukur pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut :

1. GDMS (General Decision-Making Scale) yang dikembangkan oleh Baiocco, R.,

Laghi, F., dan D'Alessio, M. (2009). Alat ukur ini terdiri dari 25 item yang

mengukur 5 aspek yaitu rasional, intuitif, dependen, spontan dan menghindar.

GMSD adalah skala psikologis untuk mengukur tipe dalam pengambilan

keputusan untuk remaja.

2. ACDM (Assessment of Career Decision Making) adalah skala psikologis untuk

mengukur tanggung jawab dalam mengambil keputusan. Alat ukur ini

dikembangkan oleh Harren yang terdiri dari 4 part dengan 140 item. Dengan 3

sub skala yaitu rasional, intuitif dan dependen.

Dari pemaparan alat ukur diatas, peneliti menggunakan skala Assessment of Career

Decision making part I yang dikembangkan oleh Harren karena pada alat ukur part I

yang bisa digunakan pada semua umur.

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut :

1. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan. Menurut Sumathy (2005) pengambilan keputusan lebih

banyak dipengaruhi pada kecerdasan emosi pada dimensi empati. Fabio dan

Page 28: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

14

Palazzeschi (2009) mengatakan individu yang merasakan kesulitan dalam

pengambilan keputusan memiliki kecerdasan emosional yang kurang.

2. Personality

Penelitian yang dilakukan Chartrabd, Judi M, et al (1993) mereka menemukan

adanya pengaruh antara trait kepribadian dengan gaya pengambilan keputusan.

Individu dengan tipe kepribadian neurotisme akan mengambil keputusan secara

dependen dibandingkan dengan gaya pengambilan yang lainnya.

3. Locus of Control

Bernardelli, DeStefano, dan Dumont, 1983; Rodriguez dan Blocher, 1988 dalam

(Lease, 2004) mengatakan locus of control internal mempengaruhi pengambilan

keputusan yang pada umumnya hal ini dominan terjadi pada laki-laki.

4. Kecemasan

Dalam pengambilan keputusan akan tidak luput yang namanya kecemasan.

Hartley dan Phelps (2012) mengatakan kecemasan yang berpengaruh pada

pengambilan keputusan merupakan adanya bias kognitif pada hasil yang akan di

timbulkan nantinya.

5. Dukungan sosial

Gushe dan Melissa (2006) mengatakan dengan adanya pengaruh dari dukungan

sosial mempengaruhi dalam pengambilan keputusan secara positif..

Page 29: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

15

6. Usia

Baiocco, Laghi, dan Alessio (2009) mengatakan pengambilan keputusan pada

orang yang lebih dewasa mereka akan cenderung mengambil keputusan secara

rasional.

Dari faktor-faktor yang telah dijelaskan tersebut, yang akan menjadi variabel

independen dalam penelitian ini adalah locus of control dan dukungan sosial

2.2 Locus of Control

2.2.1 Definisi Locus of control

Pengertian locus of control pertama kali diperkenalkan oleh Julian Rooter. Locus of

control adalah salah satu faktor individual yang mengendalikan peristiwa kehidupan

seseorang dan juga memberikan gambaran keyakinan kehidupan seseorang mengenai

sumber penentu perilakunya tersebut (Rotter, 1966). Friedman dan Schustack, (2009)

mengatakan locus of control dalam teori yang diajukan Julian Rotter, variable yang

terbiasa mengatribusikan apa yang ia alami pada faktor internal dalam dirinya atau

pada faktor eksternal diluar dirinya.

Locus of control dijelaskan untuk mempengaruhi pembelajaran, motivasi dan

perilaku (Schunck, Pintrich, & Meece, 2010). Rotter (Friedman & Schustack, 2009)

mengembangkan locus of control yang mengukur keyakinan individu tentang faktor

penentu perilakunya. Menurut Lefcort (dalam Ng et al, 2006) locus of control adalah

sebuah konstruk yang memiliki fokus kognitif yang kuat karena dapat mewakili

sejauh mana seseorang percaya bahwa dia memiliki kontrol. Dalam dunia kerja locus

of control mungkin terkait dengan hasil sikap dan perilaku di tempat kerja yang

Page 30: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

16

melalui tiga proses kognitif yaitu evaluasi diri, motivasi internal, motivai internal, dan

orientasi kognitif yang dapat mempertahankan kontrol perilaku aktif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa locus of control adalah persepsi dari keyakinan

individu bahwa hasil kegiatan yang dilakukan merupakan proses dari usaha yang

dilakukannya sendiri atau nasib dan kesempatan yang diberikan oranglain.

2.2.2 Dimensi Locus of Control

Rotter dalam (Friedman & Schustack, 2009) menjelaskan ada dua dimensi dalam

locus of control yaitu :

1. Locus of control internal

Ekspektasi umum dimana tindakan individu sendiri akan menyebabkan

munculnya hasil akhir yang diinginkan disebut dengan locus of control internal.

Individu dengan locus of control internal lebih berorientasi pada keberhasilan

karena mereka menganggap perilaku mereka dapat menghasilkan efek yang

positif juga mereka lebih cenderung tergolong ke dalam high achiever. Rotter

dalam (Rotter, 1990) mengatakan individu yang letak pengontrolan diri secara

internal ditandai dengan individu yang mengacu akan hasil pencapaian hidupnya

dikarenakan perilaku atau karakteristik pribadi mereka sendiri.

2. Locus of control eksternal

Ekspektasi umum dimana terdapat keyakinan bahwa hal diluar diri, seperti

kesempatan atau kekuatan lain, menentukan apakah hasil akhir yang diinginkan

akan terjadi disebut dengan locus of control eksternal. Individu dengan locus of

control eksternal cenderung kurang independen dan lebih mungkin menjadi lebih

Page 31: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

17

depresif dan stress. Individu yang berfokus akan pencapaian hasil yang dicapai

dalam hidupnya dikarenakan keberuntungan, atau takdir, berada di bawah

kendali orang yang kuat, atau hal yang tidak dapat diprediksi (Rotter, 1990)

2.2.3 Alat Ukur Locus of Control

1. Rotter Internal-External Locus of Control Scale adalah alat ukur psikologi yang

mengukur tentang locus of control. Alat ukur ini terdiri dari 29 item yang terdiri

dari 2 dimensi yaitu locus of control internal dan locus of control external. Alat

ukur ini terdiri 2 pilihan A atau B.

2. Locus of Control of Behavior (LCB) adalah alat ukur psikologi yang mengukur

tentang locus of control yang didalamnya terdapat 17 item dan terdiri dari 2

dimensi yaitu locus of control internal dan locus of control external. Alat ukur ini

memilik skala likert yang terdiri dari 5 point yang berkisar dari “sangat setuju”

sampai “sangat tidak setuju”.

Pada penelitian ini penulis menggunakan alat ukur locus of control of behaviour

(LCB) yang memiliki 17 item. Pada alat ukur locus of control behaviour ini

mengukur sejauh mana subjek menganggap tanggung jawab atas perilaku masalah

pribadi yang terjadi pada mereka dan terbebas adanya perbedaan usia dan jenis

kelamin.

2.3 Dukungan Sosial

2.3.1 Definisi Dukungan Sosial

Menurut Uchino (dalam Sarafino & Smith, 2011) dukungan sosial mengacu pada

kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang tersedia bagi seseorang dari

Page 32: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

18

orang lain atau kelompok. Pemberian dukungan sosial yang diberikan bisa berasal

dari keluarga, orang tua, pasangan, teman, sahabat, komunitas organisasi, dan lain

sebagainya. Selain itu, menurut Cutrona dan Russell (1978) dukungan sosial sebagai

suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa seseorang

dicintai, dihargai, dan disayangi untuk memberikan bantuan kepada individu yang

mengalami tekanan-tekanan dalam hidupnya.

Cobb (1976) mendifinisikan dukungan sosial sebagai informasi yang

mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia di perhatikan, dicintai, dihargai dan

dilibatkan dalam hubungan timbal balik dalam kelompok. Rollins dan Thomas dalam

(Henderson, 1996) mengemukakan bahwa dukungan sosial sebagai sebuah

pendekatan perkembangan dimana dukungan sosial dianggap sebagai penyumbang

terhadap kepribadian dan perkembangan sosial.

Sementara definisi lain tentang dukungan sosial menurut Shumaker dan

Brownell (1984) adalah pertukaran sumber daya antara dua individu yang dirasakan

oleh pemberi atau penerima dukungan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan penerima dukungan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah proses hubungan

yang dirasakan individu dikarenakan adanya rasa keyamanan, dicintai, disayangi,

penghargaan dan bantuan yang diberikan kepada individu lain yang mengalami

tekanan-tekanan dalam hidupnya.

Page 33: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

19

2.3.2 Dimensi Dukungan Sosial

Menurut Weis (Cutrona & Russell, 1987) menyatakan bahwa dimensi dukungan

sosial terdiri dari enam, yaitu:

1. Attachment

Dukungan sosial yang di terima individu dalam hal ini berupa kelekatan atau

kedekatan emosional yang dirasakan individu, yang mana akan menimbulkan

rasa aman dari seseorang yang telah memiliki kelekatan atau kedekatan

dengannya. Jenis dukungan ini biasanya di dapat dari pasangan hidup, keluarga

dan sahabat.

2. Social Integration

Dukungan sosial yang di terima individu dalam hal ini berupa rasa memiliki

kelompok yang memiliki minat, kepentingan dan kegiatan yang sama dengan

kelompoknya. Jenis dukungan ini biasanya di dapat dari teman.

3. Reassurance of Worth

Dukungan sosial yang di terima individu dalam hal ini berupa pengakuan

penghargaan yang telah dicapai. Hal tersebut mengenai kompetisi, keterampilan

dan kualitisan personal individu.

4. Reliable Alliance

Dukungan sosial yang di terima individu dalam hal ini berupa jaminan yang

dapat diandalkan untuk membantu ketika individu tersebut sedang menghadapi

masalah. Jenis dukungan sosial ini biasanya paling sering diberikan dari anggota

keluarga.

Page 34: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

20

5. Guidance

Dukungan sosial yang di terima individu dalam hal ini berupa nasihat, saran atau

informasi mengenai permasalahan yang di hadapinya. Jenis dukugan sosial

sering didapat dari guru, mentor, dan orang tua.

6. Opportunity for Nurturance

Merupakan perasaan bahwa individu bergantung pada orang lain untuk

kesejahteraannya. Hal ini merupakan perasaan akan dibutuhkan orang lain.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dimensi-dimensi dukungan sosial dari

Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) yaitu, attachment, social integration,

reassurance of worth,reliable alliance, guidance, opportunity for nurturance.

2.3.3 Alat Ukur Dukungan Sosial

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang di gunakan untuk

mengukur dukungan sosial, yaitu:

1. Interpersonal Support Evaluation List (ISEL) yang dikembangkan oleh Cohen

dan Hoberman (dalam Brookings, J. B & Bolton B, 1988). Alat ukur ini terdiri

dari 48 item yang mengukur 4 aspek. Item ISEL mencakup aspek tangible

support, belonging support, self-esteem support dan appraisal support.

2. Social Support Questionnaire (SSQ). Alat ukur ini dikembangkan oleh Sarason,

I. G., Levine, H. M., Basham, R. B. (1983) Alat ukur ini terdiri dari 27 item

dengan 6 poin skala likert.

3. The Social Provision Scale yang dikembangkan oleh Weiss (dalam Cutrona,

1987). Alat ukur ini terdiri dari 24 item dan 6 aspek yaitu Attachment

Page 35: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

21

(Kelekatan), Social Integration (Integrasi Sosial), Reassurance of Worth (Adanya

pengakuan), Reliable Alliance (Ketergantungan untuk dapat diandalkan),

Guidance (Bimbingan), dan Opportunity for Nurturance (Kesempatan untuk

merasa dibutuhkan).

Pada penelitian ini penulis menggunakan alat ukur The Social Provision Scale

yang terdiri dari 24 item. Pada alat ukur ini mengukur lingkungan kepada individu

dan individu terhadap lingkungan.

2.4 Kerangka Berpikir

Pengambilan keputusan merupakan hal yang akan di jalani setiap individu dalam

menghadapi masalah yang ada. Setiap individu mempunyai gaya masing-masing

dalam mengambil keputusan. Setiap individu dalam mengambil keputusan ada secara

logika yang biasa disebut dengan rasional, ada secara imajinasi yang menggunakan

perasaan yang biasa disebut dengan intuitif dan ada pula dengan menyerahkan

keputusan kepada orang lain yang biasa disebut dengan dependen.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh locus of control

dan dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan pada penambang timah di

Belitung. Dari penulisan sebelumnya, locus of control menjadi salah satu faktor yang

menjadi pengaruh dalam pengambilan keputusan. Sucan, et al (2016) menjelaskan

bahwa terdapat hubungan antara locus of control dengan pengambilan keputusan.

Seperti studi yang dilakukan Baiocco, Laghi, dan Alessio (2009) individu yang

mempunyai locus of control internal dalam pengambilan keputusan akan cenderung

rasional, begitu pula dengan pengambilan kpeutusan secara intuitif. Sedangkan

Page 36: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

22

individu yang mempunyai locus of control external akan cenderung pengambilan

keputusan rasional akan cenderung pengambilan keputusannya secara dependen.

Selain faktor locus of control ada lagi faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan yaitu dukungan sosial. Seperti penelitian yang dilakukan

Gushe dan Melissa (2006) mengatakan dengan adanya pengaruh dari dukungan sosial

mempengaruhi dalam pengambilan keputusan secara positif. Semakin tingi dukungan

sosial maka akan semakin meningkat pengabilan keputusan. .

Orang-orang terdekat juga bisa menjadi tempat berbagi untuk memberikan

rasa aman dan nyaman. Dalam teori dukungan sosial hal tersebut disebut dengan

kelekatan (attachment). Sarafino dan Smith (2006) menyatakan bahwa dukungan

sosial mengacu pada pemberian kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau

menghargainya, sumber dari perasaan tersebut diperoleh dari pasangan hidup, atau

anggota keluarga atau teman dekat atau sanak keluarga yang akrab dan memiliki

hubungan yang dekat.

Perkerjaaan sebagai penambang timah biasanya banyak mengambil sebuah

keputusan yang harus dihadapi secara bersama sehingga mampu membuat seseorang

memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yang memungkinkannya berbagi

dalam berbagai hal. Hal itu dalam dukungan sosial, hal ini disebut dengan integrasi

sosial (social integration). Weiss (dalam Cutrona & Russel, 1987) menyebutkan

bahwa integrasi sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh perasaan

memiliki suatu kelompok yang memungkinkannya untuk membagi minat, perhatian

serta melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif secara bersama-sama dan bisa

Page 37: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

23

menghilangkan perasaan kecemasan walaupun hanya sesaat. Hal ini diketahui bahwa

menjalani penambang sebagai timah cenderung dilakukan secara berkelompok.

Dalam melakukan penambangan yang dilakukan bersama-sama, akan

menimbulkan kedekatan antara satu individu dengan individu lainnya akan

menimbulkan kedekatan emosional. Dalam menambang timah tentunya dilakukan

bersama orang terdekat yang akan membuat individu saling mengenal dan saling

terikat. Keterikatan tersebut menghasilkan individu yang saling menghargai satu

sama lain terutama pada orang-orang yang melakukan pekerjaan bersama. Weiss

(dalam Cutrona & Russel, 1987) menyatakan seseorang mendapat pengakuan atas

kemampuan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain Dalam

dukungan sosial, hal tersebut disebut dengan reassurance of worth (adanya

pengakuan). Hal ini diketahui dari kedekatan emosional, saling mengenal satu sama

lain dan perasaan saling memiliki pada setiap individu terbentuk perilaku saling

menghargai.

Suatu penambangan yang notabene berbahaya seringkali terdapat

permasalahan tersendiri. Baik dalam masalah internal yang berasal dari dalam diri

dan juga masalah eksternal yaitu faktor alam yang tentunya akan banyak

menimbulkan masalah. Penambangan yang dilakukan bersama-sama akan cenderung

menyelesaikan masalah tersebut secara bersama-sama sehingga masing-masing akan

memiliki ketergantungan pada masing-masing individu dalam menangani

permasalahan tersebut. Dalam dukungan sosial, perilaku tersebut disebut dengan

reliable alliance (ketergantungan untuk dapat diandalkan).

Page 38: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

24

Hal ini didapat dari bagaimana seseorang menyelesaikan masalah yang saling

bergantung untuk menyelesaikan masalah. Dalam mengambil sebuah keputusan

sebagai penambang timah setidaknya mendapatkan informasi tentang penambang

timah. Informasi biasanya akan didapat dari orang-orang terdekat misalnya seperti

keluarga dan teman dekat. Dalam dukungan sosial, hal ini disebut guidance

(bimbingan). Hal ini didapat dari bagaimana seseorang diarahkan maupun diberi

arahan atau bimbingan dalam mengambil keputusan.

Tentunya individu memiliki ketergantungan satu sama lain dalam suatu

proyek penambangan. Tentunya ketergantungan ini akan membuat masing-masing

individu merasa saling membutuhkan satu sama lain untuk merasakan senang dan

susah bersama. Dalam dukungan sosial, hal ini disebut dengan opportunity for

nurturance (kesempatan untuk merasa dibutuhkan).

Pada penelitian ini pengambilan keputusan tidak bisa dijadikan

unidimensional dikarenakan pada penelitian ini yang menjadi variabel dependennya

bersifat kategorikal yang tidak bisa dijadikan satu kesatuan. Pada penelitian ini,

peneliti berasumsi bahwa masing-masing variabel independen memiliki pengaruh

terhadap pengambilan keputusan. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas,

maka dalm penelitian ini dibuat kerangka pemikiran guna mengetahui variael-

variabel yang berpengaruh serta hubungan dari masing-masing pengabilan keputusan.

seacara singkat kerangka berpikir penelitian ini di ilustrasikan pada gambar berikut :

Page 39: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

25

Page 40: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

26

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang sudah dijelaskan diatas, maka dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1: Ada pengaruh yang signifikan dari locus of control dan dukungan sosial

terhadap pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung

H2: Ada pengaruh yang signifikan dari locus of control terhadap pengambilan

keputusan rasional pada penambang timah di Belitung

H3: Ada pengaruh yang signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan

rasional pada penambang timah di Belitung.

H4: Ada pengaruh yang signifikan social integration terhadap pengambilan

keputusan rasional pada penambang timah di Belitung.

H5: Ada pengaruh yang signifikan reassurance of worth terhadap pengambilan

keputusan rasional pada penambang timah di Belitung.

H6: Ada pengaruh yang signifikan reliable alliance terhadap pengambilan

keputusan rasioal pada penambang timah di Belitung.

H7: Ada pengaruh yang signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan

rasional pada penambang timah di Belitung.

H8: Ada pengaruh yang signifikan opportunity for nurturance terhadap

pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung.

H9: Ada pengaruh yang signifikan dari locus of control dan dukungan sosial

terhadap pengambilan keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung

Page 41: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

27

H10: Ada pengaruh yang signifikan dari locus of control terhadap pengambilan

keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung

H11: Ada pengaruh yang signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan

intuitif pada penambang timah di Belitung.

H12: Ada pengaruh yang signifikan social integration terhadap pengambilan

keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung.

H13: Ada pengaruh yang signifikan reassurance of worth terhadap pengambilan

keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung.

H14: Ada pengaruh yang signifikan reliable alliance terhadap pengambilan

keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung.

H15: Ada pengaruh yang signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan

intuitif pada penambang timah di Belitung.

H16: Ada pengaruh yang signifikan opportunity for nurturance terhadap

pengambilan keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung.

H17: Ada pengaruh yang signifikan dari locus of control dan dukungan sosial

terhadap pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di

Belitung

H18: Ada pengaruh yang signifikan dari locus of control terhadap pengambilan

keputusan dependen pada penambang timah di Belitung

H19: Ada pengaruh yang signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan

dependen pada penambang timah di Belitung.

Page 42: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

28

H20: Ada pengaruh yang signifikan social integration terhadap pengambilan

keputusan dependen pada penambang timah di Belitung.

H21: Ada pengaruh yang signifikan reassurance of worth terhadap pengambilan

keputusan dependen pada penambang timah di Belitung.

H22: Ada pengaruh yang signifikan reliable alliance terhadap pengambilan

keputusan dependen pada penambang timah di Belitung.

H23: Ada pengaruh yang signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan

dependen pada penambang timah di Belitung.

H24: Ada pengaruh yang signifikan opportunity for nurturance terhadap

pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di Belitung.

Page 43: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki yang bekerja sebagai penambang timah

di Belitung. Pada bulan Februari 2018 penulis menyebar sebanyak 300 kuesioner,

dikarenakan terdapat beberapa item yang tidak diisi sehingga perlu di drop dan tidak

diikut sertakan dalam penelitian. Jadi jumlah sampel terjangkau dalam penelitian ini

yaitu 247 orang.

Teknik sampling pada penelitian ini bersifat non probability sampling, snowball

sampling yang berarti kemungkinan terpilihnya dari setiap responden anggota

populasi tidak dapat ditentukan. Penetapan jumlah sampel tersebut disesuaikan

dengan kemampuan penulis berdasarkan pertimbangan waktu dan kesediaan sampel

dalam penelitian ini. Waktu yang dihabiskan penulis saat mencari sampel sekitar 2

bulan yang dilakukan setiap hari.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel yang menjadi focus dalam penelitian ini yaitu:

1. Gaya pengambilan keputusan yang terdiri dari 3 hal dimana pengambilan

keputusan rasional sebagai dependen variable pertama, pengambilan keputusan

intuitif sebagai dependen variabel kedua, dan pengambilan keputusan dependen

sebagai dependen variabel ketiga.

2. Locus of control (X1) sebagai variabel bebas (independen variable)

Page 44: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

30

3. Dukungan sosial sebagai variabel bebas (independen variable) (X), yang terdiri

dari attachment (X2), social integration (X3), reassurance of worth (X4), reliable

alliance (X5), guidance (X6), dan opportunity for nurturance (X7)

Adapun penjelasan definisi operasional variabel sebagai berikut :

1. Pengambilan keputusan adalah karakteristik individu dalam memahami dan

merespon tugas pengambilan keputusan, yang diukur dengan ACDM

(Assessment of Career Decision Making) part I mencakup

a. Pengambilan keputusan rasional yaitu pengambilan keputusan yang

dilakukan secara sengaja dan logis, realistis, dan informasi yang akurat

tentang situasi.

b. Pengambilan keputusan intuitif yaitu pengambilan keputusan yang

menggunakan intuisi, perasaan, dan emotional self awareness.

c. Pengambilan keputusan dependen yaitu pengambilan keputusan yang

diputuskan dari orang lain dikarenakan individu yang bersangkutan menolak

tanggung jawab dalam mengambil keputusan.

2. Locus of Control adalah persepsi dari keyakinan individu apakah hasil yang

didapat akibat dari dalam (tingkah lakunya sendiri, usaha yang dilakukan sendiri)

atau dari luar dirinya (keberuntungan, nasib, kesempatan) ,

3. Dukungan sosial adalah persepsi seseorang akan adanya bantuan dari orang lain,

diukur dengan The Social Provision Scale” mencakup

a. Attachment yaitu kelekatan emosional sehingga menimbulkan rasa aman

bagi yang menerima dukungan.

Page 45: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

31

b. Sosial integration adalah perasaan memiliki suatu kelompok yang

memungkinkan untuk membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan

yang sifatnya dilakukan secara berssama-sama.

c. Reassurance of worth adalah pengakuan atas kemamapuan keahliannya

serta mendapatkan pengahargaan dari orang lain.

d. Reliable alliance adalah jaminan adanya bantuan secara nyata dari orang

lain.

e. Guidance adalah hubungan sosial yang memungkan informasi, saran, atau

nasehat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi

permasalahan yang dihadapi.

f. Opportunity for nurturance adalah perasaan akan dibutuhkan orang lain.

3.3. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Di dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan tiga skala berbentuk skala model Likert yaitu,

skala pengambilan keputusan, skala locus of control, dan skala dukungan sosial, yang

disusun dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu, sangat setuju (SS), setuju

(S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS), Peneliti tidak menggunakan lima

pilihan jawaban dalam skala ini karena menghindari pilihan jawaban ragu – ragu (R).

Peneliti membagi dua kategori item pernyataan yaitu favorable dan unfavorable

serta menentukan bobot nilai. Untuk item favorable,skor subjek dimulai dari 4, 3, 2,

1. Sementara untuk item unfavorable, skor subjek dimulai dari 1, 2, 3, 4

Page 46: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

32

Tabel 3.1 Skor untuk Pernyataan

Jawaban Favorable Unfavorable

STS ( sangat tidak setuju) 1 4 TS ( tidak setuju ) 2 3 S ( setuju ) 3 2 SS ( sangat setuju ) 4 1

3.3.1 Skala pengambilan keputusan

Dalam penelitian ini, pengukuran pengambilan keputusan menggunakan skala yang

dikembangkan oleh Harren, yaitu Assessment of Career Decision Making (ACDM)

part I. Skala ini berisi 30 item pertanyaan yang masing-masing komponen terdiri dari

10 item pada setiap sub bab skala. Berikut blue print skala pengambilan keputusan.

Table 3.2 Blueprint skala pengambilan keputusan

No Dimensi Indikator No Item

Total Fav

1. Rasional - sistematis dalam membuat keputusan 1,4,16, 19,25 5 - memahami konsekuensi yang ada 7,28 2 - berpikir jernih dan berorientasi masa depan 10,13,22 3

2 Intuitif - menggunakan perasaan batin 2,17,23, 2, 20 5 - orientasi jangka pendek 26,14 2 - berpikir cukup cepat 5 1 - tidak mencari informasi 11 1 - kepuasan emosi pribadi 29 1

3 Dependent - membutuhkan dukungan dan dorongan orang lain

3,6,9,12,15,21 6

- menunda keputusan 18 1 - tidak memiliki keyakinan 24, 27,30 3

Total 30

3.3.2 Skala locus of control

Untuk mengukur locus of control penulis menggunakan alat ukur locus of control of

behavior (LCB) yang kemudian dimodifikasi sehingga mengukur locus of control

internal yang terdiri dari 17 item. Respon jawaban untuk item ini menggunakan

Page 47: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

33

format skala likert 4 poin, mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 4 (sangat setuju).

Berikut blue print skala locus of control.

Tabel 3.3 Blue print skala locus of control

Indikator Nomor Item Total - - Meyakini keberhasilan atas kerja keras sendiri 2*, 3*, 4*, 8,13 5

- Bisa mengatasi permasalah tanpa bantuan orang lain 1,5,7, 11*, 24*, 16 6 - Permasalahan terjadi karena faktor individu itu

sendiri 6*, 9*, 10*, 12*, 15,17* 6

Total 17 Ket : * nomor item unfav

3.3.3 Skala dukungan sosial

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur dukungan sosial dengan menggunakan alat

ukur yang bernama The Social Provision Scale. Alat ukur ini terdiri dari 6 indikator

yaitu attachment (kelekatan), social integration (integrasi sosial), reassurance of

worth (adanya pengakuan), reliable alliance (ketergantungan untuk dapat

diandalkan), guidance (bimbingan), dan opportunity for nurturance (kesempatan

untuk merasa dibutuhkan) yang masing-masing tiap indikator terdiri dari 4 item.

Respon jawaban untuk item ini menggunakan format skala likert 4 poin, mulai dari 1

(sangat tidak setuju) sampai 4 (sangat setuju). Berikut blue print skala dukungan

sosial.

Page 48: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

34

Tabel 3.4 Blue print skala dukungan sosial

No Dimensi Indicator Nomor item Total 1 Attachment Memiliki hubungan yang dekat dengan

orang lain 2*, 11, 21* 3

Adanya ikatan emosional yang kuat 17 1 2 Social integration Peran dalam lingkungan sosial 5, 22* 2

Memiliki kelompok dengan kesamaan minat dan keyakinan

8, 14* 2

3 Reassurance of

worth Pengahargaan atas kemampuan yang dimiliki

6*, 9*, 13,20 4

4 Reliable alliance Memiliki seseorang yang dapat diandalkan 1, 18*, 23 3 Menjadi seseorang yang dapat diandalkan 10* 1

5 Guidance Memiliki orang lain yang dapat dipercaya 12,16, 19* 3 Ada pihak lain yang membimbing 3* 1

6 Opportunity for

nurturance

Merasa dibutuhkan oleh orang lain 4, 15*, 24* 3

Bertanggung jawab bagi orang lain 7 1 Total 24 Ket : * nomor item unfav

3.4 Uji Validitas Konstruk Alat Ukur

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Dalam CFA penulis harus

memiliki gambaran yang spesifik tentang (a) jumlah faktor, (b) variabel yang

mencerminkan jumlah faktor, (c) faktor-faktor yang saling berkorelasi. Tahapan

dalam CFA diawali dengan merumuskan hipotesis (model teoritis) tentang

pengukuran variabel laten, kemudian model tersebut diuji kebenarannya. Dengan

CFA dilakukan pengujian teori dengan langkah-langkah sebagai berikut (a)

mendefinsikan teori (model spesifikasi), (b) mengidentifikasi parameter (mengecek

apakah derajat kebebasan dari model positif/ lebih besar dari nol), (c) mengestimasi

parameter (misalnya: dengan maximum likelihood), (d) melakukan prediksi dengan

menggunakan parameter hasil estimasi (matriks korelasi sigma),

Page 49: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

35

dan (e) menguji signifikansi/ tidak ada residual (S - Σ = 0). Jika residual tidak

signifikan, model fit dan parameter boleh digunakan. Instrumen-instrumen yang

digunakan akan diuji validitasnya dengan menggunakan metode CFA (confirmatory

factor analysis). Adapun logika dari CFA (Umar, 2012):

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan secara

operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Diteorikan seluruh item hanya mengukur satu faktor saja. Artinya keseluruhan tes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat diprediksi matriks korelasi antar item yang

seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks korelasi ini disebut

sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris, yang disebut

matriks S. Jika teori tersebut benar (unidimensional) maka tentunya tidak ada

perbedaan antara matriks Σ dan matriks S, atau bisa juga dinyatakan dengan Σ - S

= 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi-

square. Jika hasil chi-square tidak signifikan (p>0.05), maka hipotesis nihil

tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tentang alat ukur dapat

diterima (hanya mengukur satu faktor saja). Tetapi jika chi-square signifikan

(p<0.05), maka dapat dilakukan modifikasi model dengan cara membebaskan

Page 50: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

36

parameter berupa korelasi antar kesalahan pengukuran (biasanya terjadi ketika

suatu item mengukur konstruk selain yang ingin diukur /multidimensional).

5. Setelah diperoleh model fit dengan data, maka langkah selanjutnya diuji apakah

koefisien muatan faktor untuk setiap item signifikan atau tidak mengukur apa yang

hendak di ukur. Ini dilakukan dengan menggunakan uji-t. Pada penelitian ini,

penulis menggunakan taraf signifkansi 5% sehingga item yang dikatakan

signifikan adalah item yang memiliki nilai t lebih dari 1.96 (t>1.96). Jika hasil uji-t

tidak signifikan maka item tersebut tidak mengukur apa yang hendak diukur, bila

perlu item yang demikian di-drop.

6. Adapun kriteria untuk mengeliminasi atau mendrop item adalah sebagai berikut:

a. Jika suatu item memiliki koefisien negatif, maka item tersebut akan didrop

karena mengukur hal yang berlawanan dari apa yang hendak diukur. Namun

jika suatu item terdiri dari penyataan yang bersifat unfavorable maka tentu saja

koefisien muatan faktornya pun akan berarah negatif. Oleh kerena itu, pada

item yang seperti ini skornya harus dibalik (reversed) terlebih dahulu sebelum

analisis faktor dan perhitungan skor faktor dilakukan sehingga diperoleh

koefisien muatan faktor yang positif. Apabila skor pada item sudah dibalik

tetap menghasilkan koefisien yang bernilai negatif maka item tersebut di-drop.

b. Menguji apakah suatu item signifikan atau tidak dalam mengukur hal yang

hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Dalam hal ini yang dites adalah

koefisien muatan faktor untuk setiap item. Jika nilai t koefisien muatan faktor

(t>1.96) maka item tersebut dinyatakan signifikan dalam mengukur konstruk

Page 51: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

37

yang hendak diukur. Artinya item tersebut tidak di-drop. Sedangkan item yang

nilai t tidak signifikan (t<1.96) maka item akan di-drop.

c. Apabila kesalahan pengukuran pada sebuah item terlalu banyak saling

berkorelasi, maka item tersebut sebaiknya di-drop. Sebab item yang demikian,

selain mengukur apa yang hendak diukur, juga mengukur hal lain

(multidimensional). Maka item yang digunakan hanyalah item yang valid saja.

7. Item yang digunakan untuk mendapatkan faktor skor (true score) hanya item yang

terbukti valid saja.

Adapun analisis dengan metode CFA dilakukan dengan bantuan software M-Plus7

(Muthen & Muthen, 2014).

3.4.1 Uji Validitas pengambilan keputusan

1. Rasional

Pengujian validitas konstruk pengambilan keputusan rasional, penulis menguji

apakah 10 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur

variabel pengambilan keputusan rasional. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan

didapatkan chi-square= 159.060, df= 35, P-Value= 0.000, RMSEA= 0.101, dan CFI=

0.476. hasil pada perhitungan awal menunjukkan p-value kurang dari 0.005 (0.000)

yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan kesalahan pengukur untuk tiap item

saling berkorelasi. Kemudian diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 69.722,

df= 31, P-value= 0.049, dan CFI= 0.832. Dengan RMSEA kurang dari 0.05

Page 52: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

38

menunjukkan model ini sudah fit. Dengan demikian semua item yang ada pada

variabel ini mengukur pengambilan keputusan rasional.

Setelah itu, penulis melihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor skala masing-masing

dimensi pengambilan keputusan rasional.

Tabel 3.5 muatan faktor item pengambilan keputusan rasional

Item Estimate S.E T-value P-value Signifikan Item 1 -0.403 0.070 -5.778 0.000 X Item 4 0.160 0.064 2.485 0.013 √ Item 7 0.079 0.070 1.127 0.260 X Item 10 0.291 0.066 4.399 0.000 √ Item 13 0.233 0.065 3.587 0.000 √ Item 16 0.428 0.067 6.428 0.000 √ Item 19 1.039 0.127 8.167 0.000 √ Item 22 0.155 0.070 2.206 0.027 √ Item 25 -0.059 0.080 -0.739 0.460 X Item 28 0.112 0.073 1.532 0.125 X Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1.96), tanda × = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.5 dapat diketahui bahwa terdapat empat item yang

memiliki nilai koefisien t <1.96, yaitu item 1, item 7, item 25 dan item 28. Dengan

demikian keempat item tersebut harus di drop dan tidak diikut sertakan dalam

analisis selanjutnya. Sehingga hanya terdapat enam item yang telah memenuhi

kriteria dan digunakan untuk menghitung faktor skor.

2. Intuitif

Pengujian validitas konstruk pengambilan keputusan intutif, penulis menguji apakah

10 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel

Page 53: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

39

pengambilan keputusan intuitif. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan didapatkan

chi-square= 207.477, df= 35, P-Value= 0.000, RMSEA= 0.123, dan CFI= 0.552.

Hasil pada perhitungan awal menunjukkan p-value kurang dari 0.005 (0.000) yang

artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan kesalahan pengukur untuk tiap item

saling berkorelasi. Kemudian diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 57.855,

df= 28, P-value= 0.041, dan CFI= 0.922. Dengan RMSEA kurang dari 0.05

menunjukkan model ini sudah fit. Dengan demikian semua item yang ada pada

variabel ini mengukur pengambilan keputusan intuitif.

Setelah itu, penulis melihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor skala masing-masing

dimensi pengambilan keputusan intuitif.

Tabel 3.6 Muatan faktor item pengambilan keputusan intuitif

Item Estimate S.E T-value P-value Signifikan Item 2 -0.852 0.128 -6.677 0.000 X Item 5 0.552 0.055 10.091 0.000 √ Item 8 -0.468 0.048 -9.808 0.000 X Item 11 -0.410 0.046 8.909 0.000 √ Item 14 0.086 0.050 1.711 0.087 X Item 17 -0.291 0.053 -5.492 0.000 X Item 20 -0.273 0.062 -4.393 0.000 X Item 23 0.017 0.069 0.242 0.809 X Item 26 0.658 0.054 12.100 0.000 √ Item 29 0.593 0.058 10.216 0.000 √ Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1.96), tanda × = tidak signifikan

Page 54: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

40

Berdasarkan pada tabel 3.6 dapat diketahui bahwa terdapat enam item yang

memiliki nilai koefisien t <1.96, yaitu item 2, item 8, item 14, item17, item 20 dan

item 23. Dengan demikian keenam item tersebut harus di drop dan tidak diikut

sertakan dalam analisis selanjutnya. Sehingga hanya terdapat empat item yang telah

memenuhi kriteria dan digunakan untuk menghitung faktor skor.

3. Dependen

Pengujian validitas konstruk pengambilan keputusan dependen, penulis menguji

apakah 10 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur

variabel pengambilan keputusan dependen. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan

didapatkan chi-square= 220.194, df= 35, P-Value= 0.000, RMSEA= 0.128, dan CFI=

0.784. Hasil pada perhitungan awal menunjukkan p-value kurang dari 0.005 (0.000)

yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan kesalahan pengukur untuk tiap item

saling berkorelasi. Kemudian diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 57.127,

df= 27, P-value= 0.006,RMSEA= 0.043 dan CFI= 0.963. Dengan RMSEA kurang

dari 0.05 menunjukkan model ini sudah fit. Dengan demikian semua item yang ada

pada variabel ini mengukur pengambilan keputusan dependen.

Setelah itu, penulis melihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor skala masing-masing

dimensi pengambilan keputusan dependen.

Page 55: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

41

Tabel 3.7 Muatan faktor item pengambilan keputusan dependen

Item Estimate S.E T-value P-value Signifikan Item 3 0.720 0.044 16.322 0.000 √ Item 6 -0.389 0.065 -5.956 0.000 X Item 9 0.436 0.051 8.541 0.000 √ Item 12 0.496 0.059 8.401 0.000 √ Item 15 0.749 0.044 17.040 0.000 √ Item 18 0.376 0.057 6.554 0.000 √ Item 21 0.632 0.042 15.131 0.000 √ Item 24 -0.310 0.063 -4.944 0.000 X Item 27 0.548 0.040 13.752 0.000 √ Item 30 0.649 0.060 10.806 0.000 √ Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1.96), tanda × = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.7 dapat diketahui bahwa terdapat dua item yang

memiliki nilai koefisien t <1.96, yaitu item 6 dan item 24. Dengan demikian kedua

item tersebut harus di drop dan tidak diikut sertakan dalam analisis selanjutnya.

Sehingga hanya terdapat delapan item yang telah memenuhi kriteria dan digunakan

untuk menghitung faktor skor.

3.4.2 Uji Validitas locus of control

Pengujian validitas konstruk locus of control, penguji menguji apakah 17 item yang

ada versifat unidiensional, artinya benar hanya mengukur variabel locus of control.

Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan didapatkan chi-square = 739.025, df = 119,

p-value = 0.000, RMSEA =0.135, CFI = 0.495. Hasil pada perhitungan awal

menunjukkan p-value kurang dari 0,05 (0,000) yang artinya model tersebut belum fit.

Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan

membebaskan kesalahan pengukuran untuk tiap item saling berkorelasi. Kemudian

diperoleh model fit dengan nilai chi-square = 178.292 df = 90, p-value = 0.000,

RMSEA = 0.049 dan CFI = 0.923. Dengan RMSEA kurang dari 0,05 menunjukkan

Page 56: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

42

model ini sudah fit. Dengan demikian semua item yang ada pada variabel ini hanya

mengukur satu faktor saja, yaitu locus of control.

Setelah itu, penulis melihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor skala locus of control

Tabel 3.8 Muatan faktor item locus of control

Dimensi Item Estimate S.E T-value P-value Signifikan locus of

control

Item 1 0.705 0.036 19.478 0.000 √ Item 5 0.521 0.053 9.736 0.000 √ Item 7 -0.217 0.068 -3.186 0.001 X Item 8 -0.496 0.047 -10.501 0.000 X

Item 13 0.111 0.068 1.619 0.106 X Item 15 0.346 0.063 5.507 0.000 √ Item 16 0.175 0.071 2.471 0.013 √ Item 2 0.988 0.049 20.183 0.000 √ Item 3 0.221 0.063 3.484 0.000 √ Item 4 0.532 0.041 13.043 0.000 √ Item 6 0.700 0.067 10.527 0.000 √ Item 9 -0.221 0.052 -4.274 0.000 X Item10 0.065 0.069 0.953 0.341 X Item 11 -0.233 0.055 -4.218 0.000 X Item 12 -0.089 0.063 -1.400 0.161 X Item 14 -0.245 0.062 -3.986 0.000 X Item 17 -0.115 0.065 -1.719 0.075 X

Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1.96), tanda × = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.8 dapat diketahui bahwa terdapat sembilan item

yang memiliki nilai koefisien t <1.96, yaitu item 7, item 8, item 13, item 9, item 10,

item 11, item 12, item 14, dan item 17. Dengan demikian kesembilan item tersebut

harus di drop dan tidak diikut sertakan dalam analisis selanjutnya. Sehingga hanya

Page 57: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

43

terdapat enam item yang telah memenuhi kriteria dan digunakan untuk menghitung

faktor skor.

3.4.3 Uji Validitas dukungan sosial

Pengujian validitas dukungan sosial dengan 6 dimensi dan sebanyak 24 item.

Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan didapatkan chi-square = 2205. 977, df =

243, p-value = 0.000, RMSEA =0.174, CFI = 0.480. Hasil pada perhitungan awal

menunjukkan p-value kurang dari 0,05 (0,000) yang artinya model tersebut belum fit.

Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan

membebaskan kesalahan pengukuran untuk tiap item saling berkorelasi. Kemudian

diperoleh model fit dengan nilai chi-square = 350.793, df = 190, p-value = 0.000,

RMSEA = 0.049 dan CFI = 0.957. Dengan RMSEA kurang dari 0,05 menunjukkan

model ini sudah fit. Dengan demikian semua item yang ada pada variabel ini

mengukur dukungan sosial.

Setelah itu, penulis melihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor skala masing-masing

dimensi dari dukungan sosial.

Page 58: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

44

Table 3.9 Muatan faktor item dukungan sosial

Dimensi Item Estimate S.E T-value P-value Signifikan Attachment Item 2 0.821 0.038 21.845 0.000 √

Item 11 0.415 0.043 9.559 0.000 √ Item 17 0.114 0.043 2.657 0.008 √ Item 21 0.553 0.035 15.766 0.000 √

Social

integration

Item 5 0.209 0.050 4.228 0.000 √ Item 8 0.106 0.045 2.371 0.018 √

Item 14 0.221 0.070 3.169 0.002 √ Item 22 0.568 0.103 5.538 0.000 √

Reassurance of

worth

Item 6 0.234 0.106 2.215 0.027 √ Item 9 0.345 0.107 3.239 0.001 √

Item 13 0.006 0.071 0.089 0.929 X Item 20 0.206 0.072 2.845 0.004 √

Reliable Alliace Item 1 0.280 0.080 3.486 0.000 √ Item 10 0.661 0.041 16.159 0.000 √ Item 18 0.797 0.034 23.202 0.000 √ Item 23 0.409 0.055 7.372 0.000 √

Guidance Item 3 0.629 0.046 13.645 0.000 √ Item 12 0.791 0.040 19.547 0.000 √ Item 16 0.588 0.047 12.543 0.000 √ Item 19 0.611 0.040 15.214 0.000 √

Opportunity for

nurturance Item 4 -0.023 0.044 -0.516 0.606 X Item 7 0.040 0.052 0.763 0.445 X

Item 15 0.632 0.040 15.669 0.000 √ Item 24 0.910 0.041 22.066 0.000 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1.96), tanda × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.9, dapat diketahui bahwa semua item dari dimensi attachment

bermuatan positif dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah

memenuhi kriteria dan dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

Pada dimensi social integration semua item memiliki nilai koefisien t > 1.96.

Dengan demikian semua item dapat digunakan untuk menghitung faktor skor. Namun

pada dimensi reassurance of worth semua item memiliki nilai koefisien t < 1.96

sehingga semua item harus di drop dan tidak di ikutsertakan dalam analisis

selanjutnya.

Page 59: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

45

Pada dimensi reliable alliance semua item memiliki nilai koefisien t > 1.96.

Dengan demikian semua item dapat digunakan untuk menghitung faktor skor. Untuk

dimensi guidance semua item memiliki nilai koefisien nilai t > 1.96. Dengan begitu

semua item dapat digunakan untuk faktor skor.

Sedangkan pada dimensi opportunity for nurturance dapat diketahui bahwa

terdapat dua item yang memiliki nilai koefisien t < 1.96, yaitu item 4, dan item 7.

Dengan demikian dua item tersebut harus di-drop dan tidak diikutsertakan dalam

analisis selanjutnya. Sehingga hanya terdapat dua item yang telah memenuhi kriteria

dan digunakan untuk menghitung faktor skor.

3.5 Metode Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan estimasi faktor skor dari item-

item yang telah memenuhi kriteria item yang valid. Sehingga didapat faktor skor pada

tiap variabel. Dengan demikian perbedaan kemampuan masing-masing item dalam

mengukur apa yang hendak diukur ikut menentukan dalam menghitung faktor skor

(true score). True score inilah yang akan dianalisis dalam analisis berikutnya.

Selanjutnya peneliti mentransformasikan faktor skor yang diukur kedalam T

score,dengan mean=50 dan standard deviasi (SD)=10. Sehingga tidak ada responden

yang mendapat skor negatif dan setiap variabel memiliki satuan yang sama. Adapun

rumus T score adalah:

T score = (10*faktor skor) + 50

Selanjutnya untuk analisis datayang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk

Page 60: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

46

menentukan ketepatan prediksi dan ditunjukkan untuk mengetahui besarnya pengaruh

dari independent variable (IV), yaitu locus of control dan dukungan sosial

(attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliace, guidance, dan

opportunity for nurturance) terhadap pengambilan keputusan dependet variable

(DV). Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk

membentuk model hubungan antara dependent variable dengan lebih dari satu

independent variable.

Persamaan regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + b14X14 + … + b14X14 + e

Dimana:

Y = Nilai prediksi Y (pengambilan keputusan) a = Konstan intersepsi b = Koefisien regresi untuk masing-masing independent variable

X1 = locus of control

X2 = Dukungan Sosial X2.1 = attachment

X2.2 = social integration X2.3 = reassurance of worth X2.4 = reliable alliace

X2.4 = guidance

X2.5 = opportunity for nurturance

e = Residual dari dependent variable

Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model yang

paling sesuai (memiliki error terkecil), dibutuhkan beberapa pengujian dan analisis.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis berganda, digunakan agar dapat

Page 61: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

47

menjawab hipotesis dalam Bab 2. Untuk mendapat hasil analisis regresi berganda

peneliti menggunakan software SPSS versi 22.0.

Selanjutnya dari analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2 (R

square) untuk mengetahui berapa persen (%) sumbangan dependent variable yang

dijelaskan oleh independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap

dependent variable.

Adapun rumus untuk menghitung R2, digunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

R2 = Proporsi varians yang bisa dijelaskan oleh keseluruhan independent variable

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika koefisien regresi telah

diperoleh.

SSy = Jumlah kuadrat dari dependent variable (Y)

Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya dengan uji F. Adapun rumus untuk uji F

terhadap R2 adalah :

dengan df= K dan (N-K-1)

Dimana:

K = banyaknya independent variable

N = besarnya sampel

Page 62: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

48

Apabila nilai F itu siginifikan (p<0,05), maka berarti seluruh independent variable

secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dependent

variable.

Adapun jika F signifikan, langkah berikutnya menguji signifikansi pengaruh

masing-masing independent variable terhadap dependent variable. Hal ini dilakukan

melalui uji t (t-test) terhadap setiap koefisien regresi. Jika nilai t > 1,96 maka

independent variable yang bersangkutan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

dependent variable, dan sebaliknya.

Adapun rumus uji t yang digunakan adalah:

Dimana:

bi = koefisien regresi untuk independent variable (i)

Sbi = standar deviasi sampling atau standar error dari .

Sebagai langkah terakhir adalah uji signifikan terhadap proporsi varians yang

disumbangkan oleh masing-masing independent variable dalam mempengaruhi

dependent variable. Dalam hal ini penulis melakukan analisis regresi berganda yang

bersifat berjenjang atau stepwise. Artinya dilakukan analisis regresi berulang-ulang

dimulai dengan hanya satu independent variable kemudian dengan dua independent

variable, dilanjutkan dengan tiga independent variable, dan seterusnya sampai

independent variable ke tujuh. Setiap kali dilakukan analisis regresi akan diperoleh

Page 63: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

49

nilai R2. Setiap kali ditambahkan independent variable baru diharapkan terjadi

peningkatan R2 secara signifikan.

Jika pertambahan R2 (R2change) signifikan secara statistik maka berarti

independent variable baru yang ditambahkan tersebut cukup penting secara statistik

maupun dalam upaya memprediksi dependent variable serta untuk menguji hipotesis

apakah independent variable bersangkutan signifikan pengaruhnya. Setiap

pertambahan R2 ketika satu independent variable baru ditambahkan adalah

menunjukan besarnya sumbangan unik independent variable tersebut terhadap

bervariasinya dependent variable setelah pengaruh dari beberapa independent

variable terdahulu diperhitungkan dampaknya. Oleh sebab itulah analisis regresi

secara sequential seperti ini dikenal dengan sebutan stepwise regression.

Adapun rumus yang digunakan untuk menguji signifikan tidaknya

pertambahan proporsi varian (R2change) adalah sebagai berikut :

dengan

Disini, adalah nilai R2 yang dihasilkan setelah independent variable baru

ditambahkann kedalam persamaan, dan adalah nilai R2 yang diperoleh sebelum

independent variable baru ditambahkan. Sedangkan T adalah banyaknya independent

variable pada , dan S adalah banyaknya IV pada N adalah besarnya sampel

penelitian.

Page 64: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

50

Rumus ini bersifat generik, artinya bisa digunakan untuk menguji signifikan

tidaknya pertambahan R2 baik untuk pertambahan satu independent variable maupun

untuk pertambahan beberapa independent variable.

Jika nilai F yang dihasilkan signifikan berarti proporsi varian yang dapat

dijelaskan dan merupakan sumbangan dari independent variable yang ditambahkan

adalah signifikan secara statistik. Jadi rumus ini bisa diuji signifikan tidaknya

pertambahan independent variable baik hanya dengan menambahkan satu

independent variable maupun dengan menambahkan beberapa independent variable

sekaligus.

Page 65: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini sebanyak 247 laki-laki yang

merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di Belitung yang bekerja sebagai

penambang timah. Adapun gambaran umum subjek dalam penelitian ini berdasarkan

data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Gambaran umum subjek penelitian Gambaran umum subjek Jumlah Presentase

Usia

Remaja akhir 1 0.4%

Dewasa awal 212 85.8%

Dewasa madya 33 13.4%

Lansia 1 0.4%

Lama kerja

1 – 5 tahun 78 49.8%

6 – 10 tahun 123 32.0%

>10 tahun 46 18.2%

Pekerjaan sebelumnya

Ada 174 29.6%

Tidak 73 70.4%

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berada di tahap usia dewasa

awal yaitu sebanyak 212 orang (85.8%). Selanjutnya responden bekerja sebagai

penambang timah berkisar 6-10 tahun dengan rata-rata memiliki pekerjaan lain

sebelum menjadi penambang timah.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor murni (t-

score) yang merupakan hasil proses konversi dari raw score. Proses ini dilakukan

Page 66: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

52

untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar skor hasil penelitian

variabel-variabel yang diteliti, dengan demikian semua raw score pada setiap variabel

harus diletakkan pada skala yang sama. Untuk memperoleh deskripsi statistik,

dihitung item-item yang valid dan positif sehingga didapatkan skor faktor. Skor

faktor tersebut dihitung untuk menghindari bias dari kesalahan pengukuran. Jadi,

penghitungan skor faktor ini tidak menjumlahkan item-item variabel seperti pada

umumnya, tetapi dihitung true score pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis

adalah skor faktor yang bermuatan positif dan signifikan.

Tscore = (10 x skor faktor) + 50

Setelah didapatkan skor faktor yang telah dirubah menjadi T score, nilai baku inilah

yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Yang perlu diingat

bahwa hal yang sama berlaku juga untuk semua variabel pada penelitian ini. Skor

tersebut disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2 Analisis deskriptif Norma N Min Max Mean Std.Deviasi

Rasional 247 14.29 60.47 50.00 9.99

Intuitif 247 27.16 69.25 50.00 7.84

Dependen 247 26.83 67.96 50.00 8.64

Locus of control 247 16.30 68.80 50.00 8.69

Attachment 247 30.56 62.15 50.00 8.48

Social integration 247 14.63 69.93 50.00 9.99

Reassurance of worth 247 43.92 57.46 50.00 2.37

Reliable alliance 247 26.10 60.81 50.00 8.60

Guidance 247 26.44 66.63 50.00 8.17

opportunity for nurturance 247 23.98 69.62 50.00 7.59

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pertama variabel pengambilan

keputusan rasional memiliki skor terendah 14.29 dan skor tertinggi 60.47. Kedua,

Page 67: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

53

variabel pengambilan keputusan intuitif memiliki skor terendah 27.16 dan skor

tertinggi 69.25. Ketiga, variabel pengambilan keputusan dependen memiliki skor

terendah 26.83 dan skor tertinggi 67.96. Keempat, locus of control memiliki skor

terendah 16.30 dan skor tertinggi 67.96. Kelima, variabel attachment memiliki skor

terendah 30.56 dan skor tertinggi 62.15. Keenam, variabel social integration

memiliki skor terendah 14.63 dan skor tertinggi 69.93. Ketujuh, variabel reassurance

of worth memiliki skor terendah 43.92 dan tertinggi 57.46. Kedelapan, variabel

reliable alliance memiliki skor terendah 26.10 dan tertinggi 60.81. Kesembilan,

variabel guidance memiliki nilai terendah 26.44 dan tertinggi 66.62. Terakhir,

variabel opportunity for nurturance memiliki skor terendah 23.98 dan tertinggi 69.62.

4.3 Kategorisasi Skor

Setelah melakukan deskripsi dari masing-masing variabel, maka hal yang perlu

dilakukan adalah pengkategorisasian terhadap data penelitian dengan menggunakan

standar deviasi dan mean dari t-score. Kategori dalam penelitian ini dibuat menjadi

tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dalam hal ini ditetapkan norma sebagai

berikut:

Table 4.3 Rumus kategorisasi Kategorisasi Rumus

Tinggi X >M + SD

Sedang M – SD ≤ X ≤ M + SD

Rendah X < M – SD

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya

tiap variabel disajikan pada tabel 4.4.

Page 68: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

54

Table 4.4 Kategorisasi skor variabel

Variabel Frekuensi Persentase

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

Pengambilan keputusan rasional 21 124 102 8.5% 50.2% 41.3%

Pengambilan keputusan intuitif 36 199 12 14.6% 80.6% 4.9%

Pengambilan keputusan dependen 45 175 27 18.2% 70.9% 10.9%

Locus of control 29 198 20 11.7% 80.2% 8.1%

Attachment 48 183 16 19.4% 74.1% 6.5%

Social integration 33 194 20 13.4% 78.5% 8.1%

Reassurance of worth 0 247 0 0 100% 0

Reliable alliance 36 185 26 14.6% 74.9% 10.5%

Guidance 35 190 22 14.2% 76.9% 8.9%

Opportunity for nurturance 48 185 14 19.4% 74.9% 5.7%

Berdasarkan tabel 4.4, variabel pengambilan keputusan rasional cenderung

tinggi pada penambang timah di Belitung. Selanjutnya pengambilan keputusan

intuitif cenderung rendah. Pengambilan keputusan dependen cenderung rendah.

Locus of control cenderung rendah. Attachment cenderung rendah social integration

cenderung rendah. Reliable alliance cenderung rendah. Guidance cenderung rendah.

Opportunity for nurturance cenderung rendah.

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

Pada tahapan ini penulis menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda

dengan menggunakan software SPSS 22. Pada regresi terdapat tiga hal yang akan

dilihat, yaitu melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen (%) varians

DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara

signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien

regresi dari masing-masing IV.

Page 69: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

55

4.4.1 Pengambilan keputusan rasional

Tujuh variabel independen diteorikan sebagai determinan tingkat pengambilan

keputusan rasional individu. Berikut ini merupakan tabel R square terhadap

pengambilan keputusan rasional :

Tabel 4.5 Tabel R square terhadap pengambilan keputusan rasional

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .561a .315 .295 8.39220

a. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa diperoleh R square sebesar 0.315 atau

31.5%. Artinya, proporsi varian dari pengambilan keputusan rasional yang dijelaskan

oleh semua variabel independen adalah sebesar 31.5%, sedangkan 68.5% sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua peneliti menguji

apakah seluruh independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan

keputusan rasional. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6

Table 4.6 Anova pengaruh seluruh IV terhadap DV

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7742.878 7 1106.125 15.706 .000b

Residual 16832.529 239 70.429

Total 24575.407 246 a. Dependent Variable: rasional

b. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Berdasarkan uji F pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada kolom

paling kanan adalah p=0.000 dengan nilai p<0,05. Jadi peneliti dapat menolak

hipotesis nihil yang berbunyi “tidak ada pengaruh locus of control, dan dukungan

sosial terhadap pengambilan keputusan rasional”.

Page 70: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

56

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing

IV. Jika sig<0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti variabel

independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan

keputusan rasional. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel

independen terhadap pengambilan keputusan rasional dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Koefisien regresi pengambilan keputusan rasional

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 31.716 12.570 2.523 .012

Locus of control .094 .073 .081 1.280 .202

Attachment .439 .117 .373 3.746 .000

Social integration -.067 .057 -.067 -1.168 .244

Reassurance of worth -.424 .254 -.101 -1.673 .096

Reliable alliance .362 .086 .312 4.232 .000

Guidance -.262 .110 -.214 -2.374 .018

Opportunity for nurturance .224 .098 .170 2.295 .023

a. Dependent Variable: rasional

Berdasarkan table 4.7 dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Pengambilan keputusan rasional = 31.716 + 0.094 (locus of control) + 0.439

(attachment)* - 0.067 (social integration) – 0.424 (reassurance of worth) + 0.362

(reliable alliance)* - 0.262 (guidance)* + 0.224 (opportunity for nurturance)*

Dari persamaan regresi yang telah dipaparkan, dapat dijelaskan dari 7 variabel

independen terdapat 4 yang signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan,

yaitu, attachment, reliable alliance, guidance, dan opportunity for nurturance.

Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh dari masing-masing

variabel independen adalah sebagai berikutt :

Page 71: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

57

1. Variabel locus of control

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.094 dengan signifikansi sebesar 0.202

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan locus of control terhadap pengambilan keputusan rasional” diterima.

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan locus of control terhadap

pengambilan keputusan rasional.

2. Variabel attachment

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.094 dengan signifikansi sebesar 0.000

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan rasional” ditolak. Artinya

ada pengaruh yang signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan

rasional. Tanda pada koefisien attachment adalah positif. Artinya, semakin tinggi

nilai attachment, maka semakin tinggi pengambilan keputusan rasional pada

penambang timah di Belitung.

3. Variabel social integration

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.067 dengan signifikansi sebesar 0.244

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan social integration terhadap pengambilan keputusan rasional” diterima.

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan social integration terhadap

pengambilan keputusan rasional.

Page 72: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

58

4. Variabel reassurance of worth

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.424 dengan signifikansi sebesar 0.096

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan reassurance of worth terhadap pengambilan keputusan rasional”

diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan reassurance of worth

terhadap pengambilan keputusan rasional.

5. Variabel reliable alliance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.362 dengan signifikansi sebesar 0.000

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan reliable alliance terhadap pengambilan keputusan rasional” ditolak.

Artinya ada pengaruh yang signifikan reliable alliance terhadap pengambilan

keputusan rasional. Tanda pada koefisien reliable alliance adalah positif. Artinya,

semakin tinggi nilai reliable alliance, maka semakin tinggi pengambilan

keputusan rasional pada penambang timah di Belitung.

6. Variabel guidance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.262 dengan signifikansi sebesar 0.018

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “ Tidak ada pengaruh yang

signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan rasional “ ditolak. Artinya

ada pengaruh yang signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan rasional.

Tanda pada koefisien guidance adalah negatif. Artinya, semakin tinggi nilai

guidance, maka semakin rendah pengambilan keputusan rasional pada

penambang timah di Belitung.

Page 73: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

59

7. Opportunity for nurturance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.224 dengan signifikansi sebesar 0.023

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan Opportunity for nurturance terhadap pengambilan keputusan rasional”

ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan Opportunity for nurturance

terhadap pengambilan keputusan rasional. Tanda pada koefisien Opportunity for

nurturance adalah positif. Artinya, semakin tinggi nilai Opportunity for

nurturance, maka semakin tinggi pengambilan keputusan rasional pada

penambang timah di Belitung.

Table 4.8 Proporsi varians sumbangan masing-masing IV terhadap DV

Model Summary

Model R Square

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .002 .002 .407 1 245 .524

2 .233 .232 73.758 1 244 .000

3 .233 .000 .001 1 243 .978

4 .240 .007 2.117 1 242 .147

5 .287 .047 15.727 1 241 .000

6 .300 .013 4.586 1 240 .033

7 .315 .015 5.265 1 239 .023 a. Predictors: (Constant), loc

b. Predictors: (Constant), loc, att

c. Predictors: (Constant), loc, att, si

d. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw

e. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra

f. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance

g. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance, ofn

Berdasarkan informasi yang dipaparkan pada tabel 4.8, peneliti dapat mengetahui

besaran sumbangan proporsi varian variabel independen terhadap pengambilan

keputusan rasional dengan rincian sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

60

1. Variabel locus of control memberikan sumbangan sebesar 0.2% terhadap varians

pengambilan keputusan rasional dengan nilai signifikansi 0.524 (>0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

2. Variabel attachment memberikan sumbangan sebesar 23.2% terhadap varians

pengambilan keputusan rasional dengan nilai signifikansi 0.000 (<0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut signifikan

3. Variabel social integration memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians

pengambilan keputusan rasional dengan nilai signifikansi 0.978 (>0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

4. Variabel reliable alliance memberikan sumbangan sebesar 0.7% terhadap varians

pengambilan keputusan rasional dengan nilai signifikansi 0.147 (>0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

5. Variabel reassurance of worth memberikan sumbangan sebesar 4.7% terhadap

varians pengambilan keputusan rasional dengan nilai signifikansi 0.000 (<0.05).

Maka secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

6. Variabel guidance memberikan sumbangan sebesar 1.3% terhadap varians

pengambilan keputusan rasional dengan nilai signifikansi 0.000 (<0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

7. Variabel opportunity for nurturance memberikan sumbangan sebesar 1.5%

terhadap varians pengambilan keputusan rasional dengan nilai signifikansi 0.023

(>0.05). Maka secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

Page 75: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

61

4.4.2 Pengambilan keputusan intuitif

Tujuh variabel independen diteorikan sebagai determinan tingkat pengambilan

keputusan intuitif individu. Berikut ini merupakan tabel R square terhadap

pengambilan keputusan intuitif.

Table 4.9 R square terhadap pengambilan keputusan intuitif

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .593a .351 .332 6.41401

a. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa diperoleh R square sebesar 0.351 atau

35.1%. Artinya, proporsi varian dari pengambilan keputusan intuitif yang dijelaskan

oleh semua variabel independen adalah sebesar 35.1%, sedangkan 64.9% sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua peneliti menguji

apakah seluruh independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan

keputusan intuitif. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.10

Table 4.10 Anova pengaruh seluruh IV terhadap DV

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5323.252 7 760.465 18.485 .000b

Residual 9832.338 239 41.139

Total 15155.590 246 a. Dependent Variable: intuitif

b. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Berdasarkan uji F pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada

kolom paling kanan adalah p=0.000 dengan nilai p<0,05. Jadi peneliti dapat menolak

hipotesis nihil yang berbunyi “tidak ada pengaruh locus of control, dan dukungan

sosial terhadap pengambilan keputusan intuitif”.

Page 76: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

62

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing

IV. Jika sig<0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti variabel

independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan

keputusan intuitif. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel

independen terhadap pengambilan keputusan intuitif dapat dilihat pada tabel 4.11.

Table 4.11 koefisien regresi pengambilan keputusan intuitif

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 14.192 9.607 1.477 .141

Locus of control .479 .056 .530 8.576 .000

Attachment .282 .090 .305 3.151 .002

Social integration -.042 .044 -.054 -.959 .339

Reassurance of worth .092 .194 .028 .475 .636

Reliable alliance .102 .065 .112 1.560 .120

Guidance -.215 .084 -.224 -2.557 .011

Opportunity for nurturance .018 .075 .018 .247 .805 a. Dependent Variable: intuitif

Berdasarkan table 4.11 dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Pengambilan keputusan intuitif = 14.192 + 0.479 (locus of control)* + 0.282

(attachment)* - 0.042 (social integration) - 0.092 (reassurance of worth) + 0.102

(reliable alliance) - 0.215 (guidance)* – 0.018 (opportunity for nurturance)

Dari persamaan regresi yang telah dipaparkan, dapat dijelaskan dari 7 variabel

independen terdapat 3 yang signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan

intuitif, yaitu locus of control, attachment, dan guidance. Adapun penjelasan dari

nilai koefisien regresi yang diperoleh dari masing-masing variabel independen adalah

sebagai berikut:

Page 77: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

63

1. Variabel locus of control

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.479 dengan signifikansi sebesar 0.000

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan locus of control terhadap pengambilan keputusan intuitif” ditolak.

Artinya ada pengaruh yang signifikan locus of control terhadap pengambilan

keputusan intuitif. Tanda pada koefisien locus of control adalah positif. Artinya,

semakin tinggi nilai locus of control, maka semakin tinggi pengambilan

keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung

2. Variabel attachment

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.282 dengan signifikansi sebesar 0.002

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan intuitif” ditolak. Artinya

ada pengaruh yang signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan

intuitif. Tanda pada koefisien attachment adalah positif. Artinya, semakin tinggi

nilai attachment, maka semakin tinggi pengambilan keputusan intutif pada

penambang timah di Belitung.

3. Variabel social integration

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.042 dengan signifikansi sebesar 0.339

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan social integration terhadap pengambilan keputusan intuitif” diterima.

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan social integration terhadap

pengambilan keputusan intuitif.

Page 78: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

64

4. Variabel reassurance of worth

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.092 dengan signifikansi sebesar 0.636

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan reassurance of worth terhadap pengambilan keputusan intuitif”

diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan reassurance of worth

terhadap pengambilan keputusan intutif.

5. Variabel reliable alliance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.102 dengan signifikansi sebesar 0.120

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan reliable alliance terhadap pengambilan keputusan intuitif” diterima.

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan reliable alliance terhadap

pengambilan keputusan intuitif.

6. Variabel guidance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.215 dengan signifikansi sebesar 0.011

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan intutif” ditolak. Artinya ada

pengaruh yang signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan intutif.

Tanda pada koefisien guidance adalah negatif. Artinya, semakin tinggi nilai

guidance, maka semakin rendah pengambilan keputusan intuitif pada penambang

timah di Belitung.

Page 79: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

65

7. Opportunity for nurturance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.018 dengan signifikansi sebesar 0.805

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan opportunity for nurturance terhadap pengambilan keputusan intuitif”

diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan opportunity for nurturance

terhadap pengambilan keputusan intuitif.

Selanjutnya, peneliti ingin melihat sumbangan tiap IV (proporsi varians) pada

masig-masing DV yang signifikan. Caranya adalah dengan melihat R2change

(perubahan R2) pada setiap perhitungan regresi. Adapun rincinya dapat dilihat pada

table 4.12.

Tabel 4.12 Proporsi varians sumbangan masing-masing IV terhadap DV

Model Summary

Model R Square

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .281 .281 95.649 1 245 .000

2 .328 .047 17.145 1 244 .000

3 .330 .002 .685 1 243 .409

4 .331 .001 .310 1 242 .578

5 .333 .003 .993 1 241 .320

6 .351 .018 6.502 1 240 .011

7 .351 .000 .061 1 239 .805 a. Predictors: (Constant), loc

b. Predictors: (Constant), loc, att

c. Predictors: (Constant), loc, att, si

d. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw

e. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra

f. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance

g. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance, ofn

Page 80: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

66

Berdasarkan informasi yang dipaparkan pada tabel 4.12, peneliti dapat mengetahui

besaran sumbangan proporsi varian variabel independen terhadap pengambilan

keputusan intuitif dengan rincian sebagai berikut:

1. Variabel locus of control memberikan sumbangan sebesar 28.1% terhadap

varians pengambilan keputusan intuitif dengan nilai signifikan 0.000 (<0.05).

Maka secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

2. Variabel attachment memberikan sumbangan sebesar 4.7% terhadap varians

pengambilan keputusan intuitif dengan nilai signifikan 0.000 (<0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

3. Variabel social integration memberikan sumbangan sebesar 0.2% terhadap

varians pengambilan keputusan intuitif dengan nilai signifikan 0.409 (>0.05).

Maka secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

4. Variabel reassurance of worth memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap

varians pengambilan keputusan intuitif dengan nilai signifikan 0.578 (>0.05).

Maka secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

5. Variabel reliable alliance memberikan sumbangan sebesar 0.3% terhadap varians

pengambilan keputusan intuitif dengan nilai signifikan 0.320 (>0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

6. Variabel guidance memberikan sumbangan sebesar 1.8% terhadap varians

pengambilan keputusan intuitif dengan nilai signifikan 0.011 (<0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

Page 81: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

67

7. Variabel opportunity for nurturance memberikan sumbangan sebesar 0%

terhadap varians pengambilan keputusan intuitif dengan nilai signifikan 0.805

(>0.05). Maka secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

4.4.3 Pengambilan keputusan dependen

Tujuh variabel independen diteorikan sebagai determinan tingkat pengambilan

keputusan dependen individu. Berikut ini merupakan tabel R square terhadap

pengambilan keputusan dependen:

Table 4.13 R square terhadap pengambilan keputusan dependen

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .403a .162 .138 8.03181

Pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa diperoleh R square sebesar 0.162 atau

16.2%. Artinya, proporsi varian dari pengambilan keputusan dependen yang

dijelaskan oleh semua variabel independen adalah sebesar 16.2%, sedangkan 83.8%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua peneliti

menguji apakah seluruh independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengambilan keputusan dependen. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.14

Tabel 4.14 anova pegaruh IV terhdap DV

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2986.116 7 426.588 6.613 .000b

Residual 15417.892 239 64.510

Total 18404.008 246 a. Dependent Variable: dependen

b. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Page 82: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

68

Berdasarkan uji F pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada

kolom paling kanan adalah p=0.000 dengan nilai p<0,05. Jadi peneliti dapat menolak

hipotesis nihil yang berbunyi “tidak ada pengaruh locus of control, dan dukungan

terhadap pengambilan keputusan dependen”.

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing

IV. Jika sig<0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti variabel

independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan

keputusan dependen. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel

independen terhadap pengambilan keputusan intuitif dapat dilihat pada tabel 4.15

Table 4.15 nilai koefisien

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 95.502 12.031 7.938 .000

Locus of control -.139 .070 -.140 -1.991 .048

Attachment -.174 .112 -.170 -1.548 .123

Social integration -.006 .055 -.007 -.103 .918

Reassurance of worth -.537 .243 -.147 -2.213 .028

Reliable alliance -.249 .082 -.248 -3.038 .003

Guidance -.071 .106 -.067 -.669 .504

opportunity for nurturance .265 .093 .233 2.842 .005 a. Dependent Variable: dependen

Berdasarkan table 4.15 dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Pengambilan keputusan dependen = 95.502 – 0.139 (locus of control)* - 0.174

(attachment) – 0.006 (social integration) – 0.537 (reassurance of worth)* - 0.249

(reliable alliance)* - 0.071 (guidance) + 0.265 (opportunity for nurturance)*

Page 83: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

69

Dari persamaan regresi yang telah dipaparkan, dapat dijelaskan dari 7 variabel

independen terdapat 4 yang signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan

dependen, yaitu locus of control, reassurance of worth, reliable alliance, dan

opportunity for nurturance. Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang

diperoleh dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut:

1. Variabel locus of control

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.139 dengan signifikansi sebesar 0.048

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan locus of control terhadap pengambilan keputusan dependen” ditolak.

Artinya ada pengaruh yang signifikan locus of control terhadap pengambilan

keputusan dependen. Tanda pada koefisien guidance adalah negatif. Artinya,

semakin tinggi nilai locus of control, maka semakin rendah pengambilan

keputusan dependen pada penambang timah di Belitung.

2. Variabel attachment

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.174 dengan signifikansi sebesar 0.123

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan attachment terhadap pengambilan keputusan dependen” diterima.

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan attachment terhadap pengambilan

keputusan dependen.

3. Variabel social integration

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.006 dengan signifikansi sebesar 0.918

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

Page 84: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

70

signifikan social integration terhadap pengambilan keputusan dependen”

diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan social integration terhadap

pengambilan keputusan dependen.

4. Variabel reassurance of worth

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.537 dengan signifikansi sebesar 0.028

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan reassurance of worth terhadap pengambilan keputusan dependen”

ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan reassurance of worth terhadap

pengambilan keputusan dependen. Tanda pada koefisien reassurance of worth

adalah negatif. Artinya, semakin tinggi nilai reassurance of worth, maka semakin

rendah pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di Belitung.

5. Variabel reliable alliance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.249 dengan signifikansi sebesar 0.003

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan reliable alliance terhadap pengambilan keputusan dependen” ditolak.

Artinya ada pengaruh yang signifikan reliable alliance terhadap pengambilan

keputusan dependen. Tanda pada koefisien reliable alliance adalah negatif.

Artinya, semakin tinggi nilai reliable alliance, maka semakin rendah

pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di Belitung.

6. Variabel guidance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.071 dengan signifikansi sebesar 0.504

(sig >0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

Page 85: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

71

signifikan guidance terhadap pengambilan keputusan dependen” diterima.

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan guidance terhadap pengambilan

keputusan dependen.

7. Opportunity for nurturance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.265 dengan signifikansi sebesar 0.005

(sig <0.05), sehingga hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang

signifikan Opportunity for nurturance terhadap pengambilan keputusan

dependen” ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan Opportunity for

nurturance terhadap pengambilan keputusan dependen. Tanda pada koefisien

Opportunity for nurturance adalah positif. Artinya, semakin tinggi nilai

Opportunity for nurturance, maka semakin tinggi pengambilan keputusan

dependen pada penambang timah di Belitung.

Selanjutnya, peneliti ingin melihat sumbangan tiap IV (proporsi varians) pada

masig-masing DV yang signifikan. Caranya adalah dengan melihat R2change

(perubahan R2) pada setiap perhitungan regresi. Adapun rincinya dapat dilihat pada

table 4.16

Page 86: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

72

Table 4.16 Proporsi varians sumbangan masing-masing IV terhadap DV

Model Summary

Model R Square

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .018 .018 4.436 1 245 .036

2 .083 .065 17.275 1 244 .000

3 .083 .000 .061 1 243 .805

4 .102 .019 5.092 1 242 .025

5 .133 .032 8.774 1 241 .003

6 .134 .001 .150 1 240 .699

7 .162 .028 8.075 1 239 .005 a. Predictors: (Constant), loc

b. Predictors: (Constant), loc, att

c. Predictors: (Constant), loc, att, si

d. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw

e. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra

f. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance

g. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance, ofn

Berdasarkan informasi yang dipaparkan pada tabel 4.16, peneliti dapat

mengetahui besaran sumbangan proporsi varian variabel independen terhadap

pengambilan keputusan dependen dengan rincian sebagai berikut:

1. Variabel locus of control memberikan sumbangan sebesar 1.8% terhadap varians

pengambilan keputusan dependen dengan nilai signifikansi 0.036 (<0.005). Maka

secara statistic sumbangan tersebut signifikan.

2. Variabel attachment memberikan sumbangan sebesar 6.5% terhadap varians

pengambilan keputusan dependen dengan nilai signifikansi 0.000 (<0.005). Maka

secara statistic sumbangan tersebut signifikan.

3. Variabel social integration memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians

pengambilan keputusan dependen dengan nilai signifikansi 0.805 (>0.005). Maka

secara statistic sumbangan tersebut tidak signifikan.

Page 87: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

73

4. Variabel reassurance of worth memberikan sumbangan sebesar 1.9% terhadap

varians pengambilan keputusan dependen dengan nilai signifikansi 0.025

(<0.005). Maka secara statistic sumbangan tersebut signifikan.

5. Variabel reliable alliance memberikan sumbangan sebesar 3.2% terhadap varians

pengambilan keputusan dependen dengan nilai signifikansi 0.003 (<0.005). Maka

secara statistic sumbangan tersebut signifikan.

6. Variabel guidance memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap varians

pengambilan keputusan dependen dengan nilai signifikansi 0.699 (>0.005). Maka

secara statistic sumbangan tersebut tidak signifikan.

7. Variabel opportunity for nurturance memberikan sumbangan sebesar 2.8%

terhadap pengambilan keputusan dependen dengan nilai signifikansi 0.005

(<0.005). Maka secara statistic sumbangan tersebut signifikan.

Page 88: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

74

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan didapatkan hasil yang kemudian dianalisis oleh

penulis, didapatkan kesimpulan yang juga merupakan dari permasalahan penelitian.

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada

pengambilan keputusan rasional maka diperoleh kesimpulan dari penelitian ini,

bahwa secara keseluruhan ada pengaruh yang signifikan locus of control, dan

dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan rasional. Sedangkan dari masing-

masing koefisien regresi independent variabel (IV) terhadap dependent variable

(DV). Diperoleh hasil bahwa dari tujuh variabel, ternyata terdapat empat yang

signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan rasional yaitu variabel

attachment, reliable alliance, guidance dan opportunity for nurturance. Sedangkan

variabel locus of control, social integration, dan reassurance of worth tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan rasional pada

penambang timah di Belitung.

Pada pengambilan keputusan intuitif diperoleh kesimpulan dari penelitian ini,

bahwa secara keseluruhan ada pengaruh yang signifikan locus of control, dan

dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan intuitif. Sedangkan dari masing-

masing koefisien regresi independent variabel (IV) terhadap dependent variable

(DV). Diperoleh hasil bahwa dari tujuh variabel, ternyata terdapat tiga yang

signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan intuitif yaitu variabel locus

Page 89: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

75

of control, attachment, dan guidance. Sementara variabel social integration,

reassurance of worth, reliabe alliance dan opportunity for nurturance tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan intuitif pada

penambang timah di Belitung.

Yang terakhir pada pengambilan keputusan dependen diperoleh kesimpulan

dari penelitian ini, bahwa secara keseluruhan ada pengaruh yang signifikan locus of

control, dan dukungan sosial terhadap pengabilan keputusan dependen. Sedangkan

dari masing-masing koefisien regresi independent variabel (IV) terhadap dependent

variable (DV). Diperoleh hasil bahwa dari tujuh variabel, ternyata terdapat empat

yang signifikan pengaruhnya yaitu variabel locus of control reassurance of worth,

reliabe alliance, dan opportunity for nurturance. Sementara variabel attachment,

social integration, dan guidance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengambilan keputusan dependen.

5.2 Diskusi

Adapun diskusi pada penelitian ini terdapat tiga hasil yang dibahas sesuai dengan

pembahasan pada bab 4, yaitu meliputi pengambilan keputusan rasional, pengambilan

keputusan intuitif dan pengambilan keputusan dependen.

Pada penelitian ini, variabel pertama yang akan dibahas yaitu locus of control.

Berdasarkan nilai koefisien regresi, locus of control memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap pengambilan keputusan intuitif pada penambang timah di

Belitung. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi locus of control internal, maka

semakin tinggi pula pengambilan keputusan intuitif pada penambang timah di

Page 90: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

76

Belitung. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Denga (1984) yang

mengatakan adanya pengaruh yang signifikan antara locus of control internal dengan

pengambilan keputusan. Adapun locus of control juga mempengaruhi secara negatif

terhadap pengambilan keputusan dependen. Hal ini berarti menunjukkan bahwa

semakin tinggi locus of control external, maka akan semakin tinggi pula pengambilan

keputusaan dependen pada penambang timah di Belitung. Sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Baiocco, Laghi, dan D’Alessio (2009) yang menyatakan bahwa locus

of control external akan cenderung dalam pemilihan keputusan dependen. Sedangkan

pada pengambilan keputusan rasional, locus of control tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pegambilan keputusan rasional.

Variabel kedua yaitu dukungan sosial pada dimesi attachment. Berdasarkan

nilai koefisien regresi, attachment memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung. Hal ini

berarti menunjukkan bahwa semakin tinggi attachment, maka semakin tinggi pula

pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung. Begitupula

dengan pengambilan keputusan intuitif, dimensi attachment berpengaruh positif dan

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi attachment, maka semakin

tinggi pula pengambilan keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung.

Namun pada pengambilan keputusan dependen, dimensi attachment tidak memiliki

pengaruh yang signifikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Agheli, Abedi, Nilforoosham dan Baghbad (2013) yang mengatakan bahwa ada

hubungan yang yang signifikan pada pengambilan keputusan rasional dengan

Page 91: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

77

kelekatan, dan pada pengambilan keputusan intuitif akan cenderung pada kelekatan

dengan gaya kelekatan yang ambivalen.

Berikutnya dimensi kedua yaitu social integration. Pada pengambilan

keputusan rasional social integration tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

Begitu pula pada pengambilan keputusan intuitif dan pengambilan keputusan

dependen pun tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Seperti peneitian yang

dilakukan Quimby dan O’Brien (2004) yang mengatakan bahwa social integration

tidak ada hubungan karena adanya perbedaan dalam gaya hidup yang masing-masing

individu berbeda.

Berikutnya dimensi ketiga yaitu reassurance of worth. Pada pengambilan

keputusan rasional tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Begitu pula pada

pengambilan keputusan intuitif yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

Namun berbeda dengan pengambilan keputusan dependen. Dimensi reassurance of

worth memiliki nilai koefisien yang memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di Belitung. Hal

ini berarti semakin tinggi reassurance of worth, maka akan semakin rendah

pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di Belitung. Sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Quimby dan O’Brien (2004) yang mengatakan adanya

hubungan reassurance of worth dalam bentuk keterampilan dan kompetensi pada

pengambilan keputusan.

Selanjutnya dimensi keempat yaitu reliable alliance. Berdasarkan nilai

koefisien regresi, reliable alliance memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

Page 92: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

78

terhadap pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung. Hal ini

berarti menunjukkan bahwa semakin tinggi reliable alliance, maka semakin tinggi

pula pengamabilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung. Sedangkan

pada pengambilan keputusan dependen, dimensi reliable alliance berpengaruh negatif

dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi reliable alliance, maka

semakin rendah pula pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di

Belitung. Namun pada pengambilan keputusan intuitif, dimensi reliable alliance

tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yag

dilakukan oleh Quimby dan O’Brien (2004) yang mengatakan bahwa pada individu

mempunyai hubungan secara negatif pada pengambilan keputusan.

Selanjutnya dimensi kelima yaitu guidance. Berdasarkan nilai koefisien

regresi, guidance memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung. Hal ini berarti

menunjukkan bahwa semakin tinggi guidance, maka semakin rendah pengambilan

keputusan rasional pada penambang timah di Belitung. Begitupula dengan

pengambilan keputusan intuitif, dimensi guidance berpengaruh negatif dan

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi guidance, maka semakin

rendah pengambilan keputusan intuitif pada penambang timah di Belitung. Namun

pada pengambilan keputusan dependen, dimensi guidance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yag dilakukan oleh Wheeler

Joseph (1996) mengatakan agar pengambilan keputusan dapat meningkatkan

sebaiknya ada pembatasan dalam bimbingan yang dapat memberikan wawasan baru.

Page 93: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

79

Selanjutnya dimensi terakhir yaitu opportunity for nurturance. Berdasarkan

nilai koefisien regresi, opportunity for nurturance memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di

Belitung. Hal ini berarti menunjukkan bahwa semakin tinggi opportunity for

nurturance, maka semakin tinggi pula pengamabilan keputusan rasional pada

penambang timah di Belitung. Begitupula dengan pengambilan keputusan dependen,

dimensi opportunity for nurturance berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi opportunity for nurturance, maka semakin tinggi

pula pengambilan keputusan dependen pada penambang timah di Belitung. Namun

pada pengambilan keputusan intuitif, dimensi opportunity for nurturance tidak

memiliki pengaruh yang signifikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Quimby dan O’Brien (2004) yang mengatakan dengan adanya

perasaan untuk merawat dan mengurus orang lain akan meningkarkan individu dalam

mengambil keputusan.

Pada penelitian ini penambang timah di Belitung lebih condong pada

pengambilan keputusan rasional yang mungkin dikarenakan pada penambang timah

di Belitung lama bekerja sebagai penambang timah rata-rata berkisar 6-10 tahun.

Pada penelitian ini pun juga tidak luput pada keterbatasan yaitu, kodisi dimana

sebagian subjek yang meminta untuk dibacakan semua item di kuesioner pada

penulis. Sehingga, memungkinkan terjadinya ketidakjujuran dalam menjawab. Selain

itu, pada penelitian ini menggunakan teori yang cukup lama yang memungkinkan

terjadinya pembaruan dan pengembangan pada teori ini.

Page 94: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

80

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulisi menyadari bahwa terdapat beberapa kekurangan

dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti memberikan beberapa saran untuk

bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian selanjutnya, baik berupa

saran teoritis dan saran praktis.

5.3.1 Saran teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan faktor-faktor lain yang

dapat dijadikan variabel independen untuk melihat pengaruhnya terhadap

pengambilan keputusan, seperti personality, kecerdasan emosi, dan

kecemasan.

2. Instrument yang digunakan dalam penelitia ini merupakan adaptasi dari skala

baku dan bahasa asing. Penulis menyarankan dalam menerjemahkan skala

menggunakan bahasa penerjemah yang lebih luwes, mudah dipahami dan

tidak ambigu, sehingga mempermudah responden dalam memahami

pernyataan dan menjawabnya.

5.3.2 Saran praktis

1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa variabel yang mempengaruhi

pengambilan keputusan rasional adalah attachment. Untuk meningkatkan

pengambilan keputusan rasional pada penambang timah di Belitung

disarankan sebaiknya untuk meningkatkan attachment para sesama

penambang timah, karena pekerjaan pada penambang timah dilakukan secara

berkelompok. Langkah lainnya disarankan untuk meningkatkan reliable

Page 95: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

81

alliance karena dengan adanya seseorang yang bisa diandalkan akan bisa

membantu lebih efisien. Selanjutnya, mengurangi informasi yang diberikan

karena dengan banyaknya informasi yang diterima akan membuat bingung

saat ingin mengambil keputusan. Terakhir disarankan untuk meningkatkan

opportunity for nurturance karena pekerjaan secara berkelompok akan lebih

baik jika saling mempunyai perasaan untuk membantu sesama kelompok.

2. Untuk mengurangi pengambilan keputusan intuitif para penambang timah di

Belitung, sebaiknya mengembangkan locus of control external. Dengan

mengembangkan locus of control external dapat melatih untuk mengambil

keputusan berdasarkan faktor-faktor dari luar dirinya, seperti kondisi lapangan

yang ada. Langkah selanjutnya mengurangi attachment karena para pekerja

penambang yang bekerja secara berkelompok akan lebih baik mengurangi

kelekatan seperti kedekatan emosional antar sesama penambang. Langkah

terakhir disarankan untuk lebih banyak memberikan informasi dan nasihat

dari orang lain, supaya dapat membantu memberikan sudut pandang yang

baru karena tidak semua hal didapatkan dari imajinasi dan menggunakan

perasaan.

3. Untuk mengurangi pengambilan keputusan dependen para penambang timah

di Belitung, sebaiknya dengan cara meningkatkan locus of control internal

karena bisa mengubah pandangan bahwa segaa sesuatu hasil yang dilakukan

berasal dari dirinya sendiri. Langkah lainnya mengembangkan reassurance of

worth, dengan adanya pengahargaan yang diberikan akan membuat rasa

Page 96: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

82

percaya diri yang akhirnya bisa membuat keputusan secara sendiri. Langkah

selanjutnya meningkatkan reliable alliance dengan semakin banyak orang

yang bisa diandalkan, akan semakin membuat bingung yang akhirya akan

memutuskan keputusan dari pilihan sendiri. Langkah terakhir mengurangi

opportunity for nurturance disarankan para penambang timah sebaiknya jika

bisa membantu diri sendiri terlebih dahulu.

Page 97: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

83

Daftar Pustaka

Agheli, M., Abedi, M. R., Nilforooshan, P., & Baghbad, I. (2013). The study of

relationship between attachment style and career decision making style in

universities of isfahan students. Institute of Interdisciplinary Business

Research.

Al-Taraweh, A. (2012). The main factors beyond decision making. Journal of

Managenment Reserch.

Baiocco, R., Laghi, F., & D'Alessio, M. (2009). Decision making style among

adolescents: Relationship with sensation seeking and locus of control. Journal

of Adolescence 32, 963-976.

Brookings, J.B., & Bolton B (1988). Confirmatory factor analysis of interpersonal

support evaluation list. American Journal of Community Psychology, 137-147.

Chartrand, J.M, et al (1993). Peeling back the onion: Personality, problem solving,

and career decision making style correlates of career indecision. Journal of

Career Assessment 66-82.

Cobb, S. (1976). Social support as a moderator of life stress. American psychosomatic

medicine, 300-314.

Craig, A.R., JA. F. & Gavin. (1984). A scale to measure locus of control of behavior.

British Journal of Medical Psychology, 173-180.

Cutrona, C. E., & Russell, D. W. (1987). The provisions of social relationships and

adaptation to stress.

Denga, D. l. (1984). Locus of control and its relationship to occupational choice

behaviour. Inlernutionul Review of Applied Psychology.

Fabio, A. D., & Palazzeschi, L. (2009). Emotional intelligence, personality traits and

career decision difficulties. Int J Educ Vocat Guidance.

Friedman, H. S., & Schustack, M. W. (2009). Kepribadian Teori Klasik dan Riset

Modern. Jakarta : Erlangga.

Gushe, G.V., & Melissa L. (2006). The relationship among support, ethnic identity,

career decision self-efficacy, and outcome expectations in african american

high school students. Journal of Career Development 112-124.

Hartley, Catherine A. & Elizabeth A. Phelps. (2012). Anxiety and decision making.

Department of Psychology: New York.

Henderson, G. R. (1996). Conceptualizing and assessing social support in the context

of the family. In Handbook of Social Support and the Family (pp. 3-4). New

York: Springer Science.

Krausz, I. G., & Osipow, S. H. (1996). A Taxonomy of difficulties in career decision

making. Journal of Counseling Psychology.

Page 98: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

84

Krueger, J. I (2012). Social judgment and decision making. New York: Psychology

press.

Lease, S. H. (2004). Effect of locus of control, work knowledge, and mentoring on

Career Decision-Making Difficulties: Testing the role of race and academic

institution. Journal Of Career Assessment.

Mau, W. C. (2000). Cultural differences in career decision making styles and self-

efficacy. Journal of Vocational Behavior, 365-378.

Miller, David C., & James P.B. (2001). Adolescents' decision making in social

situations a self-regulation perspective. Applied Developmental Psychology,

237-256.

Ng, T. W. H, Kelly L.S, & Lilian T.E. (2006). Locus of control at work: a meta-

analysis. Journal of Organizational Behavior, 1057-1087.

Nota, L & Lea F. (2007). Career search self-efficacy, family support, and career

indecison with italian youth. Journal of career assessment, 181-193.

Oluwole, Adebayo., & Umar T.I. (2013). Psychological predictor of career decision

among school going adolescent in katsina state, nigeria. African Journal for

the Psychological Study of Social Issues, 140-147.

Praja.(2014). Laporan Hasil Kegiatan Penertiban. Tanjungpandan, Kepulauan Bangka

Belitung, Indonesia.

Praja.(2015). Laporan Hasil Kegiatan Penertiban. Tanjungpandan, Kepulauan Bangka

Belitung, Indonesia

Quimby, J.L & O'Brien K.M (2004). Predictors of student and career decision making

self-efficacy among nontraditional college women. The Career Development

Quarterly, 323-339

Rotter, J. B. (1996). Generalized expectancies for internal versus external control of

reinforcement. Psychological Monographs: General and Applied,1-28.

Rotter, J. B. (1990). Inter Versus Eksternal Control of Reinforcement. American

Psychological Association.

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health Psychology Biopsychosocial

Interaction Sevent Edition. John Wiley & Sons, Inc.

Sarason, I.G., Levine, H.M., Basham, R.B., et al. (1981). Assessing social support:

The social support questionnaire. Journal of Personality and Social

Psychology, 44, 127-139.

Schunck, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2010). Motivation in Education

Theory, Research, and Applications. United States of America: Pearson

Education Inc.

Page 99: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

85

Shumaker, S. A., & Brownell, A. (1984). Toward a theory of social support closing

conceptual gaps. Journal of Social Issues, 40 , 11-36

Sucan, Serdar. et al. (2016). The relationship of assertiveness and locus of control

with learning styles of the physical educational and sports school students.

International Journal of science 1-10.

Sumathy, L., Madhavi. C & A.J.W. Felix (2015). Influence of emotional on decision

making by leaders. American International Journal of Social Science 134-

150.

Taylor, K. M., & Popma, J. (1990). An examination of the relationships among career

decision-making self-efficacy, career saliance locus of control, and vocational

indecision. Journal of Vocational Behavior, 37, 17-31.

Timah.(2012). 60% Ekspor Timah Dikuasai Swasta. Diakses pada 07 November

2017 dari http://www.timah.com/v3/ina/berita-amp-kegiatan-berita/60-ekspor-

timah-dikuasai-swasta/

Wang, Yingxu & Guenther Ruhe. (2007). The cognitive process of decision making.

Int’l Journal of Cognitive Informatics and Natural Intelligence, 73-85.

Wheeler, B. C., & Joseph S.V. (1996). Facilitation, GSS, and training as sources of

process restrictiveness and guidance for structured group decision making: an

empirical assessment. Information System Research, 429-450.

Page 100: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

86

LAMPIRAN

Page 101: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

87

Lampiran 1 surat penelitian

Page 102: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

88

Lampiran 2 kuesioner penelitian

Kuesioner penelitian

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Salam sejahtera untuk kita semua, semoga saudara/I senantiasa dalam lindungan

Tuhan YME. Saya Dewi Ratih Ayu Safitri mahasiswi S1 Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini sedang melakukan penelitian mengenai

pengambilan keputusan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana

Psikologi. Saya mengharapkan kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner ini. Pada

bagian pengisian akan tersedia petunjuk pengisian, bacalah terlebih dahulu petunjuk

pengisian sehingga jawaban yang anda berikan sesuai dengan yang diminta. Tidak

ada jawaban yang benar dan salah, jawaban dan identitas anda hanya untuk

kepentingan penelitian saja yang akan terjamin kerahasiaannya. Terimakasih untuk

kesediaan anda telah meluangkan waktunya untuk membantu proses penelitian yang

sedang saya lakukan ini. Semoga anda selalu diliputi kebahagiaan.

Peneliti

Dewi Ratih Ayu Safitri

Page 103: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

89

Informned Consent :

Saya menyatakan bersedia untuk mengisi angket ini dan aka mengisi sesuai dengan

keadaan diri saya

Page 104: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

90

Identitas Responden

Nama/Inisial :

Usia :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan Sebelumnya :

Lama bekerja sebagai penambang

timah

:

PetunjukPengisian

Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang tidak ada jawaban benar atau salah.

Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan tersebut, baca dan pahamilah terlebih

dahulu, kemudian berikan tanda checklist (V) pada salah satu dari keempat kolom

disamping kanan pernyataan.

Adapun pilihan kolom disamping kanan pernyataan sebagai berikut:

SS: SangatSetuju

S: Setuju

TS: Tidak Setuju

STS: Sangat Tidak Setuju

Contoh

No. Peryataan SS S TS STS

1 Saya tidak memerlukan bantuan orang lain

untuk membuat keputusan saya

V

Skala 1

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya terencana ketika membuat keputusan yang

penting.

2

Saya sering membuat keputusan yang tepat

untuk saya tanpa mengetahui mengapa saya

membuat keputusan tersebut.

3 Ketika saya membuat keputusan, penting bagi

Page 105: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

91

saya mendapatkan saran dari teman-teman saya.

4

Saya jarang membuat keputusan penting tanpa

mengumpulkan semua informasi yang bisa saya

temukan.

5 Saya dapat membuat keputusan yang penting

dengan cepat.

6

Saya ingin memiliki seseorang yang dapat

mengarahkan saya ke arah yang benar ketika

menghadapi keputusan penting.

7

Ketika saya membuat keputusan, saya

mempertimbangkan konsekuensinya

sehubungan dengan keputusan yang harus saya

buat nanti.

8 Ketika saya mengambil keputusan, saya hanya

mempercayai perasaan dan reaksi batin saya.

9 Saya benar-benar mengalami kesulitan

membuat keputusan penting tanpa bantuan.

10

Ketika saya harus membuat keputusan, saya

meluangkan waktu untuk memikirkannya

dengan hati-hati.

11 Saya sering memutuskan sesuatu tanpa mencari

informasi terlebih dulu.

12

Saya sering membuat keputusan berdasarkan

pemikiran orang lain, bukan pada apa yang

sebenarnya ingin saya lakukan.

13

Ketika sebuah keputusan penting muncul, saya

berpikir jangka panjang sehingga membutuhkan

waktu yang lama sebelum saya harus bertindak.

14

Saya tidak memikirkan sebuah keputusan untuk

sementara waktu dan ada saatnya saya tahu apa

yang akan dilakukan.

15 Sebelum membuat keputusan, saya berbicara

dengan teman dengan teman dejat terlebih dulu.

16

Saya memeriksa ulang sumber informasi saya

untuk memastikan saya memiliki fakta yang

benar sebelum memutuskan.

17

Dalam memutuskan sesuatu, saya biasanya

menggunakan imajinasi atau fantasi untuk

melihat bagaimana perasaan saya jika saya

melakukannya.

18 Saya menunda membuat keputusan karena

memikirkannya membuat saya gelisah.

Page 106: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

92

19 Saya berhati-hati dalam membuat renaca

sebelum saya melakukan sesuatu yang penting.

20

Saya tidak perlu memiliki alasan yang

rasional/logis untuk sebagian besar keputusan

yang saya buat.

21

Saya sepertinya membutuhkan banyak dorongan

dan dukungan dari orang lain ketika saya

mengambil keputusan.

22

Saya tidak membuat keputusan dengan tergesa-

gesa karena saya ingin memastikan bahwa saya

membuat keputusan yang tepat.

23 Saya membuat keputusan dengan cukup kreatif,

karena mengikuti naluri batin saya sendiri.

24

Tidak ada banyak hal yang dipertimbangkan

dalam mengambil keputusan yang akan

membuat saya menjadi popular.

25

Saya melihat bahwa setiap keputusan yang saya

buat sebagai tahapan dalam kemajuan saya

menuju tujuan yang pasti.

26

Saya biasanya membuat keputusan berdasarkan

apa yang saya lakukan sekarang dan bukan

bagaimana keadaan mereka di masa depan.

27

Saya tidak yakin dengan kemampuan saya

dalam membuat keputusan, jadi saya biasanya

mengandalkan pendapat lain.

28

Saya ingin belajar sebanyak mungkin tentang

kemungkinan konsekuensi dari sebuah

keputusan sebelum saya membuatnya.

29 Sebuah keputusan benar bagi saya jika hal itu

memuaskan perasaan saya.

30

Saya biasanya tidak terlalu percaya diri dalam

keputusan saya kecuali teman-teman memberi

saya dukungan pada saya.

Skala 2

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya bisa mengantisipasi kesulitan dan

mengambil tindakan untuk menghindarinya.

Page 107: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

93

2 Sebagian besar dari apa yang terjadi pada saya

mungkin hanya masalah kebetulan saja.

3 Semua orang tahu bahwa keberuntungan atau

kesempatan menentukan masa depan seseorang.

4 Saya bisa mengendalikan masalah saya hanya

jika saya mendapat dukungan dari luar.

5 Ketika saya membuat rencana, saya yakin

bahwa saya bisa melakukannya.

6 masalah saya akan mendominasi saya seumur

hidup saya.

7 Kesalahan dan masalah saya adalah tanggung

jawab saya untuk menanganinya.

8 Menjadi sukses adalah masalah kerja keras,

tidak ada hubunganya dengan keberuntungan.

9 Hidup saya dikendalikan oleh tindakan dan

kejadian di luar.

10 Orang-orang menjadi korban keadaan di luar

kendali mereka.

11 Ketika saya mendapatkan masalah, saya

memerlukan bantuan orang yang professional.

12

Ketika saya mengalami stres, ketegangan pada

otot saya disebabkan oleh hal-hal yang berada

di luar kendali saya.

13 Saya percaya setiap individu dapat mengatur

nasibnya sendiri.

14

Tidak mungkin mengendalikan pernafasan saya

yang tidak teratur dan cepat ketika saya

mengalami kesulitan.

15

Saya mengerti mengapa masalah saya sangat

bervariasi dari satu kesempatan ke waktu

berikutnya.

16 Saya yakin mampu mengatasi masalah masa

depan dengan sukses.

17

Dalam kasus saya mempertahankan kontrol atas

masalah saya adalah karena sebagian besar

untuk keberuntungan.

Page 108: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

94

Skala 3

No Pernyataan SS S TS STS

1 Ada orang yang akan membantu saya ketika

saya membutuhkan pertolongan.

2 saya tidak mempunyai hubungan dekat dengan

orang lain.

3 Tidak ada orang yang memberi saya bimbingan

pada saat stress.

4 Ada orang yang selalu bergantung kepada saya

untuk meminta bantuan

5

Ada orang yang menyukai kegiatan-kegiatan

yang saya lakukan kelompok untuk berbagi

sikap dan keyakinan yang saya miliki.

6 orang lain tidak menganggap saya bias ketika

melakukan sesuatu.

7 saya merasa bertanggung jawab atas

kebahagiaan orang lain.

8

Saya merasa menjadi bagian dari dari kelompok

untuk berbagi sikap dan keyakinan yang saya

miliki.

9 saya tidak berpikir bahwa orang lain

menghormati apa yang saya lakukan.

10 jika ada suatu masalah, tidak ada yang meminta

bantuan dari saya.

11 saya mempunyai hubungan yang dekat yang

memberikan saya rasa aman.

12 Ada seseorang yang bisa diajak bicara tentang

keputusan penting dalam hidup saya.

13 ada orang yang meghargai kemampuan dan

keterampilan saya.

14 tidak ada yang memiliki kepentingan dan

kekhawatiran yang sama dengan saya .

15 tidak ada orang yang membutuhkan bantuan

saya.

16

saya mempunyai orang yang dapat dipercaya

untuk meminta nasihat jika saya mengalami

masalah.

17 saya merasakan ikatan emosional yang kuat

dengan 1 orang atau lebih.

18 tidak ada orang yang dapat saya andalkan untuk

memberi bantuan jika saya benar-benar

Page 109: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

95

membutuhkannya.

19 Tidak ada orang yang membuat saya merasa

nyaman untuk berbicara tentang masalah saya.

20 ada orang yang mengangumi Bakat dan

kemampuan saya.

21 saya tidak mempunyai hubungan yang akrab

dengan orang lain.

22 tidak ada orang yang suka dengan hal-hal yang

saya lakukan.

23 ada orang yang bisa saya andalkan ketika saya

dalam keadaan kesusahan.

24 Tidak ada yang menginginkan perhatian saya

untuk mereka.

Terimakasih

Page 110: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

96

Lampiran 3 Hasil Uji CFA Pengambilan Keputusan Rasional

Syntax

TITLE:UJI VALIDITAS RASIONAL;

DATA: FILE IS RAS.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE RAS1-RAS10;

USEVAR ARE RAS1-RAS10;

CATEGORICAL ARE RAS1-RAS10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

DEFINE: IF RAS7<2 THEN RAS7=2; IF RAS9<2 THEN RAS9=2;

IF RAS10<2 THEN RAS10=2;

MODEL: RAS BY RAS1* RAS2-RAS10*;

RAS@1

RAS10 WITH RAS9;

RAS8 WITH RAS3;

RAS3 WITH RAS2;

RAS9 WITH RAS6;

!PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 6);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100)

Path diagram

Page 111: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

97

Lampiran 4 Hasil Uji CFA Pengambilan Keputusan Intuitif

Syntax

TITLE:UJI VALIDITAS INTUITIF;

DATA: FILE IS INT.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE INT1-INT10;

USEVAR ARE INT1-INT10;

CATEGORICAL ARE INT1-INT10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

DEFINE: IF INT1<2 THEN INT1=2; IF INT10<2 THEN INT10=2;

MODEL: INT BY INT1* INT2-INT10*;

INT@1

INT8 WITH INT1;

INT7 WITH INT2;

INT7 WITH INT6;

INT9 WITH INT7;

INT9 WITH INT1;

INT10 WITH INT1;

INT2 WITH INT1;

!PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100)

Path diagram

Page 112: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

98

Lampiran 5 Hasil Uji CFA Pengambilan Keputusan Dependen

Syntax

TITLE:UJI VALIDITAS DEPENDEN;

DATA: FILE IS DEP.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE DEP1-DEP10;

USEVAR ARE DEP1-DEP10;

CATEGORICAL ARE DEP1-DEP10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

DEFINE: IF DEP1<2 THEN DEP1=2; IF DEP6<2 THEN DEP6=2;

IF DEP7<2 THEN DEP7=2; IF DEP10<2 THEN DEP10=2;

IF DEP2<2 THEN DEP2=2;

MODEL: DEP BY DEP1* DEP2-DEP10*;

DEP@1

DEP4 WITH DEP3;

DEP10 WITH DEP8;

DEP10 WITH DEP2;

DEP8 WITH DEP4;

DEP8 WITH DEP1;

DEP5 WITH DEP4;

DEP10 WITH DEP5;

DEP10 WITH DEP3;

!PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100)

Page 113: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

99

Path diagram

Page 114: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

100

Lampiran 6 Hasil Uji CFA Locus of Control

Syntax

TITLE:UJI VALIDITAS LOC;

DATA: FILE IS LOC.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE LOC1-LOC17;

USEVAR ARE LOC1-LOC17;

CATEGORICAL ARE LOC1-LOC17;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

DEFINE: IF LOC1<2 THEN LOC1=2; IF LOC6<2 THEN LOC6=2; IF LOC9<2

THEN LOC9=2;

IF LOC5<2 THEN LOC5=2; IF LOC16<2 THEN LOC16=2; IF LOC17<2 THEN

LOC17=2;

MODEL: LOC BY LOC1* LOC2-LOC17*;

LOC@1;

LOC6 WITH LOC3;

LOC17 WITH LOC7;

LOC13 WITH LOC12;

LOC11 WITH LOC2;

LOC15 WITH LOC5;

LOC14 WITH LOC12;

LOC16 WITH LOC2;

LOC16 WITH LOC6;

LOC16 WITH LOC15;

LOC9 WITH LOC3;

LOC13 WITH LOC11;

LOC11 WITH LOC3;

LOC8 WITH LOC2;

LOC9 WITH LOC5;

LOC13 WITH LOC3;

LOC16 WITH LOC10;

LOC16 WITH LOC12;

LOC12 WITH LOC4;

LOC8 WITH LOC6;

LOC11 WITH LOC8;

LOC5 WITH LOC4;

LOC7 WITH LOC1;

Page 115: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

101

LOC11 WITH LOC1;

LOC15 WITH LOC6;

LOC13 WITH LOC2;

LOC17 WITH LOC15;

LOC15 WITH LOC8;

LOC10 WITH LOC6;

LOC8 WITH LOC5;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100)

Path diagram

Page 116: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

102

Lampiran 7 Hasil Uji CFA Dukungan sosial

Syntax

TITLE:UJI VALIDITAS DUKSOS MODEL MULTIDIMENSIONAL;

DATA: FILE IS DUKSOS.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE DUKA1-DUKA4 DUKB1-DUKB4 DUKC1-DUKC4

DUKD1-DUKD4 DUKE1-DUKE4 DUKF1-DUKF4;

!USEVAR ARE DUKB2-DUKB4;

CATEGORICAL ARE DUKA1-DUKA4 DUKB1-DUKB4 DUKC1-DUKC4

DUKD1-DUKD4 DUKE1-DUKE4 DUKF1-DUKF4;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000

DEFINE: IF DUKB3>3 THEN DUKB3=4; IF DUKC1>3 THEN DUKC1=3; IF

DUKC1<2 THEN DUKC1=2;

IF DUKD1<2 THEN DUKD1=2; IF DUKE2<2 THEN DUKE=2; IF DUKF4>3

THEN DUKF4=3;

MODEL: DUKA BY DUKA1* DUKA2-DUKA4*;

DUKB BY DUKB1* DUKB2-DUKB4*;

DUKC BY DUKC1* DUKC2-DUKC4*;

DUKD BY DUKD1* DUKD2-DUKD4*;

DUKE BY DUKE1* DUKE2-DUKE4*;

DUKF BY DUKF1* DUKF2-DUKF4*;

DUKA WITH DUKB DUKC DUKD DUKE DUKF;

DUKB WITH DUKC DUKD DUKE DUKF;

DUKC WITH DUKD DUKE DUKF;

DUKD WITH DUKE DUKF;

DUKE WITH DUKF;

DUKA@1; DUKB@1; DUKC@1; DUKD@1; DUKE@1; DUKF@1;

DUKF1 WITH DUKB1;

DUKB2 WITH DUKB1;

DUKE2 WITH DUKB3;

DUKD2 WITH DUKC2;

DUKB4 WITH DUKA1;

DUKF2 WITH DUKD4;

DUKE1 WITH DUKD1;

DUKD2 WITH DUKB1;

DUKC2 WITH DUKB2;

DUKD4 WITH DUKD1;

Page 117: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

103

DUKD1 WITH DUKA2;

DUKF2 WITH DUKB2;

DUKF1 WITH DUKB3;

DUKE4 WITH DUKD3;

DUKF1 WITH DUKB2;

DUKD1 WITH DUKC1;

DUKF2 WITH DUKA3;

DUKF1 WITH DUKD2;

DUKD1 WITH DUKB3;

DUKC1 WITH DUKA2;

DUKC4 WITH DUKB2;

DUKC1 WITH DUKB1;

DUKE2 WITH DUKC1;

DUKB3 WITH DUKA2;

DUKF4 WITH DUKA1;

DUKE4 WITH DUKD2;

DUKE3 WITH DUKA3;

DUKE1 WITH DUKA3;

DUKE1 WITH DUKA1;

DUKE1 WITH DUKB2;

DUKC4 WITH DUKC3;

DUKF3 WITH DUKA3;

DUKC4 WITH DUKA4;

DUKF1 WITH DUKE1;

DUKF3 WITH DUKE1;

DUKE2 WITH DUKD2;

DUKF1 WITH DUKE2;

DUKD4 WITH DUKC3;

DUKE3 WITH DUKC4;

DUKE1 WITH DUKC1;

DUKF1 WITH DUKA3;

DUKE1 WITH DUKD4;

DUKD1 WITH DUKA1;

DUKE4 WITH DUKA3;

DUKA3 WITH DUKA1;

DUKC3 WITH DUKC2;

DUKD2 WITH DUKA2;

Page 118: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

104

!PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100)

Path diagram

Page 119: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

105

Lampiran 8 Analisis Regresi Pengambilan Keputusan Rasional

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .561a .315 .295 8.39220

a. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7742.878 7 1106.125 15.706 .000b

Residual 16832.529 239 70.429

Total 24575.407 246

a. Dependent Variable: rasional

b. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 31.716 12.570 2.523 .012

Loc .094 .073 .081 1.280 .202

Att .439 .117 .373 3.746 .000

Si -.067 .057 -.067 -1.168 .244

Rw -.424 .254 -.101 -1.673 .096

Ra .362 .086 .312 4.232 .000

guidance -.262 .110 -.214 -2.374 .018

Ofn .224 .098 .170 2.295 .023

a. Dependent Variable: rasional

Page 120: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

106

Model Summary

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .041a .002 -.002 10.00706 .002 .407 1 245 .524

2 .483b .233 .227 8.78702 .232 73.758 1 244 .000

3 .483c .233 .224 8.80507 .000 .001 1 243 .978

4 .490d .240 .227 8.78489 .007 2.117 1 242 .147

5 .535e .287 .272 8.52920 .047 15.727 1 241 .000

6 .548f .300 .282 8.46644 .013 4.586 1 240 .033

7 .561g .315 .295 8.39220 .015 5.265 1 239 .023

a. Predictors: (Constant), loc

b. Predictors: (Constant), loc, att

c. Predictors: (Constant), loc, att, si

d. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw

e. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra

f. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance

g. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance, ofn

Lampiran 9 Analisis Regresi Pengambilan Keputusan Intuitif

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .593a .351 .332 6.41401

a. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5323.252 7 760.465 18.485 .000b

Residual 9832.338 239 41.139

Total 15155.590 246

a. Dependent Variable: intuitif

b. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Page 121: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

107

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.192 9.607 1.477 .141

Loc .479 .056 .530 8.576 .000

Att .282 .090 .305 3.151 .002

Si -.042 .044 -.054 -.959 .339

Rw .092 .194 .028 .475 .636

Ra .102 .065 .112 1.560 .120

guidance -.215 .084 -.224 -2.557 .011

Ofn .018 .075 .018 .247 .805

a. Dependent Variable: intuitif

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .530a .281 .278 6.67011 .281 95.649 1 245 .000

2 .573b .328 .322 6.46063 .047 17.145 1 244 .000

3 .574c .330 .322 6.46481 .002 .685 1 243 .409

4 .575d .331 .320 6.47402 .001 .310 1 242 .578

5 .577e .333 .320 6.47410 .003 .993 1 241 .320

6 .593f .351 .335 6.40145 .018 6.502 1 240 .011

7 .593g .351 .332 6.41401 .000 .061 1 239 .805

a. Predictors: (Constant), loc

b. Predictors: (Constant), loc, att

c. Predictors: (Constant), loc, att, si

d. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw

e. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra

f. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance

g. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance, ofn

Page 122: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

108

Lampiran 10 Analisis Regresi Pengambilan Keputusan Dependen

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .403a

.162 .138 8.03181

a. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2986.116 7 426.588 6.613 .000b

Residual 15417.892 239 64.510

Total 18404.008 246

a. Dependent Variable: dependen

b. Predictors: (Constant), ofn, rw, si, loc, ra, guidance, att

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 95.502 12.031 7.938 .000

Loc -.139 .070 -.140 -1.991 .048

Att -.174 .112 -.170 -1.548 .123

Si -.006 .055 -.007 -.103 .918

Rw -.537 .243 -.147 -2.213 .028

Ra -.249 .082 -.248 -3.038 .003

guidance -.071 .106 -.067 -.669 .504

Ofn .265 .093 .233 2.842 .005

a. Dependent Variable: dependen

Page 123: PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47042/1/DEWI RATIH... · kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat

109

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .133a .018 .014 8.58967 .018 4.436 1 245 .036

2 .288b .083 .075 8.31783 .065 17.275 1 244 .000

3 .288c .083 .072 8.33388 .000 .061 1 243 .805

4 .319d .102 .087 8.26458 .019 5.092 1 242 .025

5 .365e .133 .115 8.13495 .032 8.774 1 241 .003

6 .366f .134 .112 8.14933 .001 .150 1 240 .699

7 .403g .162 .138 8.03181 .028 8.075 1 239 .005

a. Predictors: (Constant), loc

b. Predictors: (Constant), loc, att

c. Predictors: (Constant), loc, att, si

d. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw

e. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra

f. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance

g. Predictors: (Constant), loc, att, si, rw, ra, guidance, ofn