presentasi bermain aud
TRANSCRIPT
Riwayat Hidup Singkat
Nama : BUDI RAHARDJOTempat/Tgl Lahir : JOMBANG, 23 SEPTEMBER 1958 Status : Menikah Pendidikan : S3 Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) Universitas Negeri Jakarta (2009)
Pekerjaan : Dosen UnmulAlamat Rumah : Jl. Lavender III/148 Grand Talang Sari-Samarinda HP: 081347028802 Email: [email protected] : Membaca dan Basket BallMotto : Ikhlas
.
“Bermain (play)” digunakan dalam berbagai cara.
Bermain mengandung unsur mental state, menekankan sikap dari
bermain, menggunakan bahasa, bentuk komunikasi, dan playfulness
(Dockett & Fleer, 2000).
Ada 6 kriteria, yaitu (1) bahwa bermain didorong oleh kepuasan dalam kegiatan dan
tidak diatur; (2) para pemain beraktivitas lebih dari sekedar mencapai tujuan, dan bersifat
spontanitas, (3) bermain terjadi dengan objek yang dekat (familiar); (4) kegiatan bermain
dapat menjadi nonliteral; (5) bermain bebas dari aturan dari outside dan aturan dapat
dimodifikasi oleh pemain, dan (6) bermain membutuhkan perjanjian aktif antar pemain.
.• Bermain adalah simbolik (symbolic) karena
melibatkan elemen make-believe, dimana orang, objek, ide-ide mungkin menyenangkan.
• Dalam bermain, orang dan objek digunakan sebagai simbol untuk orang atau objek yang lain.
• Contoh, ketika anak bermain menggunakan sepotong sendok sebagai pesawat terbang atau bantal guling sebagai bayi.
• Penggunaan simbol dalam bermain juga dapat diamati dalam bermain kata-kata atau coret - mencoret.
• Bermain merupakan sesuatu penuh arti (meaningful), karena bermain membuat perasaan (sense) dalam "menyentuh" pengalaman nyata dan penuh arti.
• Bermain juga merefleksikan apa yang diketahui dan dapat dilakukan anak untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan pengertian.
Bermain adalah aktif (active), karena setiap bermain melibatkan aktivitas, baik aktivitas fisik maupun mental dari para pemain.
Bermain adalah menyenangkan (pleasurable), karena para pemain memperoleh pengalaman menyenangkan. Oleh karena senang dan menikmati permainan, anak-anak dapat bermain berjam-jam lamanya seakan-akan tanpa merasakan lelah.
BCCT (Beyond Centers and Circle Time)
Pendekatan penyelenggaraan Paud yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (Scaffolding). Yaitu: Pijakan lingkungan, pijakan sebelum main, pijakan saat main, pijakan setelah main ( Depdiknas,2006)
Keunggulan Pendekatan BCCT
•Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah
•Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari bukan sekedar mengetahui
( Depdiknas, 2003)
Langkah-langkah pelaksanaan BCCT• Kelas dirancang dalam bentuk sentra-
sentra• 1 guru bertanggung jawab pada 15-20
anak didik dengan moving class setiap hari dari satu sentra ke sentra yang lain
• Mengembangkan pemikiran bahwa anak belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
Lanjut.......
• Melakukan pijakan-pijakan• Melakukan refleksi di akhir
pertemuan• Melakukan penilaian yang
sebenarnya dengan berbagai cara
Kegiatan-kegiatan main di setiap sentra dikelompokkan dalam tiga jenis main yakni main sensorimotor,
main peran, dan main pembangunan.
SENTRA-SENTRA ANAK USIA DINISENTRA-SENTRA ANAK USIA DINI• Sentra Bahan Alam
- Ditempatkan di dalam maupun di luar ruangan sehingga anak-anak dapat bermain setiap hari
- Dilengkapi dengan pasir, air, macam-macam cat lukis dan bahan media main pembangunan dan sifat cair lainnya.
- Gunanya untuk mendukung kebutuhan anak usia dini bermain mengosongkan dan
mengisi serta mengeksplorasi tekstur dan warna
lanjutanlanjutan
• Sentra Main Peran
- Sentra ini dilengkapi dengan bermacam-macam bahan dan alat untuk mendukung main pura- pura, misalnya main rumah- rumahan atau bertema keluarga atau tema lain seperti profesi (guru, polisi, pak pos, dokter, dsb)
•
LanjutanLanjutan
• Sentra Balok
- Sentra ini menyedia-
kan balok unit dan
balok berwarna lain-
nya (diutamakan
untuk anak usia 3-6
tahun), lego-lego
berukuran besar
(untuk anak usia
2-3 tahun).
LanjutanLanjutan
• Sentra Seni
Menekankan pada penggunaan bahan seni seperti lem, gunting, krayon, spidol, cat, papan lukis, kertas-kertas yang disediakan setiap hari sehingga ketika anak memerlu-kan selalu ada
LanjutanLanjutan• Sentra Persiapan
- Memberi kesempatan anak-anak untuk mengurutkan, mengklarifi-kasikan, menyusun pola, dan mengorganisasikan bahan serta menyediakan pengalaman awal menulis dan membaca.
- Kegiatan ini untuk mendukung perkembangan dari keterampilan dan pengetahuan tsb. Diberikan dalam semua sentra.
- Dirancang secara khusus untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan tersebut.
Ada 4 pijakan untuk pembelajaran di sentra-sentra:
1. Pijakan lingkungan main2. Pijakan sebelum main3. Pijakan saat main 4. Pijakan setelah main
PIJAKAN PIJAKAN (Scaffolding)(Scaffolding) PEMBELAJARAN DI PEMBELAJARAN DI SENTRA-SENTRASENTRA-SENTRA
1. PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN1. PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN
• Sebelum anak-anak datang ke sentra-sentra, guru/pendidik telah menata lingkungan main dengan menyiapkan sejumlah tempat main
• Usahakan paling tidak ada 3 tempat main anak agar anak bebas memilih permainan (Densitas bermain)
• Guru/pendidik perlu menyediakan waktu yang cukup agar anak-anak dapat memilih dan menikmati ke 3 jenis pengalaman-pengalaman main (main sensorimor, main peran, dan main pembangunan) paling sedikit 1 jam bagi anak untuk bermain ( Intensitas )
2. PIJAKAN SEBELUM MAIN2. PIJAKAN SEBELUM MAIN
• Guru/pendidik menjelaskan kegiatan-kegiatan main hari ini, mencontohkan bagaimana menggunakan bahan dan alat bermain secara tepat
• Agar anak mendapatkan ide saat bermain, guru/ pendidik dapat membacakan sebuah cerita atau berdiskusi bersama anak
Membacakan sebuah cerita dapat menanamkan kecintaan terhadap buku.
LANGKAH-LANGKAH PETUNJUK LANGKAH-LANGKAH PETUNJUK GURU/ PENDIDIK BAGI ANAKGURU/ PENDIDIK BAGI ANAK
1. Anak-anak boleh pilih satu kegiatan2. Kegiatan yang telah dipilih harus
diselesaikan oleh anak3. Perlihatkan/ceritakan kepada guru/
pendidik apa yang telah dimainkan4. Rapikan kembali kegiatan tersebut5. Pilih kegiatan main lainnya
3. PIJAKAN SAAT MAIN 3. PIJAKAN SAAT MAIN
• Ketika anak mulai memilih sebuah kegiatan guru/pendidik harus mencatat apa yang dipilih anak pertama kali
• Jika anak hanya terpaku pada kegiatan main menuang dan mengisi pasir, artinya anak masih berada pada tahap main sensorimotor.
• Ketika anak-anak bermain, guru/pendidik harus senantiasa memberikan perhatian kepada semua anak dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain sambil memberikan dukungan pada kegiatan anak selagi mereka bekerja.
Misalnya kepada anak yang tengah bermain playdough (adonan tepung) dengan menggunakan cetakan-cetakan huruf, guru/pendidik menanyakan tentang apa saja huruf yang telah dibuat, kemudian guru meminta anak untuk membuat huruf lain, dst.
4. PIJAKAN4. PIJAKAN SETELAH MAINSETELAH MAIN
• Saat anak-anak berada di Sekolah Dasar nantinya, mereka diharapkan dapat fokus pada satu kegiatan dan menyelesaikan kegiatan tersebut hingga tuntas
• Guru/pendidik dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan tersebut melalui kesempatan berbagi cerita pengalaman-pengalaman main yang tadi dilakukan dalam sebuah lingkaran usai anak-anak bermain
• Sebelum pulang, guru/pendidik juga dapat mengajak anak-anak membereskan bahan-bahan dan alat-alat main dan meminta untuk menatanya kembali ke tempat-tempatnya
• Dengan cara ini anak belajar mengelompokkan dan mengelola
lingkungan main secara tepat.
Berisi Tentang:1. Karakter2. Indikator3. Kegiatan Pembelajaran4. Alat/Sumber belajar5. Penilaian : Alat dan hasil