083403075
TRANSCRIPT
-
1
Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah
( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya )
Ayu Mita Utami
083403075
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Investasi, Pertumbuhan ekonomi, dan
Pendapatan Asli Daerah, (2) Hubungan antara investasi dengan Pertumbuhan ekonomi, (3)
Pengaruh investasi dan pertumbuhan ekonomi baik secara parsial dan simultan terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan mengunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data
primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini Dinas Pendapatan,
Bappeda di Kota Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari peneltian
kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Hubungan antara investasi dan
pertumbuhan ekonomi tidak kuat (2) Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
asli daerah (3) Pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli
daerah (4) Investasi dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap
pendapatan asli daerah.
Kata kunci: Investasi, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi di suatu
negara adalah masalah perekonomian jangka
panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi di
suatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur
untuk melihat atau mengukur atau
menganalisa tingkat perkembangan
perekonomian di negara tersebut.
Menurut Sadono Sukirno (2008)
dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dicapai oleh suatu negara
diukur dari perkembangan pendapatan
nasional riil yang dicapai suatu negara
/daerah. Dan menurut metode pengeluaran
dalam penghitungan pendapatan nasional,
salah satu jenis agregatnya adalah
pengeluaran investasi.
Pembangunan ekonomi sebuah
negara pada dasarnya bertujuan untuk
mencapai kemakmuran masyarakat melalui
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan
pertumbuhan output yang dibentuk oleh
berbagai sektor ekonomi sehingga dapat
menggambarkan bagaimana kemajuan atau
kemunduran yang telah dicapai oleh sektor
ekonomi tersebut pada suatu periode waktu
tertentu. Pertumbuhan ekonomi juga
menunjukkan sejauh mana aktivitas
-
2
perekonomian akan menghasilkan tambahan
pendapatan masyarakat pada suatu periode
tertentu, karena pada dasarnya aktivitas
perekonomian adalah suatu proses
penggunaan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan output, maka proses ini pada
saatnya akan menghasilkan suatu aliran
balas jasa terhadap faktor produksi yang
dimiliki oleh masyarakat sebagai pemilik
faktor produksi juga akan turut meningkat.
Begitu juga di daerah, sasaran utama
pembangunan daerah adalah menciptakan
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan, termasuk di dalamnya
pemerataan pendapatan antar daerah. Untuk
mencapai sasaran pembangunan tersebut
diperlukan perencanaan pembangunan
ekonomi yang baik. Hal tersebut disebabkan
karena pada umumnya pembangunan
ekonomi suatu daerah berkaitan erat dengan
potensi ekonomi dan karakteristik yang
dimiliki dimana pada umumnya berbeda
antar satu daerah dengan daerah lainnya.
Paska diungkapkannya UU No. 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(Pemda) salah satu kewenangan yang
diberikan kepada Pemda adalah mengenai
pengelolaan penanaman modal. Hanya saja
bagaimana kewenangan tersebut terdapat
berbagai interpretasi dari masing-masing
pemerintah daerah, karena realitasnya
investasi itu ada dan berlangsung di daerah.
UU Penanaman Modal, peranan Pemda akan
lebih besar dalam menunjang upaya
memperbaiki iklim investasi. Kalangan
Pemda se-Indonesia harus menindaklanjuti
dengan menerbitkan Perda yang sejalan UU
Penanaman Modal. Akan tetapi, meskipun
Pemerintah Daerah diberi kewenangan di
bidang investasi, namun kewenangan
dimaksud tidak boleh lepas dari tujuan
negara secara nasional.
Menurut Boediono (2001) investasi
adalah pengeluaran oleh sektor produsen
untuk pembelian barang dan jasa untuk
menambah stok yang digunakan atau untuk
perluasan pabrik. Investasi akan menambah
jumlah (stock) dari capital. Keberhasilan
daerah untuk meningkatkan daya tariknya
terhadap investasi salah satunya tergantung
dari kemampuan daerah dalam merumuskan
kebijakan yang berkaitan dengan investasi
dan dunia usaha serta peningkatan kualitas
pelayanan terhadap masyarakat.
Kemampuan daerah untuk menentukan
faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai
ukuran daya saing perekonomian daerah
relatif terhadap daerah lainnya juga sangat
penting dalam upaya meningkatkan daya
tariknya dan memenangkan persaingan.
Dalam struktur pendapatan daerah
terdapat komponen PAD yang berasal dari
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan. Pengelolaan atas kekayaan
daerah yang dipisahkan menjadi sangat
penting ketika pemda berusaha
meningkatkan pendapatannya untuk
membiayai pelayanan publik yang
outcomes-nya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat. Namun, pada kenyataannya,
hasil yang diperoleh dari aset yang
dipisahkan ini sangat minim, sehingga
investasi yang dilakukan secara terus
menerus justru hanya seperti menjadi biaya
hangus, membebani APBD dan tidak
memberikan kontribusi terhadap
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Penyertaan modal pada BUMD
merupakan bagian dari investasi jangka
panjang daerah, yang jumlah akumulatifnya
disajikan dalam neraca pada sisi aset. Dalam
penganggarannya, penyertaan modal atau
investasi ini tidak diakui sebagai belanja,
namun dimasukkan sebagai pengeluaran
pembiayaan. Di sisi lain, hasil yang diterima
dari investasi yang telah dilakukan
dikategorikan sebagai PAD. Oleh karena itu,
kebijakan umum APBD akan memuat
informasi tentang pendapatan dan
pembiayaan ini.
-
3
Pembangunan di kota Tasikmalaya
yang berlangsung secara menyeluruh dan
berkesinambungan telah meningkatkan
perekonomian masyarakat. Pencapaian hasil-
hasil pembangunan yang sangat dirasakan
masyarakat merupakan agregat
pembangunan dari kota Tasikmalaya yang
tidak terlepas dari usaha keras bersama-sama
antara pemerintah dan masyarakat. Namun
di sisi lain berbagai kendala dalam
memaksimalkan potensi sumber daya
manusia dan sumber modal masih dihadapi
oleh penentu kebijakan di tingkat propinsi
maupun di kabupaten/kota.
Tinjauan Pustaka
Pemerintah daerah pada saat ini
sudah banyak yang berfikir dan bertindak
untuk menyisihkan dananya tidak hanya
untuk operasional semata tetapi juga untuk
mulai menginvestasikan sejumlah dana guna
kepentingan yang lebih jauh ke depannya.
Berdasarkan Perda Kota Tasikmalaya
Nomor 17 tahun 2008 tentang investasi
adalah Setiap usaha dalam menyertakan
modal daerah pada suatu usaha bersama
dengan pihak lain untuk memperoleh
manfaat ekonomis seperti bunga, deviden,
royalty, manfaat sosial dan/atau manfaat
lainnya dalam rangka pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat.
Menurut Sadono Sukirno (2008: 9)
pengertian pertumbuhan ekonomi adalah
perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah. Suatu perekonomian
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari
apa yang telah dicapai pada periode waktu
sebelumnya, sedangkan laju pertumbuhan
ekonomi adalah kenaikan dalam PDRB,
tanpa memandang apakah kenaikan tersebut
lebih besar atau lebih kecil dari pada tingkat
pertumbuhan penduduk.
Abdul Halim (2002 : 64) mengatakan
pendapatan asli daerah merupakan semua
penerimaan daerah yang berasal dari sumber
ekonomi asli daerah.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Pemerintah
Kota Tasikmalaya, Dinas Pendapatan Asli
Daerah Kota Tasikmalaya dan Bappeda
dengan objek penelitiannya adalah Pengaruh
Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Visi dan Misi Kota Tasikmalaya
Visi Kota Tasikmalaya adalah dengan
berlandaskan Iman dan Taqwa, Kota
Tasikmalaya menjadi pusat perdagangan dan
industri termaju di Priangan Timur tahun
2012.
Misi Kota Tasikmalaya adalah tugas
yang diemban Pemerintah Kota Tasikmalaya
meliputi :
1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang beriman dan
bertaqwa.
2) Meningkatkan kesadaran hukum dan menegakkan supremasi
hukum.
3) Menumbuhkan kekuatan ekonomi kota.
4) Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kota.
5) Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup secara
berkelanjutan.
6) Mengoptimalkan dan membangun sarana dan prasarana
kota.
Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya
Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Rencana
Strategis Kota Tasikmalaya Tahun 2002-
2007.
-
4
Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah
analisis jalur (path anaysis) dan analisis
deskriptif yaitu menganalisis masalah
dengan cara mendeskripsikannya melalui
tabel, dengan menggunakan software SPSS
dan analisis kuantitatif.
Pengujian Hipotesis
1. Penetapan Hipotesis Operasional a. Secara Simultan
Ho : = 0 Investasi dan pertumbuhan ekonomi
secara simultan tidak
berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah
Ha : 0 Investasi dan Pertumbuhan ekonomi
secara simultan
berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah
b. Secara Parsial
Ho1 : = 0 Investasi secara parsial tidak berpengaruh
terhadap pendapatan asli
daerah
Ha1 : 0 Investasi secara parsial berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah
Ho2 : = 0 Pertumbuhan ekonomi secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah
Ha2 : 0 Pertumbuhan ekonomi secara parsial
berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah.
2. Penetapan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang digunakan
adalah 95% ( = 0,05) yang merupakan tingkat signifikansi. Dimana metode
pengujian yang digunakan adalah
pengujian dua arah.
3. Uji signifikansi a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t
4. Kaidah keputusan a. Secara parsial
Terima Ha atau Tolak Ho jika thitung >
t 21 atau t
21 > thitung
Terima Ho atau Tolak Ha jika - t
21 thitung t 2
1
b. Secara simultan Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan
terima Ho jika Fhitung Ftabel 5. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian seperti tahapan di atas maka akan
dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari
hasil analisis tersebut akan ditarik
kesimpulan apakah hipotesis yang
ditetapkan dapat diterima atau ditolak.
-
5
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Investasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah
Tahun Investasi Pertumbuhan
Ekonomi
ADH Konstan
Pendapatan Asli
Daerah
2004 3.000.000.000.00 2.833.366,58 31.519.058.438,32
2005 0 2.947.228,42 39.701.490.534,00
2006 2.000.000.000.00 3.097.968,38 52.424.364.986,09
2007 2.000.000.000.00 3.283.255,81 63.674.850.261,75
2008 0 3.470.241,90 63.849.140.718,00
2009 2.000.000.000.00 3.668.628,20 78.470.802.125,00
2010 0 3.878.723,40 103.256.955.070,00
2011 0 4.104.241,73 110.369.865.905,03
Untuk melihat perkembangan investasi,
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli
daerah dari tahun 2004 sampai dengan 2011
dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel
1 sehingga dapat dilihat tingkat kenaikan
dan penurunan investasi, pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan asli daerah.
1. Pada tahun 2004, investasi atau penyertaan modal sebesar Rp.
3.000.0000.000,00 kepada Bank Jabar
Banten yang menambah pendapatan
asli daerah untuk
menumbuhkembangkan Pemerintah
Kota Tasikmalaya. Pada tahun 2005,
2008, 2010, dan 2011 tidak ada
investasi atau penyertaan modal
kepada Bank Jabar Banten. Hal ini
dikarenakan disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah dan
tergantung kebijakan kepala daerah,
karena setiap penambahan investasi
atau penyertaan modal Pemerintah
daerah ditetapkan dalam peraturan
daerah dan pada tahun 2006, 2007 dan
2009, investasi atau penyertaan modal
mengalami penurunan dibandingkan
pada tahun 2004. Hal ini dikarenakan
kebijakan kepala daerah yang
menyertakan modalnya kepada Bank
Jabar Banten sebesar Rp.
2.000.000.000,00 untuk memperoleh
deviden atas investasi atau penyertaan
modal yang merupakan komponen
pendapatan asli daerah. Berdasarkan
data diatas dapat diketahui bahwa
perolehan investasi di Pemerintah Kota
Tasikmalaya tidak setiap tahun
mengalami perubahan karena setiap
penambahan investasi atau penyertaan
modal Pemerintah daerah ditetapkan
dalam Peraturan Daerah. 2. Berdasarkan data diatas dapat
diketahui bahwa pertumbuhan
ekonomi di Pemerintah Kota
Tasikmalaya setiap tahun mengalami
peningkatan. Kenaikan Pertumbuhan
ekonomi berdasarkan atas dasar harga
konstan tertinggi terjadi pada tahun
2011 yaitu sebesar 4.104.241,73 hal
ini disebabkan perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat
bertambah. 3. Berdasarkan data di atas dapat
diketahui bahwa pendapatan asli
daerah mengalami peningkatan PAD
yang cukup signifikan terjadi 2 kali,
yaitu pada tahun 2010 dan 2011. Hal
ini dikarenakan pemerintah mengalami
-
6
peningkatan pendapatan asli daerah
dari pajak dan retribusi daerah.
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
di
m
en
si
on
0
1 Investasia . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi
Model Summary
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
di
m
en
si
on
0
1 .531a .162 1.141E9
a. Predictors: (Constant), Investasi
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.399E21 2 2.700E21 85.120 .000a
Residual 1.586E20 5 3.172E19
Total 5.558E21 7
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan ekonomi, investasi
b. Dependent Variable: Pendapatan Asli Daerah
-
7
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.424E11 2.033E10 -7.003 .001
Investasi .142 2.015 .006 .070 .947
Pertumbuhan
ekonomi
61605.488 5551.950 .989 11.096 .000
a. Dependent Variable : Pendapatan Asli Daerah
Coefficientsa
Model Correlations
Zero-order Partial
1 (Constant) 1 (Constant)
Investasi -.519 Investasi
Pertumbuhan
ekonomi
.986 Pertumbuh
an ekonomi
a. Dependent Variable: Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui dan
dapat dihitung dengan menggunakkan SPSS
versi.18 untuk mencari pengaruh Investasi
terhadap Pertumbuhan ekonomi. Setelah hasil
penelitian diperoleh, kemudian dianalisis untuk
mengukur tingkat pengaruhnya .
Hasil dari pengolahan data dan
analisis yang dapat dilihat pada lampiran
menunjukan bahwa nilai korelasi sebesar
0,531 dengan arah positif yang menunjukan
besarnya hubungan atau korelasi antara
investasi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini
berarti bahwa antara investasi (X1) dengan
pertumbuhan ekonomi (X2) mempunyai
hubungan yang positif yaitu sebesar 0,531
bisa dilihat dalam lampiran halaman 80 dan
memiliki nilai signifikan sebesar 0,176.
Karena 0,176 > 0,05 berarti terima Ho dan
tolak Ha yang artinya bahwa hubungan
investasi atau penyertaan modal dan
pertumbuhan ekonomi tidak saling
berhubungan.
Hal ini menunjukan investasi tidak
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi begitu
juga sebaliknya pertumbuhan ekonomi tidak
mempengaruhi investasi. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Syafrizal bahwa
Investasi atau penyertaan modal tidak berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi,
dimana peran Pemerintah sebenarnya
sebatas memberikan dukungan sebagai
fasilitator pertumbuhan ekonomi dalam
pelaksanaan pembangunan daerah.
-
8
Pengaruh investasi terhadap
pendapatan asli daerah dapat dilihat dari
indikator yang digunakan. Koefisien Beta
() atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk investasi (X1) terhadap
Pendapatan asli daerah (Y) sebesar 0,006
bisa dilihat dalam lampiran Regression dan
koefisien determinasi sebesar 0,000036 yang
berarti bahwa hanya 0,0036% variabilitas
dari pendapatan asli daerah (Y). Artinya
investasi mempengaruhi hanya sebesar
0,000036 terhadap pendapatan asli daerah,
hal ini terjadi karena investasi belum mampu
memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap pembiayaan pendapatan asli
daerah.
Sedangkan untuk menguji
pengaruh investasi terhadap Pendapatan
Asli Daerah, maka dapat digunakan uji t.
Hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh antara kedua variabel
yaitu investasi sebagai variabel
independen dengan Pendapatan Asli
Daerah sebagai variabel dependen.
Berdasarkan program SPSS yang
terdapat dalam tabel coefficients,
diperoleh nilai thitung sebesar 0,070
kemudian thitung ini dibandingkan dengan
ttabel pada degree of freedom (df) n-2 = 6
dan = 0,05 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,447. Ternyata thitung lebih kecil dari
ttabel (0,070< 2,447) atau dengan melihat
tingkat signifikan pada kolom sig.
diperoleh 0,947, nilai tersebut lebih dari
nilai (0,05). Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) diterima atau Ha
(hipotesis alternatif) ditolak. Dengan
ditolaknya Ha bahwa pada tingkat
keyakinan 95% Investasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah.
Dilihat dari hasil tersebut, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh tidak signifikan antara variabel
independen yaitu investasi dengan
pendapatan asli daerah sebagai variabel
dependen hal ini dikarenakan dana investasi
atau penyertaan modal masih belum
signifikan.
Untuk melihat pengaruh
pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan
asli daerah dapat dilihat dari indikator-
indikator yang
mempengaruhinya.Berdasarkan pengolahan
data dengan menggunakan SPSS, pengaruh
pertumbuhan ekonomi (X2) terhadap
pendapatan asli daerah (Y) diperlihatkan
oleh koefisien beta ( ) (standardized
coefficients) setelah dipengaruhi X2
(pertumbuhan ekonomi) dapat dilihat pada
lampiran sebesar 0,989 sedangkan koefisien
determinasi sebesar 0,978 atau sebesar
97,8% yang berarti bahwa pertumbuhan
ekonomi mempengaruhi terhadap
pendapatan asli daerah sebesar 97,8%. Untuk pengujian secara parsial antara
pertumbuhan ekonomi (X2) terhadap pendapatan
asli daerah (Y) dapat dilihat dari perhitungan
SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria
penolakan Ho, jika thitung > ttabel, maka dengan
koefisien beta ( ) = 0,989, diperoleh thitung
sebesar 11,096 dengan mengambil taraf
signifikansi sebesar 5 % maka nilai ttabel 2,447.
Sehingga thitung > ttabel, maka tolak Ho atau
dengan kata lain bahwa pertumbuhan ekonomi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan asli daerah. Hal ini sesuai dengan
penyataan Saragih, 2003 bahwa peningkatan
PAD sebenarnya merupakan ekses dari
pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh secara simultan diperoleh
sebesar 0,971 artinya investasi dan
pertumbuhan ekonomi secara bersama-sama
meningkat, maka pendapatan asli daerah
akan di pengaruhi keduanya.
Dari hasil perhitungan SPSS,
diperoleh nilai Fhitung sebesar 85.120 dengan
kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel,
dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F-
-
9
Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = 8 -2-1 adalah sebesar 6,79 atau cukup melihat sig F
yaitu 0,000 yang artinya dengan lebih kecil dari 5 % menunjukkan pengaruh
tersebut atau dengan kata lain Investasi (X1)
dan pertumbuhan ekonomi (X2) secara
simultan berpengaruh terhadap pendapatan
asli daerah (Y) sebesar koefisien determinasi
0,971 atau 97,1%.
Berdasarkan hasil penelitian yang
penulis lakukan di Pemerintah Kota Tasikmalaya
mengenai pokok Pembahasan Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Pendapatan Asli Daerah. maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Investasi atau penyertaan modal di Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak
setiap tahun ada penyertaan modal
kepada Bank Jabar Banten. Hal ini
dikarenakan harus disesuaikan
dengan kemampuan keuangan daerah
dan tergantung kebijakan kepala
daerah. Di tarik kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh tidak signifikan
antara variabel independen yaitu
investasi dengan pendapatan asli
daerah sebagai variabel dependen hal
ini dikarenakan dana investasi atau
penyertaan modal masih belum
signifikan. Yaitu disebabkan oleh
kecilnya dana investasi atau
penyertaan modal kepada Bank Jabar
Banten, sehingga investasi atau
penyertaan modal belum bisa
memberikan kontribusi yang besar
terhadap pendapatan asli daerah.
2. Pertumbuhan ekonomi dengan indikator PDRB berdasarkan harga
konstan setiap tahun mengalami
peningkatan dengan laju ekonomi
yang cenderung mengalami
perkembangan fluktuatif di setiap
tahunnya. Pertumbuhan ekonomin
Pemerintah Kota Tasikmalaya
mempunyai nilai positif yang dapat
meningkatkan PAD. Pertumbuhan
ekonomi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan asli
daerah. Hal ini sesuai dengan
penyataan Saragih, 2003 bahwa
peningkatan PAD sebenarnya
merupakan ekses dari pertumbuhan
ekonomi. Daerah yang pertumbuhan
ekonominya positif mempunyai
kemungkinan mendapatkan kenaikan
PAD
3. Pendapatan asli daerah merupakan sumber pembiayaan yang paling
penting dalam mendukung
kemampuan daerah dalam
menyelenggarakan otonomi daerah.
Artinya, suatu daerah harus dapat
memiliki sumber-sumber pendapatan
sendiri. Di Pemerintah Kota
Tasikmalaya, pendapatan asli daerah
diperoleh dari penerimaan pajak
daerah, retribusi daerah dan lain-lain
PAD yang sah. Secara simultan
antara investasi dan pertumbuhan
ekonomi memberikan pengaruh
signifikan terhadap pendapatan asli
daerah, dengan demikian semakin
besarnya investasi dan pertumbuhan
ekonomi diharapkan bisa
memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap pendapatan asli
daerah.
Berdasarkan simpulan yang telah
diuraikan diatas, maka penulis mencoba
memberikan saran-saran yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kemajuan Pemerintah
Kota Tasikmalaya di masa yang akan
datang, dalam upaya meningkatkan
penerimaan daerah. Adapun saran antara lain
Saran Bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya :
1. Pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan kualitas
layanan publik dan pada gilirannya
mampu meningkatkan tingkat
partisipasi (kontribusi) publik
-
10
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Lebih meningkatan PAD mengingat
deviden dari investasi atau
penyertaan modal pada Bank Jabar
Banten yang didapat sebagai
pendapatan asli daerah jumlahnya
cukup besar dan Pemda harus lebih
berkonsentrasi pada pemberdayaan
kekuatan ekonomi lokal untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi
daripada sekedar mengeluarkan
produk perundangan terkait dengan
pajak ataupun retribusi karena
pendapatan asli daerah merupakan
sumber dana yang diperoleh
pemerintah daerah dari pemanfaatan
dan pengelolaan sumber-sumber
daya yang dimiliki oleh daerah
tersebut yang dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan daerah.
2. Bagi peneliti selanjutnya Untuk peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian dengan
menggunakan variabel yang sama,
disarankan agar mengunakan
variabel yang berbeda dan jangan
mengunakan variabel investasi lebih
baik mengunakan variabel yang lebih
berhubungan dengan pertumbuhan
ekonomi dan berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah agar
mendapatkan hasil penelitian yang
lebih baik. Agar hasil penelitian
selanjutnya dapat menjadi salah satu
bahan referensi untuk penelitian
lebih lanjut yang lebih baik.
1.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2002. Akuntansi Dan
Pengendalian Keuangan Daerah.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Abdul Halim. 2002. Manajemen Keuangan
Daerah. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Adi Priyo Hari,
http://Priyohari.files.wordpress.com2
009/06/hubungan-antara-
pertumbuhan-ekonomi-daerah.pdf
Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya.
Profil Badan Pusat Statistik Kota
Tasikmalaya. Tasikmalaya: Badan Pusat
Statistik
Boediono. 2001. Pengantar Ekonomi Makro.
Yogyakarta : BPFE
Kusnaedi, 2005. Analisis Jalur dan Aplikasi
dengan Program SPSS dan LISREL
8. Jurusan Pendidikan Ekonomi
(JPE). PFIPS : Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung.
Mankiw. 2006. Makroekonomi Edisi
Keenam. Jakarta: Salemba Empat
Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen
Keuangan Daerah. Yogyakarta:
Andi.
Mohammad Nazir. 2005. Metode
Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen :
Konsep, Manfaat dan Rekayasa.
Edisi Ketiga Jakarta. Salemba
Empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi
Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta. Salemba
Empat.
Pemerintah Kota Tasikmlaya Dinas
pendapatan. (2011).Profil Dinas Pendapatan
Kota
Tasikmalaya. Tasikmlaya: Dinas
Pendapatan kota Tasikmalaya.
-
11
SAK : 2004 nomor 13 tentang Akuntansi
Investasi
Sadono Sukirno. 2008. Pengantar Teori
Makroekonomi. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi
Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam
Otonomi. Bandung: Ghali Indonesia.
Sugiyono. 2003 . Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2011 . Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Tulus H. Tambunan. 2001. Perekonomian
Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Undang-Undang No 1 Tahun 2008. Tentang
Investasi Pemerintah.
Undang-Undang No 28 Tahun 2009.
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Undang-Undang No 33 Tahun 2004.
Tentang Pendapatan Asli Daerah.
Undang-Undang No 33 Tahun 2004.
Tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat.
www.eprints .undip.ac.id/