qucik wins reformasi birolrasi 2015-2019

53
QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015

Upload: hoangdung

Post on 25-Jan-2017

227 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI

SEKRETARIAT JENDERAL DAN

DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, 2015

Page 2: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI i

i

QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI

SEKRETARIAT JENDERAL

DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Page 3: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ii

ii

KATA PENGANTAR

uji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Quick Wins Reformasi

Birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI dapat kami

selesaikan dengan baik. Quick Wins Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI ini disusun mengacu Permenpan dan RB Nomor 13 Tahun

2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Quick Wins.

Dalam rangka pelaksanaan telah banyak upaya pembenahan atau perubahan

sistem yang sudah dilakukan namun demikian Tim Reformasi Birokrasi Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI menyadari bahwa sebenarnya pekerjaan

terberat dalam perubahan ini adalah memastikan terjadinya perubahan budaya dan

pola pikir segenap pejabat dan pegawai untuk terjadi perubahan perilaku.

Quick wins merupakan sebuah aktivitas nyata dan dirasakan manfaatnya secara

cepat oleh pemangku kepentingan utama, baik secara eksternal maupun internal

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian DPR RI telah menetapkan program Quick Wins Reformasi Birokrasi tahun

2016 yaitu Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang dan

Sistem Informasi Legislasi (Sileg). Penetapan kedua kegiatan ini ke dalam program

Quick Wins merupakan bentuk komitmen Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

DPR RI untuk senantiasa meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Kami menghargai semua masukan untuk menyempurnakan penetapan Quick

Wins di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga dengan penetapan kedua

kegiatan tersebut di dalam program quick wins akan membantu percepatan

peningkatan kualitas kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian dalam

memberikan dukungan kepada DPR RI

Jakarta, 7 April 2016 Sekretaris Jenderal, Dr. Winantuningtyastiti S., M.Si. NIP. 19561125 198203 2 002

P

Page 4: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI iii

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

A LATAR BELAKANG 1

B PERUMUSAN QUICK WINS 2

C PENETAPAN KEGIATAN QUICK WINS 3

1 TINGKAT KINERJA SAAT INI 3

2 POTENSI PENINGKATAN KINERJA 4

3 PENYIAPAN SUMBER DAYA 5

4 PENETAPAN KEGIATAN QUICK WINS 7

D RENCANA PELAKSANAAN QUICK WINS 7

E PENUTUP 9

LAMPIRAN 10

Page 5: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 1

QUICK WINS

REFORMASI BIROKRASI

SEKRETARIAT JENDERAL DAN

BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

A. Latar Belakang

Program percepatan (Quick Wins) atau juga sering disebut low-hanging

fruit adalah suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali

suatu program besar dan sulit. Quick Wins merupakan sebuah aktivitas nyata

dan dirasakan manfaatnya secara cepat oleh pemangku kepentingan utama,

baik secara eksternal maupun internal Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian DPR RI.

Quick Wins diperlukan untuk memperoleh momentum awal yang positif

dan juga kepercayaan diri yang untuk selanjutnya melaksanakan reformasi

birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan, serta memberikan image

positif bagi pelaksanaan reformasi birokrasi sehingga dapat menurunkan

penilaian pesimis tentang pelaksanaan reformasi birokrasi.

Langkah – langkah untuk menyusun sampai menerapkan program

Quick Wins adalah sebagai berikut. 1. Merumuskan; 2. menetapkan; 3.

menyusun rencana pelaksanaan; dan 4. melaksanakan program Quick Wins.

Dokumen ini akan memaparkan langkah 1 sampai 3 yang telah dilakukan

oleh Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, sedangkan langkah no.

4 (pelaksanaan Quick Wins) akan dilaksankan sesuai dengan jadwal kegiatan

yang sudah dietatapkan. Kegiatan Quick Wins yang diusulkan merupakan

program yang sudah berjalan akan tetapi perlu ditingkatkan keluarannya

guna lebih meningkatkan keterlibatan publik yang dalam hal ini adalah

Anggota DPR RI, mitra kerja DPR RI dan masyarakat, baik dari aspek

ketepatan (akurasi), kecepatan, jenis dan jumlah layanan, maupun

kemudahan dijangkau oleh publik.

Page 6: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 2

B. Perumusan Quick Wins

Pemangku kepentingan di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR

RI adalah sebagai berikut:

1. pemangku kepentingan utama adalah DPR RI;

2. pemangku kepentingan pendukung adalah mitra kerja dan masyarakat

luas, serta

3. pemangku kepentingan kunci adalah Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian DPR RI.

Berdasarkan penetapan pemangku kepentingan tersebut maka

diidentifikasi sejumlah kandidat kegiatan Quick Wins sebagaimana tabel

berikut:

No. Kandidat Quick Wins Keluaran Layanan

1. Penyusunan Naskah Akademik dan RUU

Naskah Akademik dan RUU

2. Sistem Pengaduan Mayarakat Informasi tindak lanjut pengaduan masyarakat

3. Sistem Informasi Administrasi Pegawai (SIAP)

Informasi administrasi pegawai

4. Penyusunan Pointers Rapat Pointers Rapat

5. Penyusunan Referensi APBN Referensi APBN

6. Sistem Administrasi Anggota Dewan (SITANANG)

Informasi administrasi anggota dewan

7. Sistem Informasi Legislasi (SILEG) Informasi sistem legislasi

Adapun identifikasi pemangku kepentingan serta harapannya terhadap

kandidat Quick Wins adalah sebagaimana tabel berikut:

No. Kandidat Quick Wins Pemangku Kepentingan Harapan

1. Penyusunan Naskah

Akademik dan RUU

DPR RI

Mitra Kerja dan

Masyarakat

Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI

Kualitas

Ketepatan

Kecepatan

Akses Informasi

Page 7: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 3

No. Kandidat Quick Wins Pemangku Kepentingan Harapan

2. Sistem Pengaduan

Mayarakat

DPR RI

Mitra Kerja dan

Masyarakat

Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI

Kualitas

Ketepatan

Kecepatan

Kepastian

Akses Informasi

3. Sistem Informasi

Administrasi Pegawai

(SIAP)

Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI

Kualitas

Ketepatan

Kecepatan

Akses Informasi

4. Penyusunan Pointers

Rapat

DPR RI

Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI

Kualitas

Ketepatan

Kecepatan

5. Penyusunan Referensi

APBN

DPR RI

Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI

Kualitas

Ketepatan

Kecepatan

6. Sistem Administrasi

Anggota Dewan

(SITANANG)

DPR RI

Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI

Kualitas

Ketepatan

Kecepatan

Akses Informasi

7. Sistem Informasi

Legislasi (SILEG)

DPR RI

Mitra Kerja dan

Masyarakat

Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI

Kualitas

Ketepatan

Kecepatan

Akses Informasi

C. Penetapan Kegiatan Quick Wins

Proses penetapan kegiatan Quick Wins melalui beberapa tahap, yaitu

penilaian tingkat kinerja saat ini, potensi peningkatan kinerja, dan penyiapan

sumber daya yangdiperlukan untuk melaksanakan kegiatan.

1. Tingkat Kinerja Saat Ini

Proses penilaian tingkat kinerja masing–masing kandidiat Quick

Wins saat inidilakukan dengan cara diskusi oleh beberapa pihak yang

terkait dengan kegiatantersebut dan berdasarkan hasil evaluasi kinerja

sebelumnya. Tabel berikut menunjukkan hasil penilaian tingkat kinerja

masing–masing kandidat.

Page 8: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 4

No. Kandidat Quick Wins Unit Kerja

Tingkat

Pencapaian

Kinerja (1 – 5)

1. Penyusunan Naskah

Akademik dan RUU

Pusat

Perancangan

Undang-Undang

3

2. Sistem Pengaduan

Mayarakat

Biro Hukum 4

3. Sistem Informasi

Administrasi Pegawai

(SIAP)

Biro Organisasi

dan

Kepegawaian

3

4. Penyusunan Pointers

Rapat

Biro

Persidangan

3

5. Penyusunan Referensi

APBN

Pusat Kajian

Anggaran

3

6. Sistem Administrasi

Anggota Dewan

(SITANANG)

Pusat Data dan

Informasi

4

7. Sistem Informasi Legislasi

(SILEG)

Pusat Data dan

Informasi

3

Catatan: nilai 1 berarti buruk sekali sedangkan nilai 5 berarti baik sekali

2. Potensi Peningkatan Kinerja

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kinerja masing-masing

kandidiat Quick Wins saat ini sebagaimana tabel di atas maka dilakukan

lagi penilaian potensipeningkatan kinerja dengan cara diskusi oleh

beberapa pihak yang terkait dengan kegiatan tersebut. Tabel berikut

menunjukkan hasil penilaian potensi peningkatan kinerja masing-

masing kandidiat.

No. Kandidat

Quick Wins

Dapat

ditingkatkan

Tingkat

estimasi

perbaikan

Dalam

kendali

Bagian

RB

Kurang

12

bulan

Y/T % Y/T Y/T Y/T

1. Penyusunan

Naskah

Akademik

dan RUU

Y 50% Y Y Y

2. Sistem

Pengaduan

Mayarakat

Y 40% Y Y Y

Page 9: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 5

No. Kandidat

Quick Wins

Dapat

ditingkatkan

Tingkat

estimasi

perbaikan

Dalam

kendali

Bagian

RB

Kurang

12

bulan

Y/T % Y/T Y/T Y/T

3. Sistem

Informasi

Administrasi

Pegawai

(SIAP)

Y 70% Y Y Y

4. Penyusunan

Pointers

Rapat

Y 30% Y Y Y

5. Penyusunan

Referensi

APBN

Y 30% Y Y Y

6. Sistem

Administrasi

Anggota

Dewan

(SITANANG)

Y 20% Y Y Y

7. Sistem

Informasi

Legislasi

(SILEG)

Y 40% Y Y Y

3. Penyiapan Sumber Daya

Sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan kandidat Quick

Wins yang telah diidentifikasikan sebelumnya perlu dianalisis. Sumber

daya dapat mencakup ketersediaan sumber daya manusia, biaya dan

juga keahlian. Tabel berikut menunjukkan hasil analisis sumber daya

yang dibutuhkan oleh masing–masing kandidat.

No. Kandidat

Quick Wins

Apa yang

diperbaiki

Bagaimana

memperbaiki

nya

Tingkat

kesulitan

(rendah,

sedang,

tinggi)

Apakah

tersedia

sumberda

ya (orang,

biaya,

keahlian)

1. Penyusunan

Naskah

Akademik dan

Prosedur

kerja

Revisi SOP

menyusun

standar format

rendah tersedia

Page 10: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 6

No. Kandidat

Quick Wins

Apa yang

diperbaiki

Bagaimana

memperbaiki

nya

Tingkat

kesulitan

(rendah,

sedang,

tinggi)

Apakah

tersedia

sumberda

ya (orang,

biaya,

keahlian)

RUU SDM

dan isi NA dan

RUU

Diklat

2. Sistem

Pengaduan

Mayarakat

Prosedur

kerja

SDM

Revisi SOP

Memperbaiki

prosedur kerja

input data

Diklat

rendah tersedia

3. Sistem

Informasi

Administrasi

Pegawai (SIAP)

Prosedur

kerja

Peralatan

SDM

menyusun

prosedur kerja

Memperbaiki

prosedur kerja

input data

Diklat

rendah tersedia

4. Penyusunan

Pointers Rapat

Prosedur

kerja

SDM

Revisi SOP

Diklat

rendah tersedia

5. Penyusunan

Referensi

APBN

Prosedur

kerja

SDM

Revisi SOP

Diklat

rendah tersedia

6. Sistem

Administrasi

Anggota Dewan

(SITANANG)

Prosedur

kerja

SDM

Revisi SOP

Memperbaiki

prosedur kerja

input data

Diklat

rendah tersedia

7. Sistem

Informasi

Legislasi

(SILEG)

Evaluasi

SOP

prosedur

Kerja

Peralatan

SDM

Revisi SOP

Memperbaiki

prosedur kerja

input data

Pengembangan

aplikasi

Diklat

rendah tersedia

Page 11: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 7

4. Penetapan Kegiatan Quick Wins

Berdasarkan hasil analisis di atas dan dengan kriteria sebagai

berikut:

merupakan program reformasi birokrasi;

merupakan bagian utama dari peran, tugas, fungsi, dan

karakteristik Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI;

memberikan dampak perubahan yang besar; dan

manfaat perbaikan dan perubahan dapat dirasakan secepatnya

(waktu pelaksanaan kurang dari 12 bulan).

Maka Tim Reformasi Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI menetapkan 2 kegiatan program percepatan

(Quick Wins) Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI untuk

dilaksanakan pada tahun 2016 yaitu:

No. Quick Wins Penanggung Jawab Program

1. Penyusunan Naskah Akademik dan

RUU.

Kepala Pusat Perancangan

Undang-Undang

2. Sistem Informasi Legislasi (SILEG). Kepala Pusat Data dan Informasi

D. Rencana Pelaksanaan Quick Wins

Tahap persiapan untuk melaksanakan kegiatan Quick Wins

sebagaimana tabel berikut sudah mulai dilakukan pada tahun ini.

LANGKAH AKTIVITAS KELUARAN

I

Pembentukan Tim Kerja

Pembentukan Struktur/Organisasi

Kerja

Tim Kerja

Struktur/Organisasi

Kerja

II

Penyusunan Rencana dan Jadwal

Kerja serta Target Penyelesaian

Penyusunan Anggaran

Rencana dan Jadwal

Kerja

Target Penyelesaian

Anggaran

III

Menyusun dan Menetapkan Metode

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Quick Wins

Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan

Quick Wins

Metode Monitoring

dan Evaluasi

Rancangan Laporan

Page 12: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 8

Adapun rencana pelaksanaan dan kegiatan Quick Wins dapat

digambarkan sebagai berikut:

1. Penyusunan Naskah Akademik dan RUU.

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tahun 2016

Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

1. Tahapan

persiapan

(Pembentukan

Tim,

penyusunan

rencana dan

jadwal, target

penyelesaian

dan

penyusunan

anggaran)

x x

2. Evaluasi dan

Pedoman

penyusunan NA

dan RUU

x x x

3. Penyusunan

Pedoman NA

dan RUU

Pedoman

penyusunan NA

dan RUU

x x x

4. Penyempurnaan

SOP dan

Pedoman

penyusunan NA

dan RUU

x x

5. Kegiatan

sosialisasi SOP

penyusunan NA

dan RUU serta

Pedoman

penyusunan NA

dan RUU

x x

6. Pelaksanaan Uji

Coba

x x x x x

Page 13: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 9

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tahun 2016

Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

7. Evaluasi Hasil

Uji Coba

x

8. Penerapan Hasil

Uji Coba

9. Penguatan SDM x x x x

10. Penguatan

Pendukung

x x

2. Sistem Informasi Legislasi (SILEG).

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tahun 2016

Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

1. Pembentukan

tim

x

2. Penyusunan

rencana kerja

x

3. Sosialisasi x x x

4. Survey x x

5. Perbaikan dan

uji coba aplikasi

x x

6. Launching

aplikasi yang

sudah

diperbaiki

x

E. Penutup

Demikian dokumen ini disusun sebagai bagian dari pelaksanaan

reformasi birokrasi di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Page 14: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 10

LAMPIRAN

Page 15: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 11

PENYUSUNAN

NASKAH AKADEMIK DAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

Ringkasan Eksekutif

Penyusunan naskah akademik (NA) dan rancangan undang-undang (RUU)

yang dilaksanakan di Pusat Perancangan Undang-Undang (Pusat PUU) merupakan

salah satu tugas pokok dan fungsi Badan Keahlian DPR RI, sebagai struktur baru

dalam Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR-RI. Saat ini penyusunan NA

belum dapat mendukung pelaksanaan fungsi legislasi DPR RI secara maksimal

karena belum memiliki batasan waktu dan standar pelaksanaan yang tepat.

Substansi NA yang telah diselesaikan belum mencapai hasil yang optimal karena

belum memuat berbagai aspek penting seperti perspektif perbandingan (ROCCIPI,

RIA, dan regulatory cost and benefit analysis); waktu yang belum terstandar; dan

belum ada keseragaman format antara bidang di lingkungan Pusat PUU.

Terkait penyusunan RUU, kebutuhan akan RUU yang sesuai standar menjadi

penting karena dapat menunjang salah satu tugas dan kewenangan DPR RI dalam

fungsi legislasi. Penyusunan RUU harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,

baik dalam tahapan maupun teknik perancangannya. Sebuah RUU idealnya

mencerminkan konsep dalam NA (adanya kesesuaian antara NA dan RUU).

Proses penyusunan NA dan draf RUU dinilai masih dapat ditingkatkan lebih

dari 50% (estimasi perbaikannya). Kedua keluaran utama tersebut juga masih

dalam kendali reformasi birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI,

tingkat kesulitan melakukan perbaikan kinerja dimaksud dapat dilakukan kurang

dari 12 bulan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program Quick Wins ini dibagi ke dalam 3

kegiatan besar, yaitu:

1. Pembenahan sistem kerja dalam rangka efektivitas dan efisiensi;

2. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM); dan

3. Penguatan Pendukung.

Perkiraan anggaran yang dibutuhkan penyelenggaraan Program Quick

Wins penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang berjumlah

Rp. 4.529.902.000,-

Page 16: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 12

A. Pendahuluan

Peralihan kekuasaan pembentukan peraturan perundang­undangan

kepada DPR RI sesuai dengan ketentuan Pasal 20 UUD NRI Tahun 1945

semakin memperkuat fungsi DPR RI di bidang legislasi, selain fungsi anggaran

dan pengawasan yang sudah berjalan. Penguatan fungsi legislasi DPR RI

harus diikuti dengan penguatan sistem pendukung pada bidang legislasi di

DPR RI sendiri, yaitu Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2015 tentang

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia telah terdapat pembagian tugas dan fungsi dalam mendukung

kinerja DPR RI. Dalam Pasal 4 disebutkan bahwa “Sekretariat Jenderal

mempunyai tugas mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di bidang administrasi dan

persidangan.” Demikian pula dalam Pasal 29 disebutkan bahwa “Badan

Keahlian mempunyai tugas mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang

dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di bidang keahlian.”

Kedua sistem pendukung ini bersama-sama dalam membantu DPR

melaksanakan fungsi legislasi.

Berdasarkan Pasal 291 Peraturan Sekretariat Jenderal DPR RI Nomor 6

Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretariat

Jenderal Nomor 2 Tahun 2016 disebutkan bahwa “Pusat Perancangan

Undang-Undang mempunyai tugas mendukung kelancaran pelaksanaan

wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di bidang

legislasi dalam perancangan undang-undang.”

Selanjutnya dalam Pasal 292 Peraturan Sekretariat Jenderal DPR RI

Nomor 6 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Sekretariat Jenderal Nomor 2 Tahun 2016, dalam melaksanakan tugasnya,

Pusat PUU menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan dan evaluasi rencana strategis Pusat Perancangan Undang-

Undang;

b. perumusan dan evaluasi program kerja tahunan Pusat Perancangan

Undang-Undang;

c. perumusan dan evaluasi rencana kegiatan dan anggaran Pusat

Perancangan Undang-Undang;

d. koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi

di lingkungan Pusat Perancangan Undang-Undang;

e. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang dukungan

perancangan Undang-Undang;

f. pelaksanaan kebijakan di bidang dukungan perancangan Undang-

Undang;

Page 17: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 13

g. pelaksanaan dukungan evaluasi perancangan Undang-Undang;

h. pelaksanaan dukungan perancangan Undang-Undang;

i. pelaksanaan tata usaha Pusat Perancangan Undang-Undang;

j. penyusunan laporan kinerja Pusat Perancangan Undang-Undang; dan

k. pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Kepala Badan Keahlian.

Hal ini ditegaskan pula dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pimpinan DPR

RI Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Tugas Dukungan Keahlian

Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang

menyebutkan bahwa Pusat PUU melaksanakan dukungan perancangan

undang-undang meliputi:

a. Penyiapan naskah Program Legislasi Nasional;

b. Penyiapan Naskah Akademik RUU;

c. Penyiapan penyusunan RUU; dan

d. Pendampingan pembahasan RUU.

Mekanisme kerja penyusunan NA dan draf RUU dilaksanakan sesuai

pembidangan yang saat ini terbagi menjadi 3 (tiga) bidang, yaitu bidang

Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, bidang Politik Hukum dan HAM, serta

bidang Kesejahteraan Rakyat. AKD dalam hal ini Komisi ataupun Badan

Legislasi menyampaikan permintaan melalui Bagian Sekretariat Komisi

kepada Badan Keahlian DPR RI yang diteruskan kepada Pusat PUU untuk

menyusun NA dan draf RUU.

Penyusunan NA dan draf RUU tenggat waktunya belum terstandar,

sehingga pada pelaksanaannya NA dan draf RUU diselesaikan dalam jangka

waktu yang berbeda-beda di masing-masing RUU. Penyusunan NA dan draf

RUU selama ini hanya diberikan jangka waktu berdasarkan permintaan dari

Pimpinan Komisi yang terkadang sangat singkat, sedangkan untuk

mendapatkan hasil NA dan draf RUU yang memenuhi standar dan berkualitas

harus melewati beberapa tahap dalam penyusunannya.

Dilihat dari sisi SDM, pada saat ini pegawai yang ditempatkan di bagian

pusat PUU berjumlah 55 (lima puluh lima) orang, dengan perincian sebagai

berikut:

Tabel 1

Komposisi Pegawai di Pusat PUU

NO JABATAN GOLONGAN PENDIDIKAN JUMLAH

1. Kepala Pusat IV/c S-3 1 orang

Page 18: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 14

NO JABATAN GOLONGAN PENDIDIKAN JUMLAH

2. Kepala Sub Bagian

Tata Usaha IIId S-2 1 orang

3. Staf Administrasi Illb s.d. llld SMA - S-1 4 orang

4. Perancang Undang-

Undang llIa s.d. IVa S-1 - S-2 49 orang

Pada tahun 2014, Sekretariat Jenderal DPR RI merekrut tenaga

Perancang Undang-Undang sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang, sehingga

total perancang undang-undang dalam Pusat PUU saat ini berjumlah 49

(empat puluh sembilan) orang. Jumlah SDM tersebut belum memenuhi

kebutuhan mengingat setiap tahunnya jumlah Program Legislasi Nasional

(Prolegnas) Prioritas per tahunnya mencapai 40 (empat puluh) RUU.

Target kinerja Pusat PUU tahun 2016 tahun ini adalah menyelesaikan

sedikitnya 24 RUU. Dengan jumlah target tersebut, diperlukan strategi

khusus untuk mencapainya mengingat keterbatasan SDM baik para

perancang undang-undang maupun staf administrasinya. Pola bekerja dan

pembagian jumlah SDM yang tepat sangat diperlukan untuk mendukung

pencapaian target kinerja.

Penyempitan struktural organisasi tersebut menimbulkan dampak yang

cukup signifikan dalam proses penyusunan NA dan RUU. Secara birokrasi

jalur yang singkat ini memang membantu dalam proses penyusunan NA dan

RUU, namun sangat menyulitkan dari segi komposisi pegawai yang

mengerjakan tugas dan fungsi Pusat PUU yang besar tersebut.

Untuk sarana dan prasarana, ruang kerja Pusat PUU pada saat ini masih

terbagi menjadi 3, yaitu di Lantai 6 dan Lantai 7 Gedung Sekretariat Jenderal

DPR RI. Sedangkan untuk ruang rapat hanya tersedia 2 (dua) ruangan saja

yang dirasa sangat kurang untuk aktivitas rapat penyusunan NA dan draf

RUU yang sedemikian banyak.

B. Konsolidasi rencana aksi program dan kegiatan

1. Pencapaian

Tuntutan penyelesaian NA dan RUU dengan cepat, mendorong

Pusat PUU untuk terus meningkatan kapabilitas personal SDM-nya,

khususnya perancang undang-undang melalui pendidikan dan latihan.

Untuk meningkatkan kompetensi pegawai di Pusat PUU sebagian dari

perancang undang-undang telah diikutkan dalam berbagai diklat.

Diklat-diklat tersebut antara lain diklat suncang, diklat NA, diklat sanksi

pidana, diklat presentasi, dan diklat metode penelitian.

Pada tahun 2010 telah disusun SOP tentang Penyusunan NA dan

Page 19: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 15

RUU Usul DPR RI oleh Deputi Perundang-undangan yang kemudian

ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor

911/SEKJEN/2010. SOP ini masih mengacu kepada struktur organisasi

yang lama di bawah Deputi Perundang-undangan dan dua biro PUU,

yaitu SOP tentang penyusunan NA RUU bidang Polhukhamkesra dan

Ekkuindag.

Pedoman format penyusunan NA dan RUU sebelumnya telah ada

namun masih mengacu pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan perlu

disempurnakan lagi mengikuti Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011

sebagai undang-undang perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

Tahun 2004.

2. Rencana

1. Pembenahan Efektivitas dan Efisiensi Kerja

a) Evaluasi dan Penyusunan SOP

Agar pelaksanaan tugas penyusunan kedua Program

Quick Wins berjalan efektif dan efisien kerja perlu disusun

suatu SOP yang menjadi guidelines proses perancangan

undang-undang. Dalam SOP yang lama, penyusunan NA

dan RUU dilakukan dalam satu SOP dengan melalui

birokrasi yang cukup panjang. Perubahan struktur

organisasi di tubuh BKD dan Sekretariat Jenderal DPR RI

SOP yang telah ada saat ini perlu disempurnakan.

Berangkat dari rencana penyempurnaan SOP

tersebut maka perlu dilakukan evaluasi terhadap SOP

yang telah ada untuk menyempurnakan SOP atau

menyusun SOP yang belum ada, SOP yang diperlukan

untuk disempurnakan dan disusun antara lain:

1) SOP Pembentukan Tim atas Permintaan NA dan RUU

2) SOP Penyusunan NA dan RUU

3) SOP Pengumpulan Data Penyusunan NA dan RUU

4) SOP Diskusi Pakar/ Narasumber dalam Penyusunan

NA dan RUU

5) SOP Uji Konsep NA dan RUU

6) SOP Pendokumentasian Hasil Kerja

7) SOP Pendampingan di Alat Kelengkapan DPR dalam

Pembahasan RUU dengan Pemerintah

8) SOP Pendampingan Penyempurnaan RUU di AKD

9) SOP Pendampingan dalam Harmonisasi,

Pembulatan, dan Pemantapan RUU Usul Inisiatif DPR

Page 20: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 16

di Baleg

SOP ini akan mengatur lebih rinci mengenai alur

penyusunan NA dan RUU tersebut. Pelaksanaan pekerjaan

dimulai dengan pembentukan tim, dilanjutkan dengan

penyusunan NA, pengumpulan data lapangan, penyusunan

RUU, uji konsep hasil penyusunan NA dan RUU tersebut,

hingga pendampingan di alat kelengkapan dewan (AKD)

dalam penyempurnaan, harmonisasi dan pembahasan RUU

agar siap di bahas di paripurna. Selanjutnya SOP ini akan

mulai dipergunakan sejak pelaksanaan uji coba pada bulan

Juni 2016.

b) Penyusunan pedoman format penyusunan NA dan RUU

Pedoman format penyusunan NA dan RUU yang akan

disusun merupakan penyesuaian dari pedoman format

penyusunan NA dan RUU yang berdasarkan UU 10/2004

menjadi pedoman format penyusunan NA dan RUU yang

berdasarkan UU 12/2011 serta penyempurnaan dari

mekanisme yang telah dilaksanakan.

c) Kegiatan sosialisasi tentang SOP dan pedoman format

penyusunan NA dan RUU dari kedua program Quick Wins.

Kegiatan sosialisasi penting diberikan kepada para

pemangku kepentingan agar setiap pihak memahami dan

dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. Untuk

sosialisasi mengenai SOP diberikan kepada pemangku

kepentingan. Untuk sosialisasi mengenai pedoman format

penyusunan NA dan RUU diberikan kepada seluruh SDM di

Badan Keahilan DPR RI yang melaksanakan pekerjaan

penyusunan NA Dan RUU.

d) Pelaksanaan uji coba

Uji coba terhadap SOP dan pedoman format

penyusunan NA dan RUU dilaksanakan untuk memastikan

kegiatan penyusunan kedua Program Quick Wins dapat

berjalan dengan baik dan mencapai sasaran.

e) Evaluasi hasil uji coba

Setelah dilakukan kegiatan uji coba, perlu dilakukan

evaluasi untuk melakukan penyempurnaan terhadap sistem

dan mekanisme kerja agar pada pelaksanaan nanti tidak

ditemukan kendala yang dapat menghambat pencapaian

tujuan. Evaluasi dilakukan oleh Tim Evaluasi. Hasil evaluasi

berupa rekomendasi untuk perbaikan sistem dan

Page 21: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 17

mekanisme kerja.

f) Penerapan rekomendasi

lmplementasi rekomendasi dilaksanakan oleh para

pemangku kepentingan yaitu seluruh SDM Pusat PUU dan

Sekretariat AKD khususnya. Kegiatan ini akan dilaksanakan

mulai bulan Januari 2017.

2. Penguatan SDM

Badan Keahlian DPR RI perlu melakukan penilaian

(assesment) bagi para pegawai khususnya di lingkungan Pusat

PUU untuk mengetahui kemampuannya di bidang perancangan

undang-undang. Selain itu hasil dari kegiatan penilaian tersebut

juga dapat mengetahui bilamana dibutuhkan penambahan jumlah

tenaga pegawai di Pusat PUU.

Untuk penguatan SDM yang sudah ada diperlukan pula

berbagai diklat penunjang kapasitas perancangan undang-undang,

seperti misalnya diklat pengetahuan Regulatory Impact Assesment

(RIA), Cost and regulatory benefit analysis (CBA), konvensi-

konvensi HAM, sanksi pidana dan sanksi administrasi dalam

undang-undang, teknik presentasi profesional, bahasa inggris:

academic discussion & academic writing, dan teknik

3. Penguatan pendukung

Untuk mendukung kedua kegiatan Quick Wins diperlukan

sarana dan prasarana yang memadai, antara lain:

1) Lean Laptop (untuk semua LD, macbook), printer, scanner,

PC, Mesin Penghacur Kertas;

2) Akses ke jurnal-jurnal internasional, buku-buku baru yang

up to date di perpus;

3) Bank data semua peraturan perundang-undangan dari tahun

45 hingga sekarang (dalam bentuk aplikasi, paling tidak

undang-undang);

4) Bank data Stakeholders: nomer telp dan alamat kementerian,

kanwil, dinas-dinas, dan pakar-pakar penting;

5) Advance: bank data perundang-undangan negara lain (paling

tidak web link nya); dan

6) Web site yang sistematis (bisa digabungkan ke portal dpr

namun harus aplikatif ketika membuka link nya).

Pembuatan database untuk ketersediaan data, kajian,

informasi, guna mendukung substansi penyusunan NA dan RUU,

sehingga proses penyusunan NA dan RUU berjalan lancar dan

Page 22: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 18

lebih efektif dan efisien, karena mengurangi ketergantungan pada

hasil penelitian ke lapangan. Seluruh kegiatan ini dilakukan

dengan pembentukan tim untuk melakukan koordinasi antar biro

terkait.

3. Kriteria keberhasilan

Sasaran yang ingin dicapai dari penyusunan NA dan draf RUU

adalah penyempurnaan prosedur kerja sehingga output yang dihasilkan

sesuai dengan standar pedoman penyusunan NA dan draf RUU dengan

kualitas yang baik dan waktu yang cukup setelah melalui seluruh

tahapan penyusunan. Sistem pembidangan Perancang Undang-Undang

tetap dilakukan namun dengan penambahan personal sesuai dengan

beban kerja. Untuk mendapatkan keseragaman format penyusunan NA

dan draf RUU dilakukan penyempurnaan terhadap pedoman

penyusunan NA dan draf RUU.

Tabel 2

Kriteria Keberhasilan Penyusunan NA dan draf RUU

OBJEK PENCAPAIAN KRITERIA

KEBERHASILAN

Konsep NA dan draf

RUU NA dan draf RUU

NA dan draf RUU sesuai

pedoman

Waktu Penyelesaian Variatif, sesuai

permintaan 3-4 bulan

Format Penulisan NA

dan draf RUU Belum seragam Seragam

Kriteria keberhasilan penyusunan NA dan RUU adalah sebagai

berikut:

a. Terlaksananya standar format NA dan RUU yang seragam

lingkungan Pusat PUU;

b. Konsep NA yang semakin lengkap (disertai analisis yang memuat

berbagai aspek penting seperti perspektif perbandingan, RIA,

ROCCIPI, cost and benefit analysis).

c. Konsep NA dan RUU yang ideal, saling berkesinambungan, dan

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; dan

d. Terlaksananya standarisasi waktu penyusunan NA dan RUU.

Page 23: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 19

4. Agenda prioritas

Pilihan prioritas kegiatan didasarkan pada prinsip urgensi,

mudah, cepat , dan mempunyai dampak terhadap keberhasilan

kegiatan . Prioritas pertama dilakukan dengan melakukan

pembenahan terhadap sistem kerja yang ada saat ini belum

mendukung berjalannya kegiatan program Quick Wins dengan

baik. Hal ini dikarenakan belum adanya petunjuk teknis dan

prosedur kerja dalam bentuk Pedoman Format Penyusunan NA

dan RUU. Sedangkan SOP yang ada saat ini belum sempurna

karena belum seluruh kegiatan perancangan undang-undang

mempunyai SOP.

Prioritas kedua dilakukan dengan melakukan penguatan

SDM, hal ini dipilih karena SDM yang ada saat ini sesungguhnya

sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Terhadap masalah

kekurangan pegawai administrasi, penyelesaiannya dapat dilakukan

segera melalui perekrutan. Untuk prioritas ketiga dilakukan

dengan melakukan penambahan dan/atau perbaikan sarana dan

prasarana yang sudah ada.

Prioritas pertama menjadi dasar kerja bagi SDM yang terlibat

di dalam ketiga kegiatan program Quick Wins. Dengan dasar ini,

maka setiap pihak yang terlibat dapat menjalankan tugasnya

dengan terarah. Selanjutnya prioritas kedua dan ketiga menjadi

penguat bagi SDM yang terlibat dalam melaksanakan kegiatannya.

Dengan demikian ketiga prioritas ini merupakan kegiatan yang

saling berkesinambungan dalam mencapai keberhasilan program

Quick Wins.

Langkah-langkah implementasi yaitu:

a. Pembenahan Sistem Kerja dalam rangka efektivitas dan efisiensi.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan:

1) Tahapan persiapan yang meliputi pembentukan tim

kerja, penyusunan rencana dan jadwal kerja serta target

penyelesaian, penyusunan anggaran;

2) Evaluasi dan Penyusunan SOP NA dan RUU;

3) Penyusunan pedoman format penyusunan NA dan RUU;

4) Kegiatan sosialisasi tentang sosialisasi SOP dan

Pedoman format NA dan RUU;

5) Pelaksanaan uji coba;

6) Evaluasi hasil uji coba; dan

7) Penerapan hasil evaluasi.

b. Penguatan SDM

Pemberian diklat peningkatan kompetisi bagi para perancang

Page 24: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 20

undang-undang dan penambahan kuantitas jumlah staf di Pusat

PUU, medical dan psychological check up dan character building.

c. Penguatan Pendukung

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

a) Pembenahan Sistem Kerja dalam rangka efektivitas dan

efisiensi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan:

1) Tahapan persiapan yang meliputi pembentukan tim kerja,

penyusunan rencana dan jadwal kerja serta target

penyelesaian, penyusunan anggaran dilakukan pada bulan

Maret 2016

2) Evaluasi dan Penyusunan SOP NA dan RUU akan

dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2016 .

3) Penyusunan standar format dan isi NA dan Draf RUU akan

dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2016 .

4) Kegiatan sosialisasi tentang sosialisasi SOP dan manual

standar format dan isi NA dan RUU akan dilaksanakan pada

bulan Mei hingga Juni 2016.

5) Pelaksanaan uji coba Quick Wins akan dilaksanakan pada

bulan Juni s/d Oktober 2016

6) Evaluasi hasil uji coba Quick Wins akan dilaksanakan pada

bulan November 2016.

7) Penerapan hasil evaluasi Quick Wins akan dilaksanakan

mulai bulan Desember 2016.

b) Penguatan SDM

Kegiatan yang dilakukan dalam penguatan SDM antara lain

pemberian Diklat bagi pemangku kepentingan yang terlibat

dalam kegiatan Quick Wins. Pelaksanaan diklat dalam rangka

penyusunan NA dan RUU ini akan dilaksanakan pada bulan April

hingga Juli 2016 dengan waktu terjadwal dan tidak mengganggu

target pekerjaan.

c) Penguatan Pendukung

Kegiatan yang ini dijadwalkan dapat dilaksanakan pada bulan Juni

dan Juli tahun 2016 .

6. Penanggung jawab

Penanggung-jawab perbaikan/ pembenahan penyusunan NA dan

RUU adalah Kepala Pusat PUU dan Kepala Badan Keahlian Dewan.

Berikut kegiatan tambahan beserta penanggung jawabnya, yaitu:

a) Penyusunan petunjuk teknis penulisan, prosedur kerja, dan SOP

dengan penanggung jawab Kepala Bagian Organisasi dan Tata

Page 25: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 21

Laksana.

b) Pelaksanaan sosialisasi dan diklat dengan penanggung jawab

Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan.

c) Pengadaan sarana dan prasarana kecuali pengadaan server dan

jaringan LAN dengan penanggung jawab Kepala Bagian

Perlengkapan.

d) Pengadaan server dan jaringan LAN dengan penanggung jawab

Kepala Bidang Data dan Sarana lnformasi.

7. Rencana anggaran

Rencana anggaran yang dipergunakan untuk penyelenggaraan

ketiga Program Quick Wins dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Rencana Anggaran

NO KEGIATAN RENCANA

ANGGARAN

1. Persiapan dan pelaksanaan Program

Quick Wins Rp693.900.000

2. Penyusunan Buku Pedoman dan SOP

Naskah Akademik dan draf RUU. Rp350.160.000

3. Penyempurnaan Buku Pedoman dan

SOP Naskah Akademik dan draf RUU. Rp342.342.000

4.

Kegiatan sosialisasi tentang Pedoman

Penulisan Naskah Akademik dan draf

RUU dan SOP terkait Penyusunan

Naskah Akademik dan draf RUU.

Rp21.400.000

5.

Pelaksanaan Uji Coba penyusunan 3

(tiga) Naskah Akdemik Rancangan

Undang-Undang

Rp1.600.000.000

6.

Monitoring dan Evaluasi Buku

Pedoman dan SOP Naskah Akademik

dan draf RUU.

Rp19.200.000

7.

Pemberian Diklat RIA, CBA, ROCCIPI,

dan metode pengumpulan data bagi

Perancang Undang-Undang.

Rp1.082.900.000

Medical and psychological check up

Character Building Rp420.000.000

Page 26: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 22

NO KEGIATAN RENCANA

ANGGARAN

8. Penguatan Pendukung

Total anggaran yang direncanakan untuk penyelenggaraan Quick

Wins Penyusunan Naskah Akademik dan Draf Rancangan Undang-

Undang adalah Rp. 4.5293.902,-

Page 27: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 23

MATRIK PROGRAM PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

KEGIATAN TAHAPAN KERJA OUTPUT KRITERIA KE-BERHASILAN

STATUS

WAKTU PELAKSANAAN RENCANA

ANGGARAN PENANG-

GUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

1. Pedoman Penyusunan NA

2. SOP penyusunan NA dan RUU

3. NA RUU yang sesuai dengan pedoman dan SOP yang terstandar

1. Tahapan persiapan yang meliputi pembentukan tim kerja, penyusunan rencana dan jadwal kerja serta target penyelesaian, penyusunan anggaran;

SK Pembentukan Tim

Rencana Kerja

Anggaran

1. Terbentuknya Pedoman Penyusunan NA RUU yang terstandardisasi

2. Tersusunnya SOP yang mencerminkan efektivitas dan efisiensi dalam penyusunan NA RUU

3. Tersusunnya NA RUU sesuai SOP dan pedoman yang terstandar

Sedang

Rp693.900.000 Kepala Pusat Perancangan Undang-Undang

2. Evaluasi dan Penyusunan SOP NA dan RUU;

SOP Penyusunan NA dan RUU

Sedang

Rp350.160.000

3. Penyusunan Pedoman penyusunan Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang

Pedoman penyusunan Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang

Akan

4. Penyempurnaan SOP dan Pedoman penyusunan Naskah Akademik RUU.

SOP dan pedoman penyusunan NA RUU yang telah disempurnakan

Rp342.342.000

Page 28: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 24

KEGIATAN TAHAPAN KERJA OUTPUT KRITERIA KE-BERHASILAN

STATUS

WAKTU PELAKSANAAN RENCANA

ANGGARAN PENANG-

GUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

5. Kegiatan sosialisasi tentang sosialisasi SOP penyusunan NA dan RUU serta Pedoman penyusunan Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang

Laporan kegiatan sosialisasi SOP penyusunan NA dan RUU serta Pedoman penyusunan Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang

Akan Rp21.400.000

6. Pelaksanaan uji coba; 3 (tiga) Naskah Akademik RUU

Akan Rp1.600.000.000

7. Evaluasi hasil uji coba; dan Laporan evaluasi Akan Rp19.200.000

8. Penerapan hasil evaluasi. Naskah Akademik RUU yang terstandar hasil evaluasi

2017

4. Penguatan SDM

1. Pemberian diklat peningkatan kompetisi bagi para perancang undang-undang dan penambahan kuantitas jumlah staf di Pusat PUU.

Diklat Roccipi, RIA, CBA, Pengumpulan Data.

Meningkatnya kompetensi Perancang Undang-Undang dalam menggunakan instrumen-instrumen penyusunan NA (Roccipi, RIA, CBA, Pegumpulan data)

Akan Rp1.082.900.000

Kepala Pusat Diklat

2. Medical dan psychological check up

Laporan Kesehatan

Sehat jasmani, rohani, dan sosial.

3. Character building Outbond Sehat jasmani, rohani, dan sosial.

Rp420.000.000

5. Penguatan Pendukung

1. Laptop (untuk semua LD, macbook), printer, scanner, PC, Mesin Penghacur Kertas,

• Laptop, PC, printer, scanner, PC, Mesin Penghacur Kertas,

Akan

Page 29: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Quick Wins Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 25

KEGIATAN TAHAPAN KERJA OUTPUT KRITERIA KE-BERHASILAN

STATUS

WAKTU PELAKSANAAN RENCANA

ANGGARAN PENANG-

GUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

storage dokumen.

2. Ruang kerja dan Ruang rapat

3. Akses ke jurnal-jurnal internasional, buku-buku baru yang up to date di perpus

4. Bank data semua peraturan perundang-undangan dari tahun 45 hingga sekarang (dalam bentuk aplikasi, paling tidak undang-undang)

5. Bank data Stakeholders: nomer telp dan alamat kementerian, kanwil, dinas-dinas, dan pakar-pakar penting

6. bank data perundang-undangan negara lain (paling tidak web link nya)

7. Web site yang sistematis (bisa digabungkan ke portal dpr namun harus aplikatif ketika membuka link nya)

storage dokumen.

• Ruang kerja yang kondusif

• Ruang rapat

• Jurnal

• Bank data

• web site

Page 30: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

QUICK WINS

SISTEM INFORMASI LEGISLASI

UNTUK REKAM JEJAK

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

Page 31: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

QUICK WINS

Sistem Informasi Legislasi (Sileg)

1. Tersedianya Informasi

Dalam situs dpr.go.id tentang Proses

Legislasi di DPR RI;

2. Dengan Sileg masyarakat dapat

langsung mengakses proses

penyusunan dan pembahasan RUU

di DPR RI.

Page 32: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

LATAR BELAKANG

• DASAR HUKUM

1. UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

2. UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

3. Peraturan Menpan dan RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi

4. Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib

5. Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Prolegnas

6. Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Mempersiapkan RUU

Page 33: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Identifikasi Pemangku Kepentingan

Masyarakat

- Pusat

PUU

- Biro

Humas

Anggota

Dewan

Pemerintah

Set. AKD

(Baleg,Komisi,

Pansus) TA

ANG. TA AKD

Page 34: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

LATAR BELAKANG & TUJUAN

• Dalam Penyusunan Rancangan Undang-undang partisipasi masyarakat masih sangat terbatas

• Produk Legislasi yang dihasilkan belum terdokumentasikan secara digital untuk dapat di akses oleh masyarakat

• Bahan dan data masih tersebar di masing-masing Unit

Kondisi Saat ini

• Dapat dengan cepat memperoleh informasi Legislasi

• Terbuka partisipasi masyarakat secara lebih luas dengan adanya penggunaan Informasi Teknologi

• Terintegrasinya dokumen yang dibuat pada saat proses penyusunan Rancangan Undang-undang

• Bahan dan data dapat terpublikasikan Sebagai bentuk akuntabilitas public setelah masuk dalam tahap pembahasan di AKD

Kondisi

Yang di Harapkan

Page 35: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

TUJUAN

Mudah Mengakses Informasi terkait Kebijakan yang akan

dibuat oleh Pembentuk Undang-Undang

Mudah Memberikan Masukan terkait Kebijakan atau aturan yang akan mengatur mereka

sebagai Objek dari Suatu Undang-Undang

Mudah Melakukan Pengawasan dan Evaluasi

terkait Proses Pembentukan Kebijakan/Undang-Undang

Terlibat lebih aktif dalam proses pembuatan kebijakan dan turut mengambil peran dalam proses pembuatan

kebijakan dimaksud

MASYARAKAT

Page 36: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

TUJUAN

Melibatkan masyarakat secara lebih aktif dan partisipatif dalam proses pembentukan Undang-

Undang (Kebijakan)

Meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Keterbukaan

terhadap Publik

Mendapatkan masukan dan feedback dari masyarakat

sebagai pemangku kepentingan/Steakeholder dalam pembentukan Undang-Undang

Wujud Parlemen Modern yang semakin dekat dengan rakyat

sebagai konstituen

DPR

Page 37: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

Langkah-Langkah Pelaksanaan

Quick Wins

Implementasi

SILEG telah

dapat diakses

secara online

Sosialisasi

SILEG kepada

pemangku

kepentingan

terkait

Melakukan

survei untuk

mendapatkan

umpan balik

penggunaan

aplikasi SILEG

Melakukan

penyempurnaan

pada aplikasi

SILEG sesuai

hasil evaluasi Sosialisasi

Evaluasi

Perbaikan

Page 38: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

DESIGN SILEG

PENYUSUNAN

HARMONISASI

PEMBAHASAN

PENGESAHAN/

PENETAPAN Undang-Undang

UU No. 12/2011, Psl 1 angka 1

PROLEGNAS

Jangka menengah/

5 tahunan

(long list)

1 tahunan

(anually)

Pasal 16 UU No. 12/2011

Psl 106 TATIB

2

1

3

4

Dikoordinasikan o/ Baleg

(Pasal 20 ayat (2) UU

No. 12/2011)

PROLEGNAS

NA DAN DRAFT RUU

JDIH

Page 39: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

HASIL CAPAIAN SILEG

BENTUK SEBELUM SESUDAH

Produk legislasi

Dalam bentuk

kertas/hardcopy

Dalam bentuk

pdf/digital

Waktu Pencarian

Lama

Cepat

Partisipasi Masyarakat Melalui rapat-rapat Melalui IT (web)

Page 40: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

PARTISIPASI MASYARAKAT

Masyarakat dapat memberikan masukan

terhadap RUU yang sedang dibahas,

dengan diberikan akses untuk

memberikan masukan (Feedback),

masukan tersebut akan diterima ke

alamat email dari unit kerja yang

menangani pembahasan RUU dan

selanjutnya diteruskan kepada Anggota

yang membahas RUU dimaksud

Page 41: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

RENCANA AKSI

NO. TAHAPAN KEGIATAN WAKTU

1. Pembentukan tim April 2016

2. Penyusunan rencana kerja April 2016

3. Sosialisasi Mei – Juli 2016

4. Survey Agustus –

September 2016

5. Perbaikan dan uji coba aplikasi September –

Oktober 2016

6. Launching aplikasi yang sudah

diperbaiki

November 2016

Page 42: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019

ANGGARAN

Perkiraan anggaran yang dibutuhkan

penyelenggaraan Program Quick Wins

Rp. 450.381.000,00

Page 43: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 44: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 45: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 46: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 47: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 48: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 49: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 50: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 51: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 52: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019
Page 53: Qucik Wins Reformasi Birolrasi 2015-2019