prosedur pemberian kredit pada pt. bpr antar … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
PADA PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA
KARANGANYAR
Tugas Akhir
Disusun untuk memenuhi syarat-syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya di Bidang Keuangan dan Perbankan
Universitas Sebelas Maret
Oleh :
DESI KURNIAWATI
F3609025
Program Studi D III Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BPR ANTAR RUMEKSA
ARTA KARANGANYAR.
Surakarta, Mei 2012
Disetujui oleh Dosen Pembimbing,
Drs. Harimurti, M.Si
NIP. 195612141984031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas akhir dengan judul “PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
PADA PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA” telah disahkan oleh tim penguji
tugas akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna memenuhi
persyaratan untuk mencapai gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan.
Surakarta, Juli 2012
Tim Penguji Tugas Akhir,
1. Drs. Supriyono, M. Si (….………………)
NIP.19661028199203 1 001 Penguji
2. Drs. Harimurti, M. Si (…………………..)
NIP. 195612141984031001 Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua
(Aristoteles).
Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang
(William J. Siegel)
Bunga yang tidak akan layu sepanjang zaman adalah kebajikan (William
Cowper).
Pengetahuan adalah kekuatan.
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :
Ayah dan Ibu tercinta yang selalu
memberikan doa, semangat dan dorongan.
Seluruh keluarga yang senantiasa
memberikan semangat.
Almamater D III Keuangan & Perbankan
2009.
Teman-teman D III Keuangan & Perbankan
angkatan 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga Laporan Tugas
Akhir dengan judul “PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT” dapat
diselesaikan.Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat mencapai gelar Ahli Madya
bidang Keuangan & Perbankan.
Penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibantu oleh beberapa pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Prodi Keuangan & Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Drs. Harimurti, M.Si selaku pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir ini
yang telah membantu dalam proses penyelesaiannya.
4. Bapak Iswahyudi, SE selaku direktur utama PT. BPR Antar Rumeksa Arta
yang telah memberikan izin untuk magang.
5. Seluruh staf dan karyawan PT. BPR Antar Rumeksa Arta yang telah
membantu selama magang sehingga dapat memperoleh pengalaman kerja dan
data guna penulisan Tugas Akhir ini.
Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Tugas Akhir
ini dapat menambah manfaat bagi orang-orang yang membutuhkan.
Surakarta, Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
ABSTRAKSI ...................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
E. Metode Penelitian ................................................................. 4
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Ruang Lingkup Perbankan .................................................... 6
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ........................................ 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
C. Kredit .................................................................................... 12
BAB IIIPEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 29
B. Struktur Organissasi ........................................................... 38
C. Pembahasan Masalah ............................................................ 49
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 58
B. Saran...................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Posisi Kredit pada Bank-bank Umum
Tahun 2000-2004............................................................................... 2
Tabel 3.1Komposisi Kepemilikan Modal ........................................................ 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Skema Jaminan .............................................................................. 28
Gambar 3.1Struktur Organisasi ........................................................................ 38
Gambar 3.2Prosedur Pemberian Kredit ........................................................... 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
Prosedur Pemberian Kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
Desi Kurniawati
F 3609025
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. Selain itu untuk mengetahui kendala kredit yang ada dan penanganan yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.
Prosedur pemberian kredit ada beberapa tahap yaitu permohonan kredit, wawancara awal, pengumpulan data, rapat komite kredit, menilai keabsahan jaminan dan realisasi yang membutuhkan waktu 3 sampai 5 hari. Kendala kredit yang ada antara lain data yang tidak sesuai, kredit tidak dipakai sesuai rencana awal, keadaan debitur berubah dan angsuran menunggak. Penanganan yang dilakukan adalah menerapkan prinsip perkreditan 5 C, kunjungan ke tempat usaha, menjadwalkan penyelesaian, dilakukan penagihan, pemberian surat peringatan dan penarikan jaminan.
Berdasarkan kesimpulan tersebut saran yang diberikan kepada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar adalah mempersingkatwaktu pencairan kredit. Penanganan kredit tidak hanya dengan analisa 5 C tetapi juga menerapkan prinsip 7 P.
Kata Kunci : Prosedur Pemberian Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penduduk Indonesia sebagian besar adalah masyarakat miskin. Upaya
pengentasan kemiskinan dapat dilaksanakan melalui banyak sarana dan
program baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Usaha ini dapat
berupa transfer payment dari pemerintah, misalnya program pangan,
kesehatan, pemukiman, pendidikan, keluarga berencana, maupun usaha yang
bersifat produktif misalnya melalui pinjaman dalam bentuk micro credit.
Data Survei Usaha Tertintegrasi yang dilakukan oleh BPS pada tahun
2001, menunjukkan bahwa dari 14.660.645 UKM yang tidak berbadan
hukum tercatat 2.131.810 UKM yang memanfaatkan pinjaman dalam upaya
mendukung proses pengembangan usahanya. Sumber-sumber permodalan
yang tersedia bagi UKM dikategorikan dalam perbankan, koperasi, lembaga
keuangan non bank, modal ventura, perorangan, keluarga/family, dan lain-
lain. Sumber pinjaman yang berasal dari lain-lain masih menduduki posisi
teratas dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan permodalan UKM
yaitu sebanyak 639.688 UKM atau 30,01 persen, koperasi mampu
memberikan pelayanan kepada 84.037 UKM atau 3,94 persen, sumber
perorangan sebanyak 605.191 UKM atau 28,39 persen, perbankan sebanyak
361.688 UKM atau 16,97 persen, keluarga/family sebanyak 350.419 UKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
atau 16,44 persen, lembaga keuangan non bank sebanyak 74.785 UKM atau
3,51 persen dan modal ventura sebanyak 16.002 UKM atau 0,75 persen.
Lembaga keuangan formal yang identik dengan perbankan, pemberian
berbagai kredit untuk membantu permodalan UKM sangat kecil
persentasenya jika dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikan kepada
pelaku usaha besar (tabel 1.1). Hal ini semakin memperjelas bahwa hanya
menggantungkan sumber pembiayaan dari lembaga keuangan formal tidak
akan mampu mengembangkan UKM, oleh karena itu dikembangkan alternatif
sumber-sumber pembiayaan yang mampu menjawab kebutuhan UKM yaitu
LKM.
Tabel 1.1 Posisi Kredit pada Bank-bank Umum Tahun 2000-2004
(dalam milyar rupiah)
Tahun Total Kredit
Korporasi (Usaha Besar)
Usaha Kecil
Nominal Porsi Nominal Porsi 2000 269,000 212,375 79 % 56,625 21 % 2001 307,594 245,025 80 % 62,569 20 % 2002 365,410 303,145 83 % 62,265 17 % 2003 437,942 363,974 83 % 73,968 17 % 2004 553,548 459,933 83 % 93,615 17 %
LKM di kecamatan Tasikmadu terdiri atas 1 unit KUD, 4 unit
Koperasi Simpan Pinjam, 2 BRI Unit, dan 2 unit BPR. BPR mempunyai
target sasaran baik para pengusaha yang sudah mapan maupun yang
membuka usaha di pasar. Bank ini mempunyai modal yang tidak begitu besar
seperti layaknya bank-bank komersial. BPR memberikan pinjaman dengan
periode pengambilan paling cepat 3 bulan dan paling lama 3 tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar berkosentrasi pada
pelayanan masyarakat yang berdomisili di pedesaan dan sebagian besar
merupakan golongan menengah ke bawah serta sebagian besar dari mereka
belum terjangkau oleh pelayanan perbankan. Tersedianya jasa pelayanan
perbankan diharapkan bisa membawa pengaruh positif bagi peningkatan
perekonomian masyarakat pedesaan dan daerah.
Pemberian pinjaman tersebut haruslah memenuhi syarat-syarat yang
diperlukan dan melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak BPR.
Berdasarkan hal tersebut penulis mengambil judul “Prosedur Pemberian
Kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar”.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yang akan dirumuskan dalam penulisan Tugas
Akhir antara lain :
1. Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit di PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar ?
2. Apa saja kendala kredit dan penanganan yang dilakukan oleh PT. BPR
Antar Rumeksa Arta Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut antara lain :
1. Untuk mengetahui Prosedur Pemberian Kredit di PT. BPR Antar Rumeksa
Arta Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Untuk mengetahui kendala kredit yang dihadapi dan penanganannya oleh
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung, antara lain :
1. Bagi PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan koreksi untuk meningkatkan
kinerja di PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA .
2. Bagi Fakultas
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam mengajar
dosen.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam dunia kerja selama menjalani magang kerja.
E. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilaksanakan di PT PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar pada tanggal 12 Maret 2012 sampai dengan 13 April 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan penulis adalah data primer yang diperoleh
secara langsung dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
sumbernya. Sumber data diperoleh dari PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku dokumentasi dan
literatur lainnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Dokumentasi : Pengumpulan data yang berkaitan dengan
penilaian yang dilakukan pada penyaluran kredit.
b. Teknik Kepustakaan : Pengumpulan data dari berbagai buku yang
berhubungan dengan tema penelitian ini yang digunakan sebagai
acuan dalam pembuatan tugas akhir.
c. Observasi : Pengamatan langsung dalam proses penyaluran kredit
dan prosedurnya.
d. Metode Interview : Data diperoleh dari tanya jawab langsung, yaitu
kepada Bapak Sapto Susilo, Bapak Arif Iskandar dan Ibu Reny
Hartati.
e. Teknik pembahasan yang digunakan penulis adalah menggunakan
teknik deskriptif, yaitu teknik untuk membuat gambaran atau
deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ruang Lingkup Perbankan
Perbankan dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang
strategis yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan
kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan sehingga
diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dari pihak atau proses masyarakat individu dan
kelompok untuk memperoleh apa yang mereka perlukan dan inginkan melalui
menciptakan, menawarkan dan dengan bebas menukarkan produk dan jasa
berharga dengan orang lain.
Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan dalam kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya
menyalurkan dana atau kedua-duanya. Kegiatan bank (Dwi Prasetyani dan
Johadi : 2008) antara lain :
1. Menghimpun dana (funding).
2. Menyalurkan dana (lending). Dapat berupa pinjaman atau kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3. Memberikan jasa-jasa lainnya (services) seprti pengiriman uang (transfer),
penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing)
dari luar kota dan luar negeri (inkaso),Letter of Credit L/C, safe deposit
box, bank garansi, bank notes, travelers cheque dan lain-lain.
Jenis Bank
1) Dilihat dari Segi Fungsinya
Jenis bank dilihat dari segi fungsinya berdasarkan Undang Undang Pokok
Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan dikeluarkannya
Undang Undang No. 10 Tahun 1998 terdiri atas :
a) Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasar prinsip syariah. Jasa-jasa yang ditawarkan oleh BPR jauh lebih
sempit dibanding dengan kegiatan atau jasa bank umum.
2) Dari Segi Kepemilikannya
a) Bank Milik Pemerintah
Bank yang akte pendiriannya dan modal sepenuhnya dimiliki oleh
pemerintah Indonesia sehingga seluruh keuntungan bank-bank ini
dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya : BNI, BRI, BTN, Bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Mandiri. Selain itu ada BPD yang terdapat di pemerintah provinsi dan
pemerintah kabuten, misalnya Bank Jateng, Bank Jatim dan Bank Jabar.
b) Bank Milik Swasta Nasional
Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta
nasional, misalnya Bank Bumi Putra, BCA, Bank Danamon, BII, Bank
Mega, Bank Niaga, Bank Permata dan lain-lain.
c) Bank Milik Koperasi
Bank yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum
kopersai. Contohnya Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN).
d) Bank Milik Asing
Bank yang seratus persen sahamnya dimiliki oleh pihak asing di
Indonesia, contohnya Bank of Tokyo, Bank of America, Hongkong
Bank, City Bank, Bankok Bank dan lain-lain.
e) Bank Milik Campuran
Bank yang sahamnya dimiliki pihak asing dan pihak dalam negeri atau
swasta nasional contohnya Bank Finconsia.
3) Dilihat dari Penetapan Harga
a) Bank Konvensional b) Bank Syariah
4) Dilihat Berdasarkan Status
a) Bank Umum Devisa b) Bank Umum Non Devisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
1. Definisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank
yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan.
Status Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diberikan kepada Bank
Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa
(BKD), Bank Kredit Kecamatan (BKK) dan masih banyak lagi.
Pemerintah Republik Indonesia pada bulan Oktober 1988
mengekuarkan Keputusan Pemerintah mengenai Reformasi Perbankan dan
Sektor Keuangan atau Pakto 88 yang salah satu dampaknya adalah
munculnya salah satu jenis Lembaga Keuangan Mikro yang bisa disebut
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Perkreditan Rakyat yang pertama
kali lahir di Jawa Tengah tepatnya di Banyumas, lahir karena kebanyakan
penderitaan yang dialami oleh pegawai, petani serta pengusaha kecil. BPR
mempunyai target sasaran baik para pengusaha yang sudah mapan maupun
yang membuka usaha di pasar. Awal pendirian Bank Perkreditan Rakyat
membutuhkan modal setor sekitar 500 juta sampai 5 milyar. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi bagi calon peminjam antara lain :
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK)
b. Bukti pembayaran telepon dan listrik pada bulan terakhir.
c. Agunan, biasanya berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor
(BPKB), sertifikat tanah atau bangunan yang dimiliki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meliputi usaha untuk
menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan
keuntungan (Subagyo dkk : 1997)
Usaha-Usaha yang Dilakukan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) :
a. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan.
b. Memberi kredit.
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka,
sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.
Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) :
a. Menerima simpanan berupa giro.
b. Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valas.
c. Melakukan penyerahan modal dengan prinsip prudent banking dan
concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
d. Melakukan usaha perasuransian.
e. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana yang
dimaksud dalam usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
3. Bentuk Hukum Suatu Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bentuk hukum suatu bank perkreditan rakyat (BPR) dapat berupa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
a. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah perusahaan yang modalnya dimiliki
oleh pemerintah daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari
kekayaan negara. Tujuan perusahaan daerah adalah untuk mencari
keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan
daerahnya.
b. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan usaha koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar asas kekeluargaan. Modal terdiri atas simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, hutang dan sisa hasil
usaha yang tak dibagi. Tujuan koperasi untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
c. Perseroan Terbatas (PT)
Pemegang saham (sebagai pemilik perusahaan)
bertanggungjawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan
sebesar modal yang disetor. Tujuan PT adalah untuk memperoleh laba
maksimal, dimana laba tersebut sebagian dibagi kepada para
pemegang saham dalam bentuk deviden dan sebagian untuk
menambah modal serta membentuk cadangan.
4. Syarat-syarat Pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Tahapan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan izin usaha
BPR dari Menteri Keuangan menurut Martono (2004) adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
a. Tahapan persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan
persiapan pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Permohonan
untuk memperoleh persetujuan prinsip, harus melampirkan :
1) Rancangan anggaran dasar;
2) Daftar calon pemegang saham, susunan direksi dan dewan
komisaris;
3) Rencana susunan organisasi;
4) Rencana kerja; dan
5) Bukti penyetoran sekurang-kurangnya sebesar 30 % dari modal
yang harus disetorkan (sebagai modal setoran sekurang-kurangnya
Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
b. Tahap izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan
usaha setelah persiapan sebagaimana yang dimaksud dalam butir (1)
di atas. Sewaktu melakukan pengajuan izin usaha disertai dengan
melampirkan keterangan tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
C. Kredit
1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang berarti
“kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti
“kepercayaan akan kebenaran” (Teguh Pudjo Muljono : 1994). Pengertian
selanjutnya berkembang lebih luas lagi antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
a. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan
dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
b. Kredit (credit) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam (debitur) untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian keuntungan
(Indra Bastian dan Suhardjono : 2006).
2. Prinsip-prinsip Perkreditan
Dunia perbankan analisis kredit sering menggunakan kerangka 3 R
dan 5 C (Mamduh M. Hanafi : 2009), yaitu :
a. Prinsip 3 R
1) Returns, yaitu berkaitan dengan hasil yang diperoleh dari
pengguanaa kredit yang diminta apakah kredit tersebut bisa
menghasilkan return yang memadai untuk melunasi hutang dan
bunga.
2) Repayment Capacity, yaitu berkaitan dengan kemampuan
perusahaan mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat
pembayaran tersebut jatuh tempo.
3) Risk – bearing ability, yaitu berkaitan dengan kemampuan
perusahaan menanggung resiko kegagalan atau ketidakpastian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
yang berkaitan dengan penggunaan kredit tersebut. Jaminan
adalah hal yang perlu dipertimbangkan oleh kreditur.
b. Prinsip 5 C
1) Character, yaitu penilaian watak atau kepribadian calon debitur
dimaksudkan untuk mengetahui kejujuran dan itikad calon debitur
untuk melunasi hutangnya.
2) Capacity, yaitu kemampuan debitur untuk melunsi kewajiban
hutangnya melalui pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan
efisien.
3) Capital, yaitu posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara
keseluruhan, bank harus menganalisisnya mengenai masa lalu dan
yang akan datang.
4) Collateral, yaitu asset yang dijaminkan untuk suatu pinjaman.
Jaminan bisa dijual jika debitur tidak bisa melunasi hutangnya.
5) Conditions of economic, yaitu sejauh mana kondisi perekonomian
akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman.
3. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan dan fungsi kredit menurut Martono (2004) meliputi:
a. Tujuan Kredit
1) Bagi Bank :
a. Profitability : ada keuntungan yang diperoleh secara wajar.
b. Safety : harus aman dengan resiko yang minimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Bagi Nasabah : bermanfaat positif bagi masyarakat dan
meningkatkan produktifitas usaha.
3) Bagi Masyarakat Umum : dapat menunjang pertumbuhan ekonomi
nasional dan meningkatkan kesempatan kerja.
Mendapat keuntungan (profit) yang tinggi dari pemberian jasa kredit
dan keamanan bank.
b. Fungsi Kredit
1) Meningkatkan daya guna (utility) dari uang dan barang.
2) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
3) Sebagai salah satu alat stabilisasi ekonomi.
4) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
5) Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional.
4. Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur kredit menurut Martono (2004) meliputi:
a. Kepercayaan
Merupakan keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang atau jasa akan benar-benar diterima kembali
di masa tertentu di masa datang.
b. Kesepakatan
Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-
masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
c. Jangka Waktu
Kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu yang
mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
d. Risiko
Faktor risiko disebabkan oleh 2 hal, yaitu :
1) Kerugian yang diakibatkan adanya unsur kesengajaan nasabah
untuk tidak membayar kreditnya padahal mampu.
2) Kerugian yang diakibatkan adanya unsur ketidaksengajaan nasabah
sehingga mereka tidak mampu membayar kreditnya, misalnya
akibat terjadi musibah bencana alam.
5. Jenis Kredit
Kredit yang ditawarkan secara umum menurut Dwi Prasetyani dan Johadi
meliputi:
a. Kredit Investasi, yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
melakukan investasi atau penanaman modal.
b. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang digunakan sebagai modal
usaha.
c. Kredit Perdagangan, yaitu kredit yang diberikan kepada pedagang
dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar
perdagangannya.
d. Kredit Produktif, yaitu kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja
atau perdagangan.
e. Kredit Konsumtif, yaitu kredit untuk keperluan pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
f. Kredit Profesi, yaitu kredit yang diberikan kepada para kalangan
professional seperti dosen, dokter atau pengacara.
6. Tahapan Administrasi Kredit
Teguh Pudjo Muljono (1994) menyatakan proses dari pemberian
kredit suatu bank terhadap para nasabahnya dilaksanakan bertahap-tahap.
Adapun tahapan dalam proses administrasi kredit tersebut meliputi:
a. Tahap sebelum Kredit Diberikan
Sasaran pada tahap ini meliputi:
1) Data-data mikro yang menyangkut nasabah
a) Data umum dari nasabah antara lain:
- Bentuk badan usaha
- Susunan pengurus dan alamat
- Bidang usaha dan group usaha lainnya
- Permodalan
b) Posisi keuangan (neraca dan perhitungan laba rugi).
c) Informasi usaha dari asosiasi usaha sejenis.
d) Karakter pengurus.
e) Mutasi rekening giro dan aktivitas keuangan lainnya yang
disalurkan melalui perbankan.
f) Kekayaan perusahaan lainnya.
g) Bank to bank information.
h) Aktivitas nasabah lainnya.
i) Dst.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2) Data-data makro ekonomis
a) Prospek usaha dari nasabah yang bersangkutan untuk waktu-
waktu yang akan datang.
b) Market share.
c) Pola dan jaringan pemasaran.
d) Apakah termasuk dalam skala prioritas usaha dan seterusnya.
Sebagai dasar proses identifikasi untuk diberikan kredit :
a) Informasi sosial ekonomi.
b) Informasi jaminan yang meliputi jenis barang dan bukti
kepemilikan (sertifikat, Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor),
penilaian harga dari masing-masing barang jaminan, akta
pengikatan barang jaminan).
c) Informasi mengenai bahan baku (kalau untuk industri dan
perdagangan).
b. Tahap Administrasi Kredit pada Saat Proses Analisa
Berbagai data/informasi yang perlu dikumpulkan, diolah dan
kemudian didokumentasikan atau diarsipkan antara lain :
1) Informasi/data-data yuridis, data mengenai legalitas usaha calon
debitur, meliputi akta pendirian, izin usaha, surat rekomendasi,
surat-surat bukti kepemilikan barang jaminan, permohonan kredit
dan lampiran, dan lain-lain.
2) Informasi pemasaran dari produk/jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan calon debitur yang meliputi jumlah permintaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
kapasitas pemasaran/rencana pemasaran, jumlah penawaran,
jumlah market share, jalur-jalur pemasaran, rencana promosi,
langganan dari produk/jasa yang dihasilkan.
3) Informasi manajemen perusahaan calon debitur yang berisi nama-
nama pengurus teras perusahaan dan daftar riwayat hidup.
4) Informasi tenaga kerja yang meliputi jumlah pekerja, jenis
pekerjaan.
5) Informasi peralatan kerja yang meliputi luas areal, plant location.
6) Informasi keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi.
c. Tahap Administrasi Kredit pada Saat Ada Keputusan Kredit
Proses pengikatan perjanjian kredit dapat dilakukan secara
notariil atau di bawah tangan. Tetapi untuk perjanjian pemberian
jaminan kredit sebaiknya melalui notaris.
1) Pelaksanaan pembuatan ikatan-ikatan perjanjian ini diawali dengan
mempelajari isi dan persyaratan keputusan kredit yang antara lain
berisi :
a) Tanggal keputusan kredit.
b) Tanggal keputusan kredit / saat berlakunya kredit.
c) Pejabat yang memutuskan kredit.
d) Plafond kredit.
e) Jenis kredit.
f) Struktur kredit.
g) Jangka waktu kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
h) Rencana pencairan kredit.
i) Besarnya self financing.
j) Besarnya tingkat bunga, provisi kredit cimmittment fee.
k) Target usaha yang harus dicapai.
l) Barang jaminan dan cara pengikatannya.
m) Syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi.
n) dst.
Tahap ini segala isi keputusan kredit tersebut harus diberikan
secara resmi / tertulis kepada nasabah dan andaikata nasabah dapat
menyetujuinya dimintakan untuk membubuhkan tanda persetujuan
(tanda tangan dan stempel) di atas materai.
2) Dilakukan penandatanganan dari perjanjian kredit dan penyerahan
barang jaminan serta penandatanganan akte pengikatan barang
jaminan dengan pihak calon nasabah.
3) Bank menutup asuransi dari barang-barang yang akan dijaminkan
dengan “bankers clause” kepada perusahaan asuransi yang
ditunjuk oleh bank.
4) Nasabah diminta untuk menyerahkan dokumen otentik mengenai
akta-akta pendirian perusahaan beserta akta-akta perubahannya
secara lengkap beserta izin usaha dan lain-lain.
5) Nasabah diminta untuk melengkapi berbagai persyaratan khusus
dan persyaratan lainnya yang dituangkan dalam surat keputusan
kredit yang telah disampaikan kepada nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
6) Nasabah diminta untuk melunasi biaya-biaya yang berkenaan
dengan penandatanganan ikatan perjanjian kredit dan akta
pengikatan jaminan kredit termasuk pula pembayaran provisi
kredit, self financing, commitment fee dan biaya lainnya bila ada.
7) Diteliti sekali lagi apakah semua ketentuan dan persyaratan dalam
keputusan kredit tersebut telah dilaksanakan dan dipenuhi oleh
pihak calon debitur?
d. Tahap Administrasi Kredit pada Saat Pembukaan Rekening Debitur
Tahap ini dilaksanakan agar nasabah dapat melaksanakan
pencairan rekeningnya maka kepada nasabah yang bersangkutan perlu
diberikan buku cek atau giro, bilyet agar dapat secara langsung
mengadakan penarikan-penarikan kredit sesuai dengan rencana yang
telah disetujui oleh bank dalam rangka realisasi pemberian kredit
kepadanya.
Kegiatannya adalah sebagai berikut :
1) Pembukaan rekening debitur
a) Pembukaan nomor rekening debitur baru atas nama nasabah
yang bersangkutan.
b) Pemberian kode-kode kelompok debitur untuk nasabah
tersebut.
c) Penandatanganan dan pemberian stempel pada kartu specimen
atas nama nasabah yang berhak melakukan penarikan kredit
dari rekening yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
d) Pemberian buku cek atau bilyet giro atau sarana penarikan
kredit lainnya.
2) Penyediaan prime-note untuk menampung mutasi, transaksi yang
terjadi.
3) Penyediaan rekening koran/statement of account untuk
membukukan mutasi yang ada pada rekening debitur, dan secara
periodik dapat disampaikan kepada nasabah yang bersangkutan
untuk diadakan rekonsiliasi.
4) Setiap ada penarikan kredit atau setoran baik tunai/clearing/melaui
warkat bank yang lain dilakukanlah pencatatan ke dalam masing-
masing kartu prime-note, rekening koran masing-masing.
e. Tahap Administrasi Kredit pada Saat Kredit Berjalan
1) Pencatatan setiap mutasi / transaksi yang terjadi pada setiap
rekening tanpa ada kesalahan posting.
2) Pengamatan terhadap maksimum kreditnya agar tidak terjadi
pelampauan plafond (over draft) terhadap rekening yang
bersangkutan.
3) Penyampaian statement of account secara periodik untuk diadakan
rekonsiliasi oleh pihak nasabah.
4) Pengawasan terhadap jangka waktu kredit.
5) Pengawasan terhadap rencana, pelunasan kredit sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan dalam struktur kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
6) Pelaksanaan yang harus dibayar oleh debitur sekaligus dengan
proses penagihannya dan pembukuan terhadap pendapatan bunga
tersebut.
7) Pelaksanaan rekapitulasi antara target yang telah ditetapkan dengan
realisasi usaha yang dicapainya.
8) Pelaksanaan interpretasi laporan keuangan (neraca dan perhitungan
laba rugi) yang diperoleh dari nasabah.
9) Peneropongan kondisi debitur dengan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan :
a) Data umum nasabah.
b) Realisasi kerja.
c) Tingkat profitabilitas yang dicapai.
d) Pembayaran bunga dan angsuran.
e) Keaktifan rekeningnya.
f) Perjanjian kredit.
g) Perkembangan feasibility dari factor-faktor produksi yang ada.
h) Posisi barang jaminan.
i) Pengikatan barang jaminan.
j) Asuransi barang jaminan
k) Dan lain-lain.
10) Penyusunan / evaluasi tingkat collectability debitur apakah
termasuk :
a) Collectability lancar. c) Collectability diragukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b) Collectability kurang lancar. d) Collectability macet/rugi.
11) Penyusunan laporan debitur untuk intern. Beberapa poin yang perlu
diketahui manajemen antara lain :
a) Posisi baki debet dan plafondnya.
b) Posisi tunggakan bunga, tunggakan angsuran.
c) Realisasi kerja dan targetnya.
d) Posisi jaminan kredit.
e) Tingkat collectability kredit yang bersangkutan.
f) Jangka waktu kredit / over due atau belum
g) Dan lain-lain.
12) Penyampaian laporan perkreditan untuk ekstern (Bank Indonesia)
antara lain telah dituangkan dalam sandi 3 laporan bulanan bank-
bank dan laporan likuiditas mingguan.
13) Oleh bagian administrasi kredit perlu juga diikuti berbagai
perubahan posisi, kondisi dan situasi debitur baik melalui inspeksi
on the spot maupun melalui berbagai informasi formal/informal.
14) Pembuatan bilyet saldo akhir tahun atau pada periode-periode
tertentu sebagai alat konfirmasi terhadap kebenaran administrasi
yang dilakukan oleh bank.
15) Pemberian pelayanan nasabah apabila buku cek/bilyet giro telah
habis dan nasabah memerlukan buku cek baru.
16) Evaluasi Costumer Profitability.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
f. Administrasi Kredit pada Tahap Pelunasan Kredit
Adapun tahapan-tahapan administrasi kredit yang diperlukan meliputi :
1) Penghitungan kembali sisa kewajiban yang harus dibayar oleh
debitur kepada bank sampai saat-saat terakhir sebelum bank
menutup rekeningnya.
a) Apakah masih ada kewajiban pembayaran bunga yang
tertunggak?
b) Apakah masih ada biaya asuransi barang jaminian yang belum
dilunasi?
c) Apakah masih ada biaya administrasi dan biaya kantor yang
tertunggak?
d) Dan lain-lain.
2) Nasabah dimintakan untuk menyerahkan kembali buku cek/bilyet
giro, serta diteliti apakah tidak ada lagi lembar-lembar cek/bilyet
giro yang outstanding dan belum diajukan pembayarannya kepada
bank.
3) Rekening debitur yang diatministrasikan pada bank yang
bersangkutan ditutup dan ditarik dari daftar rekening yang aktif.
4) Bank juga berkewajiban mengembalikan dokumen-dokumen
jaminan, sertifikat jaminan, dokumen-dokumen yuridis debitur
lainnya kepada nasabah. Penyerahan tersebut dilakukan Hitam di
atas Putih. Jika jaminan diikat secara hipotik maka bank perlu
terlebih dahulu menerbitkan surat untuk meroya atau membatalkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
ikatan jaminan kredit tersebut kepada kantor agrarian tempat
pemasangan hipotik.
5) Bank perlu menerbitkan tanda pelunasan kredit untuk nasabah yang
bersangkutan.
7. Jaminan Kredit
Teguh Pudjo Muljono (1994) menyatakan bahwa jaminan kredit
harus memiliki syarat-syarat secara ekonomis dan yuridis. Syarat-syarat
ekonomis jaminan perkreditan antara lain :
a. Mempunyai nilai ekonomis yang dipenuhi dari jaminan (dapat
diperjual belikan) secara umum dan secara bebas.
b. Nilai tersebut harus lebih besar dari jumlah kredit yang diberikan.
c. Barang jaminan tersebut harus mudah dipasarkan tanpa harus
mengeluarkan biaya pemasaran yang berarti.
d. Nilai barang jaminan tersebut harus constant dan akan lebih baik kalau
nilainya juga ada kemungkinan akan mengalami pertambahan di
kemudian hari.
e. Kondisi dan lokasi barang jaminan tersebut tidak cepat lusuh, rusak,
obsolency, dan lain-lain sebab yang akan mengurangi nilai
ekonominya.
f. Barang jaminan tersebut mempunyai manfaat ekonomis dalam jangka
waktu relatif lama dari jangka waktu kredit yang akan dijaminnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Syarat-syarat yuridis yang harus dipenuhi dari suatu barang
jaminan adalah sebagai berikut :
a. Milik nasabah calon debitur yang bersangkutan.
b. Ada dalam kekuasaan calon debitur sendiri.
c. Tidak dalam berada persengketaan dengan pihak lain.
d. Memiliki bukti-bukti kepemilikan atau sertifikat atas nama nasabah
yang bersangkutan yang masih berlaku.
e. Bukti-bukti kepemilikan yang ada memenuhi syarat untuk diadakan
pengikatan bank secara hipotik, credit verband, fiduciarew eigendom
over dracht, kuasa menjual dan lain-lain ketentuan pengikatan yang
telah ditetapkan secara yuridis/perundang-undangan yang berlaku.
f. Barang jaminan tersebut bebas tidak ada ikatan jaminan dengan pihak
lain.
Sulit memperoleh barang jaminan yang cukup sempurna menurut
nilai ekonomis dan nilai yuridisnya. Jaminan kredit yang mempunyai nilai
yuridis sempurna akan lebih baik dibandingkan dengan jaminan yang nilai
ekonomisnya tinggi tetapi tidak memenuhi syarat-syarat yuridis yang
memadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Gambar 2.1 : Skema Jaminan
Nilai Pasar
Barang Jaminan
Telah Memenuhi Syarat Yuridis
Jaminan Imateriil Jaminan Kebendaan
Apakah Barang-barang Bergerak
Taksiran Nilai Jual
Diperbandingkan Diperbandingkan
Berapa Nilai
Apakah dapat Diadakan Pengikatan Secara Yuridis Sempurna
Rp ?
Nilai Ganti
Apakah Barang-barang Tak Bergerak
Apakah Telah Memenuhi Kebutuhan sesuai dengan
Maximum Kredit yang Ada ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
PEMBAHASAN
A. gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah PT BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
PT. BPR Antar Rumeksa Arta adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa keuangan (perbankan). Didirikan pada tanggal 22
Oktober 1993 di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, oleh keluarga
H. Suwito. Melihat perkembangan usahanya, pendiri membuatkan gedung
baru di Dukuh Kodokan Rt 01/01, Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu,
Kabupaten Karanganyar.
2. Visi dan Misi
Visi
Menjadikan Bank Perkreditan Rakyat yang terdepan.
Misi
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar bertekad untuk meningkatkan
nilai pemegang saham dengan menjadi perusahaan terdepan. Produk dari
PT. BPR Antar Rumeksa Arta merupakan tumpuan sukses kita dalam
memuaskan debitur dengan produk dan layanan berkualitas tinggi melalui
orang-orang yang dinamis dan berdedikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
3. Informasi Umum Perusahaan
a. Badan Hukum dan Modal
Perusahaan didirikan berdasarkan Akta pendiriann nomor 6
tanggal 14 Desember 1992 didepan Notaris Agus Haryanto, SH,
mengalami beberapa kali perubahan, dengan akta terakhir bernomor
42 tertanggal 26 Februari 1997 dihadapan notaris yang sama.
Tanggal 31 Agustus 2002 terjadi perubahan anggaran dasar yaitu
perubahan modal dan susunan pengurus. Berdasarkan akte notaris
nomor 12 tersebut, modal dasar perusahaan sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Modal yang sudah disetor
sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Susunan Pengurus
sebagai berikut :
- Komisaris Utama : H. Suwito Priyosudarmo
- Direktur Utama : Drs. Meddy Sulistiyanto
- Direktur : Ari Airlangga, SH
Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 10 Oktober
2006 yang telah disahkan oleh Notaris Erny Rahmawati, SH.
Susunan pengurus PT. BPR Antar Rumeksa Arta berubah menjadi
sebagai berikut :
- Komisaris Utama : H. Suwito Priyosudarmo
- Komisaris : Drs. Meddy Sulistiyanto
- Direksi : Ari Airlangga, SH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 Agustus 2007
yang telah disahkan oleh Notaris Erny Rahmawati, SH terjadi
perubahan anggaran dasar lagi mengenai susunan pengurus dan
perubahan modal dasar PT. BPR Antar Rumeksa Arta dari
1.000.000.000 ( satu milyar) berubah menjadi 3.000.000.000 (tiga
milyar rupiah), sedangkan perubahan susunan penugurus adalah
sebagai berikut :
- Komisaris Utama : Drs. Meddy Sulistiyanto
- Komisaris : H. Soewito Priyosudarmo
- Direksi : Ari Airlangga, SH
Tabel 3.1
Komposisi Kepemilikan Modal PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Nama Jumlah Lembar Nilai Prosentase
H. Suwito 6.000 60.000.000 4,6 %
Hj. Sutarmi 1.500 15.000.000 1,1 %
Dra. Anik Sulistyowati, MM
11.500 1.225.000.000 94,3 %
JUMLAH 130.000 1.300.000.000 100 %
Sumber : Data Perusahaan PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar
Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 April 2008
terbaru terjadi perubahan susunan pengurus lagi menjadi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
- Komisaris Utama : Drs. Meddy Sulistiyanto
- Komisaris : H. Soewito Priyosudarmo
- Direktur Operasional : Ari Airlangga, SH
- Direktur Kredit : Sutopo, Spd
b. Susunan Komisaris dan Direksi
Susunan Komisaris dan Direksi per tanggal 25 April 2008
adalah sebagai berikut :
Drs. Meddy Sulistiyanto : Komisaris Utama
H. Suwito : Komisaris
Ari Airlangga, SH : Direktur Operasional
Sutopo, Spd : Direktur Kredit
Susunan Komisaris dan Direksi per tanggal 12 Desember
2008 adalah sebagai berikut :
Dra. Anik Sulistyowati, MM : Komisaris Utama
Soewarno : Komisaris
Sutopo, S. Pd : Direktur Utama
Iswahyudi, SE : Direktur
Susunan Komisaris dan Direksi per Februari 2012 adalah
sebagai berikut :
Dra. Anik Sulistyowati, MM : Komisaris Utama
Soewarno : Komisaris
Iswahyudi, SE : Direktur Utama
Sri Soebono, SE : Direktur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
c. Tim Manajemen
Pengembangan bisnis perusahaan dengan menempatkan
karyawan di tempat yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga
masing-masing bisa berprestasi secara optimal.
Mulai tahun 1999 sampai 2008, perusahaan memiliki
beberapa perubahan mengenai jumlah karyawan. Posisi terakhir per
tanggal 25 April 2008 adalah sebagai berikut (Struktur Organisasi)
Terlampir :
1) 2 Komisaris
2) 2 Direksi
3) 2 Bagian Pemasaran Tabungan dan Deposito
4) 2 Administrasi Kredit
5) 1 Bagian Pembukuan
6) 1 Penjaga Malam
7) 3 Bagian Penyelesaian Kredit
8) 1 Kepala Kantor kas
9) 7 Bagian Pemasaran Kredit
10) 2 Bagian Kasir
Karyawan bank mempunyai kewajiban untuk mencari
nasabah tabungan, Deposito, dan kredit. Jumlah targetnyalah yang
membedakan antara petugas lapangan dengan yang di dalam.
Petugas lapangan mempunyai target yang lebih tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Upaya yang dilakukan BPR dalam pengembangan SDMnya adalah :
1) Bank secara rutin mengadakan pertemuan dengan seluruh
karyawan untuk membahas masalah terbaru perbankan.
2) Mengundang pihak-pihak yang menguasai bidang perbankan
untuk mengisi materi sesuai dengan permintaan bank.
3) Mengikut sertakan pelatihan yang diadakan oleh pihak swasta,
Perbarindo, Bank Indonesia, dan pihak lainnya.
4) Melakukan studi banding ke BPR lain.
d. Gambaran dan Keadaan Daerah
Kecamatan Tasikmadu mempunyai luas wilayah 27,6 KM2
dengan ketinggian rata-rata 140 m diatas permukaan laut. Tahun
1996 jumlah penduduk sebanyak 49.234 orang, yang terdiri 24.228
laki-laki dan 25.005 perempuan. Jumlah usia produktif (15-64)
sebanyak 29.351 orang, yang terdiri 14.554 laki-laki dan 14.797
perempuan.
Kepala Keluarga berjumlah 11.050, dengan perincian:
Prasejahtera (3.513 KK), Keluarga Sejahtera Tahap I (627 KK),
Keluarga Sejahtera Tahap II (4.560 KK), Keluarga Sejahtera Tahap
III (2.279 KK), dan Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (71 KK).
Mata pencaharian penduduk : Petani Sendiri (2.547 orang),
Buruh Tani (6.014 orang), Pengusaha (917 orang), Buruh Industri
(7.962 orang), Buruh Bangunan (2.825 orang), Pedagang (674
orang), Pengangkut (459 orang), PNS/ABRI (1.865 orang),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Pensiunan (454 orang), lain-lain (12.181 orang). Jumlah keseluruhan
adalah 35.698 orang.
Sarana perekonomian terdiri atas Pasar (3),
Toko/kios/warung (612), KUD (1), Koperasi Simpan Pinjam (4),
BPR (2), BRI Unit (2).
e. Produk dan Jasa
Produk PT. BPR. Antar Rumeksa Arta terdiri dari :
1) Tabungan, terdiri atas :
a) Tabungan Umum e) TabunganSiswa
b) Tabungan Wajib f) Tabungan Bonus
c) Tabungan Pension g) Tabungan Mikro
d) Tabungan Tentram h) Tabungan Artha Mas
2) Deposito
Depossito yang ditawarkan adalah Deposito jangka 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 12 bulan, dengan bunga bervariasi, yang jelas
masih setara dengan bunga penjaminan LPS.
3) Kredit Umum
Kredit ini ditujukan kepada masyarakat umum, sektor yang
dibiayai adalah perdagangan, jasa dan konsumsi. Jenis kredit
yang ditawarkan ada 2 yaitu :
a) Kredit Umum dengan Jaminan Sertifikat, syarat yang
diperlukan antara lain :
(1) Fotokopi KTP Suami / Istri (4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
(2) Fotokopi KK / Surat Nikah (1)
(3) Fotokopi Sertifikat (2)
(4) Rekening Listrik, PBB, PAM (1)
(5) Fotokopi KTP a.n. Jaminan (2)
b) Kredit Umum dengan Jaminan BPKB, syarat yang
diperlukan antara lain :
(1) Fotokopi KTP Suami Istri (4)
(2) Fotokopi KK / Surat Nikah (1)
(3) Fotokopi BPKB (1)
(4) Fotokopi STNK (1)
(5) Fotokopi KTP a.n. BPKB (1)
(6) Kwitansi Bermaterai (1)
(7) Esek-esek No. Rangka & No. Mesin
f. Strategi
1) Aspek Pemasaran :
a) Program pemasaran: promosi Langsung, kenalan, brosur.
b) Mengutamakan pemberian pelayanan yang cepat, dengan
tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang
perbankan.
c) Menciptakan produk yang kompetitif, beroriensasi pada
kebutuhan pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2) Aspek Perkreditan :
a) Wewenang keputusan kredit yang dikeluarkan adalah hasil
dari putusan Komite Kredit, yang terdiri dari Direktur Kredit,
dan Marketing. Kredit diatas Rp. 20 juta harus disetujui oleh
Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali.
b) Jaminan kredit :
Kredit umum, jaminannya 95 % adalah Srtifikat tanah, 5 %
jaminannya BPKB kendaraan bermotor. Kredit yang
menggunakan sertifikat pinjaman mulai Rp. 2.500.000,-
dinotariskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Job Deskription:
1) Direksi
Direktur bertanggung jawab kepada : Komisaris
Direksi membawahi semua bagian di lingkup perusahaan.
Tugas utama:
a) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan perusahaan.
b) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab menjalankan tugasnya dengan memenuhi segala ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk Bank Perkreditan Rakyat.
c) Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan
dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menajalankan
segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan.
d) Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak dan kewajiban
jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan
dalam satu tahun buku baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi
yang berdiri sendiri ataupun berkaitan satu sama lain harus mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dihadiri atau
diwakili para pemegang saham yang memiliki ¾ dari jumlah seluruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh ¾ dari jumlah
seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat.
e) Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan
utang atau melepaskan hak serta harta kekayaan Perseroan wajib
diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
beredar di tempat kedudukan Perseroan.
f) Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Perseroan.
g) Apabila Direktur Utama berhalangan dapat diwakili Direksi lainnya.
h) Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih
sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan
yang diatur dalam surat kuasa khusus.
i) Pembagian tugas dan wewenang direksi ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
j) Apabila Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan
diwakili oleh anggota Direksi lainnya, dan dalam hal Perseroan
mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh
anggota direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Komisaris.
Wewenang: Memberi keputusan akhir atas segala permasalahan yang ada
di kantor kas pembantu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Koordinator Kantor Kas
Pimpinan Kantor Kas bertanggung jawab kepada : Direksi.
Pimpinan Kantor Kas membawahi:
a) Staff Marketting c) Staff Administrasi Kredit
b) Teller
Tugas Utama:
a) Merencanakan segala urusan yang berkaitan dengan urusan
perusahaan dan bertanggung jawab atas target yang ada.
b) Menjaga pembinaan nasabah.
Tugas Tambahan: Melakukan pengecekan mutasi harian.
Wewenang : Memberi keputsan akhir atas segala permasalahan yang ada
di kantor kas pembantu.
3) Kepala Bagian Kredit
Kepala Bagian Kredit bertanggung jawab kepada : Direksi.
Kepala Bagian Kredit membawahi :
a) Staff Marketting c) Staf Remedial
b) Staf Penagihan d) Staf Administrasi Kredit
Tugas Utama:
a) Mengkoordinasi dan membina personil dalam lingkungan kredit
b) Menganalisa pengajuan berkas kredit.
c) Memberikan pengesahan terhadap pengajuan kredit.
d) Mengurus dan membuat laporan hasil meeting kredit.
e) Melakukan pengawasan terhadap tim penagihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tugas Tambahan:
a) Melakukan pencarian nasabah dan survey sampai proses pengajuan
kredit selesai.
b) Koordinasi tim penyelesaian kredit.
c) Melakukan tugas lain yang dibebankan oleh management.
Wewenang:
a) Menentukan layak tidaknya proses pemberian kredit.
b) Penentuan kredit batas tertentu, maksimal 5 juta.
4) Kepala Bagian Operasional
Bertanggung jawab kepada : Direksi
Kepala Bagian Operasional membawahi:
a) Customer Service c) Staff Accounting
b) Teller d) Staf Dana
Tugas Utama:
a) Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan personil bagian
operasional (Customer Service, Teller, Staff Accounting, dan Staf
Dana).
b) Melaksanakan semua peraturan dan prosedur yang telah digariskan
oleh management maupun ketentuan dari Bank Indonesia.
c) Meneliti hasil kerja rutin bagian operasional sebelum diajukan pada
Direktur.
d) Mengkoordinir pembuatan neraca harian dan rugi laba bulanan serta
bertanggung jawab penuh atas kebenarfan pembuatan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
e) Mengkoordinir pembuatan neraca harian dan rugi laba bulanan dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran pembuatan tersebut.
f) Mengkoordinir pembuatan laporan ekstern sesuai dengan ketentuan
yang telah digariskan oleh Bank Indonesia.
g) Bertanggung jawab penuh atas pengecekan kartu buku besar atau
buku lain yang menyangkut kegiatan operasional.
h) Mengkoordinasi dengan Direktur Utama untuk pemutusan pelunasan
kredit yang bermasalah.
i) Menjadwalkan kewajiban pada pihak ketiga (Astek dll).
j) Membuat rincian gaji karyawan.
k) Melakukan koordinasi kredit dan direksi untuk melakukan
penghapusan kredit kategori tidak lancar.
l) Mengkoordinasi penataan ruangan bagian operasinal dan umum.
Tugas tambahan:
a) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum.
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan management sepanjang
masih dalam ruang lingkup tugas operasional.
Wewenang:
a) Memberikan rekomendasi pengeluaran biaya operasional harian
sampai dengan 5 juta.
b) Memeriksa segala berkas transaksi harian dengan notanya.
c) Menyimpan cek beserta meregistrasi penggunaannya.
d) Memeriksa laporan keuangan setiap hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
e) Memeriksa laporan bulanan sebelum dilaporkan ke BI.
f) Memeriksa buku besar tiap akhir bulan.
5) Staff Marketing
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Kredit.
Tugas utama:
a) Mencari nasabah.
b) Melaksanakan promosi tabungan dan kredit.
c) Membuat laporan NPL akhir bulan.
d) Mengisi jumlah laporan setiap hari lewat transaksi harian (nasabah
setor).
Tugas tambahan:
a) Survey nasabah.
b) Mengisi form nasabah yang disurvei setiap hari.
6) Staf Remidial
Tugas Utama : Menyelesaikan kredit yang bermasalah.
Tugas tambahan : Mencari nasabah.
Wewenang : Menarik jaminan kepada nasabah yang bermasalah
7) Staf Administrasi Kredit
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Kredit.
Tugas Utama :
a) Memasukkan angsuran (dari kasir) ke komputer dan manual (dalam
buku).
b) Penerimaan, pengambilan, dan penyimpanan jaminan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
c) Membuat surat pajak dan akte tambahan (jika ada yang ganti jaminan
ada tambahan pasal baru).
d) Membuat laporan NPL/ prestasi kredit pada akhir bulan.
Tugas Tambahan :
a) Menarik dan menyetor uang ke Bank Mandiri atau BPR. Trihasta
b) Setor angsuran rutin tiap bulan ke BNI, BII, Danamon, dan BRI
Wewenang : Mengeluarkan dokumen perjanjian kredit kepada yang
membutuhkan.
8) Customer service (CS)
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Operasioanl
Tugas utama:
a) Menerima segala informasi yang masuk baik intern maupun ekstern
dan menyampaikan pesan dari customer kepada yang bersangkutan.
b) Menerima calon nasabah maupun nasabah yang datang dan
menanyakan kepentingannya.
c) Menerima pendaftaran kredit ataupun simpanan (tabungan dan
deposito) serta menjelaskan semua syarat yang dibutuhkan.
d) Menulis pada buku pendaftaran, lalu masuk ke kepala bagian kredit.
Tugas Tambahan :
a) Mengecek kelengkapan dokumen kredit sebelum realisasi.
b) Melaksanakan akad kredit.
c) Membuat surat pajak dang anti jaminan (buat akte tambahan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
d) Membuat hal yang berkaitan dengan pembuatan surat-surat intern
maupun ekstern.
Wewenang : Menolak nasabah yang datang dan belum melengkapi syarat
pengajuan kredit
9) Teller
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Operasional
Tugas Utama:
a) Menghitung dan menerima setoran uang dari nasabah yang berupa
tabungan, deposito, maupun angsuran kredit.
b) Membayarakan uang atas nama bank kepada nasabah yang menarik
uanganya dari bank berupa tabungan/ deposito.
c) Menulis rincian pengeluaran dan pemasukan dalam buku kas.
d) Membuat laporan saldo uang kas bulanan tiap akhir bulan
e) Mutasi tabungan dan deposito.
f) Perincian atau pemilahan uang kas tiap hari, berupa uang Rp. 1000
berapa keeping, Rp. 100 berapa keeping, dsb.
Tugas Tambahan:
a) Melaksanakan tugas lain dari Kepala Bagian Operasional selama
masih dalam ruang lingkup pekerjaan teller.
b) Membantu penyelesaian administrasi angsuran jika petugas tidak ada
di tempat.
Wewenang : Mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu tanpa persetujuan
Kepala Bagian Operasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
10) Staff Accounting
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional.
Tugas Utama:
a) Membuat neraca harian.
b) Menyajikan laporan bulanan kepada pihak yang membutuhkan baik
intern (pihak manajemen untuk membuat kebijakan) maupun ekstern
(BI, Kreditur, Investor, Kantor Pajak, dll).
c) Menghitung dan menyiapkan ssp bunga pajak tabungan, buku
deposito, sewa gedung dan sewa mobil.
d) Mengirimkan laporan ke bank lain.
e) Melaporkan SPT pajak ke kantor pajak dan membayar setoran pajak.
11) Staf Dana
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Opperasional.
Tugas Utama:
a) Menghimpun dana berupa simpanan (tabungan, deposito) ke sekolah-
sekolah.
b) Menawarkan dan menarik tabugan ke pasar-pasar.
Tugas Tambahan : Mencari anak asuh
Wewenang : Mengeluarkan sejumlah uang pada siswa dan menarik
tabungan ke nasabah di pasar-pasar.
12) Staf Kebersihan
Tanggung Jawab : Direksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tugas Utama:
a) Membersihkan seluruh ruangan dan toilet di wilayah perusahaan.
b) Membuka pintu perusahaan.
Tugas Tambahan:
a) Membantu menyelesaikan urusan administrasi perusahaan.
b) Membayar pajak tiap bulan.
c) Menyelesaikan segala permasalahan selama masih dalam lingkup
perusahaan.
13) Security
Tanggung Jawab : Direktur
Tugas Utama : Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan
perusahaan.
Tugas Tambahan : Membantu menyelsaikan urusan administrasi
perusahaan, setor/ transfer uang ke Bank
Indonesia, Bank BNI, Bank BCA, Bank Mandiri,
BPR Trihasta (tiap sore), kantor pos, fotokopi,
dll.
Wewenang : Berhak menolak siapa saja yang akan memasuki wilayah
perusahaan saat jam kerja dengan tujuan yang tidak jelas
atau berbuat keonaran.
14) Petugas Jaga Malam
Tanggung Jawab : Direktur Utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tugas Utama: Menjaga keamanan dan ketertiban di perusahaan di luar
jam kerja kantor atau pada waktu malam hari sampai
pagi hari.
Wewenang: Berhak menolak siapa saja yang akan memasuki wilayah
perusahaan pada malam hari sampai pagi hari dengan
tujuan membuat keonaran.
C. Pembahasan Masalah
1. Prosedur Pemberian Kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar
Langkah-langkah yang dilakukan dalam prosedur pemberian kredit pada
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar seperti yang tertera pada
gambar 3.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 3.2 : Prosedur Pemberian Kredit
3-5 hari
Sumber : Data Perusahaan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
Keterangan :
a. Permohonan Kredit
1) Customer service/marketing menjelaskan mengenai kredit,
syarat-syarat yang harus dipenuhi, bunga yang ditetapkan pada
BPR dan hal-hal lain yang diperlukan.
2) Nasabah mengisi formulir permohonan kredit, formulir tersebut
telah ditandatangani.
3) Nasabah menyerahkan formulir permohonan kredit tersebut
beserta syarat-syarat kredit kepada customer service atau bisa
langsung lewat marketing.
Permohonan Kredit
Wawancara Awal
Pengumpulan Data (Analisa)
Menilai Keabsahan Jaminan
Realisasi
Rapat Komite Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4) Customer service/marketing mencatat calon debitur ke dalam
buku pendaftaran pengajuan kredit.
5) Naasabah menunggu 3 sampai 5 hari untuk mendapatkan
realisasi.
b. Wawancara Awal
Customer service / marketing melakukan wawancara awal
(penjelasan yang terdapat di formulir permohonan kredit), lokasi
jaminan untuk dilakukan survey di kemudian hari.
c. Pengumpulan Data
1) Customer service menyerahkan formulir dan syarat-syarat
kredit kepada marketing wilayah.
2) Berkas yang diterima dari customer service diteliti
kelengkapannya.
3) Dilaporkan dan meminta persetujuan dari direktur kredit.
4) Dilakukan analisa data calon debitur, langkah yang diambil
antara lain :
a) Dilakukan checking informasi nasabah, yaitu dilakukan
wawancara dengan tetangga calon nasabah yang meliputi
: character calon nasabah, pekerjaan, kondisi keuangan,
kondisi keluarga, hubungan dengan masyarakat, jaminan,
serta asset lain yang dimiliki. Wawancara ini dilakukan
minimal pada tiga orang.
b) Dilakukan analisa calon debitur yang meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
(1) Character.
(2) Kemampuan pendapatan untuk memenuhi
kewajiban angsuran
(3) Cek SID (Sistem Informasi Debitur)/BI checking
dengan tujuan untuk mengetahui pinjaman calon
debitur pada bank lain, jika ada dilihat apkah kredit
tersebut tergolong lancar/kurang lancar
/diragukan/macet apabila lancar maka pengajuan
kredit diterima selain itu ditolak.
(4) Prospek usaha.
(5) Jaminan, dilakukan pengecekan mengenai
kepemilikan, lokasi, kondisi nilai pasar dan
kemudian nilai bank dihitung 50 % sampai dengan
60 % dari harga pasar.
(6) Rekomendasi.
d. Komite Kredit
1) Rapat komite kredit yang dihadiri oleh beberapa marketing.
Marketing wilayah memaparkan data analisis calon nasabahnya
untuk dimintakan persetujuan atau pertimbangan kredit yang
akan diberikan sesuai dengan jaminan yang ada.
2) Hasil rapat komite ditulis dalam berita acara komite kredit.
3) Marketing mengisi aplikasi pinjaman.
4) Semua dokumen kredit dikirim ke bagian administrasi kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
e. Menilai Keabsahan Jaminan
1) Staf administrasi melakukan pengetikan surat perjanjian kredit,
dimintakan verifikasi dan paraf pada direksi sebagai persetujuan.
2) Mengetik surat penyerahan dan kuasa menjual jaminan.
3) Melibatkan notaris pada saat pengikatan jaminan antara lain :
a) Jaminan BPKB dengan plafond di atas 20 juta akan dilakukan
pengikatan fidusia.
b) Jaminan sertifikat akan dilakukan pengikatan berdasar
plafond :
(1) Sampai dengan 25 juta akan dilakukan pengikatan
SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan).
(2) 25 juta ke atas akan dilakukan pengikatan APHT (Akte
Pemberian Hak Tanggungan).
4) Diteliti kebenaran jaminan dan kartu identitas.
f. Realisasi
1) Pembuatan rekening untuk debitur dengan jumlah Rp 25.000,00
yang dipotong dari pinjaman. Rekening dibuat sesuai kelompok
usaha dan pengajuan kredit berdasar wilayah.
2) Kantor akan menghubungi calon debitur untuk menentukan
tanggal realisasi kredit.
3) Nasabah datang ke kantor untuk proses realisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
4) Dijelaskan kembali mengenai jumlah pinjaman, jaminannya apa,
besarnya angsuran per bulan, besar bunga pinjaman, jangka
waktu kredit denda telat angsuran serta biaya administrasi (2,5
%) dan biaya lainnya yang harus dibayar sebelum realisasi
terjadi.
5) Penandatangan perjanjian kredit di atas materai.
6) Staf administrasi membukukan ke dalam buku mutasi (saldo
awal kredit).
7) Staf administrasi memberikan pada teller Kartu Tanda
Penduduk nasabah, bukti penerimaan, kwitansi penerimaan, slip
setoran dan penarikan, kartu potongan pinjaman dan kartu
angsuran.
8) Teller menginput data dan mencetak validasi debitur dalam
komputer dari data-data serta kwitansi lainnya.
9) Teller mengeluarkan sejumlah uang realisasi dan dicatat pada
kwitansi penerimaan ke bagian administrasi kredit guna realisasi
kredit.
10) Teller membuat bukti pengeluaran kas sebagai bukti pencairan
kepada debitur.
11) Nasabah menerima uang realisasi kredit dan menerima kartu
angsuran, kartu potongan pinjaman dan kartu tabungan yang
nantinya harus dibawa pada saat membayar angsuran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Prosedur pemberian kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar telah dilakukan dengan baik. Waktu yang dibutuhkan pada
proses tersebut cukup lama dibandingkan dengan prosedur yang dijalankan
oleh lembaga keuangan lainnya. PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar membutuhkan waktu 3 sampai 5 hari baru kredit dapat
dicairkan sedangkan lembaga keuangan lainnya dalam waktu 1 sampai 2
hari kredit sudah cair.
2. Kendala Kredit yang Dihadapi dan Penanganannya
a. Kendala kredit yang dihadapi di PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar antara lain :
1) Pemberian data yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya,
biasanya terjadi pada saat survei.
2) Kredit yang diberikan kepada nasabah tidak dipakai sendiri (
dipakai orang lain) sehingga tidak dipakai sesuai rencana awal
permohonan kredit.
3) Keadaan debitur berubah, yaitu meliputi :
a) Debitur menikah lagi.
b) Debitur suka main judi, mabuk-mabukan.
c) Bencana alam.
d) Usaha debitur bangkrut.
4) Angsuran nasabah menunggak yang menyebabkan kredit macet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
b. Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas
antara lainp:
1) Dalam melakukan analisis sebaiknya marketing benar-benar
memperhatikan prinsip-prinsip perkreditan yaitu 5 C (character,
capacity, capital,conditions of economic, dan collateral) untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Marketing juga harus
jeli dalam mengumpulkan data yaitu dengan mewawancarai
beberapa tetangga yang mengenal calon nasabah, jika itu karyawan
datangi tempat nasabah itu bekerja untuk memastikannya.
2) Tiap tanggal realisasi plus satu hari marketing melakukan
kunjungan ke tempat tinggal atau tempat usaha nasabah untuk
mengawasi perkembangan usahanya, apakah benar usaha tersebut
dijalankan oleh nasabah.
3) Menyusun data-data nasabah yang bermasalah. Data tersebut
dikelompokkan sesuai keadaan nasabah. Dijadwalkan sesuai
penyelesaian masalahnya. Jika usaha masih bisa dibangun kembali,
maka pihak bank dapat memberikan modal kembali untuk
membangun usaha yang bangkrut tersebut.
4) Marketing mendatangi nasabah untuk menarik uang tagihan
angsuran yang menunggak apabila sudah dilakukan beberapa kali
dan tidak bersedia membayar maka nasabah akan diberi surat
peringatan (maksimal 3 kali). Apabila surat peringatan tersebut
masih diabaikan maka jaminan nasabah akan disegel (jaminan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
berupa sertifikat) atau jaminan akan ditarik (jaminan berupa
BPKB).
Kendala kredit yang terjadi di PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar telah ditangani dengan baik. Penanganan dilakukan dengan
menerapkan prinsip 5 C (character, capacity, capital,conditions of
economic, dan collateral) serta pemantauan ke tempat usaha nasabahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan pembahasan meliputi:
1. Prosedur pemberian kredit ada beberapa tahap, yaitu permohonan kredit,
wawancara awal, pengumpulan data (analisa), rapat komite kredit, menilai
keabsahan jaminan dan realisasi yang membutuhkan waktu 3 sampai 5
hari.
2. Kendala kredit yang dihadapi adalah pemberian data yang tidak sesuai,
kredit tidak dipakai sesuai rencana awal, keadaan debitur berubah, dan
angsuran menunggak. Penanganan yang dilakukan adalah menerapkan
prinsip perkreditan 5 C (character, capacity, capital,conditions of
economic, dan collateral), dilakukan kunjungan ke tempat usaha debitur,
dibuat data, dikelompokkan dan dijadwalkan penyelesaian masalah
tersebut, diberikan modal kembali, dan dilakukan penagihan, pemberian
surat peringatan (maksimal 3 kali) serta penarikan atau penyegelan
jaminan.
B. Saran
Saran yang diberikan kesimpulan tersebut adalah:
1. Waktu permohonan kredit sampai dengan realisasi lebih dipersingkat
supaya nasabah tidak terlalu lama menunggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2. Pihak bank dalam menganalisa data calon nasabah tidak hanya
berdasarkan prinsip 5 C (character, capacity, capital,conditions of
economic, dan collateral) saja tetapi juga berdasarkan 7 P (party, purpose,
payment, profitability, protection, personality, dan prospect).