tugas metpen 1

16
TUGAS 1 A. Judul Judul ditulis secara singkat tetapi harus mengandung tiga hal, yaitu: variabel-variabel yang akan diteliti, hubungan antara variabel-variabel, populasi sasaran. Panjang judul maksimum dua puluh kata subtantif, tidak termasuk kata-kata fungsi. B. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah adalah suatu hal yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian atau membahas suatu pokok permasalahan. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai pada yang bersifat khusus. Jika digambarkan, latar belakang masalah harus seperti piramida terbalik. Setelah sampai pada hal yang bersifat khusus, peneliti harus memunculkan sebuah masalah secara global. Masalah tersebut merupakan topik atau pokok permasalahan dalam karangan tersebut. Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud menjelaskan mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu, dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau diutarakan

Upload: nia-cullen

Post on 21-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

deskripsi dari sistematika proposal penelitian meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

TRANSCRIPT

Page 1: tugas metpen 1

TUGAS 1

A. Judul

Judul ditulis secara singkat tetapi harus mengandung tiga hal, yaitu: variabel-variabel

yang akan diteliti, hubungan antara variabel-variabel, populasi sasaran. Panjang judul

maksimum dua puluh kata subtantif, tidak termasuk kata-kata fungsi.

B. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah suatu hal yang mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian atau membahas suatu pokok permasalahan. Pengungkapan latar

belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai pada yang

bersifat khusus. Jika digambarkan, latar belakang masalah harus seperti piramida

terbalik. Setelah sampai pada hal yang bersifat khusus, peneliti harus memunculkan

sebuah masalah secara global. Masalah tersebut merupakan topik atau pokok

permasalahan dalam karangan tersebut.

Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud menjelaskan mengapa

masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti,

pengembangan ilmu, dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam

latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah

sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya

diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar

pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau diutarakan

kerugian-kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak

diteliti dan keuntungan-keuntungan apa yang kiranya akan diperoleh, apabila masalah

tersebut diteliti.

Jadi, dalam latar belakang masalah ini, peneliti harus melakukan analisis masalah,

sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah tersebut, peneliti harus

dapat menunjukkan dan membuktikan adanya suatu penyimpangan dan menuliskan

mengapa masalah tersebut perlu diteliti.

C. Batasan Masalah

Agar masalah penelitian tidak melebar, penulis perlu membatasinya. Jika tidak

dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari

segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, kalau tidak dibatasi, hasilnya

akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah, yaitu bernas.

Peneliti memberi batasan variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana

Page 2: tugas metpen 1

hubungan variabel satu dengan variabel lainnya. Berdasarkan batasan masalah ini,

maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas

dalam karangan. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil penspesifikasian

dan pengkhususan dari masalah utama yang harus dijawab pada bab simpulan. Untuk

mempermudah, maka rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat

bertanya setelah didahului uraian tentang masalah penelitian, variabel-variabel apa

saja yang akan diteliti, kaitan antara variabel satu dengan variabel lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian diuraikan sebagai

berikut.

1. Permasalahan yang bersifat deskriptif yaitu permasalahan yang tidak

membandingkan dan tidak menghubungkan dengan variabel lain hanya

menggambarkan variabel saja.

2. Permasalahn yang bersifat asosiatif adalah permasalahan yang

menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Adapun

menurut sifat hubungannya terdiri dari tiga jenis yaitu:

a. Hubungan simetris ialah hubungan yang bersifat kebersamaan antara dua

variabel atau lebih.

b. Hubungan sebab akibat (kausal) ialah hubungan yang bersifat

mempengaruhi antara dua variabel atau lebih.

c. Hubungan interaktif ialah hubungan antara dua variabel atau lebih yang

bersifat saling mempengaruhi.

3. Permasalahan komparatif adalah permasalahan yang menggambarkan

perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional juga bisa disebut sebagai definisi fungsional. Kerlinger

memberikan dua bentuk definisi operasional, yaitu: definisi operasional yang dapat

diukur dan definisi operasional eksperimental. Definisi oerasional yang dapat diukur

menyatakan suatu konsep yang dapat diukur dalam penyelidikan. Sedangkan definisi

operasional eksperimental peneliti menguraikan secara rinci variabel-variabel yang

dimanipulasi.

Variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai atau sifat

yang satu sama lain terpisah. Kerlinger mengatakan bahwa variabel adalah konstruk

Page 3: tugas metpen 1

atau sifat yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian kita hanya menggunakan suatu

tingkat jenis kelamin, maka sifat ini adalah konstan, bukan variabel.tipe-tipe variabel

dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Variabel terikat atau variabel kriterion adalah hasil atau objek penelitian.

2. Variabel bebas atau variabel variate adalah sifat atau karakteristrik yang

mengakibatkan hasil atau sasaran berbeda atau bervariasi. Variabel bebas ada

yang dapat dimanipulasi dan ada yang tidak dapat dimanipulasi

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat penelitian selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian

merupakan keinginan keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan

indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang

berkaitan dengan fariabel variabel penelitian. Rumusan tujuan penelitian menyajikan

hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh sebab itu tujuan

penelitian harus relevan dan konsisten dengan identifikasi masalah, rumusan masalah

dan mencerminkan proses penelitian.

Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum

menggambarkan secara singakat dalam kalimat apa yang ingin dicapai melalui

penelitian. Tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk item item atau butir butir (misal

1,2,3 dan seterusnya)yang secara spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan

penelitian.

Adapun manfaat yaitu sesuatu yang bisa dirasakan dan dilaksanakan. Manfaat

terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara. Maksudnya kita belum melakukan penelitian,

melainkan baru rencana, tapi sudah menduga duga hasilnya.

Setelah memilih judul yang cocok untuk masalah, kita mulai memperkirakan

(prediction) hasil yang akan dicapai dari suatu penelitian. Perkiraan temuan tersebut

mungkin berdasar atas pengamatan atau anggapan kita tentang topik tersebut, taoi

semua itu belum diputuskan. Hipotesis yang sebenarnya akan dirumuskan meninjau

kepustakaan secara menyeluruh.

Gay ( 1997) penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejala gejala, atau

kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi, hipotesis adalah harapan

yang dinyatakan oleh peneliti hubungan antar variabel variabel di dalam masalah

penelitian. Jadi suatu hipotesis adalah pernyataan masalah yang paling spesifik. Mc

Page 4: tugas metpen 1

Guigan (1978) pernyataan yang dapat diuji mengenai hubungan potensial antara dua

atau lebih variabel. Hipotesis yang baik mengemukakan penjelasan yang masuk akal

(reasonable explanation) dari kejadian yang telah dan akan terjadi. Jadi karakteristik

hipotesis adalah harus masuk akal (reasonable) selain itu juga harus dapat diuji.

Biasanya ada dua cara dalam menyatakan hipotesis hipotesis yaitu bentuk

hipotesis nol dan hipotesis alternative. Disebut hipotesis nol karena tidak ada

pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, dan tidak ada perbedaan.

Kesalahan dalam penolakan dan penerimaan hipotesis dapat lebih mudah dihindari

dari jika harapan harapan dalam bentuk nol, penggunaan teknik teknik statistika

tersebut cocok untuk menentukan apakah hubungan atau perbedaan yang diperoleh

kebetulan saja atau sesungguhnya. Hipotesis alternatif, hipotesis ini merupakan

pernyataan operasional hipotesis penelitian. Hipotesis ini adalah harapan yang

berdasarkan teori. Ary (1972) menyebutkan sebagai hipotesis deduktif. Ary

menampilkan tipe hipotesis lain yang berdasarkan pengamatan tingkah laku yang

disebutnya sebagai hipotesis induktif.

Hipotesis dapat langsung atau tidak langsung. Hipotesis nol biasanya dalam

bentuk tidak langsung karena arahnya tidak ditentukan. Untuk itu digunakan uju dua

pihak, sementara hipotesis alternatif yang arahnya satu pihak ditentukan memerlukan

uju satu pihak . hipotesis yang hanya mengatakan ada perbedaan termasuk hipotesis

tidak langsung dengan alasan dengan alasan sifat perbedaan itu tidak ditentukan.

Page 5: tugas metpen 1

TUGAS 2

1. Pengertian Variabel Kontinum

Variabel kontinum disebut data kontinum berupa tingkatan, angka berjarak atau

ukuran.

2. Pengertian Variabel Diskrit

Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya

dikatagorikan dalam 2 jawaban yang berlawanan yaitu “ya” dan “tidak”.

3. Pengertian Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas ini dikenal dengan

berbagai sebutan, seperti variabel pendahulu, variabel masukan (input), variabel

prediktor, dan treatment dalam penelitian eksperimental (Furqon, 1997: 11).

4. Pengertian Variabel Terikat

Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

5. Pengertian Variabel Moderator

Variabel yang mempengaruhi variabel terikat yang dipoosisikan untuk memilih

variabel terikat atau variabel bebas. Variabel ini juga yang mempengaruhi

(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat.

6. Pengertian Variabel Intervening

Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, tetapi tidak diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel

penyela antara variabel bebas dan terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung

mempengaruhi perubahan variabel terikat.

7. Pengertian Variabel Kontrol

Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan/dibuat konstan sehingga

pengaruh variabel Independen/variabel bebas terhadap variabel dependen/variabel

tergantung, tidak dapat dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Jika akan

melakukan penelitian yang sifatnya perbandingan/komparatif biasanya peneliti

menggunakan variabel kontrol.

Cara mengontrol variabel yakni peneliti melakukan pengendalian sedemikian rupa

sehingga peneliti dapat menghilangkan pengaruh variabel tersebut agar tidak

Page 6: tugas metpen 1

mempengaruhi proses pengukuran pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Tujuan

mengontrol variabel ialah untuk menghilangkan bias yang kemungkinan akan muncul

karena pengaruh variabel tersebut yang tidak dikehendaki oleh peneliti.

Salah satu teknik dalam melakukan manipulasi dan mengontrol variabel ialah dengan

cara membuat kelompok pengendali atau pembanding dengan adanya kelompok

pengendali maka peneliti akan dapat mengontrol kemungkinan munculnya faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi proses penilaian yang valid terhadap efek kondisi

perlakuan yang dikenakan pada kelompok atau obyek yang sedang diteliti.

Variabel yang memberikan pengaruh pada variabel terikat namun tidak terlalu

berpengaruh. Variabel ini dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan

variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak

diteliti.

8. Pengertian Maturation

Beberapa perubahan dapat terjadi pada dependent variabel yang berfungsi dalam

kurun waktu dan bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi tertentu.Terutama

berkaitan dnegan jangka waktu pengamatan yang memakan waktu lama.

9. Pengertian History

Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi validitas penelitian

eksperimental yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu.

10. Pengertian Experiment Mortality

Dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi perubahan komposisi kelompok yang

diobservasi.Ada anggota kelompok yang harus didrop karena tidak sesuai dengan

situasi pengetesan saat tertentu.

11. Pengertian Selection

Peneliti kadang masih menggunakan unsur subjektifitas dalam memilih orang yang

akan dijadikan objek eksperimen yang baik.

12. Pengertian Instrumentation

Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen kadang kala sudah tidak

sesuai lagi dengan standar yang berlaku.

13. Pengertian Testing

Proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan mempengaruhi

hasilhasil eksperimen.

14. Pengertian Howthorne Effect

Page 7: tugas metpen 1

Efek Howthorne adalah perubahan perilaku subyek yang timbul semata-mata karena

seorang subyek memperoleh perlakuan khusus dalam eksperimen.

15. Pengertian Regretion

Peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan apabila hasil yang diperoleh dalam

penelitian menghasilkan skor yang ekstrim.

TUGAS 3

A. Validitas Internal

Validitas internal adalah sejauh mana hasil sebuah studi penelitian klinis tidak bias.

Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas internal.Validitas internal ini

adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau 

berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang dicapai. Validitas

internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil

studinya bermakna.Validitas internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk

menyingkirkan atau membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal

dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).

Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal adalah sebagai berikut.

1. Pengalaman (history)

Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang dapat

berpengaruh terhadap variabel keluaran (variabel terikat). Oleh karena itu terjadinya

perubahan variabel terikat, kemungkinan bukan sepenuhnya disebabkan karena

perlakuan atau eksperimen, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sejarah atau

pengalaman subjek penelitian terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah-

masalah lain yang berhubungan dengan eksperimen tersebut.

2. Pemilihan (selection)

Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa

terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan kelompok

yang lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok eksperimen lebih tinggi

pendidikannya dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok kontrol, sehingga

sebelum diadakan perlakuan sudah terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua

kelompok tersebut. Setelah adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka

besarnya perubahan variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel

pendidikan tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat

bukan saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh pendidikan.

Page 8: tugas metpen 1

3. Kematangan (maturation)

Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek penelitian selalu

mengalami perubahan. Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses

kematangan atau maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan

bertambahnya kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel

terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan

saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena proses kematangan

pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau eksperimen.

4. Pengujian (testing)

Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena

kemungkinan para subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-jawaban

yang salah pada waktu pretes, dan kemudian pada waktu postes subjek tersebut

dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan variabel terikat tersebut

bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh dari pretes.

5. Instrumentasi (Instrumentation)

Alat ukur atau alat pengumpul data (instrumen) pada pretes biasanya

digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil

postes tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat,

bukan disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh

instrumen.

6. Kehilangan Subyek Penelitian (Mortality)

Pada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes dan postes

sering terjadi subjek yang ”dropout” baik karena pindah, sakit ataupun meninggal

dunia. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil eksperimen.

7. Regresi Statistik (Statistical Regression)

Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem

rendah dari hasil pretes (pengukuran pertama), cenderung untuk tidak ekstrem lagi

pada pengukuran kedua (postes), namun biasanya melewati nilai rata-rata.

Perubahan yang terjadi pada variabel terikat tersebut adalah bukan perubahan yang

sebenarnya, tetapi merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai

rata-rata ini juga disebut regresi semu (regression artifact).

8. Harapan (expetacy)

Sebuah perlakuan kemungkinan akan menjadi lebih efektif dibandingkan

dengan sebuah pengontrol atau sebuah pembanding yang cenderung lebih

Page 9: tugas metpen 1

disebabkan oleh peneliti atau subyek penelitian berpilaku sedemikian rupa

(Tuckman, 1988: 99). Hal ini terjadi ketika seorang peneliti berada pada posisi untuk

mempengaruhi hasil penelitian, walaupun tanpa disadari, peneliti kemungkinan akan

berusaha untuk meningkatkan kinerja dari salah satu grup sehingga mengubah hasil

penelitian. Sedangkan dari segi subyek penelitian, setiap subyek memiliki harapan

terhadap hasil atau yang sering disebut dengan karakteristik permintaan, sehingga

membuat subyek penelitian akan meningkatkan kinerjanya. Hal ini terjadi pada

subyek yang diberikan perlakuan (Tuckman, 1988: 101). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa efek harapan berasal dari luar penelitian dibandingkan dari

dalam penelitian dan dapat mempengaruhi kesimpulan yang diambil dari hasil

penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa harapan

(expetacy) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi validitas internal yang

berasal dari keinginan peneliti atau subyek penelitian.

B. Validitas eksternal

Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua

bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para

peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada

sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan

tempat (Graziano & Raulin, 2004).

Validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat digeneralisasi

pada populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam kondisi yang mirip.

Hal-hal yang menjadi sumber-sumber validitas eksternal ialah:

Interaksi Testing

Efek-efek tiruan yang dibuat dengan menguji responden akan mengurangi generalisasi

pada situasi dimana tidak ada pengujian pada responden.

Interaksi Seleksi

Efek dimana tipe-tipe responden yang mempengaruhi hasil-hasil studi dapat membatasi

generalitasnya.

Interaksi Setting

Efek tiruan yang dibuat dengan menggunakan latar tertentu dalam penelitian tidak dapat

direplikasi dalam situasi-situasi lainnya.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil

penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada  populasi tempat sampel tersebut

Page 10: tugas metpen 1

diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara

mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal

yang tinggi.