salinan - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan...

14
BUPATI MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SATAR MESE UTARA KABUPATEN MANGGARAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANGGARAI, Menimbang Mengingat : : a. b. c. 1. 2. 3. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat yang didasarkan pada pertimbangan demografi, luas wilayah dan jumlah penduduk, maka perlu melakukan pemekaran terhadap Kecamatan Satar Mese Barat dalam wilayah Kabupaten Manggarai; bahwa pemekaran wilayah kecamatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kecamatan Satar Mese Utara Kabupaten Manggarai; Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, SALINAN

Upload: dinhphuc

Post on 21-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

BUPATI MANGGARAIPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAINOMOR 8 TAHUN 2015

TENTANG

PEMBENTUKAN KECAMATAN SATAR MESE UTARAKABUPATEN MANGGARAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANGGARAI,

Menimbang

Mengingat

:

:

a.

b.

c.

1.

2.

3.

bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensipenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepadamasyarakat yang didasarkan pada pertimbangandemografi, luas wilayah dan jumlah penduduk, makaperlu melakukan pemekaran terhadap Kecamatan SatarMese Barat dalam wilayah Kabupaten Manggarai;bahwa pemekaran wilayah kecamatan sebagaimanadimaksud pada huruf a, telah memenuhi persyaratansebagaimana yang ditetapkan dalam PeraturanPemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang Pembentukan KecamatanSatar Mese Utara Kabupaten Manggarai;

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam WilayahDaerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat danNusa Tenggara Timur (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 1655);Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

SALINAN

Page 2: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

4.

5.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentangKecamatan;Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 11Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan SatarMese Barat, Rahong Utara dan Lelak Dalam WilayahKabupaten Manggarai (Lembaran Daerah KabupatenManggarai Tahun 2007 Nomor 11 Seri D Nomor 1);

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI

danBUPATI MANGGARAI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKANKECAMATAN SATAR MESE UTARA KABUPATENMANGGARAI.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksudkan dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Manggarai.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Manggarai.3. Bupati adalah Bupati Manggarai.4. Wilayah adalah lingkungan daerah kecamatan.5. Kecamatan adalah bagian wilayah dari Daerah yang dipimpin oleh camat.6. Desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dandihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

7. Pembentukan kecamatan adalah pemberian status pada wilayah tertentusebagai kecamatan.

8. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin dan koordinatorpenyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalampelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenanganpemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomidaerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

Page 3: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

BAB IIPEMBENTUKAN KECAMATAN DAN PUSAT PEMERINTAHAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan daerah ini dibentuk sebuah kecamatan baru dalamwilayah Kabupaten Manggarai yang diberi nama Kecamatan Satar MeseUtara.

(2) Pembentukan Kecamatan Satar Mese Utara merupakan pemekaran dariKecamatan Satar Mese Barat.

Pasal 3

Pusat Pemerintahan Kecamatan Satar Mese Utara yang merupakan ibukotakecamatan berkedudukan di Langke Majok.

BAB IIIWILAYAH, LUAS DAN BATAS WILAYAH SERTA JUMLAH PENDUDUK

KECAMATAN SATAR MESE UTARA

Pasal 4

Wilayah Kecamatan Satar Mese Utara semula merupakan bagian dariwilayah administrasi Kecamatan Satar Mese Barat.

Pasal 5

Luas wilayah Kecamatan Satar Mese Utara 179 km².

Pasal 6

(1) Batas wilayah Kecamatan Satar Mese Utara adalah :a. bagian utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ruteng dan

wilayah Kecamatan Lelak;b. bagian selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan satar Mese

Barat;c. bagian timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Satar Mese; dand. bagian barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Manggarai

Barat.(2) Batas wilayah Kecamatan Satar Mese Utara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dituangkan ke dalam peta wilayah kecamatan sebagaimanatercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Daerah ini.

Page 4: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

Pasal 7

Jumlah penduduk Kecamatan Satar Mese Utara sebanyak 15.662 jiwa.

BAB IV

DESA-DESA CAKUPAN WILAYAH KECAMATAN SATAR MESE UTARA

Pasal 8

(1) Kecamatan Satar Mese Utara meliputi desa-desa sebagai berikut :a. Desa Renda;b. Desa Todo;c. Desa Gulung;d. Desa Popo;e. Desa Lia;f. Desa Kole;g. Desa Ling;h. Desa Nao;i. Desa Cireng;j. Desa Ruang; dank. Desa Mata Wae.

(2) Wilayah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan bagianutuh dari pembentukan wilayah administrasi Kecamatan Satar MeseUtara.

(3) Dengan terbentuknya Kecamatan Satar Mese Utara, maka desa-desasebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak lagi menjadi bagian dariwilayah administrasi Kecamatan Satar Mese Barat.

BAB VKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

(1) Pelaksanaan Peraturan Daerah ini akan berlaku efektif sejak KecamatanSatar Mese Utara diresmikan oleh Bupati dengan menunjuk PejabatPegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat untuk menjalankan tugas danfungsi sebagai Camat.

(2) Hal-hal yang berkaitan dengan surat-menyurat dan administrasikeuangan menjadi tanggungjawab pemerintah Kecamatan Induk sampaiberakhirnya tahun anggaran berjalan.

Page 5: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah KabupatenManggarai.

Ditetapkan di Rutengpada tanggal 11 Agustus 2015

BUPATI MANGGARAI,

CHRISTIAN ROTOKDiundangkan di Rutengpada tanggal 11 Agustus 2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANGGARAI,

MANSELTUS MITAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2015 NOMOR 8

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI PROVINSI NUSATENGGARA TIMUR : 07/2015

Page 6: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAINOMOR 8 TAHUN 2015

TENTANGPEMBENTUKAN KECAMATAN SATAR MESE UTARA

I. UMUM

Sejak era otonomi daerah bergulir di negara ini mulai tahun1999 yang lalu, gairah dan dinamika pembangunan daerah terusmengalami perkembangan yang cukup signifikan. Otonomi daerah padadasarnya telah meletakkan kewenangan yang sangat besar kepada daerahuntuk mengelola daerahnya masing-masing dengan kegiatan-kegiatanpembangunan, pemberdayaan dan pelayanan kemasyarakatan sesuaidengan potensi dan karaktaristik daerah itu sendiri. Namun demikian,dengan usia kurang lebih 17 tahun era otonomi daerah saat ini,pemerintah daerah, khususnya di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timurpada umumnya dan di Manggarai pada khususnya masih sajadihadapkan pada persoalan-persoalan seperti kemiskinan, pengangguran,ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur,rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia,kualitas kesehatan yang rendah dan lain-lain sebagainya.

Dengan gambaran umum seperti tersebut, telah mendorongpemerintah daerah untuk mengambil berbagai langkah strategis danlangkah taktis yang dinilai menguntungkan bagi upaya-upayamempercepat pertumbuhan dan kemajuan daerah sekaligus mengatasiberbagai persoalan pembangunan seperti ketImpangan pembangunanantar wilayah, infrastruktur yang rendah dan persoalan-persoalan sosialekonomi dan lain-lain. Salah satu pilihan strategis dimaksud adalahdengan melakukan reformasi organisasi pemerintahan daerah baikberkenaan dengan tata atau struktur organisasi pemerintahan daerahmaupun berkenaan dengan kewenangan, kedudukan dan fungsi,tanggungjawab organisasi pemerintahan daerah. Reformasi organisasipemerintahan seringkali dikenal sebagai reformasi birokrasipemerintahan.

Kecamatan Satar Mese Barat saat ini memiliki luas wilayahkurang lebih 278,79 km2 dengan jumlah luas wilayah efektif seluas223,03 km2, sedangkan total jumlah penduduk keadaan sampai denganBulan Desember 2014 berjumlah 35.046 jiwa (Dispenduk, Oktober 2014),yang tinggal menyebar pada 23 desa dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian sangat menyulitkan bagi pemerintahkabupaten manggarai, maupun pemerintah kecamatan Satar Mese Baratuntuk hadir dan senantiasa ada di tengah masyarakat untukmendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Satar Mese Baratserta mengagregasikannya dalam berbagai kebijakan publik pemerintah.Hal ini kemudian menjadi demikian sulit baik bagi pemerintah maupunbagi masyarakat, mengingat kenyataan keadaan geografis dan topografiswilayah yang bergunung-gunung, jurang menganga dengan infrastruktur

Page 7: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

transportasi yang sangat minim dan tidak memadai. Oleh karena itupilihan kebijakan strategis untuk memekarkan Kecamatan Satar MeseBarat kiranya bukanlah suatu pilihan kebijakan yang irasional, tetapijustru merupakan suatu kebijakan yang sangat tepat dan rational gunadapat mentransformasikan hubungan yang lebih dekat antara pemerintahdi satu sisi dengan masyarakat pada sisi yang lainnya. Dengan demikianpemerintah akan senantasa hadir dan ada di tengah masyarakat yangdilayaninya dan dapat mengagregasikan aspirasi dan kebutuhannyadalam berbagai kebijakan pembangunan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.

Pasal 2Cukup jelas.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 08.

Page 8: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

BUPATI MANGGARAIPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SALINANPERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI

NOMOR 8 TAHUN 2015

TENTANG

PEMBENTUKAN KECAMATAN SATAR MESE UTARAKABUPATEN MANGGARAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANGGARAI,

Menimbang

Mengingat

:

:

a.

b.

c.

1.

2.

3.

bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensipenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepadamasyarakat yang didasarkan pada pertimbangandemografi, luas wilayah dan jumlah penduduk, makaperlu melakukan pemekaran terhadap Kecamatan SatarMese Barat dalam wilayah Kabupaten Manggarai;bahwa pemekaran wilayah kecamatan sebagaimanadimaksud pada huruf a, telah memenuhi persyaratansebagaimana yang ditetapkan dalam PeraturanPemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang Pembentukan KecamatanSatar Mese Utara Kabupaten Manggarai;

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam WilayahDaerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat danNusa Tenggara Timur (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 1655);Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Keduaatas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Page 9: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

4.

5.

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentangKecamatan;Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 11Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan SatarMese Barat, Rahong Utara dan Lelak Dalam WilayahKabupaten Manggarai (Lembaran Daerah KabupatenManggarai Tahun 2007 Nomor 11 Seri D Nomor 1);

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI

danBUPATI MANGGARAI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKANKECAMATAN SATAR MESE UTARA KABUPATENMANGGARAI.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksudkan dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Manggarai.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Manggarai.3. Bupati adalah Bupati Manggarai.4. Wilayah adalah lingkungan daerah kecamatan.5. Kecamatan adalah bagian wilayah dari Daerah yang dipimpin oleh camat.6. Desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dandihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

7. Pembentukan kecamatan adalah pemberian status pada wilayah tertentusebagai kecamatan.

8. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin dan koordinatorpenyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalampelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenanganpemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomidaerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

Page 10: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

BAB IIPEMBENTUKAN KECAMATAN DAN PUSAT PEMERINTAHAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan daerah ini dibentuk sebuah kecamatan baru dalamwilayah Kabupaten Manggarai yang diberi nama Kecamatan Satar MeseUtara.

(2) Pembentukan Kecamatan Satar Mese Utara merupakan pemekaran dariKecamatan Satar Mese Barat.

Pasal 3

Pusat Pemerintahan Kecamatan Satar Mese Utara yang merupakan ibukotakecamatan berkedudukan di Langke Majok.

BAB IIIWILAYAH, LUAS DAN BATAS WILAYAH SERTA JUMLAH PENDUDUK

KECAMATAN SATAR MESE UTARA

Pasal 4

Wilayah Kecamatan Satar Mese Utara semula merupakan bagian dariwilayah administrasi Kecamatan Satar Mese Barat.

Pasal 5

Luas wilayah Kecamatan Satar Mese Utara 179 km².

Pasal 6

(1) Batas wilayah Kecamatan Satar Mese Utara adalah :a. bagian utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ruteng dan

wilayah Kecamatan Lelak;b. bagian selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan satar Mese

Barat;c. bagian timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Satar Mese; dand. bagian barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Manggarai

Barat.(2) Batas wilayah Kecamatan Satar Mese Utara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dituangkan ke dalam peta wilayah kecamatan sebagaimanatercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Daerah ini.

Page 11: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

Pasal 7

Jumlah penduduk Kecamatan Satar Mese Utara sebanyak 15.662 jiwa.

BAB IV

DESA-DESA CAKUPAN WILAYAH KECAMATAN SATAR MESE UTARA

Pasal 8

(1) Kecamatan Satar Mese Utara meliputi desa-desa sebagai berikut :a. Desa Renda;b. Desa Todo;c. Desa Gulung;d. Desa Popo;e. Desa Lia;f. Desa Kole;g. Desa Ling;h. Desa Nao;i. Desa Cireng;j. Desa Ruang; dank. Desa Mata Wae.

(2) Wilayah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan bagianutuh dari pembentukan wilayah administrasi Kecamatan Satar MeseUtara.

(3) Dengan terbentuknya Kecamatan Satar Mese Utara, maka desa-desasebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak lagi menjadi bagian dariwilayah administrasi Kecamatan Satar Mese Barat.

BAB VKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

(1) Pelaksanaan Peraturan Daerah ini akan berlaku efektif sejak KecamatanSatar Mese Utara diresmikan oleh Bupati dengan menunjuk PejabatPegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat untuk menjalankan tugas danfungsi sebagai Camat.

(2) Hal-hal yang berkaitan dengan surat-menyurat dan administrasikeuangan menjadi tanggungjawab pemerintah Kecamatan Induk sampaiberakhirnya tahun anggaran berjalan.

Page 12: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah KabupatenManggarai.

Ditetapkan di Rutengpada tanggal 11 Agustus 2015

BUPATI MANGGARAI,

ttd

CHRISTIAN ROTOKDiundangkan di Rutengpada tanggal 11 Agustus 2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANGGARAI,

ttd

MANSELTUS MITAK

Salinan sesuai dengan aslinya,KEPALA BAGIAN HUKUM

BOUR MAXIMUS, SHPEMBINA TINGKAT INIP. 19630224 199003 1 006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2015 NOMOR 8.

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI PROVINSI NUSATENGGARA TIMUR : 07/2015

Page 13: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAINOMOR 8 TAHUN 2015

TENTANGPEMBENTUKAN KECAMATAN SATAR MESE UTARA

I. UMUM

Sejak era otonomi daerah bergulir di negara ini mulai tahun1999 yang lalu, gairah dan dinamika pembangunan daerah terusmengalami perkembangan yang cukup signifikan. Otonomi daerah padadasarnya telah meletakkan kewenangan yang sangat besar kepada daerahuntuk mengelola daerahnya masing-masing dengan kegiatan-kegiatanpembangunan, pemberdayaan dan pelayanan kemasyarakatan sesuaidengan potensi dan karaktaristik daerah itu sendiri. Namun demikian,dengan usia kurang lebih 17 tahun era otonomi daerah saat ini,pemerintah daerah, khususnya di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timurpada umumnya dan di Manggarai pada khususnya masih sajadihadapkan pada persoalan-persoalan seperti kemiskinan, pengangguran,ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur,rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia,kualitas kesehatan yang rendah dan lain-lain sebagainya.

Dengan gambaran umum seperti tersebut, telah mendorongpemerintah daerah untuk mengambil berbagai langkah strategis danlangkah taktis yang dinilai menguntungkan bagi upaya-upayamempercepat pertumbuhan dan kemajuan daerah sekaligus mengatasiberbagai persoalan pembangunan seperti ketImpangan pembangunanantar wilayah, infrastruktur yang rendah dan persoalan-persoalan sosialekonomi dan lain-lain. Salah satu pilihan strategis dimaksud adalahdengan melakukan reformasi organisasi pemerintahan daerah baikberkenaan dengan tata atau struktur organisasi pemerintahan daerahmaupun berkenaan dengan kewenangan, kedudukan dan fungsi,tanggungjawab organisasi pemerintahan daerah. Reformasi organisasipemerintahan seringkali dikenal sebagai reformasi birokrasipemerintahan.

Kecamatan Satar Mese Barat saat ini memiliki luas wilayahkurang lebih 278,79 km2 dengan jumlah luas wilayah efektif seluas223,03 km2, sedangkan total jumlah penduduk keadaan sampai denganBulan Desember 2014 berjumlah 35.046 jiwa (Dispenduk, Oktober 2014),yang tinggal menyebar pada 23 desa dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian sangat menyulitkan bagi pemerintahkabupaten manggarai, maupun pemerintah kecamatan Satar Mese Barat

Page 14: SALINAN - jdih.setjen.kemendagri.go.id · ketimpangan pembangunan antar wilayah, persoalan infrastruktur, rendahnya pendapatan perkapita dan kualitas sumberdaya manusia, kualitas

untuk hadir dan senantiasa ada di tengah masyarakat untukmendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Satar Mese Baratserta mengagregasikannya dalam berbagai kebijakan publik pemerintah.Hal ini kemudian menjadi demikian sulit baik bagi pemerintah maupunbagi masyarakat, mengingat kenyataan keadaan geografis dan topografiswilayah yang bergunung-gunung, jurang menganga dengan infrastrukturtransportasi yang sangat minim dan tidak memadai. Oleh karena itupilihan kebijakan strategis untuk memekarkan Kecamatan Satar MeseBarat kiranya bukanlah suatu pilihan kebijakan yang irasional, tetapijustru merupakan suatu kebijakan yang sangat tepat dan rational gunadapat mentransformasikan hubungan yang lebih dekat antara pemerintahdi satu sisi dengan masyarakat pada sisi yang lainnya. Dengan demikianpemerintah akan senantasa hadir dan ada di tengah masyarakat yangdilayaninya dan dapat mengagregasikan aspirasi dan kebutuhannyadalam berbagai kebijakan pembangunan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.

Pasal 2Cukup jelas.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 08.