refrat plastikluka bakar

21
 BAB I PENDAHULUAN Luka bak ar atau luka termal dalam bahas a kedokt er an di sebut se bagai combut io. Penyebab luka bakar ternyata bermacam-macam, jika kita mengetahui penyebabnya diharapkan kita dapat mencegah atau meminimalisir kecacatan yang diakibatkan oleh luka bakar. Penyebab luka bakar yang paling sering adalah karena kecelakaaan rumah tangga (api, air panas,uap panas, listrik, kimia dan radiasi). Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis  jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka te rs ebu t. Luka bakar dap at merusak ja ri nga n ot ot , tulang, pembul uh darah dan jari ngan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit ( inbalance elektrolit ) dan masalah distress pernafasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional ( trauma ) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka ( scar ). Ada beberapa hal lagi yang penting bagi luka bakar yaitu luka bakar merupakan salah satu tra uma deng an mor bid ita s dan mor tal ita s yan g tin ggi seh ingga per lu penata lak sanaan khusus. Penanganan luka bakar bersifat multidisipliner dan atau interdisipliner. Permasalahan yang sering timbul selama penanganan luka bakar adalah faktor pasien keadaan pasien sebel umnya dan lu ka baka r yan g dial ami serta faktor pelay anan pe tugas dan fasilitas pelayanan 1

Upload: charina-situmorang

Post on 08-Jul-2015

205 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 1/21

 

BAB I

PENDAHULUAN

Luka bakar atau luka termal dalam bahasa kedokteran disebut sebagai combutio.

Penyebab luka bakar ternyata bermacam-macam, jika kita mengetahui penyebabnya diharapkan

kita dapat mencegah atau meminimalisir kecacatan yang diakibatkan oleh luka bakar. Penyebab

luka bakar yang paling sering adalah karena kecelakaaan rumah tangga (api, air panas,uap panas,

listrik, kimia dan radiasi).

Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis

 jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka

tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringanepidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir 

sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi

yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit ( inbalance

elektrolit ) dan masalah distress pernafasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar 

dapat juga menyebabkan distress emosional ( trauma ) dan psikologis yang berat dikarenakan

cacat akibat luka bakar dan bekas luka ( scar ).

Ada beberapa hal lagi yang penting bagi luka bakar yaitu luka bakar merupakan salah

satu trauma dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga perlu penatalaksanaan

khusus. Penanganan luka bakar bersifat multidisipliner dan atau interdisipliner.

Permasalahan yang sering timbul selama penanganan luka bakar adalah faktor pasien

keadaan pasien sebelumnya dan luka bakar yang dialami serta faktor pelayanan petugas dan

fasilitas pelayanan

1

Page 2: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 2/21

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi Kulit

Fungsi kulit secara umum antara lain yaitu, membungkus tubuh, melindungi tubuh

terhadap kuman, thermoregulator, absorpsi, pembentukan pigmen, keratinisasi, membuat vitamin

D, mendeteksi stimuli (rangsangan) (Kariosentono, 2007; Djuanda, 1999). Kulit juga berfungsi

sebagai alat eksresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan

dermis (Wikipedia, 2009)

Kulit manusia terdiri dari epidermis dan dermis. Epidermis mempunyai tebal antara 0,05

  – 0,5 mm, tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan

korneum merupakan lapisan kulit mati yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru.

Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum

  berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif 

membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel yang terdapat pada lapisan korneum. Lapisan

Malpighi mengandung pigmen melanin yang member warna pada kulit. Fungsi lapisan epidermis

adalah proteksi mekanis, proteksi biologis, sintesis mediator inflamasi, anti oksidan, melanin,

dsb (Wikipedia, 2009; Kariosentono, 2007).

2

Page 3: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 3/21

 

Lpisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal. Lapisan ini

mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.

Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai

dua liter perhari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu (Wikipedia, 2009).

Lapisan dermis disusun oleh bahan fibrous (kolagen, elastin, dan

retikulin) dan bahan sel fibroblas, makrofag, sel-mast, leukosit. Fungsi lapisan dermis adalah

 penopang struktur di bawahnya dan nutrisi. Dibawah dermis terdapat lapisan subkutis atau

 jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantalan, cadangan makanan, mengatur suhu tubuh, dan

menjaga kontur (Kariosentono, 2007).

Vaskularisasi di kulit diatur oleh dua pleksus, yaitu pleksus superficial dan pleksus

 profunda. Pleksus yang berada di demis mengadakan anastomose di papil dermis, pleksus yang

di subkutis dan pars papilare juga mengadakan anastomosis dengan saluran getah bening

(Djuanda, 1999).

B. Definisi Luka Bakar

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air 

 panas, listrik, bahan kimia, radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frost bite).

Luka bakar adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh

trauma benda tajam ataau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau

gigitan hewan.

Luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun yang tidak langsung pada jaringan

kulit yang tidak menutup kemungkinan sampai ke organ dalam, yang di sebabkan kontak 

langsung denagn sumber panas yaitu api, air/ uap panas, bahan kimia, radiasi, arus listrik, dan

suhu sangat dingin (Erfandi, 2009).

C. Etiologi Luka Bakar

Penyebab utama antara lain karena jilatan api ( flash), kobaran api ( flame), air panas

( scald ), suhu sangat rendah (  frost bite), arus listrik (electrical current ), bahan kimia, laser,

radiasi, ,tersambar petir, dan ledakan (Erfandi, 2009).

3

Page 4: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 4/21

 

Pertama adalah suhu, suhu itu sendiri bisa dari suhu yang suhu yang yang terlalu dingin

atau juga disebut  frost bite atau panas (misal dari api, uap panas maupun air panas). Penyebab

luka bakar akibat suhu yang terlalu dingin sering dijumpai pada orang yang bekerja dengan es

 beku. Pada suhu panas, uapnya juga sangat berbahaya jika terhirup, karena dapat menimbulkan

udem (pembengkakan) saluran nafas sehingga dapat mengakibatkan obstruksi (sumbatan)

saluran nafas. Penyebab yang kedua adalah sengatan listrik, jika arus sengatan listrik sangatlah

  besar (220-1000 volt) bisa mempengaruhi kerja jantung sehingga bisa mengakibatkan henti

 jantung. Jika hal ini terjadi, maka penanganannya tidak hanya pada luka bakarnya saja tetapi juga

 perlu dilakukan tindakan segera untuk menyelamatkan jantung, Kemudian, kimia yang berasal

dari asam atau pun basa yang sangat kuat. Contohnya adalah orang yang tersiram air aki dan

 pada orang yang bekerja di laboratorium atau industri yang menggunakan bahan kimia asam atau

 basa kuat (pabrik kapur). Keempat adalah oleh laser, laser CO2 dengan panjang gelombang

10.000 nm bisa mengakibatkan luka bakar. Cara kerja laser CO2 adalah diabsorbsi oleh air 

sehingga benda apapun yang mengandung air bisa terbakar. Yang terakhir adalah radiasi. Radiasi

ini bisa berupa sinar gamma, sinar X atau neutron. Gejala yang tampak pada kulit, awalnya akan

timbul eritem (kemerahan) terrasa perih seperti terbakar tanpa ada riwayat tebakar, tersiram air 

 panas atau riwayat gigitan serangga. Kemudian gejala tadi menghilang dan kemudian muncul

lagi setelah 2 minggu berbentuk bula (melepuh) kemudian kulit menjadi nekrosis (kulit mati dan

menghitam) hingga menjadi ulkus. Gejala lain adalah mual muntah (dosis 1-2 Gy), diare,demam, kerontokkan rambut hingga kesadaran menurun. Pada orang yang terkena radiasi > 10

Gy hanya akan bertahan hidup selama 2 minggu (setelah pemaparan) (Tisya, 2009).

D. Patofisiologi Luka Bakar 

a. Fase luka bakar 

1) Fase Awal/ Akut/ shock  

a) Cedera Inhalasi

Mekanisme trauma dibagi tiga, yaitu inhalasi Carbon Monoksida (CO).

CO merupakan gas yang dapat merusak oksigenasi jaringan , dalam darah

 berikatan dengan Hb dan memisahkan Hb dengan O2 sehingga akan menghalangi

4

Page 5: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 5/21

 

  penggunaan oksigen. Yang kedua adalah trauma panas langsung mengenai

saluran nafas. Sering mengenai saluran nafas bagian atas jarang mengenai bagian

 bawah karena sebelum mencapai trachea secara reflek terjadi penutupan plica dan

  penghentian spasme laryng. Edema mukosa akan timbul pada saluran nafas

 bagian atas yang menyebabkan obstruksi lumen, 8 jam pasca cedera. Komplikasi

trauma ini merupakan penyebab kematian terbanyak. Dan yang terakhir adalah

efek samping sisa pembakaran, gas karosen dan aldehid akan mengiritasi mukosa

membran karena merupkan toksik yang iritan.

 

 b) Cedera Termis

Menimbulkan gangguan sirkulasi keseimbangan cairan & elektrolit,

sehingga berakibat terjadi perubahan permeabilitas kapiler dan menyebabkan

odema selanjutnya terjadi syok hipovolemi. Kejadian ini akan menimbulkan

 Paru

Perubahan inflamatorik mukosa bagian nafas bawah, akan menimbulkan

gangguan difusi oksigen  Acquired Respiratory Distress Syndrome (ARDS), ini

akan timbul hari ke-4,5 pasca cedera termis

 Hepar 

SGOT, SGPT meningkatGinjal 

ARF ( Acute Renal Failure)

 Lambung 

Stres Ulcer 

Usus

Illeus menyebabkan translokasi bakteri kemudian terjadi sepsis yang menyebabkan

 perforasi akhirnya terjadilah peritonitis

2) Fase Sub-Akut

Terjadi setelah shock teratasi, luka terbuka disini akan menimbulkan :

• Proses Inflamasi disertai eksudasi dan kebocoran protein

5

Page 6: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 6/21

 

Terjadi reaksi inflamasi local yang kemudian berkembang menjadi reaksi

sistemik dengan dilepasnya zat-zat yang berhubungan dengan proses imunologik,

yaitu kompleks lipoprotein (lipid protein compex, burn toxin) yang

menginduksi respon inflamasi sistemik (SIRS).

• Infeksi yang menimbulkan sepsis

• Proses penguapan cairan tubuh disertai panas (evaporate heat loss) yang menyebabkan

gangguan proses metabolisme

 

3) Fase Lanjut

Terjadi setelah penutupan luka sampai terjadi maturasi. Masalah yang timbul

adalah jaringan parut (hipertrofik), kontraktur dan deformitas akibat kerapuhan jaringan

atau organ struktural (Viklund, 2009).

  b. Pembagian zona kerusakan jaringan

1) Zona koagulasi

Zona yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi protein) akibat pengaruh

 panas.

2) Zona statis

Berada di luar zona koagulasi, terjadi kerusakan endotel pembuluh darah disertai

kerusakan trombosit dan leukosit, sehingga terjadi gangguan perfusi (no flow

 phenomenon), diikuti perubahan permeabilitas kapiler dan respon inflamasi local.

Berlangsung 12-24 jam pasca cedera, kemungkinan berakhir dengan nekrosis jaringan.

6

Page 7: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 7/21

 

3) Zona hiperemi

Reaksi berupa vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi seluler. Zona

ini dapat sembuh spontan, berbah menjadi zona statis bahkan zona koagulasi (Anto,

2007)

E. Penilaian Luka Bakar

1. Luka Bakar Derajat I (Superficial Skin Burn)

Ciri-cirinya antara lain;

a) Hanya reaksi inflamasi, kerusakan mengenai epidermis ( superficial )

 b) Kulit kering, merah (erithema)

c)  Nyeri, karena ujung saraf sensorik teriritasi

d)  Nyeri hilang dalam 48-72 jam.

e) Sembuh spontan 5 – 10 hari

f) Kulit intake

g) Tidak dijumpai bula

7

Page 8: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 8/21

 

2. Luka Bakar Derajat II ( partial skin burn)

Ciri-cirinya adalah;

a) Kerusakan epidermis dan sebagian dermis (inflamasi dan eksudasi)

 b) Bula (+) , bila bula pecah terlihat luka basah kemerahan

c) Nyeri (+) , Pin prick test (+)

d) Sembuh dalam 2-3 minggu, tidak perlu  flapping 

e) Dasar luka merah atau pucat, terletak lebih tinggi diatas kulit normal

Dibedakan menjadi dua, yaitu :

Derajat II Dangkal (superficial)

o Kerusakan superfisial dari dermis

o Folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea masih utuh

o Penyembuhan dalam 10-14 hari dengan tanpa parut atau parut minimal.

8

Page 9: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 9/21

 

Derajat II Dalam (Deep)

o Kerusakan seluruh bagian dermis

o Masih basah tapi tampak pucat,

o  Nyeri kurang dibandingkan derajat II superfisial.

o Folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea masih utuh

o Penyembuhan lebih lama, tergantung biji epitel yang tersisa, dapat sembuh dalam

 beberapa minggu hingga beberapa bulan disertai jaringan parut.

3. Luka Bakar Derajat III (Full thickness skin burn)

9

Page 10: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 10/21

 

Ciri-cirinya yaitu;

a) Kerusakan seluruh tebal dermis, bisa sampai subcutis, tidak ada epitel kulit yang sehat.

 b) Folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea rusak.

c) Koagulasi protein pada epidermis dan dermis disebut eskar sehingga tampak epitel

terkelupas dan, daerah putih. Eskar jika melingkar di dada dapat menghalangi gerakan

ekspansi rongga toraks

d) Bula (-), bila bula pecah lukanya kering warna abu-abu, letaknya lebih rendah dibanding

kulit sekitar 

e)  Nyeri (-), karena ujung saraf sensorik rusak, Pin prick test(-)

f) Tidak ada perfusi darah

g) Penyembuhan sulit karena tidak ada proses epitelisasi spontan dari dasar luka perlucangkok kulit (STSG) (Viklund, 2009)

F. Penghitungan Luas Luka Bakar (TBSA-total body surface area)

Daerah yang hanya mengalami eritema (kemerahan) tanpa adanya gelembung cairan

(blister) tidak termasuk dalam penghitungan.

Dewasa menggunakan Hukum 9 (Rule Of Nine’s)

- Permukaan kepala : 9 %

- Permukaan pinggang : 9 %

- Permukaan setiap lengan : 9 %

- Permukaan paha : 9 %

- Permukaan dada : 9 %

- Permukaan betis : 9 %

10

Page 11: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 11/21

 

- Permukaan perut : 9 %

- Perineum & genital : 9 %

- Permukaan punggung : 9 %

- Telapak tangan : 1 %

 

Anak menggunakan tabel Lund & Browder 

Area Usia (Tahun)

0-1 1-4 5-9 10-15

Kepala 19 17 13 10

Leher 2 2 2 2

Dada 13 13 13 13

Punggung 13 13 13 13

Pantat 5 5 5 5

Genetalia 1 1 1 1

Lengan atas 4 4 4 4

Lengan bawah 3 3 3 3

Tangan 2 2 2 2

Paha 5 6 8 8

Tungkai 5 5 5 6

Kaki 3 3 3 3

 

11

Page 12: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 12/21

 

(EMS Professions Temple College, 2008)

12

Page 13: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 13/21

 

G. Kategori Penderita dan Indikasi Rawat Inap

Kategori Penderita Luka Bakar :

1. Luka Bakar Berat / kritis

• Derajat II – III > 20% (usia < 10 thn atau > 50 thn)

• Derajat II – III > 25 % selain kelompok usia di atas

• Mengenai muka, telinga, tangan, kaki, perineum

• Cedera inhalasi

• Luka bakar listrik 

• Disertai cedera lain (missal fraktur iga, dll).

2. Luka Bakar Sedang

• Luas 15 – 25% dengan derajat III < 10% pada dewasa

• Luas 10 – 20% (usia < 10 tahun atau > 50 tahun dengan derajat III < 10 %

• Derajat III < 10% tidak mengenai muka, tangan, kaki dan perineum pada anak dan

dewasa

3. Luka Bakar Ringan

• Luas < 15% pada dewasa

• Luas < 10% pada anak dan usia lanjut

• Derajat III < 2% pada segala usia, tidak mengenai muka, tangan, kaki dan perineum

Kategori ini untuk kepentingan prognosis berhubungan dengan angka morbiditas dan mortalitas.Indikasi Rawat Inap :

1. Dewasa : Derajat II dengan luas ≥ 15 %, anak atau orang tua derajat II luas ≥ 10 %

2. Derajat III ≥ 10 %

3. Penyebabnya kimia dan listrik 

4. Menderita gangguan atau penyakit lain

(Anto, 2007)

H. Permasalahan Dalam Kasus Luka Bakar

1. Gangguan Pernapasan

Jika terjadi cedera inhalasi bisa mengakibatkan edema mukosa dan inflamasi

yang menyebabkan terjadinya disrupsi, nekrosis silia ,  sloughing mucosa cast 

dan obstruksi sehingga dapat berakhir menjadi ARDS.

13

Page 14: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 14/21

 

2. Gangguan Sirkulasi

o Peningkatan permeabilitas kapiler 

o Perpindahan cairan dari intra vaskular ke interstisiel

o Gangguan perfusi (syok seluler) menjadi hipoksemia

3. Gangguan Gastrointestinal

Terjadi hipoperfusi splangnikus :

o Gangguan mekanisme digesti

o Perdarahan saluran cerna

o Translokasi bakteri

o Paralisis otot polos

o Perubahan suasana dalam lumen

o Kerusakan hepatosit

4. Gangguan sel sel otak (edema serebri) dan gangguan autoregulasi

5. Gangguan ginjal

6. Gangguan sel sel otot

7. Gangguan jantung dan hematologi

8. Gangguan elektrolit

9. Kontraktur dan parut hipertrofik 

(EMS Professions Temple College, 2008)

I. Penanganan Luka Bakar 

Secara sistematik dapat dilakukan 6c : clothing, cooling, cleaning, chemoprophylaxis,

covering and comforting (contoh pengurang nyeri). Untuk pertolongan pertama dapat

dilakukan langkah clothing dan cooling, baru selanjutnya dilakukan pada fasilitas kesehatan

• Clothing : singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian

yang menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase cleaning.

• Cooling : - Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air 

mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama

 pada anak dan orang tua). Cara ini efektif samapai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar -

14

Page 15: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 15/21

 

Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa dingin)

sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang terlokalisasi - Jangan pergunakan

es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan

memperberat derajat luka dan risiko hipotermia - Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka

 bakar di daerah mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit atau lebih.

Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit baru

disiram air yang mengalir.

• Cleaning : pembersihan dilakukan dengan zat anastesi untuk mengurangi rasa

sakit. Dengan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat

dan risiko infeksi berkurang.

• Chemoprophylaxis : pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih

dalam dari superficial partial- thickness (dapat dilihat pada tabel 4 jadwal pemberian

antitetanus). Pemberian krim silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi, dapat diberikan

kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa,

 perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyususi dengan bayi kurang dari 2 bulan

• Covering : penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan sesuai dengan derajat

luka bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya.

Pembalutan luka bakar (yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk mengurangi

 pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar. Jangan  berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, menghambat penyembuhan dan

meningkatkan risiko infeksi.

• Comforting : dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri.

Dapat diberikan penghilang nyeri berupa :

• Paracetamol dan codein (PO-per oral)- 20-30mg/kg

Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg diberikan dengan dosis titrasi bolus• Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg

(EMS Professions Temple College, 2008)

15

Page 16: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 16/21

 

1. Primary Survey

• A (airway)  : jalan napas.

Penilaian adanya trauma inhalasi (awasi ± 24 jam)

Mempertahankan patensi jalan nafas (intubasi dgn ET atau tracheostomi sedini mungkin)

• B (breathing) : kemampuan bernapas.

Menilai kemungkinan keracunan CO

Melakukan eskarotomi bila terdapat eskar melingkar di dinding dada.

Memberikan oksigen dan ventilasi

• C (circulation) : status volume pembuluh darah.

Akses vena yang adekuatMonitoring tanda-tanda vital

Monitor produksi urin tiap jam

Dewasa : 30-50 mL/jam

Anak : 1.0 ml/kg/jam

• D (disability) : status neurologis pasien.

• E (Exposure) : pengawasan suhu tubuh pasien (Viklund, 2009)

2. Perawatan Luka

Derajat I :

- Cuci NaCl 500 cc

- Zalf Bioplasenton untuk mencegah kuman masuk/infeksi

Derajat II :

- Cuci lar savlon 5 cc dalam NaCl 500 cc

- Sufratul

- Tutup verband steril tebal , ganti tiap minggu

Derajat III :

- Cuci lar savlon 5 cc dalam NaCl 500 cc tiap hari

- Debridemen tiap hari

- Escharektomi

16

Page 17: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 17/21

 

- Dermazin/Burnazin (sulfadiazin) tiap hari

• Hari ke-7 dimandikan air biasa, setelah mandi daerah luka didesinfektan sol savlon 1 : 30

• Luka dibuka 3 – 4 hari jika tidak ada infeksi / jaringan nekrose

Posisi Penderita :o Ekstremitas sendi yang luka posisi fleksi / ekstensi maksimal

o Leher & muka defleksi, semi fowler (bantal di punggung)

o Eskarektomi dilakukan bila luka melingkar atau berpotensi penekanan

 Skin Graft dilakukan bila :

• Luka grade II dalam 3 minggu tak sembuh

• Luka grade III setelah eksisi

Terdapat granulasi luas ( diameter > 3 cm)  Medikasi :

Antibiotika ( bila < 6 jam) diberikan Sefalosporin generasi III

Analgetika

Antasid (H2 blocker ) , untuk mencegah stress ulcer 

ATS / Toxoid

 Nutrisi dan Roborantia

TKTP diberikan oral secepat mungkin

Kebutuhan kalori menurut Formula Curreri :

Dewasa = 25 cal/KgBB + 40 cal% LB

Anak = 60 cal/KgBB + 35 cal% LB

Roboransia vit C (setelah 2 minggu), vit b, vit A 10.000 U

 Pemeriksaan Laboratorium :

Hb, Ht, albumin pada hari I, II, III

Elektrolit setiap hari pada minggu I

RFT & LFT pada hari ke II dan setiap minggu

Kultur kuman hari I, II, III

 Lain-lain

Bila terjadi Ileus, stop makan/minum, pasang NGT

LB > 40%, pasang CVP selama 4 hari, bila sampai 1 minggu ganti kateter 

17

Page 18: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 18/21

 

Oliguri , berikan cairan cukup (CVP normal) dilakukan tes terapi manitol

Dewasa = 10 cc/10-20 menit diulang tiap 6 jam

Anak = 0,2 mg/KgBB / 14-20 menit

 3. Terapi Cairan dan Elektrolit

Diberikan pd luka bakar derajat II/III>25 % dan pasien tdk dpt minum.

a. Kebutuhan cairan menurut Evans

Hari I

• BB x % luka bakar x 1 cc (elektrolit/NaCl)

• BB x % luka bakar x 1 cc (koloid)

• 2000 cc Glukosa 10 %

Hari II

• BB x % luka bakar x ½ cc (elektrolit/NaCl)

• BB x % luka bakar x ½ cc (koloid)

• 2000 cc Glukosa 10 %

Monitor urine : ½ - 1 cc/jam

 b. Kebutuhan cairan menurut Baxter 

4 cc/24jam x BB x %LB

 Cara pemberian : - 8 jam pertama 50% (sejak kejadian Luka bakar)

- 16 jam kedua 50%

 

Untuk anak-anak : 2 cc x BB x % LB = a cc

 

< 1 tahun : BB x 100 cc

1 – 3 tahun : BB x 75 cc

3 – 5 tahun : BB x 50 cc = b cc

Kebutuhan total = a x b , memakai lar RL : Dextran = 17:3

 (Viklund, 2009)

18

Page 19: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 19/21

 

J. Permasalahan Pasca Luka Bakar

1. Kontraktur kulit

Untuk mencegah kontraktur kulit dapat dilakukan;

a. Leher : posisi fleksi (ganjal bahu dengan bantal)

 b. Axilla : posisi elevasi, abduksi

c. Jari-jari : diberikan kasa diantara sela-sela jari, ekstensi

d. Perinium : panggul ekstensi dan abduksi 20°

e. Siku,lutut : ekstensi

f. Pergelangan kaki : dorsofleksi 90°

2. Kekakuan sendi memerlukan mobilisasi sendi anggota gerak sedini mungkin dan Chest 

 Physiotherapy

3. Cacat estetis yang berat

4. Atelektase, pneumonia, insufisiensi paru

19

Page 20: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 20/21

 

 

K. Prognosis

Prognosis dan penanganan luka bakar terutama tergantung pada dalam danluasnya permukaan luka bakar dan penanganan syok hingga penyembuhan. Selain itu

faktor letak daerah terbakar, kedalaman, usia, dan keadaan kesehatan penderita juga turut

menentukan kecepetaan kesembuhan. Luka bakar pada daerah perinium, ketiak, leher,

dan tangan sulit dalam perawatannya, karena mudah mengalami kontraktur.

1. Superficial (I dan II)

Lapisan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi lapisan kulit dibawahnya.

2. Dalam

Pemulihan lambat serta terbentuk scar dengan segala resikonya (Erfandi, 2009).

20

Page 21: REFRAT PLASTIKluka bakar

5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 21/21

 

DAFTAR PUSTAKA

Anto. 2007. Luka Bakar . http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=33 (23

Maret 2009)

Djuanda, Adhi. 1999.  Anatomi Kulit dalam Ilmu Penyakit Kuit dan Kelamin. Edisi III. Jakarta:

Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pp:3-6

Erfandi. 2009. Luka Bakar dan Asuhan Keperawatannya.

http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/lp-combutio-1.doc.

(20 Maret 2009)

EMS Professions Temple College. 2008. Burn Injuries.http://www.authorstream.com/presentation/aSGuest1008-95575-burn-injuries-risk-

factors-burns-others-misc-ppt-powetpoint/ (22 Maret 2009)

Kariosentono, Harijono. 2007. Slide Anatomi dan Fisiologi Kulit . Surakarta: Fakultas

Kedokteran UNS.

Tisya. 2009. Luka Bakar.  http://pegasusbiru.blogspot.com/2009/01/luka-bakar.htm  (24 Maret

2009)

Viklund, Andreas. 2009. Luka Bakar .

http://bedahumum.wordpress.com/2009/12/06/lukabakar.html (22 Maret 2009)

Wikipedia (2009). Luka Bakar . http://www.wikipedia.com/luka-bakar.htm  (23 Maret 2009)

21