rangkuman pii
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Rangkuman PII
1/35
RANGKUMAN PII SISTEM
KARDIOVASKULER 1
Dyspnea = sulit bernafas, nafas
pendek
Tachypnea = nafas lebih cepat dari
normal
Arrhytmia/Dysarrhytmia = denyut
jantung tidak beraturan atau lebih
lambat/cepat dari normal
Bradycardia = denyut jantung lebih
lambat dari normal
Tachycardia = denyut jantung lebih
cepat dari normal
Heart Failure !etidakmampuan
jantung menjaga aliran darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh
Prinsip Kegagalan Sirkulasi
"#$%A&
Fungsi 'rimer !ardio(askuler
• %enjamin sirkulasi darah yang
cukup
• "utrisi menuju organ dan sel
• %enghilangkan produk limbah
metabolik
• %emelihara lingkungan
homeostasis
)A)A& *A"T+")
Fungsi 'rimer !ardio(askuler
terganggu
• irkulasi darah tidak cukup
• "utrisi gagal menuju organ dan
sel
• 'roduk limbah metabolik tidak
dihilangkan
• Terganggunya Homeostasis
Unit fungsional pada
kardiovaskuler
• *antung -pompa.
• 'embuluh darah -circuit.
Hipoprotein edema
-
8/19/2019 Rangkuman PII
2/35
'enurunan oncotic pressure
• Distribusi abnormal
peningkatan permeabilitas
kapiler pada respon akut
• 'enurunan sintesis penyakit
li(er kronis yang melanjut
• 'engenceran #(erhydration
0kskresi atau degradasi abnormal
penyakit ginjal, penyakit pencernaan,
luka bakar, hemorrhagi, kondisi
katabolic
Heart Failure
• Defek pengisian darah pada
jantung
• Abnormalitas depolarisasi
• Abnormalitas kontraksi
• !erja berlebihan
• !ombinasinya
&eft ided Heart Failure
• 'eningkatan tekanan diastolic
akhir pada (entrikel kiri
• 'eningkatan rerata tekanan
pada atrium kiri
• 'eningkatan tekanan pada (ena
pulmonalis
$ight ided Heart Failure
• 'eningkatan tekanan diastolic
pada (entrikel kanan
• 'eningkatan rerata tekanan
atrium kanan
• 'eningkatan tekanan pada (ena
jugularis
&eft and $ight ided Heart Failure
-
8/19/2019 Rangkuman PII
3/35
Pemeriksaan Sistema
Kardiovaskuler
%embran mucus
Distensi/pulsasi (ena
!ualitas dan kuantitas pulsasi arteri
Auskultasi laju dan irama jantung
0dema pada submandibular, brisket,
(entral abdomen, ambing, ekstremitas
bagian ba1ah
ascites
Dierensial diagnosa
Hipoproteinemic
2asculitis
Trombophlebitis
&ymphadenitis
Gejala yang terlihat
Dyspnea
Tachypnea
Distensi (ena jugularis/(3mammaria
!elemahan dan e4ercise intolerance
0dema dan Ascites
&A*+ '+&+ 'ADA A'5
D06AA 789:8/D0T5!
'0D0T ;889;
-
8/19/2019 Rangkuman PII
4/35
H
e
a
r
t
F
a
i
l
u
r
e
A
c
u
t
e
H
e
a
r
t
F
a
i l
u
r
9
B
er
ja
la
n
9
B
er
ja
la
n
? o n
g e s t
i ( e
H e a r
t
F a i l u
r e
- ? h r
o n i c
.
9
B
er
ja
la
n
9
B
er
ja
la
n
?ardiac $eser(e persentase
maksimum dari cardiac output untuk
lebih tinggi dari normal3
A !ongestive Heart Failure
"!hroni#$
1. Ethiologi
- %alvular Disease &
• 0ndokarditis @ 2al(ular
stenosis/insusiensi
• ?ongenital 2al(ular Defect @
2al(ular tenosis
• $upture dari 2al(ula
- 'ioardial Disease&
- %yocarditis @ bacterial,
(iral, parasit, toksin
- %yocardial Degeneration @
nutrisional, toksin
- ?ongenital/Hereritary
?ardiomyopathy
- To4in @ mempengaruhi
konduksi
- !ongenital Anatomi#al
Defe#t Produ#ing Shunts&
•?ardiac Defects @ atrial septal
defects, tetralogy of fallot
•2ascular abnormalities
producing shunts @ patent
ductus arteriosis
- Hypertension&
• 'ulmonary hypertension @
high altitude disease, cor
pulmonale
• ystemic hypertension3
2. Patogenesa
'enurunan cardiac reser(e
he1an normal saat istirahat tp
tdk mampu e4ercise stressor
-bunting tua, suhu lingkungan
tinggi.he1an tdk mampu
menanggulangi)! muncul
-&eft ided Heart Failure, &eft
ided Heart Failure, &eft and
$ight ided Heart Failure.
3. Patologi Klinis
a3 Aspirasi ?airan dari ca(itas
-mkin bsar cairan pd
pericardium, smkin bsar
tekanan jantung.
- edema
- serosanguinouspericardial
- tamponade,
eusipericarditis3
b3 !erusakan )lomerulus
'roteinuria
-
8/19/2019 Rangkuman PII
5/35
c3 Biomarker !eruakan
*antungcardiac troponin
d3 "ekropsi, pada 0ndocardium,
myocardium, pericardium,
pemb3 darah besar, paru9
paru3
e3 &eft ided Heart
failurekongesti C edema
pulmo
f3 $ight ided Heart
FailureAnasarca, Ascites,
Hydrothora4 dan
Hydropericardium,
pembesaran hepar
4. Treatment
a3 %engeluarkan cairan dari
pericardial
b3 %enurunkan tekanan 'reload
-tek3 yg masuk dari (ena.
dgn menggunakan Diuretik
spt Furosemid,
asetalolamid,dll3
c3 %enutunkan kebutuhan
cardiac output dgn 5stirahat
d3 %emperbaiki kontraktilitas
jantung dgn inotropic
cardiac glycoside pake
Digo4in secara 5ntra(ena3
5. Prognosis
a3 'oor9)ra(e
b3 Dapat sembuh namun diikuti
Arrhytmia
c3 0picardium, %yocardium,
0ndocardium penurunan
cardiac reser(e permanen
( A#ute Heart Failure
1. Ethiologi
a3 !egagalan jantung sbg
pompa
b3 !egagalan pengisian jantung
- 'ericardial tamponade E
rupture atrial dan
(entricular
- $uptur Arteri Aortic dan a3
pulmonalis
c3 Tachyarrhytmia
- %yocarditis (irus
encephalomyocarditis, '%!
- Desiensi nutritional
myopathy desiensi
copper, selenium
- 'lant poisonings dan
0lectrocution dan lightning
strike
d3 Bradycardia 5atrogenik
dengan injeksi 52 calcium
gluconate/borogluconate,
ylaine, Tolaoline
e3 'emingkatan kerja
jantunganalaksis
akut=alergi yang
menyebabkan cardiac output
menurun3 Treatmentnya dgn
pemberian epineprine atau
adrenaline3
-
8/19/2019 Rangkuman PII
6/35
2. Patogenesis
a3 Tachycardiah
berlebihandiastolik terlalu
pendekG cardiac output
b3 2entricular brillationada
kontraksiGG cardiac
output
c3 GG cardiac outputperacute
ischemiaotak, organ plg
sensiti(e)! neurologis3
3. Patologi Klinis
a3 erum Troponin 5 spesik
marker3
4. Temuan Pasca Mati
a3 'embesaran (ena perifer
b3 ecara %ikroskopisedema
C kongesti pulmo
5. Treatment
a3 Tdk praktis pd h1an bsar
b3 !ematian dgn ?ardiac arrest,
2entricular brillation
c3 ?'$ -cardiac pulmonary
resuscitation. sulit
dilakukan
d3 Debrillator sulit
dilakukan, mahal
e3 5ntracardiac injction
adrenaline / epinephrine,
kompresi cardia secara
eksternal3
! P)*+AK,- '+.!A/D,A0 DA*
!A/D,.'+.PA-H+
1. Ethiologi
'enyakit yang mene(babkan
adanya inIamasi, nekrosis, dan
degenerasi pd myocardium,
disebabkan oleh
a3 BakteriBakteremia seperti
strangles, infeksi tali pusar,
Tuberculosis, Tick pyemia,
?lostridium chau(oei,
Histophilus somni, 'erluasan
dari pericarditis, epicarditis
atau endokarditis
b3 2iral Foot and %outh
Disease -penyakit mulut dan
kuku., African horse
sickness, 0Juine (iral
arteritis, 1ine (esicular
Disease, 'ar(o(irus pada
genjik, 2irus
enchepalomyocarditis pada
babi, 2irus '$$ pada genjik,
Bluetongue pada domba
c3 'arasit trongylus spp3
-lar(a migran., ?ycticercosis,
arcocystis, "eospora
caninum
d3 Toksisitas elenium, arsenic,
mercury, )ossypol,
%ikotoksin, 2enom
$attlesnake -?rotalus spp3.
e3 "utrisional Desiensi 2it 0,
elenium, ?opper, besi,
cobalt
f3 "eoplasma
2. Pathogenesis
-
8/19/2019 Rangkuman PII
7/35
a3 &esi
myocardiumarrhytmias,
gangguan konduksiG
cardiac outputa3 lesi
minorGperforma esiensiK b3
lesi berat LL efek klinis a3
he1an istirahat gejala
minimalK b3 he1an e4ercise
gangguan bersifat
catastrophic )!-04ercise
intolerance, 'eningkatan
ukuran dan laju detak
jantung, Arrhytmia
-karakteristik pulsus dan
auskultasi jantung berubah..
tadium akhir -udden
Death, Dyspnea berat, Acute
Heart Failure/?ongesti(e
Heart Failure, )eneral
0dema.3
3. Patologi klinis
a3 0lectrocardiography dan
0chocardiography
b3 Hematologi, blood culture,
serologipenentuan
penyebab
c3 &actate dehydrogenase
d3 ?reatine kinase
e3 Aspartate aminotransminase
f3 ?ardiospesic isoenyme
troponin 5
g3 'emeriksaan tokskologi
4. Temuan nekropsi
a3 Bakteriabses/inIamasi pd
myocardium
b3 5nfeksi (iral, 'oisonings dan
degerasi karena desiensi
nutrisimiocardium pucat
secara uniform/berupa garis
c3 *aringan rusak diganti dgn
jaringan
brousmiokardium lunak,
tipis, patches of shrunken
d3 Tekakan oleh
pericardiumatrium rupture
5. Treatment
a3 0liminasi penyebab primer
b3 %engikuti terapi heart failure
D )*D.!A/D,-,S
1. Ethiologi
- 'enyebab utama bakteri
- Factor predisposisi
bakterimia kronis, spt
mastitis, metritis, abses kaki,
reticulo9eritonitis traumatica,
52 catheter3
- ejarah tgt spesies3
2. Pathogenesis
5nfeksi sekunderbekteremia
persistenbeberapa m3o3
mampu adhesi pd
endotheiumendocarditisG
fungsi jantung -lesi
(al(ula.murmurembolic
sho1ering dr m3o3 infark C
infeksi pd berbagai
-
8/19/2019 Rangkuman PII
8/35
tmpat&ymphadenitis, arthritis,
tenosyno(itis, embolic
pneumonia, nephritis,
myocarditis
3. Gejala klinis
a3 Auskultasisuara murmur,
persisten tachycardia
b3 'alapasi area jantungrasa
sakit
c3 0mbolism0mbolic
pneumonia, lymphadenitis,
nephritis, arthritis,
tenosyno(itis, myocarditis
d3 'roses penyakit berlangsung
minggu9bulanansudden
death, acute heart failure
4. Patologi klinis
5. Temuan pasca mati
6. Treatment
a3 !esembuhan rendah,lama,
tdk ekonomis
b3 Antibiotik brdsrkan hsil uji
sensiti(itas antibiotic
c3 'eriode terapi lama
indicator kesembuhan suhu
kmbli normal3
) P)/,!A/D,-,S
1. Ethiologi
a3 Traumatic reticuloperitonitis
b3 Haematogenous infection
c3 'erluasan peritonitis
d3 5nfeksi primer, tgt
spesiesnya3
2. Patogenesis
5nIamasi
pericardiumhiperemia, a4udat
brinuara friksi dari
pericardium dan
epicardiumakumulasi cairan
diantara
pericardiumCepicardiumuara
friksi digantikan suara
redupAkumulasi cairan
menekan atrium dan (entrikel
congesti heart failurebakteri
pengahsil gassplashing
sounds3
3. Gejala klinis
4. Patologi klinis
-
8/19/2019 Rangkuman PII
9/35
&eukositosis, neutrophilia,
pemeriksaan cairan
pericardium3
5. Peneguhan iagnosa
0!), radiogra,
echocardiography3
6. Treatment
Antibakterial, pericardiocentesis
dan pericardial la(age,
kortikosteroid, "A5D3
!. Prognosis
Ber(ariasi9gra(e
". Temuan pasca mati
- Akumulasi cairan brin
diantara pericardium dan
epicardium
- 'ericardium menebal
- )as berbau busuk pada cairan
pericardium
F P)*+AK,- PADA P)'(U0,H
DA/AH
a Arterial -hrom1us )m1olus
• Trombosis formasi gumpalan
darah pada pembuluh darah3
• 0mbolus sesuatu yang terlepas
berupa massa -padat, cairan,
gas. pada sirkulasi yang dapat
menyebabkan penyumbatan
pada pembuluh darah
1. Ethiologi
Bacterial arteritis epticemic
salmonellosis, 0rysipelas,
Histophilus somni, Heamophilus
pleuropneumoniae,
'asteurellosis3
2. Patogenesis
'arasitic
arteritisinIamasiCpenebalan
dinding
pemb3darahpembentukan
thrombus/thrombi)! tgt dr
daerah yg
arteritisCembolisumbatan
pemb3 darah A3
mesentericacolic berulang,
iskemia segmen
intestinalBacterial arteritis
lokasi predileksi a3 2ascular
ple4us pada ginjal @ penyakit
ginjalK b3 0ndocardium @
endocarditisK %embran syno(ial
@ arthritis dan tenosyno(itis3
3. Gejala Klinis
a3 Aortic9iliacthrombosis pd
kuda &ameness pada saat
e4ercise, &amaness semakin
nyata ketika sebelum
e4ercise sudah ada gejala,
MFreJuent liftingN, !ondisi
akut berkeringat, kaki yang
terkena lebih dingin dan
kering, tidak mau berdiri
b3 He1an perlu diperiksa
0kstremitas dengan
thrombosis, arteri lebih
dingin, 'ulsus lebih lemah
-
8/19/2019 Rangkuman PII
10/35
pada ekstremitas ang
terinfeksi, 23 saphena lambat
terisi ketika dibendung
c3 Aortic9iliacthrombosis in
cal(es Ataksia, paresis,
paralysis, 0kstremitas lebih
dingin, otot rendah, $eIe4
dan sensasi nyeri tidak ada
pada bagian distal, bengkak,
krepitasi3
d3 0mboli 'ulmo Dyspnea
berat mendadak, Disertai
keringan profus dan panic,
uhu meningkat, 'ulsus
meningkat, Auskultasi
normal, Haemoptysis3
4. Patologi Klinis
&eft shift &eukositosis,
Fibrinogen meningkat,
!onrmasi diagnostik
menggunakan angiography atau
+)3
5. Temuan Pasca Mati
Terlihat arteri yang obstruksi,
Thrombus dan embolus melekat
pada tunika intima dan berlapis9
lapis, 5skemia lokal atau diuse,
infark3
6. Treatment
Antikoagulan/enim secara
parenteral, kombinasi
i(ermectinCphenilbutaone,
e4ercise secara bertahap,
surgical3
1 %enous -hrom1osis
1. Ethiologi
2. Pathogenesis
a3 Thromophlebitis dari 23
*ugularis
b3 !erusakn endothelium
(ascularinIamasi/in(asi
akteri/bahan yg bersifat
irritir
-
8/19/2019 Rangkuman PII
11/35
atau esophagus, nyeri pada
pharynk atau esophagus,
dilatasi esophagus karena
paralisis, di(erticulum pada
esophagus, spasmus esophagus
pada mukosa yang erosi• Drooling sali(a dan sali(a
berlebihan'enyebab benda asing pada
mulut atau pharyn4,ulserasi, erosi
yang dalam atau erupsi (esikula
pada mukosa
mulut,!etidakmampuan dalam
menelan• 0mesis dan $egurgitasi-keluarnya
kembali makanan yang di cerna.
'rojectile (omiting yaitu emesis yang
tidak disertai dengan retching
mo(ement dan material cair di
keluarkan dengan sedikit usaha
True (omitingterjadi pada monogastik
seperti anjing dan kucing disertai
retching mo(ement termasuk
kontraksi dinding abdomen dan otot
leher
Penye1a1 emesis dan
regurgitasi
;30mesis terminal pada kuda
-
8/19/2019 Rangkuman PII
12/35
'enyebabnya "yeri akut
obstruksi intestinal
-phytobeoars.,"yeri subakut
Traumatic reticuloperitonitis,
peritonitis, abomasal (al(ulus
*yeri a1dominal
!uda
• "yeri akut pa1ing -menggaruk
tanah.,sering melihat ke arah Iank,
rolling
"yeri subakut melihat Iank -lebih
jarang., pa1ing, sering rebahan tanpa
rolling
• "yeri peritoneal dinding abdomen
kaku, nyeri saat palpasi
api
• "yeri akut punggung
melengkung -arching of back.,
sering rebahan, rolling jarang,
pedet rebahan dan melenguh
•
"yeri subakut, nyeri peritonealpunggung melengkung,
grunting pada saat
berjalan/rebahan, grunting pada
palpasi abdomen, tidak
bergerak
Hemorrhagi pada sal3 pencernaan
'enyebabnya +lcer pada gastrium
atau abomasum,0nteritis
hemorrhagika yang berat,&esi
structural pada dinding
intestinal,5nfestasi nematode yang
menghisap darah
-)*)S'US mengejan terus menerus
-persistent straining
'enyebabnya penyakit saluran
pencernaan bagian ba1ah
-colitis dan proctitis karena
coccidiosis.,'enyakit saluran
genital -(aginitis berat, retensi
plasenta.,&esi pada medulla
spinalis pada bagian ba1ah
-abses medulla spinalis,
rabies.,idiopathic
SH.!K DA* D)H,D/AS, merupakan
gangguan sirkulasi akibat distensi
pada intestinum atau gastrium,
menyebabkan shock
-ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah., diare dan emesis
menyebabkan dehidrasi dan
abnormalitas konsentrasi elektrolit dan
keseimbangan asam basa
D,S-)*S, A(D.',*A0penyebabnya
intestinal tymphany pada kuda dan
babi2obstruksi pada usus besar,retensi
meconium pada anak kuda
P/,*S,P -/)A-')*- GA*GGUA*
SA0U/A* P)*!)/*AA*
'eredakan a1dominal pain
Animal 1elfare,mencegah self9
injury
"A5D contoh
Fluni4inmeglumine,!etoprofen,'
henylbutaone,Dipyrone3
Alpha9< agonis contoh
ylaine,Detomidine,$omidine3
-
8/19/2019 Rangkuman PII
13/35
#piates contoh
Butorphanol,%eperidine,%orphi
ne
'eredakan distensidi lakukan untuk
mencegah terjadinya shock,mencegahrupture3?ontohnya• "asogastric intubation pada
kolik -kuda.
• tomach tube pada tympany-ruminansia.
• Trokarisasi pada tymphany-ruminansia.
• %edikal la4ati(e dan purgati(epada tympany tanpa
obstruksiS-ruminansia.
• %edikal metoclopramide padaparalytic ileus
Penggantian #airan danelektrolitdi lakukan pada obstruksiintestinal dan gastrium,diarrhea berat
!oreksi motilitas abnormal
Hipermotilitasdengan
Atropin2Dypirone2'roJuemaine2
&operamide
Hipomotilitas%etoclopramide2
?isapride,Bethanecol
'eredakan tenesmus di lakukan
&ong acting epidural
anesthesia,!ombinasi 4ylaine dan
lidocaine,5rigasi rectum menggunakan
air dan pemberian anastesi topikal
dalam bentuk jelly
Pengem1alian 3ora rumen dankoreksi pH rumendengan carapemberian isi rumen peroral dari sapiyang sehat2isi rumen kering yangmengandung bakteri dan yeast dansubstansi lain yang dibutuhkan
SISTEMA DIGESTI II
drh. M. Arfan Le"ana# M.S$.
)AT$5T5 5nIamasi dari gastrium
dengan gejala muntah, sering ada
hubungannya dengan gastroenteritis
0T5#)5
A'5 DA" D#%BA
Agen sik ingesti benda asing
-pedet., o(ereating
Agen kimia arsenic, mercury, copper,
phosphorus, lead3 Fungal to4ins, lactic
acidosis
Agen infeksius rinderpest, bo(ine
(irus diarrhea, bo(ine malignant
catarrh
BAB5
Agen sik benda asing, bedding,
moldy and fermented feeds
Agen kimia sama seperti pada sapi
Agen infeksius erysipelas,
salmonellosis, s1ine dysentery, s1ine
fe(er, s1ine inIuena, African s1ine
fe(er, fungal gastritis
%etaoan hyostrongylus rubidus
!+DA
Agen infeksius ?lostridium
perfringens %etaoan botIy lar(ae
-gasterophilus spp3., Habronema
muscae, Habronema megastoma
PA-.G)*)S,S
'enyebab 5nIamasi meningkatnya
motilitas dan %eningkatnya sekresi
-
8/19/2019 Rangkuman PII
14/35
%ukus meningkatDelay digestion dan
'embusukan ingesta Digesti
abnormal menyebabkan inIamasi
berlanjut ke intestinal )astritis
akut efek ke motilitas dan )astritis
kronis efek ke sekresi
G)4A0A K0,*,S
Gastritis akut:
-Muntah pada babi, jarang pada kuda dan
ruminansia
-Babi (monogastrik) muntahan mengandung
banyak mucus, kadang darah, jumlah sedikit,
muntah berulang dengan retching movement
yang dipaksa
-nafsu makan selalu berkurang atau tidak ada
rasa haus berlebihan, nafas berbau menusuk
-mungkin ada abdominal pain
-diare tidak ada kecuali disertai enteritis, feses
biasanya lunak, dehidrasi dan alkalosis
Gastritis kronis:
-afsu makan berkurang
-Muntah hanya berlangsung secara sporadic
-!omitus mengandung lebih banyak mucus
-"bdominal pain hanya sedikit
-#ehidrasi jarang terjadi
-$e%an menjadi kurus karena penurunan feed
intake dan digesti yang tidak sempurna
%enda aing &ada a'"a"*
-"noreksia
-&ymphany
-Gastritis
-'tenosis pylorus
-lcer gastrium
PATOLOGI KLINIK
-ntuk mengetahui penyebab
-'ampel dari vomitus jika diduga karena
keracunan
-/)A-')*-
PEN+AKIT PADA SISTEM URINARIA
I
Drh. Arfan
PRINSIP DARI RENAL INSU,ISIENSI
• ungsi Ginjal :eksresi produk akhir dan
metabolisme jaringan dan memelihara
keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,
asam basa*
• ephronadalah unit fungsional dari ginjal
yang terdiri dari glomerulus dan tubulus
(tubulus proksimal, loop of henle, tubulus
distal dan duktus kolektivus)
• +enyakit pada ginjal, ureter, vesica
urinaria, urethra menyebabkan
menurunkan efisiensi fungsi ginjal,
menyebabkan gangguan homeostasis
protein, asam basa, substansi terlarut, air
dan gangguan eksresi produk akhir
metabolisme*
Treatment penyebab primer
%enahan/menunda pakan
)astric sedati(es magnesium
hydro4ide/carbonat, kaolin, pectin,
charcoal -arang aktif. -disarankan
tiap
-
8/19/2019 Rangkuman PII
15/35
• enal insufisiensi adalah kondisi
dimana ginjal kehilangan sebagian
dari fungsinya*
• enal failure adalah kondisi dimana
ginjal tidak mampu meregulasi
cairan tubuh dan komposisi substansi
yang terlarut, sindrom uremia jelas
terlihat*
PEN+E%A% RENAL INSU,ISIENSI#
RENAL ,AILURE DAN UREMIA *
• +ada prerenal :congestive heart
failure, shock, dehidrasi dan
hemorrhagi
• enal: glomerulonephritis, nephritis
interstitialis, pyelonephritis,
amyloidosis
• +ost renal:obstruksi traktus urinarius,
urethral calculi, rupture traktus
urinarius (vesica urinaria, ureter,
urethra)
PATOGENESIS INSU,ISIENSI RENAL
DAN RENAL ,AILURE .erusakan epitel glomerulus
kerusakan pada fungsi permeabilitas
selektifnya le%atnya protein ke
filtrat glomerulus biasanya albumin*
.erusakan glomerulus yang parah
(glomerulo nephritis lanjut)
semua protein bebas mele%ati
glomerulus
+roteinuria jangka panjang
kondisi tubuh menurun dengan cepatdan kelemahan otot
$ipoproteinemia oedema,
bleeding diathesis
"nuria pada penyakit renal akut
tahap terminal dipercaya bukan
karena kegagalan filtrasi tetapi
karena diffuse kembali pada epitel
tubulus yang rusak
PADA GANGGUAN GINAL +ANG
TIDAK %EGITU %ERAT
nephron yang masih berfungsi
mengkompensasi total filtrasi
glomerulus dengan meningkatkan
laju filtrasi
tetapi volume filtrat glomerulus
dapat mele%ati batas maksimal
reabsorpsi cairan dan substansi
dalam larutan
tidak mampu mencapai konsentrasi
urine normal peningkatan volume urin dengan
specific gravity yang konstan dan
diuresis substansi yang terlarut
dalam larutan
.ehilangan banyak natrium dan
chloride dehidrasi
Gejala klinis yang muncul adalah
polyuria tanda gangguan
insufisiensi renal yang sedang
berkembang +enurunan filtrasi glomerulus
retensi dari produk-produk akhir
metabolisme seperti urea dan
creatinine
$ubungan antara filtrasi glomerulus
dan konsentrasi creatinine /
penurunan filtrasi glomerulus
menjadi separuh menyebabkan
konsentrasi creatinine menjadi 01
lipat
iltrasi glomerular juga
menyebabkan retensi phosphate dan
sulfate metabolik asidosis, retensi
potassium hyperkalemia
myocardia asthenia
"2otemia / peningkatan konsentrasi
urea dan creatinine dalam darah
-
8/19/2019 Rangkuman PII
16/35
enal failure ditandai dengan
a2otemia dan retensi substansi yang
seharusnya dieksresikan
TAMPILAN KLINIS PEN+. SALURAN
PERKENINGAN
.omponen urine tidak normal
Pr!einria (prerenal proteinuria,
renal proteinuria, postrenal
proteinuria), e/ dan $a!#
he"a!ria# hae"g/'inria#
"0g/'inria# 'a$!erria#
$0!a/ria# g/$eria# e!nria.
!ariasi pada aliran urine harian
P/0ria (peningkatan volume
urin),O/igria(penurunan volume
urin), Anria (tidak adanya urin
yang keluar), P//airia
(meningkatnya frekuensi urin)
yeri abdominal
D0ria (nyeri abdominal dan nyeri
saat urinasi), S!rangria (kesulitan
urinasi, urinasi sedikit demisedikit)
kuran ginjal tidak normal
kuran urethra dan vesica urinaria
tidak normal
Gagal ginjal akut dan kronis
PRINSIP PENGO%ATAN PADA SAL.
PERKENINGAN
3airan dan 4lektrolit
• Menghilangkan penyebab primer
• .oreksi keseimbangan cairan:
koreksi dehidrasi, keseimbangan
asam-basa dan abnormalitas
elektrolit
• +emberian diuretik setelah koreksi
cairan apabila he%an tidak urinasi
( Furosemide, Mannitol )
• 5ika masih tidak urinasi, dapatdiberikan Dopamine dosis rendah
(6dosis renal7)
• 5ika masih tidak urinasi, prognosis
infausta* Manajemen menggunakan
hemodialysis8peritoneal dialysis
• &erapi antibiotik
"ntibiotik yang ideal untuk
pengobatan sal* +erkencingan harus
memiliki kriteria sbb:• "ktif terhadap bakteri
penyebab
• &erekskresi dan
terkonsentrasi dalam urine
• "ktif pada p$ urin
• &oksisitas rendah,
nephroto1ic rendah
• Mudah diberikan
• Biaya rendah
•
&idak ada interaksi berbahayaterhadap obat lain yang
diberikan bersamaan
+STITIS(inflamasi pada !esica rinari)
Pa!genea : Bakteri masuk menuju mukosa
!* gagal karena ada
flushing pada urinasi
stagnasi rinasi mekanisme
flushing terganggu bakteri
masuk * Bakteri masuk melalui
infeksi ascending dari urethra
maupun descending dari ginjal*
-
8/19/2019 Rangkuman PII
17/35
Pe"eriaan Pa!/gi K/ini
• 'edimen urin terdapat eritrosit,
leukosit, runtuhan jaringan
• .ultur Bakteri
Te"an Pa$a"a!i• 4dema, hyperemia, hemorrhagi pada
mukosa !*
• rin keruh atau bera%an
mengandung mucus
• #inding !* menebal
• rin kemerahan atau terdapat
jendalan darah
Tera&i
• "ntimikrobiall selama 9 hari (lebih
baik selama ; hari)
• +engulangan kultur bakteri pada urin
antara 9-< hari setelah terapi
• +emberian air miinum adlibitum
P+ELONEP2RITIS
E!i/gi
• =nfeksi bacterial pada ginjal dan
pelvis renal, biasanya karena infeksiascending dari vagina dan vulva
• =nfeksi sekunder dari saluran
perkencingan bagian ba%ah
• $ematogenous (embolic nephritis)
• 'pesifik penyebab pyelonephritis
(corybacterium renale)
• "da kaitnya dengan nephrolit
• Gangguan anatomi pada ginjal atau
struktur bagian ba%ah
Ge3a/a K/ini
+ireksia
.ehilangan berat badan
+olyuria
$ematuria
+yuria
"da %arna kecoklatan pada daerah
perineum pada kulit
+alpasi rektal ginjal membengkak
(kiri)
Pa!genea * Bakteri dari saluran
perkencingan bagian
ba%ah Berpindah menuju
ginjal (pelvis dan medulla)
melalui ureter attachment
bakteri pada pelvis meluas
menuju kosteks renal
munculnya gejala klinis
Pa!/gi K/ini
• 4ritrosit, leukosit, dan debris sel ada
pada pemeriksaan urin
• .ultur urin (identifikasi bakteri
penyebab)
Te"an Pa$a"a!i
Ginjal membengkak
>esi pada parenkim
ekrosis dan ulserasi pada pelvis
+elvis dilatasi, berisi pus >esi yang mengalami kesembuhan
menjadi jaringan ikat
Trea!"en!
Mengikuti prinsip terapi pada saluran
perkencingan
eprhectomy pada pyelonephritis
asimetris
Mengubah p$ urine (3* renale
attachment pada urine p$ alkalis,
4*coli pada urine p$ asam) Mengacu pada terapi cystitis
GLOMERULONEP2RITIS
E!i/gi
-
8/19/2019 Rangkuman PII
18/35
Gangguan pada ginjal yang ditandai
adanya keradangan pada
glomeruli8pembuluh darah halus
pada ginjal
"ntigen-antibody comple1 terdeposit
pada glomerulus 'pesific antibodi yang menyerang
glomerulus
=nfeksi pada ambing, uterus
"bses
Ge3a/a K/ini
.ehilangan berat badan
afsu makan dan produksi menurun
Bulu kusam
!entral edema
Beberapa pasien mengalami diareDiagni
• enal biopsy
• "bnormalitas serum blood urea
nitrogen, creatinine
Trea!"en!
'upportif
&erapi spesifik (mastitis, abses)
+rognosis infausta pada he%an yang
a2otemia
SISTEM URINARIA II
)'(.0,! *)PH/,-,S
!eradangan pada ginjal yang
disebabkan adanya emboli3
)-,.0.G,&
'ada kondisi septicaemia ataubacteremia dimana bakteri
tersangkut pada jaringan renal
2al(ular endocarditis
&esi suppuratif pada uterus,
ambing, umbilicus, ca(um
peritoneal
'enyakit sistemik septicaemia
pada neonatal -Actinobacillus
eJuuli, 03coli., erysipelas pada
babi, corynebacterium
pseudotuberculosis pada
kambing dan domba,
streptococcus eJuii pada kuda
G)4A0A K0,*,S
'embesaran ginjal pada palpasi
rektal
0mbolic sho1ering
menyebabkan fatal uremia
'enyebaran menuju pel(is renal
menyebabkan gejalapyelonephritis
5nfark yang cukup besar dapat
menyebabkan nyeri abdomen
P)')/,KSAA* PA-.0.G, K0,*,K
-
8/19/2019 Rangkuman PII
19/35
Hematuria
'yuria
!ultur urin
'emeriksaan hematologi
-)'UA* SAA- *)K/.PS,
&esi a1al penyakit ada foci
ber1arna keabuan pada korteks
Abses pada penyakit yang
sudah lanjut
Abses dapat melanjut ke pel(is
renalis
$eduksi irregular pada ukuran
ginjal -adanya jaringan parut.
-/)A-')*-
%engikuti prinsip terapi pada
saluran perkencingan
Antimikrobial berdasarkan uji
sensititas bakteri
Treatment antimicrobial selama
9;O hari
%engatasi penyakit primer
!ultur bakteri pada urin setelah
terapi
-o5i# *ephrosis
)angguan degenerasi pada tubulus
ginjal
0tiologi
-o5in&
%etal -mercury, arsenic,
cadmium, selenium, copper.
Antibiotik seperti
aminoglikosida, o(erdosis
neomycin dan gentamycin pada
pedet, daily dosing long acting
o4ytetracycline, tetracycline,
sulfonamide
2itamin !R dan D< pada kuda
"A5D -'henylbutaone dan
Fluni4in meglumine.
Thiabendaole
%ikotoksin -ochrato4in, citrinin,
fumonisin.
Penggunaan anti1ioti#&
#(erdosis
Dosis tepat, tetapi he1an
mengalami dehidrasi,
hipo(olemik, perfusi renal
menurun
Gejala klinis&
"on spesik
Depresi, anoreksia, recumbency
'embesaran ginjal sebelah kiri
-
8/19/2019 Rangkuman PII
20/35
Patologi klinik dan diagnosis
ejarah
$B?, 6B?, 'roteinuria, granular
casts pada urinalysis
Aotemia
Biopsi ginjal
-reatment
Terapi penyakit primer
Terapi mengembalikan fungsi
ginjal
'enghentian penggunaan
nephroto4ic drug
SISTEM RESPIRASI I
Drh. Arfan
ISTILA2-ISTILA2
2i&ia* berkurangnya suplai oksigen
pada jaringan2i&e"ia* berkurangnya kadar oksigen
dalam darah
2i&era&nia* tingginya kadar 3?0 dalam
20&er&nea* darah
P/0&nea* tingginya laju pernafasan
Ta$h0&nea* tingginya laju pernafasan,
konsekuensi nafas menjadi dangkal,
meningkatnya ventilasi, meningkatnya
kedalaman pernafasanuntuk memenuhi
metabolisme
Re&ira!r0 ,ai/re* ketidakmampuan
he%an menjaga oksigenasi dan karbon
dioksida darah arterial pada kisaran normal
E&i!ai* keluarnya darah dari hidung
(mimisan) berasal dari saluran pernafasan
bagian atas maupun ba%ah
2e"&!0i* mengeluarkan dahak berupa
darah berasal dari saluran pernafasan bagian
ba%ah
Ge3a/a U"" Pen0ai! Re&irai
• "bnormalitas dari laju, kedalaman
dan mudah8tidaknya pernafasan
• >ethargic, e1ercise intolerance• +ostur tidak normal
• 'uara paru-paru tidak normal• 'uara pernafasan tidak normal
•
Batuk • 3yanosis
• >eleran pada hidung• 4pistaksis dan hemoptysis
iri $iri &en0ai! &ernafaan 0ang
"en0e'a'an d0&nea a!a e4er$ie
in!/eran$e
• loodingalveoli dengan
inflammatory cell dan atau cairan
kaya protein (pneumonia danedema pulmo)
• "teletaksis (kolapsnya alveoli dan
saluran pernafasan yang kecil) (efusi
pleura, hemothora1,
hydrothora1,chylothora1,pneumothor
a1, pyothora1, terlalu lama rebah
pada he%an besar, hernia
diafragmatika• 'aluran nafas tersumbat (obstruksi
nasal, obstruksi pharing, obstruksi bronchial, bronchoconstriction,
obstruksi bronchiolar)• +enyakitcardiovascular(menyebabka
ngangguan perfusi yang cukup
padajaringan dan termasuk paru-
paru+enyakit jantung (heart failure)
-
8/19/2019 Rangkuman PII
21/35
• +enyakit pada darah (gangguan
pengangkutan oksigen: anemia,
methemoglobinemia)• +enyakit pada syaraf (penyakit
syaraf yang menekan fungsi
respirasi)• +aralysis dari otot pernafasan
(tick paralysis, botulism,
spamus tetanik, strychnine
to1icosis)
• +aralysis dari pusat
pernafasan (keracunan
nicotine sulfat, depresi pusat
syaraf)
• 'timulus dari pusat
pernafasan8neurogenic
dyspnea (stimulus dari lesi
atau obat-obatan tertentu)
• +enyakit musculoskeletal• +enyakit otot
• .elelahan• &rauma
• 'tatus sistemik umum• yeri
$yperthermia
acidosis+osture abnormal
• &idak rekumbensi kecuali tahap
terminal
• Berdiri dengan kepala dan leher lebih
rendah dan dijulurkan ke depan
• ?pen mouth breathing kecuali kuda• 'api dengan gangguan respirasi berat
dan open mouth breathing @
drolling saliva dalam jumlah banyak
• Berdiri dengan bahu abduksi
• $e%an malas bergerak
Sara nafa a'nr"a/
• sekresi dan eksudat pada saluran
nafas
asio inspirasi:ekspirasi / :,0>aju afas
• 'api de%asa A-A per menit• +edet 0
-
8/19/2019 Rangkuman PII
22/35
&erjadi ketika menurunnya perpindahan
oksigen dari alveolar menuju sel darah
merah
• Gangguan difusi karena jarak antara
alveolar meningkat: edema pulmo• Menurunnya area permukaan untuk
terjadi difusi: ateletaksis, emboli
pulmo• Menurunnya %aktu transit dari sel
darah merah: pada saat e1ercise berat
>o% =nspired ?1ygen &ension
• &erjadi secara alami: he%an berada
pada ketinggian yang tinggi
• &erjadi pada saat anestesi
menggunakan anastesi gas: ventilator
cacat8rusak $ipoksia "nemik
$ipoksia yang terjadi karena defisiensi
hemoglobin per unit volume darah (anemia)• +enurunan konsentrasi hemoglobin
dalam darah
• Gangguan hemoglobin oleh pigmen
seperti methemoglobin atau carbo1y-
hemoglobin: keracunan nitrat$ipoksia sirkulasi
$ipoksia yang terjadi karena
ketidakcukupan pengantaran oksigen ke
jaringan yang disebabkan ketidakcukupan
perfusi darah ke jaringan
• +ada kondisi penurunan cardiac
output: congestive heart failure,
hypovolemic shock $istoto1ic ano1ia
• &erjadi ketika penghantaran oksigen
ke jaringan normal tetapi jaringan
tidak mampu menggunakan oksigen
pada keracunan cyanida
"kibat dari hipoksia :
NS dan an!ng sensitif terhadap
hipoksia, hilangnya ke%aspadaan hingga
coma dan mati
an!ng berkurangnya kekuatan dan
efisiensi kontraksi (gangguan kontraksi
myocardium) dan lebih peka terhadap
arrhythmia
Rena/ fungsi renal menurun selama
hipoksia (medulla renal paling sensitif)
Ga!rin!e!ina/ peristaltik menurun, nyeri
abdominal, distensi abdominal (akumulasi
gas dan cairan)
2e&argangguan kinerja hepar: menurunnyaglukosa darah, meningkatnya aktifitas en2im
hati pada serum
Meani"e "&enai re&ira!r0
inffi$ien$0
anga &ende
&ekanan oksigen pada arterial turun
kemudian terjadi timulus pusat
respirasi pada medullaoblongata ,'eningkatan cardiac output
-laju dan kekuatan kontraksi. dan
!ontraksi spleen -lien.• 'eningkatan blood (olume• 'eningkatan hemoglobi
anga &an3ang
&ekanan oksigen pada arterial8 penghantaran
oksigen kejaringanC
'ekresi eritropoietin D
• +roduksi eritrosit pada bone marro%
D
• .onsentrasi hemoglobin D
+eningkatan kapasitas darah mengangkut
oksigen
-
8/19/2019 Rangkuman PII
23/35
Prini& !rea!"en! dan &engenda/ian
&en0ai! a/ran &ernafaan
• Me"a!ian $&n0a igenai
&ada darah dan erei dari
ar'n diida
• Meredakan inflamasi pada pulmo
• Mengobati secara efektif penyebab
infeksi saluran pernafasan
• Meredakan bronchoconstriction
• 'upportif untuk meminimalkan
kebutuhan transport gas
S!i"/ re&irai
espiratory stimulant seperti do1apram,
picroto1in, lepta2ol (metra2ol), nikethamide
(coramine), caffeine dan amphetamine sulfat
tidak direkomendasikan untuk he%an
dengan hipoksia karena penyakit pernafasan
Meningkatkan kebutuhan oksigen
Memperparah kebutuhan oksigen
Re&ira!r0 ,ai/re
&erminal stage of respiratory insufficiency"ktifitas pusat respirasi hilang pada kondisi
pergerakan otot respirasi
menghilangDyspneic, 'aralytic,
tachypneic
Tera&i an!i inf/a"ai
Tera&i an!i"ir'ia/
'eleksi antimicrobial berdasarkan• 4fektif terhadap agen causative
• #apat mencapai konsentrasi
terapeutik pada paru-paru
• Mudah pemberiannya• Murah
• "man untuk he%an konsumsi
manusia
Metode +emberian
• ?ral
• +arenteral ('3, =M, =!)
•
=nhalasi3ontoh antimicrobial untuk penyakit pada
paru-paru• Macrolide(a2ithromycin,erythromyci
n, clarithromycin)• &riamilide (tulathromycin)
• luroEuinolone (danoflo1acin,
enroflo1acin)
• "ntibiotik B-lactam (+enicilin,
ceftiofur)
Bronchodilatator
3ontoh obat-obatan bronchodilatator
• Beta 0 agonist (3lenbuterol,
albuterol8salbutamol, terbutaline)
• +arasypatholytic (ipratropium,
atropine)
-
8/19/2019 Rangkuman PII
24/35
• Methyl1anthines (aminophylline,
theophylline)
?bat-obatan mucolytics, mucokinetic dan
antitussive
• Mucokineticobat lain seperti beta-
adrenergic agonist
• Mocolytics: bromhe1ine• "ntitussive: butorphanol, codeine,
diphenhydramine
+era%atan he%an secara umum• $e%an dikondisikan aktivitas secara
minimal• 'tress lingkungan di minimalkan
•
>ingkungan nyaman, ventilasi baik, bedding baik dan kering
• "ir dan pakan selalu tersedia, hindari
pakan yang berdebu
Pengenda/ian &en0ai! Re&irai
Pen0ai! re&irai &ada !erna
.ombinasi dari
• "gen infeksius
• aktor predisposisi:
• 3uaca buruk
• 'tress penyapihan• &ransportasi• !entilasi kandang buruk
Pen$egahan dan &engenda/ian*
• Meminimalisir paparan agen
infeksius
• Memaksimalkan pertahanan innate
(ba%aan) melalui nutrisi,
perkandangan dan animal %elfare• Memaksimalkan pertahanan adaptive
melalui program vaksinasi• Memisahkan he%an yang terinfeksi
• #esinfeksi secara berlanjut• +engendalian debu
Pen0ai! &ada Par-ParKnge!i &ada
P/"
ETIOLOGI
.ongesti pulmo primer
• &ahap a%al proses pneumonia• =nhalasi asap dan uap
• eaksi anafilaksis• .uda balap pada perdarahan pulmo
karena e1ercise.ongesti pulmo sekunder
• 3ongestive heart failure
4dema pulmo
• "nafilaksis akut• +neumonia akut (pasteurella
heamolytica)• 'epsis gram negative
• 3ongestive heart failure• =nhalasi asap atau gas dari feses
• 4dema pulmo yang terinduksi
e1ercise (.uda)• =nto1icasi #o1ycycline pada pedet• 3lostridium perfringens
Pa!genea
Ge3a/a /ini !ergan!ng dari dera3a!
e&arahan• .edalaman respirasi meningkat
• #yspnea
• .epala menjulur kedepan
(ekstended)• ostril ber%arna merah
• Bernafas melalui mulut
-
8/19/2019 Rangkuman PII
25/35
• Gerakan thora1 dan abdomen terlihat
jelas saat inspirasi dan ekspirasi
• .aki depan dilebarkan, bahu
abduksi, kepala lebih rendah
• >aju respirasi, laju pulsus meningkat
• .ongesti pulmo @ suara keras, tidak ada suara crackles
• 4dema pulmo @ suara keras, ada
suara crackles pada ventral dari
pulmo
• Batuk
+4M4=.'"" >"B?"&?=M• +emeriksaan darah rutin
• +emeriksaan bakteriologis dari nasal
s%abs
Te"an Pa$a Ma!i
* 4dema +ulmo
Mar&i*
+embengkakan, kehilangan elastisitas,
ditekan melekuk, lebih pucat
Mir&i*
"kumulasi cairan pada alveoli dan parenkim
pulmo
0*.ongesti +ulmo
Mar&i*
Ber%arna merah gelap, bidang irisan
meneteskan darah
Mir&i*
.apiler pulmo membesar, transudasi,
hemorrhagi
&4"&M4&
• .oreksi penyebab primer • &ekanan prelod dikurangi
(furosemide)• +erbaikan kontraktilitas jantung
(digo1in)• &ekanan afterload dikurangi (arterial
vasodilatator)
• +lasma oncotic pressure dapat
ditingkatkan (infus plasma8synthetic
colloid)• &erapi cairan dilakukan secara hati-
hati tidak berlebih
• &erapi oksigen apabila hipoksia
E"&h0e"a P/"n" (P/"nar0
E"&h0e"a)
+embesaran paru-paru disebabkan
oleh distensi yang berlebihan dari alveoli
dengan ruptur dinding alveolar (gas bisa
masuk ke area interstitial) ditandai dengan
dyspnea, hyperpnea, e1ercise intolerance,dan ekspirasi yang dipaksakan*
4&=?>?G=
'"+=:• "cute interstitial +neumonia• +arasitic pneumonia
• +erforasi dari paru-paru oleh benda
asing (reticuloperitonitis)• ungus• +ulmonary abses
.uda:• Bronchiolitis (infeksi virus)
'emua 'pesies:
• 4fek sekunder dari
bronchopneumonia
• .erusakan jaringan secara akut
(menghirup bau tertentu)• .eracunan gas chlorine
+"&?G44'='
Gangguan pertukaran oksigen antara
alveolar dan kapiler pembuluh darah"no1ia, hipercapnia'olypnea,Dyspnea,
Tachypnea?onsolidasi/hepatisasi
pulmo 0ksudat inIamasi uara
crackles dan 1heeing'erluasan
-
8/19/2019 Rangkuman PII
26/35
pneumonia -pleuritis, pleuro9
pneumonia, pleural eusion, nyeri
pada dada. afas berbau busuk
&4M" .>=='
• 4kspiratory dyspnea, dengan grunt
saat ekspirasi
• 3rackling sound saat auskultasi• Bernafas dengan mulut terbuka
• +ulmonary emphysema sering tidak
terdeteksi secara klinis
+4M4=.'"" >"B?"&?=M
• $ipoksemia, hipercapnia• 3ompensatory polisitemia
• >eukositosis dengan left shift
•
+emeriksaan cacing paru-paru
• Banyak eosinophil bila berasal
karena alergi
&4M" +"'3" M"&=
Makroskopik:
• +ulmo membesar, ber%arna pucat
• "da bekas tulang rusuk pada pulmo
• 'epta interalveolar membesar berisi
udara
•
Mungkin ada tanda 3ongestive heartfailure
&reatmen
• &idak ada treatment spesifik • &reatment penyebab primer
• &erapi oksigen• "ntihistamin, corticosteroid,atropin
SISTEM RESPIRASI II
PNEUMONIA
=nflamasi pada parenkim pulmo biasanya
disertai inflamasi pada bronchioles dan
sering terjadi pleuritis
4&=?>?G=
ute =nfeksi
• Bronchogenic (inhalasi)
$aematogenous (darah)
'"+=
• Bakteri: M. haemolytica
(Pasteurellahaemolytica),
Pasteurella multocida, Histophilus
somnus, Chlamydia spp,
treptococcus spp., !ctinomyces
pyo"enes, Mycoplasma spp.,
#lebsiella pneumonia, M.
tuberculosis
• !irus: Parainfluen$a%&, adenovirus%
', %, %&, rhinovirus, bovine
respiratory syncytial virus (iral
*nterstitial Pneumonia), bovine
herpes virus%' (*+)• +arasit: migrasi larva ascaris,
Dyctocaulus viviparous (lung%orm)
• 5amur: Mortierella -olfii (Mycotic
pneumonia)
."MB=G #" #?MB"• Bakteri: +neumonic pasteurellosis
(Manheimia dan +asteurella),
Mycoplasmaspp* 3orynebacterium
pseudotuberculosis, 'treptococcus
spp*,3halmydia spp*, +seudomonas
pseudomallei (melioidosis)• !irus: ?vine herpes virus-0,
"denovirus, espiratory 'ynctial
!irus, eovirus, +arainfluen2a-,
etrovirus, 3ontagius 4chtyma !irus
• +arasit: >ung%orm (#icyocaulus
filarial),
.#"• Bakteri:alpha-hemolytic
streptococcus, pasteurella spp*,
4*coli, 4nterobacter spp*,
Bacteriodes spp*, usobacterium
spp*, 3lostridium spp*
• !irus: "denovirus, $erpes !irus -,
4Euine =nfluen2a !irus, 4Euine !iral
hinopneumonitis
-
8/19/2019 Rangkuman PII
27/35
• +arasit: Migrasi larva +arascaris
eEuorum, #ictyocaulus arnfieldi,
pulmonary $ydatidosis• 5amur: 4mmonsia crescens
(adiaspiramycosis)
• +enyebab lain: e1ercise berat padasuhu dingin
".&? +4#='+?'='=• Masa penyapihan
• &ransportasi jarak jauh sapi potong
menuju feedlot
• proses perjalanan dan pada saat
berada pada pasar he%an
• &ransportasi kuda melebihi A=='
• afas dangkal dan cepat• #yspnea
• +olypnea• Batuk
•>eleran hidung
• Bau nafas (odor)
• Bacterial bronchopneumonia akut :
toksemia, anoreksia, depresi,
tachycardia, malas berbaring* &ahap
lanjut: dyspnea berat dengan
e1piratory grunt
• Bacterial bronchopneumonia kronis:
toksemia kronis, bulu kusam dan
kasar, kurus-kering, respirasi dan laju
jantung diatas normal, moderate
persistent fever
• !iral interstitial pneumonia: demam,
anoreksia, severe respiratory distress,
gagal merespon terapi dan mati
dalam beberapa hari
+"&?G44'"
+4M4=.'"" "#=?>?G=
• ltrasonography• adiography
+4M4=.'"" M=.?B=?>?G=
• 'ekresi dan eksudat saluran respirasi+4M4=.'"" +"&?>?G= .>=='
• &horacocentesis
• $ematologi• 'erologi
-
8/19/2019 Rangkuman PII
28/35
&4M" +"'3"M"&=
%rn$h&ne"nia: adanya eksudat
serofibrinous atau purulent pada bronchiole,
kongesti lobular atau hepatisasi
%rn$h&ne"nia rni: consolidasi,
fibrosis, interstitial emphysema, abses
pulmo, bronchi berisi eksudat
Pne"nia in!er!i!ia/* bronchioli bersih,
pulmo yang terinfeksi mengecil, ber%arna
merah gelap, tampak granular, penebalan
pada septa interlobular
&4"+=Berdasar:
• #iagnosa sementara
• espon dari pengobatan sebelumnya
• $asil uji sensitivitas antibiotik
.4G"G">" &4"+=• +enyakit sudah melanjut
• "danya abses pulmo dan pleuritis• esistensi bakteri
• .etidakcukupan dosis
• "danya lesi lain yang tidak respon
terhadap antimikrobial
PEN+AKIT INTERNA VETERINER I
(PEN+AKIT INTERNA IN,EKSIUS)
+rof*#r*+rati%i &s, M'
• 'ynopsis +enyakit infeksi
*.elompok jenis penyakit yang
umum di temukan
• 0*#isebabkan oleh berbagai mo
pathogen berbeda : virus,
3hlamydia, rickettsia, mycoplasma,
spirochete, bacteria, fungus, proto2oa
and helminth
• * Menular dan menyebabkan
kondisi epidemic
• =nfectious disease
( penyakit epidemik, penyakit
menular)
*Merupakan kelompok pengobatan
klinik
• 0*'ebagian dari internal medicine
• *Mempelajari kejadian reguler dan
perkembangan penyakit infeksidan
• ;*Meliputi etiology, pathogenesis,
pathology, clinical manifestation dan
methods of diagnosis, treatment dan
preventif penyakit infesius*• A*Melakukan tindakan kontrol
penyebaran penyakit pada populasi
• *+enyakit infeksi berkaitan dengan
biology, immunology,
parasitological, epidemiology,
pediatrics
• =nfeksi dan =mmunitas
-
8/19/2019 Rangkuman PII
29/35
• Manifestations of infectious process
(=nfection spectrum)
• 3ontoh simptom
1."naemia atau gangguan darah
yang lain
•5.3hronic vomites atau diarea
• 6*3omplicated pancreas disease
• 7*Gangguan nafas atau batuk
berkepanjangan
• 8.+enyakit endokrinal
• 9.+enyakit infeksi
• :.Gangguan liver
• ;*n e1plained %eight loss
•
-
8/19/2019 Rangkuman PII
30/35
• espiratory +roblems
• rinary 3alculi
kembung, urolithiasis, calculosis,
batu ginjal
• 'akit mulut
ecthyma menular, infeksi kulit
pustular mudah menular, mulutnya
berkeropeng, dll
•
'crapieGoal is to eradicate by 0
-
8/19/2019 Rangkuman PII
31/35
• 4ndometritis adalah peradangan
(inflamasi) yang hanya melibatkan
jaringan kelenjar endometrium
• 'ebagian besar kasus metritis dan
endometritis yang dimulai pada
periode dari melahirkan hingga saat
rahim kembali ke ukuran normal
(selama proses involusi ;0-;9 hari)*
• "dalah penting bah%a kebersihan
yang optimal dan manajemen
sanitasi diikuti selama periode
involusi untuk meminimalkan risiko
infeksi* =nvolusi lancar ;
-
8/19/2019 Rangkuman PII
32/35
• .onsentrasi dan beberapa kali obat
ini digunakan*
• +aparan seluruh endometrium,
serviks, dan vagina obat
Da"&a !erhada& Re&rdi
• =nvolusi uterus (uterus kembali ke
kondisi sebelum bunting) menjadi
tertunda
• &erlalu lamanya days open (rentan
%aktu antara bunting dan pertama di
=B
• Menurunnya tingkat fertilisasi
• +enurunan performa reproduksi
secara menyeluruh
Ta"'ahan a3a
+erbedaan 'iklus eproduksi dan +roduksi
RANGKUMAN PII > %RUELLOSIS
(drh. 2er)
#hat is $rucellosis%&apa
$rucellosis itu%
- 'enyakit menular, oonosis3
- %enyerang paa ternak -ruminan.,bison, dan babi3
- 'enyakit dgn )! yang menciri
yaitu abortus, aau biasa disebut
BangNs Disease3
- 'ada jantan pembengkakakn
skrotum, namun jarang terjadi3
- 'ada manusia, )! yg muncul adl
demam undulant karena adanya
demam intermitten yang parah
atau %alta Fe(er, karena
ditemukan pertama kali di 'ulau
%alta3
'o( serious is
$rucellosis%&se)erapa serius
$rucellosisi itu%
- Dgn tjdnya kerusakan akibat
adanya infeksi pd han, akan
menurunkan prod3 usu,
penurunan BB, penurunan jumlah
keturunan, infertil, kelemasan3
- ?epat menyebar dan dapat
menyebar ke manusia yg bkin
malah lbh parah3
- menciri pd usia kebuntingan Pbln
krna pd usia kebuntingan tsb,
plasenta sdh benar< terlihat ada
shg Brucella spp. muncul dgn
predileksi di
'lasentamenyebabkan $etensi
'lasentaU%etritis yg parah yang
disertai pula dgn 'yometra3 hgga
menyebabkan BB dan nafsu mkn
G3
#hat are the signs o*
)rucellosis%&apa tan+a +r
$rucellosis%
- Abortus atau bs partus tp fetus
mengalami kelemahan3
-
8/19/2019 Rangkuman PII
33/35
- 'rod3 susuG krna adanya perub3
'eriode laktasi krna adanya
abortusChambatan konsepsi3
- Tdk semua ternak )!nya langsung
abortus, tp biasanya abortusnya
antara P9 bln kebuntingan3
- 'enurunan tingkat fertilisasi dgn
adanya tingkat konsepsi,
pera1atan setelah partus dgn
adanya infeksi pd uterus yg
mangalami pembesaran, arthritic
joints3
'o( is )rucellosis sprea+% &
gimana )rucelosis )s n,e)ar%
- Tertrasnmisi dr direct infection dgn
he1an terinfeksi/lingkunagn yg
tercemarabortus fetusnya,
membran placenta
membesarCberisi cairan,
discharge pd daerah sal3
$eproduksi -infeksi bakteri
Brucella bnyk.3
- api yg suka menjilat sal3
$eproduksi dr sapi lain
tertelan mengkontaminasi
pakan/minum ke he1an lain3
- ?arier dr induk terinfeksi ke anak3
- Adanya sapi hasil replacement yg
terinfeksi3
- 5nteraksi he1an liar atau he1an
yang terinfeksi dari campuran
kelompok ternak
-ehatCsakit.positif sakit
Brucellosis3
#hat is the )asic approach to
era+ication%
- Test pada ternak dan menyembelih
ternak yg terinfeksi
- 5dentikasi jalur penjulaan dr
ternak, sur(iellance untuk
mendapatkan ternak yg terinfeksi,
in(estigasi ternak, dan pemberian
(aksinasi replacement ternak pada
daerah yg memiliki tingkat resiko
yg tinggi3
$agaimana $rucellosis -ing Test
$-T/ +apat )ekerja%
- 'rosedur B$T dapat dilakukan
dengan pengamatan pada
kelompok sapi perah secara
cepatCekonomis3
- usu atau !rim dari setiap sapi tsb
disatukan dan sampel diambil
untuk test3
- Dalam suspensi yg kotor tsb,
ditambahkan dengan bakteri
Brucella yg mati dgn jumlah yg
sdkit3
- *ika salah satu susu brasal dari
he1an yg terinfeksi, makan akan
muncul bentukan cincin ber1arna
kebiru9biruan pada bagian garis
!rim pada permukaannya3
$erapa lam amasa inku)asi
)rucelosis%
- %asa inkubasinya berdasarkan
inter(al 1aktu antara paparan
sampai pada dosis infeksi pada
-
8/19/2019 Rangkuman PII
34/35
organisme dan sampai pertama
kali muncul )!3
- Di sapi, bison, dan ka1an
-
8/19/2019 Rangkuman PII
35/35
%AAF WA $A")!+%A""WA
BA"WA! BA")0T DA" $5B0T
%AAF *+)A !A&A+ )A
*0&A,0%A")AAAAT '55
BW T0A% '55