penggunaan metode mind mapping untuk … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user...

75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB NEGERI SLAWI TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: ITIT KHOPMINI NIM. X 5209008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: haquynh

Post on 18-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB NEGERI SLAWI

TAHUN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

ITIT KHOPMINI

NIM. X 5209008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB NEGERI SLAWI

TAHUN 2010/2011

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

Oleh :

ITIT KHOPMINI

NIM. X 5209008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 3: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing II

Priyono, S.Pd.,M.Si. NIP. 19710902 2005011 001

Page 4: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 13 Juli 2011

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. …………………………..

Sekretaris : Drs. Maryadi, M.Ag. …………………………..

Anggota I : Drs. A. Salim Choiri, M.Kes. .…………………………..

Anggota II : Priyono, S.Pd., M.Si. …………………………..

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 1960 0727 198702 1 001

Page 5: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Itit Khopmini. ”PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB NEGERI SLAWI TAHUN 2010/2011”. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Juni, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dalam menyusun kalimat sederhana pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penggunaan metode Mind Mapping bagi anak tunagrahita kelas IV di SDLB Negeri Slawi tahun 2010/2011.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Subyek penelitian ini adalah siswa tunagrahita sedang Kelas IV semester II SDLB Negeri Slawi tahun pelajaran 2010/2011 yang prestasi belajar menyusun kalimat sederhana mendapat nilai di bawah 60,00 yang berjumlah 3 siswa. Teknik pengumpulan data menyusun kalimat sederhana menggunakan tes untuk memperoleh data prestasi belajar siklus I dan II. Teknik analisis data digunakan analisis desktiprif komparatif, yakni dengan membandingkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana antarsiklus, yang dianalisis adalah prestasi belajar menyusun kalimat sederhana siswa sebelum menggunakan metode mind mapping dan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana siswa setelah menggunakan metode mind mapping sebanyak dua siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal nilai menyusun kalimat sederhana, diketahui nilai rerata sebesar 50,00 seluruh siswa yang berjumlah 3 siswa mendapat nilai kurang dari 60,00. Hasil tes pada siklus I, diketahui rerata nilai menyusun kalimat sederhana sebesar 55,00, siswa yang mendapat nilai 60 terdapat 1 siswa dan 2 siswa mendapat nilai kurang dari 60,00. Hasil tes pada siklus II, diketahui rerata nilai menyusun kalimat sederhana sebesar 63,33, siswa yang mendapat nilai 60 terdapat 2 siswa dan tinggal 1 siswa mendapat nilai kurang dari 60,00.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi tahun pelajaran 2010/2011.

Page 6: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Itit Khopmini. THE USAGE OF MIND MAPPING METHOD TO INCREASE THE STUDY ACHIEVEMENTIN ARRANGING A SIMPLE SENTENCES IN TEACHING INDONESIAN FOR MENTALLY RETARDED CLASS IV SDLB NEGERI SLAWI IN THE SCHOOL YEAR 2010/2011”. Skripsi, Surakarta: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, June 2011.

The aim of this research is to increase the study achievement in arranging a simple sentence in teaching Indonesia using mind mapping method for mentally retarded class IV in SLDB Negeri Slawi in the school year 2010/2011.

The research used is Class Action Research (CAR) that is study carried out by a teacher in my classroom where he or she teacher by stressing on the perfectness or increasing practice and process in teaching Indonesian. The subject of this study is mentally retarded of class IV semester II SDLB Negeri Slawi in the school year 2010/2011 who get score under 60,00 in arranging a simple sentence. They are three students used in collecting the data of arranging a simple sentences is a test, to get the data of the study achievement in the cycles I and II. To analyze the data this students study uses descriptive comparative analysis, namely by comparing the study achievements in arranging a simple sentence inter-cycles. This study analyzes the study achievements in arranging a simple sentence before using mind mapping method and the students study achievements is arranging a simple sentence after using mind mapping methode in this cycles.

The result of this study shows that the early data, the score of arranging a simple sentence, it is known that the average score is 50,00 all of the students consisting 3 persons, get the score under 60,00. This result of the test in the cycle I, it is known that the average score in arranging a simple sentences is 55,00. the student gets 60,00 and the others, two students, get less than 60,00 for then score. The result of the test in the cycle II, it is known that the average score in arranging a simple sentence is 63,33. Two students get more than 60,00 and the rest, one student get less than 60,00 for then score.

Based on the result of the study, it can be concluded that mind maping method can increase the study achievement in arranging a simple sentence in teaching Indonesian for mentally retarded class II SDLB Negeri Slawi in the school year 2010/2011.

Page 7: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan

ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

( MarkTwain, Hitamputihkita’sWeblog)

Page 8: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

- Suami tercinta.

- Anak-anak tersayang.

- Rekan-rekan PLB FKIP UNS.

- Murid-murid yang kusayangi.

- Almamater.

Page 9: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Luar Biasa, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan penelitian tindakan kelas ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak

akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala

bentuk bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas.

3. Drs. Gunarhadi, M.A.,Ph.D., Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa yang

telah memberikan ijin penyusunan skripsi.

4. Drs. A. Salim Choiri, M.Kes., selaku pembimbing I yang telah memberikan

petunjuk kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Priyono, S.Pd.,M.Si., selaku pembimbing II yang dengan sabar telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Ery Mulyani, S.Pd., kepala SDLB Negeri Slawi yang telah memberikan ijin

tempat penelitian dan informasi yang dibutuhkan penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian

tindakan kelas ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kekurangan,

karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya juga masih jauh dari

Page 10: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan.

Semoga kebaikan Bapak, Ibu, mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa,

dan menjadi amal kebaikan yang tiada putus-putusnya dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v

HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

A. Kajian Tunagrahita .................................................................... 6

1. Pengertian Tunagrahita ....................................................... 6

2. Ciri-ciri Kejiwaan Anak Tunagrahita ................................. 6

3. Klasifikasi Tunagrahita ....................................................... 8

4. Karakter Anak Tunagrahita ................................................ 10

5. Penyebab Anak Tunagrahita ............................................... 11

6. Dampak Tunagrahita .......................................................... 13

7. Pelayanan Pendidikan ......................................................... 14

Page 12: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Halaman

B. Kajian Prestasi Belajar ............................................................... 15

1. Pengertian Belajar ............................................................... 15

2. Komponen-komponen Belajar ............................................ 16

3. Pengertian Prestasi Belajar .................................................. 17

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 18

5. Evaluasi Belajar ................................................................... 20

C. Kajian Mind Mapping ............................................................... 21

1. Pengertian Mind Mapping ................................................... 21

2. Metode Mind Mapping ........................................................ 22

3. Tipe Pembelajaran Mind Mapping ..................................... 24

D. Kerangka Berpikir .................................................................... 28

E. Hipotesis Tindakan ................................................................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 30

A. Setting Penelitian ...................................................................... 30

B. Subjek Penelitian ....................................................................... 31

C. Data dan Sumber Data .............................................................. 31

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 31

E. Validitas Data ........................................................................... 34

F. Analisis Data ............................................................................. 34

G. Indikator Kinerja ........................................................................ 35

H. Prosedur Penelitian ................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 38

A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 38

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 46

C. Pembahaan Hasil Penelitian ...................................................... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 53

A. Simpulan .................................................................................... 53

B. Saran .......................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 57

Page 13: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 30

Tabel 2. Daftar Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi sebagai Subjek Penelitian ............................................................................. 31

Tabel 3. Blue Print Instrumen Tes ................................................................ 33

Tabel 4. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi pada Kondisi Awal ......................... 39

Tabel 5. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi pada Siklus I ................................... 46

Tabel 6. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi pada Siklus II ................................. 47

Tabel 7. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Setiap Siklus Menggunakan Metode Mind Mapping ........................................... 48

Tabel 8. Peningkatan Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Setiap Siklus ................................................................................... 49

Page 14: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 29

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 37

Page 15: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Peningkatan Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Menggunakan Metode Mind Mapping ......................................... 48

Grafik 2. Peningkatan Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Setiap Siklus ................................................................................. 49

Page 16: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ....................................................... 57

Lampiran 2. Daftar Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi Tahun Pelajaran 2010/2011 Sebagai Sampel Penelitian ......... 58

Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen Menyusun Kalimat Sederhana ................. 59

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) ........................... 60

Lampiran 5. Naskah Soal Performance ....................................................... 69

Lampiran 6. Contoh Kartu Kata ................................................................... 71

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) ......................... 73

Lampiran 8. Naskah Soal Performance ....................................................... 82

Lampiran 9. Contoh Kartu Kata ................................................................... 84

Lampiran 10. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Siswa Tuna- grahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi Pada Kondisi Awal ...... 87

Lampiran 11. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Siswa Tuna- grahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi Pada Siklus I ................ 88

Lampiran 12. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Siswa Tuna- grahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi Pada Siklus II .............. 89

Lampiran 13. Foto-foto Kegiatan Penelitian ................................................. 99

Page 17: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Mengetahui

Ketua Program PLB

Drs. Gunarhadi, M.A.,Ph.D. NIP. 19550210 19188203 1 004

Page 18: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab IV pasal 5 ayat 2, 3 dan 4, serta Bab VI pasal 32

ayat 1, 2 dan 3 menyatakan bahwa warga Negara yang memiliki kelainan fisik,

emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh layanan-

layanan pendidikan khusus. Untuk itu anak dengan berkebutuhan khusus perlu

diperhatikan dan diidentifikasikan dari berbagai kelompok anak pada umumnya,

mereka memerlukan pelayangan khusus.

Ada kemungkinan bahwa anak mengalami kelainan lebih dari satu jenis

(kelainan ganda). Hal ini yang lebih mendapatkan perhatian baik dari keluarga,

masyarakat dan pemerintah serta kalangan usaha dalam rangka ikut mencerdaskan

bangsa.

Begitu juga dengan anak tunagrahita pada umumnya memiliki hak dan kebutuhan untuk berkembang atau mengaktualisasikan potensinya sehingga dapat mandiri. Namun pemenuhan hal tersebut di atas mengalami hambatan karena keterbatasan fungsi kecerdasan intelektualnya yang berada di bawah usia kronologinya serta signifikan, karena itu anak tunagrahita memperlihatkan aktualisasi fungsi intelektual, kemampuan dalam perilaku adaptif di bawah usianya dan termanifestasi dalam masa perkembangannya.

Sebagai akibat dari ketiga hal tersebut di atas anak tunagrahita memiliki ciri khusus, permasalahnya dan kebutuhan layanan khusus agar ia dapat berkembang optimal sehingga akhirnya hidup layak. Ciri khusus anak tunagrahita: 1. sulit mempelajari hal-hal abstrak; 2. kurang konsentrasi; 3. cepat lupa; 4. kurang mampu mengikuti petunjuk ; 5. membutuhkan waktu belajar lama; 6. kurang mampu menjaga kesehatan; dan 7. kurang koordinasi motorik.

1

Page 19: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Anak-anak yang mengalami tuna mental atau tunagrahita walau

tergolong sub normal juga berhak mendapat pendidikan sebagaimana tertera

dalam pasal 31 ayat I UUD1945 bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat

pengajaran." Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa mereka yang cacat

tanpa terkecuali berhak untuk mendapat pengajaran seperti anak normal.

Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan yang diberikan pada anak

didik untuk berkembang menuju kemandirian .Untuk itu anak luar biasa dalam

usia sekolah (umur 6 tahun - 12 tahun) berhak untuk dibimbing menuju arah

mandiri. Untuk membimbing anak tunagrahita memerlukan cara yang tepat agar

anak dapat tercapai.

Anak luar biasa adalah anak yang mengalami kelainan dalam

perkembangan dan pertumbuhan baik fisik, mental emosional maupaun sosialnya

bila dibandingkan dengan anak normal yang sebaya dengannya. Begitu juga

dengan anak tunagrahita merupakan anak yang memiliki tingkat kecerdasan di

bawah anak normal sehingga memerlukan pelayanan pendidikan yang sesuai

dengan kelainannya agar dapat bekembang dengan optimal dan mencapai tujuan

pendidikan yang diharapkan.

Keluarbiasaan anak tunagrahita merupakan salah satu masalah dalam

dunia pendidikan sehingga pelayanan bagi anak tunagrahita harus benar-benar

tepat agar masalah yang dihadapi segera teratasi. Harus disadari bahwa banyak

sekali faktor yang memegang peranan penting bagi keberhasilan anak tunagrahita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya anak tunagrahita dalam

belajar antara lain faktor dari dalam anak seperti tingkat kecerdasan, kemampuan

membaca, dan faktor dari luar seperti sarana dan prasarana yang menunjang

proses pembelajaran.

Dengan melihat keterbatasan kemampuan siswa dan hasil ulangan bahasa

Indonesia pada materi menyampaikan pesan yang didengar lewat telepon

menunjukkan rendahnya penguasaan siswa. Oleh sebab itu untuk meningkatkan

penguasaan meteri pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran

melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dalam bahasa Inggris diartikan Classroom Action Research (CAR) yaitu penelitian

Page 20: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan

penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam

pembelajaran (Susilo, 2007: 16).

Bahasa, bagi sebagian orang, diperlakukan sekedar alat komunikasi.

Implikasinya adalah adanya kecenderungan yang lebih menekankan aspek

komunikasi daripada aspek lain yang sebenarnya juga penting dalam kaitannya

dengan bahasa. Harus diakui, manusia di mana pun, lebih banyak melakukan

komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan. Jadilah kemudian komunikasi lisan

dianggap jauh lebih penting dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan

(Maman S. Mahayana, 2008: 1). Melalui bahasa manusia dapat saling

berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari

yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan

berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.

Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh

karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara

lisan mapun tertulis. Pembelajaran bahasa perlu memperhatikan prinsip-prinsip

pengajaran antara lain dari yang mudah ke yang sukar, dari hal-hal yang dekat ke

yang jauh, dari yang sederhana ke yang rumit, dari yang diketahui ke yang belum

diketahui, dan dari yang konkret ke yang abstrak.

Berdasarkan kenyataan yang ada, bahwa kondisi metode pembelajaran di

kalangan siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi dirasa masih sangat

minim, sehingga dalam proses pembelajarannya kebanyakan guru masih

menggunakan metode ceramah. Pemilihan metode ceramah masih dianggap

paling efektif untuk segala suasana oleh sebagian besar guru. Akibat dari model

pembelajaran seperti itu, aktivitas siswa masih pasif sehingga prestasinya rendah .

Melihat kondisi seperti itu, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian

tindakan kelas pada siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi. Penelitian

tindakan kelas yang dirancang lebih menekankan pemahaman siswa melalui

metode mind mapping. Pemetaan Pikiran (bahasa Inggris Mind Mapping) adalah

Page 21: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan

menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan (Tony Buzan dalam

Joyce Wycoff, 2008: 56).

Dengan melihat gejala dan berbagai pemikiran di atas, penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: Penggunaan Metode

Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dalam Menyusun

Kalimat Sederhana Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tunagrahita

Kelas IV SDLB Negeri Slawi Tahun 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah penggunaan metode mind mapping dapat meningkatkan

prestasi belajar dalam menyusun kalimat sederhana pada pembelajaran Bahasa

Indonesia bagi anak tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi Tahun 2010/2011?”

C. Tujuan Penelitian

Pelaksanaan penelitian pembelajaran yang dilakukan melalui perbaikan

pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran, memotitivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran Bahasa

Indonesia dan membantu guru berkembang secara professional. Semua aktifitas

dalam penelitian sebenarnya akan mengarah pada suatu tujuan secara jelas akan

memberikan arah yang jelas dan sistematis dalam mencapai tujuan itu sendiri.

Adapun tujuan penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar dalam

menyusun kalimat sederhana pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui

penggunaan metode Mind Mapping bagi anak tunagrahita kelas IV di SDLB

Negeri Slawi tahun 2010/2011.

Page 22: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian akan memberikan kegunaann tersendiri bagi penulis

khususnya dan bagi orang yang berkecimpung dalam suatu bidang tertentu, hal

ini akan memberikan arah dan kejelasan suatu penelitian yaitu agar tidak

menyimpang jauh dari masalah yang diteliti.

Manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:

1. Manfaat bagi siswa.

a. Dapat dijadikan model bagi siswa dalam bersikap kritis; dan

b. Dapat menjadi evaluasi terhadap hasil kerjanya

2. Manfaat bagi guru.

a. Guru dapat berkembang secara profesional;

b. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan

pengetahuannya dan ketrampilannya; dan

c. Membuat guru lebih percaya diri.

3. Manfaat bagi sekolah.

a. Dapat meningkatkatkan kualitas pendidikan untuk siswa;

b. Dapat menanggulangi masalah sekolah terutama masalah belajar siswa;

c. Dapat memperbaiki kesalahan dalam pembelajaran;

Page 23: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Tunagrahita

1. Pengertian Tunagrahita

Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan metal, keadaan ini dikenal

juga retardasi mental (mental retardation). American Asociation on Mental

Deficiency/AAMD dalam B3PTKSM (www.ditplb.or.id:3) tunagrahita adalah

anak yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Sub-average),

yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes; yang muncul sebelum usia 16 tahun; yang

menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif. Sedangkan pengertian

Menurut Japan League for Mentally Retarded adalah ”lambannya fungsi

intelektual, yaitu IQ 70 ke bawah berdasarkan tes inteligensi baku dan terjadi pada

masa perkembangannya, yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun”

(Geniofam, 2010: 10). “Anak tunagrahita adalah individu yang memiliki tingkat

kecerdasan di bawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam

adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan” (Satmoko Budi

Santoso, 2010: 130).

Berdasarkan pengertian-pengertian seperti yang dikemukakan di atas,

maka dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud anak tunagrahita adalah

mereka yang jelas-jelas mengalami keterlambatan dalam perkembangan

kecerdasan, sehingga untuk mengembangkan potensinya secara optimal

diperlukan pelayanan pendidikan secara khusus, karena kelainannya itu maka

mereka mengalami kesulitan dalam belajarnya dimana mereka terlihat sering

ketinggalan dari teman-temannya yang normal.

2. Ciri-Ciri Kejiwaan Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita memiliki beberapa karakteristik dan mendapatkan

pelayanan pendidikan yang bervariasi.

Menurut Munzayanah (2000: 24) bahwa:

6

Page 24: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Karakteristik yang nampak serta banyak terjadi pada siswa penyandang tunagrahita adalah: rasa merusak sebagai dasar perkembangan, mengalami gangguan dalam sosialisasi, iri hati kodrati yang merupakan dasar rasa keadilan, bergaul mencampurkan diri dengan orang lain, sikap yang ingin memisahkan diri atau menarik diri, penyesuaian diri yang kaku dan labil.

Smith, et.all. yang dikutip Mumpuniarti (2007: 10-11) menguraikan ciri-

ciri anak tunagrahita sebagai berikut:

a. Kondisi kecerdasan fungsional 1) Asesmen fungsi kecerdasan harus diperoleh dari berbagai sumber

informasi, dan kesepakatan sebagai cacat mental merupakan tanggungjawab bersama secara tim multidisipliner.

2) Skala skor IQ kurang dari 75. b. Adaptasi tingkah laku

1) Harus diukur secara langsung seperti ukuran pada evaluasi performance individu dibandingkan dengan kelompok usia sebaya yang sama (same-age peers) dari latar belakang budaya yang sama.

2) Teridentifikasi deficit dalam dua atau lebih bidang keterampilan adaptif.

c. Periode perkembangan 1) Sampai usia 21 atau di bawahnya. 2) Ketidaksesuaian secara terus menerus sampai lebih dari satu tahun.

d. Performance dalam bidang pendidikan 1) Evaluasi tampilan pada bidang pendidikan dalam konteks arus

lingkungan. 2) Teridentifikasi deficit dalam seluruh bidang akademik inti

(matematika, bahasa, membaca, seni, dan science). 3) Deficit secara signifikan pada skor individual berkurang satu standart

penyimpangan di bawah rata-rata dari sampel standardisasi nasional. 4) Pengukuran yang distandarisasi harus divalidasi lebih lanjut oleh

data di sekolah pada dokumen yang berbeda antara individu performance dan performance kelompok usia sebaya dari latar belakang budaya yang sama.

5) Asesmen dari akademik performance harus juga inklud terdokumenasi daya tahan intervensi pendidikan umum.

Siswa tuna grahita memiliki keterbatasan dibanding anak normal, karena

anak tunagrahita memiliki intelektual rendah dengan ciri-ciri: (1) keterhambatan

fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah rata-rata, (2) ketidakmampuan

dalam perilaku adaptif, dan (3) terjadi selama perkembangan sampai usia 18 tahun

(Salim Choiri dan Munawir Yusuf, 2008:56). Lebih lanjut disebutkan bahwa anak

tunagrahita memiliki ciri-ciri fisik dan penampilan perkembangan bicara/bahasa

terlambat.

Page 25: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri anak

tunagrahita adalah: 1) kapasitas belajarnya amat terbatas dalam pergaulan mereka

tidak dapat mengurus, 2) mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian, 3)

mengalami kesukaran berfikir abstrak, merekaa berbicara lancar, 4) masih dapat

mengikuti pelajaran akademik di sekolah biasa ataupun khusus, 5) mengalami

gangguan dalam sosialisasi, 6) iri hati kodrati yang merupakan dasar rasa

keadilan, 7) bergaul mencampurkan diri dengan orang lain, 8) sikap yang ingin

memisahkan diri atau menarik diri, 9) penyesuaian diri yang kaku dan labil, 10)

pada umur 16 tahun baru mencapai umur kecerdasan yang sama dengan anak

umur 12 tahun.

3. Klasifikasi Tunagrahita

Satmoko Budi Santoso (2010: 130) yang mengklasifikasikan anak

tunagrahita yaitu: “Berdasarkan pada tingkatan IQ (intelligen quotient).

Tunagrahita ringan (IQ = 51-70), tunagrahita sedang (IQ = 36-50), tunagrahita

berat (IQ = 20-35), dan tunagrahita sangat berat (IQ di bawah 20).”

Menurut American Association On Mental Retardtion dalam Special

Education in Ontario Schools (www.ditplb.or.id:3) anak tunagrahita

diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Educable Pada kelompok ini anak masih mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan anak reguler pada kelas lima sekolah dasar.

b. Trainable Anak kelompok ini mempunyai kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial. Sangat terbatas kemampuan untuk mendpat pendidikan secara akademik.

c. Costodial Dengan pemberian latihan yang terus menerus, dapat melatih anak kelompok ini memahami tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif.

Penggolongan tunagrahita untuk Keperluan Pembelajaran menurut

B3PTKSM (www.ditplb.or.id:4) yaitu:

Page 26: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Taraf perbatasan (borderline) dalam pendidikan disebut sebagai lamban belajar

(slow learner) dengan IQ 71-85;

b. Tunagrahita mampu didik (educable mentally retarded) dengan IQ 51-70 atau

70;

c. Tunagrahita mampu latih (trainable mentally retarded) dengan IQ 31-50 atau

50;

d. Tunagrahita butuh rawat (dependent or profoundly mentally retarded) dengan

IQ dibawah 25 atau 30.

Penggolongan Tunagrahita secara Medis-Biologis menurut Roan, 1979

dalam B3PTKSM (www.ditplb.or.id:4) sebagai berikut :

a. Retardasi mental taraf perbatasan (IQ 68-85),

b. Retardasi mental ringan (IQ 52-67),

c. Retardasi mental sedang (IQ 36-51),

d. Retardasi mental berat (IQ 20-35),

e. Retardasi mental sangat berat (IQ kurang dari 20), dan

f. Retardasi mental tak tergolongkan.

Penggolongan Tunagrahita secara Sosial-Psikologis terbagi menjadi dua

yaitu psikometrik dan perilaku adaptif. Berdasarkan kriteria psikometrik menurut

skala inteligensi Wechsler Kirk dan Gallagher 1979 dalam B3PTKSM

(www.ditplb.or.id:4) yaitu :

a. Retardasi mental ringan (mild mental retardion) dengan IQ 55-69,

b. Retardasi mental sedang (moderate mental retardion) dengan IQ 40-54,

c. Retardasi mental berat (severce mental tetardion) dengan IQ 20-39, dan

d. Retardasi mental sangat berat (profound mental retardion) dengan IQ kurang

dari 20.

Berdasarkan klasifikasi dari beberapa ahli tersebut penulis akan meneliti

siswa penyandang tunagrahita, yang tergolong mampu didik yang mempunyai IQ

antara 36-70. "Anak tunagrahita mampu didik (debil) adalah anak tunagrahita

yang tidak mampu mengikuti pada program sekolah biasa, tetapi ia masih

memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun

hasilnya tidak maksimal" (Mohammad Efendi, 2006: 90).

Page 27: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kemampuan yang dapat dikembangkan pada anak tunagrahita mampu

didik antara lain: 1) membaca, menulis, mengeja, dan berhitung; 2) menyesuaikan

diri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain; 3) keterampilan yang

sederhana untuk kepentingan kerja di kemudian hari. Kesimpulan anak

tunagrahita mampu didik adalah anak tunagrahita yang dapat dididik secara

minimal dalam bidang-bidang akademis, sosial, dan pekerjaan.

4. Karakter Anak Tunagrahita

Kerakteristik anak Tunagrahita menurut Brown et al, 1991; Wolery &

Haring, 1994 pada Exceptional Children, fifth edition (www.ditplb.or.id:5)

menyatakan:

a. Lamban dalam mempelajari hal-hal baru, mempenyai kesulitan mempelajari

pengetahuan abstrak atau yang berkaitan dan selalu cepat lupa;

b. Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru;

c. Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak Tunagrahita berat

d. Cacat fisik dan perkembangan gerak;

e. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri;

f. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim; dan

g. Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus.

Anak tunagrahita memiliki beberapa karakteristik. Menurut Geniofam

(2010: 25-26), anak tunagrahita bisa diketahui jelas secara fisik, antara lain:

a. Penampilan fisik tidak seimbang, mislanya kepala terlalu kecil/besar; b. Tidak dapat mengurus diri sndiri sesuai usia; c. Perkembangan bicara/bahasa terlambat; d. Tidak ada atau kurang perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan

kosong); e. Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali); f. Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler).

Pendapat lain dikemukakan oleh Munzayanah (2000: 24) bahwa:

Karakteristik yang nampak serta banyak terjadi pada siswa penyandang tunagrahita adalah: rasa merusak sebagai dasar perkembangan, mengalami gangguan dalam sosialisasi, iri hati kodrati yang merupakan dasar rasa keadilan, bergaul mencampurkan diri dengan orang lain, sikap yang ingin memisahkan diri atau menarik diri, penyesuaian diri yang kaku dan labil.

Page 28: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri anak

tunagrahita adalah: kapasitas belajarnya amat terbatas, dalam pergaulan mereka

tidak dapat mengurus, mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian,

mengalami kesukaran berfikir abstrak, mereka berbicara lancar, mereka masih

dapat mengikuti pelajaran akademik di sekolah biasa ataupun khusus, mengalami

gangguan dalam sosialisasi, iri hati kodrati yang merupakan dasar rasa keadilan,

bergaul mencampurkan diri dengan orang lain, sikap yang ingin memisahkan diri,

penyesuaian diri yang kaku dan labil, pada umur 16 tahun baru mencapai umur

kecerdasan yang sama dengan anak umur 12 tahun.

5. Penyebab Anak Tunagrahita

Tunagrahita dapat disebabkan oleh beberapa faktor :

a. Genetik

1) Kerusakan atau kelainan Biokimiawi

2) Abnormalitas Kromosomal

3) Anak tunagrahita yang lahir disebabkan oleh faktor ini pada umumnya

adalah Sindroma Down atau Sindroma mongol (mongolism) dengan IQ

antar 20-60 dan rata-rata mereka memiliki IQ 30-50

a) Pada masa sebelum kelahiran

(1) Infeksi Rubelia (cacar)

(2) Faktor Rhesus (Rh)

b) Pada saat kelahiran

Retardasi mental atau tunagrahita yang disebabkan oleh kejadian yang

terjadi pada saat kelahiran adalah luka-luka pada saat kelahiran, sesak

nafas (asphyxia) dan lahir rematur.

c) Pada saat setelah lahir

Penyakit-penyakit akibat infeksi misalnya: Meningitis (peradangan

pada selaput otak) dan problema nutrisi yaitu kekurangan gizi misalnya:

kekurangan protein yang diderita bayi dan awal masa kanak-kanak

dapat menyebabkan tunagrahita.

Page 29: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Faktor sosio-kultural

Sosio kultural atau sosial budaya lingkungan dapat mempengaruhi

perkembangan intelektual manusia.

Gangguan metabolisme atau nutrisi

1) Phenylketonuria yaitu gangguan pada metabolisme asam amino

2) Gangguan pada enzym Phenylketonuria Gargoylisme yaitu gangguan

metabolisme saccharide dalam hati, limpa kecil, dan otak

3) Cretinisme yaitu gangguan pada hormon tiroid yang dikenal kerana

defisiensi yodium.

Menurut Grossman et al 1973 dalam B3PTKSM (www.ditplb.or.id:5)

menyatakan penyebab tunagrahita akibat dari :

1) Infeksi dan atau intoxikasi

2) Rudapaksa dan atau sebab fisik lain

3) Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi (nutrisi)

4) Penyakit otak yang nyata (kondisi setelah lahir)

5) Akibat penyakit atau pengaruh sebelum lahir yang tidak diketahui

6) Akibat kelainan kromosomal

7) Gangguan pada waktu kehamilan

8) Gangguan pasca-psikiatrik atau gangguan jiwa berat

9) Peanguruh-pengaruh lingkungan

10) Kondisi-kondisi lain yang tak tergolongkan.

Menurut Mohammad Efendi (2006: 91), bahwa "sebab terjadinya

ketunagrahitaan pada seseorang menurut kurun waktu terjadinya, yaitu dibawa

sejak lahir (faktor endogen) dan faktor dari luar seperti penyakit atau keadaan

lainnya (faktor eksogen)." Faktor endogen yaitu faktor ketidaksempuraan

psikobiologis dalam memindahkan gen, sedangkan faktor eksogen yaitu faktor

yang terjdi akibat perubahan patologis dari perkembangan normal. Dari sisi

pertumbuhan dan perkembangan, penyebab ketunagrahitaan menurut

Devenport yang dikutip Mohammad Efendi (2006: 91) dapat dirinci melalui

jenjang sebagai berikut:

Page 30: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) kelainan atau keturunan yang timbul pada benih plasma; 2) kelainan atau keturunan yang dihasilkan selama penyuburan telur; 3) kelainan atau keturunan yang diakibatkan dengan implantasi; 4) kelainan atau keturunan yang timbul dalam embrio; 5) kelainan atau keturunan yang timbul dari luka saat kelaihiran; 6) kelainan atau keturunan yang timbul dalam janin; 7) kelainan atau keturunan yang timbul pada masa bayi dan masa

kanak-kanak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebab-sebab anak

tunagrahita adalah: pada masa prenatal kekurangan vitamin, gangguan

psikologis sang ibu, gangguan kelainan janin; pada masa natal proses

kelahiran tidak sempurna, masa pos natal, anak tunagrahita dapat disebabkan

pada waktu kecil pernah sakit secara terus menerus; faktor keturunan,

gangguan metabolisme dan gizi, infeksi dan keracunan. Sebab lain adanya

predisposisi genetik terhadap gens atau faktor ekologis atau lingkungan, dan

waktu terjadinya pemaparan, misalnya janin terpapar virus rubella sewaktu

berusia trimester pertama maka kecacatan dapat berat.

6. Dampak Tunagrahita

Ketidakmampuan anak tunagrahita meraih prestasi yang lebih baik dan

sejajar dengan anak normal, karena ingatan anak tunagrahita sangat lemah

dibanding dengan anak normal. Maka tidak heran, jika instruksi yang diberikan

kepada anak tunagrahita cenderung tidak melalui proses analisis kognitif.

Perkembangan kognitif anak tunagrahita sering mengalami kegagalan dalam

melampaui periode atau tahapan perkembangan. Bahkan dalam taraf

perkembangan yang paling sederhana pun, anak tunagrahita seringkali tidak

mampu menyelesaikan dengan baik.

Keterlambatan perkembangan kognitif pada anak tunagrahita menjadi

masalah besar bagi anak tunagrahita ketika meniti tugas perkembangannya.

Beberapa hambatan yang tampak pada anak tunagrahita dari segi kognitif dan

sekaligus menjadi karakteristiknya menurut Mohammad Efendi (2006: 98),

adalah:

Page 31: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Cenderung memiliki kemampuan berpikir konkret dan sukar berpikir. b. Mengalami kesulitan dalam konsentrasi. c. Kemampuan sosialisasinya terbatas. d. Tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit. e. Kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang dihadapi. f. Pada tunagrahita mampu didik, prestasi tertinggi bidang baca, tulis,

hitung tidak lebih dari anak normal setingkat kelas III-IV SD.

Keterbatasan daya pikir yang dialami anak tunagrahita menyebabkan

mereka sulit mengontrol, apakah perilaku yang ditampakkan dalam aktivitas

sehari-hari wajar atau tidak, baik perilaku yang berlebihan maupun perilaku yang

kurang serasi. Atas dasar itulah maka untuk anak tunagrahita perlu dilakukan

modifikasi perilaku melalui terapi perilaku.

Dalam memberikan terapi perilaku pada anak tunagrahita, seorang terapis

harus memiliki sikap sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pendidikan

humanistik, yaitu penerimaan secara hangat, antusias tinggi, ketulusan dan

kesungguhan, serta menaruh empati yang tinggi terhadap kondisi anak

tunagrahita. Tanpa dilengkapi persyaratan tersebut, penerapan teknik motifikasi

perilaku pada anak tunagrahita tidak banyak memberikan hasil yang berarti.

7. Pelayanan Pendidikan

a. Kelas Transisi

Kelas transisi sedapat mungkin berada disekolah reguler, sehingga

pada saat tertentu anak dapat bersosialisasi dengan anak lain. Kelas transisi

merupakan kelas persiapan dan pengenalan pengajaran dengan acuan

kurikulum SD dengan modifikasi sesuai kebutuhan anak.

b. Sekolah Khusus

Diberikan pada Sekolah Luar Biasa, dalam satu kelas maksimal 10

anak dengan pembimbing atau pengajar guru khusus dan teman sekelas

dianggap sama kemampuannya.

c. Pendidikan Terpadu

Diselenggarakan di sekolah reguler. Anak belajar bersama dengan

bimbingan guru reguler. Jika mempunyai kesulitan anak akan mendapatkan

bimbingan atau remidial dari guru pembimbing khusus dari SLB terdekat.

Page 32: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Program Sekolah di Rumah

Program ini diselenggarakan bagi anak tunagrahita yang tidak mampu

mengikuti pendidikan di sekolah karena keterbatasannya, misalnya sakit.

Program dilaksanakan di rumah dengan cara mendatangkan guru PLB (GPK)

atau terapis. Hal ni dilaksanakan atas kerja sama antara orang tua, sekolah, dan

masyarakat.

e. Pendidikan Inklusi

Model ini menekan pada keterpaduan penuh, menghilangkan labelisasi

anak dengan prinsip "Education for All". Layanan diselenggarakan pada

sekolah reguler. Tapi saat ini pelayanan pendidikan inklusi masih dalam tahap

rintisan.

f. Panti (griya) Rehabilitasi

Diperuntukkan bagi anak tunagrahita pada tingkat berat, yang

mempunyai kemampuan pada tingkat sangat rendah, dan pada umunya

memiliki kelainan ganda seperti penglihatan, pendengaran, atau motorik.

Program di panti lebih terfokus pada perawatan.

B. Kajian Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Berbagai ahli mengemukakan pendapatnya tentang belajar, yang

mengatakan bahwa “belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara dinamis

dan membekas” (Winkel, 2001: 36). Lebih lanjut dinyatakan bahwa “belajar

mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku termasuk

juga perbaikan perilaku” (Oemar Hamalik, 2000:45).

Pengertian belajar menurut Hilgard (dalam Nasution, 2000: 35): “Learning

is the prosess by which an activity originates or is changed through training

procedures (Whether in the laboratory on in the naturalenvironment) as

distinguished from changes by factors not attributable to training.” (Belajar

Page 33: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan

latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang

dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk

latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk

hasil belajar).

Pengertian belajar menurut Gagne yang dikutip Ngalim Purwanto (2002:

84), menyatakan bahwa:

Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Berdasarkan keempat pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

seseorang telah belajar kalau terdapat perubahan tingkah laku melalui pengalaman

atau latihan dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut, menyangkut baik

perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik),

maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Perubahan tersebut terjadi

akibat interaksi dengan lingkungannya, tidak terjadi karena pertumbuhan fisik

atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau perubahan karena obat-

obatan.

2. Komponen-komponen Belajar

Adapun yang membentuk belajar-mengajar menurut Syaiful Bahri

Djamarah dan Aswan Zein (2001: 48) melibatkan 7 komponen, yaitu: “siswa,

guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media, dan evaluasi.” Dari ketujuh komponen

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Siswa

adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima dan penyimpan isi

pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b. Guru

adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar,

katalisator belajar mengajar, dan peranan lainnya yang memungkinkan

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Page 34: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Tujuan

yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada

siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan perilaku itu mencakup

perubahan kognitif, psikomotor dan afektif.

d. Isi pelajaran

adalah segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan

untuk mencapai tujuan.

e. Metode

yaitu cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mendapat informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

f. Media

adalah bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk

menyajikan informasi kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan.

g. Evaluasi

adalah cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.

Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar dan

sekalaigus memberikan balikan bagi setiap komponen kegiatan belajar

mengajar.

Komponen-komponen kegiatan belajar mengajar tersebut saling

berinteraksi satu dengan yang lain dan bermula serta bermuara pada tujuan yang

merupakan suatu sistem.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) bahwa: “Prestasi belajar adalah

penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang

dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.”

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2001: 70) yang

dimaksud prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka yang diberikan oleh guru.”

Page 35: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan pengertian prestasi belajar menurut Maslow (dalam Nana

Sudjana, 2007: 22) bahwa: prestasi belajar suatu masalah yang bersifat perenial

dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupan manusia

selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing

kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis

tertentu pula manusia yang berada di bangku sekolah.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan bekerja keras, ulet, tekun, sehingga

bisa memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat ingin tahu siswa.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk memahami kegiatan yang disebut belajar, maka perlu dilakukan

analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang terlibat di dalam

kegiatan belajar. ”Belajar merupakan suatu proses, sebagai suatu proses sudah

barang tentu harus ada yang diproses (masukana atau input), dan hasil dari

pemprosesan (keluaran atau output)” (Ngalim Purwanto, 2002: 106). Jadi dalam

hal ini dapat dianalisis kegiatan belajar itu dengan pendektan analisis sistem.

Dengan pendekatan sistem ini sekaligus dapat dilihat adanya beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Faktor-faktor termaksud akan selalu ada sepanjang proses belajar

mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ngalim

Purwanto (2002: 73) sebagai berikut:

a. Faktor dari luar

1) Faktor lingkungan

Lingkungan yang berujud alam dan sosial. Lingkungan alam seperti

keadaan udara, suhu, kelembaban. Belajar dengan udara yang segar, akan

lebih baik hasilnya, bila dibandingkan dengan keadaan udara yang panas

dan pengap. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hubungan antara

individu dengan keluarga, pola asuh, maupun lingkungan masyarakat.

Page 36: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Faktor instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaannya dan

penggunaannya sudah direncanakan, sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Seperti: gedung, perlengkapan belajar dan administrasi kelas

atau sekolah. Faktor ini diharapkan dapat membawa hasil belajar yang baik.

b. Faktor dari dalam

1) Faktor fisiologi

Kondisi fisiologi pada umunya, seperti kesehatan jasmani akan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jasmani yang sehat, segar, akan

mudah menerima informasi dari guru. Lain halnya bagi siswa yang dalam

lesu dan sering mengantuk. Keadaan panca indera siswa, terutama

penglihatan dan pendengaran apabila terganggu, maka hasil belajarnya juga

kurang baik.

2) Faktor psikologis

Setiap manusia pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang

berbeda-beda, karena perbedaan itu juga mempengaruhi hasil belajar.

Faktor psikologis yang dianggap utama dalam pengaruhnya terhadap hasil

belajar adalah: a) bakat, b) minat, dan c) kecerdasan, d) motivasi, dan e)

kemampuan kognitif, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:.

a) Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

seseorang. Apabila seseorang belajar pada bidang yang sesuai dengan

bakatnya, maka kemungkinan berhasilnya akan lebih besar.

b) Minat

Kalau siswa tidak berminat mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan

akan berhasil dengan baik, sebaliknya bila siswa berminat mempelajari

sesuatu, maka hasilnya akan lebih baik.

c) Kecerdasan

Kecerdasan besar peranannya dalam menentukan berhasil tidaknya

seseorang mempelajari sesuatu. Orang yang cerdas pada umumnya lebih

mampu belajar, daripada orang yang kurang cerdas. Kecerdasan

Page 37: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

seseorang biasanya dapat diukur dengan menggunakan alat tertentu,

sedangkan hasil pengukuran dinyatakan dengan angka yang

menunjukkan perbandingan kecerdasan, yang terkenal dengan sebutan

Inteligence Quotient (IQ). Dengan memahami taraf IQ setiap siswa,

maka seorang guru dapat memperkirakan tindakan yang harus diberikan

kepada siswa secara tepat.

d) Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk belajar. Oleh karena itu, meningkatkan

motivasi belajar siswa menjadi bagian yang amat penting, dalam rangka

mencapai hasil belajar yang maksimal.

e) Kemampuan kognitif

Tujuan belajar meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Namun pada umumnya pengukuran kognitif lebih

diutamakan dalam rangka menentukan keberhasilan belajar di sekolah.

Karena itu, kemampuan kognitif merupakan faktor penting dalam belajar

siswa.

5. Evaluasi Belajar

Untuk mengungkapkan dan mengukur hasil belajar membaca kalimat

sederhana harus dilakukan evaluasi. Adapun yang dimaksud dengan evaluasi

menurut Moore (dalam Farida Rahim, 2007: 137) adalah suatu proses

pengumpulan, menganalisis data, mempertimbangkan dan membuat keputusan

tentang hasil belajar siswa. Sedangkan pengertian evaluasi menurut Winkel

(2001:313) sebagai berikut:

Evaluasi berarti penentuan sampai seberapa jauh sesuatu berharga, bermutu atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan terhadap proses belajar mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik.

Page 38: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Anastasi yang dikutip Saiffudin Azwar (2001: 2) “evaluasi berarti

penilaian atau pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku.”

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi belajar

merupakan penilaian yang standar terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pelajaran pada kurun waktu tertentu

dalam bentuk nilai (angka). Sedangkan evaluasi belajar bahasa Indonesia adalah

penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam pelajaran bahasa Indonesia pada kurun waktu tertentu dalam

bentuk nilai (angka).

C. Kajian Mind Mapping

1. Pengertian Mind Mapping

Mind Mapping atau peta pikiran adalah sistem penyimpanan dan

penarikan data (informasi) yang sangat luar biasa yang terdapat di dalam otak kita

dan merupakan metode pencatatan yang mengakomodir berbagai informasi agar

mudah dicerna oleh otak. (Agan dan Aganwati, http://www.kaskus.us/

showthread.php?t=5868684, diakses tanggal 12 Maret 2011).

Pemetaan Pikiran (bahasa Inggris Mind Mapping) adalah yaitu suatu

metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak

kanan dan otak kirinya secara simultan (Tony Buzan dalam Joyce Wycoff, 2008:

56).

Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Mind

Mapping adalah metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dalam

penyimpanan dan penarikan data (informasi) yang sangat luar biasa yang terdapat

di dalam otak kanan dan otak kiri yang mengakomodir berbagai informasi agar

mudah dicerna oleh otak

Secara umum mind mapping dapat diartikan sebagai suatu alternatif

pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran yang terputus-putus. Dalam arti,

mind mapping merupakan suatu cara berpikir yang menghubungkan satu subjek

dengan subjek yang lain kemudian menghimpunnya menjadi satu kesatuan yang

utuh. Secara khusus, mind mapping adalah suatu bentuk atau cara menempatkan

Page 39: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak secara

visualisasi.

Dengan mind mappping, setiap potong informasi baru yang kita masukan

ke otak kita otomatis dikaitkan ke semua informasi yang sudah ada di sana.

Semakin banyak ingatan yang melekat pada setiap potong informasi dalam kepala

kita, akan semakin mudah kita mengaitkan ke luar.

2. Metode Mind Mapping

Metode mengajar mind mapping merupakan salah satu komponen yang

harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar ini

merupakan cara atau tehnik yang digunakan guru dalam melakukan interasksi

dengan siswa pada saat proses pembelajaran.

a. Bepikir lurus

(Femi Olivia, 2008: 15)

b. Berpikir memencar

(Femi Olivia, 2008: 15)

Keterangan berfikir lurus :

1) Anak-anak ini gambar buah apa?

Page 40: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Yang digunakan untuk membelah buah apel?

3) Bagaimana pisau itu?

Keterangan berfikir memencar .

1) Anak - anak ini gambar buah apa?

2) Apa rasanya buah apel?

3) Buah apel dimakan apa?

4) Pada tangkai buah apel ada apa?

Dari uraian di atas jelaslah bahwa mapping adalah cara pembelajaran

yang lebih merangsang kreatifitas siswa dengan melatih system kerja otak

kanan dan kiri secara sistematis. Selain itu menggunakan metode mind

mapping ini memudahkan anak dalam mengingat pelajaran disekolah karena

menggunakan gambar dan warna yang sangat disukai oleh anak

Penggunaan metode mengajar harus memperhatikan prinsip-prinsip

yang berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa.diantaranya:

1) Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin

tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity).

2) Metode mengajar harus memungkinan dapat memberi peluang untuk

berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.

3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan

masalah.

4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk menguji kebenaran

sesuatu sikap skeptis.

5) Metode mengajar harus memungkingkan siswa untuk melakukan

penemuan, berinkuiri, terhadap sesuatu topik permasalahan.

6) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.

7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri

(indipenden study).

8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara

bekerja sama.(cooperative learning).

9) Metode mengajar harus memungkinkan siwa untuk lebih termotivasi

dalam belajar .

Page 41: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi

prosesnya memiliki fungsi- fungsi sebagai berikut.

1) Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap

pembelajaran harus bertujuan, sehingga dalam proses pembelajaran akan

memerlukan suatu cara dan tehnik yang memungkinkan dapat mencapai

tujuan tersebut.

2) Sebagai gambaran aktivifas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru

dalam dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar

mengajar pada dasarnya adalah proses atau prosedur penggunaan

metode-metode dengan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.

3) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian

pembelajaran. Karakteristk metode mengajar dapat dijadikan

pertimbangan penilaian.

4) Sebaga bahan pertimbangan untuk menetukan bimbingan dalam kegiatan

pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu

diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.

Memperhatikan beberapa prinsip dan fungsi metode mengajar di atas,

betapa metode mengajar ini sangat menemukan keberhasilan dalam mencapai

tujuan pembelajaran .oleh karena guru dalam melaksanakan pembelajaran

harus secara analisis dan fleksibel menentukan metode apa yang harus

digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

(Winata Putra, 2001: 44).

3. Tipe Pembelajaran Mind Mapping

Menurut Tony Buzan yang dikutip Femi Olivia (2008:13), belajar dengan

gabungan dari creative thinking dan active learning, siswa akan belajar sambil

mencatat dan menggambar sekaligus merangsang kecerdasan majemuk anak

terutama kecerdasan visual spasial, verbal (linguistic, logis matematis, kinestik,

intrapersonal anak). Ada tiga macam tipe belajar atau cara seseorang menerima

informasi, yaitu:

Page 42: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Tipe Visual

Siswa belajar melalui penglihan, mereka menyukai belajar atau

menerima informasi dengan melihat atau membaca. Ciri-cirinya siswa yang

tergolong tipe ini:

1) Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar.

2) Lebih senang membaca sendiri daripada dibacakan oleh orang lain.

3) Senang membaca dan dapat membaca dengan cepat.

4) Dapat mengeja dengan baik dan dapat membayangkan kata-kata dalam

pikiran.

5) Mereka biasanya tidak terganggu oleh suara.

6) Berpenampilan rapi dan teratur.

7) Lebih memilih mendemonstrasikan sesuatu daripada menjelaskan dengan

kata-kata.

8) Mempunyai kebiasaan mencoret-coret pada saat bercakap-cakap di telepon

maupun dalam pertemuan-pertemuan.

9) Lebih menyukai seni yang tidak berhubungan dengan musik.

Mereka yang belajar secara visual pada umumnya akan berkata:

1) Saya lihat sekarang

2) Saya tahu gambarannya.

3) Hal itu terlihat benar untuk saya.

4) Saya dapat membayangkan hal tersebut.

5) Saya butuh untuk menyusunnya dalam sebuah perspektif.

b. Tipe Auditori

Siswa yang tergolong tipe ini belajar melalui pendengaran, mereka

menyukai belajar atau menerima informasi dengan cara mendengar atau

diterangkan secara lisan. Ciri-cirinya:

1) Lebih senang belajar dengan cara mendengarkan daripada membaca.

2) Lebih mudah mengingat apa yang diterangkan atau didiskusikan daripada

apa yang dilihat.

Page 43: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Senang membaca dengan bersuara atau pada saat membaca menggerakkan

bibirnya.

4) Mudah terganggu oleh suara-suara berisik.

5) Biasanya merupakan pembicara yang cakap.

6) Senang berbicara dan berdiskusi.

7) Lebih menyukai musik dibandingkan dengan seni yang lain.

Mereka yang belajar secara auditorial pada umumnya akan berkata:

1) Hal itu kedengarannya benar.

2) Saya dengar apa yang kamu katakan.

3) Dengarkan saya.

4) Ada sesuatu yang mengatakan bahwa inilah jawabnya.

5) Saya dapat mendengar bahwa kamu tidak senang.

c. Tipe kinestetik

Tipe kinestetik belajar melalui gerakan atau sentuhan, mereka

menyukai belajar atau menerima informasi dengan banyak melakukan gerakan

atau menyentuhnya. Mereka tidak dapat duduk dengan tenang ketika belajar.

Ciri-cirinya:

1) Sewaktu belajar banyak bergerak dan tidak bisa diam di suatu tempat.

2) Tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama.

3) Bila berbicara dengan seseorang, ia akan berdiri mendekat ke orang yang

diajak berbicara.

4) Ketika membaca suka menggunakan jari atau pensil sebagai penunjuk.

5) Bila ingin menarik perhatian dari seseorang, ia akan menyentuh orang

tersebut.

6) Susah untuk mengingat ciri suatu tempat apabila tidak pernah berada

disana.

7) Menyukai bahasa isyarat atau gerak tubuh.

8) Lebih menyukai seni tari dibanding seni lain.

Mereka yang belajar secara kinestetik pada umumnya berkata:

Page 44: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Hal itu terasa benar.

2) Saya menemukan hal itu sulit ditangani.

3) Berikan saya sebuah contoh konkret.

4) Saya masih meraba-raba dalam gelap untuk hal itu.

5) Saya sudah memegang barang itu.

Hal itu bisa terjadi karena keterbatasan otak menerima semua

informasi .Itu bukan pembelajaran. Yang namanya belajar kita ingat terus apa

yang dipelajari. Karena kekurangan itu muncul berbagai metode yang intinya

membuat anak belajar dan mengingat dengan lebih baik salah satu bisa

ditangkis dengan melakukan mind mapping.

Menurut Tony Buzan yang dikutip Femi Olivia (2008:15) menawarkan

cara pembelajaran menggunakan gambar, symbol dan warna yang dipercaya

sangat disukai anak-anak

Kelebihan Mind Mapping :

1) Cara mudah menggali informasi dari dalam otak

2) Cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan ampuh

3) Cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek

4) Alat berfikir yang mengasyikkan karena membantu berfikir 2 kali lebih, 2

kali lebih cepat dan 2 kali lebih jernih dan dengan menyenangkan

Kelemahan mind mapping yaitu :

1) Dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat hubungan satu ide ke ide yang

lain

2) Sulit mencari kata kunci atau kata yang pengingat penting

3) System mencatat pada umumnya adalah bertentangan dengan cara kerja

otak.

Manfaat Mind Mapping yaitu :

1) Menumbuhkan rasa percaya diri anak

2) Mengasah keaktifitas

3) Mengasah berpikir

Page 45: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Mengasah rasa ingin tahu

5) Melatih konsentrasi.

D. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk sampai pada

hipotesis. Adapun kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut:

Prestasi belajar menyusun kalimat sederhana siswa tunagrahita

dipengaruhi oleh banyak hal. Faktor dari dalam dan dari luar diri yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Metode Mind Mapping merupakan

seperangkat pendukung meningkatkan menyusun kalimat sederhana mata

pelajaran bahasa Indonesia yang merupakan pengaruh faktor dari luar diri siswa.

Metode Mind Mapping merupakan salah satu metode pembelajaran yang dikenal

di dalam kegiatan pembelajaran.

Melalui metode Mind Mapping untuk memotivasi minat belajar menyusun

kalimat sederhana anak tunagrahita, selain itu juga dapat memberikan gambaran

tentang maksud dari kata-kata. Melalui metode Mind Mapping, guru dapat

memotivasi siswa dalam menyusun kalimat sederhana dalam bentuk yang lebih

konkrit untuk siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi tahun pelajaran

2010/2011 yang dalam pembelajaran menyusun kalimat sederhana mata pelajaran

bahasa Indonesia didukung dengan metode Mind Mapping siswa dapat menyusun

kalimat sederhana yang lebih baik dibanding sebelum menerapkan metode Mind

Mapping.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas, maka digambar bagan

kerangka berpikir sebagai berikut:

Page 46: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1. Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan tafsiran sementara yang masih perlu diuji

kebenarannya, mengenai bukti-bukti secara ilmiah. Hipotesis tindakan yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Penggunaan metode mind

mapping dapat meningkatkan prestasi belajar dalam menyusun kalimat sederhana

pada pembelajaran Bahasa Indonesia bagi anak tunagrahita kelas IV SDLB Negeri

Slawi Tahun 2010/2011.”

Kondisi awal menyusun kalimat

sederhana

Menyusun kalimat sederhana siswa Tunagrahita kelas IV SDLB Negeri

Slawi rendah

Tindakan

Guru menerapkan

Metode Mind Mapping

Kondisi Akhir

Menyusun kalimat sederhana siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri

Slawi meningkat

Page 47: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dalam bahasa Inggris diartikan Classroom Action Research (CAR) yaitu penelitian

yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan

penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam

pembelajaran (Susilo, 2007: 16). Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDLB

Negeri Slawi pada pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Perlakuan dilaksanakan di ruang khusus tapi masih di lingkungan sekolah

untuk menjaga situasi pembelajaran tetap alami seperti pelajaran sehari-hari.

Penelitian ini dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian.

No. U r a i a n Bulan - Minggu

Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Penyusunan Proposal

2 Perijinan

3 Penyusunan Instrumen

4 Pelaksanaan Penelitian

5 Pengolahan Data

6 Analisis Data

7

Penyusunan Laporan

30

Page 48: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini subyek penelitian adalah siswa runagrahita

kelas IV SDLB Negeri Slawi yang memiliki prestasi belajar menyusun kalimat

sederhana yang belum tuntas belajarnya, yaitu dari ulangan harian mendapat nilai

kurang dari 60 yang berjumlah 3 siswa, yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 1

siswa perempuan.

Tabel 2. Daftar Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi sebagai Subyek Penelitian

No Kode Siswa Jenis Kelamin

1 FH L

2 WM L

6 WH P

C. Data dan Sumber Data

Dalam yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar

menyusun kalimat sederhana dan aktivitas guru dalam pembelajaran. Sumber data

penelitian tindakan kelas ini berasal dari siswa runagrahita kelas IV SDLB Negeri

Slawi sebagai subjek penelitian dan guru sebagai pelaksanaan penelitian tindakan.

Data yang berupa prestasi belajar menyusun kalimat sederhana diperoleh dengan

menggunakan tes setelah dalam proses pembelajaran menggunakan metode Mind

Mapping dan aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan lembar

pengamatan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dan harus

diperhatikan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian, karena hal ini

merupakan sesuatu yang paling mendasar guna keberhasilan suatu penelitian

dapat tercapai.

Page 49: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berorientasi pada permasalahan penelitian yaitu meningkatkan prestasi

belajar menyusun kalimat sederhana, maka teknik yang akan penulis gunakan

dalam penelitian tindakan kelas ini dengan metode tes.

1. Pengertian Tes

Tes memiliki beberapa pengertian menurut beberapa pendapat. Dari

literatur yang diperoleh pengertian tes dapat dijelaskan sebagai berikut:

“Tes adalah sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab dan/atau tugas

yang harus dikerjakan” (Saifuddin Azwar, 2001: 2). Menurut Suharsimi Arikunto

(2006: 223) tes adalah “Serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat yang

dipergunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat, berujud pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa baik

secara individu atau kelompok.

2. Macam-macam Tes

Tes terdiri dari berbagai bentuk sesuai dengan materi yang akan diberikan.

Bentuk-bentuk tes antara lain sebagai berikut: 1) Tes benar salah, 2) Tes pilihan

ganda, 3) Tes menjodohkan, 4) Tes isian atau melengkapi, 5) Tes jawaban singkat

(Suharsimi Arikunto, 2006: 223).

3. Tes yang Digunakan

Prestasi belajar menyusun kalimat sederhana siswa diukur melalui tes.

Setelah dilaksanakan tindakan, siswa dites dengan menggunakan soal uraian yang

berjumlah 20 soal tes yang menitikberatkan pada segi penerapan pada akhir

pembelajaran setiap siklus.

Page 50: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3. Blue Print Instrumen Tes

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Bentuk Soal/ Item Soal

Mempraktek-

kan menyam-

paikan pesan

sari telepon

Menyampaikan

pesan yang di-

terima melalui

telepon

1. Menerima Telepon Tertulis:

1, 2, 3

Perbuatan

11, 12, 13

2. Menuliskan pesan

melalui telepon

Tertulis:

4, 5, 6, 7

Perbuatan:

14, 15, 16, 17

3. Menyampaikan isi

pesan yang diterima

malalui telepon

Tertulis:

8, 9, 10

Perbuatan:

18, 19, 20

Jumlah 20

Materi tes menyusun kalimat sederhana meliputi: kemampuan iswa

dalam menyusun kalimat sederhana sesuai dengan soal tes yang diberikan guru

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Skor penilaian:

Penentuan nilai ditentukan dengan rumus:

X Nilai = x 100 20

Keterangan:

Ni = Nilai Akhir

X = Skor akhir yang diperoleh (jawaban betul)

20 = Skor maksimal.

Page 51: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Validitas Data

Sebuah data penelitian dapat dikatakan valid apabila dapat mengungkap

dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas data dapat

diketahui sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

validitas yang dimaksud. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data

antara lain adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data

dengan memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

pembandingan data itu (Moelong dalam Sarwiji Suwandi, 2008: 69).

Validitas data yang digunakan antara lain dengan triangulasi sumber data

dan triangulasi metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini teknik triangulasi

untuk mengetahui prestasi belajar menyusun kalimat sederhana dan faktor

penyebabnya. Untuk itu peneliti membandingkan data hasil penelitian dari

berbagai metode antara lain dengan observasi, tes, diskusi dan dokumentasi.

Triangulasi data dilakukan dengan cara :

1. Cross checking, peneliti melakukan pengecekan (checking) antara hasil

metode pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi, tes, diskusi dan

dokumentasi dengan memadukan hasil keempatnya. Dalam hal ini bertujuan

memperoleh informasi yang benar dan meyakinkan.

2. Cek ricek, yaitu pengulangan kembali data yang diperoleh melalui berbagai

sumber data, waktu, maupun metode dan informasi serta tempat memperoleh

data (setting)

F. Analisis Data

Analisis hasil pembelajaran meliputi hasil penelitian dari tes yang

diperoleh pada penelitian tindakan kelas setiap siklus. Data berupa hasil tes

menyusun kalimat sederhana berupa skor tingkat kemampuan siswa dalam

menyusun kalimat sederhana. Data tersebut dianalisis secara diskriptif kuantitatif,

yang dianalisis adalah hasil nilai tes siswa setelah menggunakan metode Minf

Mapping sehingga hasilnya dapat mencapai batas keberhasilan yang ditetapkan.

Page 52: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Indikator Penelitian

Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah apabila siswa mendapat

nilai hasil belajar 60 atau lebih sebagai batas tuntas pembelajaran menyusun

kalimat sederhana. Penetapan indikator pencapaian ini disesuaikan dengan kondisi

sekolah.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang telah

didesain dalam variabel yang diteliti. Hasil observasi tersebut sebagai dasar untuk

menentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan prestasi belajar

menyusun kalimat sederhana.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model yang dilakukan oleh

Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin.

Suharsimi Arikunto (2007: 16) mengemukakan model yang didasarkan atas

konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang

juga menunjukkan langkah, yaitu:

1. Perencanaan atau planning

Menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum

pelaksanaan tindakan (penyiapan perangkat pembelajaran, skenario

pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Explorasi

1) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang pengalaman siswa

menggunakan telepon.

2) Siswa memperhatikan penjelasan guru dan cara bertelepon.

b. Elaborasi

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tata cara bertelepon.

Page 53: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Siswa secara bergantian melaksanakan tugas dari guru untuk menerima

telepon.

3) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang isi pesan lewat telepon.

4) Siswa bergantian mengurutkan kartu-kartu kata menjadi kalimat.

c. Konfirmasi

1) Guru memberi penguatan hasil kerja siswa dalam menyusun kalimat

sederhana.

2) Guru memberi penegasan dan pemantapan materi pembelajaran.

2. Tindakan atau acting

Melaksanakan tindakan pembelajaran mengacu perencanaan tindakan atau

planning yang telah dibuat.

3. Pengamatan atau observing

Dilakukan dengan mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran. Observasi

diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.

4. Refleksi atau reflecting

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi.

Berdasarkan hasil analisis akan diperoleh kesimpulan bagian fase mana yang

perlu diperbaiki atau disempurnakan dan fase mana yang telah memenuhi

target. Kualitas proses pembelajaran dinyatakan mengalami perbaikan apabila

capaian pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sesuai target atau

bahkan melebihnya.

Langkah-langkah tindakan kelas tersebut di atas dapat diilustrasikan

dalam gambar 2 berikut:

Page 54: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto, 2007: 16)

Model Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen tersebut kemudian

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Kedua ahli ini memandang

komponen sebagai langkah dalam siklus, sehingga mereka menyatukan dua

komponen yang kedua dan ketiga, yaitu tindakan dan pengamatan sebagai suatu

kesatuan. Hasil dari pengamatan ini kemudian dijadikan dasar sebagai langkah

berikutnya, yaitu refleksi kemudian disusun sebuah modifikasi yang

diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, begitu

seterusnya.

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?

Page 55: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB NEGERI SLAWI

TAHUN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

ITIT KHOPMINI

NIM. X 5209008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Page 56: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5. Prosedur Penelitian

Siklus I

1 Persiapan 2 Diskripsi awal Menyusun kalimat sederhana siswa

rendah 3 Penyusunan Rencana

Tindakan a. Merencanakan pembelajaran melalui

metode Mind Mapping. b. Menentukan pokok bahasan. c. Mengembangkan skenario

pembelajaran. d. Menyiapkan sumber belajar. e. Mengembangkan faktor evaluasi. f. Mengembangkan faktor observasi.

4 Pelaksanaan Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario pembelajaran.

5 Pengamatan Melakukan observasi dengan memakai format observasi.

6 Evaluasi / Refleksi a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

b. Melakukan pertemuan untuk mem-bahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran.

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan siklus berikutnya.

d. Evaluasi tindakan I. Siklus II

7 Perencanaan dan penyempurnaan tindakan

a. Atas dasar hasil siklus I, dilakukan penyempurnaan tindakan.

b. Pengamatan program tindakan II 8 Tindakan Pelaksanaan program tindakan II 9 Pengamatan Pengumpulan data tindakan II

10 Evaluasi / Refleksi Evaluasi tindakan II ( berdasarkan indikator pencapaian )

Kesimpulan

Page 57: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran bahasa Indonesia materi meningkatkan prestasi belajar

menyusun kalimat sederhana bagi anak tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi

seperti biasa. Materi meningkatkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana

pada kondisi awal dikemas oleh guru dengan alokasi waktu 2 x 30 menit. Guru

mengawali pembelajaran dengan mengkondisikan kelas, mengabsen terlebih dan

melaksanakan apersepsi guna menggali pengetahuan awal siswa dalam rangka

upaya mengaitkan materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah yang

merupakan salah satu metode yang biasa digunakan guru. Pembelajaran dimulai

dengan penjelasan tentang menyusun kalimat sederhana. Waktu yang digunakan

untuk menjelaskan materi pembelajaran prestasi belajar menyusun kalimat

sederhana, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

hal-hal yang belum jelas berkenaan dengan materi pembelajaran prestasi belajar

menyusun kalimat sederhana telah diberikan. Pada kesempatan itu, tidak ada

siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai menyusun kalimat sederhana.

Siswa terkesan masih pasif seakan-akan hanya menerima begitu saja materi yang

dijelaskan oleh guru tanpa banyak memberikan tanggapan atau komentar.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyusun kalimat sederhana.

Siswa terlihat tidak segera mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Sebagian

besar siswa tampak membayangkan atau mengingat-ingat materi yang baru saja

diberikan guru yang disampaikan dengan metode ceramah, baru kemudian mereka

menyusun kalimat sederhana yang diingat. Selama siswa menyusun kalimat

sederhana apa yang ditugaskan kepadanya, guru tidak mengontrol mana siswa

yang pasif dalam menyusun kalimat sederhana. Guru tidak mengontrol atau

memberikan bimbingan kepada siswa.

38

Page 58: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia materi prestasi belajar menyusun

kalimat sederhana dilakukan hingga waktu yang dialokasikan berakhir. Guru

menyuruh menulis satu persatu. Pembelajaran diakhiri tanpa diberikan penguatan

atau umpan balik mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan gambaran pelaksanaan pembelajaran menyusun kalimat

sederhana bagi anak tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi yang telah diamati

tersebut, maka berikut ini dapat disajikan prestasi belajar menyusun kalimat

sederhana yang terkait dengan kondisi awal.

Tabel 4. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi pada Kondisi Awal.

No. Urut Kode Subjek Nilai Keterangan*)

1 FH 50 Belum tuntas

2 WM 50 Belum tuntas

3 WH 50 Belum tuntas

Jumlah 150

Rerata Nilai Menyusun Kalimat 50,00

*) Batas tuntas (KKM) = 60 Sumber data: Lampiran 10 halaman 88.

Nilai siswa yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa

sebanyak 3 siswa memperoleh nilai di bawah 60. Nilai rerata 50,00. Data ini

menunjukkan bahwa pembelajaran menyusun kalimat sederhana bagi anak

tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi belum memenuhi batas tuntas yang

ditetapkan. Dengan demikian, pada kondisi awal ini pembelajaran menyusun

kalimat sederhana dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana yang masih

rendah, maka sebagai guru berusaha melakukan inovasi pembelajaran agar

prestasi belajar menyusun kalimat sederhana dapat ditingkatkan. Inisiatif yang

diambil guru serta didukung oleh kepala sekolah dan dibantu teman guru

kolaborasi, dilakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode mind

mapping dengan tujuan meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar

Page 59: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

menyusun kalimat sederhana bagi siswa tunagrahita, serta aktivitas guru dalam

melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan-

kegiatan:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran bahasa

Indonesia siklus I ini dirancang satu kali pertemuan. Alokasi waktu

pertemuan adalah 2 x 30 menit setiap pertemuan. RPP mencakup

ketentuan: kompetensi dasar, materi pokok, indikator, skrenario

pembelajaran, media/sumber belajar, dan sistem penilaian. (Lampiran 5

halaman 61).

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

(1) Ruang kelas. Ruang kelas yang digunakan adalah kelas yang biasa

digunakan setiap hari. Kelas tidak didesain secara khusus, untuk

pelaksanaan pembelajaran, kursi diatur sedemikian rupa (membentuk

lingkaran) sehingga guru dapat menggunakan metode mind mapping

dengan baik; (2) Mempersiapkan mind mapping sebagai metode

pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Motivasi

Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar.

Guru menampung semua jawaban siswa

b) Apersepsi

Tanya jawab menuju materi pembelajaran

Misalnya apa yang diceritakan pada gambar ini?

Bagaimana cara bertelepon?

Page 60: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c) Siswa mendengarkan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(1) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang pengalaman siswa

menggunakan telepon

(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru dan cara bertelepon

b) Elaborasi

(1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tata cara bertelepon

(2) Siswa secara bergantian melaksanakan tugas dari guru untuk

menerima telepon.

(3) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang isi pesan lewat telepon.

(4) Siswa bergantian mengurutkan kartu-kartu kata menjadi kalimat.

c) Konfirmasi

(1) Guru memberi penguatan hasil kerja siswa dalam menyusun kalimat

sederhana

(2) Guru memberi penegasan dan pemantapan materi pembelajaran

3) Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

b. Evaluasi tertulis.

c. Tindak lanjut.

d. Menginformasikan kegiatan remidi dan pemberian PR

c. Tes

Prestasi belajar menyusun kalimat sederhana siswa diukur melalui tes.

Setelah dilaksanakan pelaksanaan tindakan, siswa dites dengan menggunakan

soal uraian yang berjumlah 20 soal tes yang menitikberatkan pada segi

penerapan pada akhir pembelajaran siklus I.

Materi tes menyusun kalimat sederhana meliputi: kemampuan iswa

dalam menyusun kalimat sederhana sesuai dengan soal tes yang diberikan guru

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Skor penilaian:

Page 61: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Penentuan nilai ditentukan dengan rumus:

X Nilai = x 100 20

Keterangan:

Ni = Nilai Akhir

X = Skor akhir yang diperoleh (jawaban betul)

20 = Skor maksimal.

Berdasarkan hasil tes yang meliputi: kemampuan iswa dalam

menyusun kalimat sederhana sesuai dengan soal tes yang diberikan guru dalam

pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 88. d. Refleksi

Berdasarkan hasil tes, dapat diketahui bahwa prestasi belajar menyusun

kalimat sederhana belum dapat mencapai ketuntasan belajar. Untuk

menindaklanjutinya, pembelajaran pada siklus II perlu ditekankan pada siswa

pentingnya pemanfaatan waktu.

Kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran

meningkatkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana dan jarangnya

tanya jawab dilakukan antara siswa dengan siswa dan bertanya pada guru

disebabkan oleh kekurangpahaman siswa akan pentingnya metode mind

mapping untuk meningkatkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana

sehingga masih terdapat siswa yang menghadapi kesulitan ketika akan

menyusun suku kata dan kata. Oleh sebab itu, pada pembelajaran pada siklus II

perlu ditekankan kepada siswa agar lebih mempersiapkan diri dan

memperhatikan metode mind mapping yang ditunjukkan guru.

Perlu ditingkatkan keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru. Siswa

perlu dibangkitkan semangatnya sehingga penggunaan metode mind mapping

yang dilaksanakan guru bermanfaat untuk menyempurnakan pemahaman

terhadap peningkatan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana. Siswa

masih perlu dibimbing dan diarahkan karena aktivitas untuk bertanya masih

sangat kurang.

Page 62: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Siklus II

Pembelajaran bahasa Indonesia materi meningkatkan prestasi belajar

menyusun kalimat sederhana siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi pada

siklus II masih ditujukan pada pemahaman siswa terhadap manfaat metode mind

mapping. Pelaksanaannya dirancang sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi kegiatan-

kegiatan:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran bahasa

Indonesia siklus II ini dirancang satu kali pertemuan. Alokasi waktu

pertemuan adalah 2 x 30 menit setiap pertemuan. RPP mencakup

penentuan: kompetensi dasar, materi pokok, indikator, skrenario

pembelajaran, media/sumber belajar, dan sistem penilaian. (Lampiran 7

halaman 74)

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

(1) Ruang kelas. Ruang kelas yang digunakan adalah kelas yang biasa

digunakan setiap hari. Kelas tidak didesain secara khusus, untuk

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping, kursi

diatur sedemikian rupa (membentuk lingkaran) sehingga dalam

menggunakan metode mind mapping guru dapat melakukan dengan baik;

(2) Mempersiapkan metode mind mapping sesuai dengan materi

pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Metivasi

Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar.

Guru menampung semua jawaban siswa

Page 63: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b) Apersepsi

Tanya jawab menuju materi pembelajaran

Misalnya apa yang diceritakan pada gambar ini?

Bagaimana cara bertelepon?

c) Siswa mendengarkan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(1) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang pengalaman siswa

menggunakan telepon

(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru dan cara bertelepon

b) Elaborasi

(1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tata cara bertelepon

(2) Siswa secara bergantian melaksanakan tugas dari guru untuk

menerima telepon.

(3) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang isi pesan lewat telepon.

(4) Siswa bergantian mengurutkan kartu-kartu kata menjadi kalimat.

c) Konfirmasi

(1) Guru memberi penguatan hasil kerja siswa dalam menyusun kalimat

sederhana

(2) Guru memberi penegasan dan pemantapan materi pembelajaran

3) Kegiatan Akhir

a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

b) Evaluasi tertulis.

c) Tindak lanjut.

d) Menginformasikan kegiatan remidi dan pemberian PR

c. Tes

Prestasi belajar menyusun kalimat sederhana siswa diukur melalui tes.

Setelah dilaksanakan pelaksanaan tindakan, siswa dites dengan menggunakan

soal uraian yang berjumlah 20 soal tes yang menitikberatkan pada segi

penerapan pada akhir pembelajaran siklus II.

Page 64: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Materi tes menyusun kalimat sederhana meliputi: kemampuan iswa

dalam menyusun kalimat sederhana sesuai dengan soal tes yang diberikan guru

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Skor penilaian:

Penentuan nilai ditentukan dengan rumus:

X Nilai = x 100 20

Keterangan:

Ni = Nilai Akhir

X = Skor akhir yang diperoleh (jawaban betul)

20 = Skor maksimal.

Berdasarkan hasil tes yang meliputi: kemampuan iswa dalam

menyusun kalimat sederhana sesuai dengan soal tes yang diberikan guru dalam

pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 89. d. Refleksi

Berdasarkan hasil tes pada siklus II, diketahui bahwa siswa telah

memanfatkan waktu dengan lebih baik daripada siklus I. Guru terus menerus

menekankan pada siswa akan pentingnya menghargai waktu dalam

pembelajaran bahasa Indonesia materi meningkatkan prestasi belajar

menyusun kalimat sederhana.

Semangat siswa meningkat dalam melakukan kegiatan menyusun

kalimat sederhana, dan siswa memberanikan bertanya pada guru, siswa paham

akan pentingnya bertanya kepada guru yang berkaitan dengan metode mind

mapping sehingga kesulitan yang dihadapi siswa ketika akan menyusun

kalimata sederhana dapat teratasi. Pada pembelajaran berikutnya guru lebih

menekankan kepada siswa untuk lebih mempersiapkan diri sebelum melakukan

kegiatan menyusun kalimat sederhana dengan memanfaatkan metode mind

mapping yang telah dipersiapkan guru.

Page 65: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Guru memberikan motivasi kepada siswa akan perlunya peningkatan

keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan terhadap permasalahan yang

belum jelas. Siswa perlu memiliki semangatnya sehingga dalam meningkatkan

prestasi belajar menyusun kalimat sederhana untuk menyempurnakan

pemahaman terhadap materi belajar bahasa Indonesia. Siswa terus dibimbing

guru dan diarahkan untuk meningkatkan aktivitas belajar, untuk terus bertanya

kepada guru terhadap materi yang kurang jelas terhadap metode mind mapping

yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar menyusun kalimat

sederhana.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Siklus I

Prestasi belajar menyusun kalimat sederhana melalui metode mind

mapping pada Siklus I disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Menggunakan Metode Mind Mapping Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi pada Siklus I.

No. Urut Kode Subjek Nilai Keterangan

1 FH 50 Belum tuntas

2 WM 60 Sudah tuntas

3 WH 55 Belum tuntas

Jumlah 165

Rerata Nilai Menyusun Kalimat 55,00

Sumber data: Lampiran 11 halaman 89.

Berdasarkan hasil tes pada siklus I, diketahui rerata nilai menyusun

kalimat sederhana 55,00, terdapat 1 siswa mendapat nilai 60,00 dan masih 2 siswa

yang belum tuntas, karena nilainya masih di bawah 60,00. Berdasarkan data

tersebut, secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk

Page 66: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menindaklanjutinya, pembelajaran pada siklus II perlu ditekankan pada siswa agar

dapat memanfaatkan metode mind mapping dengan baik sehingga nilai yang

diperoleh dapat mencapai ketuntasan belajar.

2. Deskripsi Data Siklus II

Materi meningkatkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana pada

siklus II masih ditujukan pada pemahaman siswa terhadap pelaksanaan metode

mind mapping.Prestasi belajar menyusun kalimat sederhana melalui metode mind

mapping pada Siklus II disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 6. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Menggunakan Metode Mind Mapping Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Negeri Slawi pada Siklus II.

No. Urut Kode Subjek Nilai Keterangan

1 FH 55 Belum tuntas

2 WM 70 Sudah tuntas

3 WH 65 Sudah tuntas

Jumlah 190

Rerata Nilai Menyusun Kalimat 63,33

Sumber data: Lampiran 12 halaman 90.

Berdasarkan hasil tes pada siklus II, diketahui rerata nilai menyusun

kalimat sederhana sebesar 63,33, siswa yang mendapat nilai 60,00 atau lebih

(tuntas belajarnya) terdapat 2 siswa, dan masih 1 siswa yang belum tuntas karena

nilainya masih di bawah 60,00.

Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II,

dengan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan pada pembelajaran menyusun

kalimat sederhana melalui metode mind mapping, hasil yang dicapai siswa

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya

persentase hasil tes yang diperoleh siswa.

Page 67: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 7. Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Setiap Siklus Menggunakan Metode Mind Mapping.

No. Kode Subjek Nilai Awal Siklus I Siklus II

1 FH 50 50 55

2 WM 50 60 70

3 WH 50 55 60

JUMLAH 150 165 190

RATA-RATA 50,00 55,00 63,33

Dari hasil nilai rata-rata secara individu dari setiap siklus dapat dibuat

tabel perbandingan sebagai berikut:

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

FH WM WH

Nilai Awal Siklus I Siklus II

Grafik 1. Peningkatan Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Menggunakan Metode Mind Mapping.

Dari hasil nilai rata-rata prestasi belajar menyusun kalimat sederhana

siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB Negeri Slawi secara klasikal dari setiap

siklus dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berikut:

Page 68: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 8. Peningkatan Prestasi belajar menyusun kalimat sederhana Setiap Siklus

S i k l u s Nilai Rata-rata Peningkatan

Tes Awal 50,00 -

Siklus I 55,00 5,00

Siklus II 63,33 8,33

Dari peningkatan nilai menyusun kalimat sederhana siswa tunagrahita

ringan kelas IV SDLB Negeri Slawi melalui penerapan metode mind mapping

secara klasikal dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

40

45

50

55

60

65

Prestasi Belajar Menyusun Kalimat

Nilai Awal Siklus I Siklus II

Grafik 2. Peningkatan Prestasi Belajar Menyusun Kalimat Sederhana Sederhana Setiap Siklus

Hasil penilaian melalui tes menunjukkan bahwa rerata nilai menyusun

kalimat sederhana telah mencapai 63,33 dari 3 siswa terdapat 2 siswa mendapat

nilai 60,00 atau lebih dan tinggal 1 siswa yang belum tuntas. Siswa mendapat nilai

60,00 ke atas yang dapat diasumsikan indikator kinerja secara individu telah

mencapai batas tuntas. Adanya 1 siswa yang belum tuntas, masih dapat

dimaklumi, karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara

Page 69: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

lain tingkat inteligensi, minat belajar, motivasi, bimbingan orang tua, dan lain-

lain. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa siswa

yang berinisial FH yang belum tuntas, karena pada waktu pelaksanaan penelitian

tindakan siswa tersebut sering sakit-sakitan dan dilihat dari riwayat kesehatan

yang ada, siswa tesebut menderita penyakit efilepsi sehingga secara psikis akan

mengganggu konsentrasi belajarnya. Tetapi dilihat dari hasil belajar yang

diperoleh terdapat peningkatan yang signifikan setiap siklusnya. Dalam arti bahwa

metode minf mapping memberikan kontribusi yang signifikan terehadap

peningkatan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data awal nilai menyusun kalimat sederhana belum mencapai

batas tuntas yang ditetapkan. Demikian pula, secara klasikal belum mencapai

ketuntasan. Berdasarkan hasil tes pada siklus I, secara klasikal telah mengalami

meningkatan tetapi secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar menyusun

kalimat sederhana.

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I dan II, dengan

upaya-upaya perbaikan yang dilakukan pada pembelajaran menyusun kalimat

sederhana menggunakan metode mind mapping, hasil yang dicapai siswa

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya

persentase hasil tes yang diperoleh siswa. Dari hasil nilai rata-rata prestasi belajar

menyusun kalimat sederhana siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB Negeri

Slawi secara klasikal dari setiap siklus.

Berdasarkan hasil penelitian bila dihubungkan dengan kajian teori masih

relevan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Tony Buzan yang dikutip Femi

Olivia (2008:15) menawarkan cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol

dan warna yang dipercaya sangat disukai anak-anak. Metode Mind Mapping

memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 1) cara mudah menggali informasi dari

Page 70: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dalam otak, 2) cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan ampuh, 3)

cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek, 4) alat

berfikir yang mengasyikkan karena membantu berfikir 2 kali lebih, 2 kali lebih

cepat dan 2 kali lebih jernih dan dengan menyenangkan.

Metode mind mapping merupakan salah satu metode pembelajaran yang

mudah dipahami oleh siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode mind

mapping dan kartu gambar dapat meningkatkan prestasi belajar menyusun kalimat

sederhana. Metode mind mapping terdiri dari unsur abjad yang dipergunakan

untuk meningkatkan kemampuan membaca dengan cara penggunaannya bisa

dengan diadakan permainan antara anak didik dengan guru. Selain itu bisa juga

bisa digunakan permainan antar sesama anak didik. Dengan metode mind

mapping anak-anak tertarik oleh adanya huruf-huruf yang berwarna-warni

sehingga merespon anak untuk bisa menyebutkan kata-kata yang mempunyai

huruf tertentu.

Metode mind mapping merupakan salah satu metode pembelajaran yang

praktis dan menarik bagi kalangan anak-anak. Metode Mind mapping merupakan

suatu alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran yang terputus-

putus, metode mind mapping suatu cara berpikir yang menghubungkan satu

subjek dengan subjek yang lain kemudian menghimpunnya menjadi satu kesatuan

yang utuh. Secara khusus, mind mapping adalah suatu bentuk atau cara

menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak

secara visualisasi. Dengan mind mappping, setiap potong informasi baru yang kita

masukan ke otak kita otomatis dikaitkan ke semua informasi yang sudah ada di

sana. Semakin banyak ingatan yang melekat pada setiap potong informasi dalam

kepala, akan semakin mudah mengaitkan ke luar.

Penggunaan metode Mind Mapping untuk memotivasi minat belajar

menyusun kalimat sederhana anak tunagrahita, selain itu juga dapat memberikan

gambaran tentang maksud dari kata-kata. Melalui metode Mind Mapping, guru

dapat memotivasi siswa dalam menyusun kalimat sederhana dalam bentuk yang

Page 71: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

lebih konkrit untuk siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri Slawi tahun

pelajaran 2010/2011 yang dalam pembelajaran menyusun kalimat sederhana mata

pelajaran bahasa Indonesia didukung dengan metode Mind Mapping siswa dapat

menyusun kalimat sederhana yang lebih baik dibanding sebelum menerapkan

metode Mind Mapping.

Di samping memiliki beberapa kelebihan, metode mind mapping juga

memiliki beberapa kelemahan yaitu: 1) Dibutuhkan waktu yang lama untuk

melihat hubungan satu ide ke ide yang lain; 2) Sulit mencari kata kunci atau kata

yang pengingat penting; 3) Sistem mencatat pada umumnya adalah bertentangan

dengan cara kerja otak. Untuk mengatasinya maka untuk menghutungkan satu ide

ke ide yang lain dibuat media yang cukup jelas dan menarik bagi siswa, sehingga

siswa cepat tanggap terhadap hubungan yang dimaksud, untuk mengatasi kata

kunci, maka siswa dibimbing guru agar lebih kreatif memahami kalimat yang

akan disusun, dan untuk mengatasi sistem pencatatan yang kadang bertentangan

dengan kerja otak, maka siswa dibiasakan untuk sering berlatih menulis kalimat

sederhana, baik ketika di sekolah maupun ketika mengerjakan PR di rumah.

Page 72: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode mind

mapping dapat meningkatkan prestasi belajar menyusun kalimat sederhana dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita kelas IV SDLB Negeri

Slawi tahun pelajaran 2010/2011.

B. Saran

1. Untuk Kepala Sekolah

Sebagai penanggung jawab sekolah mengadakan sosialisasi berupa metode

mind mapping untuk menarik minat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

menyusun kalimat sederhana.

2. Untuk Guru

Untuk guru yang akan mengajar kelas IV SDLB Negeri Slawi diharapkan

dapat menggunakan metode mind mapping secara maksimal, membimbing

siswa tunagrahita menggunakan kartu kata dalam menyusun kalimat

sederhana sesuai dengan tingkat kesulitan belajar siswa.

3. Untuk Siswa

a. Siswa yang belum optimal dalam menyusun kalimat sederhana, perlu

ditingkatkan melatih diri melalui metode mind mapping dengan

memanfaatkan alat peraga berupa kartu huruf dan kata, agar prestasi

belajar Bahasa Indonesia meningkat.

b. Siswa yang sudah optimal dalam menyusun kalimat sederhana diharapkan

lebih dapat mengoptimalkan penggunaan metode mind mapping agar bisa

mempertahankan prestasi belajar Bahasa Indonesia.

53

Page 73: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4. Peneliti lain 

Peneliti lain dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu

wacana untuk mengadakan penelitian lanjutan.

Page 74: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

DAFTAR PUSTAKA

Agan dan Aganwati. 2011. Rahasia Toefl Dengan Metode Mind Mapping. http://www.kaskus.us/ showthread.php?t=5868684, diakses tanggal 12 Maret 2011).

Depdikbud. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Farida Rahim. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Femi Olivia. 2008. Gembira Belajar Dengan Mind Mapping. Jakarta: PT. Elex Media Kumputindo.

Geniofam. 2010. Mengasuh dan Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Gerailmu.

Maman S. Mahayana. 2008. Bahasa Indonesia Kreatif. Jakarta: Penaku.

Margono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mohammad Efendi. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mumpuniarti. 2007. Pendekatan Pembelajaran Bagi Anak Hambatan Mental. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Munzayanah. 2000. Pendidikan Anak Tunagrahita. Surakarta: PLB-FKIP UNS.

Nana Sudjana. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. 2000. Didaktif Asas-asas Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.

Saifuddin Azwar. 2001. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salim Choiri, A. dan Munawir Yusuf, 2008. Pendidikan Luar Biasa / Pendidikan Khusus. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta.

Sarwiji Suwandi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Modul pendidikan dan Latihan Profesi Guru, Rayon 13 Surakarta.

Satmoko Budi Santoso. 2010. Sekolah Alternatif Mengapa Tidak ...?. Yogyakarta: Diva Press.

Suharsimi Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research – CAR). Jakarta: Bumi Aksara.

Page 75: PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYUSUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Beserta Sistematika Proposal dan Pelaporannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Gramedia.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein. 2001. Strategi Belajar Bengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tony Buzan. "Use both side your brain", Penerbit Ikon, 2008 (terjemahan) Joyce Wycoff, "Menjadi Superkreatif dengan Pemetaan Pikiran ". Jakarta: Kaifa.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara.

Winata Putra. 2001. Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winkel, WS. 2001. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

www.ditplb.or.id. Informasi Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Tunagrahita. Diakses tanggal 4 Pebruari 2011.