perda no 04 thn 2008 ttg dinas daerahditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2008/madiun4-2008.pdf · p...
TRANSCRIPT
P
PEMERINTAH KOTA MADIUN
PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN
NOMOR 04 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MADIUN,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, maka perlu dilaksanakan penataan kembali
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ;
b. bahwa Peraturan Daerah Kota Madiun yang mengatur tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
sudah tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sehingga
perlu diganti ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa
Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 45) ;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890) ;
- 2 -
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389) ;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1982 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3244) ;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4194) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741) ;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten/Kota ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;
10. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan
Kota Madiun ;
- 3 -
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MADIUN
dan
WALIKOTA MADIUN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA DINAS DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Madiun.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Madiun.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.
4. Walikota adalah Walikota Madiun.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Madiun.
6. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Madiun yang
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD
adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas.
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan
Fungsional pada Dinas Daerah yang diatur sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah, terdiri dari :
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ;
b. Dinas Kesehatan ;
- 4 -
c. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial ;
d. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ;
e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
f. Dinas Pekerjaan Umum ;
g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata ;
h. Dinas Pertanian ;
i. Dinas Pendapatan Daerah ;
j. Dinas Pasar ;
k. Dinas Kebersihan dan Pertamanan ;
BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3
Setiap Dinas Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dipimpin
oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga
Pasal 4
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda
dan Olah Raga, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Ketenagaan, membawahi :
1. Seksi Pembinaan Tenaga Administrasi/Non Teknis ;
2. Seksi Pembinaan Tenaga Teknis Pendidikan TK, SD
dan SMP ;
3. Seksi Pembinaan Tenaga Teknis Pendidikan
Menengah ;
- 5 -
d. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi :
1. Seksi Pendidikan TK dan SD ;
2. Seksi Pendidikan SMP ;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan TK, SD dan
SMP ;
e. Bidang Pendidikan Menengah, membawahi :
1. Seksi Pendidikan Menengah Umum ;
2. Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan ;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah ;
f. Bidang Pendidikan Non Formal, Pembinaan Kepemudaan
dan Keolahragaan, membawahi :
1. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal dan
Pendidikan Anak Usia Dini ;
2. Seksi Pembinaan Kepemudaan dan Keolahragaan ;
3. Seksi Pembinaan Perpustakaan Sekolah ;
g. Bidang Kebudayaan, membawahi :
1. Seksi Pembinaan Kesenian Sekolah ;
2. Seksi Pembinaan Kesenian Masyarakat, Sejarah
Nilai-Nilai Tradisional, Museum dan Kepurbakalaan ;
h. UPTD ;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini.
Pasal 5
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga merupakan
unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pendidikan, Kebudayaan,
Kepemudaan dan Olah Raga.
Pasal 6
(1) Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan
Olah Raga berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
- 6 -
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan
Olah Raga menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan
Olah Raga ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Dinas Kesehatan
Pasal 7
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Kesehatan Keluarga, membawahi :
1. Seksi Anak, Remaja dan Usia Lanjut ;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana ;
3. Seksi Gizi ;
d. Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, membawahi :
1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit ;
2. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular ;
3. Seksi Penyehatan Lingkungan ;
e. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat,
membawahi :
1. Seksi Usaha Kesehatan Sekolah ;
2. Seksi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ;
3. Seksi Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ;
- 7 -
f. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
1. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan ;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Khusus dan
Rujukan ;
3. Seksi Akreditasi Pelayanan Kesehatan ;
g. UPTD ;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II
Peraturan Daerah ini.
Pasal 8
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di
bidang Kesehatan.
Pasal 9
(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang Kesehatan berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Kesehatan ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesehatan ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, terdiri
dari :
a. Kepala Dinas ;
- 8 -
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja,
membawahi :
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja ;
2. Seksi Pelatihan Kerja dan Transmigrasi ;
d. Bidang Perlindungan Tenaga Kerja, membawahi :
1. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan
Jamsostek ;
2. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan ;
e. Bidang Kesejahteraan Sosial, membawahi :
1. Seksi Bina Swadaya Sosial ;
2. Seksi Rehabilitasi Sosial ;
3. Seksi Bantuan Perlindungan Sosial dan
Kepahlawanan ;
f. UPTD ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran III Peraturan Daerah ini.
Pasal 11
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial merupakan unsur pelaksana otonomi
daerah di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
Pasal 12
(1) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Sosial, berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
- 9 -
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Tenaga Kerja dan Sosial menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Sosial ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Sosial ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Pasal 13
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Komunikasi dan Informatika, membawahi :
1. Seksi Pos dan Telekomunikasi ;
2. Seksi Frekuensi Radio dan Sarana Komunikasi ;
d. Bidang Angkutan Darat, membawahi :
1. Seksi Angkutan Orang ;
2. Seksi Angkutan Barang ;
e. Bidang Lalu Lintas Darat, membawahi :
1. Seksi Rekayasa Lalu Lintas;
2. Seksi Sarana dan Prasarana lalu Lintas ;
3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian ;
f. UPTD ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 10 -
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini.
Pasal 14
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan unsur
pelaksana otonomi daerah di bidang Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika.
Pasal 15
(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai
tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
- 11 -
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil,
membawahi :
1. Seksi Pendaftaran Penduduk ;
2. Seksi Pencatatan Sipil ;
d. Bidang Pengelolaan Informasi dan Pengendalian
Kependudukan, membawahi :
1. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan;
2. Seksi Pengendalian Perkembangan Kependudukan ;
e. UPTD ;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini.
Pasal 17
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur
pelaksana otonomi daerah di bidang Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.
Pasal 18
(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil ;
- 12 -
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
Dinas Pekerjaan Umum
Pasal 19
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Bina Marga, membawahi :
1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan ;
2. Seksi Pemeliharaan Alat Berat, Jalan dan Jembatan ;
d. Bidang Tata Kota, membawahi :
1. Seksi Tata Ruang ;
2. Seksi Pengawasan Bangunan ;
e. Bidang Cipta Karya, membawahi :
1. Seksi Bangunan Gedung dan Permukiman ;
2. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Drainase ;
3. Seksi Penanggulangan Air Kotor ;
f. UPTD ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran VI Peraturan Daerah ini.
Pasal 20
- 13 -
Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah
di bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan dan Bidang
Penataan Ruang.
Pasal 21
(1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang Pekerjaan Umum,
Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di Bidang Pekerjaan Umum,
Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan
dan Bidang Penataan Ruang ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Pekerjaan
Umum, Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata
Pasal 22
(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Pariwisata, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
- 14 -
c. Bidang Perindustrian, Energi dan Sumber Daya Mineral,
membawahi :
1. Seksi Sarana Industri ;
2. Seksi Usaha dan Bimbingan Produksi ;
3. Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral ;
d. Bidang Perdagangan, membawahi :
1. Seksi Bimbingan Usaha Perdagangan dan
Perlindungan Konsumen ;
2. Seksi Pendaftaran Perusahaan ;
3. Seksi Metrologi ;
e. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, membawahi :
1. Seksi Kelembagaan Koperasi ;
2. Seksi Pemberdayaan Koperasi ;
3. Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah ;
f. Bidang Kepariwisataan, membawahi :
1. Seksi Pengembangan Kepariwisataan ;
2. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Kepariwisataan ;
g. UPTD ;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Daerah ini.
Pasal 23
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang
Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral,
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Kapariwisataan.
Pasal 24
(1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan, Energi dan
Sumber Daya Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan
Pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
- 15 -
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian,
Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah dan Pariwisata ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Perindustrian, Perdagangan, Energi dan
Sumber Daya Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah dan Pariwisata ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya
Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan
Pariwisata ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedelapan
Dinas Pertanian
Pasal 25
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan,
membawahi :
1. Seksi Tanaman Pangan dan Holtikultura ;
2. Seksi Perkebunan dan Kehutanan ;
3. Seksi Perlindungan Tanaman dan Penyuluhan ;
d. Bidang Peternakan dan Perikanan, membawahi :
1. Seksi Peternakan ;
2. Seksi Perikanan ;
3. Seksi Kesehatan Hewan ;
- 16 -
e. UPTD ;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VIII
Peraturan Daerah ini.
Pasal 26
Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di
bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
Pasal 27
(1) Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Pertanian menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan, berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan, berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kesembilan
Dinas Pendapatan Daerah
Pasal 28
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
- 17 -
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan, membawahi :
1. Seksi Pendaftaran ;
2. Seksi Pendataan ;
d. Bidang Penetapan dan Pembukuan, membawahi :
1. Seksi Penetapan ;
2. Seksi Pembukuan dan Pelaporan ;
e. Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan
Bangunan dan Bagi Hasil, membawahi :
1. Seksi Pendapatan Asli Daerah ;
2. Seksi Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil ;
3. Seksi Pengaduan dan Keberatan ;
f. UPTD ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran IX Peraturan Daerah ini.
Pasal 29
Dinas Pendapatan Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi
daerah di bidang Pendapatan Daerah.
Pasal 30
(1) Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Pendapatan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Pendapatan Daerah menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pendapatan
Daerah ;
- 18 -
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Pendapatan Daerah ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendapatan
Daerah ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kesepuluh
Dinas Pasar
Pasal 31
(1) Susunan Organisasi Dinas Pasar, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Penataan dan Retribusi, membawahi :
1. Seksi Penataan dan Perizinan ;
2. Seksi Penerimaan dan Penagihan ;
3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan ;
d. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan, membawahi :
1. Seksi Kebersihan ;
2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan ;
3. Seksi Instalasi Listrik dan Air ;
e. Bidang Ketertiban, membawahi :
1. Seksi Pengawasan Pasar ;
2. Seksi Keamanan dan Ketertiban ;
f. UPTD ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pasar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah ini.
Pasal 32
- 19 -
Dinas Pasar merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang
Pengelolaan Pasar.
Pasal 33
(1) Dinas Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang Pengelolaan Pasar berdasarkan
asas otonomi.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Pasar menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan Pasar ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Pengelolaan Pasar ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan
Pasar ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kesebelas
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Pasal 34
(1) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan, terdiri
dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan ;
c. Bidang Kebersihan, membawahi :
1. Seksi Kebersihan Lingkungan dan Jalan ;
2. Seksi Angkutan Sampah ;
3. Seksi Pengelolaan Sampah ;
d. Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan
Umum, membawahi :
- 20 -
1. Seksi Pertamanan;
2. Seksi Permakaman ;
3. Seksi Penerangan Jalan Umum ;
e. UPTD ;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran XI Peraturan Daerah ini.
Pasal 35
Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana
otonomi daerah di bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan.
Pasal 36
(1) Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Kebersihan dan Pertamanan
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan
Kebersihan dan Pertamanan ;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan
Kebersihan dan Pertamanan ;
d. pembinaan UPTD ;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 37
- 21 -
Pada setiap Dinas Daerah dapat ditetapkan Kelompok Jabatan
Fungsional yang mempunyai tugas sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 38
(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi
dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan
Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar
Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab
memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan
masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada
waktunya.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi
dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai
bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.
(6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi
dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada
bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.
BAB VII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 39
- 22 -
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul
Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan setelah berkonsultasi dengan Gubernur.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi
dan Kepala UPTD diangkat dan diberhentikan oleh Walikota
dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul
Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
BAB VIII
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 40
Rincian tugas dan fungsi Dinas Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 41
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Walikota.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 42
Semua tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Dinas Daerah
sebagai akibat dari ketentuan yang diatur dalam :
1. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 6 Tahun 2000 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah ;
2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kesejahteraan Sosial dan Tenaga Kerja ;
- 23 -
3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil ;
masih tetap dilaksanakan sampai dengan dilantik/ditugaskannya
Pejabat sesuai dengan Peraturan Daerah ini.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka :
1. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kesejahteraan Sosial dan Tenaga Kerja ;
2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil ;
3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal ;
4. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendapatan ;
5. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 22 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kebersihan dan Lingkungan Hidup ;
6. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan ;
7. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan ;
8. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Perhubungan ;
9. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 26 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum ;
- 24 -
Diundangkan di M A D I U N pada tanggal 10 Nopember 2008
Plt. SEKRETARIS DAERAH
ttd
BUDIONO LEMBARAN DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2008 NOMOR 3/D
10. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 27 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pasar
;
11. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian ;
12. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga ;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 44
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah Kota Madiun.
Ditetapkan di M A D I U N
pada tanggal 21 Juli 2008
WALIKOTA MADIUN,
ttd
KOKOK RAYA