ppt gangguan penyesuaian
DESCRIPTION
Gangguan PenyesuaianTRANSCRIPT
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny.EHG
• Usia : 60 thn (18-08-1955)
• Alamat : Bandung
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : IRT
• Status : Menikah, memiliki 3 anak
• Agama : Islam
• Suku : Sunda
• Tgl pemeriksaan : 17/11/2015
• Waktu pemeriksaan : Pukul 11.00
• Didampingi oleh : Suami
ANAMNESIS
Keluhuan Utama :
Stress banyak pikiran
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke poiliklinik RSMB dengan keluhan stress banyak pikiran. Keluhan
terjadi sejak 4 bln SMRS. Keluhan terjadi secara perlahan,awal mulanya pasien memiliki
riwayat maagh (6 bln SMRS) disertai banyak pikiran yang datang secara tiba-tiba dan terus
menerus sehingga membuat pasien merasa stress. Maagh tersebut tidak kunjung sembuh
walaupun pasien sudah berobat ke beberapa dokter dan atas saran dari dokter yang
menangani maag nya pasien dianjurkan berobat ke psiatrik, walaupun sampai saat ini pasien
masih merasa penasaran terhadap penyakit maaghnya tersebut tidak kunjung sembuh.
Selain keluhan tersebut pasien mengeluhkan juga adanya telinga berdenging, gemetaran,
lidah terasa kering, pandangan buram, berat badan turun 10 kg, sulit tidur, malas untuk
mandi, nafsu makan menurun, cepat lelah dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sering
menangis, suka marah-marah. Pasien takut melihat sesuatu/ melihat benda sekitar (melihat
air takut, membuka pakaian takut) selain itu pasien merasa ketakutan juga ketika melihat
langit, pohon, tempat tidur dan barang-barang disekitarnya.
Dalam 4 bln terakhir ini pasien juga mengeluhkan seperti ada orang yang membicarakan
dirinya, seperti ada orang yang benci pada dirinya, ada bisikan seperti ada yang menyuruh.
Keluhan ini merupakan kejadian yang pertama kali dialami oleh pasien dan pasien belum
pernah berobat ke dokter untuk mengatasi stressnya.
Riwayat Penyakit dulu :
1 tahun SMRS pasien memliki tetangga yang di rumahnya terdapat penitipan anjing,
tempat rumah tersebut tepat berada di depan rumah pasien sehingga suasana disana ramai
oleh suara anjing. Penghuni rumah tersebut merupakan sepasang remaja yang berpacaran dan
hidup bersama di rumah tersebut. Akibat hal tersebut pasien meminta dukungan dengan
meminta ttd ke setiap warga dengan tujuan memindahkan tetangga tersebut. Awal mula
respon tetangga mendukung pasien. Namun ketika diminta ttd, setiap warga menolak untuk
ttd, sehingga pasien merasa tidak ada yang mendukung dan pasien sakit hati. Konflik pun
sempat terjadi antara pasien dengan tetangga depan
6 bln SMRS, pasien mengeluhkan memiliki maag, sehingga pasien memutuskan
untuk berobat ke dokter Sp. Penyakit dalam. Pasien rutin mengkonsumsi obat yang
diberikan, namun pasien merasa semakin hari maagnya semakin buruk. Kejadian tersebut
membuat pasien menjadi cemas dan akhirnya pasien memutuskan untuk datang lagi berobat
ke dokter, dokter memutuskan untuk melakukan check up, namun hasil yang didapat semua
hasilnya bagus. Selama 2 bulan Pasien pun diberikan obat lansoprazol, gastrucid dan
mengaku dng obat tersebut keluhan sedikit membaik tetapi jika obatnya tidak diminum
keluhan terasa lagi karena itu dokter Sp. PD menyarankan untuk berobat ke poliklinik jiwa
Anamnesis keluarga :
Menurut suami pasien ketika keluhan maag istrinya tersebut dirasakan, istrinya tersebut
merasakannya seperti mau meninggal dan setelah diberikan obat keluhannya cepat
menghilang. Selain itu suaminya mengatakan bahwa suara anjing didepan rumahnya itu
menurut dia dan anak-anaknya tidak terlalu mengganggu, dan istrinya memang mudah kaget
karena setiap dia menyalakan tv pagi-pagi istrinya selalu marah dan mengatakan suara tv nya
tersebut terlalu keras padahal menurut keluarga tidak.
Riwayat Medik dan Psikiatrik
Berdasarkan pengakuan pasien tidak ada riwayat penyakit serupa dikeluarganya. Pasien
tinggal bersama suami serta 3 anaknya. Sumber ekonomi berasal dari penghasilan 2 anaknya
yang sudah bekerja dan berkeluarga, sedangkan yang paling kecil masih menjalani kuliah.
Suaminya merupakan pensiunan swasta, sedangkan pasien sebagai ibu rumah tangga.
Riwayat Pribadi :
1. Masa dikandungan dan Sekitar Persalinan
Tampak tidak ada masalah
2. Masa Bayi dan kanak-kanak.
Tampak tidak ada masalah
3. Masa Remaja
Tampak tidak ada masalah
4. Masa Dewasa
Sebelum pasien menikah pasien sempat bekerja di perusahaan swasta namun setelah
menikah memutuskan untuk berhenti. Pasien menikah dan memiliki 3 orang anak, namun
ketika sudah usia lanjut pasien mengalami konflik dengan tetangga depan rumahnya.
Pasien hendak melakukan pengusiran dengan tetangga yang lain, awalnya pasien
mendapat dukungan, namun ketika hendak mengusir dengan musyawarah ( berupa
permintaan ttd) pasien tidak mendapat dukungan. Pasien tidak pernah merokok, minum
alkohol, mengkonsumsi obat-obat terlarang. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
yang tinggal bersama suami dan anaknya.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda Vital
T D : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20/menit
S : Afebris
• Status gizi : Cukup
• Status interna : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Psikiatrik
• Kesadaran : Composmentis
• Roman Muka : Baik
• Kontak / Rapport : Ada /Adekuat
• Orientasi
o Tempat : Baik
o Waktu : Baik
o Orang : Baik
• Perhatian : Baik
• Emosi : Mood hipotimia
Afek appropriate/normal
• Ingatan / Memori
o Remote : Baik
o Recent Past: Baik
o Recent : Baik
o Immediate retention and call : Baik
• Persepsi
o Halusinasi: halusinasi auditorik (+), halusinasi Visual (-), halusinasi taktil
(-), halusinasi olfaktori(-)
o Ilusi : tidak ada (-)
• Pikiran
o Bentuk : normal
o Isi
Waham kejar (-), waham kebesaran (-), waham kendali (-), waham
dosa (-)
Idea of reference (+)
Thought broadcasting (-), Thought insertion (-), Thought control (-),
thought echo (-)
o Jalan : Koheren
• Insight of illnes : Baik
• Tingkah laku : Normal
• Bicara :Berespon normal terhadap petunjuk pewawancara, kecepatan baik,
volume baik, artikulasi baik
• Dekorum
a. sopan santun : Baik
b. cara berpakaian : Baik
c. kebersihan : Baik
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
• Aksis I : F43.22 Gangguan Penyesuaian dengan campuran anxietas dan depresi
DD/ Depresi Berat dengan Gejala Psikotik
DD/ Gangguan Cemas Menyeluruh
DD/ Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
DD/ Gangguan Anxietas Campuran Lainnya
• Aksis II : Tidak ada
• Aksis III : K00-K93 Penyakit Sistem Pencernaan
• Aksis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial dan Masalah ekonomi
• Aksis V : GAF Scale waktu diperiksa 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
TATALAKSANA
Psikofarmaka
1) Obat Anti Depresi - Golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) :
Fluoxetine 20 mg tab 1x1
2) Obat Anti Ansietas - Golongan Benzodiazepine : Alprazolam 0,5mg 3x1
Psikoterapi dan Intervensi Psikososial
a. Terhadap pasien
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yaitu terapi kognitif yang bertujuan
menghilangkan episode depresif dengan membantu pasien mengidentifikasi
dan uji kognitif negatif, mengembangkan cara berpikir alternative, fleksibel
dan positif.
Memberikan edukasi dan support terhadap pasien agar memahami
gangguannya lebih lanjut, cara pengobatannya, efek samping yang
kemungkinan muncul, serta pentingnya kepatuhan dan keteraturan minum
obat.
Memberikan penerangan kepada pasien secara perlahan-lahan agar pasien
dapat mengerti dan menerima kenyataan, perbaikan fungsi sosial dan
pencapaian kualitas hidup yang baik.
Memotivasi dan memberikan dukunan kepada pasien agar pasien tidak merasa
putus asa dan semangat juangnya dalam menghadapi hidup.
b. Terhadap keluarga pasien
Meminta keluarga untuk tetap memastikan pasien tetap berada dalam
pengawasan keluarga
Memberikan pengertian dan dukungan kepada keluarga akan pentingnya peran
keluarga pada perjalanan penyakit
Meminta keluarga untuk tetap memberikan perhatian penuh terhadap pasien
dan mengawasi pasien dalam meminum obat teratur
Memberikan psiko-edukasi yaitu menyampaikan informasi kepada keluarga
mengenai kondisi pasien dan menyarankan untuk senantiasa memberian
dukungan selama masa pengobatan.
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : dubia ad bonam
• Quo ad Sanationam : dubia ad bonam