proposal nurbaeti
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah seorang pegawai profesional baik pemerintah maupun
swasta yang bertugas mendidik dengan menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada siswanya. Profesi guru seperti ini tidak seperti profesi pengacara,
insinyur, dokter, dan lain sebagainya. Pekerjaan mengajar selain
memerlukan keahlian khusus juga meminta kehalusan perasaan dan
kelembutan nurani.
Guru sekolah merupakan salah seorang tenaga kependidikan yang
bertugas mendidik, mengajar dan melatih para siswanya agar mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. dari sudut
pandang kemanusiaan, guru di sekolah harus menjadikan dirinya sebagai
orang tua kedua.
Islam memiliki ajaran yang khas dalam bidang pendidikan. Islam
memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang (Education
of all) laki-laki atau perempuan dan berlangsung sepanjang hayat (life
long education).
Dalam ibadah, baik ibadah shalat atau yang lainnya secara harfiah
ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karena didorong dan
dibangkitkan oleh akidah tauhid.
1
1
Sebagai mana firman Allah.
العالمين رب لله ومماتي ومحياي ونسكي صالتي ان
Artinya : Sesungguhnya shalat dan ibadahku dan hidup ku serta matiku
hanya untuk Allah, Rahmat bagi seluruh alam2.
Manusia yang takwa adalah manusia yang secara optimal
menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-
hari, contohnya melaksanakan ibadah shalat. Dalam menghayati dan
mengamalkan shalat, manuasia harus di bina dan di tuntun sedini
mungkin. Proses pendidikan tuntunan shalat juga berfungsi sebagai
usaha membina kehidupan keberagama lainnya, misalnya berbakti pada
orang tua.
Sebagai mana firman Allah.
وجادلهم الحسنة والموعظة بالحكمة ربك سبيل الى ادعاحسن هي بالتي
Artinya : Suruhlah (orang) kejalan Tuhanmu dengan hikmah (bijaksana)
dan nasihat yang baik, serta bertukar pikiran dengan mereka
dengan orang yang baik. (An-Nahl 125)3.
Efek dari tanggung jawab guru agama terhadap pendidikan /
tuntunan / pembinaan shalat lebih bersifat pembentukan watak, dan budi
2 Departemen Agama Ri, Al-Qur’an dan Terjemehannya hal. 135
3 Ibid, Al-Qur’an dan Terjemahannya hal. 125
1
2
pekerti. Mengingat tugas guru kesehariannya tidak terlepas dari pelajaran
agama, sedangkan agama sendiri mengajarkan kepada umatnya yaitu
hubungan habliminallah dan habluminanas. Guru agama terhadap
pendidikan anak meliputi motivasi dan cinta kasih, didalam meningkatkan
motivasi belajar anak akan membawa pengaruh yang dalam membina
dan mengembangkan kepribadian anak. sedangkan motivasi itu sendiri
adalah suatu proses psikologi yang mencerminkan intraksi antara sikap,
kebutuhan persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
Untuk menyelamatkan generasi yang akan datang, seorang
pendidik harus menanamkan pendidikan agama di dalam jiwanya masing-
masing anak didiknya, pekerjaan menyelamatkan generasi terdidik baik
sekarang atau yang akan datang itu tidak ringan, semua kalangan harus
ikut memperhatikan terutama keluarga, sekolah dan pemerintah.
Usaha yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan generasi yang
akan datang itu harus serentak dilakukan oleh orang tua, sekolah dan
masyarakat, kenyataannya dalam konsep realitas sebagai berikut :
Dikarenakan masih ada siswa MI Assa’adah yang belum bisa
membaca do’a sholat, yang seharusnya merupakan bacaan sehari-hari
dan pekerjaan sehari-hari bagi setiap umat Islam yang baligh dan beraqal
sehat.
Dalam pelaksanaannya masih ada siswa MI Assa’adah, belum bisa
melaksanakan praktek shalat, padahal guru agama dalam memberikan
1
3
materi agama selalu diadakannya praktek shalat. Praktek ini dilaksanakan
di Masjid At-Taqwa yang terdekat dengan MI Assa’adah. Dengan cara
berjamaah sholat Zhuhur agar bisa terpantau Guru.
Siswa MI Assa’adah belum bisa mengerjakan ibadah shalat secara
rutin, dalam hal ini guru agama menerangkan kepada siswa bahwa
pentingnya melaksanakan shalat, Khususnya Shalat berjamaah. Shalat
merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam, bagi umat Islam yang
melaksanakannya akan mendapat pahala di kemudian hari dan bagi yang
tidak melaksanakannya akan mendapat siksa dikemudian hari, itulah
pentingnya melaksanakan ibadah shalat berjamaah seperti sabda
Rasulullah SAW :
وسلم عليه الله صلى الله رسول قال عمر ابن عن
وعسرين بسبع الفذ صالة على تفضل الجماعة صالة
ومسلم درجة ( البخاري )رواه
Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW telah bersabda : Shalat
berjamaa’h lebih utama dari pada shalat sendiri dengan pahala 27 Derajat
(HR. Bukhori Muslim)
1
4
Berdasarkan konsep realitas yang ada di atas, penulis akan
mengadakan penelitian dan menyusun Proposal sebagai konsep solusi
yang penulis teliti dengan judul :
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA
IBADAH SHALAT SISWA HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN
SHOLAT BERJAMAAH DI SEKOLAH.
Tema ini diangkat karena sejauh mana upaya guru agama Islam
dalam meningkatkan dan membina ibadah shalat terhadap siswa, dengan
alasan sebagai berikut :
Daftar ini dirumuskan deskriptif bukan points
1. Shalat adalah termasuk ibadah yang wajib, yang harus dikerjakan
oleh setiap umat Islam yang baligh dan beraqal sehat.
2. Pendidikan shalat berjamaah dapat diajarkan kepada anak usia dini
agar dikala dewasa menjadi terbiasa didalam melaksanakannya,
khususnya sholat berjamaah agar lebih bermasyarakat, selain
pahalanya lebih besar dari sholat sendirian.
3. MI Assa’adah adalah salah satu lembaga pendidikan yang
bernuansa Islam, sekalipun demikian telah memberikan andil yang
cukup besar bagi masyarakat Desa Purwadana. Dan penulis
termasuk salah satu staf pengajar di Madrasah tersebut
B. Perumusan Masalah
1
5
Dalam perumusan masalah ini penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Upaya apa sajakah yang dilakukan guru agama dalam mebina
ibadah shalat berjamaah bagi siswa MI Assa’adah
b. Bagaimana pelaksanaan ibadah sholat siswa, khususnya sholat
berjamaah pada waktu jam sekolah ?
c. Bagai mana hubungan upaya guru Pendidikan agama Islam dalam
membina ibadah sholat berjamaah ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan mengadakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui tentang upaya guru agama dalam membina ibadah
shalat berjamaah terhadap siswa MI Assa’adah Kecamatan
Telukjambe Timur.
2. Upaya apa saja yang dilakukan guru agama dalam membina ibadah
shalat berjamaah
3. Bagaimana hasil yang dicapai dari upaya guru agama dalam membina
ibadah shalat berjamaah bagi siswa MI Assa’adah Kecamatan
Telukjambe Timur Kabupaten Karawang.
D.Metode Penelitian
Berkaitan dengan metode penelitian perlu di kemukakan hal – hal
1
6
sebagai berikut :
1. Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan.
2. Dalam pengumpulan data digunakan beberapa metode sebagai
berikut :
a. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung dalam obyek penelitian langsung dalam obyek
penelitian yang diteliti.
b. Interview, yaitu wawancara atau Tanya jawab dialog dalam
penelitian.
c. Rukstronli
E. Kerangka Pemikiran
Pendidikan pertama dan yang utama adalah pendidikan dalam
keluarga sebab lingkungan keluarga lebih banyak membentuk kepribadian
jiwa serta disiplin dalam menjalankan ajaran agama bagi anak, sehingga
peran orang tua itu sangat menentukan sekali terlebih seorang ibu.
Untuk memperoleh pendidikan yang baik dari seorang ibu terhadap
anak , maka para ibu terlebih dahulu harus memiliki bekal pengetahuan baik
itu umum, maupun agama, hal ini dapat diperoleh ibu pada kegiatan
pengajian, hubungan masyarakat, dan acara-acara keagamaan lainnya.
1
7
Dengan meningkatkan pengetahuan para ibu, maka akan berpengaruh pada
pembinaan agama anak dalam keluarga. Juga hal ini banyak dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik itu dari luar anak ( ekstern ) maupun dari dalam diri anak itu
sendiri ( intern ) . untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut ini :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA
GURU
MATERI PELAJARAN
METODE
ALAT
LINGKUNGAN
CONTOH KETELADANAN
PENERAPAN KEBIASAAN YANG BAIK
BERDO’A
KESEMPATAN MENGAJAR ANAK
PENANAMAN DISIPLIN IBADAH
KETELADANAN TERHADAP ORANG TUA
F. Langkah – Langkah Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V dan Vi
yang berjumlah sebanyak 50 Orang. Oleh karena populasi yang
kurang dari 100 Orang maka tidak menggunakan sampel.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka menjaring data-data lapangan dipergunakan
beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:
a. Angket
1
8
Penulis membuat angket yang berjumlah 20 dengan jawaban
pilihan ganda lima option penulis beri skor sebagai berikut untuk
jawaban a=5, b=4, c=3, d=2 dan e=1
b. Observasi
Langkah pertama yang dilakukan Observasi, dengan cara
langsung mengadakan pengamatan dilingkungan MI Assa’adah
yang menjadi objek penelitian.
c. Wawancara
Penulis mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang
dianggap punya peranan tanggung jawab dalam membina ibadah
shalat khususnya sholat berjamaah di MI Assa’adah, diantaranya:
1) Kepala Madrasah Ibtidaiyah Assa’adah.
2) Guru-guru, khususnya guru agama sebagai tenaga pengajar
yang lebih berperan dalam membina ibadah shalat siswannya.
Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan masukan upaya apa
yang harus dilakukan agar pembinaan ini cepat berhasil.
d. Studi Dokumentasi
Tekhnik Studi dokumentasi adalah sebuah tekhnik untuk
memperoleh data tentang praktek pengajaran cara membina siswa
dalam ibadah shalat dengan mempelajari dokumentasi yang ada di
di MI Assa’adah, melalui media buku-buku, absensi atau majalah
yang berkaitan dengan penelitian
1
9
3. Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka penulis analisis dengan
menggunakan analisis deskriftif, yaitu data yang terkumpul dipisah-
pisahkan dan dikelompokkan serta angka-angka diprosentasekan dan
dikualitatifkan. Dengan demikian maka penulis menggunakan data
kualitatif. Adapun kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data dekriftif harus dengan kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang yang dapat di amati.
1
10
Untuk lebih memudahkan isi dan uraian dalam skripsi ini maka
penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I : menerangkan tentang:
Pendahuluan yang meliputi :Latar belakang masalah, Tujuan
Penelitian, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Metode
Penelitian, analisis data dan sistematika penyusunan.
Bab II : Membahas tentang:
Tinjauan Pustaka yang meliputi pengertian guru agama,
fungsi dan peranan guru agama, pengertian ibadah,
pengertian shalat, hubungannya dengan sholat berjamaah
macam-macam shalat, dan tujuan pengajaran shalat.
Bab III : Berisi tentang:
Gambaran umum tentang kondisi obyektif MI Assa’adah,
sejarah berdirinya MI Assa’adah, struktur organisasi dan
program kerja.
Bab IV : Berisi tentang:
Upaya guru agama Islam dalam membina ibadah shalat
berjamaah, bentuk-bentuk upaya, kendala dan solusi, hasil
yang belum dicapai dan hasil yang sudah dicapai.
Bab V : Berisi tentang:
Kesimpulan dan saran yang kemudian dilengkai dengan daftar
pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.
1
11
1
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN..........................................iii
MOTTO..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Tujuan Penelitian..............................................................................5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................6
D. Metode Penulisan.............................................................................6
E. Sistimatika Penyusunan...................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Guru Agama ................................................................................... 10
1. Pengertian Guru Agama ............................................................10
2. Fungsi dan Peran Guru Agama..................................................17
B. Ibadah Shalat ..................................................................................16
1. Pengertian Ibadah...................................................................... 16
2. Pengertian Shalat....................................................................... 18
1
13
3. Macam-macam Shalat............................................................... 18
4. Tujuan Pengajaran Shalat ..........................................................27
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KONDISI OBYEKTIF SDN
MUKTIJAYA I KECAMATAN CILAMAYA KULON
A. Sejarah Berdirinya SDN Muktijaya I................................................. 29
B. Struktur Organisasi ..........................................................................30
A. Letak Geografis................................................................................31
B. Kegiatan Belajar Mengajar...............................................................35
BAB IV UPAYA GURU AGAMA DALAM MEMBINA IBADAH SHOLAT
A. Bentuk-Bentuk Upaya...................................................................... 43
B. Kendala dan Solusi.......................................................................... 46
C. Hasil yang Belum di Capai...............................................................50
D. Hasil yang Sudah di Capai...............................................................51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 52
B. Saran-saran..................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
14