penumpukan anggaran-chapter5

5
100 Satker yang menjadi objek penelitian, yang meliputi Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda Tangan SPM, dan Bendahara Pengeluaran. Hasil wawancara kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik untuk mendapatkan tema yang berkaitan dengan penelitian ini. Selanjutnya dari hasil dokumentasi dan wawancara, disusunlah suatu simpulan dari hasil penelitian dengan mengemukakan keterbatasan penelitian. Selain itu, penulis mencoba memberikan rekomendasi kepada pemerintah, dalam hal ini Satker terkait dalam mengatasi permasalahan pencairan anggaran maupun instansi pemerintah yang terkait dengan perumusan kebijakan pencairan anggaran. 7.2. Simpulan Hasil analisis dan diskusi pada Bab VI di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pola pencairan anggaran belanja pemerintah pusat pada Satker di wilayah bayar KPPN Purwokerto tahun anggaran 2013 masih menunjukkan terjadinya kecenderungan penumpukan pencairan anggaran di akhir tahun. b. Kecenderungan penumpukan pencairan anggaran belanja pemerintah pusat di tahun anggaran disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini: 1) Perencanaan Anggaran Masalah dalam perencanaan anggaran antara lain pemblokiran anggaran, ketidaksesuaian antara rencana kegiatan dalam RKA-KL dan DIPA yang disahkan, adanya APBN Perubahan yang menimbulkan kegiatan fisik baru, maupun kendala administrasi.

Upload: abahdaftar

Post on 29-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

EVALUASI PENUMPUKAN PENCAIRAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT DI AKHIR TAHUN ANGGARAN PADA SATUAN KERJAPenulis: SolikhinPembimbing: Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt.

TRANSCRIPT

  • 100

    Satker yang menjadi objek penelitian, yang meliputi Kuasa Pengguna Anggaran,

    Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda Tangan SPM, dan Bendahara

    Pengeluaran. Hasil wawancara kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik

    untuk mendapatkan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.

    Selanjutnya dari hasil dokumentasi dan wawancara, disusunlah suatu

    simpulan dari hasil penelitian dengan mengemukakan keterbatasan penelitian.

    Selain itu, penulis mencoba memberikan rekomendasi kepada pemerintah, dalam

    hal ini Satker terkait dalam mengatasi permasalahan pencairan anggaran maupun

    instansi pemerintah yang terkait dengan perumusan kebijakan pencairan anggaran.

    7.2. Simpulan

    Hasil analisis dan diskusi pada Bab VI di atas dapat disimpulkan sebagai

    berikut:

    a. Pola pencairan anggaran belanja pemerintah pusat pada Satker di wilayah

    bayar KPPN Purwokerto tahun anggaran 2013 masih menunjukkan terjadinya

    kecenderungan penumpukan pencairan anggaran di akhir tahun.

    b. Kecenderungan penumpukan pencairan anggaran belanja pemerintah pusat di

    tahun anggaran disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:

    1) Perencanaan Anggaran

    Masalah dalam perencanaan anggaran antara lain pemblokiran anggaran,

    ketidaksesuaian antara rencana kegiatan dalam RKA-KL dan DIPA yang

    disahkan, adanya APBN Perubahan yang menimbulkan kegiatan fisik

    baru, maupun kendala administrasi.

  • 101

    2) Pelaksanaan Anggaran

    Beberapa kendala dalam pelaksanaan anggaran antara lain adanya

    kegiatan yang memerlukan revisi DIPA, keterlambatan penerimaan

    DIPA, Satker kurang disiplin dalam mengikuti jadwal kegiatan dalam

    DIPA, dan rencana penarikan dana tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

    3) Pengadaan Barang/Jasa

    Permasalahan terkait pengadaan barang/jasa adalah kurangnya pejabat

    pengadaan yang mempunyai sertifikat, kekhawatiran pejabat pengadaan

    terhadap aparat penegak hukum dan aparat pemeriksa, keterlambatan

    proses pelelangan, kegagalan pelelangan, adanya petugas baru yang

    menjadi pejabat lelang akibat proses mutasi pejabat lama.

    4) Sumber Daya Manusia

    Permasalahan sumber daya manusia Satker yang mengelola keuangan di

    antaranya adalah kurangnya jumlah pegawai, adanya perangkapan

    pekerjaan, kurangnya kompetensi pegawai, kerja sama pegawai yang

    kurang baik, pola mutasi, dan kebiasaan menunda pencairan.

    5) Regulasi Pengelolaan Anggaran

    Beberapa hal yang dapat menyebabkan adanya penumpukan pencairan

    anggaran belanja pemerintah pusat di akhir tahun anggaran adalah aturan

    tentang revisi DIPA yang terlambat diterbitkan dan selalu berubah setiap

    tahun, pedoman pelaksanaan pencairan anggaran yang bersifat khusus,

    dan tidak adanya sanksi atas peraturan tentang perencanaan kas.

  • 102

    c. Faktor yang paling mempengaruhi penumpukan pencairan anggaran belanja

    pemerintah pusat di akhir tahun adalah faktor perencanaan anggaran. Hal

    tersebut dikarenakan perencanaan anggaran adalah tahap awal Satker dalam

    memulai mengelola anggarannya, sehingga permasalahan dalam perencanaan

    anggaran akan menyebabkan timbulnya faktor lain yang mengakibatkan

    penumpukan pencairan anggaran.

    d. Pola pencairan anggaran belanja pemerintah pusat pada Satker di wilayah

    bayar KPPN Purwokerto dipengaruhi oleh coercive isomorphism, yaitu

    pemblokiran anggaran dan belum adanya aturan pencairan anggaran, seperti

    aturan tentang petunjuk pencairan anggaran yang bersumber dari dana khusus

    seperti dana PNBP, pinjaman, SBSN, maupun hibah. Hal tersebut memaksa

    Satker untuk menunda melakukan pencairan anggaran. Selain coercive

    isomorphism, pola pencairan anggaran belanja juga dipengaruhi oleh

    normative isomorphism yang dibuktikan dengan adanya komitmen Satker

    untuk mengikuti perencanaan pencairan anggaran maupun IKU yang telah

    ditetapkan di awal tahun.

    7.3. Keterbatasan Penelitian

    Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    a. Penelitian ini hanya mengevaluasi terjadinya kecenderungan penumpukan

    pencairan anggaran belanja pemerintah pusat di akhir tahun anggaran,

    sehingga tidak mengevaluasi tentang pencairan transfer ke daerah maupun

    anggaran belanja daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah.

  • 103

    b. Penelitian ini menggunakan anggaran belanja pemerintah pusat secara total,

    tidak dirinci menurut jenis belanja, karena penulis kesulitan dalam melakukan

    pengumpulan data.

    c. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah terbatas pada empat

    Satker di wilayah bayar KPPN Purwokerto, yaitu KPPN Purwokerto, Kantor

    Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Pengadilan Agama Banyumas,

    dan Pembangunan Jalur Ganda Cirebon-Kroya, dan lebih menekankan

    pencairan anggaran tahun anggaran 2013.

    7.4. Rekomendasi

    Berdasarkan dengan simpulan penelitian di atas, peneliti memberikan

    rekomendasi kepada Satker, DJA, dan DJPBN.

    1. Rekomendasi kepada Satker

    a. Menyusun perencanaan anggaran dengan akurat sesuai skala prioritas dan

    melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan dalam pengesahan DIPA

    agar tidak terjadi pemblokiran anggaran.

    b. Menyusun rencana kegiatan dan rencana pencairan anggaran dengan baik,

    mengikuti dan mematuhi setiap rencana yang telah disusun.

    c. Melaksanakan proses pengadaan barang/jasa, terutama untuk kegiatan yang

    memerlukan pelelangan, segera setelah menerima DIPA.

    d. Menambah jumlah pegawai pengelola keuangan atau tidak membebaninya

    dengan memberikan perangkapan pekerjaan lain.

  • 104

    e. Memberikan kesempatan kepada para pejabat pengelola keuangan untuk

    selalu meningkatkan kompetensi di bidang pengelolaan keuangan negara.

    f. Selalu berkoordinasi dengan instansi yang terkait pengelolaan keuangan.

    g. Mempunyai komitmen dan integritas tinggi dalam mengelola anggaran

    secara ekonomis, efektif, dan efisien.

    2. Rekomendasi kepada DJA

    a. Lebih teliti dalam proses pengesahan DIPA agar tidak terjadi kesalahan,

    terutama kesalahan administratif.

    b. Segera menerbitkan aturan revisi DIPA setelah adanya pengesahan DIPA.

    c. Menyusun aturan tentang revisi DIPA yang dapat diberlakukan tidak hanya

    untuk satu tahun anggaran saja.

    3. Rekomendasi kepada DJPBN

    a. Menyusun kebijakan yang lebih tegas tentang rencana penarikan dana

    dengan mempertimbangkan kondisi Satker.

    b. Segera menerbitkan aturan tentang petunjuk pencairan anggaran yang

    menggunakan sumber dana yang belum ada regulasi yang mengaturnya

    karena sebelumnya tidak ada penggunaan sumber dana tersebut.

    c. Menyusun kebijakan tentang pencairan anggaran di akhir tahun yang lebih

    bisa diterima oleh semua pihak.