peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa...
TRANSCRIPT
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP
NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun Oleh :
YUNINGTYAS ASRI KARTIKAWATI
A 420 080 166
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
2
HALAMAN PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP
NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012
Yang dipersiapkan dan disusun oleh: YUNINGTAS ASRI KARTIKAWATI
A 420 080 166
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 25 Juli 2012
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Dewan Penguji
1. Drs. Saring Marsudi, M.Pd (……………………..)
2. Drs. Haryono, M.Pd (……………………..)
3. Drs, Djumadi, M.Kes (……………………..)
Surakarta, 25 Juli 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,
Drs. H. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA
3
MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP
NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012
Yuningtyas Asri Kartikawati
A 420 080 166
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan : 1) Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door, 2) Motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai dengan siklus II melalui empat tahapan yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian tindakan kelas adalah : 1) Peningkatan hasil belajar siswa, banyaknya siswa yang memperoleh nilai > 65 pada siklus I sebanyak 22 siswa (55%) dan pada siklus II sebanyak 35 siswa (87,5%), 2) Peningkatan motivasi belajar siswa, banyaknya siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pada siklus I sebanyak 22 siswa (55%) dan pada siklus II sebanyak 29 siswa (72,5%). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa : 1) Penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door dapat meningkatkan hasil belajar siswa, 2) Penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kata kunci : Metode Contextual Teaching and Learning (CTL), Hasil Belajar, Out
Door, Motivasi Belajar.
1
Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu
proses dalam rangka mempengaruhi
siswa agar dapat menyesuaikan diri
sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam diri
siswa yang memungkinkannya untuk
berfungsi secara kuat dalam
kehidupan masyarakat. Pengajaran
bertugas mengarahkan proses ini
agar sasaran dari perubahan itu dapat
tercapai sesuai yang diinginkan
(Hamalik, 2007).
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat dewasa ini menuntut
tersedianya sumber daya manusia
yang berkualitas, yaitu manusia yang
memiliki kesiapan mental dan
kemampuan berpartisipasi
mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sebagai konsekuensi
dari tuntutan itu, maka
penyelanggaraan dunia pendidikan di
Indonesia harus ditingkatkan
kualitasnya melalui perubahan sistem
pendidikan dan penyempurnaan
kurikulum.
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
menuntut materi, metode dan media
pembelajaran serta sistem pengajaran
yang tepat. Ketepatan dalam
menggunakan metode mengajar yang
dilakukan oleh guru akan dapat
membangkitkan motivasi siswa dan
hasil belajar terhadap materi yang
diberikan. Guru dituntut untuk dapat
mengatur, memilih dan menerapkan
pendekatan serta model
pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan,
sehingga dapat tercipta kondisi
pembelajaran yang baik dan tujuan
2
pembelajaran yang ditetapkan dapat
tercapai dengan baik.
Kegiatan belajar mengajar
tidak harus berada dalam situasi
kelas (in door), karena pada dasarnya
anak juga membutuhkan ruang gerak
untuk bebas berekspresi. Kegiatan
belajar mengajar dapat dilakukan di
luar kelas (Out door). Pembelajaran
Out door merupakan pembelajaran
dengan mengajak siswa berada di
luar ruangan kelas selama dalam
lingkungan sekolah dan mengerjakan
tugasnya sambil melihat lingkungan
alam sekitar. Di luar ruangan siswa
dapat merasakan langsung dan
menikmati kebebasan belajar di
ruangan terbuka. Pembelajaran ini
diharapkan dapat memberikan
motivasi dalam melakukan berbagai
aktivitas belajar yang lebih baik serta
tercapainya hasil belajar yang
optimal dan meningkatkan motivasi
siswa untuk belajar. Siswa
diharapkan memiliki ketertarikan
alami serta rasa ingin tahu ketika
menikmati suasana out door.
Melalui aktivitas out door
diharapkan semua aspek
perkembangan siswa dapat
ditingkatkan. Hal ini terjadi karena
aktivitas out door melibatkan multi
aspek perkembangan anak. Aktivitas
out door lebih berperan dalam
mengintegrasikan berbagai potensi
yang dimiliki siswa. Hal ini termasuk
perkembangan fisik, keterampilan
sosial dan pengetahuan budaya, serta
perkembangan emosional dan
intelektual (Mariyana, 2010).
Berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan di SMP Negeri
2 Baki bersama dengan guru biologi,
dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa selama ini masih kurang. Dari
data nilai siswa dapat diketahui
3
bahwa siswa yang sudah mencapai
KKM sebesar 42,5% dari 40 siswa,
dengan batas ketuntasan 63. Dan
selama proses pembelajaran
berlangsung siswa kurang memiliki
motivasi dalam belajar. Hal ini dapat
diketahui dari masih adanya siswa
yang bicara sendiri dengan temannya
pada saat proses pembelajaran
berlangsung, ada pula yang tiduran
dan asik main sendiri.
Proses pembelajaran di SMP
Negeri 2 Baki pun masih
menggunakan metode konvensional
dengan menggunakan metode
ceramah. Pada kegiatan
pembelajaran tersebut siswa
dipandang sebagai objek yang
menerima apa yang diberikan guru,
sedangkan guru ditempatkan sebagai
pusat pengajaran karena guru lebih
aktif dalam proses belajar mengajar.
Hanya pada materi tertentu saja
siswa diajak untuk melakukan
praktikum di laboratorium.
Metode konvensional apabila
digunakan dalam situasi belajar akan
menghambat kreativitas siswa dan
mengabaikan potensi yang ada pada
diri siswa, sehingga pembelajaran
kurang efisien. Untuk mengatasi hal
tersebut maka diperlukan suatu
metode yang dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki siswa. Metode
kontekstual merupakan suatu konsep
belajar yang mampu membantu guru
mengaitkan isi materi pembelajaran
dengan situasi dunia nyata dan
mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan penerapan
kehidupan nyata. Hasil pembelajaran
dengan metode kontekstual
diharapkan menjadi lebih bermakna
bagi siswa, karena proses
pembelajaran berlangsung alamiah
4
dalam bentuk kegiatan bekerja dan
mengalami, bukan transfer
pengetahuan dari guru ke siswa.
Berdasarkan latar belakang di
atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Dan
Motivasi Siswa Menggunakan
Metode Pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (Ctl) Pada
Materi Pokok Ekosistem Kelas Vii
Smp Negeri 2 Baki Tahun Ajaran
2011/2012”.
Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat peningkatan
antara metode Contextual
Teaching and Learning (CTL)
terhadap hasil belajar siswa?
2. Apakah terdapat peningkatan
antara metode Contextual
Teaching and Learning (CTL)
terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan:
1. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode Contextual
Teaching and Learning (CTL).
2. Motivasi belajar siswa dengan
menggunakan metode Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian
ini bermanfaat sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan
hasil belajar dan motivasi siswa
dalam pembelajaran biologi
melalui metode Contextual
Teaching and Learning (CTL),
dan sebagai alternatif untuk
mengembangkan penelitian lain
yang menggunakan metode
5
Contextual Teaching and
Learning (CTL).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Memberikan masukan
kepada siswa bahwa
pencapaian hasil belajar yang
baik dan bermakna
memerlukan motivasi siswa
yang tinggi dan peran siswa
secara aktif dalam proses
belajar mengajar.
b. Bagi Guru
Memberikan informasi
untuk menyelenggarakan
pembelajaran aktif dalam
pengembangan dan
peningkatan kualitas
pendidikan menggunakan
metode Contextual Teaching
and Learning (CTL) untuk
materi pelajaran biologi yang
lain.
c. Bagi Sekolah
Memberi informasi
peningkatan efektifitas dalam
penggunaan metode Contextual
Teaching and Learning (CTL).
d. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk
menerapkan ilmu yang
diperoleh dari bangku kuliah,
serta sebagai upaya untuk
mengembangkan pengetahuan,
sekaligus dapat menambah
wawasan, pengalaman dalam
tahapan proses pembinaan diri
sebagai calon pendidik. Dan
sebagai bahan pertimbangan,
masukan atau referensi untuk
penelitian lebih lanjut.
Metode Penelitian
6
Jenis penelitian ini termasuk
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yaitu penelitian yang dimaksudkan
untuk memberikan informasi
bagaimana tindakan yang tepat untuk
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa. PTK merupakan
kegiatan pemecahan masalah yang
dimulai dari perencanaan (planning),
pelaksanaan (action), pengumpulan
data (observing), menganalisis data
atau informasi untuk memutuskan
sejauh mana kelebihan dan
kelemahan tindakan tersebut
(reflecting).
Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif dengan cara menganalisis
data perkembangan siswa dari siklus
I sampai siklus II.
Indikator pencapaian yang
sesuai dengan tujuan akhir dari
penelitian tindakan kelas ini adalah
pada penelitian ini batas nilai
ketuntasan minimal hasil belajar
yang digunakan yaitu 65. Kriteria
ketuntasan ini meliputi aspek
kognitif. Pada penelitian ini peneliti
menetapkan target keberhasilan 50%
untuk siklus I dan 70% untuk siklus
II yaitu bahwa dalam penelitian ini
dikatakan berhasil apabila siswa
memenuhi standar kriteria ketuntasan
sebanyak 50% dari jumlah siswa
pada siklus I dan 70% dari jumlah
siswa pada siklus II. Sedangkan
kriteria penilaian tes motivasi belajar
yaitu 0 – 25 = Sangat Rendah, 26 –
50 = Rendah, 51 – 75 = Sedang, dan
76 – 100 = Tinggi. Dengan target
keberhasilan 70% dari jumlah siswa.
Hasil Dan Pembahasan
Siklus I
Pada awal pelajaran peneliti
masuk kelas kemudian memberi
salam dan apersepsi. Peneliti
7
meminta salah satu siswa untuk maju
dan memberikan deskripsi tentang
materi yang akan dipelajari. Hal ini
bertujuan untuk mengkonstruksi dan
mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa tentang materi
yang dipelajari. Setelah itu guru
memberikan sebuah permasalahan
kepada siswa dan membagi siswa
menjadi beberapa kelompok. Setelah
siswa membentuk kelompok
kemudian siswa melakukan kegiatan
observasi dan melakukan diskusi
dengan kelompoknya. Apabila
observasi telah selesai dilakukan
maka siswa diminta untuk
menyajikan hasil observasinya
melalui kegiatan presentasi.
Presentasi dilakukan secara
bergantian dan siswa lainnya diminta
untuk memperhatikan dan bertanya.
Sedangkan tugas guru adalah
memberikan konfirmasi. Pada akhir
pertemuan diadakan post test untuk
mengetahui hasil belajar dan
motivasi siswa. Dalam siklus I,
diketahui bahwa siswa masih belum
siap dengan diadakannya post test.
Berdasarkan hasil observasi
pada proses pembelajaran siklus I,
diperoleh bahwa pada saat proses
pembelajaran berlangsung masih
banyak siswa yang belum aktif
bekerja didalam kelomponya. Hanya
siswa-siswa tertentu saja yang
bersungguh-sungguh dalam
melakukan pengamatan. Siswa juga
masih malu-malu dalam bertanya
dan mengemukakan pendapatnya.
Pada siklus I ini sebagian siswa
masih ramai dan tidak
memperhatikan kegiatan presentasi
yang sedang berlangsung. Namun
dalam proses pembelajaran di siklus
I ini siswa lebih termotivasi untuk
belajar dan hasil belajar berupa aspek
8
kognitifnya juga mengalami
peningkatan.
Siklus II
Dalam pembelajaran siklus II
ini siswa sudah duduk rapi sesuai
tempat duduknya dan siap menerima
pembelajaran. Selanjutnya peneliti
memberitahukan gambaran kegiatan
mengenai proses pembelajaran siklus
II ini sebagai perbaikan dari proses
pembelajaran siklus I. Pembelajaran
dilanjutkan dengan peneliti
memberikan pertanyaan mengenai
materi yang telah disampaikan pada
siklus I, kemudian dilanjutkan
dengan menyampaikan apersepsi
mengenai materi yang akan
dipelajari.
Setelah penyampaian dirasa
cukup, maka peneliti melanjutkannya
dengan membagikan gambar
mengenai materi saling
ketergantungan antar ekosistem.
Selanjutnya peneliti meminta salah
satu siswa untuk maju dan
memberikan deskripsi pada salah
satu gambar yang sudah dibagikan.
Hal ini bertujuan untuk
mengkonstruksi dan mengetahui
sejauh mana pengetahuan siswa
tentang materi yang dipelajari.
Setelah itu guru memberikan sebuah
permasalahan kepada siswa dan
membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. Setelah siswa
membentuk kelompok kemudian
siswa melakukan kegiatan observasi
dan melakukan diskusi dengan
kelompoknya. Apabila observasi
telah selesai dilakukan maka siswa
diminta untuk menyajikan hasil
observasinya melalui kegiatan
presentasi. Presentasi dilakukan
secara bergantian dan siswa lainnya
diminta untuk memperhatikan dan
9
bertanya. Sedangkan tugas guru
adalah memberikan konfirmasi.
Pada kegiatan akhir
penerapan metode pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
(CTL) ini mulai berjalan dengan
baik. Pada akhir pertemuan diadakan
post test untuk mengetahui hasil
belajar dan motivasi siswa. Dalam
siklus II siswa sudah terbiasa
melaksanakan post test, walaupun
beberapa siswa terlihat belum siap
untuk mengikuti post test.
Berdasarkan hasil observasi
pada proses pembelajaran siklus II,
secara umum partisipasi siswa dalam
proses pembelajaran mulai ada
peningkatan dibanding pada
pembelajaran pada siklus I. Pada
sikus II ini peneliti lebih banyak
memberikan kesempatan pada siswa
untuk aktif bertanya, menjawab
pertanyaan maupun menanggapi
jawaban yang disampaikan
temannya. Sejak awal pembelajaran
peneliti terus berusaha memotivasi
siswa untuk terus berpartisipasi aktif
selama proses pembelajaran.
Kegiatan selanjutnya peneliti
menerapkan metode pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
(CTL). Dalam kegiatan ini, hampir
semua siswa sudah ikut
berpartisipasi, pembelajaran tidak
didominasi lagi oleh siswa yang aktif
saja, namun siswa yang awalnya
tidak aktif, pada siklus II ini mulai
berani menyampaikan ide atau
gagasannya walaupun masih sedikit
malu-malu. Pada siklus II ini hasil
belajar dan motivasi belajar siswa
mengalami peningkatan yang sangat
baik.
Pembahasan
Tingginya motivasi belajar
siswa dalam proses pembelajaran
10
biologi dapat memperlancar dan
memperbaiki jalannya proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat
dari hasil penelitian yaitu sebelum
dilakukan penelitian 25 dari 40 siswa
(62,5%) kurang termotivasi dalam
pembelajaran biologi. Setelah
dilakukan penelitian, motivasi
belajar siswa mulai meningkat,
dimana prosentase siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi pada
siklus I sebesar 55% dan pada siklus
II sebesar 72,5%. Sedangkan
prosentase siswa yang memiliki
motivasi belajar sedang pada siklus I
sebesar 45% dan pada siklus II
sebesar 27,5 %.
Tabel 4.12 Kondisi Motivasi Belajar Siswa.
No. Kriteria Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1. Tinggi 37,5 % 55 % 72,5 % 2. Sedang 62,5 % 45 % 27,5 %
Kriteria penilaian umtuk
motivasi belajar adalah sebagai
berikut skor 0 – 25 dengan kriteria
sangat rendah, skor 25 – 50 dengan
kriteria rendah, skor 51 – 75 dengan
kriteria sedang, dan 76 – 100 dengan
kriteria tinggi. Peningkatan motivasi
belajar biologi siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
(CTL) dapat dilihat pada gambar 4.1
berikut.
Gambar 4.1 Grafik Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa.
Selain berupaya untuk
meningkatkan motivasi belajar
siswa, penelitian ini juga berupaya
meningkatkan hasil belajar siswa
dari aspek kognitif. Dari penelitian
yang telah dilakukan pada siklus I
didapatkan nilai rata-rata kelas yang
motivasi belajar tinggi; 72,5
01020304050607080
Pra Siklus Siklus I Siklus II
PRO
SEN
TA
SE
Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
11
dicapai siswa sebesar 64,25. Dimana
siswa yang nilainya mencapai KKM
(65) yaitu ada 22 siswa (55%) dan
yang belum mencapai KKM ada 18
siswa (45%). Pada siklus I peneliti
menetapkan target keberhasilan 50%,
dari hasil yang diperoleh pada siklus
I ini berarti target yang ditetapkan
sudah dapat tercapai. Pada tindakan
kelas siklus II setelah dilakukan
berbagai revisi dari tindakan siklus I
diperoleh adanya peningkatan hasil
belajar siswa. Pada aspek kognitif
siswa yang mencapai KKM ada 35
siswa (87,5%) dan siswa yang belum
mencapai KKM ada 5 siswa (12,5),
dengan nilai tertinggi 100 dan nilai
terendah 45. Pada siklus II peneliti
menetapkan target keberhasilan 70%,
dari hasil yang diperoleh pada siklus
II ini berarti target sudah tercapai.
Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan metode pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
(CTL) dapat meningkatkan
kemampuan kognitif siswa pada
setiap siklusnya.
Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif.
Keterangan Siklus I Siklus II Nilai maksimal 95 100 Nilai minimal 55 45 Rata-rata kelas 64,25 78,12 Banyak siswa yang mencapai KKM (65)
22 (55%) 35 (87,5%)
Target Ketercapaian 50% (Tercapai)
70% (Tercapai)
Gambar 4.2 Grafik Nilai Rata-Rata
Kelas Siswa.
Gambar 4.3 Bagan Ketercapaian Hasil Belajar Siswa.
Kesimpulan
1. Penerapan metode pembelajaran
Contextual Teaching and
Learning (CTL) melalui
pembelajaran out door dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
Siklus I Siklus II
50%70%
55%
87,50%
Ketercapaian Hasil Belajar Siswa
Target Ketercapaian Ketercapaian
12
pada materi pokok ekosistem
kelas VII B SMP N 2 Baki tahun
pelajaran 2011/2012.
2. Penerapan metode pembelajaran
aktif Contextual Teaching and
Learning (CTL) melalui
pembelajaran out door dapat
meningkatkan motivasi belajar
siswa pada materi pokok
ekosistem kelas VII B SMP N 2
Baki tahun pelajaran 2011/2012.
Saran
1. Bagi Guru
a. Dalam menyampaikan materi
pelajaran hendaknya mampu
memilih metode yang tepat
sehingga materi yang disajikan
mudah diterima dan dipahami
siswa.
b. Hendaknya guru dapat
menyajikan materi pelajaran
menggunakan metode
pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
melalui pembelajaran out door
dengan baik.
c. Guru hendaknya menerapkan
proses pembelajaran yang lebih
menarik dengan harapan siswa
tidak bosan selama
berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar.
d. Guru hendaknya memberikan
perhatian yang lebih terhadap
siswa yang belum mencapai
KKM. Dengan cara
memberikan bimbingan dalam
belajar maupun jam pelajaran
tambahan.
2. Bagi Siswa
a. Hendaknya siswa dapat
memberikan respon yang baik
terhadap guru dalam
menyajikan materi
menggunakan metode
pembelajaran Contextual
13
Teaching and Learning (CTL)
melalui pembelajaran out door.
b. Siswa hendaknya lebih
bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran di kelas agar
dapat meningkatkan motivasi
dalam proses belajar mengajar.
c. Siswa hendaknya tidak takut
dan malu dalam menanyakan
materi yang dianggap sulit
kepada guru.
3. Bagi Peneliti
a. Peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian sejenis
sedapat mungkin terlebih
dahulu menganalisis kembali
perangkat pembelajaran yang
telah dibuat untuk disesuaikan
penggunaannya.
b. Selain itu hendaknya penelitian
ini dapat digunakan sebagai
acuan penelitian selanjutnya
dengan mengaitkan aspek-
aspek yang belum diungkapkan
dan dikembangkan.
Daftar Pustaka
Hamalik Oemar. 2007. Proses
Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Mariyana Rita. 2010. Pengelolaan
Lingkungan Belajar.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.