1. pengantar - · pdf filedi tengah keterbatasan kemampuan apbn serta ... untuk selanjutnya...

13
1 1. Pengantar Untuk masa yang belum dapat diperkirakan kapan akan berakhirnya, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) tidak akan dapat mengandalkan pembiayaan pembangunan dari sumber anggaran belanja negara maupun dari industri perbankan nasional. Di tengah keterbatasan kemampuan APBN serta industri perbankan nasional seperti itu, sumber pembiayaan yang dapat diharapkan bagi pembangunan ekonomi adalah penghasilan ekspor maupun pemasukan modal asing. Oleh karena itu, sebagaimana halnya dengan Pemerintah Pusat, Pemda dan dunia usaha nasional sudah sepantasnya perlu belajar bagaimana memobilisasi modal di pasar uang regional, seperti di Singapura, Hong Kong dan Tokyo. Mengikuti ajaran Pahlawan Nasional Dr. Sam Ratulangi, Pemerintah Pusat maupun Pemda di KTI (Kawasan Timur Indonesia) perlu memanfaatkan Asia Timur bagi pembangunan nasional. Asia Timur yang tumbuh sangat pesat dan memiliki surplus cadangan luar negeri yang besar serta teknologi canggih dapat dijadikan sebagai pasar ekspor, negara asal turis dan sekaligus sebagai sumber faktor produksi modal, teknologi maupun impor yang kita perlukan bagi konsumsi, investasi serta pembangunan nasional. Jika Selat Malaka di Kawasan Barat merupakan alur angkutan minyak dan gas bumi (oil route) dari Timur Tengah ke Asia Timur, Laut Arafura merupakan steel route bagi kawasan itu karena merupakan jalur pelayaran yang sangat penting bagi pengangkutan besi, hasil pertanian dan pertambangan lainnya dari Australia. Otonomi daerah yang sangat luas dewasa ini, memberikan kesempatan kepada KTI untuk memanfaatkan potensi negara-negara Asia Timur, Australia dan Lautan Pasifik yang secara geografis berdekatan dengannya. Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. Bagian kedua membahas keterbatasan APBN dan industri perbankan nasional sebagai sumber pembelanjaan pembangunan. Bagian ketiga menguraikan sistem perdagangan di kawasan Asia-Pasifik. Bagian keempat menganalisis surplus neraca pembayaran luar negeri negara-negara Asia Timur. Bagian kelima menjelaskan daya tarik KTI dilihat dari pemilikan sumber daya alam dan lokasinya yang sangat strategis dalam alur pelayaran regional. Bagian keenam mengemukakan berbagai kebijakan untuk merangsang ekspor dan menarik pemasukan modal ke KTI.

Upload: vuonghanh

Post on 30-Jan-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

1

1. Pengantar

Untuk masa yang belum dapat diperkirakan kapan akan berakhirnya, Pemerintah

Pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) tidak akan dapat mengandalkan

pembiayaan pembangunan dari sumber anggaran belanja negara maupun dari industri

perbankan nasional. Di tengah keterbatasan kemampuan APBN serta industri

perbankan nasional seperti itu, sumber pembiayaan yang dapat diharapkan bagi

pembangunan ekonomi adalah penghasilan ekspor maupun pemasukan modal asing.

Oleh karena itu, sebagaimana halnya dengan Pemerintah Pusat, Pemda dan dunia

usaha nasional sudah sepantasnya perlu belajar bagaimana memobilisasi modal di

pasar uang regional, seperti di Singapura, Hong Kong dan Tokyo.

Mengikuti ajaran Pahlawan Nasional Dr. Sam Ratulangi, Pemerintah Pusat

maupun Pemda di KTI (Kawasan Timur Indonesia) perlu memanfaatkan Asia Timur

bagi pembangunan nasional. Asia Timur yang tumbuh sangat pesat dan memiliki

surplus cadangan luar negeri yang besar serta teknologi canggih dapat dijadikan

sebagai pasar ekspor, negara asal turis dan sekaligus sebagai sumber faktor produksi

modal, teknologi maupun impor yang kita perlukan bagi konsumsi, investasi serta

pembangunan nasional. Jika Selat Malaka di Kawasan Barat merupakan alur angkutan

minyak dan gas bumi (oil route) dari Timur Tengah ke Asia Timur, Laut Arafura

merupakan steel route bagi kawasan itu karena merupakan jalur pelayaran yang

sangat penting bagi pengangkutan besi, hasil pertanian dan pertambangan lainnya dari

Australia.

Otonomi daerah yang sangat luas dewasa ini, memberikan kesempatan kepada

KTI untuk memanfaatkan potensi negara-negara Asia Timur, Australia dan Lautan

Pasifik yang secara geografis berdekatan dengannya.

Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. Bagian kedua

membahas keterbatasan APBN dan industri perbankan nasional sebagai sumber

pembelanjaan pembangunan. Bagian ketiga menguraikan sistem perdagangan di

kawasan Asia-Pasifik. Bagian keempat menganalisis surplus neraca pembayaran luar

negeri negara-negara Asia Timur. Bagian kelima menjelaskan daya tarik KTI dilihat

dari pemilikan sumber daya alam dan lokasinya yang sangat strategis dalam alur

pelayaran regional. Bagian keenam mengemukakan berbagai kebijakan untuk

merangsang ekspor dan menarik pemasukan modal ke KTI.

Page 2: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

2

2. Keterbatasan APBN dan industri perbankan nasional

2.1 Struktur APBN

Sejak perekonomian nasional dilanda krisis pada 1997-1998, sebagian besar

dari porsi pengeluaran dalam APBN adalah ditujukan untuk tiga jenis mata anggaran,

yakni membayar hutang, subsidi harga berbagai komoditi yang disediakan oleh

pemerintah (state-vended products) dan penanganan konflik bersenjata yang terjadi

secara beruntun di berbagai daerah seperti Aceh, Kalimantan, Poso, Maluku dan

Papua. Penanganan bom teroris di Jakarta, Bali dan di berbagai tempat lainnya juga

telah menelan korban, energi dan biaya yang cukup mahal pula.

Oleh karena penerimaan negara tidak dapat ditingkatkan sebesar kenaikan

pengeluaran itu, maka pilihan yang tersedia bagi pemerintah adalah menurunkan

pengeluarannya1. Karena tunduk pada tekanan-tekanan yang kelihatannya bersifat

populis, struktur pemotongan anggaran negara adalah bersifat anti pemerataan dan

anti pertumbuhan. Porsi anggaran nonhutang yang dikorbankan oleh pemerintah sejak

tahun 1998 adalah pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan dan

pendidikan. Padahal, selain bersifat propemerataan, ketiga jenis pengeluaran yang

disebut terakhir memegang peranan penting bagi pertumbuhan dan peningkatan

produktifitas perekonomian nasional.

Pengeluaran negara untuk melunasi hutang semakin bertambah berat karena

selain adanya pertambahan stok hutang yang sangat cepat, stukturnya pun semakin

berubah dengan syarat-syarat yang semakin berat. Pada masa Orde Baru, hutang

pemerintah hanya berupa hutang luar negeri yang berasal dari sumber resmi dengan

syarat-syarat yang ringan. Pada waktu terjadinya krisis ekonomi tahun 1997-1998,

pemerintah menetapkan kebijakan untuk menghidupkan kembali industri perbankan

nasional yang praktis sudah bangkrut pada masa itu.

Karena merasa bahwa pemilikan dan pengelolaan bank bukanlah merupakan

tugas pokok sektor negara, tidak ada di antara IMF, Bank Dunia, ADB maupun

negara-negara donor yang bersedia memberikan bantuan maupun pinjaman guna

menambah modal industri perbankan nasional tersebut. Oleh karenanya, untuk

keperluan rekapitalisasi industri perbankan nasional itu, pemerintah telah

mengeluarkan SUN (Surat Utang Negara) dalam negeri yang dinyatakan dalam

1 Pada tahun 2005, Ditjen Pajak dapat meningkatkan jumlah pemilik NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) sebanyak empat kali lipat, dari sekitar 2,5 juta menjadi 10 juta, dalama masa satu bulan. Namun rasio penerimaan pajak terhadap PDB tetap tidak bergeming dari tingkat 13-14 persen.

Page 3: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

3

Rupiah dan dengan tingkat suku bunga komersil. Besarnya hutang baru ini adalah

setara dengan separuh nilai PDB Indonesia tahun 1999. Nilai SUN tersebut seimbang

dengan nilai stok hutang yang ada sehingga meningkatkan stok hutang Pemerintah

menjadi dua kali stok hutang pada awal krisis. Setelah berakhirnya program IMF,

mulai tahun 2004, pemerintah menutup defisit anggaran dengan menjual obligasi di

pasar uang internasional dengan syarat-syarat komersil.

Pada awal krisis, subsidi anggaran adalah terutama ditujukan untuk membantu

kelompok masyarakat miskin. Namun, karena tekanan politik semakin besar dari

subsidi pemerintah, seperti untuk BBM dan listrik yang dinikmati oleh kelompok

masyarakat yang berada. Barang-barang yang disubsidi, seperti BBM dan pupuk juga

disalah gunakan bagi keperluan yang tidak diharapkan, termasuk yang diseludupkan

oleh orang yang tidak bertanggungjawab ke luar negeri. Pemulihan keamanan di

Provinsi NAD berdasarkan Perjanjian Helsinki 14 Agustus 2005 diharapkan akan

dapat mengurangi pengeluaran militer sehingga semakin besar porsi pengeluaran

negara bagi keperluan lain yang lebih bermanfaat.

2.2 Keterbatasan industri perbankan nasional

Secara selintas kondisi keuangan industri perbankan sudah sangat sehat

ditinjau dari rasio kecukupan modal (CAR), rasio kreditnya yang bermasalah (NPL-

nonperforming loans) yang rendah dan keuntungannya yang sudah mulai ada. Namun,

sering dilupakan bahwa NPL yang kelihatannya rendah itu adalah tidak

mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Ternyata bahwa berbagai asset yang dibeli

kembali oleh bank-bank tersebut dari BPPN itu belum direstrukturalisasui dengan

tuntas sehingga masih tetap membebani perbankan. Sementara itu, komponen modal

industri perbankan yang memungkinkan peningkatan CAR-nya adalah terutama

berupa SUN yang kurang likuid. Modal yang kurang likuid ini tidak dapat

dipergunakan untuk melakukan ekspansi kredit.

Keuntungan bank yang sudah mulai positif adalah terutama bersumber dari

pendapatan nonbunga kredit, terutama dari balas jasa kupon SUN maupun balas jasa

dari SBI, FASBI serta pinjaman antar bank. Walaupun porsinya sudah semakin

menurun, lebih dari 40% dari portepel industri perbankan nasional dewasa ini masih

dalam bentuk SUN, SBI, FASBI dan pinjaman antar bank. Selain menjanjikan balas

jasa yang menarik, keempat bentuk investasi itu juga sama sekali tidak mengandung

risiko. Ini berarti bahwa industri perbankan nasional itu kini beroperasi sebagai

Page 4: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

4

narrow bank, jual beli surat negara maupun SBI. Pemberian kredit oleh industri

perbankan nasional baru terbatas pada sektor konsumsi untuk pembelian barang-

barang konsumsi tahan lama, seperti kendaraan bermotor dan rumah murah. Sejak

sembilan tahun terakhir, hampir tidak ada investasi baru yang dibelanjai oleh kredit

bank. Penghasilan industri perbankan dari fee-based income masih terbatas karena

masih terbatasnya pasar uang nasional maupun jenis instrumen yang digunakan

didalamnya. Pembayaran penghasilan pegawai negeri, misalnya, belum sepenuhnya

dilakukan melalui sistem perbankan.

Seperti halnya dengan Bapindo dulu, sejak dari lahirnya, BPD (Bank-Bank

Pembangunan Daerah) belum dapat mencerminkan namanya dan berperan pada

pembiayaan pembangunan nasional. Seperti halnya dengan Bapindo, BPD pun

beroperasi sebagai bank komeresil. Bank-bank itu belum dapat memobilisasi dana

jangka panjang sebagaimana layaknya bank pembangunan. Pada umumnya BPD

hanya beroperasi sebagai kasir bagi Pemda pemiliknya karena sumber dananya

terutama adalah berupa dana jangka pendek milik Pemda. Kreditnya pun adalah

terutama berupa kredit jangka pendek yang diberikan kepada rekanan maupun

karyawan Pemda. Seperti halnya dengan Bapindo dulu, berbagai BPD juga tidak luput

dari skandal di mana kreditnya terutama diberikan kepada perusahaan milik keluarga

Gubernur yang sedang berkuasa. Sebagaimana diketahui, Bapindo kini merupakan

bagian dari PT Bank Mandiri sekarang ini.

Sejalan dengan penyerahan tanggung jawab pemerintahan yang lebih besar

kepada Pemda dalam rangka otonomi daerah, semakin besar pula porsi APBN

Pemerintah Pusat yang diserahkan kepada daerah. Pemda penerima transfer dari

APBN itu menempatkan dana tersebut pada BPD setempat. Pada gilirannya, BPD

tersebut membawa kembali dana itu ke Jakarta guna diinvestasikan pada SUN, SBI,

FASBI dan pinjaman antar bank. Inilah alasan mengapa BPD dari berbagai daerah

mampu membuka kantor cabang di lokasi mahal di Jakarta. Ini juga menggambarkan

ironisnya para Pemda. Disatu pihak, Pemda ingin menarik modal ke daerahnya dan

menghimbau bank yang beroperasi di daerahnya untuk lebih banyak memberikan

kredit di daerah setempat. Di lain pihak, Pemda membiarkan BPD miliknya sendiri

membawa uangnya sendiri pula kembali ke Jakarta.

Penjualan SUN di pasar nasional dalam jumlah yang begitu besar guna

menambah modal industri perbankan telah menyebabkan terjadinya crowding out di

pasar uang nasional yang sangat sempit dan dangkal. Crowding out itu terjadi karena

Page 5: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

5

terjadinya persaingan antara sektor negara dengan dunia usaha untuk memperebutkan

tabungan nasional yang semakin terbatas karena dilanda krisis. Gabungan antara NPL

bank yang masih tinggi dengan crowding out di pasar uang nasional meningkatkan

tingkat suku bunga di pasar nasional dan sekaligus menimbulkan tekanan pada

pelemahan nilai tukar Rupiah.

3. Sistem perdagangan di Asia Pasifik

Ronde Perundingan Perdagangan Doha, yang dimulai di Qatar bulan Nopember

2001, dan akan berakhir tahun depan, ternyata berjalan lambat dan tidak dapat

memenuhi harapan. Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat belum

bersedia mengurangi subsidi pada sektor pertaniannya. Sebagian dari hambatan itu

adalah lambatnya konsesi liberalisasi pada sektor industri manufaktur dan jasa-jasa,

seperti perbankan, asuransi, industri hiburan dan jasa pengiriman surat serta barang.

Berbagai negara berkembang masih mempertahankan tingkat proteksi yang tinggi,

apakah berupa tarif maupun nontarif. Sementara itu, Amerika Serikat menuduh RRC

juga melindungi perekonomian dan merangsang ekspornya melalui kurs Yuan yang

terlalu kuat.

Kegagalan Ronde Doha telah mulai menunjukkan kecenderungan dunia

meninggalkan sistem perdagangan multilateral berdasarkan prinsip the most favored

nation (MFN) kembali pada sistem bilateral dan merkantilisme. MFN mencegah

terjadinya diskriminasi perdagangan antar negara karena perlakuan oleh suatu negara

anggota WTO pada suatu mitra dagangnya otomatis berlalu bagi negara lainnya yang

juga menjadi anggota WTO. Bilateralisme mengatur ketentuan perdagangan yang

berlaku hanya antar negara yang mendatanganinya secara timbal balik dan perjanjian

bilateral itu tidak berlaku bagi negara lain. Multilateralisme tercermin dari

didirikannya Organisasi Perdagangan Internasional atau WTO (World Trade

Organization) pada tanggal 1 Januari 1995 berkedudukan di Jenewa. WTO

merupakan forum pembuatan aturan dan perjanjian perdagangan yang berlaku secara

multilateral bagi negara-negara anggotanya. WTO sekaligus merupakan forum

penyelesaian konflik kepentingan antar negara.

Kemunduran dari multilateralisme dan peralihan menuju bilateralisme serta

merkantilisme tercermin dari semakin meluasnya dan kompleksnya perjanjian

perdagangan bilateral FTA (Free Trade Areas) dengan rules of origins yang berbeda-

beda (Grafik-1). Pada hakikatnya FTA yang juga menjamur di kawasan ini adalah

Page 6: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

6

bertentangan dengan prinsip regionalisme terbuka APEC yang dipromosikan

sebelumnya.

Di lain pihak, FTA yang berkembang di Asia-Pasifik tidak akan memutar

balik proses deregulasi, liberalisasi serta privatisasi perekonomian yang dilakukan di

kawasan ini sejak awal dasawarsa 1980-an. Pada umumnya proses tersebut telah

meningkatkan efisiensi dan produktifitas perekonomian mereka sehingga dapat

meningkatkan kemakmuran ekonomi rakyatnya. Hanya beberapa negara, termasuk

Indonesia pada masa Orde Baru, yang menggunakan proses deregulasi itu sebagai

instrument KKN yang justru meningkatkan inefisiensi perekonomian nasional.

Grafik 1

Proses deregulasi, liberalisasi dan privatisasi telah meningkatkan integrasi

ekonomi antar negara di Asia Timur melalui peningkatan hubungan perdagangan serta

investasi swasta. Integrasi ekonomi di Asia Timur itu berlangsung secara horizontal

maupun vertikal. Contohnya, semua merk pesawat radio, TV maupun barang

elektronik kini menggunakan komponen berbagai merk yang dibuat di berbagai

negara. Thailand merupakan supplier terbesar ayam potong di Jepang. Contoh lainnya

Page 7: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

7

adalah semakin besar porsi buah dan sayur yang dikonsumir di Manado, Ternate,

Ambon dan Jayapura yang berasal dari impor.

4. Surplus neraca pembayaran luar negeri di Asia Pasifik

Ditengah ketidakseimbangan global dewasa ini, hampir seluruh negara-negara di

Asia Timur justru mengalami surplus neraca pembayaran luar negeri (Tabel 1).

Surplus neraca berjalan pada neraca pembayaran merupakan surplus tabungan

nasional yang melebihi keperluan investasi2. Pada saat ini, bagian terbesar dari surplus

neraca berjalan negara-negara Asia Timur tersebut ditanamkan dalam bentuk obligasi

Pemerintah Amerika Serikat maupun dalam berbagai jenis surat-surat berharga yang

dinyatakan dalam satuan US Dollar. Dewasa ini, balas jasa investasi dalam bentuk US

dollar adalah lebih rendah daripada balas jasa dalam bentuk SUN, SBI maupun

obligasi serta saham perusahaan Indonesia.

Sedikit saja surplus negara-negara Asia Timur tersebut dapat ditarik oleh KTI

sudah cukup untuk membelanjai pembangunan daerahnya. Rangkaian perjanjian

regional semakin memungkinkan penarikan surplus negara-negara Asia Timur ke

Indonesia dan KTI. The New Miyazawa Plan yang merupakan kelanjutan dari CMI

(Chiang Mai Initiatives) tahun 2000. Untuk mengurangi ketergantungan pada

pinjaman jangka pendek dari perbankan, negara-negara Asia Timur ingin

mengembangkan obligasi sebagai alternatif sumber pembelanjaan pembangunan.

Tabel 1 Global Savings and Investment Trends

(as a percentage of GDP)

Average Average 2003 2004 Memo: 2 Secara formal, neraca berjalan atau CA (current account) dalam neraca pembayaran luar negeri merupakan penjumlahan surplus anggaran negara (T-G) dengan surplus tabungan masyarakat setelah dikurangi investasinya (S-I): CA = (T-G) + (S-I) di mana T adalah penerimman Negara; G merupakan pengeluaran negara; S merupakan tabungan sektor swasta dan I merupakan pengeluaran investasi oleh sektor swasta. CA itu sendiri merupakan perbedaan antara nilai ekspor dengan impor ditambah dengan balas jasa invetasi, penerimaan tenaga kerja serta transfer dari atau ke luar negeri. Perubahan cadangan luar negeri (∆R) merupakan sisa antara CA dengan CAP (pemasukan modal asing, apakah berupa investasi jangka panjang maupun aliran modal jangka pendek: ∆R = CA + CAP. Akumulasi cadangan luar negeri RRC bersumber dari surplus neraca berjalan maupun surplus neraca modalnya. Sebaliknya, pemasukan modal asing jangka pendek menutup defisit neraca berjalan dan memupuk cadangan luar negeri Indonesia. Derasnya aliran modal jangka pendek ke Indonesia dewasa ini (untuk membeli saham, SUN dan SBI) sekaligus menguatkan nilai tukar Rupiah,walaupun ekspor kita tidak banyak meningkat. Berbeda dengan penanaman modal langsung, modal jangka pendek sangat rawan untuk kembali ke luar negeri. Pelarian modal ke luar negeri itu disebut dengan capital flight.

Page 8: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

8

1990-1999

2000-2002

1991-2004

World saving Advanced economies

United States Euro area Japan

Emerging economies Developing Asia China Latin America Central and eastern Europe

World investment Advanced economies

United States Euro area Japan

Emerging economies Developing Asia China Latin America Central and estern Europe

22.921.316.321.531.625.331.040.318.320.6

24.021.818.721.129.327.232.238.520.923.3

23.420.616.221.327.827.232.639.917.818.8

23.221.019.420.925.326.130.837.919.823.1

23.919.113.520.327.129.836.545.520.018.6

23.520.018.419.523.927.933.642.419.023.2

24.9 19.4 13.7 20.9 27.6 31.5 38.2 48.0 21.0 19.1

24.6 20.7 19.7 20.2 23.9 29.2 35.5 43.9 19.8 23.8

1.7

-2.8 -2.5 -1.1 -6.8 6.9 9.5 9.6 1.9

-7.0

0.1 -2.5 1.1

-2.9 -199.0

2.8 5.1 9.7 0.3

-2.9

Source : BIS Annual Report (2005)

EMEAP (Executives Meeting of East Asia and Pacific Central Banks), organisasi

11 bank sentral negara-negara Asia, Australia dan New Zealand mengintrodusi ABF1

(Asian Bond Funds 1) pada bulan Juni 2003. ABF1 mengumpulkan sebesar US$1

milyar dana cadangan luar negeri negara-negara anggota EMEAP dan

menanamkannya dalam obligasi jangka panjang yang dikeluarkan oleh negara-negara

tersebut. Obligasi dalam program ABF1 merupakan surat hutang yang dinyatakan

dalam satuan mata uang USD. Sukses ABF1 mendorong EMEAP untuk

mengintrodusi ABF2 yakni membeli obligasi negara-negara anggota yang dinyatakan

dalam satuan uang mata uang nasionalnya masing-masing. Surat hutang yang

dinyatakan dalam satuan mata uang nasional meniadakan risiko kurs. Risiko kurs

merupakan salah satu penyebab krisis perekonomian pada tahun 1997.

Selain dari EMEAP, Jepang juga menyediakan jaminan bagi obligasi negara-

negara miskin di Asia Timur yang ingin menjual obligasi dalam satuan Yen di Jepang.

Sementara itu, ADB (Asian Development Bank) di Manila juga membantu negara-

Page 9: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

9

negara anggotanya untuk menjual obligasi bagi keperluan pembelanjaan

pembangunan.

5. Daya tarik KTI

Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber daya alam dan lokasi strategis KTI

memiliki daya tarik yang sangat besar untuk investor. Sebagaimana disebut di atas,

lokasi KTI sangat dekat dengan Asia Timur, Australia maupun Lautan Pasifik.

Sumber daya alam KTI bukan saja berupa tanahnya yang subur untuk lahan pertanian,

lautnya yang kaya tapi juga berupa kekayaan hasil tambang, baik di darat maupun di

dasar laut. Sebagaimana telah disebut di muka, Laut Arafura merupakan alur

pelayaran penting bagi angkutan produk pertanian, hasil bumi dan pertambangan dari

Australia ke Asia Timur.

Salah satu bentuk kekayaan alam yang tersedia di KTI adalah aliran sungai

Mamberamo di Papua Timur. Menurut perkiraan, sungai tersebut dapat menghasilkan

tenaga listrik, dengan biaya murah, yang jauh lebih besar daripada seluruh kapasitas

pembangkit tenaga listrik terpasang di Indonesia saat ini. Tenaga listrik yang

dihasilkan oleh aliran sungai itu dapat digunakan sebagai tenaga untuk peleburan hasil

tambang (smelter) apakah yang berasal dari Papua sendiri ataupun dari tempat lain.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh Air Terjun Sigura-gura di Sungai Asahan yang

bersumber dari Danau Toba digunakan oleh perusahaan patungan dengan Jepang

untuk melebur biji bauxit asal Brasilia di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Negara

maju yang memiliki lahan yang sempit, seperti Jepang, tidak lagi mampu membangun

pabrik peleburan sendiri untuk mencegah polusi.

KTI yang secara geografis berdekatan dengan Asia Timur, Australia dan Pasifik

dapat dikembangkan menjadi daerah turis untuk menikmati keindahan alam maupun

budayanya. Keturunan tentara Jepang dan Sekutu yang gugur selama Perang Dunia

ke-2 di KTI dapat dirangsang sebagai turis untuk menjiarahi makam maupun bekas

daerah pertempuran keluarga mereka. Laut Arafura juga dapat dijadikan alur lomba

pelayaran rekreasi yang menghubungkan Asia dengan Australia dan New Zealand.

Meniru Provinsi Yunnan di RRC, Thailand, Malaysia dan Philipina, KTI dapat

dikembangkan menjadi daerah perikanan dan pertanian untuk melayani pasar

sekitarnya yang sangat besar. Karena lokasinya yang relatif jauh dari pasar dalam

negeri (Jawa) maupun pasar luar negeri, produk-produk yang secara ekonomis

menguntungkan dihasilkannya adalah komoditi yang memiliki nilai tambah yang

Page 10: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

10

tinggi (high value added products). Karena penduduknya yang jarang, usaha pertanian

di KTI harus memiliki skala besar dan teknologi canggih.

Adalah tidak benar pemeo yang mengatakan bahwa KTI sulit dikembangkan

karena kurangnya infrastruktur dan terbatasnya SDM (sumber daya manusia). Melihat

geografisnya dalam bentuk kepulauan, KTI tidak memerlukan pembangunan jalan

raya seperti di Jawa maupun Sumatera dan Papua. Pulau-pulau di KTI hanya

memerlukan pembangunan kade pelabuhan yang tidak mahal harganya. Mengikuti

pola pembangunan prasarana di Australia, yang perlu diutamakan pembangunannya

adalah jaringan jalan raya di sepanjang garis pantai yang padat penduduknya dan aktif

kegiatan ekonominya. Untuk daerah terpencil, biarkan swasta membangun

infrastrukturnya sendiri seperti PT Freeport yang membangun prasarana jalan raya,

pipa, angkutan udara dan eskalator mulai dari Timika hingga Tembagapura dan

Puncak Jaya Wijaya.

Sebagaimana telah disebut dimuka, tentara Sekutu pada Perang Dunia ke-2, di

bawah pimpinan Jenderal McArthur dari Amerika Serikat, juga meninggalkan

prasarasana landasan kapal terbang dan pelabuhan laut di berbgai pelosok di KTI.

Pada waktu itu, fasilitas militer tersebut digunakan oleh tentara sekutu untuk merebut

kembali Philipina dan menyerbu Jepang. Prasarana militer itu merupakan warisan

berharga yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi.

Keterbatasan SDM di KTI dapat ditanggulangi dengan menggunakan sebaik

mungkin dana yang diperoleh dari APBN dan perusahaan yang berperoperasi di

kawasan tersebut, apakah untuk keperluan pendidikan maupun kesehatan. Perusahaan

modern yang beroperasi di KTI sekaligus memberikan kesempatan alih teknologi bagi

tenaga kerja Indonesia yang bekerja padanya. Ahli teknologi juga dapat dirangsang

dengan meminta bantuan dari perantau asal KTI yang bermukim di berbagai pelosok

dunia maupun dengan bantuan teknis negara asing.

Berbeda dengan suku-suku lainnya di Indonesia, suku-suku asal KTI juga

banyak yang bermukim di luar negeri, seperti Manado dan Ambon yang tidak saja

melanglang buana ke Negeri Belanda tapi juga ke bagian dunia lainnya, seperti

Amerika Serikat. Para perantau itu dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi

pasar maupun teknologi serta modal.

6. Kebijakan untuk merangsang ekspor dan menarik modal asing

Page 11: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

11

Peralihan sistem pemerintahan dari sistem sentralistis Orde Baru ke otonomi

daerah sangat luas, yang digalakkan sejak era reformasi dewasa ini, telah memberikan

peluang bagi Pemda untuk membangun daerahnya sendiri yang sesuai keunikan lokasi

geografis maupun sumber ekonomi yang dimilikinya. Dalam sistem yang sentralistis

masa Orde Baru itu, perencanaan pembangunan adalah terutama ditentukan dari

Pusat.

Otonomi Daerah dewasa ini memberikan kewenangan penuh kepada Pemda di

KTI untuk mengatasi berbagai masalah nonekonomi dan ekonomi yang menghambat

pembangunan ekonomi di daerahnya. Secara sederhana teori paritas daya beli atau

PPP (purchasing power parity) dalam teori ekonomi mengatakan bahwa daya saing

perekonomian suatu daerah atau negara dapat ditingkatkan jika ongkos produksi atau

tingkat harga-harga di daerah atau negara itu dapat dibuat menjadi lebih murah

daripada di daerah atau negara lain. PPP tidak lebih dari perbandingan tingkat harga

suatu jenis atau sekelompok barang tertentu di pasar suatu daerah atau di pasar dunia

dengan tingkat harga jenis ataupun kelompok barang yang sama di pasar suatu daerah

atau negara tertentu, diukur dalam satuan mata uang yang sama3. Pada gilirannya

REER juga dipengaruhi oleh trend produktifitas tenaga kerja dan perekonomian.

Tentu saja Pemda tidak punya kewenangan untuk menetapkan nilai tukar

Rupiah ataupun tingkat suku bunga karena kebijakan moneter merupakan monopoli

Bank Indonesia sebagai bank sentral. Daya saing ekonomi nasional menjadi semakin

berkurang karena adanya penguatan nilai tukar Rupiah akibat dari pemasukan modal

jangka pendek dewasa ini. Daya saing ekonomi nasional juga merosot karena pada

saat yang sama tingkat suku bunga di Indonesia lebih tinggi daripada di pasar dunia

dan kredit perbankan sangat terbatas. Pemda juga tidak dapat mempengaruhi berbagai

kebijakan Pemerintah Pusat yang mempengaruhi tingkat harga-harga. Di luar

kebijakan moneter maupun kebijakan lain yang menyangkut tingkat harga-harga itu,

ekonomi nasional juga tengah mengalami tiga jenis penyakit yang disebut oleh Ruchir

Sharma4, ekonom dari Morgan Stanley Management, sebagai “3L”, yakni local

regulations, legal uncertainty and labor rigidity.

3 REER=e.P*/P di mana REER adalah real effective exchange rate atau kurs riil efektip, merupakan nilai tukar mata uang, P* adalah indeks harga di pasar dunia dan P merupakan indeks harga dalam negeri. Formulasi sederhana ini dapat dibuat menjadi lebih kompleks dengan memperhitungkan berbagai hambatan perdagangan lainnya seperti biaya angkut dan biaya transaksi lainnya serta tarif bea masuk. 4 Ruchir Sharma, ‘Where Big Is Beautiful’, Newsweek, May 1, 2006, hal. 45.

Page 12: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

12

Sebagian dari penyakit “3L” itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat,

DPR maupun serikat pekerja ditingkat nasional. Misalnya dalam penetapan Undang-

Undang Tenaga Kerja maupun dalam hal penetapan tingkat upah minimum nasional.

Namun, cukup banyak juga dari kebijakan Pemda sendiri yang menjadi faktor

penyebab penyakit “3L” itu. Berbeda dengan di RRC, Pemda di Indonesia setelah

Otoda justru telah berlomba-lomba membuat aturan ijin usaha, sistem perdagangan

maupun sistem pajak di daerahnya menjadi semakin kompleks dan distortif.

Sebaliknya, Pemda di RRC berlomba menarik investor asing dengan menawarkan

perlindungan hak milik, keamanan dan kepastian hukum di daerahnya serta berbagai

insentip ekonomi yang lebih menarik. Inilah rahasianya mengapa RRC, dewasa ini,

dapat menarik lebih dari 50% dari seluruh penanaman modal swasta yang mengalir ke

negara-negara berkembang.

Tindakan pertama yang dapat dilakukan oleh Pemda di Indonesia, termasuk

KTI, untuk merangsang ekspor dan menarik pemasukan modal adalah dengan

menurunkan biaya transaksi ekonomi di daerahnya. Pada gilirannya, biaya transaksi

ekonomi itu dapat diturunkan dengan memelihara stabilitas politik, melindungi hak

milik pribadi serta memelihara kepastian hukum di daerahnya. Sri Sultan

Hamengkubuwono X, Gubernur D I Yogyakarta, merupakan contoh Kepala Daerah

yang mampu menggunakan kekuasaan dan kharismanya untuk memelihara stabilitas

politik dan keamanan di daerahnya. Selain merusak harta benda maupun infrastruktur

yang ada dan merenggut nyawa keluarga sendiri, konflik horisontal yang disebut di

atas telah menghabiskan APBN untuk keperluan operasi militer yang tidak perlu.

Konflik horizontal di Poso, Maluku dan Maluku Utara serta pembakaran kebun pisang

modern milik keluarga Eka Cipta Widjaya di Halmahera setelah era reformasi telah

menakutkan investor masuk ke daerah ini.

Tindakan kedua yang dapat dilakukan oleh Pemda adalah menyederhanakan

Peraturan Daerah (Perda), terutama aturan yang menyangkut perijinan usaha di

daerahnya. Termasuk dalam kelompok ini adalah mengurangi hambatan, bea, retribusi

dan pungli atas transportasi maupun arus barang dan jasa maupun tenaga kerja antar

kabupaten, daerah maupun dengan luar negeri. Penyederhanaan Perda yang sangat

distortif tersebut merupakan bagian lain dari upaya menurunkan biaya transaksi untuk

meningkatan efisiensi dan daya saing perekonomian.

Tindakan ketiga yang dapat dilakukan oleh Pemda adalah dalam bidang

ketenagakerjaan. Betul bahwa Pemda tidak dapat berbuat apa-apa pada Undang-

Page 13: 1. Pengantar - · PDF fileDi tengah keterbatasan kemampuan APBN serta ... Untuk selanjutnya makalah ini dibagi dalam lima bagian. ... Baik negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat

13

Undang Perburuhan di Indonesia yang sangat distortif dewasa ini. Namun, Pemda

dapat menjelaskan kepada serikat pekerja setempat akan bahaya peningkatan militansi

tenaga kerja yang menakutkan dunia usaha. Juga perlu dijelaskan bahwa tingkat upah

minimum yang berlebihan di negara yang memiliki surplus tenaga kerja seperti di

Indonesia akan semakin mengurangi kemungkinan bagi pencari kerja baru untuk

memperoleh pekerjaan.

Tindakan keempat yang dapat dilakukan oleh Pemda adalah dengan

meningkatkan produktifitas tenaga kerja dan ekonomi daerahnya. Di sini peranan

pendidikan dan ahli teknologi serta perbaikan kesehatan masyarakat sangat menonjol.

Selain mendirikan sekolah formal, ahli teknologi dapat dilakukan oleh dinas

pemerintahan seperti penyuluhan nelayan maupun pertanian. Ahli teknologi juga

dapat diperoleh dari lembaga asing seperti JETRO yang mengajari petani dan nelayan

Thailand tentang standar kesehatan dan kebersihan makanan di Jepang yang

merupakan negara tujuan ekspor hasil pertanian, peternakan dan perikanan Thailand.

Turis asing, terutama dari Australia, mengajari masyarakat Bali tentang pengelolaan

homestay, restoran maupun bar.

Tindakan kelima yang dapat dilakukan oleh Pemda adalah untuk

menumbuhkan kewiraswastaan masyarakat setempat. Dalam kaitan penumbuhan

kewiraswastaan itu, praktik-praktik KKN dan pemangsa rente (rent seeking activities)

di masa Orde Baru tidak dapat lagi dapat diteruskan. Di berbagai provinsi di

Indonesia, ketangguhan dalam menghadapi krisis ekonomi sejak tahun 1997 justru

bersumber dari usaha kecil dan menengah, apakah disektor perdagangan, industri

pengolahan maupun disektor pertanian. Kesempatan untuk menjadi pengusaha harus

dibuat se transparan mungkin, tanpa ada KKN termasuk diskriminasi jender. Pada

umumnya, wanita yang menjadi pengusaha di sektor ini, dapat mengembalikan

kreditnya tepat waktu.