uji serologi sifilis
TRANSCRIPT
![Page 1: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/1.jpg)
UJI SEROLOGI PADA SIFILIS(VDRL / RPR)
(VDRL = venereal disease research laboratory; RPR = rapid plasma reagin)
Nama Kelompok:
1. Nisa Romtia
2. Restu Pamuji
3. Risa Rakhmawati
Analis Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
2011
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 2: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/2.jpg)
• Diagnosa sifilis jarang ditegakkan dengan menemukan mikroorganisme penyebab sifilis dalam lesi primer ataupun sekunder, karena pada umumnya penderita tidak datang untuk berobat pada awal infeksi .
• Apabila penderita datang pada awal infeksi (sifilis stadium primer) mungkin dapat ditemukan Treponema palladium pada chancre , tetapi pada stadium ini uji serologi bisanya menunjukan non reaktif. uji serologi baru memberikan hasil reaktif 1-4 minggu setelah timbulnya chancre.
Pendahuluan
alis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 3: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/3.jpg)
• Pada sifilis stadium sekunder, uji serologi selalu menunjukkan hasil reaktif dan titer yang meningkat. Sifilis sekunder yang tidak diobati pada umumnya berlanjut menjadi sifilis laten
• Infeksi sifilis menimbulkan 2 golongan antibodi dalam darah penderita, yaitu antibody Treponema dan Antibodi non Treponema yang disebut dengan Reagin.
• Uji VDRL atau RPR digunakan sebagai uji screening untuk uji non treponema
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 4: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/4.jpg)
• Tujuan : mendeteksi adanya antibody non treponema
• Prinsip : Ag-Carbon + Ab Aglutinasi (Flokulasi)
Pada penderita sifilis akan terbentuk antibodi yang terjadi sebagai reaksi terhadap bahan-bahan yang dilepaskan karena kerusakan sel, antibodi tersebut adalah reagin.
reagin dalam serum penderita akan berflokulasi bila ditambahkan reagen Ag-VDRL Carbon
Tujuan dan Prinsip
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 5: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/5.jpg)
• Alat :– Rotator– Mikropipet– Jarum hipodermal (1 tetes~ 20µL)– Ag-Carbon VDRL/Reagin atau Rapid Plasma
Reagin (RPR) HUMATEX– Botol tetes – VD card tes
• Bahan : Serum atau Liquor
Alat dan Bahan
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 6: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/6.jpg)
1 ml salin
Di isi dengan salin
tissue
di teteskan sampai 1ml salin habis, kemudian hasil di catat
Cara Kerja : Kalibrasi Jarum Hipodermal
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 7: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/7.jpg)
• 1
• 2
Cara Kerja: Kualitatif
50 µL Sampel
1 tetes (20 uL) suspensi
Ag-VDRL Carbon ke
atas sampel
Putar di rotator dengan kecepatan 180rpm
selama 5menit atau 100rpm selama 8menit
Hasil di amati secara makroskopik.
Hasil di catat dan dilaporkan
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 8: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/8.jpg)
• 1
Cara Kerja: Semi Kuantitatif
50 uL Saline 0,85%
1 2 3 4 5
• 250 uL
Sampel
1 2 3 4 5
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 9: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/9.jpg)
3
4. selanjutnya ditambahkan 1 tetes(20 uL) suspensi Ag-VDRL Carbon ke dalam setiap lingkaran yang berisi serum dengan berbagai pengenceran.
5. putar di rotator selama 5 menit dengan kecepatan 180rpm atau 8menit dengan kecepatan 100rpm
Cara Kerja: Semi Kuantitatif
1 2 3 4 5
Dipipet50 uL
Dibuang50 uL
Dari lingkaran 5
Terjadi pengenceran 1:1, 1:2, 1:4, 1:8, dan 1:16. Lalu dari pengenceran tertinggi (link.5) campuran diaduk lalu disebarkan merata ke dalam lingkaran. Hal yang sama dilakukan dalam link.4,3,2, dan 1 dengan menggunakan batang pengaduk yang sama.
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 10: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/10.jpg)
• Positif : Terjadi flokulasi merupakan indikasi adanya antibodi non treponema
• Negatif : tidak terjadi flokulasi
Pengamatan Hasil
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 11: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/11.jpg)
Pengamatan hasil
• Kalibrasi Jarum Hypodermal
1 tetes ~ 20uL
1 mL = 1000 uL ~ 50 tetes
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 12: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/12.jpg)
PELAPORAN HASIL
• Jika positif
RPR test : Reaktif
• Jika Negatif
RPR test : Non-Reaktif
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 13: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/13.jpg)
• Sampel harus dikerjakan sesegera mungkin• Proses penyimpanan dapat mempengaruhi kadar antigen non treponema
dalam sampel.• Stabilitas sampel :
– max. 5 hari setelah pengambilan sampel (disimpan didalam lemari pendingin, bukan freezer)
– ±1 bulan (pada suhu 2-8°C (di dalam freezer)• Jika penyimpanan terlalu lama,dapat menyebabkan false negative.• Jika hasil pemeriksaan RPR/VDRL positif, dapat terjadi pula pada :
– Penyakit MI (Mononukleosis Infeksiosa)– Frambusia– Malaria– Lepra– LE (Lupus Entropatorus)
Catatan
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)
![Page 14: uji Serologi SIFILIS](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080211/5571fb5f497959916994b2a9/html5/thumbnails/14.jpg)
TERIMA KASIH
Analis Kesehatan Poltekkes Jakarta III (2011)