tugas dietetik veteriner.docx

19
TUGAS DIETETIK VETERINER “Analis Pakan kasus Diare Pada Kucing Produk Royal Canin” OLEH : MUHAMMAD REZA BASRI O 111 11 004 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015

Upload: muhammad-reza-basri

Post on 24-Sep-2015

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS DIETETIK VETERINER

Analis Pakan kasus Diare Pada Kucing Produk Royal Canin

OLEH :

MUHAMMAD REZA BASRIO 111 11 004

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN2015

KATA PENGANTARPuji syukur saya haturkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan kuasa-Nya, sehingga dapat diselesaikannya tugas paper ini guna memenuhi tugas mata kuliah Dietetik yang judul Analisis Pakan Kasus Diare Pada Kucing Produk Royal Canin.Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan teman- teman saya. Sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Unversitas Hasanuddin. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran sangat saya harapkan demi kebaikan dari makalah ini, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih.

Makassar, 8 Mei 2015

Penulis

Daftar IsiKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBab 1. Pendahuluan41.1. Latar Belakang4

1.2. Rumusan Masalah4Bab 2. Pembahasan52.1. Diare Pada Kucing52.2. Faktor Penyebab Diare52.3. Diet Untuk Kasus Diare Pada Kucing72.4. Pakan Untuk Kasus Diare Pada Kucing dan Analisis Tabel Pakan8Bab 3. Penutup133.1. Kesimpulan133.2. Saran13DAFTAR PUSTAKA14

Bab 1Pendahuluan1.1. Latar BelakangOrang sering tertarik pada kucing karena hewan ini mempunyai keistimewaan. Ada yang tertarik karena perilakunya, ada yang karena warnanya, ada yang karena rambutnya yang tebal, ada yang karena dapat dijadikan sahabat dalam rumah, teman bermain, dan lain - lain (Nugroho dan Whendrato, 1997).Diare atau mencret sering terjadi pada anjing dan kucing muda. Namun Anjing dan kucing dewasapun dapat juga terserang diare. Apabila hal ini dibiarkan, maka kondisi hewan akan cepat sekali turun akibat dehidrasi (kekurangan cairan). Akibat selanjutnya sangatlah fatal karena dapat mengancam jiwa hewan kesayangan tersebut (Mahmud, 2014).Pada saat diare, cairan tubuh banyak yang ikut terbuang lewat saluran pencernaan. Frekuensi defekasi dapat sangat sering jika dibandingkan dalam keadaan normal. Bila hewan kesayangan kita dalam keadaan sehat, aktivitas defekasinya antara satu sampai dua kali sehari. Konsistensi feses padat berbentuk sampai agak lembek (Mahmud, 2014).Dalam kondisi diare, konsistensi feses menjadi sangat lembek sampai cair yang kadang disertai darah dan atau lendir. Frekuensi defekasinya pun menjadi semakin sering. Semakin sering semakin berbahaya jika dibiarkan tanpa pertolongan memadai (Mahmud, 2014).Masalah kesehatan hewan merupakan hal penting dibidang peternakan dan hewan kesayangan. Menjaga kesehatan hewan berarti melakukan tindakan pencegahan terhadap kejadian penyakit, baik bagi ternak dan juga pemilik ataupun peternak, sekaligus menjaga produksi dan produktivitas ternak dan hewan kesayangan. Secara umum penyebab penyakit pada hewan dapat berupa agen infeksius dan non infeksius. Keluhan atau gejala yang biasa terjadi pada hewan kesayangan diantaranya ialah diare. Diare merupakan gejala dari suatu penyakit, baik penyakit infeksius ataupun non infeksius. Agen infeksi antara lain bakteri, virus, parasit, protozoa dan jamur, sedangkan yang termasuk agen non infeksi antara lain faktor lingkungan, cuaca, suhu dan faktor dari dalam tubuh hewan itu sendiri, misalnya umur, kelamin dan genetik (Djari, 2000).

1.2. Rumusan Masalah Apakah pengertian dan penyebab diare pada kucing? Apa faktor penyebab diare pada kucing? Apa-apa saja yang perlu diketahui untuk diet pada kasus diare pada kucing? Pakan yang baik untuk kasus diare pada kucing?Bab 2Pembahasan2.1. Diare Pada Kucing

Diare sebuah penyakit di mana kucing mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan.

Diare Diare adalah peningkatan volume dan frekuensi buang air besar (BAB) atau peningkatan gerakan usus. Diare merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi atau virus. Diare kronis selama lebih dari 4 bulan bisa menjadi tanda penyakit yang serius, seperti infeksi peradarangan usus

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai dengan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 25 gram per hari.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak atau"inflame", penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.Pada kasus diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, kucing yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk KUCING yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

Perawatan untuk diare yaitu mengkonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan cairan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi.

2.2. Faktor Penyebab Diare

Faktor penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok (Kirk and Bistner, 1985) : Gangguan fungsional ; alergi makanan dan obat, cacat digesti, cacat absorpsi dan aspek psikologi. Penyakit metabolik atau penyakit umum yang mempengaruhi saluran pencernaan ; uremia, congestive heart failure, liver chirrhosis, hypoadrenocorticism, dan keracunan logam berat. Penyakit intrinsik pada usus ; bakteri, fungi, protozoa, metazoa parasit, virus dan radang non spesifik.Mekanisme terjadinya diare dapat dibedakan dalam beberapa tipe (Lewis et al, 1992) : Perubahan motilitas ususPerubahan motilitas usus dapat terjadi sebagai akibat adanya radang usus, sehingga usus (terutama usus besar) tidak mampu menahan laju isi usus dan terjadi diare. Sekresi aktifSekresi aktif dapat disebabkan karena kerusakan usus atau karena penyakit sistemik seperti congestive heart failure atau hepatic congestion. Kedua penyakit tersebut menyebabkan peningkatan tekanan hidrolik pada vena mesenterica sehingga mendorong keluarnya cairan ke lumen usus. Sekresi pasif / peningkatan osmolalitasPeningkatan osmolalitas dapat disebabkan oleh maldigesti akibat kekurangan enzim pankreatik, garam empedu atau enzim disakaridase. Kekurangan enzim-enzim tersebut akan menyebabkan karbohidrat, lemak, protein tidak terabsorbsi dengan baik. Pakan yang tidak terabsorbsi tersebut akan diubah menjadi asam laktat dan asam lemak volatil oleh bakteri di kolon. Ini akan menyebabkan penurunan pH (asam) dan peningkatan osmolalitas, yang akhirnya menimbulkan watery diare. Peningkatan permeabilitas (exudatif)Peningkatan permeabilitas dapat disebabkan karena adanya toksin bakteri yang menyerang sel epitel gastrointestinal. Rusaknya epitel akan menyebabkan aktivasi enzim adenylcyclase yang akan mengkatalis perubahan ATP menjadi cyclic AMP sehingga terjadi peningkatan permeabilitas sel.

Berdasarkan lamanya, diare dapat dibedakan menjadi dua yaitu diare akut dan diare kronis. Diare akut biasanya disebabkan oleh pakan, parasit ataupun karena penyakit infeksi. Diare kronis pada hewan, pertama kali harus dicurigai adanya parasit seperti nematoda, Giardia, Tritrichomonas. Parasit ini dapat diketahui dengan pemeriksaan feses. Pada diare kronis perlu dibedakan penyebabnya pada usus halus atau usus besar.

Kehilangan cairan dan elektrolit merupakan akibat dari diare yang perlu diwaspadai. Air, sodium, chloride, bicarbonat dan potassium merupakan unsur-unsur utama yang hilang dari tubuh. Kehilangan air, sodium dan chloride akan menyebabkan dehidrasi. Kehilangan bicarbonat akan menimbulkan asidosis metabolik, sedangkan kehilangan potassium akan menyebabkan kelemahan, penurunan nafsu makan ( Lewis, et al., 1992).

2.3. Diet Untuk Kasus Diare Pada KucingKarbohidratPada umumnya Kucing tidak memerlukan Karbohidrat. Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan obesitas karena kebutuhan energi hewan berlebih dan glukosa ekstra yang diciptakan oleh pencernaan karbohidrat disimpan sebagai lemak. Tanda-tanda pencernaan yang buruk dapat berkisar dari ringan sampai parah dan sering juga mengeluarkan gas yang berlebihan, kembung, dan diare.

ProteinKucing memerlukan kandungan protein tinggi yang tinggi minimal 25 %. Taurin adalah asam amino esensial bagi kucing, karena kucing yang kekurangan taurin akan menderita kerusakan retina secara perlahan dan akhirnya kebutaan. Karena kucing tidak dapat memproduksi taurin sendiri, taurin menjadi kandungan wajib makanan kucing yang disetujui oleh AAFCO, yaitu minimum 0,1% taurin. Selain itu defisiensi taurin pada kucing juga dapat menyebabkan gangguan jantung. Selain itu Stuman et al. (1987) menunjukkan bahwa defisiensi taurine pada induk kucing bisa menyebabkan gangguan reproduksi dan kelainan pertumbuhan pada anak yang dikandungnya. Dalam penelitian yang lain disebutkan bahwa defisiensi taurine dihubung-hubungkan dengan kejadian dilatasi kardiomiopati, keadaan ini bisa diperbaiki dengan penambahan supplemen taurin pada pakan.Defisiensi Arginine dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena arginine diperlukan untuk enzym pencernaan.

LemakKucing memerlukan pakan yang rendah lemak, efisiensi pencernaan lemak pada kucing sangat rendah. Lemak diperlukan kucing untuk menjaga pencernaan yang buruk dari lemak dapat terjadi dengan GI parah, hati atau penyakit pankreas sehingga lemak yang tidak tercerna mencapai usus besar di mana dipecah oleh bakteri untuk menghasilkan asam lemak bebas dan asam lemak hidroksil yang menyebabkan osmotik dan sekresi diarrhoeas masing-masing. Untungnya kucing memiliki toleransi yang sangat tinggi untuk lemak dalam diet dan kondisi di mana lemak harus dibatasi (seperti eksokrin pankreas kurang memadai siensi lymphangiectasia dll) jarang terjadi.Asam lemak omega - 3Rantai panjang omega -3 asam lemak dari minyak ikan tampaknya memiliki efek benefit finansial dalam modulasi inflamasi di penyakit usus.. Asam arachidonik berguna untuk sistem imun (kekebalan tubuh), jadi bila kekurangan akan menimbulkan gangguan imunitas sehingga kucing rentan terhadap penyakit.Sumber dari vitamin yg larut dalam lemak (A,D,E,K), menghasilkan aroma makanan yg menarik bagi kucing.2.4. Pakan Untuk Kasus Diare Pada Kucing dan Analisis Tabel PakanContoh pakan untuk kucing yang menderita diare, yaitu :

SENSITIVITY CONTROL adalah makanan diet lengkap untuk kucing yang diformulasikan untuk mengurangi intoleransi makanan atau nutrien. Protein pilihan : bebek. Karbohidrat pilihan : beras. Makanan sangat mudah dicerna. peningkatan kandungan elektrolit dan nutrisi esensial. Kandungan energi tinggi.Indikasi : alergi makanan intoleransi makanan Penyakit radang usus (IBD) DiareKontraindikasi : Panleukopenia GastritisPada kasus penyakit diare memerlukan manajemen nutrisi selama minimal tiga sampai delapan minggu. Pemberian seumur hidup mungkin diperlukan/bermanfaat jika gejala diare telah hilang. Untuk memaksimalkan fungsi pencernaan, rekomendasi asupan harian harus dibagi menjadi beberapa kali pemberian. Sebaiknya konsultasikan ke dokter hewan sebelum penggunaan atau memperpanjang penggunaan.Kelebihan :Protein Terpilihsejumlah sumber protein membantu mengurangi risiko alergi makanan

Pertahanan KulitKombinasi nikotinamid, inositol, kolin, histidin, dan asam pantotenat, membantu mengurangi kehilangan air melalui kulit dan memperkuat pertahanan kulit

EPA/DHAEicosapentaenoic dan docosahexaenoic, asam lemak rantai panjang omega 3, memodulasi reaksi kulit serta membantu mempertahankan integritas mukosa usus

Perlindungan PencernaanKombinasi dari protein berdaya cerna tinggi, prebiotik, bubur bit, beras, dan minyak ikan untuk memastikan perlindungan pencernaan yang maksimal. Makanan ini tidak mengandung gluten dan laktosa.

Kelebihan :KOMPOSISI: Beras, protein bebek terdehidrasi, serat sayuran, protein unggas terhidrolisis, lemak hewani, mineral-mineral, minyak ikan, minyak kedelai, ekstrak tanaman marigold (sumber lutein). ADITIF (per kg): Zat tambahan nutrisi: Vitamin A: 29700IU, Vitamin D3: 800IU, E1 (Iron): 40mg, E2 (Iodine): 3.6mg, E4 (Copper): 7mg, E5 (Manganese): 53mg, E6 (Zinc): 192mg, E8 (Selenium): 0.1mg. Pengawet Antioksidan.ANALISIS KOMPOSISI: Protein: 27% - Lemak: 11% - Abu: 9% - Serat kasar: 6% - Per kg: EPA/DHA: 3.5 g - Asam lemak Esential: 34.4 g.

Rekomendasi harian:Air minum harus tersedia setiap saatWeight (kg)OVERWEIGHTNORMALLEAN

(g)cup*(g)cup*(g)cup*

2360,375430,5

3480,5580,625

4590,625710,75

5550,625690,75830,875

6630,625790,875951

7700,75880,875

8770,75971

9840,8751051,125

109111131,25

Sebagai tambahan tentang perlunya mengetahui kondisi tubuh kucing, dan kunjungan rutin ke dokter hewan.Analisis TabelJumlah

Arachidonic acid (%)0.05

Ash (%)8.8

Biotin (mg/kg)3.1

Calcium (%)1.65

Fibre (%)6.0

Dietary fibre (%)10.1

DL-methionine (%)1.21

EPA/DHA (%)0.35

Fat (%)11.0

Linoleic acid (%)2.68

Lutein (mg/kg)5.0

Metabolisable energy (calculated according to NRC85) (kcal/kg)3339.5

Methionine Cystine (%)1.6

Moisture (%)5.5

Nitrogen-free extract (NFE) (%)41.7

Omega 3 (%)0.73

Omega 6 (%)2.78

Phosphorus (%)1.17

Protein (%)27.0

Starch (%)37.6

Taurine (mg/kg)2400.0

Vitamin A (UI/kg)32000.0

Vitamin C (mg/kg)200.0

Vitamin E (mg/kg)600.0

Nutrisi TambahanAmount

Arginine (%)1.73

L-lysine (%)1.62

VitaminJumlah

Choline (mg/kg)2500.0

Folic acid (mg/kg)13.7

Vitamin B1 Thiamin (mg/kg)27.3

Vitamin B12 Cyanocobalamin (mg/kg)0.14

Vitamin B2 Riboflavin (mg/kg)49.1

Vitamin B3 Niacin (mg/kg)486.5

Vitamin B5 Pantothenic acid (mg/kg)146.4

Vitamin B6 Pyridoxine (mg/kg)76.4

Vitamin D3 (UI/kg)800.0

[Mineral]Jumlah

[chlore] ([percent])1.3

[copper] ([mg_per_kg])15.0

[iodine] ([mg_per_kg])4.2

[iron] ([mg_per_kg])182.0

[magnesium] ([percent])0.06

[manganese] ([mg_per_kg])64.0

[potassium] ([percent])0.8

[selenium] ([mg_per_kg])0.26

[sodium] ([percent])0.8

[zinc] ([mg_per_kg])233.0

MineralJumlah

Chlorine (%)1.3

Copper (mg/kg)15.0

Iodine (mg/kg)4.2

Iron (mg/kg)182.0

Magnesium (%)0.06

Manganese (mg/kg)64.0

Potassium (%)0.8

Selenium (mg/kg)0.26

Sodium (%)0.8

Zinc (mg/kg)233.0

Bab 3Penutup3.1. Kesimpulan Diare adalah peningkatan volume dan frekuensi buang air besar (BAB) atau peningkatan gerakan usus. Diare merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi atau virus. Diare kronis selama lebih dari 4 bulan bisa menjadi tanda penyakit yang serius, seperti infeksi peradarangan usus. Faktor penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok (Kirk and Bistner, 1985) : Gangguan fungsional Penyakit metabolik atau penyakit umum yang mempengaruhi saluran pencernaan Penyakit intrinsik pada usus Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk diet pada kasus diare pada kucing, diantaranya adalah Karbohidrat, Protein dan Lemak Dalam makalah ini, dalam kasus diare pada kucing. Pakan yang digunakan adalah Sensivity Control dari produk royal canin dikarenakan SENSITIVITY CONTROL merupakan makanan diet lengkap untuk kucing yang diformulasikan untuk mengurangi intoleransi makanan atau nutrien. Protein pilihan : bebek. Karbohidrat pilihan : beras. Makanan sangat mudah dicerna. peningkatan kandungan elektrolit dan nutrisi esensial. Kandungan energi tinggi.3.2. SaranPada kasus diare perlu juga diperhatikan kondisi tubuh atau berat badan kucing dan jika terjadi hal yang tidak diketahui, laporkan ke dokter hewan.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011a. Diare Pada Kucing dan Anak Kucing. http://www.memahamikucing.blogspot.com/2011/09/diare-padakucing- dan-anak kucing.html?m=1. diakses 08-05-2015 17.51.Burhan,W. 2012. Penyebab dan Pengobatan Penyakit Diare Pada Kucing. www.penyakithewan.com/2012/05/penyebab-dan-pengobatan-diarepada. html?m=1 diakses 08-05-2015 17:35Darmin S. 2014. HEART FAILURE, HEPATITIS KRONIS, URINARY SINDROME, DIABETES DAN GASTRITIS. Program Studi Kedokteran Hewan. Universitas Hasanuddin.http://www.royalcanin.co.id/produk/products/produk-dokter-hewan/vet-diet-feline/sensitivity-control.http://www.royalcanin.co.id/produk/products/produk-dokter-hewan/vet-diet-feline.Mahmud, A. 2014. Pertolongan Pertama Pada Diare. http://klinikhewan.com/?page_id=46. diakses 8-05-2015 09.12Nugroho., Whendrato. 1997. Panduan Praktis & Penuh Informasi. Kucing Kesayangan. Semarang: Eka offsetSubronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba pada Anjing dan Kucing. Yogyakarta: Gadjah Mada University PressTriakoso, Nusdianto. 2006. Penyakit Sistem Digesti Veteriner II. Iimu Penyakit Dalam Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga: Surabaya.