process costing pertemuan 9-12

32

Upload: alaqua

Post on 18-Jan-2016

535 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

PROCESS COSTING Pertemuan 9-12. Mata kuliah: F0824 - Akuntansi Biaya I Tahun : 2010. Learning Objectives. Memahami bisnis yang menerapkan process costing. Menjelaskan 3 jenis aliran produksi pada perusahaan manufaktur. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

PROCESS COSTINGPertemuan 9-12

Mata kuliah : F0824 - Akuntansi Biaya ITahun : 2010

Bina Nusantara University

3

Learning Objectives

1. Memahami bisnis yang menerapkan process costing.

2. Menjelaskan 3 jenis aliran produksi pada perusahaan manufaktur.

3. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit.4. Menyusun cost of production report berdasarkan

departemen, dengan metode average dan FIFO.5. Menyusun ayat jurnal untuk mencatat biaya

produksi dalam process cost system.

Process Costinga. Produk yang dihasilkan relatif homogen.b. Memproduksi untuk memenuhi kebutuhan

massa atau pasar.c. Semua biaya produksi dibebankan ke pusat

biaya,dalam hal ini adalah departemen.d. Menentukan biaya per unit dengan membagi

total biaya yang masuk ke pusat biaya dengan jumlah unit ekuivalen.

Physiscal Production FlowsSequential Product Flow : Produk diproses di beberapa departemen secara berurutan. Produk yang belum selesai di satu departemen

tidak dapat diteruskan ke departemen berikutnya. Produk yang ditransfer ke departemen berikutnya

bisa berupa Work in Process, tetapi produk yang ditranfer dari departemen terakhir ke gudang, sudah merupakan finished goods.

Sequential Product Flow• Proses dimulai di Departemen pertama dengan

biaya produksi : bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead, kemudian setelah selesai ditransfer ke Departemen kedua dengan biaya produksi masing-masing, kemudian selesai ditransfer ker gudang Finished goods.

• Proses ini selalu berulang-ulang dengan cara demikian.

• Lihat Figure 6-1, halaman 6-3

Parallel Production Flow • Proses dimulai di dua departemen atau lebih

secara bersamaan(paralel), kemudian pekerjaan dilanjutkan ke masing dua departemen berikutnya dengan mengeluarkan biaya produksi sendiri-sendiri. Pada tahap berikutnya pekerjaan akan bergabung pada satu departemen sebelum masuk ke gudang Finished goods atau terjual.

• Lihat Figure 6-2, halaman 6-4

Selective Production Flow• Proses dilakukan secara berpindah dari satu

departemen ke departemen lain tergantung pada produk apa yang akan dihasilkan.

• Contoh pada usaha pemotongan hewan a. Produk Butchering Department ditransfer ke Packaging Department, kemudian ke Finished goods b. Produk Butchering Department ditransfer ke

Smoking Department kemudian ke Packaging Department ke Finished goods.

Selective Production Flow

• Produk Butchering Department ditransfer ke Grinding Department kemudian ke Packaging Department dan terakhir ke Finished Goods.

• Proses produksi antara a, b dan c menghasilkan produk yang berbeda.

• Lihat Figure 6-3, halaman 6-5

Accounting for Material, Labor and FOH

Materials CostMemiliki bukti permintaan bahan baku sebagai

dasarpembebanan biaya bahan baku.. Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept B xxx Material inventory xxx

Labor Cost• Kartu absensi dan kartu jam kerja merupakan

dasar untuk pembebanan biaya tenaga kerja langsung.

• Jurnal : Work in Process-Dept. A xxx Work in Process-Dept. B xxx Payroll xxx

Factory Overhead • Mencatat factory overhead aktual yang terjadi

dalam akun FOH control.• FOH control menampung transaksi seperti: A/P

( taxes,utilities etc.) Accumulated Depreciation Prepaid insurance Materials ( for indirect materials) Payroll ( for indirect labor)

Applied FOH• Applied FOH dihitung dengan mengalikan

antara tarif predetermined dengan aktivitas aktual.

• Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept.B xxx Applied FOH xxx

Over/Under applied FOH

• Dikatakan Over applied, bila : FOH Control < Applied FOH

• Dikatakan Under applied, bila: FOH Control > Applied FOH

The Cost of Production Report• Formatnya harus menunjukkan : a. Biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau beberapa departemen lain. b. Biaya total dan biaya per unit dari bahan baku,

tenaga kerja dan overhead pabrik yang ditambahkan ke departemen tersebut.

The Cost of Production Reportc. Biaya dari persediaan Work in Process awal dan

akhir.d. Biaya yang ditransfer ke departemen

berikutnya atau ditransfer ke gudang barang jadi.e. Laporan dibagi dalam 2 bagian : Bagian 1 : Total biaya yang harus dipertanggung jawabkan. Bagian 2 : Disposisi biaya tersebut

Unit Equivalent

Average Method : = Unit yang ditranfer ke departemen berikutnya

atau ke barang jadi + % tase penyelesaian pada unit persediaan akhir.

FIFO Method : = % tase penyelesaian yang akan dikerjakan pada

persediaan awal + unit yang mulai dan selesai periode ini + %tase penyelesaian pada unit persediaan akhir.

Unit Formula Unit-unit yang terdapat dalam skedul kuantitas harus

selalu seimbang dengan formula sebagai berikut :

Unit di Unit mulai/ unit yang unit diPersediaan + diterima = ditransfer ke +

Persediaanawal dari dept. Departemen akhir sebelumnya berikutnya

Unit EquivalentContoh Average Method ( metode rata-rata ) :Unit ditransfer ke departemen berikutnya…….

1.000Unit dalam persediaan akhir ………………….. 400( tingkat penyelesaian, bahan 50%, konversi 70%) Perhitungan unit ekuivalen metode rata-rata :Bahan = 1.000 + (50% x 400 ) = 1.200 unitTenaga kerja = 1.000 + ( 70% X 400 ) = 1.280 unitOverhead = 1.000 + ( 70% X 400 ) = 1.280 unit

Unit EquivalentContoh FIFO Method ( metode FIFO ) :Unit di persediaan awal ………………………. 200(tingkat penyelesaian bahan 30%, konversi 80%)Unit dimulai di departemen 1 ……………….. 600Unit yang ditransfer ke departemen 2 ……… 650Unit di persediaan akhir ………………………. 150(tingkat penyelesaian bahan 60%, konversi 90%)

Unit Equivalent-FIFOUnit ekuivalen di departemen 1 metofe FIFO :Bahan = [ (100% - 30%)x 200 + ( 650-200) + ( 60% x

150)] = 140 + 450 + 90 = 680 unit Tenaga kerja = [ (100% - 80%)x 200 + ( 650-200) + ( 90% x 150)] = 40 + 450 + 135 = 625 unit Over- = [ (100% - 80%)x 200 + ( 650-200) + ( 90% x

150)] head = 40 + 450 + 135 = 625 unit

Unit Cost• Cara menghitung besarnya biaya produksi per unit

antara metode rata-rata dengan metode FIFO berbeda.

• Biaya per unit, metode rata-rata = (Biaya pada persediaan awal + biaya produksi

tambahan periode berjalan) / unit ekuivalen. • Biaya per unit, metode FIFO = Biaya produksi tambahan periode berjalan / unit

ekuivalen.

Unit Cost : Example Persediaan

Ditambahkan awal periode

berjalan

Biaya yang dibebankan ke departemen : Bahan baku $ 4,000 $ 44.000 Tenaga kerja $ 500 $ 12,000 Overhead $ 900 $ 18000Unit ekuivalen, bahan 200 unit, tenaga kerja 250 danoverhead 100 unit (diketahui).

Calculation of Unit Cost Metode Rata-RataBahan = ($ 400 + $ 44,000) / 200 unit = $ 240 per unitTenaga kerja = ($ 500 + $ 12.000) / 250 = $ 50 per unitOverhead = ( $900 + $ 18.000) / 100 = $ 189 per unitMetode FIFOBahan = $ 44,000 / 200 unit = $ 220 per unitTenaga kerja = $ 12.000 / 250 = $ 48 per unitOverhead = $ 18.000 / 100 = $ 180 per unit

Journal Entry1. Jurnal pemakaian dan pembebanan : Work In Process-Dept. A xxx Material xxx Payroll xxx Applied Overhead xxx2. Jurnal transfer biaya ke departemen berikutnya. Work in Prosees, Dept.B xxx Work in Process, Dept. A xxx

Average Method• Karakteristik :a. Tidak ada pemisahan atau prioritas terhadap

produk yang akan dikerjakan di persediaan awal dengan unit yang ditambahkan.

b. Karena perlakuannya sama, maka perhitungan biaya per unit dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya pada persediaan awal ditambah dengan biaya tambahan periode berjalan, kemudian dibagi dengan unit ekuivalen.

Contoh Cost of Production Report

• Lihat Exhibit 6-1, page 6-10• Metode yang digunakan adalah Metode Average.• Cutting Department adalah departemen pertama• Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report

• Lihat Exhibit 6-2, halaman 6-12• Metode yang digunakan adalah metode Average.• Assembly Department adalah departemen kedua.• Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report

• Lihat Exhibit 6-3, halaman 6-14• Metode yang digunakan adalah Metode Rata-rata • Mixing Department adalah departemen kedua.• Dengan penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report

• Lihat Exhibit 6-4, halaman 6-18• Metode yang digunakan metode FOFI.• Cutting Department adalah departemen pertama• Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report

• Lihat Exhibit 6-5, halaman 6-20• Metode yang digunakan adalah metode FIFO• Assembly Department adalah departemen kedua.• Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report

• Lihat Exhibit 6-6, halaman 6-22• Metode yang diginakan adalah metode fifp• Mixing Department adalah departemen kedua.• Dengan penambahan bahan baku