perspektif fungsionalis dan konflik

Upload: lightalzen

Post on 16-Jul-2015

279 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perspektif Fungsionalis Pandangan fungsionalis diperkenalkan oleh Durkheim, untuk dapat melihat apa yang ada pada masyarakat beserta masalah sosialnya. Perubahan sosial secara cepat seperti industrialisasi atau revolusi politik dapat merubah nilai dan norma yang ada serta juga struktur sosial pada masyarakat, pada masa itu terjadinya ketidakadaan norma atau apa yang disebut dengan anomie sebagai dari hasil perubahan sosial secara masif tersebut. Dari hal tersebut adanya masalah sosial yang muncul diantara masyarakat, namun masalah sosial tersebut tidak dapat diselesaikan dengan hanya mengubah perilaku dari individu tersebut tetapi juga harus mengubah semua struktur dan juga nilai norma yang ada pada masyarakat. Fungsionalisme melihat struktur pada pandangan makro, yang lebih focus bagaimana masyarakat terbentuk dan juga menjaga tindakan sosial yang ada. Masalah sosial tidak dilihat apakah baik atau buruk, tetapi lebih kepada bagaimana masalah tersebut dapat mempengaruhi masyarkat dan juga fungsinya. Studi mengenai masalah sosial dimulai pada kehidupan Chicago pada masa itu awal sosiolog meneliti kota tersebut, Robert K. Merton menilai dalam masalah sosial tersebut adanya disfungsi yang terjadi, yaitu memiliki hal positif dan juga negatif. Sebagai contoh pada kasus gelandangan, bagi beberapa orang gelandangan adalah hal tidak baik yang terjadi di kota, keberadaan meraka dapat mengganggu aktivitas dan juga tatanan kota. Namun dibalik dari semua itu ada salah satu sisi keuntungan tersendiri yang ada, dengan adanya gelandangan tersebut maka akan muncul dan juga banyaknya LSM dan berbagai organisasi baik agama maupun pemerintah untuk dapat mengatasi bagaimana agar masalah gelandangan tersebut dapat teratasi, sehingga dapat menjadi kritik bagi pemerintah mengenai kependudukannya.

Perspektif Konflik Seperti halnya dengan fungsionalis, pandangan konflik juga melihat masyarakat secara makro, pada konflik kekuasaan dan kekuatan yang memegang peranan penting, teori marx mengenai pertentangan kelas, gender, dan ras sosial antara proletar dan borjuis yang bagaimana kemudia membentuk struktur sosial pada masyarakat saat itu. Masalah sosial dipandang muncul karena adanya sistem yang tidak sesuai dan tidak seimbang. Marx memfokuskan kepada konflik, bagaimana kapitalis yang membuat seseorang menjadi teralienasi terhadap kehidupannya, baik dalam lingkungan kerja maupun sosialnya. Untuk lepas dari keadaan masalah sosial tersebut marx berpendapat bahwa harus adanya kesadaran kelas dan sadar terhadap posisi sosialnya kemudian bergabung dengan orang-orang yang sepenanggungan untuk kemudian melawan kapitalis dan membentuk sistem yang lebih adil dan egaliter lagi seperti sistem yang ada pada komunis.