ppt unsur periode 3
TRANSCRIPT
Unsur Golongan Periode III
Dyas Restu Palupi
12 IPA 3
Kelimpahan
SIFAT FISIK Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Elektron valensi
35 352 3523p1 352p32 3523p3 3523p4 3523p5 3523p6
Jari-jari atom 1,86 1,60 1,43 1,17 1,10 1,04 0,99 0,97
Energi ionisasi(Kj/ma)
495,8 737,7 577,6 786,4 1011,7 999,6 1251,1 1520,4
Keelektronegatifan
0,93 1,31 1,61 1,90 2,19 2,58 3,16 -
Titik leleh (0C) 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2
Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7
SIFAT KIMIA Natrium
Natrium bereaksi cepat dengan air, salju, dan es untuk menghasilkan natrium hidroksida dan hidrogen.
Ketika terkena udara, logam natrium kehilangan warna keperakannya dan berubah menjadi abu-abu buram akibat pembentukan lapisan natrium oksida.
Natrium tidak bereaksi dengan nitrogen, bahkan pada suhu yang sangat tinggi, tetapi dapat bereaksi dengan amonia untuk membentuk natrium amida.
Natrium dan hidrogen bereaksi pada suhu diatas 200 ºC untuk membentuk natrium hidrida. Natrium hampir tidak bereaksi dengan karbon serta tidak bereaksi dengan halogen.
Unsur ini juga bereaksi dengan berbagai halida logam untuk membentuk logam dan natrium klorida.
Natrium tidak bereaksi dengan hidrokarbon parafin, tetapi membentuk senyawa dengan naftalena dan senyawa polisiklik aromatik lainnya dan dengan alkena aril.
Reaksi natrium dengan alkohol mirip dengan reaksi natrium dengan air, tapi berlangsung lebih lambat.
Magnesium
Magnesium dikenal untuk waktu lama sebagai logam ringan struktural dalam industri, karena bobotnya yang ringan serta kemampuannya membentuk paduan logam kuat.
Magnesium sangat aktif secara kimia dengan sejumlah besar logam dapat diproduksi melalui reduksi termal garam logam tersebut dengan magnesium teroksidasi.
Unsur ini bisa bereaksi dengan sebagian besar unsur non-logam dan hampir setiap asam.
Magnesium hanya sedikit bereaksi atau tidak sama sekali dengan sebagian besar alkali dan berbagai bahan organik seperti hidrokarbon, aldehide, alkohol, fenol, amina, ester, dan sebagian besar minyak.
Digunakan sebagai katalis, magnesium memperlancar reaksi organik kondensasi, reduksi, dan dehalogenisasi.
Alumunium
Tahan terhadap korosi Logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik. Anti magnetis. Tidak beracun dan tidak berbau. Mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari
kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan, pemotongan, pembengkokan, ekstrusi dan penempaan Aluminium
Mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat memperoleh kembali logam Aluminium dari scrap.
Silikon
Biasanya membentuk senyawa tetravalen meskipun kadang-kadang bivalen. Selain itu, senyawa silikon pentacoordinated dan hexacoordinated juga umum dikenal.
Merupakan semikonduktor intrinsik dalam bentuknya yang paling murni, meskipun intensitas semikonduktor bisa ditingkatkan dengan sejumlah kecil pengotor.
Mirip dengan logam dalam perilaku kimianya. Unsur ini hampir sama elektropositif seperti timah dan jauh lebih positif daripada germanium atau timbal.
Membentuk berbagai hidrida, berbagai halida, dan banyak seri senyawa yang mengandung oksigen, yang dapat memiliki sifat ionik atau kovalen.
Fosfor
Merupakan unsur nonlogam multivalen dari kelompok nitrogen. Terdapat beberapa bentuk fosfor yaitu fosfor putih, merah, dan hitam. Fosfor putih adalah jenis yang lazim diproduksi industri. Fosfor putih
bersinar dalam gelap, terbakar secara spontan bila terkena udara, dan merupakan racun mematikan.
Fosfor merah bervariasi dalam warna dari oranye ke ungu karena variasi kecil dalam struktur kimianya.
Bentuk ketiga, fosfor hitam, dibuat di bawah tekanan tinggi, berwujud seperti grafit serta mampu menghantarkan listrik.
Di alam, fosfor tidak pernah ditemui dalam bentuk murni, tetapi hanya sebagai fosfat yang terdiri dari atom fosfor yang terikat pada empat atom oksigen.
Fosfor juga hadir sebagai ion fosfat bermuatan negatif (PO43-) yang terbentuk dalam mineral atau sebagai organofosfat di mana terdapat molekul organik yang melekat pada satu, dua, atau tiga atom oksigen.
Belerang
Unsur non-logam multivalen, berlimpah, tidak berasa dan tidak berbau.
Dalam bentuk alami, belerang berbentuk kristal padat berwarna kuning.
Meskipun belerang terkenal karena baunya yang mirip telur busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas hidrogen sulfida (H2S), bukan dari belerang murni.
Memiliki kristalografi kompleks. Tergantung pada kondisinya, alotrop belerang membentuk beberapa struktur kristal yang berbeda.
Klorin
Unsur kimia murni klorin berwujud gas diatomik berwarna hijau. Nama klorin berasal dari kata latin chloros, yang berarti hijau, mengacu pada warna gas ini.
Gas klorin memiliki berat 2,5 kali udara, memiliki bau menyesakkan, serta sangat beracun.
Dalam bentuk cair dan padat, klorin merupakan oksidator kuat, pemutih, dan agen disinfektan kuat.
Elemen ini merupakan bagian dari seri halogen pembentuk garam yang bisa diekstrak dari klorida melalui oksidasi dan elektrolisis.
Argon
Memiliki kelarutan mirip oksigen dan sekitar 2,5 kali lebih mudah larut dalam air dari nitrogen.
Unsur kimia inert ini tidak berwarna dan tidak berbau baik dalam bentuk cair dan gas. Argon biasanya diperoleh melalui fraksinasi udara cair.
Dalam atmosfer bumi, Ar-39 tercipta oleh aktivitas sinar kosmik. Dalam lingkungan bawah permukaan, argon dihasilkan melalui penangkapan neutron oleh K-39 atau emisi alpha oleh kalsium.