pengoperasian governor

Upload: jonosip7

Post on 02-Jun-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    1/51

    ANALISIS PENGOPERASIANSPEED DROOP GOVERNOR

    SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI

    PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

    Oleh :

    Patriandari

    2206 100 026

    1

    Dosen Pembimbing :Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.Prof. Dr.Ir. Adi Soeprijanto, MT.

    Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2010)

    Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    2/51

    PENDAHULUAN

    2

    Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2010)

    Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    3/51

    Latar Belakang3

    Sistem tenaga listrik harus mampu menyediakan tenaga listrikbagi para pelanggan dengan frekuensi yang konstan. Jika dayaaktif yang dibangkitkan lebih kecil dari pemakaian beban,maka frekuensi turun lebih kecil dari 50 Hz.

    Pengaturan frekuensi dalam unit pembangkit tidak sepenuhnya menggunakan governor, namun menggunakankontrol beban load limit, sehingga ketika terjadi perubahan

    frekuensi tidak cepat di respon oleh unit pembangkit.

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    4/51

    Permasalahan4

    Bagaimana memodelkan sistem kelistrikan di PLTU Gresik ke

    dalam software Matlab 7.6 Simulink?

    Menganalisis karakteristikspeed droop pada governor dan

    kontribusinya dalam mempertahankan frekuensi dengan nilai

    refrensi 50 Hz.

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    5/51

    Batasan Masalah

    1. Mode pengoperasian load limit yang membatasi kerja dari

    governorPLTU Gresik.

    2. Desain dan simulasi governor PLTU Gresik menggunakan

    Matlab Simulink 7.6

    5

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    6/51

    Tujuan6

    Mempelajari prinsip kerja governor dan karakteristikspeed

    droop governorterutama dalam masalah yang berkaitan dengan

    pengaturan frekuensi sistem pada unit pembangkit di PLTU

    Gresik unit 1/2 dan unit 3/4.

    Memodelkan mode pengoperasian speed droop governorpada

    unit pembangkit di PLTU Gresik unit 1/2 dan unit 3/4 sehinggadapat diberikan solusi untuk sistem tenaga listrik yang mampu

    menyediakan tenaga listrik bagi para pelanggan dengan

    frekuensi konstan.

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    7/51

    TEORI PENUNJANG

    7

    Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2010)

    Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    8/51

    Pengaturan Frekuensi dan Daya Aktif

    1. Pada sistem tenaga listrik frekuensi merupakan parameter yang amat

    penting, karena frekuensi sistem merupakan salah satu ukuran kestabilan

    suatu sistem, sehingga frekuensi ini harus dijaga dalam batas yang

    diperbolehkan.

    2. Dalam sistem tenaga listrik, pengaturan frekuensi dilakukan denganmelakukan pengaturan daya aktif pada mesin. Penyediaan daya aktif harus

    disesuaikan dengan kebutuhan daya aktif beban, penyesuaian ini dilakukan

    dengan mengatur kopel penggerak generator sehingga tidak ada

    pemborosan penggunaan daya.

    Nilai frekwensi : P = Jumlah kutub Generator

    8

    22

    pF

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    9/51

    9

    Analogi Hubungan

    Beban dengan Frekuensi

    Frekuensi sistem :

    Menunjukkan keseimbangan

    sesaat antara daya nyata (MW)pembangkitan dengan daya nyata

    (MW) dikonsumsi beban

    Bernilai nominal (= 50 Hz) padasaat daya nyata pembangkitan

    sama dengan daya nyata

    konsumsi beban PG = PD

    Pengaturan Frekuensi dan Daya Aktif

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    10/51

    10

    Operasi normal, frekuensi 5 +0,2 Hz

    Ekskursi, +0,5 Hz, brown-out

    Load shedding Skema A & B, frek 49,50 Hz ( 394 MW - 788 MW)

    Islanding Operation, mulai 48,30 - 48,00 Hz

    Load shedding tahap 1 s.d. 7, frek 49,00 s.d. 48,40 (2756 MW

    Host load unit-unit pembangkit

    Df/dt, - 0,6 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 (1181 MW)Df/dt, - 0,8 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 + 394 M

    Df/dt, - 1,0 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 + 788 MW

    50,00

    50,20

    51,50

    49,80

    49,50

    49,00

    48,40

    48,30

    48,00

    47,50

    Hz

    Gambar di atas merupakan Tongkat Frekuensi (Stick of frequency). Tongkat

    frekuensi digunakan sebagai acuan batas toleransi perubahan frekuensi yang

    terjadi pada sistem kelistrikan PLN

    Pengaturan Frekuensi dan Daya Aktif

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    11/51

    Dapat dilihat pada Gambar di

    samping, jika kopel penggerak

    generator diperbesar maka

    rotor (kutub) generator akan

    bergerak maju dalam artivektor bergerak memperbesar

    komponen daya aktif (watt)

    dari generator seperti yang

    ditunjukkan oleh vektor, E2dan I2. Kemudian daya

    generator berubah dari MW2menjadi MW2. Penambahan

    kopel pemutar generator

    memerlukan tambahan bahan

    bakar pada unit pembangkit

    thermal.

    11

    Pengaturan Frekuensi dan Daya Aktif

    Diagram vektor dua buah generator sinkron

    yang bekerja paralel

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    12/51

    Menurut Hukum Newton ada hubungan antara kopel mekanik penggerak

    generator dengan perputaran generator :

    (TG-TB) = H x

    Frekuensi akan turun jika daya aktif yang dibangkitkan tidak mencukupikebutuhan beban dan sebaliknya frekuensi akan naik jika kelebihan daya aktif

    dalam sistem. Secara mekanis apabila :

    (TG-T

    B) = T < 0 maka < 0 , sehingga frekuensi turun

    (TG-TB) = T > 0 maka > 0 , sehingga frekuensi naik

    Dari persamaan di atas, secara tidak langsung penyediaan daya aktif dapat pula

    mempengaruhi frekuensi sistem.

    12

    t

    Pengaturan Frekuensi dan Daya Aktif

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    13/51

    13

    Prinsip Kerja Governor

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    14/51

    14

    Prinsip Kerja Governor

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    15/51

    Setelah ada penambahan beban, frekuensi menurun dangovernorberaksi

    untuk mengembalikan frekuensi ke nilai 50 Hz.

    Dalam proses mengembalikan nilai frekuensi ke nilai 50 Hz ternyata apabila

    telah tercapai nilai 50 Hz nilai T 0 sehingga nilai 50 Hz akan berubah lagi.

    Jika nilai T = 0, hal ini terjadi saat frekueni F F0.

    Dari uraian 1 dan 2 di atas ternyatagovernor tidak bisa mencapai nilai F0kembali secara stabil melainkan akan berosilasi di sekitar nilai F0.

    15

    Prinsip Kerja Governor

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    16/51

    Berdasarkan gambar diatas,governormenerima umpan balik negative berupa

    kecepatan output dari turbin. Kemudian turbin memberikan respon dengan

    merubah posisi dari katup untuk memberikan input uap pada turbin uap,sehingga kecepatan turbin dapat dikendalikan.

    Speed Droop adalah bilangan prosentase yang menyatakan kepekaan turbin

    merespon perubahan frekuensi. Semakin kecil nilai prosentase speed droop,

    maka semakin peka terhadap perubahan frekuensi.

    16

    Speed Droop Governo r

    Turbin dengan

    reheatG

    uap

    katup Tm

    Te

    Pm

    Generator

    Pe

    Load (PL)

    Governor Speed Droop

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    17/51

    Speed Droop (R) =

    Dimana :

    R = putaran nominal

    R1 = putaran tanpa beban

    R2 = putaran beban penuh

    17

    Speed Droop Governo r

    %10021

    R

    RR

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    18/51

    PEMODELAN SISTEM KELISTRIKAN

    PLTU GRESIK

    18

    Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2010)

    Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    19/51

    Pemodelan Matematika Sistem Pembangkit

    Listrik pada PLTU unit 1/2

    Blok Diagram Sistem Pembangkit Listrik denganNon-Reheat Steam Turbine (TRH = 0)

    19

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    20/51

    Pemodelan Matematika Sistem Pembangkit

    Listrik pada PLTU 3/4

    Blok Diagram Sistem Pembangkit Listrik dengan

    Reheat Steam Turbine

    20

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    21/51

    Pemodelan Matematika Sistem Pembangkit

    Listrik pada PLTU

    R = konstanta pengaruh kerja governor terhadap frekuensi (speed droop)

    KG = gain statis dari mekanismespeed governing

    TG = time-constantdari mekanismespeed governing

    KT = gain sistem pembangkit listik

    FHP = koefisiensi pemanas ulang (reheater)

    TCH = time-constantturbin Low Pressure (tekanan rendah)

    TRH = time-constantturbin High Pressure (tekanan tinggi)

    H = konstanta inersia (MWs/MVA)

    D = konstanta load-damping

    21

    Keterangan gambar :

    , artinya perubahan kecepatan sudut putaran turbin sebanding dengan perubahan

    frekuensi. Di lapangan frekuensi sebesar 50 Hz sebanding dengan kecepatan putaran

    3.000 rpm.

    f

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    22/51

    Pengoperasian Governor dan Speed Droop

    PLTU Gresik

    Jenisgovernor dalam sistem tenaga listrik dibagi menjadi dua

    , yaitu :

    22

    Jenis mechanical hydrolic control (MHC)

    Jenis electric hydrolic control(EHC)

    Pada PLTU Gresik, baik unit 1/2 dan unit 3/4, pengaturan

    frekuensinya menggunakan load limit.

    PLTU unit 1/2 menggunakan load limit sebesar 100% danspeeddroop sebesar 5 %

    PLTU unit 3/4 memilikispeed droop 5 % dan load limit diatur

    pada nilai 10 % diatasgovernor.

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    23/51

    Pengoperasian Governor dan Speed Droop

    PLTU Gresik

    PLTU 1/2 dengan kapasitas terpasang 2x100 MW, kemampuan

    untuk merespon frekuensi adalah :

    Speed droop 5 % =

    Speed droop dihitung pada beban nominal 100 MW.

    23

    HzHz 5.25005.0

    Pada PLTU unit 3/4 dengan kapasitas terpasang 2x200 MW

    parameter nilaispeed droop diatur 5 %

    Speed droop 5 % =

    Speed droop dihitung pada beban nominal 200 MW.

    HzHz 5.25005.0

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    24/51

    Pengoperasian Governor dan Speed Droop

    PLTU Gresik

    Load Limit adalah kontrol beban unit yang menghendaki

    beban konstan (bersifat pasif), tidak dipengaruhi oleh

    perubahan frequency namun bila terjadi perubahan frekuensi

    naik yang cukup besar maka governor akan mengambil alih

    fungsi kontrol menurunkan beban sebanding denganperubahan frekuensi.

    24

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    25/51

    25

    Pemodelan governor PLTU unit 1dan 2

    Pemodelan Sistem Governor pada PLTU

    menggunakan Matlab Simulink 7.6

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    26/51

    26

    Pemodelan governor PLTU unit 3 dan 4

    Pemodelan Sistem Governor pada PLTU

    menggunakan Matlab Simulink 7.6

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    27/51

    SIMULASI DAN ANALISIS

    27

    Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2010)

    Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    28/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    28

    Kondisi awal governor, baik PLTU 1 dan 2 juga PLTU 3 dan 4 padapengaturan frekuensinya menggunakanLoad Limit.

    Data yang telah didapatkan dari lapangan untuk melakukan simulasi dan

    perhitungan adalah sebagai berikut :

    PLTU unit 1 dan 2MVA rated : 125 MVA

    MVAR rated : 20 MVAR

    Tegangan : 13.2 KV

    PLTU unit 3 dan 4

    MVA rated : 250 MVA

    MVAR rated : 150 MVA

    Tegangan : 15 KV

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    29/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    29

    Parameter PLTU 1/2 dan unit 3/4 Gresik

    Parameter NilaiTG1, TG2, TG3, TG4 0.09

    TRH1, TRH2 0

    TRH3, TRH4 7

    TCH1, TCH2, TCH3, TCH4 0.3

    FHP1, FHP2, FHP3, FHP4 0.3M1, M2, M3, M4 10

    R1, R2, R3, R4 5

    Beban sistem 0.05 pu

    Tabel 4.1 Parameter PLTU 1/2 dan unit 3/4 Gresik

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    30/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    30

    Pemodelan Governor menggunakan MATLAB Simulink 7.6

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    31/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    31

    SimulasiLoad Limit PLTU unit 1 dan 2

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    32/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    32

    Jika load limit diatur 100 % diatas governor, makapengambil alihan fungsi kontrol ini akan lebih lambat.

    Pada saat inilah governor bekerja untuk mengatur

    perubahan frekuensi. Di PLTU unit 1/2 menggunakan load

    limit 100% dapat kembali ke nilai frekuensi nominal, 50 Hz,jika ada penambahan suplai daya output sebesar 40 MW

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    33/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    33

    SimulasiLoad Limit PLTU unit 3 dan 4

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    34/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    34

    Batasan antara load limitdengangovernoruntuk PLTU unit 3 dan4 ini adalah 10 %, setara dengan 20 MW.

    Kontrol ini digunakan dengan maksud agar ketika unit beroperasi

    dengan governor, kenaikan suplai akibat penurunan frekuensi

    yang cukup besar tidak boleh melebihi 20 MW.

    Karena kenaikan suplai lebih dari 20 MW akan sulit diikuti oleh

    boiler.

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    35/51

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    35

    Hasil simulasi respon frekuensi PLTU 1/2 dan 3/4

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    36/51

    36

    Berdasarkan hasil simulasi PLTU 1/2 dengan jenis turbin non-

    reheat lebih cepat merespon perubahan frekuensi akibat

    kenaikan beban sebesar 0.05 pu, dibandingkan dengan PLTU

    unit 3/4. Lebih detailnya respon frekuensi dari masing-masing

    PLTU ditunjukkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

    Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik

    Unit Pembangkit Overshoot

    (p.u)

    Time Settling

    (detik)

    PLTU 1 -0.002558 7.03

    PLTU 2 -0.002558 7.21PLTU 3 -0.00452 13.05

    PLTU 4 -0.00452 13.45

    Si l i S d D (R) G

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    37/51

    Simulasi Speed Droop (R) Governor

    Simulasi 2 % < R < 12 % PLTU unit 1/2 menggunakan Matlab Simulink 7.6

    37

    Si l i S d D (R) G

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    38/51

    Simulasi Speed Droop (R) Governor

    Simulasi 2 % < R < 12 % PLTU unit 3/4 menggunakan Matlab Simulink 7.6

    38

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    39/51

    39

    Hasil imulasi 2 % R 12 % PLTU unit 1/2 menggunakan Matlab Simulink 7.6

    Simulasi Speed Droop (R) Governor

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    40/51

    40

    Hasil imulasi 2 % R 12 % PLTU unit 3/4 menggunakan Matlab Simulink 7.6

    Simulasi Speed Droop (R) Governor

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    41/51

    41

    Governordengan nilai R = 2 % lebih cepat merespon perubahan

    beban dan penurunan frekuensi tidak terlalu besar nilainya

    dibandingkan dengangovernordengan nilai R = 12 %.

    unit yang memiliki speed droop lebih kecil mendapat tambahanbeban (suplai) yang lebih besar daripada unit denganspeed droop

    prosentase nilai yang lebih besar.

    Respon frekuensi turbin non-reheater lebih baik daripada turbin

    reheater. Hal ini disebabkan karena pada turbin reheaterdiperlukan waktu tunda/ delay time untuk memanaskan kembali

    uap yang dihasilkan oleh boiler, agar panas uap yang masih

    dapat dipakai tidak dibuang.

    Simulasi Speed Droop (R) Governor

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    42/51

    42

    Simulasi respon frekuensi Turbin Non-Reheater dan Turbin Reheater

    Simulasi Speed Droop (R) Governor

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    43/51

    43

    Pengaturan frekuensi di PLTU Gresik menggunakan load limitatau dengan

    kata laingovernor free tidak diaktifkan.

    Penurunan beban atau kenaikan beban diatur secara manual oleh operator

    unit pembangkit, sehingga governor tidak ikut aktif dalam memberikan

    kontribusinya terhadap perubahan frekuensi sistem ( yang digunakanadalah generator bus ).

    Simulasi Respon Frekuensi dengan Mengaktifkan

    Free Governo rdan Nilai Speed Droop diperkecil

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    44/51

    44

    Tabel 4.3 Parameter PLTU 1/2 dan unit 3/4 Gresik

    Simulasi Respon Frekuensi dengan Governor Contro l

    Parameter Nilai

    TG1, TG2, TG3, TG4 0.09

    TRH1, TRH2 0

    TRH3, TRH4 7TCH1, TCH2, TCH3, TCH4 0.3

    FHP1, FHP2, FHP3, FHP4 0.3

    M1, M2, M3, M4 10

    R1, R2 3

    R3, R4 4D1, D2, D3, D4 3.4

    Beban sistem 0.05

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    45/51

    45

    Simulasi Respon Frekuensi dengan Governor Contro l

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    46/51

    46

    Hasil simulasi respon frekuensi

    PLTU unit 1/2 dan unit 3/4 dengangovernor control

    Simulasi Respon Frekuensi dengan Governor Contro l

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    47/51

    47

    Hasil respon yang ditampilkan dapat kembali ke nilai nominal 50 Hz

    karena tidak menggunakan load limitdan dipasang kontroler agar respon

    governordapat mengikuti perubahan frekuensi.

    Semakin kecil nilai load limit, maka kemampuan boileruntuk memenuhi

    kebutuhan steam flow semakin baik. Jika load limit tak mampu

    mengembalikan frekuensi ke nilai nominal 50 Hz, maka akan diambil alih

    olehgovernor.

    Tabel 4.4 Hasil respon PLTU 1/2 dan unit 3/4 Gresik

    menggunakangovernor control

    Unit Pembangkit Overshoot

    (p.u)

    Time Settling

    (detik)

    PLTU 1 -0.00116 8

    PLTU 2 -0.00116 8

    PLTU 3 -0.00296 13

    PLTU 4 -0.00296 13

    Simulasi Respon Frekuensi dengan Governor Contro l

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    48/51

    KESIMPULAN

    48

    Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2010)

    Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    49/51

    Kesimpulan

    49

    1. Mode pengaturan frekuensi di PLTU Gresik unit 1/2 dan unit 3/4

    menggunakan load limit,yang artinya bahwagovernor free tidak

    diaktifkan.

    2. Dari hasil analisis, apabilafree governordiaktifkan, maka kerja dari

    governor dalam pengaturan frekuensi semakin baik. Respon frekuensi

    menggunakanspeed droop yang nilai prosentasenya lebih kecil maka hasil

    respon frekuensi lebih baik.

    3. Perlu diadakan kalibrasi atau tuning(peremajaan) peralatan kontrol unit

    PLTU Gresik, agargovernorlebih cepat merespon perubahan frekuensi

    sehingga didapat nilai frekuensi yang konstan.

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    50/51

    Kesimpulan

    50

    Tabel 4.2 Respon frekuensi PLTU 1/2 dan 3/4 Gresik tanpa menggunakan free governor

    Tabel 4.4 Respon frekuensi PLTU 1/2 dan 3/4 Gresik menggunakanfree governor

    Unit Pembangkit Overshoot

    (p.u)

    Time Settling

    (detik)

    PLTU 1 -0.002558 7.03

    PLTU 2 -0.002558 7.21

    PLTU 3 -0.00452 13.05PLTU 4 -0.00452 13.45

    Unit Pembangkit Overshoot

    (p.u)

    Time Settling

    (detik)

    PLTU 1 -0.00116 8

    PLTU 2 -0.00116 8

    PLTU 3 -0.00296 13

    PLTU 4 -0.00296 13

  • 8/11/2019 Pengoperasian Governor

    51/51

    TERIMA KASIH

    Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2010)