perda16 2011 kab.tanggamus
TRANSCRIPT
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 1/74
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 16
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2011–2031
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGGAMUS,
Menimbang : a. bahwa ruang merupakan komponen lingkungan hidup yang bersifat terbatasdan tidak terbaharui, sehingga perlu dikelola secara bijaksana dandimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang
dan generasi yang akan datang;b. bahwa perkembangan pembangunan khususnya pemanfaatan ruang di
wilayah Kabupaten Tanggamus diselenggarakan dalam rangkameningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensisumberdaya alam, sumberdaya buatan, dan sumberdaya manusia dengantetap memperhatikan daya dukung, daya tampung, dan kelestarianlingkungan hidup;
c. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007tentang Penataan Ruang, dan adanya pembentukan Kabupaten Pringsewu
yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tanggamus sehingga perlupenataan ruang wilayah Kabupaten Tanggamus dalam satu kesatuan tatalingkungan berlandasan kondisi fisk, kondisi sosial budaya, dan kondisisosial ekonomi melalui penetapan tata ruang wilayah dari tahun 2011-2031;
d. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 04 Tahun 2005tentang Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Tanggamus, sudah tidak sesuailagi dengan perkembangan sehingga perlu dilakukan penyempurnaan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tercantum huruf a, huruf b,
huruf c, dan huruf d, maka perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanggamus Tahun 2011-2031;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2 U d U d N 5 T h 1990 K i S b D
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 2/74
4412);
6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377 );
7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 84, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4411);
8. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4433);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
10. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4444 );11. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723 );
12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725 );
13. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4739);
14. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4746);
15. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan InformasiPublik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);16. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4849);
17. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, TambahanL b N R blik I d i N 4851)
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 3/74
Nomor 5059);
24. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5068);
25. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan KawasanPermukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
26. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan PeraturanPerundanga-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);27. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3445);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan SebagianUrusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 106, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3769);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 127, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4145);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4453);32. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4624);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 Tentang Penyediaan danPemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4628);
35. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan LembaranN R blik I d i N 4655)
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 4/74
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
40. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4859);
41. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan SumberDaya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858);
42. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara PerubahanPeruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5097);43. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103)
44. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang WilayahPertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110);
45. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111);
46. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk Dan Tata CaraPeran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160);
47. Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana diubahdengan Peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2006 tentang Perubahan atasPeraturan Presiden Nomor 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah BagiPelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
48. Permendagri Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan BatasDaerah;
49. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 256/Kpts-11/2000tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi
Lampung + 1.004.735 (satu juta empat ribu tujuh ratus tiga puluh lima)Hektar;
50. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007 tentangPedoman Teknik Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta SosialBudaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang;
51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 tentangP d K it i T k i K B did
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 5/74
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN TANGGAMUS
Dan
BUPATI TANGGAMUS
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAHKABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2011-2031
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Pemerintah Pusat adalah Pemerintah.2. Provinsi adalah Provinsi Lampung.3. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Lampung.4. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Lampung5. Kepala Daerah adalah Bupati Tanggamus yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Tanggamus.7. Kabupaten adalah Kabupaten Tanggamus dalam wilayah Provinsi Lampung.8. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Tanggamus yang berada di
wilayah Provinsi Lampung.9. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara,
sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup Iainnya hidup danmelakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya.
10. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola ruang.
11. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, danpengendalian pemanfaatan ruang.
12. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.13. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten adalah tujuan yang ditetapkan pemerintah
daerah kabupaten yang merupakan arahan perwujudan visi dan misi pembangunan jangka panjang kabupaten pada aspek keruangan, yang pada dasarnya mendukungterwujudnya ruang wilayah nasional yang aman nyaman produktif dan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 6/74
17. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disebut PKW adalah kawasan perkotaan yangberfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.
18. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaan yangberfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
19. Pusat Kegiatan Lokal Promosi yang selanjutnya disebut PKLp adalahpusat kegiatan yangdipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL dengan persyaratanpusat kegiatan tersebut merupakan kota-kota yang telah memenuhi persyaratan PusatPelayanan Kawasan (PPK).
20. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
21. Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disebut PPL adalah pusat permukiman
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.22. Rencana sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten adalah rencana aringan
prasarana wilayah yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupatendan untuk melayani kegiatan yang memiliki cakupan wilayah layanan prasarana skalakabupaten.
23. Rencana sistem perkotaan di wilayah kabupaten adalah rencana susunan kawasanperkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang menunjukkanketerkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hirarki pelayanan dengan
cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten.24. Rencana pola ruang wilayah kabupaten adalah rencana distribusi peruntukan ruangwilayah kabupaten yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya yang dituju sampai dengan akhir masa berlakunya RTRW kabupaten yangmemberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kabupaten hingga 20 (dua puluh)tahun mendatang.
25. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten adalah arahan pengembangan wilayahuntuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang wilayah kabupaten sesuai denganRTRW kabupaten melalui penyusunan dan pelaksanaan program
penataan/pengembangan kabupaten beserta pembiayaannya, dalam suatu indikasiprogram utama jangka menengah lima tahunan kabupaten yang berisi rencanaprogram utama, sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan.
26. Indikasi program utama jangka menengah lima tahunan adalah petunjuk yangmemuat usulan program utama, lokasi, besaran, waktu pelaksanaan, sumber dana, daninstansi pelaksana dalam rangka mewujudkan ruang kabupaten yang sesuai denganrencana tata ruang.
27. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten adalah - ketentuan
yang dibuat atau disusun dalam upaya mengendalikan pemanfaatan ruang wilayahkabupaten agar sesuai dengan RTRW kabupaten yang berbentuk ketentuan umumperaturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahansanksi untuk wilayah kabupaten.
28. Ketentuan umum peraturan zonasi sistem kabupaten adalah ketentuan umum yangmengatur pemanfaatan ruang/penataan kabupaten dan unsur-unsur pengendalianpemanfaatan ruang yang disusun untuk setiap kiasifikasi peruntukan/fungsi ruang
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 7/74
34. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungikelestarian Lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan,
dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.35. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan olehpemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan HutanLindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikanperlindungan kepada kawasan sekitarnya maupun bawahannya sebagai pengatur tataair, pencegahan banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.
36. Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia,dan sumberdaya buatan.
37. Kawasan permukiman adalah bagian dari Lingkungan hidup di luar kawasan lindung,baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagaiLingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yangmendukung prikehidupan dan penghidupan.
38. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagaitempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dankegiatan ekonomi.
39. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertaniandengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatandan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
40. Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yangpenggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuhsecara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
41. Kawasan Resapan Air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer) yangberguna sebagai sumber air.
42. Sempadan Pantai adalah kawasan perlindungan setempat sepanjang pantai yangmempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian dan kesucian pantai,keselamatan bangunan, dan tersedianya ruang untuk lain lintas umum.
43. Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk sungaibuatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
44. Kawasan sekitar Danau/Waduk adalah kawasan sekeliling danau atau waduk yangmempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
danau/waduk.45. Kawasan Suaka Alam adalah kawasan yang mewakili ekosistem khas yang merupakanhabitat alami yang memberikan perlindungan bagi perkembangan flora dan fauna yang khas dan beraneka ragam
46. Kawasan Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dengansistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan,pariwisata rekreasi dan pendidikan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 8/74
dan masyarakat untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik untuk pertumbuhanekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
51. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskankarena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatannegara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/ataulingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
52. Kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskankarena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadapekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
53. Kawasan Pesisir adalah wilayah pesisir tertentu yang ditunjukan dan atau ditetapkanoleh pemerintah berdasarkan kriteria tertentu, seperti karakter fisik, biologi, sosial dan
ekonomi untuk dipertahankan keberadaannya.54. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yangdipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan/ataubongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapidengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjangpelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.
55. Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah danmemasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmupengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkankesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
56. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan danpemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai daripraproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakandalam suatu sistem bisnis perikanan.
57. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,
pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalamagroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal,tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagikesejahteraan masyarakat.
58. Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibitdan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budi daya ternak, panen,pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya.
59. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral, batubara dan panas bumi yangmeliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatanpascatambang.
60. Wilayah Pertambangan, yang selanjutnya disebut WP, adalah wilayah yang memilikipotensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasipemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 9/74
66. Lingkungan Hidup adalah Pertamaan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, danmakhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.67. Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
68. Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan kedalamnya.
69. Konservasi adalah pengelolaan pemanfaatan oleh manusia terhadap biosfer sehinggadapat menghasilkan manfaat berkelanjutan yang terbesar kepada generasi sekarangsementara mempertahankan potensinya untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi
generasi akan datang (suatu variasi defenisi pembangunan berkelanjutan).70. Pulau Kecil adalah pulau dengan ukuran luas kurang atau sama dengan 10.000 km2,
jumlah penduduk kurang dari 200.000 jiwa, terpisah dari pulau induk, bersifatinsular, memiliki biota indemik, memiliki daerah tangkapan air yang relatif kecil dansempit, kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakatnya bersifat khas dan berbedadengan pulau induk
71. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melaluimembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.72. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatuwilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapidampak buruk bahaya tertentu.
73. Kawasan Pertahanan Negara adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional yangdigunakan untuk pertahanan.
74. Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum
adat , korporasi, dan atau pemangku keopentingan non pemerintah lain dalampenyelenggaraan penataan ruang.
75. Peran serta masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat yang timbul ataskehendak dan prakarsa masyarakat, untuk berminat dan bergerak dalampenyelenggaraan penataan ruang.Pembangunan berkelanjutan yang berwawasanlingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkunganhidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjaminkemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa
depan.76. Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan77. Peran masyarakat adalah berpartisipasi aktif dalam perencanaan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang78. Kawasan peruntukan pertambangan adalah wilayahn yang memiliki sumber daya
tambang yang berwujud padat, cair atau gas berdasarkan peta/data geologi danmerupakan tempat dilakukan seluruh tahapan kegiatan pertambangan yang meliputi :
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 10/74
83. Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang
dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan.84. TPA (Tempat pemrosesan akhir) adalah tempat untuk memroses dan mengembalikansampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan
BAB IIRUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Lingkup Wilayah Perencanaan mencakup seluruh ruang Kabupaten dengan batas yangditentukan berdasarkan aspek adinistratif yang meliputi ruang daratan dan ruangperairan sebagaimana tergambar dalam peta pada Lampiran I Peraturan Daerah ini.
(2) Kabupaten Tanggamus secara geografis terletak pada 104° 18’ ‐ 105° 12’ Bujur Timur
dan 05° 05’ ‐ 05° 56’ Lintang Selatan.
(3) Kabupaten Tanggamus memiliki luas daratan kurang lebih 2.855,46 km2, dan luas
wilayah lautan kurang lebih 1.799,50 km2, sehingga luas total wilayah daratan danlautan adalah kurang lebih 4.654,96 km2 (empat ribu enam ratus lima puluh empatkoma sembilan puluh enam).
(4) Batas wilayah Kabupaten Tanggamus meliputi :a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Tengah;b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran;c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; dand. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.
(5) Lingkup wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten meliputia. Kecamatan Wonosobo dengan luas daratan 209,63 km2;b. Kecamatan Semaka dengan luas daratan 170,90 km2;c. Kecamatan Bandar Negeri Semuong dengan luas daratan 98,12 km2;d. Kecamatan Kota Agung dengan luas daratan 76,93 km2 ;e. Kecamatan Pematang Sawa dengan luas daratan 185,29 km2;f. Kecamatan Kota Agung Timur dengan luas daratan 73,33 km2;
g. Kecamatan Kota Agung Barat dengan luas daratan 101,30 km2;h. Kecamatan Pulau Panggung dengan luas daratan 437,21 km2;i. Kecamatan Air Naningan dengan luas daratan186,35 km2; j. Kecamatan Ulu Belu dengan luas daratan 323,08 km2;k. Kecamatan Talang Padang dengan luas daratan 45,13 km2;l. Kecamatan Sumberejo dengan luas daratan 56,77 km2;
K t Gi ti d l d t 32 53 k 2
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 11/74
k. Pulau Batukupiah Pinggirl. Pulau Batukupiah Tengah
m.
Pulau Batumandin. Pulau Batupanjanglimauo. Pulau Batuputihp. Pulau Batuwarongq. Pulau Baturujuk Balak r. Pulau Baturujuk Lunik s. Pulau Batutajamt. Pulau Burungu. Pulau Cukuhpandan Balak
v. Pulau Cukuhpandan Lunik w. Pulau Cukuhpandan Pinggirx. Pulau Cukuhpandan Tengah y. Pulau Gawaniz. Pulau Hiuaa. Pulau Kabulungbb. Pulau Kamintara Balak cc. Pulau Kamintara Barat
dd.
Pulau Kamintara Lunik ee. Pulau Kamintara Tengahff. Pulau Kamintara Timur gg. Pulau Karangputihhh. Pulau Karangtahabuii. Pulau Karangtianggayau jj. Pulau Kiluankk. Pulau Lamangll. Pulau Lengkekuh
mm. Pulau Pakunn. Pulau Pakuayuoo. Pulau Tabuanpp. Pulau Telukbakakhqq. Pulau Tutungkalik
Pasal 3
Muatan RTRW Kabupaten Tanggamus meliputi :a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;b. rencana struktur ruang wilayah kabupaten;c. rencana pola ruang wilayah kabupaten;d. penetapan kawasan strategis kabupaten;e arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten; dan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 12/74
a. peningkatan penyediaan sarana dan prasarana wilayah dalam mendukung sektor-sektor unggulan;
b. peningkatan dan pengembangan kawasan agropolitan berdasarkan potensihortikultura;
c. peningkatan dan pengembangan kawasan minapolitan berdasarkan potensi.perikanantangkap dan budidaya;
d. pemanfaatan potensi pertambangan dengan tetap menjaga kelestarian dan kestabilankawasan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan;
e. pengembangan ekowisata bertumpu pada wisata bahari;
f. pengurangan disparitas dan kesenjangan antar wilayah; dan
g. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Bagian KetigaStrategi Penataan Ruang
Pasal 6
(1) Untuk mewujudkan kebijakan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5, disusun strategi penataan ruang wilayah.
(2) Strategi peningkatan penyediaan sarana dan prasarana wilayah dalam mendukungsektor-sektor unggulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a meliputi :a. mengembangkan sistem transportasi yang terpadu;b. mengembangkan sistem jaringan prasarana energi pada pusat-pusat pertumbuhan
wilayah;c. mengembangkan sistem jaringan prasarana sumber daya air untuk menunjang
kawasan pertanian, pariwisata dan mengurang esiko bencana;d. mengembangkan sistem jaringan prasarana telekomunikasi berbasis terestrial dan
seluler yang menjangkau seluruh wilayah; dane. mengembangkan sistem jaringan prasarana lingkungan yang mendukung
kelestarian lingkungan hidup.
(3) Strategi peningkatan dan pengembangan kawasan agropolitan berdasarkan potensihortikultura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b meliputi :a. meningkatkan produk pertanian hortikultura yang memiliki daya saing dipasar;b. meningkatkan pengolahan produk hortikultura disertai dengan pengemasan untuk
peningkatan perluasan pasar;c. menyediakan infrastruktur penunjang hortikultura;d. mengembangkan pasar lokal dan regional sebagai satu kesatuan sistem
agropolitan; dane. meningkatkan kerjasama dengan lembaga keuangan untuk pembiayaan.
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 13/74
danf. menjadikan kawasan pertambangan sebagai kawasan pariwisata dan pendidikan
berbasis lingkungan.
(6) Strategi pengembangan ekowisata bertumpu pada wisata alam, wisata budaya danwisata buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e meliputi :a. mengembangkan objek wisata unggulan sebagai satu kesatuan sistem tujuan
wisata;b. memelihara lingkungan pada kawasan wisata sebagai aset utama wisata alam dan
budaya;c. melakukan perluasan kegiatan wisata diikuti lingkage antar objek dan atraksi
wisata;d. mengembangkan paket wisata sesuai jalur dan potensi unggulan pariwisata; dane. mengembangkan industri wisata disertai promosi yang efisien.
(7) Strategi pengurangan disparitas dan kesenjangan antar wilayah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 huruf f meliputi :a. menjamin ketersediaan fasilitas umum, sosial, dan ekonomi di seluruh kecamatan;b. menjamin kelancaran aksesibilitas antar kawasan serta pulau – pulau kecil;c. terlayaninya seluruh kawasan dengan sumber daya energi;d. membentuk simpul – simpul pertumbuhan baru, yang terlayani oleh akses yang
baik, dan fasilitas yang memadai; dane. mengoptimalkan pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan
dan pelayanan kawasan yang berada di sekitarnya.
(8) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk perlindungan, pertahanan dan keamanannegara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g meliputi :a. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan;b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi keamanan nasional;c. mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budidaya tidak terbangun di
sekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai khusus pertahanan dankeamanan dengan kawasan budidaya terbangun; dan
d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pemerintah/TNI.
BAB IVRENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
Bagian KesatuUmumPasal 7
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 14/74
e. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
(2) PKW sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berada di perkotaan Kota Agung, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa, perikanan danminapolitan, dan industri.
(3) PKL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berada di perkotaan Wonosobo, yang berfungsi sebagai Pertanian, Perdagangan dan Jasa, Kehutanan dan Minapolitan.
(4) PKLp sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi :a. Perkotaan Talang Padang, yang befungsi sebagai Perdagangan dan Jasa, Pertanian
dan Pendukung Kegiatan Pertanian; danb. Perkotaan Gisting, yang berfungsi sebagai Permukiman, Perdagangan Jasa dan
Agropolitan/Kawasan Pendukung Pertanian.
(5) PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi :a. Perkotaan Srikuncoro (Semaka), yang berfungsi sebagai Permukiman, Perdagangan
dan Jasa, dan Kawasan Lindung;b. Perkotaan Putih Doh (Cukuh Balak), yang berfungsi sebagai Permukiman,
Perdagangan dan Jasa, dan Pertanian; danc. Tekad Kecamatan Pulau Panggung yang berfungsi Perdagangan.
(6) PPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e berada di Ngarib Kecamatan UluBelu, Margoyoso Kecamatan Sumberejo, Sukamara Kecamatan Bulok, KuripanKecamatan Limau, Napal Kecamatan Kelumbayan, Sidoharjo Kelumbayan Barat.
Bagian Ketiga
Rencana Sistem Prasarana WilayahPasal 9
Sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat(1) huruf b terdiri atas :a. Sistem Prasarana Utama; danb. Sistem Prasarana lainnya.
Paragraf 1Sistem Jaringan Prasarana Utama
Pasal 10
Sistem jaringan prasarana utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a terdiri atas:a Sistem Jaringan Transportasi Darat; dan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 15/74
(4) Rencana jaringan jalan provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputiruas jalan :a. Talang Padang – Ulu Belu;b. Tekad – Air Naningan;c. Sukamara – Simpang Kuripan;d. Simpang Kuripan – Putih Doh;e. Napal – Putih Doh; danf. Ulu Semuong – Batas Lampung Barat;
(5) Rencana jaringan jalan kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cmeliputi ruas jalan diluar jalan nasional dan jalan provinsi.
(6) Rencana jaringan prasarana lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ameliputi :a. pengembangan terminal tipe B di Kota Agung; danb. pengembangan terminal tipe C di Semaka dan Talang Padang.
(7) Rencana jaringan angkutan penyeberangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b meliputi :a. Lintas Penyeberangan Kota Agung – Pulau Tabuan; danb. Lintas Penyeberangan Kota Agung – Pematang Sawa.
Pasal 12
(1) Sistem jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b terdiriatas:a. Tatanan kepelabuhanan; dan
b. Alur pelayaran.
(2) Tatanan kepelabuhanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :a. Pelabuhan pengumpul di Pelabuhan Kota Agung;b. Pelabuhan pengumpan meliputi pelabuhan Batu Balai Kecamatan Kota Agung
Timur, Pelabuhan Tabuan Kecamatan Cukuh Balak dan Pelabuhan Kelumbayan diKecamatan Kelumbayan;
c. Pengembangan Pelabuhan lainnya meliputi :1) Pelabuhan Cukuh Balak Kecamatan Cukuh Balak;2) Pelabuhan Pematang Sawa Kecamatan Pematang Sawa;3) Pelabuhan Badak Kecamatan Limau;4) Kota Agung – Karang Anyar Wonosobo
(3) Alur pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan alurpelayaran lokal meliputi :
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 16/74
Pasal 14
(1) Sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a terdiri atas :a. pembangkit tenaga listrik;b. jaringan tenaga listrik;c. Gardu induk; dand. Jaringan transmisi tenaga listrik.
(2) Rencana pengembangan pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a meliputi :a. Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batu Tegi di Kecamatan Air
Naningan;b. Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulu Belu;c. Pemanfaatan panel surya di Pulau Tabuan dan daerah terisolir lainnya;d. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batu Bara (PLTU) di
Kecamatan Kelumbayan;e. Pengembangan pembangkit listrik tegangan skala kecil & menengah (mini &
microhydro) di Kecamatan Bandar Negri Semuong, Kecamatan Semaka, KecamatanKota Agung dan Kecamatan Sumberejo; dan
f. Peningkatan peran dan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhanenerginya sendiri melalui pengembangan pembangkit listrik tegangan skala kecilsecara swadaya, baik berupa panel surya maupun microhydro.
(3) Rencana pengembangan jaringan tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b meliputi :a. Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) melalui Kecamatan Ulu
Belu – Pagelaran; danb. Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) melalui Pagelaran – Kota Agung.
(4) Rencana Gardu Induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, berada diKecamatan Kota Agung Timur dan Kecamatan Ulu Belu.
(5) Rencana pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf d diprioritaskan pada Ibukota Kabupaten dan kota-kota kecamatan yangbelum terjangkau listrik dengan pola mengikuti jaringan jalan dan dengan sistem jaringan hantaran udara.
Paragraf 3Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pasal 15
(1) Sistem jaringan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam pada pasal 13 huruf bterdiri atas :
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 17/74
a. di kewenangan Pemerintah, diantaranya meliputi DI Way Tebu I, II, III, dan IV;b. di lintas kabupaten/kota (kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung),
diantaranya meliputi : DI Way Semangka, DI Ngarip I, DI Way Ngison, dan DIWay Napal; dan
c. di kewenangan Pemerintah Kabupaten Tanggamus, diantaranya meliputi Way AirKandis, Way Apus, Way Awi, Way Badak, Way Balak Atas, Way Balak Kanan, Way Balak Kiri, Way Banjar Sari, Way Batu Keramat, Way Batu Raja, Way Bayas, Way Belimbing, Way Belu, Way Betung, Way Bulok, Way Bulok Sukamara I, Way Bulok Sukamara II, Way Bulok Sukamara III, Way Bulu, Way Campak Handak, Way Campang Kanan, Way Campang, Way Campang Kanan, Way Campang Kiri, Way Cangkang, Way Ciherang, Way Cilis, Way Gading, Way Gatel, Way Gelang, Way
Gerim, Way Grim II, Way Grim III, Way Gunung Alit I, Way Gunung Alit II, Way Gunung Alit III, Way Gunung Doh, Way Guring, Way Halom, Way Handak I, Way Handak II, Way Harong, Way Huara Balak, Way Humara Balak, Way Ilahan, Way Ilahan II Kanan, Way Ilahan II Kiri, Way Jalai, Way Jualang, Way Kamai, Way Kandis, Way Kandis II, Way Kandis III, Way Kelutum, Way Kemuning, Way Kendi,Way Kerep, Way Ketapang, Way Khando, Way Kijaan, Way Klempung, Way Kunyir, Way Kuripan, Way Lalaan, Way Langsep, Way Lankap Atas, Way Maja,Way Manak I, Way Manak II, Way Manak III, Way Mrahabu, Way Megang, Way Merabung, Way Merabung MD, Way Merabung P, Way Mincang I, Way MincangII, Way Mincang III, Way Mincang IV, Way Mincang V, Way Mincang VI, Way Mincang VII, Way Mincang VIII, Way Mincang IX, Way Mincang X, Way Mincang XI, Way Muara Balak Atas, Way Muara Bulak, Way Muara Dua, Way Muara Dua Tujuh, Way Muara Nenep I, Way Muara Nenep II, Way MuaraNgarip/Belu, Way Muara Ngison, Way Muara Padang Manis, Way Muara PadangRatu, Way Padang Rincang, Way Padang Kan, Way Paneis, Way Paneman, Way Pangkul, Way Pangkul Kanan, Way Payung, Way Pekon Ampai, Way Penanggungan, Way Rilau, Way Rukem, Way Sailing, Way Sangrong, Way Sedayu,
Way Segeming, Way Semah III, Way Semah Podo Moro, Way Semou, Way Simpang, Way Simpang Kanan, Way Simpang Kiri Atas, Way Simpang Rawa, Way Sinai, Way Singo Sari, Way Sukanegeri, Way Sumberagung, Way Sumpu, Way Talangpadang, Way Tanjung Lele, Way Tipah, Way Tresno, Way Tumpang, Way Tumrang, Way Ulu Belu, Way Wonokriyo I, Way Wonokriyo II.
(4) Sistem pengelolaan air baku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputipemanfaatan sumber-sumber air baku permukaan dan air tanah didukung olehpembangunan, rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan sarana dan prasaranapengelolaan air baku, dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku untuk air bersihbagi masyarakat diseluruh Kabupaten Tanggamus, melalui jaringan PDAM terdiri atas:a. PDAM Way Agung Cabang Kota Agung akan melayani Kecamatan Kota Agung
Timur, Kota Agung dan Kota Agung Barat yang saat ini bersumber dari Way Biah l,Way Biah ll, Way Biah lll, dan Batu Keramat;
b PDAM Way Agung Cabang Talang Padang akan melayani Kecamatan Talang
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 18/74
(7) Sistem pengendalian banjir seperti yang dimaksud dalam ayat (1) huruf d meliputipembangunan, rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan bangunan-bangunanpengendali banjir, didukung oleh upaya-upaya non struktural, seperti early warning system , dan pembuatan peta daerah banjir.
(8) Sistem pengamanan pantai sebagaimana dimaksud datam ayat (1) huruf e meliputipembangunan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan sarana dan prasaranapengamanan pantai.
Paragraf 4
Rencana Sistem Jaringan TelekomunikasiPasal 16
(1) Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c terdiriatas :a. jaringan terestrial;b. jaringan seluler; danc. sistem gelombang radio.
(2) Jaringan terestrial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupapengembangan jaringan terestrial di seluruh wilayah Kabupaten Tanggamus.
(3) Jaringan seluler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa pengembangan jaringan seluler diseluruh wilayah Kabupaten Tanggamus, dengan menggunakanmenara BTS bersama dan hot spots diarea publik yang akan diatur dalam PeraturanBupati.
(4) Sistem telekomunikasi berbasis gelombang radio sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c digunakan untuk komunikasi antar pusat-pusat pemerintahan (kabupaten dankecamatan).
Paragraf 5Rencana Sistem Prasarana Lainnya
Pasal 17
(1) Rencana sistem prasarana lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf dterdiri atas :a. sistem jaringan persampahan;b. sistem pengelolaan limbah;c. sistem drainase; dand jalur dan ruang evakuasi bencana
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 19/74
sistem pengolahan sampah sanitary landfill, serta merubah sistem pengolahansampah di TPA Kali Miring menjadi sanitary landfill.;
g. daerah pelayanan TPA meliputi :1) TPA Kali Miring akan melayani kecamatan Kecamatan Kota Agung, Kota
Agung Timur, Kota Agung Barat, Wonosobo, Bandar Negeri Semoung, Semakadan sekitarnya;
2) TPA Gisting dan atau Pugung akan melayani kecamatan Kecamatan Gisting,Gunung Alip, Talang Padang, Pugung, Sumberejo, Pulau Panggung, AirNaningan dan sekitarnya.
(3) Sistem pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi :
a. pengembangan septik tank dengan sistem terpadu untuk kawasan perkotaan;b. pengembangan sistem sewerage untuk kawasan industri dan kawasan padat dengan
memakai sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang dibuat dengan sistemInstalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT); dan
c. pengembangan jaringan tertutup untuk kawasan lainnya.
(4) Sistem drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan melaluipeningkatan kapasitas sistem drainase di pusat-pusat kegiatan.
(5) Jalur dan ruang evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu jalur evakuasi untuk daerah yang rawan terhadap tanah longsor,gempa bumi, sertatsunami menuju ruang evakuasi bencana di setiap kantor Pekon, kantor Kecamatan,rumah ibadah dan seluruh Fasilitas umum di seluruh Kabupaten Tanggamus.
BAB V
RENCANA POLA RUANGBagian Kesatu
UmumPasal 18
(1) Rencana pola ruang meliputi :a. pola ruang kawasan lindung; danb. pola ruang kawasan budidaya.
(2) Rencana pola ruang wilayah digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1 :50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 20/74
Panggung, Gisting, Sumberejo, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Limau, Bulok, Kota Agung,Kota Agung Barat dan Kota Agung Timur.
Pasal 21
(1). Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 19 hurup b berupa kawasan resapan air.
(2). Kawasan resapan air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :a. DAS Way Semangka dengan luas kurang lebih 486.435 Hektar; dan
b. DAS Sekampung dengan luas kurang lebih 685.421 Hektar.
Pasal 22
(1) Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf cterdiri atas:a. kawasan sempadan pantai;b. kawasan sempadan sungai;c. kawasan sekitar waduk; dand. kawasan sekitar mata air.
(2) Kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dengan luaskurang lebih 2.010 Hektar berada di Kecamatan Kelumbayan, Cukuh Balak, Limau,Kota Agung timur, Kota Agung, Kota Agung Barat, Wonosobo, Semaka, dan PematangSawa.
(3) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b berada disepanjang DAS Way Sekampung dan Way Semaka.
(4) Kawasan sekitar waduk sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c berada di sekitarWaduk Batutegi.
(5) Kawasan sempadan mata air sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d menyebar diseluruh wilayah kabupaten, dengan ketentuan radius 100 meter dari mata air.
Pasal 23
(1) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19 huruf d terdiri atas :a. Kawasan Taman Nasional;b Kawasan Cagar Alam Laut;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 21/74
Pasal 24
(1) Kawasan rawan bencana alam, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf e terdiriatas:a. kawasan rawan tanah longsor;b. kawasan rawan banjir;c. kawasan rawan bencana gelombang tinggi dan tsunami; dand. kawasan gempa bumi;
(2) Kawasan rawan tanah longsor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdapat diKecamatan Wonosobo, Kota Agung, Kota Agung Barat, Ulu Belu, Cukuh Balak ,
Kelumbayan Barat, Kelumbayan, Semaka, PematangSawa, Limau, Bandar NegeriSemoung, Kota Agung Timur dan Gisting.
(3) Kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdapat diKecamatan Wonosobo, Semaka, Bandar Negeri Semuoang, Kota Agung, Kota AgungBarat, Pugung, Pematang Sawa, Kota Agung Timur, Cukuh Balak, Kelumbayan danLimau.
(4) Kawasan rawan gelombang tinggi dan tsunami sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c terdapat di Kecamatan Kelumbayan, Culuk Balak, Limau, Kota Agung, KotaAgung Barat, Kota Agung Timur, Semaka, Wonosobo. dan Pematang Sawa.
(5) Kawasan rawan gempa bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdapat diKecamatan Semaka, Kota Agung Barat, Kota Agung Timur, Wonosobo, Air Naningan,Ulu Belu, Pematang Sawa dan Bandar Negeri Semuong.
Pasal 25
Kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf f berupa kawasanlindung geologi atau kawasan rawan bencana gempa bumi terdapat di Kecamatan Semaka,Kota Agung Barat, Kota Agung Timur, Wonosobo, Air Naningan, Ulu Belu, Pematang Sawadan Bandar Negeri Semuong.
Bagian KetigaRencana Pengembangan Kawasan Budidaya
Pasal 26
Kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf b, terdiri atas :a. kawasan peruntukan hutan rakyat;b kawasan peruntukan pertanian;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 22/74
Paragraf 2Kawasan Peruntukan Pertanian
Pasal 28
(1) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud Pasal 26 huruf b terdiri atas :a. kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan;b. kawasan peruntukan pertanian holtikultura;c. kawasan peruntukan perkebunan; dand. kawasan peruntukan peternakan.
(2) Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dengan luas kurang lebih 31.671 Hektar terdapat di Kecamatan Pugung,Talang Padang, Gunung Alip, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, Wonosobo, Semakadengan komoditas unggulan padi dan jagung.
(3) Kawasan peruntukan holtikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b denganluas kurang lebih 9.957 Hektar berada di Kecamatan Gisting, Sumberejo, PematangSawa, Pulau Pangung, Kota Agung Timur, Kota Agung, Kota Agung Barat, BandarNegeri Semuong, Kelumbayan Barat, Kelumbayan, Limau dan Cukuh Balak dengankomoditas unggulan sayur-sayuran, buah manggis, dan buah durian.
(4) Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c denganluas 102.110,76 Hektar yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kota Agung diKabupaten Tanggamus dengan komoditas unggulan Kelapa, Kopi, dan Kakao.
(5) Kawasan peruntukan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,diseluruh Kecamatan di Kabupaten Tanggamus.
(6) Kawasan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkansebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas kurang lebih 20.000 Ha meliputiKecamatan Pugung, Talang Padang, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, Wonosobo,Semaka.
Paragraf 3Kawasan Peruntukan Perikanan
Pasal 29
(1) Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c terdiriatas :a. kawasan peruntukan perikanan tangkap;b. kawasan peruntukan perikanan budidaya; danc kawasan peruntukan pelabuhan perikanan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 23/74
Paragraf 4Kawasan Peruntukan Pertambangan
Pasal 30
(1) Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf dterdiri atas:a. Wilayah Usaha Pertambangan; danb. Wilayah Pertambangan Rakyat.
(2) Wilayah usaha pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiriatas:
a. peruntukan pertambangan mineral;b. pertambangan batu bara; danc. Panas Bumi.
(3) Kawasan peruntukan pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a meliputi mineral logam, mineral bukan logam dan batuan tersebar di seluruhkecamatan di kecualikan Kota Agung, daerah perkotaan dan daerah rawan bencanadiKabupaten Tanggamus.
(4) Kawasan peruntukan pertambangan batu bara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b terdapat di Kecamatan Pematang Sawa, Kecamatan Pugung, KecamatanKelumbayan, Kecamatan Kelumbayan Barat dan Kecamatan Air Naningan.
(5) Kawasan peruntukan panas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cterdapat di Kecamatan Ulu Belu.
(6) wilayah pertambangan rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi
mineral bukan logam dan batuan tersebar di seluruh kecamatan dikecualikan KotaAgung di Kabupaten Tanggamus.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perizinan dan penetapan wilayahpertambangan rakyat diatur dengan Peraturan Daerah.
Paragraf 5Kawasan Peruntukan Industri
Pasal 31
(1) Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf e, terdiriatas:a. kawasan peruntukan industri besar;b kawasan peruntukan industri sedang; dan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 24/74
Paragraf 6Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pasal 32
(1) Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf f terdiriatas:a. kawasan peruntukan wisata alam;b. kawasan peruntukan wisata budaya; danc. kawasan peruntukan wisata buatan.
(2) Kawasan peruntukan wisata alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi :a. wisat alam pantai di Kecamatan Kota Agung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat,Cukuh Balak, Kelumbayan, Limau dan Pematang Sawa;
b. wisata alam air terjun di Kecamatan Kota Agung, Kota Agung Timur, Semaka, PulauPanggung, Ulu Belu, Pematang Sawa, Sumber Rejo, dan Cukuh Balak;
c. wisata alam pegunungan di Kecamatan Gisting;d. wisata alam permandian air panas di Kecamatan Wonosobo dan Kecamatan Ulu
Belu;e. wisata alam TNBBS di Kecamatan Semaka;
f. wisata alam arung jeram di Kecamatan Sumber Rejo; dan g. wisata alam Tampang di Kecamatan Pematang Sawa.
(3) Kawasan peruntukan wisata budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmeliputi :a. makam Tanjung Heran di Kecamatan Pugung;b. pelabuhan trandisional Kota Agung di Kecamatan Kota Agung;c. lembah sanggih di Kecamatan Bandar Negeri Semuong;
d. batu tulis Gajah dan Prasasti Batu Bedil di Kecamatan Pulau Panggung; dane. batu Kapal di Kecamatan Cukuh Balak.
(4) Kawasan peruntukan wisata buatan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c meliputi :a. pemandian Wonotirto di Kecamatan Sumber Rejo;b. waduk Batu Tegi di Air Naningan;c. pemandian kolam renang di Gisting; dand. kawasan wisata terpadu di Kota Agung Timur.
Paragraf 7Kawasan Peruntukan Pemukiman
Pasal 33
(1) Kawasan peruntukan pemukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf g
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 25/74
c. kawasan pesisir;d. pengembangan ruang terbuka hijau (RTH); dane. ruang dalam bumi.
(2) Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a terdiri atas :a. Kantor dan/atau Markas Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia yang terdapat
di Perkotaan Kota Agung Timur di Kecamatan Kota Agung Timur;b. Pos Angkatan Laut di Kecamatan Kota Agung, Pematang Sawa dan Kelumbayan;c. Komando Rayon Militer (Koramil) dan menyebar di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Tanggamus; dan
d. Kantor Kepolisian Sektor yang tersebar di setiap kecamatan di KabupatenTanggamus.
(3) Kawasan pengembangan sektor informal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bdiarahkan pada pengembangan kawasan khusus untuk perdagangan dan jasa, meliputi:a. kawasan perdagangan dan jasa skala regional untuk melayani wilayah Kabupaten
Tanggamus diarahkan di pusat perkotaan Kota Agung; danb. kawasan perdagangan skala kecamatan pada kawasan perkotaan di .Kota Agung
Barat, Kota Agung Timur, Gisting, Wonosobo, dan Talang Padang.
(4) Kawasan pesisir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi kawasan jalurpelayaran, kawasan pantai berhutan bakau di Kecamatan Pematang Sawa, Wonosobodan Semaka dengan rencana pemanfaatan lahan diatur berdasarkan prinsip-prinsip,meliputi:a. kawasan di sepanjang jalan arteri primer diarahkan untuk pengembangan industri
dan pergudangan serta kegiatan pelayanan umum perkotaan;b. kawasan di sepanjang jalan kolektor primer dan lokal primer diarahkan bagi
kegiatan pelayanan umum dan permukiman kepadatan rendah;c. kawasan di sepanjang jalan lingkungan akan dimanfaatkan dengan dominasi bagikegiatan permukiman kepadatan sedang dan tinggi;
d. kawasan di sepanjang pantai akan dimanfaatkan dengan dominasi bagi kegiatanperikanan; dan
e. kawasan dengan potensi wisata.
(5) Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)huruf d ditetapkan dengan proporsi paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas
kawasan perkotaan, meliputi:a. Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik yaitu taman kota, taman pemakaman umum,
dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai, dengan proporsi paling sedikit20% (dua puluh persen);
b. Ruang Terbuka Hijau (RTH) privat yaitu kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/ swasta yang ditanami tumbuhan dengan proporsi 10% (sepuluh
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 26/74
BAB VIPENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
Pasal 35
(1) Kawasan strategis terdiri atas :a. Kawasan Strategis Provinsi; danb. Kawasan Strategis Kabupaten;
(2) Kawasan strategis provinsi yang berada dalam wilayah kabupaten sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas :a. Kawasan strategis ekonomi yaitu Kawasan Agropolitan Gisting di Kecamatan
Gisting;b. Kawasan strategis lingkungan hidup meliputi :1) Kawasan Waduk Batu Tegi di Kecamatan Air Naningan; dan2) Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Kecamatan Pematang Sawah
dan Semaka.
(3) Kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputikawasan strategis untuk kepentingan ekonomi, yaitu :a. Kawasan Strategis Minapolitan, untuk pengembangan perikanan budidaya tangkap
di Kecamatan Kota Agung, Kota Agung Barat dan Wonosobo;b. Kawasan Strategis Ulu Belu, untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi di Kecamatan Ulu Belu;c. Kawasan Strategis Teluk Kiluan, untuk pengembangan ekowisata di Kecamatan
Kelumbayan;d. Kawasan Strategis Batu Balai, untuk pengembangan Industri Maritim di Kecamatan
Kota Agung Timur; dane. Kawasan Strategis Pulau Panggung, untuk pengembangan industri olahan hasil
pertanian di Kecamatan Pulau Panggung.
(4) Penetapan kawasan strategis Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana rinci kawasan strategis.
(5) Kawasan strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam PetaKawasan Strategis yang tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB VIIARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
Bagian KesatuUmum
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 27/74
Paragraf 1Perwujudan Sistem Pusat Kegiatan
Pasal 38
(1) Perwujudan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 terdiri atas :a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW);b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL);c. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp);d. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK);e. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL); dand. Perwujudan pengembangan sistem prasarana wilayah.
(2) Perwujudan PKW sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berada di Kota Agungmeliputi :a. Penyusunan RDTR Kota Kota Agung;b. Pengembangan dan Penataan Teknis Kota Agung;c. Pengembangan pusat pemerintahan kabupaten;d. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa;e. Jasa pendukung pariwisata; dan
(3) Perwujudan PKL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berada di Wonosobomeliputi :a. Penyusunan RDTR Wonosobo; danb. Pengembangan kawasan perdagangan hasil pertanian dan perikanan.
(4) Perwujudan PKLp sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas:a. Talang Padang, meliputi :
1) Penyusunan RDTR Talang Padang ;
2) Pengembangan kawasan pertanian; dan3) Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa.b. Gisting, meliputi :
1) Penyusunan RDTR Gisting;2) Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa;3) Pengembangan kawasan permukiman;4) Pengembangan kawasan agropolitan /pertanian; dan5) Pengembangan Kawasan Pendidikan.
(4) Perwujudan PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri atas :a. Sri Kuncoro ( Teluk Semaka), meliputi :
1) Pengembangan kawasan permukiman;2) Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa; dan3) Pengembangan kawasan lindung.
b Putih Doh meliputi :
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 28/74
(2) Perwujudan pengembangan sistem prasarana transportasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a terdiri dari :a. Program transportasi darat; dan
b. Program transportasi laut.
(3) Perwujudan pengembangan sistem prasarana transportasi darat sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a dilakukan melalui :a. Peningkatan kapasitas pelayanan sistem jaringan jalan kolektor primer;
Pembangunan jaringan jalan lingkungan primer;b. Rencana pengembangan Jalan Lingkar Luar Kota Agung, danc. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana terminal.
(4) Perwujudan pengembangan sistem prasarana transportasi laut sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b dilakukan melalui :a. Pelabuhan pengumpul di Pelabuhan Kota Agung;b. Pelabuhan pengumpan meliputi pelabuhan Batu Balai Kecamatan Kota Agung
Timur, Pelabuhan Tabuan Kecamatan Cukuh Balak dan Pelabuhan Kelumbayan diKecamatan Kelumbayan;
c. Penetapan dan pengembangan pelabuhan lainnya di Pelabuhan Cukuh Balak Kecamatan Cukuh Balak, Pelabuhan Pematang Sawa Kecamatan Pematang Sawa,
Pelabuhan Badak Kecamatan Limau dan Pelabuhan Karang Anyar KecamatanWonosobo
(5) Perwujudan pengembangan sistem prasarana energi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b dilakukan melalui :a. Peningkatan pasokan daya listrik yang bersumber dari energi terbarukan untuk
memenuhi kebutuhan listrik perdesaan, diantaranya PLTA, mikrohidro, tenagaangin, tenga gelombang taut dan tenaga surya di perdesaan;
b. Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi dengan pengelolaan yang ramahlingkungan;c. Pembangunan jaringan transmisi dan distribusi listrik sampai tingkat desa, terutama
pada desa yang terdapat objek wisata terutama ke daerah-daerah yang belumberlistrik;
d. Pengembangan dan optimalisasi pemanfaatan PLTMH berbasis masyarakat;e. Pembangunan PLTA pada beberapa kawasan yang mempunyai potensi sumber daya
air yang memadai; danf. Pengembangan sumber energi alternatif seperti tenaga surya, gelombang Laut dan
tenaga angin sesuai dengan potensi setempat.
(6) Perwujudan pengembangan sistem prasarana telekomunikasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c dilakukan melalui :a. Pembangunan sistem jaringan telekomunikasi di seluruh ibukota kecamatan dan
desa;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 29/74
b. Pengembangan prasarana dan sarana perumahan, berupa jalan poros, jalanlingkungan, jalan setapak, dan drainase yang tersebar di seluruh kecamatan;
c. Penyediaan prasarana dan sarana air minum terutama pada kawasan rawan air
minum di perkotaan dan perdesaan;d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada setiap rumah sakit;e. Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem sanitary landfill di
Gisting dan atau Pugung;f. Mengubah pola pengolahan sampah open dumping menjadi sanitary landill di TPA
Kali Miring Kota Agung; g. Pembangunan TPS di seluruh pusat pelayanan kawasan maupun lingkungan (PPK
dan PPL); dan
h. Penyusunan dan perwujudan RDTR Lokasi Evakuasi Bencana.
Bagian KetigaPerwujudan Rencana Pola Ruang
UmumPasal 40
Arahan pemanfaatan ruang dalam rangka perwujudan pola ruang dilakukan melalui
perwujudan kawasan lindung dan perwujudan kawasan budidaya.
Paragraf 1Perwujudan Kawasan Lindung
Pasal 41
(1) Perwujudan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 terdiri atas :
a.
Pengelolaan Kawasan hutan lindungb. Pengelolaan Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya;c. Pengelolaan Kawasan perlindungan setempat;d. Pengelolaan Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dane. Pengelolaan Kawasan rawan bencana alam.
(2) Pengelolaan kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adilakukan melalui :a. Identifikasi dan pemetaan kerusakan hutan lindung;
b. Pemetaan persoalan dan pemanfaatan ruang pada kawasan hutan lindung;c. Penyusunan program rehabilitasi hutan lindung;d. Penguatan program rehabilitasi hutan lindung berbasis masyarakat;e. Rehabilitasi kawasan hutan lindung;f. Penegakan hukum pemberantasan pembalakan liar (illegal logging );g Penerapan pola insentif dan disinsentif dalam pengelolaan hutan lindung; dan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 30/74
c. Menjaga kawasan sekitar danau/waduk untuk melindungi danau/waduk dariberbagai usaha dan/atau kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian fungsiwaduk/danau; dan
d. Menjaga kawasan sekitar mata air untuk melindungi mata air dari dari berbagaiusaha dan/atau kegiatan yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya.
(5) Pengelolaan kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan melalui :a. Identifikasi, penetapan dan pemantapan kawasan suaka alam, pelestarian alam
dan cagar budaya termasuk cagar alam taut;
b.
Identifikasi dan klasifikasi kondisi kawasan menjadi kawasan sangat kritis, kritisdan tidak kritis;c. Perumusan program rehabilitasi melalui pendekatan kerjasama lintas pelaku,
partisipatif dan lintas wilayah; dand. Penumbuhkembangan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai
lingkungan dan budaya lokal dalam rangka menjaga dan melestarikan kawasansuaka alam, pelestarian alam, cagar budaya termasuk cagar alam laut.
(6) Pengelolaan kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
e dilakukan melalui :a. Menginventarisir kawasan rawan bencana alam secara lebih akurat;b. Pengaturan kegiatan manusia di kawasan rawan bencana alam untuk melindungi;c. Manusia dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung
oleh perbuatan manusia;d. Melakukan upaya untuk mengurangi/ meniadakan resiko bencana alam melalui
pendekatan struktur dan non struktur; dane. Melakukan sosialisasi bencana alam pada masyarakat, terutama masyarakat yang
berada pada/dekat dengan daerah rawan bencana alam.
Paragraf 2Perwujudan Kawasan Budidaya
Pasal 42
Perwujudan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, terdiri atas :a. pengembangan kawasan hutan rakyat;
b. pengembangan kawasan pertanian;c. pengembangan kawasan perikanan;d. pengembangan kawasan pertambangan;e. pengembangan kawasan industri;f. pengembangan kawasan pariwisata;g pengembangan kawasan permukiman; dan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 31/74
d. membatasi kegiatan pembangunan disekitar kawasan pertanian potensial;e. mengupayakan ekstensifikasi pertanian; danf. mengembangkan sentra produksi tanaman pertanian pada masing-masing kecamatan
sesuai dengan potensi pengembangan.
Pasal 45
Pengembangan kawasan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf cmeliputi:a. meningkatkan produksi hasil perikanan.b. mengembangkan prasarana perikanan;
c. pengolahan hasil perikanan; dand. pengembangan pemasaran hasil perikanan.
Pasal 46
Pengembangan kawasan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf dmeliputi :
a. pengembangan kawasan pertambangan dengan tetap memperhatikan kelestarianlingkungan
b. pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan tambang;c. sosialisasi pengelolaan pertambangan secara berkelanjutan; dand. peningkatan pengawasan terhadap pengelolaan pertambangan.
Pasal 47
Pengembangan kawasan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf e meliputi :a. pengemdalian pengembangan industri besar yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan;b. pengembangan dan peningkatan industri rumah tangga;c. pengembangan dan peningkatan jaringan infrastruktur penunjang kawasan;d. pengelolaan kawasan peruntukan industri secara berkelanjutan; dane. pemberian insentif terhadap pengusaha industri yang mengelola industrinya
berwawasan lingkungan.
Pasal 48
Pengembangan kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf f meliputi:
d k b i i ( ) b
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 32/74
Pasal 50
Pengembangan kawasan peruntukan perlindungan pertahanan dan keamanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf h meliputi :a. penetapan batas kawasan;b. pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana kawasan;c. pengendalian perkembangan kegiatan di sekitar kawasan;d. mensinergikan dengan kegiatan budidaya masyarakat sekitar; dane. sosialisasi dan workshop pengelolaan kawasan perlindungan pertahanan dan
keamanan.
BAB VIIIARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Bagian KesatuUmum
Pasal 51
(1) Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten menjadi acuanpelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;
(2) Arahan pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:a. ketentuan umum peraturan zonasi;b. perizinan;c. ketentuan insentif dan disinsentif; dand. sanksi.
Bagian KeduaKetentuan Umum Peraturan Zonasi
Pasal 52
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2)huruf a, menjadi pedoman bagi penyusunan peraturan zonasi oleh pemerintahkabupaten.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:a. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung;b. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan budidaya; danc. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan prasarana provinsi dan
kabupaten.
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 33/74
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan budidaya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 52 pada ayat (2) huruf b meliputi :a. Kawasan Hutan Produksi Terbatas;
b. Kawasan Hutan Rakyat;c. Kawasan Perkebunan;d. Kawasan Pertanian;e. Kawasan Perikanan;f. Kawasan Peternakan; g. Kawasan Pertambangan;h. Kawasan Industri;i. Kawasan Pariwisata;
j. Kawasan Permukiman; dank. Kawasan Peruntukan Lainnya.
(3) Ketentuan umum praturan zonasi untuk sistem jaringan prasarana provinsi dankabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 pada ayat (2) huruf c meliputi :a. jaringan jalan;b. jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;c. jaringan prasarana energi;d. jaringan prasarana telekomunikasi;
e. jaringan prasarana sumber daya air; danf. jaringan prasarana lainnya.
Paragraf 1Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Lindung
Pasal 54
(1)
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 53 ayat (1) huruf a ditetapkan sebagai berikut :a. dalam kawasan hutan lindung dapat dilaksanakan untuk kegiatan lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;b. kegiatan pertambangan di kawasan hutan lindung masih diperkenankan sepanjang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; danc. kawasan hutan lindung, dapat dimanfaatkan sepanjang mengikuti prosedur sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pembangunan prasarana wilayah yang harus melintasi hutan lindung dapatdiperkenankan dengap ketentuan :a. tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya di
sepanjang jaringan prasarana tersebut; danb. mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 34/74
a. Kawasan sempadan pantai ditetapkan 100 meter dari titik pasang tertinggi;b. Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk dalam zona inti wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya kecuali
kegiatan penelitian, bangunan pengendali air, dan sistem peringatan dini (early warning system) ;
c. Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona pemanfaatan terbatas dalamwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diperkenankan dilakukan kegiatan budidayapesisir, ekowisata, dan perikanan tradisional; dan
d. Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona lain dalam wilayah pesisirdan pulau-pulau kecil diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya sesuaiperuntukan kawasan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Zona inti kawasan pesisir, zona pemanfaatan terbatas sebagaimana dimaksud ayat (1)huruf b, huruf c dan kawasan konservasi akan ditetapkan lebih lanjut sesuai denganketentuan perundang-undangan.
Pasal 57
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 53 ayat (1) huruf d ditetapkan sebagai berikut :a. Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk
sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai dengan lebar sempadan sebagai berikut :1) Bertanggul dan berada dalam kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 5
(lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar.2) Tidak bertanggul dan berada diluar kawasan permukiman dengan lebar minimal
paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai.
3)
Tidak bertanggul pada sungai kecil diluar kawasan permukiman dengan lebarpaling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi anak sungai.b. Dalam kawasan sempadan sungai tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya
yang mengakibatkan terganggunya fungsi sungai; danc. Dalam kawasan sempadan sungai masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah
dan utilitas lainnya dengan ketentuan tidak menyebabkan terjadinya perkembanganpemanfaatan ruang budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut dan dilakukansesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Pasal 58
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sempadan waduk sebagaimana dimaksuddalam Pasal 53 ayat (1) huruf e ditetapkan sebagai berikut :a Lebar sempadan waduk adalah 50 (lima puluh) sampai dengan 100 (seratus) meter dari
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 35/74
c. Dilarang mendirikan bangunan tanpa kecuali.
Pasal 60
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksuddalam Pasal 53 ayat (1) huruf g ditetapkan sebagai berikut :a. Kawasan ruang terbuka hijau tidak diperkenankan dialihfungsikan.b. Dalam kawasan ruang terbuka hijau masih diperkenankan dibangun fasilitas
pelayanan sosial secara terbatas dan memenuhi ketentuan yang berlaku.c. Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;
d. Pendirian bangunan yang dibatasi hanya untuk menunjang kegiatan rekreasi;e. Pelarangan semua jenis kegiatan yang dapat menurunkan luas, nilai ekologis, danestetika kawasan; dan
f. Untuk kawasan perkotaan minimal disediakan RTH dengan luas 30% (tiga puluhpersen) dari total luas kota dan 30% (tiga puluh persen) dari DAS untuk wilayahkabupaten.
Pasal 61
Ketentuan umum peraturan zonasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf h ditetapkan sebagai berikut :a. Dalam kawasan taman nasional dilarang dilakukan kegiatan budidaya yang
menyebabkan menurunnya fungsi kawasan;b. Dalam kawasan taman nasional dilarang dilakukan penebangan pohon dan perburuan
satwa yang dilndungi undang-undang;c. Dalam kawasan taman nasional laut dilarang dilakukan penambangan terumbu karang;
d. Dalam kawasan taman nasional dan taman nasional laut masih diperbolehkandilakukan kegiatan penelitian dan wisata alam sepanjang tidak merusak lingkungan;dan
e. Dalam kawasan taman nasional dan taman nasional laut masih diperbolehkandilakukan pembangunan prasarana wilayah dan prasarana bawah laut sepanjang tidak merusak atau menurangi fungsi kawasan.
Pasal 62
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan cagar alam laut dan perairan lainnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf i ditetapkan sebagai berikut :a. Tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang mengakibatkan rusak dan
menurunnya fungsi kawasan;b Tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya perikanan skala besar atau skala
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 36/74
b. Kegiatan-kegiatan vital/strategis diarahkan untuk tidak dibangun pada kawasan rawanbencana;
c. Dalam kawasan rawan bencana masih dapat dilakukan pembangunan prasarana
penunjang untuk mengurangi resiko bencana alam dan pemasangan sistem peringatandini (early warning system ); dan
d. Dalam kawasan rawan bencana alam masih diperkenankan adanya kegiatan budidayalain seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan, serta bangunan yang berfungsiuntuk mengurangi resiko yang timbul akibat bencana alam.
Pasal 64
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf k ditetapkan sebagai berikut :a. Kawasan cagar budaya dilindungi dengan sempadan sekurang-kurangnya memiliki
radius 100 m, dan pada radius sekurang-kurangnya 500 m tidak diperkenankanadanya bangunan lebih dari 1 (satu) lantai; dan
b. Tidak diperkenankan adanya bangunan lain kecuali bangunan pendukung cagarbudaya dan ilmu pengetahuan.
Paragraf 2Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Budidaya
Pasal 65
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan hutan produksi terbatas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf a ditetapkan sebagai berikut :
a. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksihasil hutan
b. Penggunaan kawasan hutan produksi dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasanhutan dengan mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu sertakelestarian lingkungan.
c. Dalam kawasan hutan produksi diperkenankan adanya kegiatan kehutanan danpembangunan sistem jaringan prasarana wilayah dan bangunan terkait denganpengelolaan budidaya hutan produksi;
d. Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi atau dialihfungsikan untuk kegiatan laindi luar kehutanan sesuai peraturan perundangan yang berlaku;
e. Kegiatan dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan menimbulkan gangguanlingkungan seperti bencana alam;
d. Sebelum kegiatan pengelolaan hutan produksi dilakukan wajib dilakukan studikelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yangberwenang.
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 37/74
Pasal 67
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 53 ayat (2) huruf b ditetapkan sebagai berikut :a. Dalam kawasan perkebunan dan perkebunan rakyat tidak diperkenankan penanaman
jenis tanaman perkebunan yang bersifat menyerap air dalam jumlah banyak, terutamakawasan perkebunan yang berlokasi di daerah hulu/kawasan resapan air;
b. Bagi kawasan perkebunan besar tidak diperkenankan mengubah jenis tanamanperkebunan yang tidak sesuai dengan perizinan yang diberikan;
c. Dalam kawasan perkebunan besar dan perkebunan rakyat diperkenankan adanyabangunan yang bersifat mendukung kegiatan perkebunan dan jaringan prasaranawilayah;
d. Alih fungsi kawasan perkebunan menjadi fungsi Iainnya dapat dilakukan sepanjangsesuai dan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Sebelum kegiatan perkebunan besar dilakukan diwajibkan untuk dilakukan studikelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang;
f. Kegiatan perkebunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung kecualiditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
g. Jenis tanaman perkebunan yang bersifat menyerap air dalam jumlah banyak, diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 68
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal53 ayat (2) huruf c ditetapkan sebagai berikut :
a. Kegiatan budidaya pertanian tanaman tidak diperkenankan menggunakan lahan yangdikelola dengan mengabaikan kelestarian lingkungan, misalnya penggunaan pupuk yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan pengolahan tanah yangtidak memperhatikan aspek konservasi;
b. Dalam pengelolaan pertanian tidak diperkenankan pemborosan penggunaan sumberair;
c. Peruntukan budidaya pertanian diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali lahan pertaniantanaman pangan yang telah ditetapkan dengan undang-undang;
d. Pada kawasan budidaya pertanian diperkenankan adanya bangunan prasarana wilayahdan bangunan yang bersifat mendukung kegiatan pertanian;
e. Dalam kawasan pertanian masih diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alam secaraterbatas, penelitian dan pendidikan; dan
f. Kegiatan pertanian tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung,kecualidi tentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 38/74
Pasal 70
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peternakan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 53 ayat (2) huruf e ditetapkan sebagai berikut :a. Kawasan budidaya peternakan tidak diperkenankan berdekatan dengan kawasan
permukiman;b. Dalam kawasan peternakan masih diperkenankan adanya kegiatan lain yang bersifat
mendukung kegiatan peternakan dan pembangunan sistem jaringan prasarana sesuaiketentuan yang berlaku;
c. Kawasan peternakan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Dalam kawasan peternakan masih diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alamsecara terbatas, penelitian dan pendidikan; dan
e. Kegiatan peternakan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung.
Pasal 71
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertambangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 53 ayat (2) huruf f ditetapkan sebagai berikut :
a. Kegiatan usaha pertambangan sepenuhnya harus mengikuti ketentuan yang berlaku dibidang pertambangan;
b. Kegiatan usaha pertambangan dilarang dilakukan tanpa izin dari instansi/pejabat yangberwenang;
c. Kawasan pasca tambang wajib dilakukan rehabilitasi (reklamasi dan/atau revitalisasi)sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan lain, seperti pertanian, kehutanan,dan pariwisata;
d. Pada kawasan pertambangan diperkenankan adanya kegiatan lainyang bersifatmendukung kegiatan pertambangan;
e. Kegiatan permukiman diperkenankan secara terbatas untuk menunjang kegiatanpertambangan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keselamatan; dan
f. Sebelum kegiatan pertambangan dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan studiAMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang.
Pasal 72
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal53 ayat (2) huruf g ditetapkan sebagai berikut :a. Untuk meningkatkan produktifitas dan kelestarian lingkungan pengembangan kawasan
industri harus memperhatikan aspek ekologis;b. Lokasi kawasan industri tidak diperkenankan berbatasan langsung dengan kawasan
permukiman;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 39/74
b. Dalam kawasan wisata dilarang dibangun permukiman dan industri yang tidak terkaitdengan kegiatan pariwisata;
c. Dalam kawasan wisata diperkenankan adanya sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan pariwisata dan sistem prasarana wilayah sesuai dengan ketentuanperundangundangan yang berlaku;
d. Pada kawasan wisata diperkenankan dilakukan penelitian dan pendidikan.e. Pada kawasan wisata alam tidak diperkenankan adanya bangunan lain kecuali
bangunan pendukung kegiatan wisata alam; danf. Pengembangan kawasan wisata harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta studi AMDAL.
Pasal 74
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan permukiman sebagaimana dimaksud dalamPasal 53 ayat (2) huruf i ditetapkan sebagai berikut :a. Peruntukan kawasan permukiman diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakub. Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasarana pendukung
fasilitas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku;
c. Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah sesuaidengan ketentuan peraturan yang berlaku;
d. Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial termasuk Ruang TerbukaHijau (RTH) perkotaan;
e. Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan adanya kegiatan industry skalarumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi Iainnya dengan skala pelayanan lingkungan;
f. Kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam kawasanIindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi teknis;
g. Dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan kegiatan yangmengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat.
h. Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan permukiman;
i. Pembangunan hunian dan kegiatan Iainnya di kawasan permukiman harus sesuaidengan peraturan teknis dan peraturan Iainnya yang berlaku (KDB, KLB, sempadanbangunan, dan lain sebagainya).
Pasal 75
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 53 ayat (2) huruf j ditetapkan sebagai berikut:a. Peruntukan kawasan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 40/74
a. pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalan dengan tingkat intensitas menengahhingga tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi;
b. pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang sisi jalan;
c. pelarangan kegiatan yang memanfaatkan ruang manfaat jalan yang dapatmengganggu fungsi jalan sebagai sarana fasilitas umum;
d. bangunan dengan fungsi penunjang yang diizinkan hanya berkaitan denganpemanfaatan ruas jalan seperti rambu-rambu, marka, pengarah dan pengaman jalan, serta penerangan jalan; dan
e. penetapan garis sempadan bangunan di sisi jalan yang memenuhi ketentuan ruangpengawasan jalan.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalansebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 pada ayat (3) huruf b disusun denganketentuan:a. pemanfaatan ruang untuk terminal berada pada kawasan yang dilewati jaringan
jalan primer;b. pemanfaatan ruang untuk terminal diarahkan untuk dapat mendukung pergerakan
orang dan barang;c. pembatasan pemanfaatan ruang yang peka terhadap dampak lingkungan akibat
aktivitas terminal; dan
d. pelarangan pemanfaatan ruang yang dapat mengganggu fungsi terminal sebagaisarana fasilitas umum.
(3) Ketentuan umum peraturan zonasi jaringan prasarana energi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 53 pada ayat (3) huruf c disusun dengan ketentuan:a. pemanfaatan ruang di sekitar gardu induk listrik harus memperhatikan jarak aman
dari kegiatan lain;b. pemanfaatan ruang di sepanjang jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) diarahkan sebagai ruangterbuka hijau; dan
c. pelarangan pemanfaatan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi.
(4) Ketentuan umum peraturan zonasi jaringan prasarana telekomunikasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 53 pada ayat (3) huruf d disusun dengan ketentuan:a. pemanfaatan ruang untuk penempatan menara telekomunikasi yang
memperhitungkan aspek keamanan dan keselamatan aktivitas kawasan; danb. pemanfaatan menara telekomunikasi secara bersama.
c. pelarangan pemanfaatan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi.
(5) Ketentuan umum peraturan zonasi jaringan sumber daya air sebagaimana dimaksuddalam Pasal 53 pada ayat (3) huruf e disusun dengan ketentuan:a. pemanfaatan ruang pada kawasan di sekitar wilayah sungai dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan dan fungsi lindung sungai;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 41/74
(7) Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan persampahan sebagaimanadimaksud pada ayat (6) huruf a disusun dengan ketentuan:a. pemanfaatan ruang yang diperbolehkan di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) meliputi kegiatan bongkarmuat sampah, pemilahan dan pengolahan sampah, kegiatan budidaya pertanian dankegiatan lain yang mendukung;
b. pemanfaatan ruang di sekitar di kawasan TPA dan TPST sebagai ruang terbukahijau;
c. pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan di sekitar kawasan TPA dan TPSTadalah kegiatan permukiman; dan
d. pelarangan kegiatan yang menimbulkan pencemaran lingkungan di kawasan TPAdan TPST.
(8) Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan air limbah sebagaimana dimaksudpada ayat (6) huruf b disusun dengan ketentuan:a. pemanfaatan ruang diperbolehkanpada ruang terbuka hijau;b. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan pembangunan dan pemeliharaan
jaringan; danc. kegiatan yang dilarang berupa kegiatan yang merusak jaringan air limbah.
(9) Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksudpada ayat (6) huruf c disusun dengan ketentuan:a. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan pembangunan dan pemeliharaan
jaringan;b. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi:
1) kegiatan yang menimbulkan pencemaran saluran; dan2) kegiatan yang menutup dan merusak jaringan drainase.
(10) Ketentuan umum peraturan zonasi jalur dan ruang evakuasi bencana sebagaimanadimaksud pada ayat (6) huruf d disusun dengan ketentuan:
a. pemanfaatan ruang yang diizinkan pada ruang terbuka hijau;b. kegiatan yang diperbolehkan berupa perhubungan dan komunikasi; danc. kegiatan yang dilarang berupa kegiatan yang menghambat kelancaran akses jalur
evakuasi.
Bagian Ketiga
PerizinanPasal 77
(1) Perizinan merupakan acuan bagi pejabat yang berwenang dalam pemberian izinpemanfaatan ruang sesuai rencanastruktur ruang dan pola ruang yang ditetapkandalam Peraturan Daerah ini;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 42/74
Bagian KeempatKetentuan Insentif dan Disinsentif
Pasal 78
(1) Insentif dan disinsentif diberikan oleh pamerintah daerah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
(2) Insentif diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur ruang,rencana pola ruang, kawasan yang didorong pertumbuhannya dan ketentuan umumperaturan zonasi yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.
(3) Disinsentif dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi, ataudikurangi, atau dilarang dikembangkan untuk kegiatan budi daya berdasarkanketentuan dalam Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1Ketentuan Pemberian Insentif
Pasal 79
(1) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (2) meliputi :a. Insentif fiskal; danb. Insentif non-fiskal
(2) Pemberian insentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :a. Penghapusan retribusi;b. Pengurangan atau penghapusan PBB melalui mekanisme restitusi pajak oleh dana
APBD; danc. Bantuan subsidi, modal bergilir atau penyertaan modal.
(3) Pemberian insentif non-fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi :a. Kemudahan dalam perizinan bagi pengusaha;b. Bantuan peningkatan keberdayaan pelaku usaha terkait; danc. Penyediaan prasarana pendukung produksi dan pemasaran produk.
(4) Pemberian insentif dapat diberikan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalandengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3), meliputi :
a. Kawasan pertanian tanaman pangan yaitu kawasan dalam kerangka pewujudanswasembada pangan;
b. Kawasan perkebunan yaitu perkebunan kopi yang merupakan komoditas unggulankabupaten;
c. Kawasan pesisir dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan danperikanan;
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 43/74
a. Pembatasan penyediaan prasarana dan sarana permukiman untuk mencegahperkembangan permukiman lebih lanjut;
b. Penolakan pemberian prasarana dan sarana permukiman untuk kawasan lindung;
danc. Penyediaan prasarana dan sarana permukiman hanya diperbolehkan untuk
memenuhi kebutuhan penduduk yang sudah ada.
(3) Pemberian disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (3) ditujukan padapola ruang tertentu yang dinilai harus dibatasi dan atau dikendalikanpemanfaatannya, meliputi :a. Kawasan rawan bencana, meliputi rawan bencana Iongsor, gempa, tsunami atau
gelombangpasang dan banjir;b. Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai kawasan suaka alam yang
menjadi paru-paru, pelestarian alam, cagar alam dan wisata alam;c. Kawasan pertanian dan perkebunan yang berada pada kawasan TNBBS dan hutan
lindung; dand. Kawasan pertambangan yang dalam pemanfaatannya mempunyai dampak panting.
Pasal 81
(1) Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilaksanakan oleh instansi berwenang.(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian insentif dan disinsentif akan
diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB IXHAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
Bagian KesatuHak Masyarakat
Pasal 82
Dalam penataan ruang , setiap orang berhak untuk :a. Mengetahui rencana tata ruang wilayah kabupaten;b. Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;c. Memperoleh penggantian yang Iayak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;
d. Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;
e. Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuaidengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan
f. Mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izinapabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 44/74
Bagian KetigaPeran Masyarakat
Pasal 84
(1) Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan antara lain melalui :a. Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;b. Partisipasi dalam pemanfaatan ruang, danc. Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
(2) Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang berupa :a. Masukan mengenai :
1) Persiapan penyusunan rencana tata ruang;2) Penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan;3) Pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau kawasan;4) Perumusan konsepsi rencana tata ruang dan atau5) Penetapan rencana tata ruang.
b. Kerjasama dengan pemerintah, pemerintah daerah dan atau sesama unsurmasyarakat dalam perencanaan tata ruang.
Pasal 85
Bentuk peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang dapat berupa :a. masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang;b. kerjasama dengan pemerintah, pemerintah daerah, dan atau sesama unsur masyarakat
dalam pemanfaatan ruang;c. kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai dengan kearifan local dan rencana tata
ruang yang telah ditetapkan;d. peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam pemanfaatan ruang darat,
ruang laut, ruang udara, dan ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifanlokal serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
e. kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan serta memelihara danmeningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam; dan
f. kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
Pasal 86
Bentuk peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang dapat berupa:a. Masukan terkait arahan dan atau peraturan zonasi, perijinan, pemberian insentif dan
disinsentif serta pengenaaan sanksi;b Keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang yang
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 45/74
BAB XSANKSI ADMINISTRATIF DAN PIDANA
Pasal 88
Setiap orang dan/atau korporasi yang melanggar ketentuan pengaturan tata ruangsebagimana diatur dalam Peraturan Daerah ini dapat dikenakan sanksi administratif berupa :a. Peringatan tertulis;b. Penghentian sementara kegiatan;c. Penghentian sementara pelayanan umum;d. Penutupan lokasi;e. Pencabutan izin;f. Pembatalan izin; g. Pembongkaran bangunan; danh. Pemulihan fungsi ruang.
Pasal 89
(1) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada Pasal 88 huruf a diberikan olehpejabat yang berwenang dalam penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang melaluipenerbitan surat peringatan tertulis sebanyak- banyaknya 3 (tiga) kali.
(2) Penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 88 huruf bdilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:a. Penerbitan surat perintah penghentian kegiatan sementara dari pejabat yang
berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang;b. Apabila pelanggar mengabaikan perintah penghentian kegiatan sementara, pejabat
yang berwenang melakukan penertiban dengan menerbitkan surat keputusanpengenaan sanksi penghentian sementara secara paksa terhadap kegiatanpemanfaatan ruang;
c. Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukankepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penghentian kegiatan pemanfaatanruang dan akan segera dilakukan tindakan penertiban oleh aparat penertiban;
d. Berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenangmelakukan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan penghentian
kegiatan pemanfaatan ruang secara paksa; dane. Setelah kegiatan pemanfaatan ruang dihentikan, pejabat yang berwenang
melakukan pengawasan agar kegiatan pemanfaatan ruang yang dihentikan tidak beroperasi kembali sampai dengan terpenuhinya kewajiban pelanggar untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan/atauketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 46/74
f. Pengawasan terhadap penerapan sanksi penghentian sementara pelayanan umumdilakukan untuk memastikan tidak terdapat pelayanan umum kepada pelanggarsampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan
pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknispemanfaatan ruang yang berlaku.
(4) Penutupan lokasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 88 huruf d dilakukan melaluilangkah-langkah sebagai berikut:a. Penerbitan surat perintah penutupan lokasi dari pejabat yang berwenang
melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang;b. Apabila pelanggar mengabaikan surat perintah yang disampaikan, pejabat yang
berwenang menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penutupan lokasi
kepada pelanggar;c. Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan
kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penutupan lokasi yang akan segeradilaksanakan;
d. Berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang denganbantuan aparat penertiban melakukan penutupan lokasi secara paksa; dan
e. Pengawasan terhadap penerapan sanksi penutupan lokasi, untuk memastikan lokasi yang ditutup tidak dibuka kembali sampai dengan pelanggar memenuhi
kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tataruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku.
(5) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada Pasal 88 huruf e dilakukan melaluilangkah-langkah sebagai berikut:a. Menerbitkan surat pemberitahuan sekaligus pencabutan izin oleh pejabat yang
berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang;b. Apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat
yang berwenang menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi pencabutan izinpemanfaatan ruang;
c. Pejabat yang berwenang memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaansanksi pencabutan izin;
d. Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban mengajukan permohonanpencabutan izin kepada pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukanpencabutan izin;
e. Pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan izinmenerbitkankeputusan pencabutan izin; (6) memberitahukan kepada pemanfaat
ruang mengenai status izin yang telah dicabut, sekaligus perintah untuk menghentikan kegiatanpemanfaatan ruang secara permanen yang telah dicabutizinnya; dan
f. Apabila pelanggar mengabaikan perintah untuk menghentikan kegiatanpemanfaatanyang telah dicabut izinnya, pejabat yang berwenang melakukanpenertiban kegiatantanpa izin sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 47/74
(7) Pemulihan fungsi ruang sebagaimana dimaksud pada Pasal 88 huruf h dilakukanmelalui langkah-langkah sebagai berikut:a. Menetapkan ketentuan pemulihan fungsi ruang yang berisi bagian-bagian yang
harus dipulihkan fungsinya dan cara pemulihannya;b. Pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruangmenerbitkan surat pemberitahuan perintah pemulihan fungsi ruang;
c. Apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban mengeluarkan surat keputusan pengenaansanksi pemulihan fungsi ruang;
d. Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban, memberitahukan kepadapelanggar mengenai pengenaan sanksi pemulihan fungsi ruang yang harusdilaksanakan pelanggar dalam jangka waktu tertentu;
e. Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dan melakukanpengawasan pelaksanaan kegiatan pemulihan fungsi ruang;
f. Apabila sampai jangka waktu yang ditentukan pelanggar belum melaksanakanpemulihan fungsi ruang, pejabat yang bertanggung jawab melakukan tindakanpenertiban dapat melakukan tindakan paksa untuk melakukan pemulihan fungsiruang; dan
g. Apabila pelanggar pada saat itu dinilai tidak mampu membiayai kegiatanpemulihan fungsi ruang, pemerintah dapat mengajukan penetapan pengadilan agar
pemulihan dilakukan oleh pemerintah atas beban pelanggar di kemudian hari.
(8) Denda administratif dapat dikenakan secara tersendiri atau bersama-sama denganpengenaan sanksi administratif dan besarannya ditetapkan oleh masing-masingpemerintah daerah kabupaten.
Pasal 90
Ketentuan pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam pasal 89 ayat(4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 91
Setiap orang dan/atau korporasi yang melakukan kegiatan atau perbuatan yang tidak sesuai atau bertentangan atau melanggar ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah
ini, dikenakan sanksi pidana dan denda sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB XIKELEMBAGAAN
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 48/74
(2) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan
dengan tindak pidana dalam bidang penataan ruang;
b.
melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidanadalam bidang penataan ruang;c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa
tindak pidana dalam bidang penataan ruang;d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak
pidana dalam bidang penataan ruang;e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti dan
dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan danbarang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana
dalam bidang penataan ruang; danf. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana dalam bidang penataan ruang.
(3) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukandimulainya penyidikan kepada pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia.
(4) Apabila pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memerlukantindakan penangkapan dan penahanan, penyidik pegawai negeri sipil melakukan
koordinasi dengan pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikanhasil penyidikan kepada penuntut umum melalui pejabat penyidik kepolisian negaraRepublik Indonesia.
(6) Pengangkatan pejabat penyidik pegawai negeri sipil dan tata cara serta prosespenyidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XIIIKETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 94
(1) RTRW Kabupaten Tenggamus memiliki jangka waktu 20 tahun sejak ditetapkan dalam
Perda dan dapat ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun.
(2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alamskala besar dan atau perbahan batas territorial wilayah propinsi yang ditetapkandengan peraturan perundang-undangan, RTRW Kababupaten Tenggamus dapatditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun.
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 49/74
b. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan tetapi tidak sesuai denganketentuan Peraturan Daerah ini berlaku ketentuan:1. untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya, izin tersebut disesuaikan
dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan Daerah ini;2. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya, pemanfaatan ruangdilakukan sampai izin terkait habis masa berlakunya dan dilakukanpenyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan Daerah ini; dan
3. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkanuntuk dilakukan penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan PeraturanDaerah ini, izin yang telah diterbitkan dapat dibatalkan dan terhadap kerugian yang timbul sebagai akibat pembatalan izin tersebut dapat diberikanpenggantian yang layak;
c. pemanfaatan ruang yang izinnya sudah habis dan tidak sesuai dengan PeraturanDaerah ini dilakukan penyesuaian berdasarkan Peraturan Daerah ini;
d. pemanfaatan ruang di Daerah yang diselenggarakan tanpa izin ditentukan sebagaiberikut:1. yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Daerah ini, pemanfaatan ruang
yang bersangkutan ditertibkan dan disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini;2. yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah ini, dipercepat untuk
mendapatkan izin yang diperlukan.
BAB XVKETENTUAN PENUTUP
Pasal 96
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknispelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 97
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan dengan penempatandalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus.
Ditetapkan di :pada tanggal :
BUPATI TANGGAMUS,
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 50/74
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR .....16......TAHUN...2011....
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2011–2031
I. UMUM
Berdasarkan Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, RTRW Kabupaten Tanggamus merupakan pedoman pelaksanaan
pemanfaatan ruang wilayah untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan wilayah.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah rencana pengembangan wilayah
kabupaten yang disiapkan secara teknis dan non-teknis oleh Pemerintah Daerah yang
merupakan rumusan kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi wilayah kabupaten
termasuk ruang di atasnya yang menjadi pedoman pengarahan dan pengendalian dalam
pelaksanaan pembangunan wilayah kabupaten.
Bahwa RTRW Kabupaten Tanggamus tahun 2011-2031 merupakan perwujudan
aspirasi masyarakat yang tertuang dalam rangkaian kebijaksanaan
pembangunan Kabupaten Tanggamus yang memuat ketentuan–ketentuan antara
lain:
Bahwa RTRW Kabupaten Tanggamus tahun 2011-2031 merupakan perwujudan
aspirasi masyarakat yang tertuang dalam rangkaian kebijaksanaan pembangunan
Kabupaten Tanggamus yang memuat ketentuan–ketentuan antara lain:
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 51/74
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Tanggamus yaitu Terwujudnya
Kabupaten Tanggamus yang Maju, Lestari dan Mandiri berbasis Potensi Sumber Daya
Alam dan kondisi sosial budaya masyarakat melalui pengembangan Pertanian,
Perikanan, Pertambangan dan Pariwisata selaras dengan keberlangsungan
lingkungan hidup dan upaya pemerataan pembangunan.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas.Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Sistem jaringan transportasi di Kabupaten Tanggamus didasarkan pada SK Gubernur
Nomr G/433 a/III 09/HK/2011 tentang Penetapan Status Ruas – Ruas pada Jalan
Pasal 17
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 52/74
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 21
Kawasan resapan air DAS Way Semangka dengan luas kurang lebih 486.435 Hektar
dan DAS Sekampung dengan luas kurang lebih 685.421 Hektar meliputi :
a. Way Sekampung, luas + 107.542,30 Ha;
b. Way Sekampung DS, luas + 89.312,00 Ha;
c. Way Semangka, luas + 77.808,0 Ha;
d. way Semangka DS, luas + 22.252,40 Ha;
e. Way Seputih, luas + 6.925,0 Ha; dan
f. Way Tulang Bawang, luas + 60,60 Ha.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23Kawasan Suaka Margasatwa di Kabupaten Tanggamus terdapat di PerairanTeluk Kiluan Kecamatan Kelumbayan.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
l
Pasal 33
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 53/74
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
berisi ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada zona
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 54/74
berisi ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada zona
pemanfaatan ruang yang dapat terdiri atas ketentuan tentang amplop ruang
(koefisien dasar ruang hijau, koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan,dan garis sempadan bangunan),
penyediaan sarana dan prasarana, serta ketentuan lain yang dibutuhkan untuk
mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Untuk
mengendalikan perkembangan kawasan budi daya yang dikendalikan
pengembangannya, diterapkan mekanisme disinsentif secara ketat, sedangkan untuk
mendorong perkembangan kawasan yang didorong pengembangannya iterapkan
mekanisme insentif
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal 56Cukup jelas.
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 67
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 55/74
Cukup jelas.
Pasal 68Cukup jelas.
Pasal 69
Cukup jelas.
Pasal 70
Cukup jelas.
Pasal 71
Cukup jelas.
Pasal 72
Cukup jelas.
Pasal 73
Cukup jelas.
Pasal 74
Cukup jelas.
Pasal 75
Cukup jelas.
Pasal 77
Yang dimaksud dengan perizinan adalah perizinan yang terkait dengan izinpemanfaatan ruang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan harus
dimiliki sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang.
Pasal 78
Cukup jelas.
Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 80
Cukup jelas
Pasal 87
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 56/74
Cukup jelas.
Pasal 88Cukup jelas.
Pasal 89
Cukup jelas.
Pasal 90
Cukup jelas.
Pasal 91
Cukup jelas.
Pasal 92
Cukup jelas.
Pasal 93
Cukup jelas.
Pasal 94
Cukup jelas.
Pasal 95
Cukup jelas.
Pasal 96
Cukup jelas.Pasal 97
Cukup jelas.
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 16
TAHUN :2011
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 57/74
BUPATI TANGGAMUS
BAMBANG KURNIAWAN
LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 16
TAHUN :2011
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 58/74
BUPATI TANGGAMUS
BAMBANG KURNIAWAN
LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 16
TAHUN :2011
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 59/74
BUPATI TANGGAMUS
BAMBANG KURNIAWAN
LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 16
TAHUN :2011
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 60/74
BUPATI TANGGAMUS
BAMBANG KURNIAWAN
LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 16TAHUN : 2011
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 61/74
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN
KABUPATEN TANGGAMUS 2011-2031
NO RENCANA POLA RUANG PENANGGUNG JAWAB TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
1 Kawasan Lindung
1.1 Pengelolaan Kawasan Hutan
Lindung
1 Identifikasi dan pemetaan kerusakan hutan
lindung
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten xxxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2 Pemetaan persoalan dan pemanfaatan ruangpada kawasan hutan lindung
Dinas Kehutanan DanPerkebunan Kabupaten xxxx xxx xxx APBN/APBD Prov/APBD
Kab
3 Penyusunan program rehabilitasi hutan
lindung
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten xxxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
4 Penguatan program rehabilitasi hutan
lindung berbasis masyarakat
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten xxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
5 Rehabilitasi kawasan hutan lindung Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten xxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
6 Penegakan hukum pemberantasan
pembalakan liar ( illegal logging )
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten xxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
7 Penerapan pola insentif dan disinsentifdalam pengelolaan hutan lindung Dinas Kehutanan DanPerkebunan Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx APBN/APBD Prov/APBDKab Pemkab
8 Pengawasan dan pengamanan kawasan
hutan lindung
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
9 Mengendalikan perambahan hutan dan alih
fungsi hutan yang berfungsi lindung oleh
kegiatan budidaya yang mengganggu fungsi
lindung hutan yang bersangkutan
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
10 Mengendalikan pembangunan fisik dan
perkembangan aktifitas binaan pada
kawasan rawan bencana terutama di
patahan/sesar Semangka
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan / Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah/Dinas PU Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
11 Meningkatkan kemampuan daerah aliran
sungai untuk melangsungkan daur
hidrologinya agar kinerja jaringan irigasi
dapat ditingkatkan
Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupatenxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
1.2 Pengelolaan kawasan yang
memberikan perlindungan
kawasan bawahannya
1 Penetapan kawasan lindung dengan
kemiringan diatas 40% sebagai kawasan
lindung
Bappeda Kabupaten/Dinas
Kehutanan dan Perkebunan xxx
xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
NO RENCANA POLA RUANG PENANGGUNG JAWAB TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 62/74
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
2 Identifikasi dan klasifikasi kawasan lindung
menjadi lahan sangat kritis, kritis dan tidak
kritis
Dinas Kehutanan & SDA
Kabupaten xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
3 Mencegah timbulnya erosi, bencana banjir,
sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologis
tanah di kawasan hutan lindung
BPLHD Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
4 Memberikan ruang yang cukup bagi resapan
air hujan pada kawasan resapan air untuk
keperluan penyediaan kebutuhan air tanah
dan penanggulangan banjir
Dinas Kehutanan & SDA
Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
5 Memelihara DAS Way Sekampung dan Way
Semangka yang merupakan bagian dari
DAS penting yang terdapat di Propinsi
Lampung
Dinas Kehutanan & SDA
Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
1.3 Pengelolaan kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar
budaya
Dinas Kehutanan & SDA
Kabupaten
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
1 Identifikasi, penetapan dan pemantapan
kawasan suaka alam, pelestarian alam dan
cagar alam laut xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
2 Pengelolaan TNBBS diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan, membangun
dan memberdayakan masyarakat sekitar
Taman Nasional.
xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
3 Perumusan program rehabilitasi melalui
pendekatan kerjasama lintas pelaku,
partisipatif dan lintas wilayah xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
4 Penggalangan kerjasama pemulihan fungsi
dan peran TNBBS (rencana aksi bersama) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
5 Pemantauan dan evaluasi xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
1.4 Pengelolaan Kawasan Rawan
Bencana Alam
1 Melakukan koordinasi pembagian tugas,
kewenangan, dan sumber daya,
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
2 Pengenalan dan pengkajian ancaman
bencana agar, tersusunnya peta risiko
bencana gempabumi yang memenuhi kaidah
pemetaan dan memiliki legitimasi
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
NO RENCANA POLA RUANG PENANGGUNG JAWAB TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 63/74
3 identifikasi dan pengenalan secara pasti
terhadap sumber bahaya atau ancaman
bencana, dengan cara Percepatan PembuatanPeta Dasar (Rupabumi) Skala Besar,
Penyusunan Data Akurat, Informasi, dan
Pemutakhiran Prosedur Tetap Tanggap
Darurat Bencana
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
4 Pengendalian dan pelaksanaan penataan
ruang Terbangunnya system pengawasan
terhadap penyediaan ruang terbuka hijau
yang sesuai dengan Undang-undang.
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
5 Pengaturan pembangunan dan tata
bangunan sehingga Tersusunnya peraturan
pembangunan tata bangunan
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
6 Pengaturan pembangunan dan tata
bangunan sehingga Tersusunnya peraturan
pembangunan tata bangunan
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
7 Meningkatnya pemahaman masyarakat
terhadap pengurangan risiko bencana
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah xxx
xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
8 Meningkatnya komitmen bersama
pemerintah dan stakeholder dalam
penanggulangan multi bencana
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
9 Penyusunan mekanisme kesiapan dan
penanggulangan risiko bencana Peningkatan
kesiapan masyarakat
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
1.5 Pengelolaan Kawasan Lindung
Lainnya
Identifikasi dan pemetaan kawasan lindung
lainnya
Dinas Kehutanan & SDA xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
Penyusunan dan atau penguatan program
pengembangan kawasan lindung lainnya xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pelaksanaan program pengembangan
kawasan lindung lainnya xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Peningkatan keberdayaan masyarakat dalam
pengembangan kawasan lindung lainnya xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pelaksanaan dan pengawasan program
pengembangan kawasan lindung lainnya xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
NO RENCANA POLA RUANG PENANGGUNG JAWAB TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 64/74
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
Pengamanan kawasan lindung lainnya xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pengamanan kawasan lindung lainnya xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
2 Kawasan Budidaya
2.1 Pengembangan Kawasan
Permukiman
1 Pengembangan kawasan permukiman
perdesaan
Dinas PU Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2 Pengembangan kota kecil kawasan pusat
pertumbuhan
Dinas PU Kabupaten APBN/APBD Prov/APBD
Kab
3 Pengembangan sarana prasarana kawasan
tertinggal
Dinas PU Kabupaten APBN/APBD Prov/APBD
Kab
4 Pengembangan dan pengamanan pulau-
pulau kecil dan kawasan perbatasan laut di
Pulau Pisang (Kecamatan Pesisir Utara) dan
Pulau Batu Kecil
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
5 Revitalisasi kawasan tradisional/bersejarah,
kawasan pariwisata dan kawasan lain yang
menurun kualitasnya
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
6 Pengembangan sistem jaringan transportasi
yang mendukung alur produksi-koleksi
distribusi antar kota, antar wilayah dan
antara perkotaan dan perdesaan
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
7 Pengembangan prasarana dan sarana
kawasan perdesaan lainnya
Dinas PU Kabupaten xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
9 Percepatan penyediaan perumahan melalui
kegiatan; Penyediaan KPR – RSH bersubsidi,Pengembangan perumahan swadaya dan
Pengembangan Kasiba/Lisiba.
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
10 Percepatan penyediaan perumahan melalui
kegiatan; Penyediaan KPR – RSH bersubsidi,
Pengembangan perumahan swadaya dan
Pengembangan Kasiba/Lisiba.
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
NO RENCANA POLA RUANG PENANGGUNG JAWAB TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 65/74
11 Penataan dan rehabilitasi lingkungan
kawasan perkampungan nelayan. Kegiatan
ini ditujukan untuk kawasan yang memilikilingkungan permukiman yang kurang sehat
serta kondisi perumahan yang kurang layak
pada kota-kota yang menjadi pusat
pengembangan
Dinas PU Kabupaten APBN/APBD Prov/APBD
Kab
12 Revitalisasi kawasan tradisional/etnis/
bersejarah yaitu kawasan yang mempunyai
bangunan bersejarah yang bernilai atau
bermakna penting
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
13 Revitalisasi kawasan tradisional/etnis/
bersejarah yaitu kawasan yang mempunyai
bangunan bersejarah yang bernilai atau
bermakna penting
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
14 Peningkatan penyehatan lingkungan
permukiman
Dinas PU Kabupaten APBN/APBD Prov/APBD
Kab
15 Pengembangan prasarana dan sarana
kawasan cepat tumbuh perkotaan, seperti
Kota Jawa dan Kuripan
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
2.2 Pengembangan kawasan hutan
produksi terbatas dan hutan
rakyat
1 Pengembangan hutan produksi terbatas
melalui kegiatan Hutan Tanaman Rakyat xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2 Pengembangan hutan produksi terbatas
melalui kegiatan Hutan Tanaman Rakyat
Dinas Tanaman Pangan &
Hortikultura Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
3 Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu
(seperti komoditi rotan, tanaman obat, dan
damar mata kucing).
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
4 Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu
(seperti komoditi rotan, tanaman obat, dan
damar mata kucing). xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
5 Pengembangan tanaman hutan atau tanaman
obat-obatan pada lahan hutan rakyat.
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
6 Pengembangan tanaman hutan atau tanaman
obat-obatan pada lahan hutan rakyat. xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
NO RENCANA POLA RUANG PENANGGUNG JAWAB TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 66/74
2.3 Pengembangan kawasan
pertanian
Perluasan lahan padi sawah beririgasi teknis
pada areal-areal potensial terutama di
Pugung, Talang Padang, Kota Agung Timur,Kotaagung Barat, Wonosobo, Semaka
Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura
xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
Peningkatan produktifitas lahan padi sawah
melalui intensifikasi dan pengembangan
padi organik
Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
Pengembangan dan pembangunan prasarana
dan sarana pendukung kegiatan pertanian
Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pengembangan dan pembangunan prasarana
dan sarana pendukung kegiatan pertanian
Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Penguatan kelembagaan petani terkait
dengan pengelolaan sumber daya air untuk
irigasi, pengadaan sarana produksi, panen
dan pasca panen
Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
2.4 Pengembangan Kawasan
Perkebunan
1 Penetapan tata batas perkebunan yang
potensial dan tidak berada pada kawasan
lindung dan atau TNBBS xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2 Penetapan tata batas perkebunan yangpotensial dan tidak berada pada kawasan
lindung dan atau TNBBS
Dinas Kehutanan DanPerkebunan Kabupaten xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBDKab
Pemkab
3 Pengembangan kawasan tanaman
tahunan/perkebunan yaitu pengembangan
komoditi perkebunan antara lain : kopi,
kelapa dalam, kakao, dan lada
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab/Masy
4 Peningkatan produktifitas produksi
perkebunan melalui intensifikasi lahan dan
peningkatan keterampilan petani kebun xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab/Masy
5 Peremajaan dan rehabilitasi untuk tanaman
yang sudah tua pada masing-masing
kecamatan/kawasan yang diprogramkan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab/Masy
6 Pengembangan kawasan pertanian melalui
pendekatan agropolitan pada kawasan-
kawasan potensial xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2.5 Pengembangan kawasanpeternakan Pengembangan kawasan agribisnispeternakan Dinas Peternakan & KesehatanHewan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx APBN/APBD Prov/APBDKab Pemkab
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 67/74
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 68/74
NO RENCANA POLA RUANG PENANGGUNG JAWAB TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
5 Menyusun profil investasi, prosedur dan
mekanisme perizinan serta rencana bisnis
untuk setiap wilayah pertambangan.
Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
6 Rehabilitasi lahan pasca tambang Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
7 Pelarangan dan penghentian kegiatan
penambangan yang menimbulkan kerusakan
lingkungan
Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
8 Pelarangan dan penghentian kegiatan
penambangan yang menimbulkan kerusakan
lingkungan
Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
2.8 Pengembangan Kawasan Industri
Unggulan
1 Pengembangan industri pengolahan hasil
laut
Dinas Koperindag / Dinas
Kelautan dan Perikanan / Dinas
Kehutanan dan Perkebunan /
Swasta
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2 Pengembangan industri pengolahan hasillaut
Dinas Koperindag xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx APBN/APBD Prov/APBDKab
Pemkab
3 Pengembangan industri pengolahan hasil
perkebunan, terutama kopi, kelapa dalam,
damar mata kucing
Dinas Koperindag APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
4 Pengembangan industri pengolahan hasil
perkebunan, terutama kopi, kelapa dalam,
damar mata kucing
Dinas Koperindag
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2.9 Pengembangan Kawasan
Pariwisata
1 Pengembangan Kawasan Ekowisata di
TNBBS
Dinas Pariwisata / Dinas
Kehutanan dan Perkebunan /Swasta xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
2 Pengembangan Kawasan Ekowisata di
TNBBS
Dinas Pariwisata xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
3 Penguatan dan pengembangan objek daerah
tujuan wisata budaya, alam dan buatan
lainnya
Dinas Pariwisata APBN/APBD Prov/APBD
Kab
Pemkab
NO RENCANA STRUKTUR RUANG TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
1 Rencana Sistem Perkotaan
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 69/74
1.1 Peningkatan Fungsi PKW KotaAgung
1 Penyusunan RDTR Kota Agung Bappeda Kabupaten xxxx xxx xxx APBN/APBD Prov /APBD Kab
Dep. PU/ PemkabTanggamus
2 Pengembangan pusat pemerintahan Dinas PU Kabupatenxxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab Tanggamus
3 Pengembangan kasawan
perdagangan dan jasa
Dinas Koperindag Kabupatenxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab Tanggamus
4 Pengembangan kawasan perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
5 Pengembangan kawasan
perindustrian
Dinas Koperindag Kabupatenxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
6 Pengembangan kasawan pusat Dinas PU Kabupatenxxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /permu man a
7 Pengembangan pusat pendidikan Dinas PU/Dinas Pendidikan
Kabupaten xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
8 Pengembangan kawasan pariwisata Dinas PU/Dis. Pariwisata
Kabupaten xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
9 Pengembangan Pelabuhan Kota
Agung
Dinas PU/Dishub Kabupatenxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
10 Peningkatan fasilitas terminal tipe B Dinas PU/Dishub Kabupatenxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
11 Peningkatan kualitas air bersih di
Kota Agung
Dinas PU/PDAM Kabupatenxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
12 Peningkatan pengembangan jaringan
drainase
Dinas PU
xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
13 Peningkatan layanan jaringan telepon Dinas PU/ Telkomxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
14 Peningkatan fasilitas TPA di Kota
Agung
Dinas PU/ Dinas Kebersihan
Kabupaten xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
1.2 Peningkatan Fungsi PKL
Wonosobo
1 Penyusunan RTRK Wonosobo Bappeda Kabupatenxxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
2 Pengembangan perumahan rakyat Dinas PU Kabupaten / Swasta APBN/APBD Prov /
APBD Kab
3 Pengembangan kawasan
perdagangan hasil perikanan
Dinas PU/ Dinas perindagsar
Kabupaten xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
4 Perlindungan kawasan lindung dan
konservasi
Dinas PU/ Dinas Kehutanan
Kabupaten xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
5 Pengelolaan kawasan pertambangan Dinas PU/Dinas Pertambangan xxx xxx xxx xxx APBN/APBD Prov /APBD Kab
Pemkab/Pemprov
NO RENCANA STRUKTUR RUANG TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
6 Pembangunan terminal tipe C serta
perluasan terminal
Dinas PU/ Disuh Kabupatenxxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
7 P i k t l i b ih Di PU/PDAM K b t APBN/APBD P / P k b/P
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 70/74
7 Peningkatan layanan air bersih Dinas PU/PDAM Kabupatenxxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
8 Pengembangan prasarana drainase Dina PUxxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
9 Pengembangan layanan jaringan
telepon
Dinas PU/swastaxxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pusat
1.3 Peningkatan Fungsi PKLP Talang
Padang - Gisting
1 Penyusunan RTRK Talang Padang –
Gisting
Bappeda Kabupatenxxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemrpov/Pemkab
2 Pengembangan perumahan rakyat Dinas PU Kabupatenxxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
3 Pengembangan kawasan perikanan Dinas PU xxx xxx xxx APBN/APBD Prov /APBD Kab Pemkab
4 Pengembangan kawasan pendidikan Dinas PU/ Dinas Pendidikanxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
5 Pengembangan kawasan
permukiman
Dinas PUxxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
6 Pengembangan kawasan pariwisata Dinas PU/Dinas Pariwisataxxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
7 Perbaikan layanan terminal Talang
Padang
Dinas PU/ Dishub Kabupatenxxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
8 Peningkatan layanan air bersih Dinas PU/PDAM Kabupaten xxx xxx xxx APBN/APBD Prov /APBD Kab
Pemprov/Pusat
9 Peningkatan layanan jaringan telepon Dinas PU/ swastaxxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
2 Rencana Sistem Prasarana
2.1 Sistem Prasarana Transportasi
2.1.1 Pengembangan Sistem Prasarana
Transportasi Darat
Jalan 1 Peningkatan kualitas jalan dan
perawatan secara berkala di
Dinas PU Kabupaten APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
Kecamatan Talang Padang,
Kecamatan Gisting, dan Kecamatan
Kota Agung
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
NO RENCANA STRUKTUR RUANG TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
2 Pengembangan prasarana jalan harus
mendukung kegiatan evakuasi akibat
bencana alam terutama pada kawasan
Dishubparpora Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 71/74
p
pesisir di Kabupaten Tanggamus.xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
3 Pengembangan prasarana jalan harus
mendukung kegiatan pariwisata di
Kabupaten Tanggamus.
Dishubparpora Kabupaten
xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
4 Perlu dilakukan pembangunan
terminal tipe C di Kecamatan
Wonosobo. xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Terminal 1 Perlu dilakukan pembangunan APBN/APBD Prov /
Wonosobo. xxx xxx xxx
2 Pembangunan terminal tipe C di
Kecamatan Wonosobo, diperlukan
peningkatan status terminal di
Kecamatan Talang Padang menjadi
terminal tipe C
xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
3 Perbaikan serta perluasan terminal
karena Kecamatan Talang Padang juga merupakan Pusat Kegiatan Lokal
promosi (PKLp)xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
2.1.2 Pengembangan Sistem Prasarana
Transportasi Laut
1 Penetapan dan pengembangan
pelabuhan regional Batu Balai (Kec.
Kota Agung) untuk mengantisipasipeningkatan arus penyeberangan di
Pelabuhan Bakauheni.
Dinas Perhubungan Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
2 Penetapan pelabuhan regional di
Pulau Tabuan
Dinas Perhubungan Kabupatenxxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
2.2 Pengembangan Sistem Prasarana
Energi Dan Sumberdaya Mineral
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
NO RENCANA STRUKTUR RUANG TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
1 Meningkatkan kapasitas listrik di
seluruh wilayah Kabupaten
Tanggamus
Dinas Pertambangan & SDA
Kabupaten / PLN xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 72/74
2 Peningkatan dan penambahan
kapasitas daya listrik yang ada saatini
Dinas Pertambangan & SDA
Kabupaten / PLN xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
3 Pemanfaatan PLTA Batu Tegi di
Kecamatan Air Naningan
Dinas Pertambangan & SDA
Kabupaten / PLN xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
4 Pemanfaatan PLTP Ulu Belu Dinas Pertambangan & SDA
Kabupaten / PLN / Swasta xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxAPBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
5 PLN bekerja sama dengan PT
Pertamina Geothermal Energy (PGE)
untuk memproduksi listrik yang
berasal dari panas bumixxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
6 Pemanfaatan PLTU Batu Bara, Lokasi
yang paling tepat untuk
pembangunan PLTU Batu Bara
Dinas Pertambangan & SDA
Kabupaten / PLN / Swasta xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab/Pemprov
7 Pengembangan jaringan baru PLNxxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
2.3 Pengembangan Sumber Daya Air
xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Air Bersih Pengembangan Prasarana Air bersih
terutama di Kecamatan Kota Agung,
Kota Agung Timur, Kota Agung
Barat, Pugung, Talang Padang, dan
Wonosobo
PDAM / Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Drainase 1 Normalisasi dan pengerukkan secara
berkala pada sungai yang terjadi
pendangkalan karena sungai
merupakan drainase primer yang
alami
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
2 Menjaga kelestarian daerah
tangkapan air hujan agar dapat
maksimal menam un air huan
Dinas Kehutanan Kabupaten /
TNBBS xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Irigasi 1 Memperbaiki kondisi bendung dan
saluran pembawa air irigasi yang
rusak di Kabupaten Tanggamus
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
NO RENCANA STRUKTUR RUANG TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
2 Mengembangkan sistem irigasi
interkoneksi sehingga terbentuk satu
sistem irigasi yang terpadu di
Dinas PU Kabupaten
xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 73/74
Kabupaten Tanggamus.
3 Perlu membuat kerjasama lintasdaerah untuk pengelolaan wilayah
Daerah Aliran Sungaixxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /APBD Kab
2.4 Pengembangan Sistem Prasarana
Telekomunikasi
Pengembangan Jaringan Mikro
Digital yang dikembangkan di
Kabupaten Tanggamus
Dinas Parbud & Inkofom
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
BUMN/Swasta
2.5 Pengembangan Sistem Prasarana APBN/APBD Prov /
Pengelolaan Lingkungan APBD Kab
Persampahan 1 Membangun tempat pembuangan
sementara atau penyediaan kontainer
pada setiap wilayah
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
2 Mengembangkan sistem pengelolaan
sampah terpadu (SOKLI) pada daerah
daerah permukiman
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihanxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
3 Meningkatkan jumlah sarana
pengangkutan sampah dan
pendistribusian yang proporsional di
setiap wilayah
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihanxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
4 Pembangunan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) di Kecamatan Gisting
dengan menggunakan sistem
pengolahan sampah sanitary landfill
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihan / Dinas PU
Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
5 Merubah sistem pengolahan sampahdi TPA Kali Miring yang
menggunakan sistem open dumping
menjadi sanitary landfill
Badan Pengelola LingkunganHidup dan kebersihan/Dinas PU
Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /APBD Kab
6 Menerapkan pengelolaan sampah
dengan pendekatan konsep 4R
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihan xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
NO RENCANA STRUKTUR RUANG TAHAPAN PELAKSANAAN SUMBER DANA PELAKSANA
PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB I II III IV
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2021 2022-2026 2027-2031
Air Limbah 1 Mengelola limbah buangan rumah
tangga secara terpadu dengan sistem
riol (saluran tertutup) pada kawasan
d d d k
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihan/Dinas PU
Kabupaten xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
Pemkab
7/16/2019 Perda16 2011 Kab.tanggamus
http://slidepdf.com/reader/full/perda16-2011-kabtanggamus 74/74
padat penduduk
2 Menggalakkan program pemanfaatan
septic tank, sebagai sarana
pembuangan tinja yang sehat.
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihan/Dinas PU
Kabupaten xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
3 Membangun sebuah Instalasi
Pengolahan Limbah Tinja untuk
melayani seluruh air limbah tinja di
Kabupaten Tanggamus
Badan Pengelola Lingkungan
Hidup dan kebersihan/Dinas PU
Kabupaten xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
APBN/APBD Prov /
APBD Kab
BUPATI TANGGAMUS
BAMBANG KURNIAWAN