proposal penisilin.docx
DESCRIPTION
penisilin coyTRANSCRIPT
A. NAMA ZAT AKTIF
Penisilin
B. TUJUAN
Untuk mengetahui,memahami,menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep,dan prinsip formulasi injeksi.
C. PENDAHULUAN
1.1 Alasan pemilihan zat aktif
Penisilin merupakan kelompok antibiotik β-laktam yang memilki
rumus molekul R-C9H11N2O4S, dengan R adalah rantai samping yang
beragam. Gugus R ini merupakan gugus asam amino bebas yang dapat
mengikat berbagai radikal.
Memiliki rumus molekul R-C9H11N2O4S
Pemerian: berbentuk kristal, berwarna putih yang sedikit larut dalam
air tetapi larut baik dalam pelarut organik. Sebaliknya garam – garam
penisilin sangat baik larut dalam air dan stabil antara pH 6 dan 6,5
Farmakologi: berkhasiat sebagai antibiotik.Golongan penisilin
bersifat bakterisid dan bekerja dengan mengganggu sintesis dinding
sel. Antibiotika pinisilin mempunyai ciri khas secara kimiawi adanya
nukleus asam amino-penisilinat, yang terdiri dari cincin tiazolidin dan
cincin betalaktam. Spektrum kuman terutama untuk kuman koki Gram
positif. Beberapa golongan penisilin ini juga aktif terhadap kuman
Gram negatif.
Farmakoterapi: Untuk pengobatan terhadap penyakit infeksi oleh
kuman-kuman klostridia dan tetanus. Pengobatan anthrax
(Bac.anthracis). infeksi leptospira, penicillin dikombinasikan dengan
strptomisin. Untuk mengobati infeksi bakteri Streptococcus dan
Staphyloccocus.
Sifat Fisika Kimia
Penisilin merupakan suatu asam organik, berbentuk kristal,
berwarna putih yang sedikit larut dalam air tetapi larut baik dalam
pelarut organic. Sebaliknya garam – garam penisilin sangat baik larut
dalam air dan stabil antara pH 6 dan 6,5 (Wattimena, 1991).
penisilin terdiri dari dua cincin berupa satu inti siklik pada gugus
amida dapat diikat berbagai jenis radikal dan diperoleh berbagai jenis
penisilin. Dalam suasana basa atau oleh pengaruh enzim β-laktamase
seperti penisilinase yang disekresi oleh mikroba tertentu, maka inti
laktam terbuka dan terbentuk asam penisilinoat. Oleh pengaruh
amidase dirantai samping terbentuk asam 6-aminopenisilinat.
Selanjutnya oleh pengaruh asam terjadi hidrolisa dan diperoleh
penisilamin dan aldehid, sehingga aktivitas antimikrobanya berkurang
(Wattimena, 1991).
Wattimena, J.R. dkk. 1991. Farmakodinamik dan Terapi Antibiotik.Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press. Halaman 66-100.
1.2 Alasan pemilihan bentuk sediaan