proposal

42

Upload: agniajolanda

Post on 26-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

Page 1: proposal
Page 2: proposal

LATAR BELAKANG

Obesitas saat ini merupakan permasalahan yang mendunia. Menurut Lembaga Obesitas Internasional di London Inggris diperkirakan sebanyak 1,7milyar orang di bumi ini mengalami kelebihan berat badan.

Obesitas tidak hanya dapa terjadi pada usia dewasa, tetapi juga pada anak dan remaja. Hal tersebut merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat penting dan menjadi perhatian dunia karena dapat merugikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Page 3: proposal

Obesitas adalah keadaan dimana terdapat penimbunan kelebihan lemak dalam tubuh.

obesitas dapat ditentukan menggunakan indeks massa tubuh (IMT)/Body Mass Index

(BMI), yaitu perbandingan berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi

badan (dalam meter).

Pada usia 0-20 tahun, indeks massa tubuh ditentukan dengan memplot IMT

menggunakan grafik indeks massa tubuh CDC 2000, yaitu diatas persentil ke-95

(WHO, 2005).

Page 4: proposal

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013

Tahun 2007

12,2%

Tahun 2010

14,0%

Tahun 2013 11,9%

Berdasarkan berat badan menurut tinggi badan lebih dari Z score 2 menggunakan baku antropometri anak

balita WHO 2005

Page 5: proposal

berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur lebih dari Z score 2 menggunakan baku antropometri WHO 2007 untuk anak berumur 5-18 tahun.

5-12 tahun8,8 %

13-15 tahun 2,5%

16-18 tahun 1,6

%

Page 6: proposal

National Health and Nutrition

Examination Survey (NHANES) tahun 2012 melaporkan

terdapat

peningkatan remaja obesitas usia 12-19 tahun dari 5% pada

tahun 1976-1980 menjadi 18,4% pada

tahun 2009-2010 signifikan pada anak laki-laki dibandingkan anak

perempuan.

NHANES III pada tahun 1988-1994, mendapatkan sekitar 30 % remaja obesitas mengalami sindrom metabolik yang dapat mengakibatkan dislipidemia, diabetes mellitus tipe 2 dan

hipertensi dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit

jantung koroner

Page 7: proposal

Di Indonesia prevalensi obesitas menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

tahun 1995 adalah 4,6%.

Penelitian Lubis G, Oyong N (2004) mengenai hubungan lingkar pinggang

dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada anak obesitas usia

sekolah dasar. Hal ini patut dijadikan perhatian karena obesitas pada anak dan

remaja berkaitan dengan peningkatan risiko menderita penyakit kardiovaskuler, seperti hipertensi dan dislipidemia, dan

penyakit lainnya.

Page 8: proposal

Hipertensi pada remaja dapat terus berlanjut pada usia dewasa dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang

lebih tinggi

Sinaiko dkk, dalam penelitiannya terhadap 14.686 orang anak berusia 10–15 tahun menemukan 4,2% anak

mengalami hipertensi. Kurang dari lima persen anak dengan proporsi lebih besar pada remaja, mengalami hipertensi pada

satu kali pengukuran tekanan darah.

Hubungan obesitas dengan tekanan darah pada anak telah dilakukan penelitian secara ekstensif, dimana dinyatakan

bahwa tekanan darah pada anak obes lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak non obes

Page 9: proposal

Rumusan Masalah

Masalah Umum :

Bagaimanakah pengaruh indeks massa tubuh dan tekanan darah sistolik pada remaja obesitas dan non obesitas ?

Masalah Khusus :

Bagaimanakah pengaruh Indeks Massa Tubuh terhadap tekanan darah sistolik pada remaja obesitas dan non obesitas?

Bagaimanakah pengaruh obesitas dengan tekanan darah ?

Page 10: proposal

Tujuan

Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh Indeks Massa tubuh dan Tekanan Darah pada remaja obesitas dan non obesitas

Tujuan Khusus

Mengetahui pengaruh Indeks Massa Tubuh dan Tekanan darah pada remaja obesitas dan obesitas

Mengetahui Gambaran Indeks Massa Tubuh pada remaja obesitas

Mengetahui Gambaran tekanan darah pada remaja obesitas

Page 11: proposal

MANFAAT PENELITIAN

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan akan didapatkan manfaat sebagai berikut :

Di bidang akademik / ilmiah meningkatkan pengetahuan peneliti terhadap dampak obesitas terhadap terjadinya hipertensi

Di bidang pengembangan penelitian memberikan masukan terhadap bidang nefrologi dan nutrisi metabolik tentang dampak obesitas terhadap tekanan darah

Page 12: proposal

Tinjauan Pustaka

Definisi Obesitas

suatu keadaan yang terjadi apabila kuantitas jaringan lemak tubuh dibandingkan berat badan

total lebih besar dari pada normal atau terjadinya

peningkatan energi yang ditimbun sebagai lemak tubuh akibat ambilan makanan yang

berlebihan

World Health Organization (WHO) pada

tahun 2000 mendefinisikan obesitas dengan kelebihan lemak

tubuh yang terlihat secara visual.

Page 13: proposal

kriteria

Klasifikasi IMT berdasarkan CDC

UnderweightIMT

persentil < 5

Normal

IMT persentil ke

5 - 84

OverweightIMT

persentil ke 85 - 94

Obesitas IMT

persentil ≥ 95

Page 14: proposal

Klasifikasi status gizi menurut IMT dan Umur

Kurus-3 SD

sampai <-2 SD

Normal-2 SD

sampai 1 SD

Gemuk

>1 SD sampai

2 SD

Obesitas>2 SD

Page 15: proposal

Etiologi obesitas

• obesitas yang terjadi tanpa terdeteksi penyakit secara jelas, tetapi semata-mata disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan.

Obesitas idiopatik/primer/

nutrisional

• obesitas yang terjadi karena adanya penyakit, kelainan endokrin atau kongenital

Obesitas endogen/sekunder/no

n nutrisional

Page 16: proposal

Karakteristik Obesitas Idiopatik dan Endogen

Pemeriksaan fisik umumnya normal Terdapat stigmata pemeriksaan fisik

Usia tulang : normal atau advanced Usia tulang : terlambat

Fungsi mental normal Fungsi mental seringkali retardasi

Riwayat obesitas dalam keluarga (+) Riwayat obesitas dalam keluarga (-)

(umumnya > persentil 50th TB/U) (umumnya < persentil 50th TB/U)

Perawakan tinggi Perawakan pendek

> 90% kasus <10% kasus

OBESITAS IDIOPATIK OBESITAS ENDOGEN

Page 17: proposal

Patofisiologi obesitas

Page 18: proposal

• Obesitas digolongkan atas obesitas reguler (regulatory obesity) dan obesitas metabolik (metabolic obesity).

• Pada obesitas reguler terjadi gangguan primer pada pusat pengatur masukan makanan, seperti pada kerusakan hipotalamus, sedangkan obesitas metabolik terjadi kelainan pada metabolisme lemak dan karbohidrat

• Obesitas juga dapat dibagi berdasarkan teori sel lemak (fat cell theory).

• jumlah sel lemak normal tetapi mengalami hipertrofi

• jumlah sel meningkat/hiperplasi disertai pembesaran/hipertrofi sel.

• Sehingga dapat disimpulkan bahwa obesitas yang terjadi pada masa anak disebabkan karena hiperplasi dan hipertrofi, sedangkan obesitas yang terjadi masa dewasa umumnya karena hipertrofi sel lemak

Page 19: proposal

The World Health Organization (WHO) tahun 1997. The National Institute of Health (NIH)

pada tahun 1998 dan The Expert Comitee on Clinical Guidelines for Overweight in Adoslecent Preventive Service telah

merekomendasikan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai baku pengukuran obesitas pada anak dan remaja

diatas usia 2 tahun.

IMT dapat menggambarkan lemak tubuh yang berlebihan secara sederhana dan

bisa digunakan dalam penelitian populasi berskala besar. Pengukurannya hanya

membutuhkan 2 data, yaitu berat badan dan tinggi badan.

Interpretasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak, karena anak laki-laki dan

perempuan memiliki lemak tubuh yang berbeda. Berbeda dengan dewasa, IMT anak

berubah sesuai umur dan sesuai dengan peningkatan panjang dan berat badan.

The Centers for Disease Control (CDC) mempublikasikan kurva IMT. IMT dapat

diplotkan sesuai jenis kelamin pada kurva pertumbuhan CDC untuk anak usia 2-20

tahun.

INDEKS MASSA TUBUH

Page 20: proposal

• Indeks Massa Tubuh merupakan cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkorelasi dengan massa lemak tubuh, dan juga penting untuk mengidentifikasi penderita obesitas yang mempunyai risiko mendapat komplikasi medis.

• Anak dari keluarga dengan hipertensi essensial memiliki IMT yang lebih tinggi dibanding dengan anak dari keluarga tanpa riwayat hipertensi essensial.

• IMT dapat menjadi prediktor yang bermakna untuk tekanan darah baik pada anak maupun remaja berdasarkan berat badan dan tinggi badan.

• Tromso study membuktikan adanya hubungan antara peningkatan Indeks Massa Tubuh dengan peningkatan tekanan darah baik pada laki-laki maupun perempuan. Rendahnya aktivitas fisik dan tingginya IMT merupakan faktor yang berpengaruh terhadap hipertensi pada anak laki-laki maupun perempuan

Page 21: proposal

Tekanan Darah

Definisi

Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung dan tahanan

vaskuler perifer. Peningkatan curah

jantung dan resistensi vaskuler perifer menyebabkan

peningkatan tekanan darah.

Jika jantung meningkat sementara

resistensi vaskuler perifer menurun dan

sebaliknya, maka tekanan darah tidak

akan meninggi

Page 22: proposal

fisiologi

Page 23: proposal

Klasifikasi hipertensi

Page 24: proposal

Berikut beberapa hal yang dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah:

1. Volume intravaskular

Volume vaskular adalah penentu primer tekanan arteri untuk waktu yang lama. Sodium secara predominan adalah ion ekstrasellular dan merupakan penentu primer volume cairan ekstrasellular.

2. Sistem nervus autonom

Sistem nervus autonom menjaga hemostasis kardiovaskular melalui tekanan, volume, dan sinyal kemoreseptor. Refleks adrenergik memodulasi tekanan darah jangka pendek, dan fungsi adrenergik, berhubungan dengan hormonal dan faktor volume yang berkaitan, berkontribusi dalam regulasi jangka panjang tekanan arteri.

3. Renin-Angiotensin-Aldosteron

Tubuh juga memiliki sistem renin angiotensin dalam memodulasi tekanan darah. Peran renin, dihasilkan oleh sel jukstaglomerular di ginjal, dalam modulasi tekanan darah dengan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin 1.

4. Mekanisme vaskular

Diameter vaskular dan resistensi komplians arteri juga penting dalam menentukan tekanan arteri. Pasien yang hipertensi mempunyai arteri yang kaku dan pasien arterisklerosis secara khusus mempunyai sistol yang tinggi dan tekanan nadi yang lebar sebagai akibat penurunan komplians vaskular yang disebabkan perubahan struktur dinding vaskular

Page 25: proposal

Hubungan obesitas dengan peningkatan tekanan darah

Page 26: proposal

Peningkatan tonus vascular dan garam serta air ginjal adalah penyebab utama hipertensi pada obesitas. Mekanisme yang mendasarinya termasuk hiperleptinemia, meningkatnya asam lemak bebas (FFA), hiperinsulinemia, dan insulin resisten, kesemuanya ini akan menyebabkan stimulasi dari saraf simpatis, meningkatnya tonus vascular, disfungsi endothelial, dan retensi sodium ginjal

Hubungan antara obesitas dan hipertensi pada anak telah dilaporkan pada berbagai penelitian berdasarkan etnis dan ras, dimana tekanan darah lebih tinggi pada anak obesitas dibandingkan anak dengan berat badan normal. Obesitas memegang peranan penting pada hipertensi esensial

Page 27: proposal

Kerangka Konsep dan hipotesis

HIPOTESIS1. Terdapat pengaruh indeks massa tubuh terhadap tekanan darah pada remaja obesitas2. Terdapat pengaruh peningkatan tekanan darah pada remaja obesitas

Page 28: proposal

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross-sectional.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan tanggal 15 januari dan 15 februari 2016 dilakukan pada 3 SMU yang terdapat di Kota Padang, yaitu SMU Adabiah, SMU PGRI 1 dan SMU Negeri 6. Faktor rentang usia dan kegiatan yang padat menjadi alasan tepat untuk memilih sampel ini.

Page 29: proposal

POPULASI PENELITIAN

Populasi penelitian adalah siswa SMU obesitas. Populasi didapatkan berdasarkan :

1. Jumlah remaja SMA kelas 1 dan 2 terpilih kota Padang berjumlah 1100 orang.2. Siswa SMA yang menderita obesitas diperkirakan 10% dari total remaja yang ada, yaitu 110 orang.3. Penelitian sebelumnya di kota Padang didapatkan siswa SMA obesitas diperkirakan 31% dari total remaja obesitas.

Page 30: proposal

Sampel PenelitianBesar Sampel

sampel minimal sebanyak 294 orang. Untuk mengantisipasi hilangnya unit atau drop out maka dilakukan koreksi sebanyak

10%.

Page 31: proposal

Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara multistage random sampling. Populasi ditentukan

berdasarkan jumlah proporsi yang ada. Berdasarkan data jumlah SMA dari Dinas

Pendidikan Kota Padang, terpilih 3 SMA yang memiliki siswa/siswi obesitas terbanyak yaitu SMU

Adabiah, SMU PGRI I dan SMU Negeri 6. Selanjutnya remaja obesitas dipilih sebagai sampel

penelitian.

Page 32: proposal

Variabel dan definisi operasional

Variabel dependen

Tekanan darah

Variabel Independen

Indeks massa tubuh

Page 33: proposal

DEFINISI OPERASIONAL

Indeks Massa Tubuh

Definisi : indeks yang digunakan untuk memperkirakan massa lemak tubuh yang dihitung menggunakan rumus berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan kuadrat (m2).Cara ukur : Pengukuran berat badan, tinggi badan, dan kalkulasi

nilai IMT dengan menggunakan rumus BB (dalam kg) /TB2 (dalam meter).

Alat ukur : Timbangan digital untuk berat badan, microtoise untuk tinggi badan, dan grafik BMI CDC 2000

sebagai nilai referansi.

Hasil ukur : Normal adalah apabila IMT persentil ke 5-84, Overweight adalah apabila IMT persentil 85-94,

Obesitas adalah apabila IMT persentil ≥95Skala ukur : Nominal

Page 34: proposal

Tekanan Darah

Definisi : Tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri, tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontaksi dan disebut tekanan sistolik, tekanan rendah yang terjadi saat jantung beristirahat disebut tekanan diastolik.

Cara ukur : Melakukan pemeriksaan tekanan darah responden baik sistolik maupun diastolik dengan sphigmomanometer dan stetoskop.

Alat ukur : Spyhigmomanometer air raksa atau jarum dengan ukuran manset sesuai dengan usia dan stetoskop

Hasil ukur : Normal = 120/80 mmHgPrehipertensi = TD sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg.

Hipertensi = TD sistol ≥140 mmHg dan diastol ≥90 mmHg.

Skala ukur : Numeric

Page 35: proposal

Kriteria Inklusi dan eksklusi

Kriteria InklusiAnak obesitas dengan usia 14-18 tahun yang bersedia menjadi subjek penelitian dan menandatangani informe consent

Kriteria Ekslusi Anak dengan penyakit kronis yang menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas fisik, seperti : penyakit jantung bawaan, Diabetes mellitus dan asma. Anak dengan cacat bawaan mayor dan struktural pada bagian tubuh tertentuObesitas yang disebabkan kelainan genetik/kromosom atau sindrom (obesitas endogen) yang ditentukan berdasarkan pemeriksaan fisis. Sedang mengkonsumsi obat steroid, sitostatika, atau obat lain yang mempengaruhi berat badan.Sedang menjalani program diet untuk mengendalikan berat badan.

Page 36: proposal

INSTRUMEN PENELITIAN

Penilaian IMT pada penelitian ini menggunakan grafik CDC 2000. Untuk nilai spesifitas dari grafik IMT CDC 2000 adalah 86,9% dan sensitivitasnya 87,9% (CDC growth chart, 2002) Hal tersebut menunjukkan bahwa grafik IMT CDC 2000 dapat memberikan gambaran yang jelas dan tepat terhadap status gizi. Skala yang digunakan adalah skala ordinal, mengetahui status gizi dari responden. Untuk penilaian tekanan darah, digunakan sphygmomanometer air raksa (Riester) dan stetoskop (Littmann Classic II Pediatric Stethoscope). Skala yang digunakan adalah skala numeric berdasarkan jumlah angka yang didapatkan saat melakukan pemeriksaan. Yang dinilai tekanan darah sistolik dan diastolik.

Page 37: proposal

METODE PENGUMPULAN DATAPengukuran data awal meliputi :

• Penelitian diawali dengan pengajuan izin ke Dinas Pendidikan Nasional Kebudayaan Kota Padang dan Kepala Sekolah tempat penelitian akan dilakukan. Berdasarkan Lestari (2011), jumlah siswa/siswi SMU Kota Padang pada tahun 2010-2011 yang menderita obesitas adalah 123 orang, d maka total sampel yang di random adalah 38 orang untuk memperoleh sampel 21 orang.

• Sosialisasi tentang penelitian terhadap guru dan siswa.

• Setelah mendapatkan siswa yang memenuhi kriteria inklusi, maka orang tua siswa diundang untuk mendapatkan pengarahan dan sosialisasi tentang penelitian, lalu dimintakan inform consent kesediaan anak dan orang tua untuk ikut dalam penelitian.

Page 38: proposal

• Pengukuran antropometri berat badan, tinggi badan, kemudian ditentukan nilai IMT dengan rumus berat badan (kg)/tinggi badan (m2), pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan Detecto, saat pengukuran subyek hanya menggunakan pakaian olah raga tanpa sepatu, dan dilakukan oleh peneliti. Tinggi badan diukur dengan menggunakan alat sentimeter, diukur pada posisi tegak dengan muka lurus kedepan, bokong dan tumit menempel ke dinding dan alas kaki dibuka. Untuk melihat angka pada pengukuran tinggi, pembatas microtoa ditarik tegak lurus dan tepat di atas kepala, selanjutnya dinilai status antropometrinya. Seorang murid dikategorikan obesitas apabila IMT di atas sama dengan persentil 95 berdasarkan CDC 2000

• Pengukuran tekanan darah diukur menggunakan alat pengukur tekanan darah (sphigmomanometer) air raksa nova reister dan menggunakan Littmann Classic II Pediatric Stethoscope

Page 39: proposal

• Pada saat diukur tekanan darah anak dalam posisi duduk, letak reservoir air raksa setinggi jantung, lengan kanan atas di atas meja, letak manset ditempatkan 2/3 panjang lengan. Pengukuran menggunakan manometer air raksa, ukuran manset sama dengan panjang lengan, saat pengukuran bell stetoskop tidak kena dengan manset

• Seorang anak diukur tekanan darahnya dalam keadaan istirahat, diukur 3 kali kemudian diambil rata-rata tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik

• Peneliti Melakukan pengolahan dan analisis data hasil penelitian

Page 40: proposal

IZIN DAN ALUR PENELITIAN

• Penelitian ini dilakukan melalui izin dari Dinas Pendidikan Kota Padang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Inform consent diminta kepada orang tua dan remaja bersangkutan sesuai dengan kode etik penelitian yang ditetapkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Page 41: proposal

ALUR PENELITIAN

Page 42: proposal

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul akan diolah, dianalisis, dan disajikan dengan menggunakan program komputer (SPSS Versi 15.0 dan Microsoft Excell tahun 2007).

Desain analitik dipakai untuk menganalisis variabel yang diduga berperan. Uji statistik yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji t untuk menilai IMT dan tekanan darah kelompok obesitas berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin, dan uji koefisien korelasi Pearson (r) untuk menilai korelasi IMT dengan tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. Dikatakan bermakna bila nilai P < 0.05.