proposal kewirausahaan medan bread

17
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN USAHA OLEH – OLEH DARI MEDAN “MEDAN BREAD” Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Diajukan Oleh : Nama :Kardo Jakson Hutauruk NPM : 13.08.3.112 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Upload: kardo-jakson-hutauruk

Post on 25-Nov-2015

165 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

USAHA OLEH OLEH DARI MEDAN MEDAN BREAD

Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Diajukan Oleh :Nama:Kardo Jakson HutaurukNPM: 13.08.3.112

PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM2014

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN USAHAKota Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau dan merupakan kota dengan populasi terbesar ke tiga di wilayah Sumatra setelah Medan dan Palembang, Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam Per April 2012 jumlah penduduk Batam mencapai 1.153.860 jiwa. Metropolitan Batam terdiri dari tiga pulau, yaitu Batam, Rempang dan Galang yang dihubungkan oleh Jembatan Barelang. Batam merupakan sebuah kota dengan letak sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Singapura dan Malaysia. Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.

Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Suku yang dominan antara lain Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. Dengan berpayungkan Budaya Melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga April 2012, Batam telah berpenduduk 1.153.860 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga April 2012 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata lebih dari 8 persen per tahun.Dengan jumlah penduduk Batam yang mencapai 1.153.860 terdapat banyak perantau yang berasal dari kota Medan, provinsi Sumatera Utara, baik itu yang bersuku Batak maupun suku suku lainnya. Persentase suku Batak di kota Batam sekitar 15% atau sekitar 200.000 jiwa dan masih banyak suku suku lainnya selain suku Batak yang juga berasal dari Medan.Dari sekian banyak suku yang ada di kota Batam banyak juga makanan khas yang dibawa oleh masing masing suku ketika mereka sudah diam dan bermukim di Batam, misalnya suku Palembang dengan makanan khasnya yaitu mpek mpek, suku Padang dengan makanan khasnya Rendang, dan masih banyak lagi suku bangsa yang memiliki makanan khas di daerah yang juga sudah dikembangkan di daerah lain tempat mereka merantau.Untuk itu pada saat ini saya mencoba membuat jenis usaha makanan khas Medan untuk mencoba memperkenalkan makanan khas Medan kepada penduduk kota Batam sebagai sarana untuk berwirausaha.

B. BENTUK USAHA MAKANAN KHAS MEDANUsaha yang akan dijalankan ini kami beri nama Usaha Makanan Khas Medan MEDAN BREAD . Usaha ini tergolong unik dan khas karena mendatangkan makanan yang seyogyanya ada di Medan menjadi tersedia di Batam.Saya memberi nama kepada usaha ini MEDAN BREAD untuk memberikan gambaran awal kepada masyarakat ataupun pangsa pasar mengenai makanan seperti apa yang akan disediakan. Bentuk perusahaan dari usaha ini adalah masih dalam tahap perusahaan perseorangan saja. Belum memiliki ijin resmi dari pemerintah karena memang perusahaan ini masih baru mulai berjalan dan masih mencoba untuk masuk dalam dunia bisnis. Kedepannya, apabila perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan yang luar biasa dan memiliki pelanggan yang cukup banyak, maka pun ingin meningkatkan perusahaan kami menjadi lebih bergengsi. Ditingkatkan kredibilitas perusahaan menjadi lebih diakui oleh Pemerintah, Supplier dan Konsumen.

BAB II PEMBAHASANA. PERUMUSAN MASALAH1. Apakah usaha MEDAN BREAD merupakan usaha yang menguntungkan2. Kapankah usaha MEDAN BREAD mencapai titik impas3. Bagaimana saluran pemasaran usaha MEDAN BREAD

B. TUJUAN PROGRAMAdapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:1. Memperoleh keuntungan2. Memberikan makanan khas Medan kepada orang orang yang ada di Batam3. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini

C. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHAUsaha ini akan menyediakan makanan khas yang didatangkan dari Medan berupa :Bika Ambon Khas Medan

Lapis Legit Medan

Bolu Meranti

Roti Kacang Tebing Tinggi

Jam operasional kegiatan usaha MEDAN BREAD pada setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan segmen pasar yaitu seluruh penduduk kota Batam pada umumnya dan penggemar makanan khas Medan pada khususnya.Lokasi usaha akan ditempatkan di salah satu ruko di kawasan Perumahan Bukit Sentosa, Muka Kuning Batam.D. ASPEK PEMASARANSetiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:1. Strength atau Kekuatana. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar Batamb. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS, BBM, Facebook, Twitter, Wechat dan bertemu secara langsungc. Usaha ini satu-satunya yang ada di Batam2. Weakness atau Kelemahana. Transportasi untuk mendatangkan barang dari medan ke Batam lumayan tinggi berkisar antara 300rb 500rbb. Bahan isi dari Bika ambon, Bolu Meranti dan lapis legit yang tidak tahan lama, untuk mengatasi kelemahan tersebut dibatasi pembelian bahan dan menargetkan penjualan agar bahan habis terpakai sebelum kadaluarsa3. Opportunities atau Kesempatana. Dapat membuka cabang usaha di di tempat yang lebih strategis misalnya di kios dalam kawasan mall, plaza dan sejenisnyab. Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai rasa dan oleh oleh baik oleh oleh atau makanan khas Batam dan juga dari daerah lainnyac. Belum ada penjualan makanan khas Medan seperti ini di Batam. Oleh karena itu diasumsikan bahwa pengadaan makanan khas Medan ini akan dapat mengundang masyarakat untuk membeli4. Threats atau Ancamana. Faktor lokasi yang mungkin tidak terlalu sentral dan juga jauh dari jangkauan masyarakat untuk itu dibuat juga sistem delivery order dimana disediakan juga layanan antar ke tempat kepada pembeli yang bermina

E. ASPEK BIAYARINCIAN BIAYA PERBULAN (ASUMSI):1. Biaya Pemasaran (promosi) (variable)a. Pulsa: Rp. 100.000,-2. Biaya Modal Produksi (variable)a. Pembelian bahan baku: i. Bika ambon 100 box @Rp. 35.000: Rp. 3.500.000,-ii. Bolu Meranti 100 box @Rp. 35.000: Rp. 3.500.000,-iii. Lapis Legit 100 box @Rp.35.000: Rp. 3.500.000,-iv. Roti Kacang Tebing Big 100 box @Rp. 35.000: Rp. 3.500.000,-3. Biaya Operasional (tetap)a. Gaji karyawan 2 orang @2.000.000: Rp. 4.000.000b. Sewa Ruko: Rp. 800.000c. Biaya Air dan Listrik: Rp. 200.000d. Maintenance motor: Rp.200.000e. Biaya Transportasi: Rp.1. 000.000,-f. Pembelian alat dan display stall: Rp. 3.000.000Rekapitulasi Biaya1. Biaya Promosi: Rp. 100.000,-2. Biaya Modal Awal : Rp. 14.000.000,-3. Biaya Operasional: Rp. 8. 300.000,-Total: Rp. 22.400.000,-Untuk biaya tak terduga menggunakan 10% dari total biaya yang diperlukan 10% x Rp. 23.800.000,- = Rp. 2.240.000,-Biaya total yang diperlukan = Rp. 22.400.000,- + Rp. 2.240.000,-= Rp. 24.640.000,-

PROYEKSI PENDAPATAN (ASUMSI)Pendapatan dihitung berdasarkan keuntungan setiap item dari penjualan setiap bulannya :i. Bika ambon 100 box, Laba @Rp. 35.000: Rp. 3.500.000,-ii. Bolu Meranti 100 box,Laba @ Rp. 35.000: Rp. 3.500.000,-iii. Lapis Legit 100 box, Laba @Rp.35.000: Rp. 3.500.000,-iv. Roti Kacang Tebing Big 100 box Laba @Rp. 35.000: Rp. 3.500.000,-Total Keuntungan: Rp.14.000.000,-.

Diasumsikan dari proyeksi pendapatan diatas, maka pendapatan bersih setiap bulan dari usaha MEDAN BREAD ini adalah sebesar Rp.14.000.000,-. Pendapatan bersih Rp.14.000.000,- ini tidaklah selalu berjumlah seperti itu tiap bulannya. Adakalanya penjualan meningkat pada saat-saat tertentu seperti ketika ada pesanan dari orang yang mengadalan acara pesta atau syukuran. Oleh karena itu angka Rp.14.000.000,- merupakan angka penjualan terendah yang ditargetkan di awal usaha.

BAB III BREAK EVENT POINTDalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu :1.Fixed Cost(Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali2.Variable cost(biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeliRumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :Total Fixed Cost__________________________________ x Harga jual / unitHarga jual per unit dikurangi variable costUntuk proposal di atas kita menggunakan rumus untuk @100 box :Total Fixed Cost__________________________________ x Harga jual / @100 boxHarga jual per @100 box - variable cost

Maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah Rp.8.300.000,-_______________________________ x Rp. 28.000.000,- = Rp.16.600.000,-Rp.28.000.000,- Rp. 14.000.000,-

KESIMPULANSetelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari MEDAN BREAD ini sudah layak untuk dijalankan. Akan tetapi setelah melihat hasil dari analisis Break Event Point (BEP). Maka ditemukan bahwa ternyata dibutuhkan uang hasil penjualan minimal Rp.16.600.000,- supaya usaha yang dijalankan tersebut mendapatkan untung.

Untuk itu perlu dilakukan dua pilihan pada hal tersebut yaitu 1. Menaikkan jumlah barang yang dijual setiap bulannya dari 100 box menjadi 100 box dari setiap item, atau2. Menaikkan harga penjualan agar usaha yang dijalankan tersebut bisa mendatangkan untung.