refrat jenis kontras

28
Jenis-Jenis Kontras Yang Dipergunakan Untuk Pemeriksaan BNO, TRAKTUS URINARIUS, CT-SCAN KEPALA, ABDOMEN, dan PEMERIKSAAN MRI A.BAHAN KONTRAS RADIOGRAFI Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik. Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya attenuasi sinar-X (Bahan kontras positif) yang akan dibahas lebih luas disini atau menurunkan daya attenuasi sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan dasar udara atau gas). Selain itu bahan kontras juga digunakan dalam pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging), namun metode ini tidak didasarkan pada sinar-X tetapi mengubah sifat-sifat

Upload: eden-abdula

Post on 27-Oct-2015

183 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

referat rad

TRANSCRIPT

Page 1: REFRAT jenis kontras

Jenis-Jenis Kontras Yang Dipergunakan Untuk Pemeriksaan BNO, TRAKTUS

URINARIUS, CT-SCAN KEPALA, ABDOMEN, dan PEMERIKSAAN MRI

A. BAHAN KONTRAS RADIOGRAFI

Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan

visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik.

Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya attenuasi

sinar-X (Bahan kontras positif) yang akan dibahas lebih luas disini atau menurunkan daya

attenuasi sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan dasar udara atau gas). Selain itu

bahan kontras juga digunakan dalam pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging),

namun metode ini tidak didasarkan pada sinar-X tetapi mengubah sifat-sifat magnetic dari

inti hidrogen yang menyerap bahan kontras tersebut. Bahan kontras MRI dengan sifat

demikian adalah Gadolinium.

B. Jalur Pemberian Media Kontras

1. Pemberian Media Kontras per oral (barium meal)

Yakni pemberian media kontras per oral atau melalui mulut pasien dengan cara

meminum atau menelen media kontras, umumnya media kontras barium sulfat.

Page 2: REFRAT jenis kontras

2. Pemberian Media Kontras per anal (barium enema untuk usus besar & usus

halus)

Yakni pemberian media kontras melalui dubur atau anus dalam bentuk media kontras

dimasukan melalui dubur layaknya enema dengan bantuan rectal kateter.

3. Pemberian Media Kontras intravascular (umumnya media kontras iodium)

Yakni pemberian media kontras melalui injeksi intra vascular (i.v), biasanya bahan

kontras yang berbasis iodium

4. Pemberian Media Kontras intra arterial, intrathecal (tulang belakang) dan

intraabdominally (hampir pada seluruh rongga tubuh atau ruang yang

potensial)

Pemberian media kontras melalui injeksi intra arteri (i.a) dan lain sebagainya

disesuaikan dengan objek yang akan diperiksa atau ruang yang potensial untuk

memasukan media kontras.

C. Syarat & Kegunaan Media Kontras

Atom berukuran besar, sehingga mampu menyerap sinar-x

Berbentuk cairan, sehingga mampu mengisi rongga tubuh

o Adapun Kegunaan Dari Media Kontras :

Visualisasi saluran kemih (ginjal, vesika & saluran kemih)

Visualisasi pembuluh darah (anggota badan, otak, jantung,

ginjal)

Visualisasi saluran empedu (kandung dan saluran empedu)

Visualisasi saluran cerna (lambung dan usus)

Page 3: REFRAT jenis kontras

D. Klasifikasi Media Kontras

1. Berdasarkan Kemampuan Menyerap Sinar-X

Secara umum media kontras dibedakan menjadi dua yakni media kontras positif dan

media kontras negatif. Bahan kontras yang dipakai pada pencitraan dengan sinar-X

untuk meningkatkan daya attenuasi sinar-X atau bahan kontras positif yakni media

kontras yang memberikan efek gambaran opaque (putih) karena daya serap radiasi

yang tinggi dalam citra radiografi, sedangkan media kontras yang digunakan untuk

menurunkan daya attenuasi sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan dasar

udara atau gas) adalah media kontras yang digunakan untuk memberikan efek

gambaran lucen (hitam) karena daya serap radiasinya yang rendah dalam citra

radiografi. Selain itu bahan kontras juga digunakan dalam pemeriksaan MRI

(Magnetic Resonance Imaging), namun metode ini tidak didasarkan pada sinar-X

tetapi mengubah sifat-sifat magnetic dari inti hidrogen yang menyerap bahan kontras

tersebut. Bahan kontras MRI dengan sifat demikian adalah Gadolinium.

Ada dua jenis bahan baku dasar dari bahan kontras positif yang digunakan dalam

pemeriksaan dengan sinar-X yaitu barium dan iodium. Sebuah tipe bahan kontras lain

yang sudah lama adalah Thorotrast dengan senyawa dasar thorium dioksida, tapi

penggunaannya telah dihentikan karena terbukti bersifat karsinogen.

2. Media Kontras Non – Iodinated/tidak mengandung yodium (Barium sulfat).

Bahan kontras barium sulfat, berbentuk bubuk putih yang tidak larut. Bubuk ini

dicampur dengan air dan beberapa komponen tambahan lainnya untuk membuat

campuran bahan kontras. Bahan ini umumnya hanya digunakan pada saluran

Page 4: REFRAT jenis kontras

pencernaan; biasanya ditelan atau diberikan sebagai enema. Setelah pemeriksaan,

bahan ini akan keluar dari tubuh bersama dengan feces.

Adapun ciri-cirinya :

1. Contoh (BaSO4O) garam tidak larut air

2. Menggunakan stabilizer à mencegah suspense terurai

3. Ditambahkan zat perasa (oral)

4. Dapat secara oral atau rectal (enema)

5. Ekskresi via feses

Media Kontras BaSO4

Media kontras positif (opaque) yang umum dipergunakan untuk menunjukkan

sistem gastrointestinal.

Bentuk BaSO4 berbentuk powder (serbuk) putih, substansi yang berbentuk

kapur. Tekstur Dan Rasa Barium sulfat seperti segelas susu kental atau

milkshake yang cair. Bubuk barium sulfat homogen, sangat lembut, dan

berwarna putih– sangat mirip dengan susu. Serbuk atau bubuk barium sulfat

sebaiknya disimpan pada suhu ruangan (disarankan 25ºC).

Page 5: REFRAT jenis kontras

Media kontras barium sulfat mempunyai beberapa sifat khas yaitu :

1. Tidak larut dalam air.

2. Dalam penggunaanya selalu dicampur dengan air agar lebih mudah dicerna

pasien.

3. Saat dicampur dengan air, dia menyebabkan rasa tidak enak seperti

mengendap dan lengket pada dinding atau lumen organ tubuh dalam.

4. Saat ini, telah banyak dikembangkan barium sulfat yang lebih baik terutama

dari segi rasa.

5. Merupakan bahan kimia, dan apabila terkontaminasi barium karbonat dapat

menjadi sangat beracun.

6. Barium sulfat yang dapat larut dalam air masih belum dikembangkan, tetapi

hal ini sangatlah penting untuk dilakukan. Walau belum ada / blm

dikembangkannya barium sulfat yang larut dalam air, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan saat kita memilih komposisi barium sulfat :

Cara Pakai

Media kontras BaSO4 biasanya dikonsumsi dengan cara :

1. Oral (BaSO4 ditelan melalui mulut)

2. Enema (BaSO4 dimasukkan melelui anus)

Efek Samping

Umumnya efek samping yang paling sering terjadi adalah mual dan diare.

Biasanya dirasakan setelah 15 menit konsumsi BaSO4. Diare dan mual

mungkin terjadi sampai sehari setelah pemeriksaan dilakukan. Tetapi dengan

Page 6: REFRAT jenis kontras

melakukan pengaturan makan secara normal, hal tersebut dapat

diminimalisasi. Efek samping yang mungkin terjadi yang sifatnya jarang

adalah sakit kepala.

3. Media Kontras Iodinated (mengandung yodium)

Bahan kontras iodium bisa terikat pada senyawa organik (non-ionik) atau sebuah

senyawa ionic. Bahan-bahan ionic dibuat pertama kali dan masih banyak digunakan

dengan tergantung pada pemeriksaan yang dimaksudkan. Bahan-bahan ionic

memiliki profil efek samping yang lebih buruk. Senyawa-senyawa organik memiliki

efek samping yang lebih sedikit karena tidak berdisosiasi dengan molekul-molekul

komponen. Banyak dari efek samping yang diakibatkan oleh larutan hyperosmolar

yang diinjeksikan, yaitu zat-zat ini membawa lebih banyak atom iodine per molekul.

Semakin banyak iodine, maka daya attenuasi sinar-X bertambah. Ada banyak

molekul yang berbeda. Media kontras yang berbasis iodium dapat larut dalam air dan

tidak berbahaya bagi tubuh. Bahan-bahan kontras ini banyak dijual sebagai larutan

cair jernih yang tidak berwarna. Konsentrasinya biasanya dinyatakan dalam mg I/ml.

Bahan kontras teriodinasi modern bisa digunakan hampir di semua bagian tubuh.

Kebanyakan diantaranya digunakan secara intravenous, tapi untuk berbagai tujuan

juga bisa digunakan secara intraarterial, intrathecal (tulang belakang) dan

intraabdominally – hampir pada seluruh rongga tubuh atau ruang yang potensial.

Page 7: REFRAT jenis kontras

Adapun pembagiannya :

Mengandung minyak (oily iodinated CM)

Vehikel berupa minyak tumbuhan (poppy seed)

Digunakan untuk Arthrografi, HSG, Limfografi, Fistulografi, Mielografi

Kekurangan :

o Eliminasi dalam tubuh sangat lambat, butuh waktu lama

o Dapat mengakibatkan peradangan meanings (mielografi)

o Dapat mengakibatkan emboli pulmoner (limfografi)

o Harus segera dihilangkan setelah tindakan diagnostic selesai dilakukan

Tidak larut air (Water-insoluble CM)

Digunakan secara oral, diserap melalui usus

Contoh : golongan phtalein

o Tetragnost

o Derivat atophane

o Derivat asam cinnamic

o CM derivate aromatictriiodinated

o CM derivate heterosiklik triiodinated

Page 8: REFRAT jenis kontras

Larut air (Water soluble CM)

Kontras Iodium yang larut dalam air dibedakan menjadi 4 yaitu :

Monomer ionic

Biasa digunakan dalam oral cholegrafi (Iopodote, Iocetamic acid,

dll), dan Uro/angiografi (Iothalamate, diatrizoat, Ioxithalamat,

ioglicic Acid, Iodamic acid).

Monomer nonionic

Biasa digunakan dalam uro/angiografi (seperti iopamidol, Iohexol,

Iopramide, Ioversol, Iopentol).

Dimer ionic

Biasa digunakan dalam i.v cholegrafi (Iodipamic Acid, iodoxamid

acid, Iotroxic acid) dan Angiografi ( Ioglaxic Acid).

Dimer nonionic

Biasa digunakan untuk pemeriksaan myelografi (seperti Iotrolan).

Komposisi Media Kontras Yang Perlu Diperhatikan Pada Media Kontras

Intravaskular.

Osmolalitas

Yang dimaksud osmolalitas adalah tekanan osmotic yang didapat pada partikel yang

dilarutkan dalam sebuah larutan tertentu. Semakin tinggi tekanan osmotic, maka

semakin buruk tingkat toleransi suatu media kontras dalam tubuh, sebaliknya semakin

mendekati tekanan osmotic darah ( 300 mOsm/Kg ) suatu kontras media semakin

baik toleransinya.

Page 9: REFRAT jenis kontras

Secara klinis pengaruh osmolalitas adalah :

-          Rasa panas, tidak nyaman, nyeri

-          Kerusakan pada pertahanan otak

-          Kerusakan ginjal

-          Gangguan keseimbangan elektrolit pada anak-anak

Molekul Iodium

Semakin tinggi jumlah molekul iodium yang dikandung oleh media kontras, makin

tinggi kontras/opasitas image yang dihasilkan.

Protein Binding

Semakin tinggi daya ikat suatu bahan media kontras terhadap jaringan atau sel tubuh

(protein) semakin tinggi chemotoxicity atau daya racun bahan media kotras tersebut

(lama bertahan dalam tubuh).

Kekentalan / viscositas

Semakin tinggi viskositas suatu media kontras, semakin lama proses penyuntikan

yang dilakukan, semakin sakit..

Histamin Release

Menunjukkan tingkat kepekaan/penolakan tubuh terhadap benda asing yang masuk.

Semakin tinggi tingkat histamine release oleh suatu media kontras semakin tinggi

tingkat alergi pada pasien.

E. BNO

BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda yang merupakan kependekan

dari Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal, Overzicht =

Page 10: REFRAT jenis kontras

Penelitian). Dalam bahasa Inggris, BNO disebut juga KUB (Kidney Ureter Blass).

Jadi, pengertian BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk

mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya pada sistem urinaria.

1. Kegunaan foto BNO

a. Mendeteksi penyakit pada sistem urinaria, misalnya batu ginjal (pada foto rontgen,

batu ginjal akan terlihat opaque (putih)).

b. Sebagai plain photo (foto pendahuluan) pada rangkaian pemeriksaan BNO IVP.

2. BNO IVP

IVP atau Intra Venous Pyelography merupakan pemeriksaan radiografi pada sistem

urinaria (dari ginjal hingga blass) dengan menyuntikkan zat kontras melalui

pembuluh darah vena.

3. Tujuan dari pemeriksaan BNO IVP

Untuk mendapatkan gambaran radiografi dari letak anatomi dan fisiologi serta

mendeteksi kelainan patologis dari ginjal, ureter dan blass.

4. Indikasi pemeriksaan BNO IVP

Indikasi pemeriksaan IVP antara lain nephrolithiasis (batu ginjal), vesicolithiasis

(batu vesica urinari), nefritis (radang ginjal), cystitis (radang vesica urinari),

ureterolithiasis (batu ureter), tumor, hipertrofi prostat.

5. Bahan Kontras Pada BNO

Bahan kontras atau media kontras adalah suatu zat yang memiliki nomor atom tinggi

yang berguna untuk membedakan jaringan yang tidak dapat dilihat oleh foto rontgen

biasa. Pada pemeriksaan IVP, bahan kontras yang digunakan berbahan baku yodium

(I) dan jenis bahan kontrasnya positif (yang tampak opaque pada foto rontgen)

Page 11: REFRAT jenis kontras

6. Syarat bahan kontras yang digunakan pada pemeriksaan IVP

1. Memiliki nomor atom yang tinggi (seperti : Iodium, nomor atomnya 53), sehingga

zat kontras akan tampak putih pada jaringan. 

2. Non Toxic atau tidak beracun, dapat ditolerir oleh tubuh.

3. Bersifat water soluble dan non ionik atau larut dalam air artinya dapat dengan

mudah diserap atau dikeluarkan dari tubuh setelah pemeriksaan.

7. Efek samping bahan kontras IVP

Efek samping yang dapat terjadi:

1. Efek samping ringan, seperti mual, gatal-gatal, kulit menjadi merah dan bentol-

bentol

2. Efek samping sedang, seperi edema dimuka/pangkal tenggorokan

3. Efek samping berat, seperti shock, pingsan, gagal jantung.

Efek samping terjadi pada pasien yang alergi terhadap yodium (makanan laut) dan

kelainan pada jantung.

Gambar 1. Foto BNO dengan persiapan pasien yang baik (tidak tampak visualisasi udara /

faeces di rongga abdomen)

Page 12: REFRAT jenis kontras

Gambar 2.  Foto BNO dengan persiapan pasien yang kurang baik (tampak visualisasi udara /

faeces di rongga abdomen)

8. Persiapan peralatan dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan

BNO IVP

Peralatan Steril :

1. Spuit 1cc (untuk skin test)

2. Spuit 3 cc (untuk persiapan obat emergency)

3. Spuit 50 cc (untuk bahan kontras)

4. Wing needle

5. Jarum no 18

6. Kapas alkohol

Peralatan unsteril :

1. Kontras media (contoh : iopamiro, ultravist)

2. Stuwing (pembendung vena)

3. Gunting

4. Plester

5. Obat-obatan emergency (contoh : dhypenhydramine)

Page 13: REFRAT jenis kontras

9. prosedur pemeriksaan IVP

1. Pasien diwawancarai untuk mengetahui sejarah klinis dan riwayat alergi.

2. Cek Nilai kreatinin dimana guna menunjukkan fungsi penyaringan ginjal masih

normal atau tidak. Nilai kreatinin yang dianggap normal dan boleh melakukan

pemeriksaan IVP biasanya < 2,0. Nilai kreatinin yang tinggi saat pemeriksaan IVP

menyebabkan kontras tidak dapat disaring dalam ginjal sehingga membahayakan

bagi pasien.

3. Pasien diminta untuk mengisi informed consent (surat persetujuan tindakan medis

setelah pasien dijelaskan semua prosedur pemeriksaan).

4. Buat plain photo BNO terlebih dahulu.

5. Jika hasil foto BNO baik, lanjutkan dengan melakukan skin test dan IV test sebelum

dimasukkan bahan kontras melalui vena fossa cubiti

6. Sebelum melakukan penyuntikan, pasien ditensi terlebih dahulu.

7. Menyuntikkan bahan kontras secara perlahan-lahan dan menginstruksikan pasien

untuk tarik nafas dalam lalu keluarkan dari mulut guna menminialkan rasa mual yang

mungkin dirasakan pasien

8. Membuat foto 5 menit post injeksi

9. Membuat foto 15 menit post injeksi

10. Membuat foto 30 menit post injeksi

11. Pasien diminta untuk turun dari meja pemeriksaan untuk buang air kecil

(pengosongan blass) kemudian difoto lagi post mixi.

12. Foto IVP bisa saja dibuat sampai interval waktu berjam-jam jika kontras belum

turun.

Page 14: REFRAT jenis kontras

Plain photo BNO

1. Untuk menilai persiapan yang dilakukan pasien

2. Untuk melihat keadaan rongga abdomen khususnya tractus urinaria secara umum.

3. Untuk menentukan faktor eksposi yang tepat untuk pemotretan berikutnya sehingga

tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan faktor eksposi.

10. Teknik pemeriksaan BNO IVP

Teknik pemeriksaan BNO IVP dilakukan dengan interval waktu tertentu yang disesuaikan

dengan lamanya aliran bahan kontras untuk mengisi ginjal sampai bahan kontras itu masuk

ke blass.

a. Plain foto BNO AP (sebelum injeksi)

Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.

PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis

tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping

tubuh.

PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh

sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas

bawah pada sympisis pubis.

CP : Umbilikus

CR : Vertikal tegak lurus film

b. Foto 5 menit post injeksi

Menggunakan kaset 24 x 30 yang diletakkan melintang.

PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis

tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping

tubuh.

Page 15: REFRAT jenis kontras

PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh

sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada processus xypoideus

dan batas bawah pada crista iliaca/SIAS

CP : pertengahan film

CR : Vertikal tegak lurus film

c. Foto 15 menit post injeksi

Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.

PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis

tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping

tubuh.

PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh

sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas

bawah pada sympisis pubis.

CP : Umbilikus

CR : Vertikal tegak lurus film

Page 16: REFRAT jenis kontras

d. Foto 30 menit post injeksi

Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.

PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis

tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping

tubuh.

PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh

sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas

bawah pada sympisis pubis.

CP : Umbilikus

CR : Vertikal tegak lurus film

e. Foto post mixi

Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.

Semua foto dikonsultasikan ke dokter spesialis radiologi. Jika dokter meminta foto post mixi,

pasien diminta untuk buang air kecil untuk mengosongkan blass dari media kontras.

PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh

sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas

bawah pada sympisis pubis.

Page 17: REFRAT jenis kontras

CP : Umbilikus

CR : Vertikal tegak lurus film

11. Tujuan foto 5, 15, 30, PM, yaitu :

Foto 5 menit untuk melihat dan menilai neprogram / fungsi ginjal

Foto 15 menit untuk melihat ureter

Foto 30 menit untuk melihat vesica urinaria apakah sudah terisi bahan kontras atau belum

Foto PM untuk melihat pengosongan blass

12. Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan BNO IV, yaitu :

Kelebihan :

1.      Bersifat  non invasif

2.      Relatif aman

3.      Memiliki nilai diagnosa yang tinggi

Kekurangan :

1.      Dapat menimbulkan alergi terhadap media kontras

2.      Ibu hamil dilarang melakukan pemeriksaan ini.

Page 18: REFRAT jenis kontras

MRI

KONTRAS MRI

Contras media MRI adalah bahan paramagnetic atau superparamagnetic yg

meningkatkan citra resonansi magnetic dengan mempengaruhi waktu relaksasi dari

inti yang diperoleh dari absorpsi gelombang radio oleh inti atom.

Media kontras MRI sendiri dibagi 2 yaitu:

Paramagnetic meliputi kompleks gadolinium seperti gadodiamid, gadopentetic acid

dan gadoteridol dan kompleks mangan

Superparamagnetic meliputi Kompels iron, ferrocarbitrans dan ferromoksil

INDIKASI KONTRAS MRI :MRI Brain MRI Spine MRI Whole bodyNeoplasia Degenerative disc disase Bronhogenic carcinomaInfection Inflamatory lesions Acute myocardial infarctionInfarction Neoplasia Breast imaging

Vascular disease Liver and SpleenDemyelination BowelConginetal lesions Kidney, Adrenal gland

Pelvis, Musculoskeletal system

KONTRA INDIKASI Pemeriksaan MRIMUTLAK RELATIFKehamilan dan menyusi Anemia hemolitikGagal ginjal Riwayat reaksi alergi

TYPE MEDIA KONTRAS MRIINTRAVENOUS ORALGd DTPA (Gadopentate dimeglumin) Oral Magnetic ParticlesGd HP-DOGA (Gadoteridol) AMI-121Gd DTPA-BMA (Gadodiamide)Gd DCTA

Page 19: REFRAT jenis kontras

DAFTAR PUSTAKA

1. Geraldes, Carlos F. G. C.; Laurent, Sophie (2009). "Classification and

basic properties of contrast agents for magnetic resonance imaging".

Contrast Media & Molecular Imaging

2. Hashemi R.H., Bradley W.G., Lisanti C.J., 2004, MRI: The Basic, 2nd

edition, The Lippincott Williams & Wilkins, Philadelpis, USA

3. Bushberg J.T., Seibert J.A., Edwin M. Leidholdt, J.R., Boone J.M., 2002,

The Essential Physic of Medical Imaging, Second Edition, Lippincott

Williams & Wilkins, Philadelphia USA

4. Ghazali, Rusdy maueka. Radiologi Diagnostik. Alam Citra. Yogyakarta:

2008

5. Hartono, L. Petunjuk membaca foto untuk dokter umum.EGC. Jakarta