status case
DESCRIPTION
Laporan kasusTRANSCRIPT
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
STATUS PSIKIATRI
Pembimbing :
Dr. Agung Frijanto, Sp.KJ
Disusun oleh :
Anisa Luthfiah
110.2006.040
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
PERIODE 12 Maret – 14 April 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSJ SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA 2012
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medik : 01-82-39
Ruang Perawatan : Nuri
Nama Lengkap : Tn. S
Nama Panggilan : U
Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 12-05-1975
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan Terakhir : Tamat SMA
Pekerjaan : Saat ini tidak bekerja
Bangsa/ Suku : Indonesia, Betawi
Agama : Islam
Alamat : Jl. Depkes 2 RT 04 RW 07 Kelurahan
Jatibening
Dokter yang Merawat : Dr. Isa, Sp.KJ
Tanggal Masuk RSJSH : 23 Maret 2012
Riwayat Perawatan
1. Tanggal 23 Maret 2012 – Sekarang di RSJSH (ruang Nuri)
II.RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis
Tanggal 23 Maret 2012, pukul 22.00 – 22.30 WIB, di ruang IGD RSJSH.
Tanggal 26 Maret 2012, pukul 10.00 – 10.30 WIB, di ruang PICU RSJSH.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Tanggal 30 Maret 2012, pukul 09.00 – 09.30 WIB, di ruang Nuri RSJSH.
Tanggal 02 April 2012, pukul 09.00-09.15 WIB, di ruang Nuri RSJSH.
Alloanamnesis
Dengan Bp. H. Syafii (Kakak pasien, umur 45 tahun), pada tanggal 23 Maret, pukul
22.30– 23.00 WIB di ruang IGD RSJSH.
Dengan Bp. H. Syafii (Kakak pasien, umur 45 tahun), pada tanggal 30 Maret, pukul
14.30– 15.00 WIB di ruang Nuri.
Dengan Bp. H. Syafii (Kakak pasien, umur 45 tahun), pada tanggal 02 April, pukul
09.00-09.15 WIB melalui telepon.
A. Keluhan Utama
Pasien marah-marah sejak dua hari SMRS
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke IGD RSJ SH pukul 22.00 diantar oleh keluarga, dengan keluhan
pasien marah-marah sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga sering
menendang pintu dan barang-barang lainnya tanpa alasan yang jelas. Pasien menggigit jari
tangan kakaknya saat perjalanan ke RSJ. Saat datang ke IGD, pasien tampak kebingungan
dan gelisah. Pasien mengatakan mendapat ilham berupa bisikan dari kerajaan Padjadjaran,
pasien merasa dikejar-kejar oleh orang lain karena rahasia inteljen ada pada dirinya,
pasien juga merasa harus menikahi cinta sejatinya apabila tidak maka akan terjadi kiamat.
Pasien merasa dan yakin memiliki ilmu telepati yang menghubungkan pasien dengan cinta
sejatinya yang terpisah sejak 13 tahun yang lalu. Pasien merasa dirinya memiliki sakit
fisik seperti demam dan penyakit fisik lainnya. Pasien menolak untuk diberi pengobatan
dan perawatan lebih lanjut.
Satu minggu sebelum masuk rumah sakit pasien dibawa oleh kakaknya kedokter
umum karena keluhan demam yang dirasakan oleh pasien. Kemudian diberi obat penurun
panas dan pasien merasa membaik. Menurut pengakuan kakak pasien, sejak satu minggu
terakhir pasien menjadi mudah tersinggung, cepat marah, sulit tidur, bicara kacau dan
sering menangis setelah sholat. Sebelum sakit, pasien adalah orang yang rajin, senang
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
berteman dengan siapa saja dan pasien memiliki pekerjaan sebagai juragan kontrakan dan
perusahaan reklame.
Dalam wawancara tanggal 26 Maret 2012 di PICU RSJ SH, pasien masih tampak
bingung dan gelisah. Bicaranya kacau, tidak teratur, tidak jelas, pasien melakukan kontak
mata dengan pemeriksa. Saat ditanya, pasien tahu saat ini di rumah sakit untuk berobat
namun pasien mengetahui bahwa dirinya sakit fisik bukan sakit jiwa. Pasien juga ingin
sekali sembuh dari penyakitnya dan ingin kembali ke rumah menemui keluarganya. Pasien
mengakui masih mendengar bisikan-bisikan gaib namun tidak dapat didengar oleh orang
lain dan tidak tampak wujudnya.
Dalam wawancara tanggal 30 Maret 2012 di ruang Nuri RSJ SH, pasien masih
tampak bingung dan tampak lebih tenang. Bicaranya sudah mulai teratur dan jelas, pasien
melakukan kontak mata dengan pemeriksa.
Dalam wawancara tanggal 02 April 2012 di ruang Nuri RSJ SH, pasien tidak
tampak bingung dan tenang. Bicanya teratur dan jelas. Pasien mengatakan masih
mendengar suara- suara gaib yang menyuruh untuk menghancurkan barang, namun pasien
masih dapat mengendalikan dirinya. Pasien memahami bahwa dirinya perlu dirawat di RS
ini, namun pasien masih merasa sakitnya adalah sakit fisik. Pasien dapat menjawab
pertanyaan, seperti soal hitung-hitungan, mengingat angka dan menurutkan angka,
membedakan objek. Selama di rumah sakit pasien mengaku mengikuti semua yang
disuruh perawat dan minum obat teratur karena pasien ingin cepat sembuh.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Gangguan Psikiatrik
Pada tahun 1991, pasien mengaku mempelajari ilmu kebatinan alkamil dari kakek
buyutnya turun temurun. Semenjak saat itu pasien sering mendengar bisikan bisikan
gaib yang menyuruh untuk mengamuk menghancurkan barang dan pasien mengikuti
bisikan tersebut. Bisikan tersebut berlangsung selama 3 hari.
Menurut kakak pasien, pada tahun 1993 saat pasien duduk di bangku kelas 3 SMA,
pasien menjadi mudah tersinggung dan marah marah. Pasien mengatakan perempuan
yang dia suka telah kembali ke daerahnya dan dijodokan oleh orang tua perempuan
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
tersebut. Pasien juga mengatakan semakin sering mendengar bisikan bisikan gaib dan
berlangsung selama 40 hari. Namun pasien tidak berobat.
Pada tahun 1996, pasien mengatakan mendaftar kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah
dengan fakultas peradaban islam namun tidak diterima karena masih sering marah-
marah. Menurut pengakuan pasien, pasien masih mendengar bisikan-bisikan selama 14
hari.
Pada tahun 1999, pasien kursus komputer di pondok gede dan disana bertemu
dengan perempuan yang disukai berinisial L. Menurut pasien, sejak awal kursus sampai
akhir 2002 pasien memiliki hubungan khusus dengan perempuan tersebut. Perempuan
tersebut merupakan anak dari seorang jendral sedangkan pasien merasa dirinya adalah
orang yang tidak punya. Pasien malu dan merasa rendah diri untuk meneruskan
hubungannya. Lalu pasien datang ke guru yang memiliki ilmu dan diberi nasehat agar
pasien menjauhi dan melupakan perempuan tersebut. Pasien mengikuti nasehat tersebut.
Namun menurut kakak pasien, pasien tidak memiliki hubungan khusus dengan wanita
tersebut, pasien hanya menyimpan perasaan tersebut.
Pada tahun 2000, pasien mengaku mendengar bisikan bisikan gaib dan melihat
bayangan hitam yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Pada tahun 2005, pasien mengaku semakin sering mendengar bisikan- bisikan gaib
tetapi tidak pernah melihat lagi bayangan hitam. Menurut kakak pasien, pasien menjadi
sering mudah tersinggung dan marah marah, sehingga berobat ke alternatif (Cimanggis-
Balaraja-Ustad Haryono) dan pasien tidak menolak untuk diobati karena pasien ingin
cepat sembuh. Menurut kakak pasien, setelah berobat ke alternatif, pasien sembuh.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius saat kecil. Pasien tidak pernah
dirawat di rumah sakit dan dioperasi sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit kejang, epilepsi, diabetes, hipertensi dan trauma kepala.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah minum alkohol atau mengkonsumsi obat-obat terlarang
sebelumnya
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah mengalami gangguan kesehatan. Pasien
merupakan anak yang diinginkan dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Pasien lahir spontan, cukup bulan dan ditolong oleh bidan di tempat praktek bidan.
Tidak ada komplikasi persalinan, trauma lahir dan cacat bawaan.
2. Riwayat Perkembangan Keperibadian
a. Masa Kanak
i. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Masa ini dilalui dengan baik, pasien tergolong anak yang sehat, dengan proses
tumbuh kembang dan tingkah laku sesuai anak seusianya. Pasien tidak pernah
sakit yang serius (berat), dan tidak pernah mengalami kejang atau trauma
kepala saat kecil.
ii. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien merupakan anak yang ceria dengan banyak teman disekelilingnya,
prestasi belajar baik dan tidak pernah tinggal kelas. Selain itu biasa-biasa saja,
pasien tumbuh dan berkembang dengan baik seperti anak-anak lain sebayanya.
Pasien tergolong anak yang menurut kata dan mudah bergaul.
iii. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
Pasien tamat SMA. Pasien mulai mengalami gangguan seperti marah marah dan
mudah tersinggung namun masih tetap bergaul dengan teman temannya.
iv. Masa Dewasa
Pasien kuliah di UNISMA Bekasi fakultas management namun DO pada tingkat
kedua karena merasa terpaksa kuliah di fakultas tersebut. Setelah DO, pasien
lebih banyak dirumah dan membantu keluarganya. Di rumah pasien seorang
yang rajin membuat kerja-kerja rumah seperti mencuci piring, menyapu. Pasien
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
seorang yang menurut kata. Pasien bekerja sebagai juragan kontrakan dan
pengusaha reklame.
3. Riwayat Pendidikan
SD(6-12 tahun)
Pasien bersekolah di SDN Bekasi. Prestasi akademik pasien baik, pasien pernah
mendapat juara pertama dan tidak pernah tinggal kelas. Pasien tergolong pelajar yang
disenangi gurunya karena rajin dan menurut kata. Pasien juga tidak pernah ada masalah
dengan teman-teman sekelasnya dan mudah bergaul.
SMP(12-15 tahun):
Pasien melanjutkan pelajaran di SMP bekasi. Prestasi akademik pasien baik dan selalu
peringkat 10 besar. Pasien tidak pernah tinggal kelas dan tergolong pelajar yang
disenangi gurunya karena rajin dan menurut kata. Pasien mudah bergaul dan tidak
pernah ada masalah dengan teman-teman sekelasnya.
SMA/ SMK(15-18 tahun):
Pasien bersekolah di Aliyah. Pasien tidak pernah tinggal kelas, memiliki cukup banyak
teman dan dapat bergaul dengan baik. Prestasi belajar pun baik.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai juragan kontrakan dan pengusaha reklame penghasilan rata-rata
30 juta rupiah per bulan.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Pasien seorang yang rajin beribadat dan tidak pernah tinggal
solat.
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Riwayat perkembangan psikoseksual pasien masih dalam batas normal. Pasien belum
pernah menikah.
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang berat, tidak pernah berurusan
dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah terlibat dalam proses peradilan yang
terkait dengan hukum.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak dari pasangan Tn.D dan Ny.I. Pasien merupakan anak ke-2
dari empat bersaudara, yang terdiri dari empat laki-laki. Keluarga pasien merupakan
keluarga yang harmonis dan saling terbuka. Dalam keluarga pasien tidak ada keluhan
maupun gejala yang sama dengan pasien. Tidak ada keluarga yang dirawat di rumah sakit.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
GENOGRAM KELUARGA
PETUNJUK :
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
F. Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien tinggal di rumah pribadi bersama orangtua dan adik kakaknya di Depkes 2 RT 04/
RW 07 kelurahan Jati bening. Hubungan dan interaksi pasien dengan keluarga pasien
baik. Pasien seorang anak yang rajin membuat kerja-kerja di rumah seperti menyuci piring
dan menyapu. Pasien juga seorang anak yang menurut kata. Hubungan pasien dengan
tetangga di sekitar rumahnya baik. Biaya untuk kehidupan pasien dan keluarga berasal
dari kontrakan rumahnya dan perusahaan reklame. Kesan kondisi sosial ekonomi keluarga
pasien adalah menengah ke atas dan pengobatan pasien ditanggung pribadi.
G.Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien tidak tahu bahwa dirinya sedang menderita skizoafektif tipe manik dan dirawat di
RSJSH. Pasien seorang yang patuh minum obat dan mengetahui bahwa dirinya harus
minum obat dengan teratur.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
III. STATUS MENTAL (tanggal 23 Maret 2012, pukul 22.00 WIB)
A. Deskripsi Umum
Kesadaran Neurologis: Compos Mentis
Kesadaran Psikiatri : Tampak terganggu (perilaku,sikap dan gerak gerik gelisah)
Tanda Vital
Tekanan Darah : 109/80 mmHg
Nadi : 96x/ menit
Suhu : 36,4 oC
Pernafasan : 24x/ menit
1. Penampilan Umum
Pasien seorang laki-laki, berusia 37 tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya, postur
tubuh tegap, sedikit gendut, berkulit kecoklatan, berambut hitam pendek, dan sedikit
beruban. Pada saat wawancara pasien mengenakan baju kaos berwarna putih, berkolar
dengan celana panjang berwarna hitam serta memakai sandal jepit warna biru putih.
Setiap kali wawancara pasien mengenakan pakaian yang berbeda dan rapih. Pasien
tampak gelisah di hadapan pewawancara. Kontak mata dan konsentrasinya kurang
baik.
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum Wawancara :
Selama Wawancara :
Sesudah Wawancara :
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif, bersahabat, cukup terus terang, tidak ada impulsifitas.
Pasien sedang berdiri sendiri di depan pintu masuk
IGD
Pasien gelisah di depan pemeriksa, merespon semua
pertanyaan dengan baik dan menjawab sesuai dengan
pertanyaan.
Pasien berjalan jalan keluar pintu IGD
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
4. Pembicaraan
Lancar,pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan, kuantitas banyak. Pasien
dapat berbicara spontan intonasi jelas, nada suara cepat, volume suara keras dan ide
cerita cukup. Jawaban pasien cukup konsisten pada tiap wawancara.
B. Alam Perasaan (Emosi)
1. Suasana Perasaan (mood) : hyperthym
2. Afek / Ekspresi Afektif : Datar
3. Keserasian : Tidak serasi
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi
(+), auditorik, pasien mendengar bisikan berupa suara seorang laki-laki yang sering
menyuruh menghancurkan barang-barang.
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
d) Derealisasi : Tidak ada
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan Sesuai dengan tingkat pendidikan (Tamat SMA)
2. Pengetahuan Umum Baik (Mengetahui nama presiden Indonesia saat ini)
3. Kecerdasan Rata-rata
4. Konsentrasi dan
Perhatian
Cukup
5. Orientasi
- Waktu Baik (Pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, bulan dan
tahun saat itu dengan benar).
- Tempat Baik (Pasien dapat menyebutkan tempat sekarang dimana
ia berada dan dirawat).
- Orang Baik (Pasien mengenali temannya dengan benar dan
mengetahui sedang diwawancara oleh dokter muda).
- Situasi Baik (Pasien mengetahui situasi sekitar, saat wawancara
berlangsung).
6. Daya Ingat
- Jangka Panjang Baik (Pasien dapat mengingat nama SD, dan teman-teman
sekolahnya dahulu).
- Jangka Pendek Baik (Pasien dapat menyebutkan peribahasa yang
ditanyakan kepadanya 1 hari yang lalu saat wawancara).
- Segera Baik (Pasien dapat menyebutkan urutan-urutan aktivitas
dari pagi, dan menu sarapan pagi).
7. Pikiran Abstrak Baik (Dapat menyebutkan persamaan dan perbedaan bola
dengan jeruk.)
8. Visuospasial Baik (dapat menggambar jam.)
9. Bakat dan kreativitas Baik (pasien boleh bernyanyi)
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
10. Kemampuan Menolong
Diri
Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : Cukup
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham
Waham kebesaran dan kejar (+). Pasien mengatakan bahwa dia mendapat ilham
berupa bisikan berasal dari kerajaan pajajaran dan dapat mengetahui kiamat kapan
terjadi. Hal ini karena pasien pernah mempelajari ilmu kebatinan yang menurut pasien
berasal dari leluhur dan kerajaan pajajaran. Pasien mengatakan bahwa dia selalu
dikejar karena pasien mengetahui rahasia inteljen.
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Gagasan Rujukan : Tidak ada
f. Gagasan Pengaruh : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls : Baik (saat pemeriksaan)
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (pasien tahu bahwa mencuri itu berdosa)
Uji Daya Nilai
Baik (pasien akan mengembalikan dompet ke kantor polisi apabila menemukan dompet
yang terjatuh di jalanan).
Daya Nilai Realita
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Terganggu (adanya waham dan halusinasi)
H. Tilikan
Derajat 1
I. Reliabilitas : Taraf dapat dipercaya
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
IV. STATUS FISIK (Pemeriksaan dilakukan pada 23 Maret 2012, pukul 22.00 WIB)
A. Status Internus
Keadaan Umum : Baik, tampak tidak sakit
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 109/80 mmHg
Nadi : 96x/ menit
Suhu : 36,4 oC
Pernafasan : 24x/ menit
TB/BB : 173cm / 72kg
BMI : 24,1 (Overweight)
Kulit : Kecoklatan, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban
....normal,.efloresensi primer/sekunder (-)
Kepala : Normocephali, rambut warna hitam sedikit beruban, distribusi merata,
..tidak mudah ...dicabut.
Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak
...langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, oedem -/-.
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-), sekret -/-.
Telinga : Normotia, membran timpani intak +/+, nyeri tarik -/-.
Mulut : Bibir merah kecoklatan, agak kering, sianosis (-), sariawan (-), trismus (-)
..halitosis (-), candidiasis(-).
Lidah : Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-), tremor (-), deviasi (-)
Gigi geligi : Baik
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil :T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan :Faring tidak hiperemis
Leher :KGB supra klavikular tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba
.membesar, trakea letak normal
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Thorax Paru
Inspeksi
Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun dinamis,
efloresensiprimer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak napas
simetris, irama teratur, retraksi suprasternal (-)
Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
Perkusi : Sonor di semua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Tidak dilakukan.
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1 normal,S2 normal, reguler, murmur (-), gallop (-)
Ekstremitas
- Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
- Bawah : Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).
Genitalia : Tidak diperiksa
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak ada
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
9. Gejala EPS : akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus otot
..................................................(N), resting tremor (-), distonia (-)
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 26 Maret 2012
TanggalPemeriksaan
Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Rujukan
12-10-2011 HEMATOLOGI
Darah Lengkap:
Hemoglobin 14,1 g/dL 11,3-16,0
Hematokrit 45 % 33-48
Trombosit 271 ribu/uL 130-450
Lekosit 9,1 ribu mm3 4-10
Eritrosit 4,5 juta/mm3 3,6-5,3
LED 5 mm/1 jam <15
Hitung Jenis:
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 2 % 1-3
Batang 3 % 2-6
Segmen 70 % 50-70
Limposit 20 % 20-40
Monosit 4 % 2-8
KIMIA DARAH
GDS 163 mg/dL <180
SGOT 71 U/L <38
SGPT 40 U/L <41
Ureum 18 mg/dL 15-45
Kreatinin 0,8 mg/dL 0,7-1,2
URINE
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
pH 6,5
BJ 1005
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Protein (-)
Reduksi (-)
Billirubin (-)
Urobilin (+)
Urobilinogen (N)
Keton (-)
Eritrosit 0-1 /LPB
Leukosit 0-1 /LPB
Epitel (+)
Bakteri (-)
Kristal (-)
Trichomonas (-)
Jamur (-)
b) Hasil pemeriksaan radiologi foto thorax pada tanggal 02 April 2012:
Deskripsi
Cor dan aorta: Besar dan bentuk normal.
Pulmo :
Corakan bronkovaskular meningkat
Kedua hilus normal
Tidak tampak kelainan pada lapangan paru.
Sinus dan diafragma normal
Jaringan tulang dan lunak normal.
Kesan: Cor dan pulmo dalam batas normal.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien seorang laki-laki, berusia 37 tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya, postur
tubuh tegap, sedikit gendut, berkulit kecoklatan, berambut hitam pendek, dan sedikit beruban.
Pada saat wawancara pasien mengenakan baju kaos berwarna putih, berkolar dengan celana
panjang berwarna hitam serta memakai sandal jepit warna biru putih. Setiap kali wawancara
pasien mengenakan pakaian yang berbeda dan rapih. Pasien tampak gelisah di hadapan
pewawancara. Kontak mata dan konsentrasinya kurang baik.
Pasien datang diantar oleh keluarga, dengan keluhan pasien marah-marah sejak dua hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga sering menendang pintu dan barang-barang lainnya
tanpa alasan yang jelas. Pasien menggigit jari tangan kakaknya. Saat datang ke IGD, pasien
tampak kebingungan dan gelisah. Pasien mengatakan mendapat ilham berupa bisikan dari
kerajaan padjadjaran, pasien merasa dikejar kejar oleh orang lain karena rahasia inteljen ada pada
dirinya, pasien juga merasa harus menikahi cinta sejatinya apabila tidak maka akan terjadi kiamat.
Pasien merasa dan yakin ada ilmu telepati yang menghubungkan pasien dengan cinta sejatinya
yang terpisah sejak 13 tahun yang lalu. Pasien merasa dirinya memiliki sakit fisik seperti demam
dan penyakit fisik lainnya. Pasien menolak untuk diberi pengobatan dan perawatan lebih lanjut.
Pasien belum pernah dirawat sebelumnya hanya berobat ke alternatif pada tahun 2005.
Menurut kakak pasien, pasien sembuh setelah diberikan pengobatan alternatif tersebut.
Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan : Kesadaran neurologisnya compos mentis.
Halusinasi auditorik (+), waham kebesaran dan waham kejar (+). Daya nilai realitanya terganggu
(adanya waham dan halusinasi). Tilikannya derajat 1. Pemeriksaan status internus, neurologis,
penunjang laboratorium dan radiologi dalam batas normal.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
Ganguan fungsi / hendaya dan disabilitas: ganguan dalam fungsi sosial
Distress / penderitaan: mudah tersinggung, marah-marah tanpa alasan yang jelas
dan sulit tidur.
2. Gangguan jiwa ini sebagai GMNO, karena:
- Tidak ada gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit organik
- Tidak ada gangguan kesadaran neurologik
- Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan memori)
- Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat atau riwayat konsumsi NAPZA.
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan
dengan adanya:
- Waham : kebesaran dan kejar
- Halusinasi : auditorik
- Perilaku terdisorganisasi : marah – marah dan mudah tersinggung.
Menurut PPDGJ III, gangguan psikosis ini adalah skizofrenia.
4. Skizofrenia ini termasuk tipe skizoafektif tipe manik karena :
Gejala gejala definitif dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan.
Afek meningkat secara menonjol disertai iritabilitas yang memuncak
Dalam episode yang sama terdapat gejala skizofrenia yang khas
Gejala pada pasien sudah berlangsung selama kurun waktu 1 tahun.
Tidak terdapat gejala mental organik atau akibat penggunaan zat sebelumnya.
Tidak ada perilaku tanpa tujuan, atau gejala katatonik.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak ada diagnosis.
Aksis III:Kondisi Medis Umum
Tidak ada diagnosis
Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan
Percintaan.
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current : 60-51 ( beberapa gejala dan hendaya sedang dalam fungsi)
GAF saat masuk RS : 30-21 ( hendaya berat dalam komunikasi dan daya nilai, dan
..perilaku pasien banyak dipengaruhi oleh halusinasi dan delusi.)
GAF satu tahun terakhir: 70-61 ( beberapa gejala ringan dan menetap,hendaya ringan
..dalam fungsi, tapi secara umum masih baik)
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizoafektif tipe manik (F25.0)
Aksis II : Tidak terdapat gangguan keperibadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ada diagnosis.
Aksis IV : Tidak ada diagnosis.
Aksis V : GAF current : 60-51
GAF saat masuk RS : 30-21
GAF satu tahun terakhir: 70-61
IX. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik : Tidak diketemukan kelainan organik maupun faktor herediter
B. Psikologik : Halusinasi auditorik, waham kebesaran dan kejar.
C. Sosiobudaya : Penyebab stresor yang tidak jelas.
X. PROGNOSIS
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Quo ad vitam : Ad bonam (pasien tidak pernah membahayakan diri sendiri atau orang
..lain selama sakit dan tidak ada tanda-tanda pasien menderita
..gangguan mental organik atau penggunaan zat)
Quo ad functionam : Dubia ad bonam (pasien masih dapat melanjalankan kegiatan
sehari-..hari, dan fungsi sosialnya masih baik selama gejala-gejala
psikotiknya ..terkontrol)
Quo ad sanationam : Dubia (Tilikan pasien adalah 1 dan pasien patuh untuk minum obat
secara teratur)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Faktor Yang Memperingan:
Dukungan keluarga
Pernah bersekolah
Tidak ada riwayat penggunaan NAPZA
Pasien patuh minum obat secara teratur
Gejala positif (waham dan halusinasi)
b. Faktor Yang Memperberat:
Tidak ada faktor pencetus yang jelas
Onset muda
Saat ini tidak menikah.
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
- Keluarga tidak sanggup menangani pasien dirumah
2. Psikofarmaka
Risperidone 2x 2 mg
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
3. Psikoterapi
Dilakukan melalui:
a) Psikoterapi suportif
b) Terapi keluarga
4. Sosioterapi
a) Pelatihan Ketrampilan Sosial
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
XII. PEMBAHASAN KASUS
A. PSIKOFARMAKA
Pemberian Terapi
Risperidon 2x2mg
Risperidone termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole.Risperidone merupakan
antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik 5-HT2
dan dopaminergik D2. Risperidone berikatan dengan reseptor α1-adrenergik. Risperione tidak
memiliki afinitas terhadap reseptor kolinergik.
Meskipun risperidone merupakan antagonis D2 kuat, dimana dapat memperbaiki gejala
positif skizofrenia, hal tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi
katalepsi dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamin sentral yang
seimbang dapat mengurangi kecenderungan timbulnya efek samping ekstrapiramidal, dia
memperluas aktivitas terapeutik terhadap gejala negatif dan afektif dari skizofrenia.
Risperidone diabsorpsi sempurna setelah pemberian oral, konsentrasi plasma puncak
dicapai setelah 1-2 jam. Absorpsi risperidone tidak dipengaruhi oleh makanan. Hidroksilasi
merupakan jalur metabolisme terpenting yang mengubah risperidone menjadi 9-hidroxyl-
risperidoneyang aktif.
Waktu paruh eliminasi dari fraksi antipsikotik yang aktif adalah 24 jam.
Studi risperidone dosis tunggal menunjukkan konsentrasi zat aktif dalam plasma yang lebih tinggi
dan eliminasi yang lebih lambat pada lanjut usia dan pada pasien dengan gangguan ginjal.
Konsentrasi plasma tetap normal pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
Terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan
gejala-gejala tambahan (seperti; halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan dan rasa
permusuhan) dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat nyata (seperti; blunted affect,
menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbicara). Juga mengurangi gejala
afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.
Efek Samping Obat
Tn. Saipul (pasien)Saat ini tidak bekerja
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
Beberapa kasus gejala ekstrapiramidal mungkin terjadi (namun insiden dan keparahannya
jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan haloperidol), seperti: tremor, rigiditas,
hipersalivasi, bradikinesia, akathisia, distonia akut. Jika bersifat akut, gejala ini biasanya
ringan dan akan hilang dengan pengurangan dosis dan/atau dengan pemberian obat
antiparkinson bila diperlukan.
Seperti neuroleptik lainnya, dapat terjadi neuroleptic malignant syndrome (namun jarang),
ditandai dengan hipertermia, rigiditas otot, ketidakstabilan otonom, kesadaran berubah dan
kenaikan kadar CPK, dilaporkan pernah terjadi. Bila hal ini terjadi, penggunaan obat
antipsikotik termasuk risperidoneharus dihentikan.
Kadang-kadang terjadi orthostatic dizziness, hipotensi termasuk ortostatik, takikardia
termasuk takikardia reflek dan hipertensi.
Risperidone dapat menyebabkan kenaikan konsentrasi prolaktin plasma yang
bersifat dose-dependent, dapat berupagalactorrhoea, gynaecomastia, gangguan siklus
menstruasi dan amenorrhoea.
Kenaikan berat badan, edema dan peningkatan kadar enzim hati kadang-kadang terjadi.
Sedikit penurunan jumlah neutrofil dan trombosit pernah terjadi.
Dosis
Hari ke-1 : 2 mg/hari, 1-2 x sehari
Hari ke-2 : 4 mg/hari, 1-2 x sehari (titrasi lebih rendah dilakukan pada beberapa pasien)
Hari ke-3 : 6 mg/hari, 1-2 x sehari
Dosis umum 4-8 mg per hari
Dosis di atas 10 mg/hari tidak lebih efektif dari dosis yang lebih rendah dan bahkan mungkin
dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal. Dosis di atas 10 mg/hari dapat digunakan hanya pada
pasien tertentu dimana manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding dengan risikonya. Dosis di
atas 16 mg/hari belum dievaluasi keamanannya sehingga tidak boleh digunakan.
B. PSIKOTERAPI
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa 2012
i. Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi kelompok.
Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat mekanisme defence (pertahanan) pasien
terhadap stres. Hal ini dilakukan mengingat toleransi (kemampuan) pasien mengahadapi
stres (tekanan, kecewa, frustasi) rendah. Selain itu pasien mudah marah bila ada masalah.
Adanya percobaan bunuh diri beberapa kali juga semakin memprkuat kenyataan bahwa
perlu diadakannya terapi untuk meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan
menghadapi masalah.
ii. Terapi keluarga
Memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakit pasien, gejala, faktor-faktor
pemicu, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan di kemudian hari.
Menjelaskan kepada keluarga bahwa salah satu faktor pemicu penyakit pasien saat ini
adalah karena pasien menyukai perempuan yang tidak juga dinyatakan.
.
C. SOSIOTERAPI
Hal ini dilaksanakan dengan melibatkan pasien dalam berbagai aktivitas di RSJSH, seperti
kegiatan rehabilitasi dengan melatih keterampilan pasien, selain itu untuk memotivasi pasien
agar mudah bergaul dengan pasien lain dan diikut sertakan dalam kegiatan rohani.
a) Pelatihan Ketrampilan Sosial
Ia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan performance dalam menghadapi situasi
kehidupan sehari-hari, sehingga penderita memiliki kemampuan untuk melakukan
hubungan interpersonal, perawatan diri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya.