restorasi rigid presentasi fix

83
PEMERIKSAAN BY : KELOMPOK 1

Upload: achmad-junaidi

Post on 17-Jan-2016

118 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

fkg

TRANSCRIPT

PEMERIKSAANBY : KELOMPOK 1

Anamnesa adalah percakapan professional antara dokter dengan pasien untuk mendapat data/ riwayat pasien yang dikeluhkan pasien. Ada tiga komponen tentang riwayat pasien : riwayat social, riwayat dental, riwayat medis

Pemeriksaan Subjektif

Nama Binatang Peliharaan Pekerjaan Usia

Riwayat Sosial

Penyakit jantung kongenital Demam Reumatik Kelainan darah Asma Hepatitis Penyakit kulit Alergi

Riwayat Medis

1. PEMERIKSAAN EKTRAORAL

Melihat penampakan secara umum dari pasien, pembengkakan di muka dan leher, pola skeletal, kompetensi bibir, Hal ini dapat dilakukan dengan cara palpasi limfonodi, otot-otot mastikasi dan pemeriksaan TMJ

PEMERIKSAAN OBYEKTIF

Pemeriksaan yang dilakukan dalam rongga mulut. Pemeriksaan yang berkaitan dgn jaringan sekitar

Intra Oral

1. Inspeksi : Memeriksa dengan mengamati obyek baik warna, ukuran bentuk, hubungan anatomis, keutuhan, ciri-ciri permukaan jaringan, permukaan, karies, abrasi, dan resesi.

2. Sondasi : Menggunakan sonde atau eksplorer. Untuk mengetahui kedalaman kavitas, dan reaksi pasien, baik rasa sakit yang menetap atau sebentar dan adanya rasa ngilu.

Pemeriksaan intra oral antara lain :

3. Perkusi : Dilakukan dengan cara mengetukkan jari atau instrumen arah jaringan. Untuk mengetahui adanya peradangan pada jaringan periodontal.

4. Palpasi : dengan cara menekan jaringan ke arah tulang atau jar. Sekitarnya. Utk mengetahui adanya peradangan pada jaringan periosteal tulang rahang

Lanjutan..

5. Tes suhu: tes yang dilakukan dengan iritan dingin atau panas, untuk mengetahui vitalitas gigi. Bahan yg biasa digunakan chlor ethyl disemprotkan pada kapas kemudian ditempelkan pada bagian servikal gigi

6. Test listrik (EPT) Test listrik (EPT) yaitu untuk mengetahui derajat vitalitas gigi dengan rangsangan arus listrik.

Lanjutan.

RadiografiKadang-kadang dilakukan pemeriksaan klinis dapat memberikan semua keterangan yang diperlukan mengenai pasien.Diperlukan dengan alas an-alassan sebagai berikut :

Untuk mendiagnosa keries gigi pada padda permukaan gigi yang tidak dapat terlihat

Untuk mendeteksi kelainan klinis Untuk menentukan gangguan khusus

(Harshanur, 2010).

Pemeriksaan Tambahan

Pulpitis Reversible

Pulpitis ReversibleMerupakan suatu proses inflamasi ringan yang apabila penyebabnya dihilangkan inflamasi hilang dan pulpa kembali normal.

Faktor penyebabnya antara lain: stimulur ringan/ sebentar seperti erosi servikal atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif, kuretase periodonsium yang dalam dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka.

Gejala Klinis

•Simptomatik, rasa sakit tajam (sebentar)* Mikro: dentin reparatif, gangguan lapisan odontoblas, pembesaran pembuluh darah, ekstravasasi cairan edema, dan adanya sel inflamasi kronis yang secara imunologis kompeten.* Gambaran radiografi normal

Pulpitis Irreversible

Inflamasi parah yang tidak dapat kembali normal walapun penyebabnya di hilangkan dan akan mengalami nekrosis pulpa. Pulpitis irreversible ini merupakan lanjutan dari pulpitis reversible. Faktor lainya, kerusakan pulpa yang parah akibat pengambilan dentin yang luas selama prosedur operatif.

Gejala Klinis

*Ditandai dengan kondisi inflamasi pulpa yang persisten* Dapat simptomatis/ amsimptomatis, * Rasa sakit spontan, menusuk dan tajam selama beberapa menit hingga jam sehingga kadang pasien tdk dapat tidur.* Pada pemeriksaan histopatologis ditemukan adanya inflamasi khronis dan akut pada pulpa* Pada pemeriksaan radiograf mengalami penebalan pada ligamen periodontalnya

Restorasi Rigid

Restorasi yang dibuat di laboratorium dental dengan menggunakan model cetakan gigi yang dipreparasi kemudian disemenkan

DEFINISI

Tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara tonjol gigi/ cusp

INLAY

1. Baik untuk kavitas yang kecil/ karies proksimal lebar2. Bila diperlukan untuk restorasi klamer dari suatu gigi

tiruan (pegangan), misalnya: inlay bukal atau disto/mesial inlay yang perlu untuk dibuatkan “ Rest Seat”, untuk gigi tiruan.

3. Kavitas dengan bentuk preparasi > 1,5 jarak central fossa ke puncak cusp

4. Mengembalikan estetik pada restorasi gigi posterior yang mengalami kerusakan akibat adanya karies sekunder

INDIKASI

1. frekuensi karies tinggi2. OH pasien jelek

KONTRAINDIKASI

1. Kekuatanlebih kuat daripada amalgam,komposit atau gic

2. Ketahanan terhadap abrasi3. Estetik yang bagus

KELEBIHAN

1. Logam : emas dan silver2. Non logam: porselen dan komposit

BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Preparasi Kavitas

- membuang semua jaringan karies atau bahan tumpatan yang lama

-  preparasi dengan membentuk dinding kavitas 3-5 derajat divergen ke oklusal

- seluruh dinding kavitas dihaluskan dengan dasar kavitas, semua sudut kavitas dibuat membulat

-  tidak dilakukan pembuatan bevel pada permukaan oklusal

-    dibutuhkan ketebalan minimal 2 mm agar di dapat kekuatan dari bahan komposit

2. Pembuatan Inlay

3.  Insersi Inlay

4. Teknik Sementasi

- persiapan inlay

- persiapan kavitas

-  aplikasi semen resin

5. Penyelesaian dan Pemolesan

TAHAP PEMBUATAN

ONLAY

Onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih luas meliputi satu atau lebih tonjol gigi/ cusp. Apabila morfologi oklusal telah mengalami perubahan karena restorasi sebelumnya, karies, atau penggunaan fisik, maka inlay dengan dua permukaan tidak akan adekuat lagi. Hal ini memerlukan suatu restorasi yang meliputi seluruh daerah oklusal. Dan dalam keadaan ini, onlay MOD merupakan jenis restorasi yang tepat.

( Baum, 1997).

Indikasi Pengganti restorasi amalgam yang rusak. Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung

tonjol bukal dan lingual. Restorasi karies interproksimal gigi posterior. Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan

oklusal yang kuat (Baum, 1997).

Kontra Indikasi Pasien muda 7 -8 tahun , dimana ruang pulpa lebih

lebar Kerusakan jaringan gigi di bagian cervical sudah

terlalu besar dan dalam . Sisa jaringan sehat pada gigi tinggal sedikit, sehingga

retensi sulit dan mudah patah. Pasien dengan OH yang jelek.

Keuntungan

Onlay dapat melindungi gigi dari kerapuhan labih lanjut atau pecahnya gigi setelah dilakukan perawatan

Mempersatukan kembali semua jaringan gigi yang hilang sehingga fungsi kunyah dapat kembali normal.

Dicetak secara indirect maka sangat memudahkan bagi dokter gigi atau pasien.

Preparasi Onlay

1. Preparasi◦ dilakukan preparasi sesuai dengan bahan dan

pembuatan yang dilakukan◦ onlay emas dan logam menggunakan bevel chamfer

sedangkan untuk onlay porselen dan komposit bevel selain chamfer.

2. Pencetakan◦ Ada dua pencetakan yaitu : direct dan indirect◦ Direct dengan menggunakan malam yang

dipanaskan atau menggunakan self cure◦ Indirect menggunakan double impression.◦ direct composit tidak diperlukan pencetakan, karena

onlay langsung dibuat dalam mulut.

TAHAP PEMBUATAN ONLAY

3. Tumpatan Sementara◦ Lebih baik menggunakan seng okside eugenol◦ Pada pembuatan direct composit tidak

dilakukan

4. Sementasi◦ Sebelum dilakukan smentasi, dilakukan try

interlebih dahulu◦ Kemudian dilakukan sementasi bisa

menggunakan semen polikarbosilat, GIC tipe I dan semen seng pospat

RESTORASI CROWNA JUNAIDI

RENDI AGRITAMA P

Restorasi Crown adalah penggantian sebagian atau seluruh mahkota klinis yang disemenkan

DEFINISI

memperkuat gigi yang kekuatannya menurunkarena hal-hal tertentu

untuk memodifikasi warna dan juga posisi gigi asli

menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan pencabutan gigi

KEGUNAAN

Memperbaiki struktur gigi dan penampilan. Memperbaiki gigi yang telah mengalami perubahan

warna atau memiliki bentuk yang tidak estetis. Menutupi dan menyangga gigi dengan kondisi

seperti berikut ini: Pada keadaan sisa gigi yang tidak mencukupi untuk dilakukan tambalan.

Untuk menyangga bridge (protesa gigi jembatan). Untuk melindungi gigi yang lemah dari fraktur atau

bahkan memperbaiki gigi yang telah rusak. Untuk menutupi gigi implan

KEUNTUNGAN

Mahkota selubung adalah mahkota yang menyelubungi seluruh permukaan gigi dan dapat dibuat pada gigi posterior maupun anterior,baik pada gigi yang vital maupun nonvital (post endodontic treatment)

DEFINISI MAHKOTA SELUBUNG

Tidak memungkinkan untuk ditumpat secara langsung

Resistensi kurang baik untuk restorasi onlay Mengalami kerusakan sekeliling cervikalnya

maupun abrasi oklusal Mahkota klinis yang rendah Gigi pasca perawatan Saluran akar

INDIKASI MAHKOTA SELUBUNG POSTERIOR

Diagnosa Pencocokan warna dengan shade guide

yang sesuai Pembuatan mahkota sementara Rontgen foto untuk mellihat keadaan

jaringan periapikal maupun bentuk dan besarnya ruang pulpa

Preparasi pada gigi yang masih vital perlu dilakukan anastesi terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit

TAHAPAN KERJA

Mahkota Tuangan Penuh (Full Cast Crown)Mahkota tuangan penuh adalah restorasi

yang menyelubungi seluruh permukaan mahkota klinis gigi dan terbuat dari logam campur secara tuang

MACAM-MACAM MAHKOTA SELUBUNG

FULL CAST CROWN Indikasi :

◦ Sebagai restorasi single unitatau sebagai restorasi penyangga suatu jembatan gigi.

◦ Digunakan pada gigi posterior yang tidak membutuhkan estetik, gigi dengan karies cervikal, dekalsifikasi, enamel hipoplasi atau untuk memperbaiki fungsi kunyah.

Kontraindikasi :◦ Sisa mahkota gigi tidak cukup untuk menerima beban

daya kunyah terutama pada gigi dengan pulpa vital.◦ Bila restorasi untuk kepentingan estetik. Pada pasien yang

memiliki oral hygiene buruk sehingga restorasi mudah korosi atau tarnish. Gusi cukup sensitif terhadap logam.

MACAM-MACAM MAHKOTA SELUBUNG

Mahkota Jaket dan Jembatan (Crown and Bridge)

Mahkota jaket dan jembatan adalah suatu restorasi yang meliputi seluruh permukaan gigi anterior, dan ibuat dari bahan akrilik atau porselen sesuai dengan warna gigi.

MACAM-MACAM MAHKOTA SELUBUNG

CROWN AND BRIDGE Indikasi :

◦ Gigi anterior yang fraktur.◦ Kasus perubahan warna gigi, hipoplasi aenamel, atau

dekalsifikasi.◦ Kasus perubahan bentuk gigi, atrisi, atau rotasi gigi yang

terbatas.◦ Menutup diastema yang terbatas. Sebagai retainer suatu

jembatan Kontraindikasi :

◦ Mahkota klinis yang terlalu pendek dan tidak mempunyai cingulum.

◦ Pada gigitan anterior yang dalam (deep bite).◦ Kerusakan gigi sedemikian rupa. Gigi non-vital dengan

perubahan warna yang sangat gelap.

MACAM-MACAM MAHKOTA SELUBUNG

Mahkota PasakMahkota pasak dapat didefinisikan

sebagai restorasi pengganti gigi yang terdiri dari inti berpasak yang dilekatkan dengan suatu mahkota

MACAM-MACAM MAHKOTA SELUBUNG

MAHKOTA PASAK Indikasi :

◦ Gigi non vital yang fraktur melebihi setengah mahkota klinis.

◦ Memperbaiki iklinasi gigi dengan batas-batas atau ketentuan tertentu.

◦ Gigi yang telah dirawat endodontik, sedangkan sisa gigi tidak mungkin dilakukan penumpatan langsung.

Kontraindikasi :◦ Gigi dengan kelainan periapikal menetap. Jaringan

yang mendukung gigi tidak cukup.◦ Oral hygiene buruk.

MACAM-MACAM MAHKOTA SELUBUNG

Semen yang akan digunakan harus disesuaikan dengan bahan crown. Semen-semen yang mengandung eugenol (zinc oxide eugenol cement) tidak cocok untuk menyemen mahkota yang terbuat dari bahan akrilik

Semen jenis komposit memiliki sifat mekanis yang lebih baik

Semen jenis polikarboksilat memiliki sifat adhesi terhadap dentin dan glasir lebih baik daripada semen zinc-phospat dimana semen zinc-phospat lebih mudah larut dalam cairan mulut.  

PENYEMENAN

Jangan makan atau mengunyah dengan crown baru selama 24 jam setelah pemasangan. Perekat permanent yang di pakai waktu pemasangan memerlukan waktu untuk mengeras dengan sempurna. Gunakan sisi yang lain untuk menguyah pada waktu makan.

Pastikan anda bersihkan crown dan gusi di sekelilingnya dengan teliti. Sikat dan gunakan benang gigi setiap hari.

Untuk pemasangan bridge, Anda perlu menggunakan benang gigi yang tebal untuk membersihkan dibawah bridge.

Apabila anda merasakan iritasi pada gusi di sekitar crown, kumur secara perlahan dengan air garam hangat.

Jika diperlukan, setelah prosedur pemasangan crown / bridge anda bisa mengkonsumsi obat pereda sakit seperti advil atau tylenol

Gigi ada yang di rawat akan terasa sedikit sensitif karena trauma yang telah terjadi sewaktu prosedur.

INSTRUKSI PENDERITA

Baum L. dkk. (1985). Textbook of Operative Dentistry, Philadelphia: W. B. Saunders.

Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi 6. Jakarta: Widya Medika.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Cetak Elastomer

1.Definisi

Bahan cetak silicone adalah bahan cetak elastomer dengan bahan dasar siloksan yang dalam pengerasannnya dapat melalui reaksi kimia kondensasi dan addisi.

2. Mekanisme reaksi pengerasanSilicone tipe kondensasi merupakan hasil reaksi ikatan silang antara ortosilikat dan ujung dari group hidroksil dimetilsilikon dengan reaksi kimia.

3. BiokompatibilitasSilikon dapat diterima secara biologis sehingga tidak menyebabkan masalah

Bahan Cetak Silicone

4. ElastisitasLebih ideal daripada polisulfid. Menunjukkan deformasi permanen minimal dan dapat kembali ke bentuk semula dengan cepat bila direnggangkan bila terlalu kaku.

5. TipeSilicone tipe kondensasi mempunyai komposisi bahan dasar, bahan pengisi, bahan akseletator, dan bahan pewarna.

6. KonsistensiBahan cetak silicone memiliki empat macam konsistensi yaitu low viscosity (light body), medium viscosity (reguler), high viscosity (heavy body), dan very high body (putty).

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan Kerugian

a. Tersedia waktu kerja dan waktu pengerasan yang cukup

b. Aroma menyenagkan dan tidak menimbulkan bercak

c. Memiliki ketahanan robek yang cukup

d. Memiliki sifat elastik yang dikeluarkan

e. Distorsi lebih sedikit ketika dikeluarkan

a. Cukup akurat jika langsung dituang

b. Kestabilan dimensi buruk

c. Berpotensi pada distorsi yang nyata

d. Metode putty wash merupakan teknik yang sensistif

e. Lebih mahal

1. DefinisiBahan cetak polyether adalah bahan cetak elastomer yang terdiri dari bahan dasar pasta base yang mengandung polimer dan filler inert dan pasta katalis yang mengandung inisiator reaksi bersama dengan minyak dan filler

2. Mekanisme reaksi pengerasanPengerasan bahan cetak polyether terjadi karena polimer polyether berujung amino bereaksi dengan ester sulfonate sebagai katalisator menghasilkan cross-linker rubber dengan reaksi kimia

Bahan Cetak Polyether

Kemasan bahan cetak Polyether

3. BiokompatibilitasDermatitis kontak akibat polyether, namun penelitian akhir-akhir ini menunjukkan tidak ada efek sitoksik yang berhubungan dengan katalis imun yang terjadi berasal dari bagian bahan cetak yang tertinggal di dalam sulkus.

4. ElastisitasBahan yang paling keras tidak termasuk bahan putty viskositas tinggi kurang elastik dibanding vinyl polysixane

Komposisi Bahan Cetak Polyether

Pasta Komponen

Pasta base

Pasta katalis

Prepolimer berujung Imino

Filler inert-silika Plasticizer. Contoh:

phthpalate

Derivat ester dari asam sulfonat aromatis

Filller inert-silika Plasticier, contoh:

phthalate

Tipe Bahan- Putty- Heavy body- Rguler- Light body

Nilai Viskositas (Nsm-2)

- 400-700- 200-300- 40-150- 10-70

Nilai Viskositas Bahan Cetak Polyether

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan Kerugian

a. Waktu kerja dan pengerasan cepat

b. Terbukti akuratc. Ketahanan sobek

cukupd. Kurang hidrofobike. Distorsi kurang f. Waktu penyimpanan

lama

a. Cukup akurat jika dituangkan langsung

b. Kestabilan dimensi buruk

c. Bersih, tetapi rasa tidak enak

d. Keras, sehignga meliputi permukaan undercut

e. Dapat diisi ulangf. Lebih mahal

Anusavice, J Kenneth. 2003. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC.

Daftar Pustaka

Bahan Cetak(Polysulfide & Polysiloxane)

Polysulfide merupakan

bahan cetak elastomer

yang juga dikenal dengan

nama mercaptan, thiokot,

atau rubber base.

POLYSULFIDE

(+) 1. stabilitas dimensi yang lebih baik dari

bahan hydrocolloid2. mempunyai wettability yang baik, sehingga pencetakkan seluruh rahang

lebiih mudah3. mempunyai resistensi terhadap daya

robek yang tinggi4. merupakan bahan cetak elastomer yang

paling murah

(+ )& (-)

(-)1. menghasilkan produk sampingan berupa

air sewaktu reaksi pengerasan. Oleh karena itu cetakan harus dicor secepat

2. bau yang tidak menyenangkan3. rasa yang agak sedikit pahit4. lamanya waktu pengerasan bahan di

dalam mulut5. Manipulasi susah : lengket6. Bahan ini mempunya elastic recovery

yang kurang baik

1. Kedua pasta dikeluarkan dari tube kemasan pada lembaran pengaduk atau kaca pengaduk.2. Pasta katalis diletakkan pada spatula tahan karet lalu dituangkan di atas pasta basis dan diaduk di lembar pengadukan.3. Proses pengadukan terus berlangsung sampai pasta adukan berwarna seragam, tanpa terlihat garis warna basis atau katalis pada adukan.4. Jika tekanan diberikan secukupnya dan pengadukan dilakukan dengan cepat, bahan tersebut akan terlihat lebih encer dan lebih mudah ditangani

MANIPULASI

Baik pasta basis dan katalis mengandung bentuk vinil silikon. Pasta basis mengandung

polymethyl hidrogen siloxane serta pre-polimer siloxan lain. Pasta katalis

mengandung divinyl polymethyl siloxane dan pre-polimer lain. Bila pasta katalis

mengandung aktivator garam platinum berarti pasta yang berlabel basis harus

mengandung hibrid silikon

Bahan cetak silikon dengan reaksi tambahan (VINYLPOLYSILOXANE)

1. Paling sering digunakan untuk restorasi

indirek seperti mahkota tiruan, gigi tiruan

jembatan, veneer, inlay, onlay, restorasi

dukungan implan, gigi tiruan sebagian

lepas maupun gigi tiruan penuh (Rubbel,

2007).

INDIKASI

(+)1. Detail reproduksi dan elastic recovery

yang paling baik2. Stabilitas dimensi baik3. Hasil cetak lebih akurat4. Gelembung udara dan robeknya cetakan

paling minimal5. Tidak berbau6. Tidak ada rasa7. Cetakan lebih muda di cor

(+) & (-)

(-)

1. sifat hidrofobik

2. Dapat berinteraksi dengan latex, sehingga

menghambat proses polimerasi dari bahan

cetak

Disediakan dalam 2 pasta yang setiap pasta mengandung liquid silicone polymer dan satu lagi pasta adalah katalis dengan kekentalan

yang sama sehingga mudah diaduk. Bahan cetak yang telah teraduk tersbeut

dimasukkan langsung ke dalam sendok cetak yang telah dilapisi adhesif atau pada gigi

yang telah direparasi bila ujung semprit telah terpasang

MANIPULASI

Seringkali perbedaan warna dari kedua pasta

bagitu sedikit sehingga sulit menenukan

secara visual apakah banyaknya jumlah basis

dan katalis telah teraduk merata. Idak adanya

perbedan warna juga mempersulit upaya

memastikan bahwa adukan telah homogen.

Pembahasan kasus

Px wanita 27 th Profesi seorang presenter keluhan gigi kanan atas yang terasa ngilu

bila minum dingin sejak ± 1 minggu yang lalu dan ingin ditambal dengan tambalan yang kuat.

Px pernah menambalkan gigi tersebut ± 1 tahun yang lalu namun terlepas ± 1 minggu yang lalu.

Pemeriksaaan Subyektif

Ektraoral : tidak ada pembengkakan Intraoral & radiologi:

1. Gigi 15 karies luas kelas II mengenai kedua proximal

2. Gigi 16 ditemukan karies oklusal melibatkan lebih dari 1 cusp gigi.

3.Test perkusi tidak sakit, 4.Test tekan tidak sakit 5.Ngilu ketika dilakukan test termal.

Pemeriksaan Obyektif

Px minta ditambal krn tidak nyaman dg kondisinya

Px meminta tambalan yg kuat dg estetik yg baik.

Gigi 15 dan 16 PULPITIS REVERSIBEL

Diagnosa Kasus

Gigi 15 (Inlay)

RENCANA PERAWATAN

• Gigi 15 (Onlay)

Kunjuangan Pertama1. Tumpatan lama dibongkar2. Kavitas dibersihkan3. Preparasi kavitas4. Pola malam direct (1x kunjungan) indirect (berkali2

knjungan)5. Gigi direstorasi sementara dg zinc okside

eugenol

Langkah-langkah perawatanOnlay / Inlay Porselin

Kunjungan Kedua :6. Tumpatan rigid sementara dibongkar7. Setelah preparasi selesai, aplikasikan

lapisan tipis lubricant larut air atau separating medium (cairan agar/ gliseril) pd gigi. Kemuadian tempatkan matriks bands, wedge untuk menghasilkan kontak proksimal yg baik.

8. Tumpat dg porselen. Sesuaikan dg anatomi oklusal deg bur untuk menghasilkan pit dan fissure, inklinasi tonjol dan batas margin baik dan sistemis.

9. Trial inlay/ onlay pd px10. Jika kedudukan restorasi rigid baik ,

kemudian disemenkan pd gigi tsb.11. Kelebihan semen dibersihkan dg

ekskavator.

Kombinasi metal keramik restorasi memiliki kekuatan yang baik dan penampilan yang diharapkan.

Porselen Fuse to Metal

Terima Kasih