potensi lidah buaya pontianak aloevera · pdf filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera...

32
POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK (Aloevera chinensis,linn) SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL MERUPAKAN TUGAS MATA KULIAH ILMU BAHAN INDUSTRI PERTANIAN DOSEN : Prof. Dr. Ir. Simon Bamabang Widjanarko, M.App.Sc OLEH : ADHA PANCA WARDHANU Nim . 0821019001 PROGRAM TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN PASCASARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

Upload: phungtruc

Post on 05-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK

(Aloevera chinensis,linn) SEBAGAI BAHAN BAKU

INDUSTRI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

MERUPAKAN TUGAS MATA KULIAH ILMU BAHAN INDUSTRI PERTANIAN

DOSEN :

Prof. Dr. Ir. Simon Bamabang Widjanarko, M.App.Sc

OLEH :

ADHA PANCA WARDHANU Nim . 0821019001

PROGRAM TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

PASCASARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2009

Page 2: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

ISI PAPER

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2 Potensi Lidah Buaya ............................................................................. 3

1.3 Perdagangan Lokal atau Internasional ................................................ 5

1.4 Tujuan .................................................................................................. 8

1.5 Manfaat ................................................................................................. 8

2. KARAKTERISTIK LIDAH BUAYA

2.1 Kandungan Lidah Buaya ...................................................................... 9

2.2 Sifat Fisiko Kimia................................................................................. 14

2.3 Manfaat Lidah Buaya............................................................................ 16

3. PROSES PRODUKSI

3.1 Tepung Lidah Buaya ........................................................................... 19

3.2 Proses Pembuatan Tepung Lidah Buaya (Aloe vera Powder) .............. 19

3.3 Standar Mutu......................................................................................... 23

4. SPESIFIKASI PRODUK

4.1 Harga Tepung Lidah Buaya.................................................................. 25

4.2 Spesifikasi Produk Tepung Lidah Buaya.............................................. 25

5. KESIMPULAN ......................................................................................... 29

6. DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 30

Page 3: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu dari 10 tanaman terlaris di

dunia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan

bahan baku industri. Lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena

semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh

maupun untuk berbagai macam penyakit. Berdasarkan beberapa hasil

penelitian, diketahui bahwa lidah buaya mengandung zat-zat atau senyawa

yang bermanfaat baik bagi kesehatan.

Menurut catatan seorang ahli bumi berkebangsaan Arab bernama Idris,

lidah buaya merupakan produk dari Pulau Socotra di Yunani dan sudah dikenal

sejak abad ke –4 SM. Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika tepatnya

Ethiopia. Lidah buaya diduga berasal dari kepulauan Canary di sebelah Barat

Afrika. Telah dikenal sebagai obat dan kosmetika sejak berabad-abad silam.

Hal ini tercatat dalam Egyptian Book of Remedies dimana didalamnya

dikisahkan bahwa pada zaman Cleopatra. Lidah buaya telah dimanfaatkan

sebagai bahan baku kosmetika dan pelembab kulit. Di bidang farmasi

pemakaian lidah buaya pertama kali dilakukan oleh orang-orang Samaria tahun

1750 SM. Tanaman lidah buaya pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh

seorang petani keturunan Cina pada abad ke-17, dan awalnya hanya sebagai

tanaman hias dan penyubur rambut.

Tanaman lidah buaya terdiri dari beberapa bagian, yaitu batang, daun

(pelepah), bunga dan akar. Lidah buaya memiliki batang yang berserat atau

berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat karena

tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Tetapi ada

beberapa spesies yang berbentuk pohon dengan ketinggian 3 – 5 m yang

banyak dijumpai di gurun Afrika Utara dan Amerika.

Page 4: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

Daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang

berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan bagian

permukaannya berlapis lilin (Gambar 1). Daunnya bersifat sukulen, yakni

mengandung air, getah atau lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun

rata dan bagian bawahnya membulat (cembung) .

Gambar 1.1. Lidah Buaya

Bagian lain dari lidah buaya adalah bunga. Bunga lidah buaya

berbentuk terompet atau tabung kecil dengan panjang 2 – 3 cm . Berwarna

kuning sampai oranye, tersusun sedikit berjuntai melingkari ujung tangkai yang

menjulang ke atas sepanjang 50 – 100 cm.

Bagian terakhir dari lidah buaya adalah akar. Lidah buaya memiliki

sistem perakaran yang pendek dengan akar serabut. Panjangnya bisa mencapai

30 – 40 cm.

Taksonominya tanaman lidah buaya adalah sebagai berikut :

Dunia : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Liliflorae

Suku : Liliaceae

Marga : Aloe

Spesies : Aloe barbadensis Miller

Jenis yang banyak dikembangkan di Asia, termasuk di Pontianak adalah

Aloe chinensis Baker yang berasal dari Cina, tetapi bukan tanaman asli Cina,

yang dideskripsikan oleh Baker pada tahun 1877. Ciri-ciri tanaman ini adalah

Page 5: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

bunga berwarna oranye, pelepah berwarna hijau muda yang bagian atasnya

agak cekung dan bertotol putih di daunnya ketika tanaman masih muda. Jenis

ini di Indonesia sudah dikembangkan secara komersial di Pontianak yang

merupakan sentra utama lidah buaya di Indonesia dan lebih dikenal dengan

nama Lidah buaya Pontianak.

1.2 Potensi Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya telah dikembangkan oleh negara-negara maju

seperti Amerika, Australia dan negara di benua Eropa sebagai bahan baku

industri farmasi dan pangan. Begitu pentingnya lidah buaya sebagai bahan baku

industri pada saat ini dan masa mendatang adalah didasarkan pada keunggulan

komparatif. Penggunaan tanaman lidah buaya yang cukup besar di dalam

industri dikarenakan komponen-komponen yang dimilikinya cukup lengkap

dan bermanfaat.

Dari segi kandungan nutrisi, gel atau lendir dalam lidah buaya

mengandung beberapa mineral seperti Zn, K, Fe dan vitamin seperti Vitamin A,

B1, B2, B12, C dan E, Inositol, asam folat, dan kholin. Djuebaedah (2003),

menyebutkan bahwa gel lidah buaya mengandung 17 jenis asam amino penting.

Berdasarkan kandungan nutrisi yang demikian lengkap dan bervariasi maka

peluang diversifikasi produk lidah buaya sangat besar.

Pengembangan agroindustri lidah buaya di Indonesia terpusat di

Pontianak provinsi Kalimantan Barat. Tanaman lidah buaya yang berasal dari

Pontianak (Aloevera chinensis) merupakan varietas terunggul di Indonesia

bahkan diakui keunggulannya di dunia. Tanaman jenis ini setiap pelepahnya

memiliki berat sekitar 0,8 – 1,2 kg dan dapat di panen setiap bulan sejak bulan

ke 10-12 setelah penanaman hingga tahun ke 5.

Mutu panen setiap pelepah sebagian besar tergolong mutu A yaitu tanpa

cacat atau serangan hama penyakit daun. Berbeda dengan tanaman lidah buaya

yang di budidayakan di luar Pontianak, seperti Amerika dan Cina, setiap

pelepahnya memiliki berat hanya 0,5-0,6 kg dan di panen hanya 1 kali setahun

karena kendala musim dingin.

Page 6: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

Hingga kini luas areal lahan yang telah ditanami lidah buaya di

Kalimantan Barat mencapai 75 Ha, dimana sebagian besar di tanam oleh petani

di Kotamadya Pontianak, sedangkan luas potensi wilayah pengembangan

adalah 20 ribu hektar. Dalam satu hektar lahan dapat ditanami sekitar 7500

tanaman lidah buaya. Produksinya dapat mencapai rata-rata 6-7 ton per hektar

tiap kali panen atau 24-30 ton/ ha per tahun dengan harga daun lidah buaya

segar ditingkat petani mencapai Rp. 800-1500 per kg. Adapun jumlah areal

penanaman lidah buaya disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Areal Penanaman Lidah buaya di Kalimantan Barat

NO

WILAYAH KECAMATAN SENTRA (ha) RENCANA

PENGEMBANGAN (ha)

Tujuh belas - 3.550 1. Kota Singkawang

Roban - 2.550

2. Kabupaten Pontianak

Sei. Ambawang - 4.250

Sei. Kakap - 2.350

Mempawah Hilir - 2.750

3. Kota Pontianak Pontianak Utara 50 4.500

Total 50 19.950

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop. Kalbar (2000)

Tanaman lidah buaya yang mudah tumbuh dengan baik dilahan gambut

sekitar Khatulistiwa dapat dijadikan sebagai komoditi unggulan mengingat

manfaat dan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sayangnya salah satu komoditi

yang mempunyai keunggulan komparatif tersebut belum di usahakan secara

optimal.

Gambar 1.2 Kebun Lidah Buaya

Hingga saat ini sebagian besar tanaman lidah buaya diolah menjadi

makanan dan minuman atau diekspor dalam bentuk pelepah segar ke negara

Page 7: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam. Hasil olahan

yang terbatas dan ekspor dalam bentuk bahan baku hanya memberikan sedikit

nilai tambah. Nilai tambah akan diperoleh jika tanaman lidah buaya diolah

menjadi produk yang dibutuhkan industri makanan, kosmetik farmasi dan lain-

lain. Bila kita cermati hal ini merupakan potensi yang cukup besar untuk

mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian berbasis komoditas

tanaman lidah buaya di Pontianak.

1.3 Perdagangan Lokal atau Internasional

Pada saat ini pusat pengembangan lidah buaya terdapat di negara-negara

Afrika bagian Selatan (Transvaal) yaitu: Eritrea, Ethiopia dan Northern

Somalia. Saat ini negara-negara yang telah membudidayakan tanaman lidah

buaya secara komersial adalah Amerika Serikat, Meksiko, Karibia, Israel,

Australia dan Thailand.

Dari sekitar 350 jenis lidah buaya, menurut Dowling (1985) di dalam

Furnawanthi (2004), hanya tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara

komersial di dunia, yakni Curacao aloe atau Aloe vera (Aloe barbadensis

Miller), Cape aloe atau Aloe ferox Miller, dan Socotrine aloe yang salah

satunya adalah Aloe perryi Baker. Karakteristik ketiga jenis lidah buaya

tersebut terlihat dalam Tabel 1.2.

Saat ini permintaan lidah buaya Pontianak dalam bentuk pelepah segar

baru berasal dari Hongkong dan Malaysia sedangkan di dalam negeri berasal

dari Jakarta. Umumnya pedagang di Jakarta mengirimkan lagi ke Taiwan dan

Jepang mengingat dari kota Pontianak tidak ada jalur pelayaran langsung ke

negara-negara tersebut. Nilai ekspor pelepah lidah buaya segar yang tercatat

oleh Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konversi Alam untuk tahun

2001 adalah USD 2.143 untuk 15.000 lembar pelepah. Secara rinci data ekspor

lidah buaya Pontianak dapat dilihat pada Tabel 1.3

Page 8: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� �

Tabel 1.2. Karakteristik tanaman Lidah buaya komersial

Karakteristik Aloe barbadensis

Miller Aloe ferox Miller

Aloe perryi

Baker

Batang Tidak terlihat jelas Terlihat jelas (tinggi 3 – 5 m atau lebih )

Tidak terlihat

jelas ( ± 0,5 m )

Bentuk daun

Lebar di bagian bawah, dengan pelepah bagian atas cembung

Lebar di bagian bawah

Lebar di bagian bawah

Lebar daun 6 – 13 cm 10 – 15 cm 5 – 8 cm

Lapisan lilin pada daun Tebal Tebal Tipis

Duri Di bagian pinggir daun

Di bagian pinggir daun dan bawah daun

Di bagian pinggir daun

Tinggi bunga (mm) 25 – 30 ( tinggi tangkai bunga 60-100 cm )

35 – 40 25 – 30

Warna bunga Kuning Merah tua hingga jingga

Merah terang

Sumber : Furnawanthi, 2004

Tabel 1.3. Data Ekspor Lidah buaya dari Pontianak.

Sumber : Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak (2003) dalam Suhendar (2006)

Produsen dalam skala industri yang telah mengolah pelepah daun lidah

buaya menjadi makanan siap santap (dalam bentuk coktail) adalah PT. Niramas

dengan merek dagang Inaco dan PT. Keong Nusantara Abadi yang

menggunakan merek Wong Coco sedangkan eksportir pelepah segar yang

tercatat diantaranya adalah PT. Sumber Aloe Vera.

Di perdagangan internasional Lidah buaya di pasarkan dalam beberapa bentuk

produk seperti :

1. Aloe Vera Gel Diced

2. Aloe Vera pulp Juice

3. Aloe Vera Whole Leaf Dried Powder

Page 9: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� �

4. 1: 1 Aloe vera gel juice

5. 10: 1 Aloe Vera Whole leaf Concentrate

6. 10: 1 Aloe Vera Gel Concentrate

7. Aloe Vera Gel Concentrate

8. 100: 1 Aloe Vera Whole Leaf freeze Dried Powder

9. 100: 1 Aloe Vera Whole Leaf freeze Dried Powder Decolorized

10. 100: 1 Aloe Vera Gel Spray Dried Powder

11. 100: 1 Aloe Vera Gel Freeze Dried Powder

12. 200: 1 Aloe Vera Gel Spray Dried Powder

13. 200: 1 Aloe Vera Gel Freeze Dried Powder

Gambar 1.3 Pohon Industri Lidah Buaya

Page 10: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan “Paper” ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan Industri, selain itu juga untuk

menggali potensi sumber daya lokal (Pontianak) yang berpeluang untuk di

kembangkan sebagai bahan baku industri agar memiliki nilai ekonomis yang

tinggi.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan “Paper” ini adalah agar potensi

Lidah buaya yang selam a ini belum dimanfaatkan secara maksimal bisa

dimanfaatkan sebagai bahan baku industri yang memiliki nilai ekonomi yang

tinggi.

Page 11: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

II. KARAKTERISTIK LIDAH BUAYA

2.1 Kandungan Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan salah satu dari 10 tanaman terlaris di dunia yang

memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku

industri. Lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena semua

bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun

untuk berbagai macam penyakit. Berdasarkan beberapa hasil penelitian,

diketahui bahwa lidah buaya mengandung zat-zat atau senyawa yang

bermanfaat baik bagi kesehatan.

Pelepah lidah buaya yang dipanen dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian

yang digunakan, yaitu :

1. Daun

Keseluruhan daunnya dapat digunakan langsung baik secara

tradisional maupun dalam bentuk eksudatnya.

Gambar 2.1. Daun atau pelepah lidah buaya

2. Eksudat

Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan

pemotongan. Eksudat berbentuk kental, berwarna kuning dan rasanya

pahit. Terdapat di pangkal daun atau pelepah. Eksudat ini mengandung

senyawa glikosida (antraglikosida) yang merupakan derivat antrakuinon

seperti aloin yang bersifat laksatif, sehingga sejak abad ke-4 SM telah

digunakan oleh orang Yunani sebagai obat pencahar.

Page 12: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

Gambar 2.2. Eksudat lidah buaya

Dalam industri kosmetika aloin ini tidak diharapkan dan dianggap

sebagai bahan kontaminator karena dapat menyebabkan alergi atau iritasi.

Tetapi untuk industri farmasi digunakan sebagai anti konstipasi (obat

pencahar). Kandungan aloin sangat bervariasi tergantung pada jenis

tanaman lidah buaya. Kandungan aloin dalam beberapa jenis lidah buaya

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Kandungan Aloin dalam Beberapa Jenis Lidah Buaya

NO. JENIS KADAR ALOIN (%)

1. Cape aloe 5 – 9

2. Curacao aloe (Aloe vera ,Linn) 7,5 - 10

3. Socotrine aloe 7

Sumber : Furnawanthi , 2004

3. Gel

Gel adalah bagian berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat

bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan. Gel sangat mudah rusak

karena mengandung bahan aktif dan enzim yang sangat sensitif terhadap

suhu, udara dan cahaya, serta bersifat mendinginkan. Gambar 7

memperlihatkan gel yang ada pada pelepah lidah buaya setelah kulitnya

dikupas.

Page 13: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

Gambar 2.3. Gel yang terdapat di pelepah lidah buaya

Untuk lebih jelas melihat bagian-bagian dari daun lidah buaya, berikut ini

adalah gambar irisan melintang daun lidah buaya. Aloin banyak terkandung di

dalam jaringan perisiklik.

Gambar 2.4. Irisan melintang daun lidah buaya

Lidah buaya mengandung berbagai macam komponen kimia yang sangat

berguna bagi kesehatan. Menurut Furnawanthi (2004), komponen yang

terkandung dalam lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,75

%, dengan total padatan terlarut hanya 0,49 %, lemak 0,067 %, karbohidrat

0,043 %, protein 0,038 %, vitamin A 4,594 IU, dan vitamin C 3,476 mg.

Berdasarkan hasil penelitian Suriati (2000) , komposisi dan sifat gel lidah

buaya segar dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Komponen utama gel lidah buaya adalah air. Selain itu komposisi gel

lidah buaya yang sangat penting untuk kosmetika adalah karbohidrat yang

berupa glukomannan. Glukomannan merupakan suatu senyawa karbohidrat

yang dapat membantu mempertahankan kelembaban kulit, sehingga sangat baik

untuk kebutuhan kosmetika seperti moisturizer, hand and body lotion, shampoo

dan lain sebagainya.

����������

Jaringan perisiklik

Gel

Page 14: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

Tabel 2.2. Komposisi dan Sifat Gel Lidah Buaya Segar

No. Komposisi Jumlah (%)

1. Air 98,46

2. Karbohidrat 1,08 %

3. Protein 0,036 %

4. Lemak 0,29

5. Abu 0,21

6. pH 4,8

7. Total Asam 0,33 ml/100 g

8. Kekentalan 275 cp

9. Warna (absorbansi pada λ =320 nm) 0,174

Sumber : Suriati , 2000

Gel lidah buaya mengandung bahan atau zat-zat aktif yang sangat

bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat aktif yang terkandung dan fungsinya di dalam

tubuh dan mineral yang terkandung di dalam Lidah buaya dan fungsinya bagi

tubuh dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Mineral yang terkandung di dalam gel lidah buaya dan fungsinya

No. Jenis mineral Fungsi

1. Potasium Membantu metabolisme karbohidrat dan protein

2. Kalsium (Ca) • Mengaktifkan enzim yang esensial dalam metabolisme

lemak dan karbohidrat

• Mengaktifkan enzim pankreatik lipase dan enzim asam

• Menghambat iritasi sel

• Menghambat pembentukan asetokolin dalam otak

3. Sulfur ( S ) • Berperan dalan metabolisme protein

4. Besi • Berperan dan pembentukan haemoglobin dalam darah

5. Magnesium (Mg) • Mengaktifkan enzim yang berperan dalam metabolisme

karbohidrat.

6. Sodium ( Na ) • Berperan penting dalam absorpsi karbohidrat

• Memacu proses maturasi sel darah merah

7. Kuprum ( Cu ) • Mengaktifkan enzim amylase

Sumber : Morsy, 1991 di dalam Suriati, 2000.

Page 15: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

Tabel 2.3. Zat-zat yang terkandung di dalam gel lidah buaya

No. Komponen Kimia Kegunaan

1. Lignin - Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi ke dalam kulit sehingga memudahkan peresapan gel ke kulit untuk menjaga kelembaban.

- Membawa kandungan bermanfaat ke dalam kulit

2. Saponin - Mempunyai kemampuan membersih-kan dan bersifat antiseptik

- Bahan pencuci yang sangat baik.

3. Antrakuinon : Aloin, barbaloin, iso-barbaloin, anthranol, aloe emodin, anthracene , aloetic acid, ester asam sinamat, asam krisophanat, eteral oil, resistanol

- Bahan laksatif - Penghilang rasa sakit, mengurangi

racun - Senyawa antibakteri - Mempunyai kandungan antibiotik.

4. Vitamin B1, B2, niacinamida, B6, cholin, asam folat

- Bahan penting utuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat.

5. Mono dan polisakarida seperti selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa dan rhamnosa

- Memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

- Berfungsi untuk memproduksi mucopolisakarida

6. Mineral : Ca, P, Fe, Mg, Mn, K, Na, Cu

- Memberi ketahanan terhadap penyakit, menjaga kesehatan, dan memberikan vitalitas.

- Berinteraksi dengan vitamin untuk mendukung fungsi-fungsi tubuh.

7. Enzim oksidase, amylase, katalase, lipase, dan protease

- Mengatur proses-proses kimia di dalam tubuh.

- Menyembuhkan luka dalam dan luar.

8. Asam amino : Asam aspartat, asam glutamat, alanin, isoleusin, fenilalanin, Threonin, Prolin, Valin, Leusin, Histidin, Serin, Glisin, Methionin, Lysin, Arginin, Tyrosin, Tryptophan

- Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan

- Untuk sintesa bahan lain - Sumber energi.

9. Gibberelin - Mencegah radang, penyembuhan luka

10. Lectin (protein) - Mencegah radang (anti inflammatory)

11. Asam salisilat - Menghasilkan efek analgesik

Sumber : Furnawanthi , 2004

Enzim protease bekerjasama dengan glukomannan mampu memecah

dinding sel bakteri yang menyerang luka. Enzim brandykinase (suatu inhibitor

protease) dapat memecah brandykinin, senyawa penyebab rasa nyeri yang

terbentuk di luka, sehingga rasa nyeri tersebut dapat hilang. Brandykinin

adalah suatu hormon yang menghambat pembengkakan jaringan. Sementara

Page 16: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

itu, asam krisofan mendorong penyembuhan kulit yang mengalami kerusakan.

Karena itu pula getah lidah buaya bersifat antiseptik sekaligus meredam rasa

sakit.

Adanya Kalsium dalam lidah buaya dapat mebantu pembentukan dan

regenerasi tulang. Kalium dan Natrium berfungsi dalam regulasi dan

metabolisme tubuh dan penting dalam pengaturan impuls syaraf. Lidah buaya

tidak hanya memberikan dukungan hebat pada system kekebalan tubuh, tetapi

juga mampu menghancurkan intravaskuler bakteri yang disebabkan oleh

kandungan polisakarida yang unik. Secara alami, sistem pelengkap tubuh

memiliki kekebalan tubuh terhadap bakteri yang melibatkan rangkaian protein

yang perlu diaktifkan untuk menyerang bakteri. Polisakarida dalam lidah

buaya memacu protein untuk masuk ke dalam membran bakteri, melubangi,

dan merusak cairan pelindungnya yang menyebabkan matinya bakteri.

Efek sinergistik (kerja sama saling memperkuat) zat-zat itulah yang

menyebabkan getah lidah buaya bias bertindak sebagai pendorong koagulasi

yang kuat (oleh gel), pendorong pertumbuhan sel-sel yang tadinya rusak karena

luka (oleh glukomannan), dan menciutkan jaringan sel. Dengan diciutkan dan

didorongnya pertumbuhan sel baru, sel-sel yang rusak cepat sembuh.

2.2 Sifat Fisiko Kimia

Getah lidah buaya bersifat koloidal seperti lendir, terutama jika pH-nya

mendekati basa (saat daun masih segar), bentuknya berupa gel ( mirip agar-

agar) yang lekat. Namun, jika pH-nya mendekati asam (saat daun mulai layu),

akan berubah wujud menjadi sol yang bersifat lebih encer seperti sirup. Gel

lidah buaya akan cepat turun kekentalannya apabila disimpan dalam suhu

kamar.

Penurunan kekentalan gel lidah buaya disebabkan karena adanya

hidrolisis polisakarida oleh enzim yang masih mempunyai aktivitas tinggi dan

diikuti oleh perubahan warna menjadi gelap. Aktivitas enzim ini berperan juga

dalam pembentukan aloin yang tidak diharapkan dalam industri kosmetika.

Adanya aktivitas enzim menyebabkan aloin yang terikat sebagai glikosida

dapat membentuk aloin bebas. Gel lidah buaya memiliki sifat sangat mudah

Page 17: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

teroksidasi karena mengandung enzim oksidase. Akibatnya, kontak bahan

dengan udara akan mempercepat proses oksidasi, sehingga gel akan berubah

menjadi kuning hingga coklat.

Menurut Joshi dan Bartakke (1974) di dalam Furnawanthi (2002),

kandungan asam organik dalam gel berubah-ubah tergantung kondisi

penyimpanan daun lidah buaya. Adanya kuinon dan antrakuinon dalam gel

dengan adanya cahaya akan menyebabkan perubahan warna gel menjadi

kemerah-merahan dan akhirnya membentuk warna coklat. Proses perubahan

warna ini dikenal dengan proses pencoklatan (Browning reaction) yang dapat

terjadi secara enzimatis dan non enzimatis. Selain perubahan warna menjadi

coklat, flavor gel menjadi tidak sedap dan hilangnya asam amino seperti lisin

sebanyak 5,72 % – 6,74 % dari total asam amino yang ada. Terjadinya reaksi

pencoklatan diperkirakan melibatkan perubahan dari bentuk kuinol menjadi

kuinon seperti yang terlihat pada Gambar 8 berikut ini.

OH O

OH O

-2H

oksidasi

Kuinol Kuinon

Gambar 2.5. Proses oksidasi pada gel lidah buaya

Pada gel lidah buaya, proses oksidasi dengan adanya oksigen dapat juga

menyebabkan terbentuknya aloin (C22H22O9) yang dikenal sebagai bahan

kontaminator dalam kosmetika, karena menyebabkan iritasi pada kulit (efek

purgative/cartartik). Aloin terbentuk dari aloe emodin dan glukosa.

Oleh karena itu, setelah dipanen, pelepah lidah buaya harus segera diolah

dan diberi perlakuan untuk menonaktifkan enzim oksidase, sehingga reaksi

pencoklatan yang berakibat pada menurunnya kualitas gel lidah buaya dan

berkurangnya khasiat pengobatannya serta pembentukan aloin dapat dicegah.

Untuk menjaga stabilitas gel sampai pengolahan, gel harus disimpan di tempat

Page 18: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

yang gelap dan dingin. Dalam kondisi segar, kandungan enzim gel lidah buaya

penuh dengan aktivitas.

Untuk menjaga stabilitas gel lidah buaya dan ketahanan simpan yang

lebih lama, maka umumnya lidah buaya diolah dalam bentuk bubuk (tepung).

Tepung lidah buaya inilah yang nantinya akan menjadi bahan baku untuk

industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetika (menggunakan tepung

lidah buaya grade tinggi) dan pakan ternak dan ikan (menggunakan tepung

lidah buaya grade rendah yang biasanya berasal dari kulit lidah buaya.

2.3 Manfaat Lidah Buaya

Kompleksnya kandungan senyawa kimia dan zat aktif di dalam lidah

buaya, memberikan efek penyembuhan yang luar biasa untuk berbagai macam

penyakit. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, lidah buaya memiliki khasiat

penyembuhan beberapa penyakit, antara lain :

1. Menghambat Infeksi HIV

Sebuah penelitian in vitro dalam bidang bioterapi molekuler di

Amerika Serikat yang dilakukan pada tahun 1991, menemukan mannose

yang merupakan salah satu jenis gula yang terkandung di dalam gel lidah

buaya. Mannose ini mampu menghambat pertumbuhan virus HIV 1 – 30 %

dan meningkatkan viabilitas sel terinfeksi.

2. Nutrisi tambahan bagi pengidap HIV

Para peneliti menemukan bahwa lidah buaya mampu menstimulasi

sistem kekebalan tubuh terutama sel T4 helper, yaitu sel darah putih yang

mengaktifkan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi.

3. Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes

Pemberian ekstrak lidah buaya terhadap penderita diabetes setiap hari

selama 14 minggu, mampu menurunkan kadar gula pasien yang tidak

tergantung dari insulin (DM tipe II) hingga 45 % tanpa perubahan berat

badan.

4. Mencegah Radang Sendi

Kandungan asam salisilat merupakan zat pengurang rasa sakit yang

sifatnya sama dengan aspirin pada gel lidah buaya dapat mengurangi rasa

Page 19: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

sakit pada penderita. Kandungan Magnesium membantu mencegah efek

samping yang merusak dari penggunaan aspirin.

5. Menghambat sel kanker

Lidah buaya meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan

mengaktifkan makropage yang berperan melepas substansi pengaktif

kekebalan dan antikanker, seperti interferon, interleukins dan factor

nekrosis tumor.

6. Membantu penyembuhan luka.

7. Adanya Gibberelin sebagai zat anti radang (infeksi) dan polisakarida yang

berkhasiat menyembuhkan luka, serta lignin yang mampu menembus kulit

dan membawa efek penyembuhan ke jaringan kulit. Kandungan asam

salisilat merupakan zat pengurang rasa sakit (analgetik) yang sifatnya sama

dengan aspirin.

8. Antibakteri dan anti jamur serta untuk membersihkan luka

9. Lidah buaya mengandung saponin yang berkhasiat antiseptik.

10. Mengatasi gangguan pencernaan (radang usus, sembelit)

11. Kandungan Gibberelin sebagai zat anti inflamasi dan polisakarida dapat

menyembuhkan radang usus. Zat aloin yang terkandung di dalam lidah

buaya berfungsi sebagai pencahar.

12. Mencegah penuaan (Anti Aging)

13. Zat – zat yang terkandung di dalam gel lidah buaya ada yang bertindak

sebagai pemakan oksigen yang mengandung radikal bebas yang diproduksi

oleh di dalam gel lidah buaya ada yang bertindak sebagai pemakan oksigen

yang mengandung radikal bebas yang diproduksi oleh polymorphonuclear

lukocytes. Polisakarida yang bersinergis dengan asam amino meregenerasi

sel-sel yang rusak.

14. Adanya kandungan thiamine, riboflavin, aloin dan mineral akan mencegah

dari penyakit cacingan. Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing dan susah

buang air besar (sembelit).

15. Radiasi akibat sinar X

16. Adanya gibberelin sebagai zat anti radang (infeksi) dan polisakarida yang

berkhasiat menyembuhkan luka, serta lignin yang mampu menembus kulit

Page 20: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

dan membawa efek penyembuhan ke jaringan kulit. Kandungan asam

salisilat merupakan zat pengurang rasa sakit (analgetik) yang sifatnya sama

dengan aspirin.

17. Mencegah virus flu burung

18. Informasi terbaru diperoleh bahwa kandungan emodin pada gel lidah buaya

dapat mencegah virus flu burung.

Dalam industri kosmetika, gel lidah buaya memberikan manfaat sebagai :

1. Penyegar (astringent) .

Zat aktif lidah buaya yang bersifat penyegar adalah polisakarida dan

tannin.

2. Mencegah kerontokan rambut

Zat aktifnya adalah inositol, vitamin C, asam amino, enzim dan

mineral yang sinergis dan vitamin A.

3. Kondisioner rambut, shampoo, pelembab, ketombe

Senyawa aktifnya adalah polisakarida, vitamin, asam amino.

Page 21: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

III. PROSES PRODUKSI

3.1 Tepung Lidah Buaya

Lidah buaya dalam bentuk tepung mempunyai beberapa keuntungan,

yaitu kandungan nutrisinya tidak mudah rusak serta memudahkan dalam

penyimpanan dan transportasi dibandingkan dengan masih dalam bentuk gel.

Rasio bahan baku dan tepung yang dihasilkan cukup besar, yakni sekitar 150 :

1 atau 150 kg pelepah basah menghasilkan 1 kg tepung. Tepung lidah buaya

ini banyak digunakan dalam industri farmasi dan kosmetika (Furnawanthi,

2004).

3.2 Proses Pembuatan Tepung Lidah Buaya (Aloe vera Powder)

A. Cara Freeze Drying

Proses pembuatan tepung lidah buaya dengan menggunakan freeze

drying terdiri beberapa tahap yaitu :

1. Pencucian

Proses pencucian bertujuan untuk membuang sisa-sisa tanah,

residu pupuk, dan kotoran lainnya. Mesin pencuci yang digunakan

adalah mesin pencuci otomatis yang dapat mengalirkan air sendiri

dengan bak yang berlubang agar pengambilan pelepah lidah buaya

yang bersih mudah dilakukan. Pencucian dilakukan dengan

mengalirkan air ke dalam bak pencuci sehingga pelepah lidah buaya

terendam dan terjadi perputaran air yang dapat memberikan efek

pembersihan yang sama pada setiap pelepah. Pelepah yang telah

dicuci ditempatkan pada belt conveyor untuk dibawa ke tempat

pengupasan.

2. Pengupasan

Proses pengupasan pelepah lidah buaya dilakukan dengan

mesin pengupas yang juga memisahkan bagian gel dan kulit lidah

Page 22: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

buaya. Gel yang telah terkupas langsung dimasukkan ke mesin

pengekstrak melalui belt conveyor sehingga tidak terjadi reaksi

browning.

3. Pengekstrakan

Pengekstrakan dilakukan pada mesin pengekstrak lidah buaya

dengan proses pembuburan dan penyaringan dan dapat bekerja secara

sinambung. Setelah diekstrak dilanjutkan dengan penyaringan. Hasil

akhirnya adalah gel lidah buaya yang telah bersih dari ampas, cair dan

jernih. Selanjutnya gel dimasukkan ke dalam mesin reverse osmosis

(RO) untuk dikentalkan.

4. Pengentalan

Pengentalan dilakukan pada mesin reverse osmosis yang

dilakukan di bawah suhu 70°C. Pengentalan dilakukan untuk

mengurangi kandungan air gel sehingga mempercepat proses

pembekuan. Pengurangan kandungan air terjadi karena adanya

perpindahan air dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan

adanya efek tekanan sehingga dihasilkan cairan yang kental dan

mempercepat proses pengeringan. Proses pengentalan dapat

menghilangkan kandungan air bahan sampai sekitar 43 %.

5. Pembekuan

Proses pengeringan beku memerlukan bahan masukan yang

telah dibekukan terlebih dahulu. Pembekuan bubur lidah buaya

dilakukan pada freezer dengan suhu –18 °C. Gel kental lidah buaya

ditempatkan pada loyang aluminium yang bersatu dengan freeze dryer

dan bisa dilepaskan. Hasil pembekuan langsung dimasukkan ke

dalam freeze dryer untuk menghindari terjadinya pencairan.

6. Pengeringan

Padatan bubur lidah buaya beku dimasukkan ke dalam freeze

dryer (Gambar 3.2) dengan suhu –60°C. Es yang terdapat dalam

padatan bubur lidah buaya dapat mengalami sublimasi langsung dari

fase padat tanpa mengalami pencairan. Hasil pengeringan berupa

Page 23: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

lempengan-lempengan tepung yang harus digiling untuk

menghasilkan tekstur yang seragam.

7. Penggilingan

Penggilingan dilakukan dengan hammer mill sehingga

dihasilkan tepung lidah buaya. Hammer mill merupakan mesin

penggiling yang serba guna dan dapat digunakan untuk menggiling

bahan yang kering sampai lengket.

8. Pengemasan

Tepung lidah buaya merupakan produk yang higroskopis,

sehingga harus cepat dikemas untuk menghindari penggumpalan.

Pengemasan dilakukan dengan mesin vacuum packaging.

B. Cara Spray Drying

Proses pembuatan tepung lidah buaya dengan cara Spray drying

adalah dengan menggunakan alat spray dryer. Tahapan prosesnya hampir

sama dengan cara Freeze drying. Perbedaannya hanya pada tahap

pengeringan produk, dimana setelah dikentalkan ekstrak cair lidah buaya

dikeringkan dengan menggunakan Spray dryer (Gambar 3.1).

Tepung lidah buaya dapat dibuat dengan pengeringan secara Freeze

drying maupun Spray drying. Tepung yang yang dibuat baik secara Freeze

drying maupun Spray drying, banyak digunakan dalam industri. Namun

produk hasil Freeze drying harganya relatif lebih mahal.

Gambar 3.1. Spray Dryer Gambar 3.1. Freeze Dryer

http://images.google.co.id/images?q=spray+dryer.htm http://images.google.co.id/images? freezer+dryer

Page 24: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

Gambar 3.2. Diagram alir proses pembuatan tepung lidah buaya dengan cara

freeze drying

Pelepah lidah buaya

w=150 kg

Pencucian Ampas

Pelepah lidah buaya bersih

Pengupasan

Gel Lidah Buaya

Pengekstrakan

Ekstrak cair

Pengentalan

Cairan kental lidah buaya

Pembekuan

Pengeringan beku

Tepung lidah buaya

Pengggilingan

Tepung lidah buaya

Pengemasan

Tepung lidah buaya

terkemas

Kulit

Air

Ampas

Air

Tepung

terbuang

Bahan

pengemas

Page 25: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

3.3 Standar Mutu

Adapun tepung lidah buaya yang ada di pasaran dan digunakan dalam

industri mempunyai standar mutu seperti yang telah ditetapkan oleh Terry

Laboratories Amerika Serikat.

Tabel 3.1. Standar mutu tepung lidah buaya menurut Terry Laboratories

Spesifikasi Tepung lidah buaya

(Spray Dried)

Tepung lidah buaya

(Freeze Dried)

Penampakan Butiran halus Butiran halus

Warna Krem muda, cokelat keabu-

abuan (beige) Putih, cokelat keabu-abuan

(light beige)

Kadar air (maks.) 8 % 8 %

Kecepatan disperse (25°C) 5 menit 5 menit

Total padatan 100 % 50 %

Keasaman (pH) 3,5 – 5,0 3,5 – 5,0

Gravity @ 25°C 0,990 – 1,010 0,990 – 1,010

Mikrobiologi < 100 cfu/g

tidak ada patogen < 10 cfu/g

tidak ada patogen

Sumber : Furnawanthi, 2004

Standar mutu untuk tepung lidah buaya grade sedang. Sedangkan untuk

standar mutu rendah tepung lidah buaya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Standar mutu tepung lidah buaya mutu rendah (LIPI Subang)

Faktor Standar Persyaratan

Kenampakan Bubuk amorf berwarna coklat kehitaman

Kelarutan Sangat larut dalam air dan menghasilkan larutan kental, sedikit larut dalam hidroalkohol dan hidroglikol, dan tidak larut dalam pelarut organik.

Sifat fisik dan kimia

• Perbandingan Tepung : daun segar

1 : 100

• Kadar air Maksimal 12 %

• pH 5,5 – 6,5

• Aloin Tak teridentifikasi

• Anthrakuinon < 100 cfu/g tidak ada patogen

Sumber : PT. Aloe Nusantara Utama (2001) dalam suhendar

Page 26: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

Tabel 3.3. Standar mutu tepung lidah buaya mutu rendah (LIPI Subang)

Faktor Standar Persyaratan

Kenampakan Bubuk amorf berwarna kuning kecoklatan

Kelarutan Sangat larut dalam air dan menghasilkan larutan kental, sedikit larut dalam hidroalkohol dan hidroglikol, dan tidak larut dalam pelarut organic.

Sifat fisik dan kimia

• Perbandingan Tepung : daun segar

1 : 125

• Kadar air Maksimal 10,8 %

• pH 4,5

• Aloin Tak teridentifikasi

• Anthrakuinon Tak teridentifikasi

Mikrobiologi

• Total bakteri aerob

• Kapang dan jamur

• Bakteri Patogen

5.350 cfu/g

Tak teridentifikasi Tidak ada

Page 27: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

IV. SPESIFIKASI PRODUK

4.1 Harga Tepung Lidah Buaya

Selama ini bahan baku lidah buaya untuk industri dalam bentuk tepung

masih diimpor dari Amerika Serikat dengan harga relatif mahal, yakni sekitar

100 –150 dolar AS per kg (Furnawanthi, 2004). Sedangkan berdasarkan data

yang dikutip dalam situs www.Federalabs.com harga aloevera powder adalah

sebagai berikut :

Tabel. 4.1. Harga tepung lidah buaya/kg

Aloe Vera Extract Powder 200:1 $499.00 1 Kg

Aloe Vera Extract Powder 100:1 $299.00 1 Kg

Aloe Vera Extract Powder 50:1 $189.00 1 Kg

Sumber : www.FederaLabs.com tanggal akses 11/02/09

Bahan kemasan untuk tepung lidah buaya adalah berupa drum Plastik

High Density Polyetiylene (HDPE). Tepung lidah buaya disimpan di gudang

yang memiliki refrigerator untuk meghambat penggumpalan.

4.2 Spesifikasi Produk Tepung Lidah Buaya

Penggunaan tanaman lidah buaya yang cukup besar di dalam industri

dikarenakan komponen-komponen yang dimilikinya cukup lengkap.

Penggunaan tanaman lidah buaya dalam industri secara garis besar dapat dibagi

menjadi empat jenis industri, yaitu:

1). Industri pangan, sebagai makanan tambahan (food supplement), produk

yang langsung dikonsumsi dan flavour.

2). Industri farmasi dan kesehatan, sebagai anti inflamasi, anti oksidan,

laksatif, anti mikrobial dan molusisidal, anti kanker, imunomodulator dan

Page 28: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

hepatoprotector. Paten yang telah dilakukan beberapa negara maju antara

lain: CAR 1000, CARN 750, Polymannoacetate, Aliminase, lovex dan

Carrisyn.

3). Industri kosmetika sebagai bahan baku lotion, krem, lipstik, shampo dan

kondisioner.

4). Industri pertanian, sebagai pupuk, suplemen hidroponik, suplemen untuk

media kultur jaringan dan penambah nutrisi pakan ternak.

Berikut beberapa spesifikasi tepung lidah buaya yang ada di pasar lokal

maupun internasional.

1. Spesifikasi produk tepung lidah buaya yang di produksi oleh PT. Aloe vera

Indonesia dengan menggunakan spray dryer.

Tabel 4.2 Spesifikasi tepung lidah buaya PT. Aloe vera Indonesia

KODE AVI 1X C AVI 10 X C AVI 200 X F

Appearance Clear liquid Clear Liquid Light Tan Powder

Total Solid 0.5% 4.5-5.0% 92-95%

pH 4.0-6.0 4.0-6.0 (1:9) 4.0-6.0 (1:199)

U V Scan Max 210-230 nm 210-230 nm 210-230 nm

Preservatives Phenagon PDI 0.45%*

Phenagon PDI 0.45%*

NONE

Heavy metals Within limit Within limit Within limit

Microbial Assay Within limit Within limit Within limit

Sumber : http://www.aloe-best.com/home/2.html tanggal akses 10/2/09

Kegunaan: Bahan-bahan kosmetik, perawatan rambut, perawatan diri,

cream pelembab, Powder 200X: Bahan-bahan suplemen makanan,

minuman ringan, makanan fungsional, supmenen untuk diet, farmasi.

C. Spesifikasi produk tepung lidah buaya yang di produksi oleh Changsha

Herbin Bioteknologi .Inc

Deskripsi Produk:

Nama Produk : Aloe Vera P. E.

Asal tanaman : Aloe barbadensis Miller

Spesifikasi : 20%, 40% Aloin (Barbaloin)

Ekstrak ratio : 4: 1, 10: 1, 100: 1, 200: 1

Page 29: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ��

Tampilan : Putih Kekuningan

Packing detail : Dikemas dalam drum

Net weight : 25kgs/drum.

Penyimpanan situasi : Terhindar cahaya dan panas.

Shelf life : 2 tahun dalam kondisi penyimpanan yang baik.

http://www.made-in-china.com/Health-Medicine-Catalog/Biological-Products.html

D. Spesifikasi produk Tepung kulit lidah buaya yang di produksi oleh Vita-

Solar Biotechnology Co, Ltd.

Deskripsi Produk:

Merek dagang : VS

Nama Produk : Aloe Vera Kulit Powder (Animal Feed Grade)

Jenis : Aloe Barbadensis Miller

Ekstrak rasio : 1:1,10:1,100:1,200:1

Standar : Internol

Produktivitas: : 20t/month

Kemasan : 20kg / tas tas * 1 / Drum

Shelf life : 2 tahun

Warna : Appearance light yellow powder

Ukuran mesh (mesh) : 100 Mesh

Air (%) : � 10,0.

Kegunaan : Bahan baku dari pakan hewan

http://www.made-in-china.com/Agriculture-Food-Catalog/Fodder-Feed-Additive.html

Page 30: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

Selain dalam bentuk tepung, produk olahan lidah buaya dapat berupa gel

dalam bentuk segar atau dalam bentuk bahan jadi seperti kapsul, jus, pasta atau

minuman dan makanan kesehatan . Produk-produk olahan yang banyak dijual

di pasaran bermacam-macam seperti yang dapat dilihat pada Gambar berikut

ini 4.1.

Gelly Lidah Buaya Tepung Lidah Buaya Minuman Lidah Buaya

Teh Lidah Buaya Dodol Lidah Buaya Juice Lidah Buaya

Gambar 4.1. Produk hasil olahan lidah buaya

Page 31: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

V. KESIMPULAN

Komoditas lidah buaya adalah salah satu peluang investasi di sector

pertanian, khususnya tanaman pangan hortikultura yang sangat berprospek

untuk dikembangkan karena permintaan pasar terhadap komoditas tersebut

semakin meningkat. Lidah buaya yang merupakan salah satu dari 10 jenis

tanaman terlaris di dunia yang telah dikembangkan oleh Negara-negara maju

seperti Amerika, Australia dan Negara di benua eropa sebagai bahan baku

industry farmasi dan pangan. Begitu pentingnya lidah buaya sebagai bahan

baku indutri pada saat ini dan masa mendatang adalah didasarkan pada manfaat

yang besar bagi kehidupan manusia.

Tanaman lidah buaya yang berasal dari Pontianak (Aloevera chinensis)

merupakan varietas terunggul di Indonesia bahkan diakui keunggulanya di

dunia (Suhendar Sulaeman, 2006). Tanaman lidah buaya yang mudah tumbuh

dengan baik di lahan gambut sekitar Khatulistiwa dapat dijadikan sebagai

komoditi unggulan daerah maupun nasional mengingat manfaat dan nilai

ekonomisnya yang cukup tinggi.

Sayangnya salah satu komoditi yang memiliki keunggulan komparatif

tersebut belum di usahakan secara optimal. Hingga saat ini sebagian besar

tanaman lidah buaya diolah menjadi makanan dan minuman atau di ekspor

dalam bentuk pelepah segar ke Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia,

dan Brunai Darussalam. Hasil Olahan yang terbatas dan ekspor dalam bahan

baku hanya memberikan sedikit nilai tambah. Nilai tambah akan diperoleh jika

tanaman lidah buaya diolah menjadi produk yang dibutuhkan industry sebagai

bahan baku industri lanjut sehingga dapat meningkatkan petani dan pelaku

industry pengolahannya yang pada akhirnya akan berdampak positif pada

peningkatan ekonomi wilayah.

Page 32: POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK Aloevera · PDF filepotensi lidah buaya pontianak (aloevera chinensis,linn ) sebagai bahan baku industri berbasis sumber daya lokal merupakan tugas mata

� ���

VI. DAFTAR PUSTAKA

Aloevera. Pemerintah Kal-Bar Berita edisi 23 Juni 2004, http:// Pemerintah Kal-Bar Berita. htm. Diakses 25 /01/ 2009.

Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi, (2004). Aloevera Center. Aloevera Center. www.bppt.go.id. Tanggal Akses 10/02/09

Furnawanthi, 2002. Khasiat Lidah Buaya. Kanisius. Jakarta.

Irene Kartika Eka Wiayanti, Dyah Ethika dan Indah Widyarini, 2006., Prospek Pengembangan Agroindustri Minuman Lidah Buaya Di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Universitas Soedirman, Purwokwerto. Jawa Tengah.

Pemerintah Kal-Bar Berita. 2004. Sambas Dijadikan Kota Agropolitan Jeruk, Pontianak

Pontianak Post. 2005. Investasi Produk Lidah Buaya Masih Menjanjikan. Pontianak Post On line, http://Pontianak Post.htm.diakses 29/01/09

Suhendar Sulaeman, 2007., Model Pengembangan Agribisnis Komoditi Lidah Buaya.Kementrian Negara Koperasi dan UKM, Jakarta.

http://www.aloe-best.com/home/2.html tanggal akses 8/2/09

www.aloetradeamerica.com tanggal akses 8/2/09

http://www.aloe-best.com/product-specification-7.html tanggal akses 8/2/09

http://www.made-in-china.com/Agriculture-Food-Catalog/Beverage.html tanggal akses 8/2/09

http://www.aloe-best.com/search.html tanggal akses 8/2/09

http://www.made-in-china.com/Agriculture-Food-Catalog/Sap-Extract.html tanggal akses 8/2/09

http://www.made-in-china.com/Health-Medicine-Catalog/Biological-Products.html tanggal akses 8/2/09

http://www.made-in-china.com/Health-Medicine-Catalog/Biological-Products.html tanggal akses 8/2/09

http://www.made-in-china.com/Agriculture-Food-Catalog/Fodder-Feed-Additive.html tanggal akses

8/2/09

http://images.google.co.id/images?q=spray+dryer.html tanggal akses 8/2/09

http://images.google.co.id/images?um=1&hl=id&client=freezer+dryer.html tanggal akses 8/2/09