pengkajian tinea kapitis.doc

5
Pengkajian a. Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, dan diagnosa medis. b. Status kesehatan Status Kesehatan Saat Ini Keluhan utama : Pasien An A mengeluh benjol-benjol kecil kemerahan pada batang rambut. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini: Pasien An A mulai merasakan gatal pada kulit kepala sejak 4 hari yang lalu. Ditemukan benjolan-benjolan kecil kemerahan yang mengelilingi batang rambut. Rambut An A sendiri terlihat kusam dan berwarna abu-abu. Kemudian An A memeriksakan keluhan tersebut ke poliklinik RS Medika. An A didiagnosa mengalami tinea kapitis. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : Keluarga pasien An A membawa pasien ke poliklinik RS Medika. Status Kesehatan Masa Lalu Penyakit yang pernah dialami Pasien An A sebelumnya belum pernah mengalami penyakit atau permasalahan pada kulit kepala atau rambut. Pernah dirawat Pasien An A belum pernah menjalani perawatan di rumah sakit.

Upload: aiie-zhouw

Post on 02-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Pengkajian

a. Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, dan diagnosa medis.

b. Status kesehatan Status Kesehatan Saat Ini

Keluhan utama :

Pasien An A mengeluh benjol-benjol kecil kemerahan pada batang rambut. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini:

Pasien An A mulai merasakan gatal pada kulit kepala sejak 4 hari yang lalu. Ditemukan benjolan-benjolan kecil kemerahan yang mengelilingi batang rambut. Rambut An A sendiri terlihat kusam dan berwarna abu-abu. Kemudian An A memeriksakan keluhan tersebut ke poliklinik RS Medika. An A didiagnosa mengalami tinea kapitis. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :

Keluarga pasien An A membawa pasien ke poliklinik RS Medika. Status Kesehatan Masa Lalu

Penyakit yang pernah dialami

Pasien An A sebelumnya belum pernah mengalami penyakit atau permasalahan pada kulit kepala atau rambut. Pernah dirawat

Pasien An A belum pernah menjalani perawatan di rumah sakit.c. Riwayat Penyakit Keluarga :

Keluarga pasien An A tidak ada yang mengeluhkan penyakit seperti yang pasien alami.d. Pola Fungsi Kesehatan Gordon

Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan:

Kaji persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan pasien yang berhubungan dengan sistem Integumen, seperti pemeliharaan perawatan kulit kepala dan rambut serta kebiasaan pengobatan. Identifikasi kebiasaan-kebiasaan tertentu yang memiliki efek langsung pada fungsi integumen, pada pasien An A memiliki kebiasaan yang kurang baik yaitu jarang mencuci rambut sehingga menimbulkan pertumbuhan jamur pada kulit kepala. Selain itu perlu dikaji pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita. Keluarga pasien An A tidak mengetahui persis penyakit yang diderita pasien, keluarga hanya mengetahui bahwa An A mengalami benjolan kecil merah pada batang rambut yang disertai gatal pada kepala. Pola nutrisi, cairan, dan metabolik

Kaji asupan makanan, cairan, dan suplemen vitamin. Selain itu pada pola ini mengkaji penggunaan gula dan garam pengganti, kafein, dan jumlah cairan dan asupan serat. Kaji adanya perubahan dalam nafsu makan, toleransi terhadap makanan, anorexia dan penurunan berat badan. Kaji adanya alergi terhadap makanan dan periksa gejala gangguan integumen seperti respon dari alergi. Pada pasien An A ditemukan adanya suatu respon alergi pada makanan tertentu. Pasien ditemukan mengalami penurunan nafsu makan namun tidak mengalami penurunan berat badan yang berarti.

Pola eliminasiKaji pola BAB dan BAK pasien yang meliputi frekuensi, waktu, dan konsistensi. Pada pasien An A ditemukan bahwa pasien BAB 1x sehari, dengan konsitensi lembek, warna kuning bau khas dan BAK 4-5x sehari, dengan bau khas warna kuning jernih.

Pola aktivitas, latihan dan oksigenasiMenggambarkan pola latihan, aktivitas, fungsi pernafasan dan sirkulasi. Pentingnya latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu sama lain. Kemampuan pasien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan 0: mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3 : dibantu orang dan alat 4 : tergantung dalam melakukan ADL, kekuatan otot dan Range Of Motion, riwayat penyakit jantung, frekuensi, irama dan kedalam nafas, bunyi nafas riwayat penyakit paru. Pola istirahat dan tidur Menggambarkan pola istirahat, tidur, dan persepasi tentang energi. Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi buruk, penggunaan obat. Pada pasien An A dapat merasakan gatal pada kulit kepala dan rambut yang mengganggu tidur namun tidak sampai menyebabkan insomnia.

Pola persepsi sensori dan kognitifMeliputi pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Sedangkan pola kognitif meliputi orientasi terhadap waktu, tempat, dan nama (orang atau benda yang lain). Kaji persepsi nyeri dan penanganan nyeri, menilai nyeri skala 0-10 atau pada anak-anak dengan menggunakan skala wajah. Pada pasien An A perlu dilakukan pengkajian nyeri karena pasien dapat merasakan nyeri akibat terbentuknya kerion pada kulit kepala. Kerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel radang yang pada di sekitarnya. Pola persepsi diri/konsep diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan.Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ideal diri. Pada pasien dengan gangguan integumen yang menyebabkan kerusakan kulit kepala dan rambut seperti tinea kapitis, pasien umumnya dapat mengalami masalah terkait dengan harga diri dan citra tubuh. Hal ini dikarenakan terdapat perubahan pada rambut yang menjadi abu-abu dan dapat juga terjadi alopesia pada daerah yang terserang oleh jamur. Pola seksual dan reproduksi

Perubahan yang terkait dengan seksualitas dan status reproduksi dapat disebabkan oleh masalah sistem integumen. Pada pasien anak hampir tidak menemukan adanya gangguan pada pola seksual dan reproduksinya. Selain itu tinea kapitis pada An A hanya menyerang pada bagian kulit kepala dan rambut. Pola peran-hubungan

Masalah yang terkait dengan sistem Integumen berdampak pada kemampuan pasien untuk mempertahankan peran dan hubungannya. Pada pasien An A yang baru berusia dua tahun, lebih banyak menghabiskan waktu dalam bermain. Kegiatan bermain pasien dapat terganggu akibat gatal pada kepala. Selain itu pasien juga dapat dijauhi oleh teman sebayanya karena tinea kapitis sendiri merupakan sutu infeksi jamur yang dapat menular pada orang lain. Pola manajemen koping stress

Kaji koping terhadap stress. Gangguan integumen seperti tinea kapitis dapat menyebabkan seseorang berespon terhadap stress atau situasi emosional. Namun pada pasien anak umumnya tidak terlalu berespon terhadap stress karena belum mengerti dengan benar mengenai penyakit yang diderita. Pola keyakinan-nilai

Kaji keyakinan spiritual dan budaya pasien dan keluarga pasien mengenai makanan dan persiapan makanan, kesukaan pasien ini harus dihormati oleh para penyedia layanan kesehatan.