proposal
TRANSCRIPT
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan mas merupakan salah satu komoditas air tawar yang cukup banyak
digemari, sehingga mendorong berkembangnya usaha pembesaran. Kegiatan
pembesaran ikan mas sangat memerlukan ketersediaan benih dalam jumlah
yang cukup berkualitas dan tepat waktu.
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan darat yang hidup di
perairan dangkal yang mengalir tenang dengan suhu sejuk. Jenis ikan konsumsi
air tawar ini banyak digemari masyarakat karena rasa dagingnya gurih dan
memiliki kadar protein yang tinggi. ikan mas yang lazim disebut ikan karper
terkenal cukup mudah pemeliharaannya. hal ini disebabkan pertumbuhannya
relatif cepat, tahan terhadap penyakit dan parasit, dan adaptif terhadap lingkungan
yang terbatas (Tim Lentera, 2002).
Usaha budidaya perikanan air tawar telah banyak dilakukan oleh beberapa
kelompok masyarakat di indonesia, khususnya Kalimantan Barat yang sekarang
menjadi wilayah pengembangan agribisnis perikanan air tawar. Pada umumnya
pembenihan ikan mas banyak dilakukan oleh para pembudidaya ikan dengan cara
alami/tradisional, buatan dan semi buatan. Akan tetapi para pembudidaya ikan
mas banyak menggunakan pembenihan secara alami. Dalam usaha budidaya ikan
mas menggunakan cara semi buatan mungkin lebih cepat proses untuk
menghasilkan benih dan permintaan akan tercukupi. Pembudidaya ikan ini pun
semangkin digalakan oleh masyarakat, dikarenakan pembenihan ikan mas
merupakan awal dari usaha budidaya ikan, karena tanpa pembenihan, usaha
pembesaran tidak akan berjalan. dalam usaha pembenihan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan diantaranya adalah pakan, lokasi, hama dan penyakit dan
manajemen kualitas air.
Penguasaan terhadap teknik pembenihan ikan mas yang mencakup pada
kegiatan pemeliharaan induk, seleksi induk, teknik pemijahan, penetasan telur,
perawatan larva, sampai pada pemanenan larva, pemanenan benih. Hal ini
menentukan keberhasilan usaha pembenihan ikan mas. perbedaan lokasi
pembenihan akan mengakibatkan perbedaan yang mendasar pada penanganan dan
pengelolaan terhadap larva, benih dan induk sehingga perlu adanya penguasaan
dalam penanganan larva, benih dan induk yang lebih baik. Hal tersebut
merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan budidaya ikan mas guna
menghasilkan mutu benih yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup.
Dengan latar belakang diatas, maka penulis dalam Kerja Praktek Akhir
(KPA) ini, tertarik untuk mengambil judul “Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus
carpio) secara semi buatan (Induced spawning) di Balai Benih Air Tawar (BBAT)
Sukabumi Jawa Barat.
1.2 Pembatasan Masalah
Ruang lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan KPA ini
mengikuti batasan masalah sebagai berikut:
1. Seluruh aspek teknis proses pembenihan ikan mas secara semi buatan
(induced spawning ) mulai dari tahapan pemijahan sampai dengan
pendederan 1.
2. Mengevaluasi keberhasilan pembenihan ikan mas secara induced
spawning dengan melihat nilai Fekunditas (F), Fertilisasi Rate (FR),
Hatching Rate (HR), Survival Rate (SR).
1.3 Tujuan
Kerja Praktek Akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan
teknik pembenihan ikan mas secara semi buatan (induced spwning) yang
dilaksanakan dilaksanakan di Balai Besar Budidaya Air Tawar (BBBAT)
Sukabumi Jawa Barat.
1.4 Manfaat
Dari kegiatan KPA ini diharapkan dapat memberikan manfaat
diantaranya adalah:
1. Menguasai teknis pelaksanaan pembenihan ikan mas secara induced
spawning mulai dari proses pemijahan hingga proses pendederan tingkat I
b. Dapat mengevaluasi pembenihan ikan mas secara induced spawning.
c. Mengetahui lebih jelas kendala-kendala yang dihadapi dan syarat-syarat
yang harus dipenuhi dalam usaha pembenihan ikan mas.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi
2.1.1 Klasifikasi
Menurut santoso (1993) bahwa klasifikasi lengkap ikan mas adalah sebagai
berikut :
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo: Cyprinoidae
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
2.1.2 Morfologi
Menurut Khairul Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P (2008), Bentuk
tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak (comprossed). Mulutnya
terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat disembulkan
(protaktil). Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam
mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga
baris gigi geraham.
Gambar 1. Ikan
Mas
(Cyprinus carpio)
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada
beberapa
varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. sisik ikan mas berukuran besar dan
digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran). sirip punggungnya (dorsal)
memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga
dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan
sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung,
yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis
atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk
melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Khairuman
dan Amri, 2008).
2.1.3 Habitat dan Tingkah Laku
Ikan mas di alam, misalnya sungai atau danau memijah pada perairan
dangkal, setelah mengalami kekeringan musim kemarau, dan menempelkan
seluruh telurnya pada tanaman atau rumput-rumput di tepian perairan. Ikan ini
dapat tumbuh normal jika berada pada suhu air 20oC, derajat keasaman air (pH)
antara 7-8 Santoso (1993). Selanjutnya ditambahkan pula bahwa tabiat atau
kebiasaan lain ikan mas di alam adalah selalu mencari tempat yang aman
(terutama di tempat yang ditumbuhi rumput) karena sifat telur ikan mas
menempel (adhesive). Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) diperairan tawar
yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di
pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan
ketinggian 150-600 meter di atas permukaan air laut dan pada suhu 25-30oC
Khairuman (2008).
2.1.4 Reproduksi
Sirkulasi reproduksi ikan mas dimulai didalam gonad, yakni ovarium pada
ikan betina dan testis pada ikan jantan. Dari ovarium akan dihasilkan telur dan
dari testis akan dihasilkan spermatozoa.
Menjelang ikan mas memijah induk-induk ikan mas lebih agresif. dialam
telah menjadi kebiasaan, sebelum memijah ikan akan mencari tempat rimbun
dengan tanaman air atau rumput-rumput yang menutupi permukaan air. Sifat telur
ikan mas adalah melekat pada substrat. Telur-telur ikan mas berbentuk bulat,
bening dan ukurannya berfariasi menurut umur dan bobot induk. Diameter telur
ikan mas tersebut antara 1,5-1,8 mm dengan bobot antara 0,17-0,20 mg Suseno
(1993).
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan
sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Kegiatan
reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi
lingkungan. Ada yang berlangsung setiap musim atau kondisi tertentu setiap
tahun. sebagian besar spesies ikan adalah gonokristik (droecious) dimana
sepanjang hidupnya memiliki jenis klemin yang sama (Fujaya, 2004).
2.1.5 Kualitas Air
Usaha pembenihan dan pendederan ikan mas dapat menggunakan air hujan,
air waduk, air sungai, mata air, air irigasi, air permukaan, air sumur terbuka,
Menurut Cahyono (2001), Dari berbagai sumber air tersebut, air waduk dianggap
yang terbaik karena endapannya cukup sedikit dan kandungan oksigen serta unsur
hara yang diperlukan untuk pertumbuhan pakan alami cukup tinggi.
Sementara air sumur terbuka, atau air tanah lainnya, lebih aman dari kontaminasi
biota dan penyakit, tetapi miskin oksigen (O2) terlarut dan kandungan
karbondioksidanya (CO2) cukup tinggi. Menurut Gufhran (2007), Kualitas air
atau mutu air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan dan hewan
air lainnya. Kualitas air yang baik, ikan hidup dengan baik, nafsu makan tinggi,
dan tidak mudah terserang penyakit. Sebaliknya, kualitas air yang buruk, ikan
tidak dapat hidup dengan baik, nafsu makan rendah, mudah terserang penyakit,
mudah setres, dan dapat menimbulkan kematian.
Beberapa kriteria kualitas air yang harus dipenuhi dalam usaha pembenihan
ikan mas sebagai berikut:
Tabel 1. Parameter Kualitas Air untuk Pembenihan Ikan MasParameter Kualitas Air Nilai BatasA. Fisika
padatan tersuspensikekeruhansuhu
B. Kimiaoksigen terlarut
karbondioksidapHkesadahan totalamonia totalnitrit
Maksimum 400 mg/lMaksimum 50 JTV26-28oC
Lebih besardari 2 mg/l. Kandungan minimum 6 mg/l tidak boleh terjadi selama lebih dari 8 jam berturut-turut.0-12 mg/l6,5-8,5Minimum 20 mg/lMaksimum 0,20 mg/lMaksimum 0,1 mg/l
Sumber: Admadja 1988 di dalam Khairuman 2008